Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
DAN LINGKUNGAN HIDUP

Dosen Pengampu:
Dra. Jumiati, M.Si

Oleh:
Kelompok 1
1. Amelia Putri Wirasari (18042041)
2. Khairiyah Amalia (18042146)
3. Randi Marcelino (18042184)
4. Rizki Nofanza (18042061)
5. Syauki Fatur Sahri (15042152)

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami kelompok 1 telah dapat
menyelesaikan makalah mengenai ‘’Perkembangan Penduduk Indonesia,
pertambahan penduduk, pertumbuhan penduduk, serta kemiskinan dan
keterbelakangan” untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi
Kependudukan dan Lingkungan Hidup.
Terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi materi dan penulisannya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna
penyempurnaan makalah-makalah berikutnya.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat
memberi manfaat dan berguna bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Padang, 12 September 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Teori - Teori Kependudukan..................................................................................6
B. Penataan Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi............................................8
C. Persebaran Penduduk dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi..........................10
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar di dunia merasakan


betapa berat tekanan-tekana akibat adanya masalah kependudukan seperti yang
sangat dirasakan adalah pertumbuhan penduduk yang pesat dan penyebarannya ke
seluruh wilayah yang tidak seimbang.
Selain itu, Indonesia sebagai Negara yang berkembang juga menghadapi
masalah perpindahan penduduk ke kota-kota besar yang umumnya tidak memiliki
lapangan pekerjaan yang banyak, sehingga pemanfaatan Sumber Daya Alam
semakin diperluas yang akhirnya menimbulkan berbagai masalah lingkungan
hidup.
Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur,
jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran,
mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi,
sosial, dan budaya. Pengelolaan kependudukan adalah upaya terencana untuk
mengarahkan perkembangan kependudukan untuk mewujudkan penduduk tumbuh
seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk. Perkembangan kependudukan
adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan yang
dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunansuatu negara.
Perubahan-perubahan jumlah penduduk terjadi karena pengaruh berbagai
faktor, contohnya faktor alam, seperti halnya tumbuhan dan hewan yang juga
mengalami pengaruh itu. Temperatur, curah-curah, kelembaban, ruang hidup,
keadaan jasmani, dan lain-lain, merupakan faktor-faktor yang dipakai untuk
menyusun teori. Banyak teori-teori yang berkaitan dengan kependudukan itu
sendiri.
Penduduk yang menempati bagian-bagian muka bumi mengalami pasang
surut, dan perubahan-perubahan ini menyadarkan berbagai pihak untuk memberi
penjelasan, sehingga muncullah berbagai teori penduduk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Teori-Teori Kependudukan ?
2. Bagaimana Penataan Kependudukan Dan Pertumbuhan Ekonomi Negara ?
3. Bagaimana Persebaran Penduduk Dan Faktor-Faktor Yang
Memepengaruhinya Di Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Macam-Macam Teori Kependudukan.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Penataan Kependudukan Dan Pertumbuhan
Ekonomi Negara.
3. Untuk Mengetahui Persebaran Penduduk Dan Faktor Yang
Memepengaruhinya Di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori - Teori Kependudukan


1. Teori Kependudukan menurut Aliran Malthusian ( Thomas Robert Malthus)

Aliran Malthusian dipelopori oleh Thomas Robert Malthus, Robert


Malthus (1766-1834)  terkenal sebagai pelapor Ilmu Kependudukan (Population
Studies) sebagai bagian dari rentetan perkembangan demografi yang telah dimulai
sejak pertengahan abad ke-17. Tulisan monumentalnya An Essay on The Principle
of Population as it Affect Future Improvemenet of Society, with remarkson the
speculations of Mr. Godwin, Mr. Condorcet and other Writer atau lebih populer
dengan sebutan Prinsip Kependudukan (The Principle of Population) diterbitkan
pertama kali pada tahun 1798. Meskipun memperoleh banyak kritik, pada
dasarnya mendapat pengakuan yang luas di kalangan para ahli. Inti pemikiran dan
pendapat Malthus kemudian dikenal dengan Teori Kependudukan Malthus. (Said
Rusli, 1982)

