Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORY PENDUDUK DAN KEPENDUDUKAN

DOSEN PENGAMPU:
Drs. Muhammad Arief, M.Pd,

Disusun Oleh
Kelompok 3
1. Nina Mayura Rangkuty (3211131007)
2. Isnaini (3213131047)
3. Zainah (3212131007)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai tepat waktu.Dalam menyelesaikan salah satu
tugas mata kuliah demografi kependudukan .Penulis banyak berterimakasih kepada
bapak Drs. Muhammad Arief, M.Pdselaku dosen pengampu yang telah menugaskan dan
memberikan prosedur penyelesaian makalah ini.Tidak lupa kami mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pemikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengalaman bagi para pembaca.Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman,kami yakin masih
banyak kekurangan dalam masalah ini.Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan,16 september 2022

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................4

a. Latar Belakang....................................................................................................................4

b. Rumusan Masalah...............................................................................................................5

c. Tujuan Penulisan.................................................................................................................5

d. Manfaat Penulisan...............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................6

A. HAKIKAT TEORI KEPENDUDUKAN MALTHUSIA.......................................................................6

B. HAKIKAT TEORI KEPENDUDUKAN MARXIST.........................................................8

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI KEPENDUDUKAN MALTHUSIAN......9

D.KAITAN ANTARA TEORI KEPENDUDUKAN MALTHUSIAN DAN TEORI


KEPENDUDUKAN MARXIST DENGAN KONDISI KEKINIAN INDONESIA.................10

BAB III PENUTUP...........................................................................................................................12

A. KESIMPULAN.........................................................................................................................12

B. SARAN...................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika


kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk,
serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian,
migrasi, serta penuaan. Dewasa ini, berbicara tentang laju pertumbuhan penduduk dunia
sangat meningkat dengan cepat. Pada tahun 1650 jumlah penduduk negara-negara eropa,
amerika serikat, amerika tengah dan amerika selatan sebesar 113 juta jiwa, pada tahun
1750 menjadi 152,4 juta, dan kemudian pada tahun 1850 menjadi 325 juta jiwa. Jadi,
dalam dua abad jumlahnya menjadi 3 kali lipat. Sedangkan untuk benua asia afrika
dalam jangka waktu yang sama jumlah penduduknya hanya berubah 2 kali banyaknya.

Tingginya laju pertumbuhan penduduk di beberapa bagian dunia ini menyebabkan


jumlah penduduk meningkat dengan cepat. Di beberapa bagian dunia ini telah terjadi
kemiskinan dan kekurangan pangan. Fenomena ini menggelisahkan beberapa ahli, dan
masing-masing dari mereka berusaha mencari faktor-faktor yang menyebabkan
kemiskinan tersebut. Kalau faktor-faktor penyebab tersebut telah diketemukan maka
masalah kemiskinan akan dapat diatasi.

Umumnya para ahli dikelompokkan menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama terdiri


dari penganut aliran Malthusian. Aliran malthusian dipelopori oleh Thomas Robert
Malthus, dan aliran Neo malthusan dipelopori oleh Garreth Hardin dan Paul Ehrlich.
Kelompok kedua terdiri dari penganut aliran Marxist yang dipelopori oleh Karl Marx
dan Friedrich

4
Engels. Kelompok ketiga terdiri dari pakar-pakar teori kependudukan mutakhir yang
merupakan reformulasi teori-teori kependudukan yang ada.

Untuk dapat memahami keadaan kependudukan di suatu daerah atau negara maka
perlu didalami kajian demografi. Oleh sebab itu penulis akan memaparkan kelebihan
dan kekurangan dari teori kependudukan yang ada, serta kaitan antara teori tersebut
dengan kondisi Negara Indonesia saat ini.

b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merumuskan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Bagaimana hakikat dari teori kependudukan Malthusian ?
2. Bagaimana hakikat dari teori kependudukan Marxist ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan teori kependudukan Malthusian ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan teori kependudukan Marxist ?
5. Bagaimana kaitan antara teori kependudukan Malthusian dan teori kependudukan
Marxist dengan kondisi kekinian Indonesia ?

