DOSEN PENGAMPU:
Drs. Muhammad Arief, M.Pd,
Disusun Oleh
Kelompok 3
1. Nina Mayura Rangkuty (3211131007)
2. Isnaini (3213131047)
3. Zainah (3212131007)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai tepat waktu.Dalam menyelesaikan salah satu
tugas mata kuliah demografi kependudukan .Penulis banyak berterimakasih kepada
bapak Drs. Muhammad Arief, M.Pdselaku dosen pengampu yang telah menugaskan dan
memberikan prosedur penyelesaian makalah ini.Tidak lupa kami mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pemikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengalaman bagi para pembaca.Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman,kami yakin masih
banyak kekurangan dalam masalah ini.Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................4
a. Latar Belakang....................................................................................................................4
b. Rumusan Masalah...............................................................................................................5
c. Tujuan Penulisan.................................................................................................................5
d. Manfaat Penulisan...............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
A. KESIMPULAN.........................................................................................................................12
B. SARAN...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
4
Engels. Kelompok ketiga terdiri dari pakar-pakar teori kependudukan mutakhir yang
merupakan reformulasi teori-teori kependudukan yang ada.
Untuk dapat memahami keadaan kependudukan di suatu daerah atau negara maka
perlu didalami kajian demografi. Oleh sebab itu penulis akan memaparkan kelebihan
dan kekurangan dari teori kependudukan yang ada, serta kaitan antara teori tersebut
dengan kondisi Negara Indonesia saat ini.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merumuskan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Bagaimana hakikat dari teori kependudukan Malthusian ?
2. Bagaimana hakikat dari teori kependudukan Marxist ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan teori kependudukan Malthusian ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan teori kependudukan Marxist ?
5. Bagaimana kaitan antara teori kependudukan Malthusian dan teori kependudukan
Marxist dengan kondisi kekinian Indonesia ?
5
c. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hakikat dari teori kependudukan Malthusian
2. Untuk mengetahui hakikat dari teori kependudukan Marxist
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori kependudukan
Malthusian
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori kependudukan
Marxist
5. Untuk mengetahui kaitan antara teori kependudukan Malthusian dan teori
kependudukan Marxist dengan kondisi kekinian Indonesia
6. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca, khususnya
bagi mahasiswa tentang teori kependudukan.
2. Sebagai referensi yang relevan terkait teori kependudukan
6
BAB II
PEMBAHASAN
Ia bahkan meramalkan secara spesifik bahwa hal ini pasti akan terjadi pada
pertengahan abad ke-19, sebuah ramalan yang gagal karena beberapa alasan, termasuk
penggunaan analisis statisnya, yang memperhitungkan kecenderungan-kecenderungan
mutakhir dan memproyeksikannya secara tidak terbatas ke masa depan, yang hampir
selalu gagal untuk sistem yang kompleks
Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa jumlah penduduk cenderung untuk
meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan kebutuhan hidup riil dapat
meningkat secara arismatik (deret hitung).
7
Menurut pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang dapat mengurangi
kegoncangan dan kepincangan terhadap perbandingan antara penduduk dan manusia
yaitu dengan jalan :
1. Preventive checks
Yaitu faktor-faktor yang dapat menghambat jumlah kelahiran yang lazimnya
dinamakan moral restraint. Termasuk didalamnya antara lain :
a. Penundaan masa perkawinan
b. Mengendalikan hawa nafsu
c. Pantangan kawin
2. Positive checks
Yaitu faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya kematian, termasuk di dalam
nya antara lain :
8
a. Bencana Alam
b. Wabah penyakit
c. Kejahatan
d. Peperangan
Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk
akan kekurangan makanan). Karl Marx dan Friedrich Engels (1834) adalah generasi
sesudah Maltus. Paham Marxist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus,
karena menurutnya paham Maltus bertentangandengannuranimanusia
Dasar Pegangan Marxist adalah beranjak dari pengalaman bahwa manusia
sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Beda
pandangan Marxist dan Maltus adalah pada “Natural Resource” tidak bisa
dikembangkan atau mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk. Menurut Marxist
tekanan penduduk di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan,
tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis). Marxist juga
berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi produk yang
dihasilkan, jadi dengan demikian tidak perlu diadakan pembatasan penduduk.
9
1. Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi kesempatan
kerja.
10
c. Kekurangan Teori Kependudukan Marxist
Sehingga untuk kasus Indonesia pernah menganut teori Malthus dan Marxist
dimana dahulu Indonesia berhasil menciptakan swasembada beras selama 2 tahun
namun belum bisa untuk jangka panjang. Salah satu solusi dalam peningkatan produksi
pangan adalah peningkatan areal dan produktifitas. Selama 5 tahun terakhir (2004-
2008), areal panen padi hanya meningkat 0,47 juta ha dengan komposisi 11,92 juta ha
tahun 2004 menjadi 12,39 juta ha tahun 2008. Dari segi produktifitas mengalami
peningkatan 0,32 ton/ha dengan komposisi 4,54 ton/ha tahun 2004 dan 4,86 ton/ha tahun
2008.
Ternyata hal itu dirasakan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat Indonesia seiring semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk setiap
tahun. Sehingga perangkap Malthus tetap terus ada.
11
Selain itu Indonesia juga menerapkan teori Neo Malthusian yang menganjurkan
untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menggunakan “Preventif Check” yaitu
menggunakan alat kontrasepsi seperti Pemerintah menggalakkan kembali program
Keluarga Berencana yang sempat terhenti dan mulai dilaksanakan lagi
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
13
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.umm.ac.id/
37142/3/jiptummpp-gdl-norrizkiam-51334-3-babiit-
a.pdf&ved=2ahUKEwjlx5vv7pb6AhXXcGwGHRVSC90QFnoECB0QAQ&usg=AOvVaw1
TWt4P_YNAGJqQRKnPlnJm
14