Teori Malthus menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti


deret ukur sedangkan pertumbuhan ketersediaan pangan mengikuti deret hitung,
pada kasus ini dimana terdapat permasalahan meledaknya jumlah penduduk
dikota yang tidak diimbangi dengan ketersediaan pangan pun berkurang, hal ini
merupakan perimbangan yang kurang menguntungkan jika kita kembali kepada
teori Malthus. Negara-Negara yang mendukung teori Malthus umumnya adalah
negara berekonomi kapitalis seperti USA, Inggris, Prancis, Australia, Canada, dll

Robert Malthus mengemukakan beberapa pendapat tentang


kependudukan, yaitu :
 Penduduk (seperti juga tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada
pembatasan akan berkembang biak dengan sangat cepat dan memenuhi
dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi.
 Manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju
pertumbuhan makanan jauh lebih lambat (deret hitung) dibandingkan
dengan laju pertumbuhan penduduk (deret ukur)
2. Teori Kependudukan Menurut Aliran Neo- Malthusian (Ehrlich)
Pada awal abad 20 Teori Malthus diusung kembali oleh Garreth Hardin
dan Paul Ehrlich. Garreth Hardin dan Paul Ehrlich memunculkan  Aliran Neo
Malhusian. Aliran ini lebih radikal dari pada Aliran Malthus. Aliran ini tidak
sependapat dengan gagasan Malthus bahwa mengurangi jumlah penduduk cukup
dengan moral restraint saja. Akan tetapi mereka menawarkan bahwa untuk
mengurangi jumlah penduduk dapat dilakukan dengan cara preventive checks,
misalnya dengan penggunaan alat kontrasepsi dan aborsi. Tahun 1871 Ehrlich
menulis buku “The Population Bomb” dan kemudian direvisi menjadi “The
Population Explotion” yg berisi:
 Sudah terlalu banyak manusia di bumi ini.
 Keadaan bahan makanan sangat terbatas.
 Lingkungan rusak sebab populasi manusia meningkat.

Pada tahun 1972 Meadow menulis buku “The Limit to Growth” memuat


ungan variabel lingkungan, yaitu penduduk, produksi pertanian, Industri, eraaya
alarn, dan polusi. Pada waktu persediaan sumberdaya alam masih maka bahan
makanan per kapita, hasil industri dan penduduk bertambah dan cepat.
Pertumbuhan ini akhimya menurun sejalan dengan menurunnya persediaan
sumberdaya alam yang akhirnya menurut model ini habis pada tahun 2100. Ada
dua kemungkinan yang dapat dilakukan, yaltu membiarkan malapetaka itu terjadi,
atau manusa ini membatasi pertumbuhannya dan mengelola Iingkungan alam
dengan baik (Jones, 1981).

3. Teori Kependudukan Menurut Aliran Marxist (Karl & F. Angel)


Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk
akan kekurangan makanan). Menurut Marxist tekanan penduduk di suatu negara
bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan terhadap
kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis) Marxist juga berpendapat bahwa
semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi produk yang dihasilkan, jadi
dengan demikian tidak perlu diadakan pembatasan penduduk. Negara-negara yang
mendukung teori Marxist umumnya adalah negara-negara berekonmi Sosialis
seperti Eropa Timur, RRC, Korea, Rusia dan Vietnam. Berikut beberapa pendapat
aliran Marxis :
 Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi
kesempatan kerja
 Kemeralatan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk, tapi
karena kaum kapitalis mengambil sebagian hak para buruh
 Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi produktifitasnya,
jika teknologi tidak menggantikan tenaga manusia sehingga tidak perlu
menekan jumlah kelahirannya, ini berarti ia menolak teori Malthus tentang
moral restraint untuk menekan angka kelahiran.
4. Teori Kependudukan Menurut Aliran Kontemporer (Malthus dan Marx)
 Teori Fisiologi dan sosial ekonomi

1)  John Stuart Mill

John Stuart Mill, seorang ahli filsafat dan ahli ekonomi berkebangsaan
Inggris dapat menerima pendapat Malthus mengenai laju pertumbuhan penduduk
melampaui laju pertumbuhan bahan makanan sebagai suatu aksioma. Namun
demikian dia berpendapat bahwa pada situasi tertentu manusia dapat
mempengaruhi perilaku demografinya. Selanjutnya ia mengatakan apabila
produktivitas seorang tinggi ia cenderung ingin memiliki keluarga kecil. Dengan
meningkatnya pendidikan penduduk maka secara rasional maka mereka
mempertimbangkan perlu tidaknya menambah jumlah anak sesuai dengan karier
dan usaha yang ada. Di samping itu Mill berpendapat bahwa umumnya
perempuan tidak menghendaki anak yang banya, dan apabila kehendak mereka
diperhatikan maka tingkat kelahiran akan rendah.

B. Penataan Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi


Hubungan Pertumbahan Penduduk dengan Pertumbuhan Ekonomi Negara
Pertumbuhan penduduk sebenarnya merupakan keseimbangan dinamis
antara dua kekuatan yang menambah atau yang mengurangi jumlah penduduk.
Perkembangan penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir tetapi
secara bersamaan juga akan dikurangi oleh jumlah kematian yang dapat dapat
terjadi pada semua golongan umur. Hal lain yang berpengaruh terhadap perubahan
jumlah penduduk yaitu seperti imigrasi dan emigrasi.
Jumlah penduduk yang besar bagi beberapa kalangan merupakan hal
positif karena jumlah penduduk yang besar dapat dijadikan sebagai subjek
pembangunan, perekonomian akan berkembang bila jumlah tenaga kerjanya
banyak. Namun, di sisi lain beberapa kalangan justru juga berpikir bahwa
penduduk merupakan beban bagi pembangunan bila tidak dikendalikan dengan
baik, karena berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan yang semakin lama semakin
banyak pula seiring dengan perkembangan jumlah penduduk tersebut (Eny
Rochaida, 2016).
Pertumbuhan penduduk di Indonesia terus mengalami
pergerakan.Pertumbuhan penduduk yang terus bergerak naik dikhawatirkan
memiliki hubungan dengan tingkat kemiskinan apabila pertumbuhan penduduk
tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang
semakin baik disegala bidang.Jumlah penduduk dalam suatu daerah merupakan
masalah mendasar, karena pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat
mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembangunan ekonomi yaitu
kesejahteraan serta menekan angka kemiskinan (Eka Agustina, 2018: 267).
Teori Malthus dalam skuosen (2009) mengemukakan bahwa sumber
daya bumi tidak bisa mengimbangi kebutuhan populasi yang terus bertambah,
akibatnya kebutuhan manusia yang bersifat tidak terbatas berbanding terbalik
dengan jumlah sumber daya alam yang digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan
manusia, hal ini mendorong manusia mendekati garis kemiskinan karena
persaingan yang cukup ketat dalam memenuhi kebutuhan.
Secara tidak langsung, pertumbuhan penduduk dapat memiliki hubungan
dengan kemiskinan, dimana pertumbuhan penduduk akan menyebabkan
pertambahan jumlah tenaga kerja dan jika hal tersebut tidak diimbangi dengan
kemampuan penyediaan lapangan pekerjaan yang tinggi makaakan menyebabkan
tingginya pengguran yang akan berdampak meningkatnya jumlah kemiskinan atau
keterbelakangan. Menurut Sukirno (2006) dalam Jurnal Perpektif Ekonomi
Darussalam mengatakan bahwa banyaknya pengangguran akan mengurangi
pendapatan masyarakat yang merupakan salah satu unsur yang menentukan
kemakmuran suatu masyarakat.
Sebaliknya, antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi
bisa disatukan dalam pengembangan ekonomi. Jumlah penduduk yang kian
menambah justru menjadi pangsa besar dalam perekonomian baik produksi
maupun konsumsi. Dari segi produksi, terjadi pertambahan tenaga kerja yang
melimpah untuk mendukung proses industrialisasi, bisa menghemat biaya
produksi karena banyaknya jumlah tenaga kerja. Selain itu, tenaga kerja terdidik
juga semkain meningkat karena kesdaran masyarakat modern terhadap jenjang
pendidikan tinggi (Kasmiyati, 2012).

C. Persebaran Penduduk dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi


Persebaran atau distribusi penduduk secara umum adalah bentuk
penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara. Persebaran penduduk dibagi
menjadi dua:
 Persebaran penduduk berdasarkan geografis
Persebaran penduduk secara geografis adalah karakteristik penduduk
menurut batas-batas alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
 Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan
Persebaran penduduk secara administrasi adalah karakteristik penduduk
menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu
negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau di kecamatan
B.              
Menurut Tgesya Josevin Warda (2019) dalam jurnal Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Ketidakmerataan Jumlah Penduduk di Indonesia Menggunakan
Analisis Faktor mengatakan bahwa adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
persebaran penduduk, yaitu:
1) Faktor Fisiografis
Faktor fisiografis berkaitan dengan kondisi fisik tempat tinggal.
Penduduk lebih cenderung memilih tempat tinggal yang strategis, ssubur, cukup
air dan aman. Ketersediaan akses air bersih, kelayakan rumah yang ditempati,
serta tersedianya sumber penerangan yang memadai juga mempengaruhi
kenyamanan penduduk menempati suatu daerah..
2) Faktor Biologis
Faktor biologis berkaitan dengan tingkat pertumbuhan penduduk karena
adanya perbedaan tingkat kematian, kelahiran, dan perkawinan.

3) Faktor Kebudayaan dan Teknologi


Faktor kebudayaan dan teknologi ini berkaitan dengan perkembanganan
daerah maju, cara berpikir yang tanggap, dan keadaan pembangunan fisik yang
lebih maju akan tumbuh lebih cepat dibandingkan daerah terbelakang.

Dampak yang ditimbulkan akibat persebaran penduduk yang tidak


merata:

 Munculnya permukiman liar.


 Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah
baik oleh  masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
 Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
 Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan
lain-lain
Untuk itu ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
persebaran penduduk yang tidak Merata, antara lain:

 Pemerataan pembangunan.
 Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya
dan daerah pedesaan.
 Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan
lingkungan alamnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pertumbuhan penduduk sebenarnya merupakan keseimbangan dinamis


antara dua kekuatan yang menambah atau yang mengurangi jumlah penduduk.
Perkembangan penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir tetapi
secara bersamaan juga akan dikurangi oleh jumlah kematian yang dapat dapat
terjadi pada semua golongan umur.
Jumlah penduduk yang besar bagi beberapa kalangan merupakan hal
positif karena jumlah penduduk yang besar dapat dijadikan sebagai subjek
pembangunan, perekonomian akan berkembang bila jumlah tenaga kerjanya
banyak. Namun, di sisi lain beberapa kalangan justru juga berpikir bahwa
penduduk merupakan beban bagi pembangunan bila tidak dikendalikan dengan
baik, karena berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan yang semakin lama semakin
banyak pula seiring dengan perkembangan jumlah penduduk tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Mulyanto, Dede. 2008. Konsep Proletarisasi dan Akumulasi Primitif dalam Teori
Kependudukan Marxis. Jurnal Kependudukan Padjajaran, Vol. 10, No. 2.

Zanky, Rere. 2016. Teori Kependudukan.


https://rerezanky.blogspot.com/2016/11teori-kependudukan.html Diakses
pada tanggal 12 September 2020 pukul 17.00
Agustina, Eka, dkk. 2018. Pengaruh Jumlah Penduduk, Tingkat Pengangguran
dan Tingkat Pendidikan Terhadap Kemiskinan di Provinsi Aceh. Jurnal
Perspektif Ekonomi Darussalam, Vol. 4, No. 2, September 2018.
Rorchaida, Eny. 2016. Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi dan Keluarga Sejahtera di Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal
Forum Ekonomi, Vol. 18, No. 1.

Kasmiyati. 2012. Peran Kependudukan dalam Pembangunan Berkelanjutan di


Indonesia. Makalah Kuliah Umum Pasca Sarjana Kependudukan
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Wardani, Tgesya Josevin dan Arnelis. 2019. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Ketidakmerataan Jumlah Penduduk di Indonesia Menggunakan Analisis
Faktor. UNPjoMath, Vol. 2, No.4.

Alifia, Nayla. Makalah Penelitian Geografi “Persebaran Penduduk Yang Tidak


Merata diIndonesia”. http://naylaalifia.blogspot.com/201701/ Diakses
pada tanggal 13 September 2020 pukul 13.00

Anda mungkin juga menyukai