5
c. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hakikat dari teori kependudukan Malthusian
2. Untuk mengetahui hakikat dari teori kependudukan Marxist
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori kependudukan
Malthusian
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori kependudukan
Marxist
5. Untuk mengetahui kaitan antara teori kependudukan Malthusian dan teori
kependudukan Marxist dengan kondisi kekinian Indonesia

6. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca, khususnya
bagi mahasiswa tentang teori kependudukan.
2. Sebagai referensi yang relevan terkait teori kependudukan

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT TEORI KEPENDUDUKAN MALTHUSIA


Orang yang pertama-tama mengemukakan teori mengenai penduduk adalah Thomas
Robert Malthus yang hidup pada tahun 1776 – 1824. Kemudian timbul bermacam-macam
pandangan sebagai perbaikan teori Malthus. Dalam edisi pertamanya Essay on Population
tahun 1798 Malthus mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu :

1. Bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia


2. Nafsu manusia tak dapat ditahan.
Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari
bahan makanan. Akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara
penduduk dan kebutuhan hidup.

Ia bahkan meramalkan secara spesifik bahwa hal ini pasti akan terjadi pada
pertengahan abad ke-19, sebuah ramalan yang gagal karena beberapa alasan, termasuk
penggunaan analisis statisnya, yang memperhitungkan kecenderungan-kecenderungan
mutakhir dan memproyeksikannya secara tidak terbatas ke masa depan, yang hampir
selalu gagal untuk sistem yang kompleks

Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa jumlah penduduk cenderung untuk
meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan kebutuhan hidup riil dapat
meningkat secara arismatik (deret hitung).

7
Menurut pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang dapat mengurangi
kegoncangan dan kepincangan terhadap perbandingan antara penduduk dan manusia
yaitu dengan jalan :
1. Preventive checks
Yaitu faktor-faktor yang dapat menghambat jumlah kelahiran yang lazimnya
dinamakan moral restraint. Termasuk didalamnya antara lain :
a. Penundaan masa perkawinan
b. Mengendalikan hawa nafsu
c. Pantangan kawin
2. Positive checks
Yaitu faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya kematian, termasuk di dalam
nya antara lain :

8
a. Bencana Alam
b. Wabah penyakit
c. Kejahatan
d. Peperangan

B.HAKIKAT TEORI KEPENDUDUKAN MARXIST

Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk
akan kekurangan makanan). Karl Marx dan Friedrich Engels (1834) adalah generasi
sesudah Maltus. Paham Marxist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus,
karena menurutnya paham Maltus bertentangandengannuranimanusia
Dasar Pegangan Marxist adalah beranjak dari pengalaman bahwa manusia
sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Beda
pandangan Marxist dan Maltus adalah pada “Natural Resource” tidak bisa
dikembangkan atau mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk. Menurut Marxist
tekanan penduduk di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan,
tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis). Marxist juga
berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi produk yang
dihasilkan, jadi dengan demikian tidak perlu diadakan pembatasan penduduk.

Pendapat Aliran Marxist

9
1. Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi kesempatan
kerja.

2. . Kemeralatan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk, tapi karena


kaum kapitalis mengambil sebagian hak para buruh

3. Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi produktifitasnya, jika


teknologi tidak menggantikan tenaga manusia sehingga tidak perlu menekan
jumlah kelahirannya, ini berarti ia menolak teori Malthus tentang moral restraint
untuk menekan angka kelahiran.

C.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI KEPENDUDUKAN MALTHUSIAN

a. Kelebihan Teori Kependudukan Malthusian


1. Pendapat Maltus masih relevan untuk memahami perilaku populasi di Negara China,
India dan Ethiophia yang sangat vital dalam keseimbangan jumlah penduduk dan
ketersediaan pangan.
b. Kekurangan Teori Kependudukan Malthusian
1. Pandangan Maltus terlalu sederhana.
2. Maltus tidak memperhatikan keajaiban teknologi yang dicetuskan oleh revolusi
3. industri.Malthus juga tidak mempertimbangkan kontrol fertilitas setelah
perkawinan
4. Teori tidak melihat perilaku fertilitas penduduk yaitu fertilitas penduduk akan
menurun seiring dengan tingkat kesejahteraan yang meningkat.
5. Umat manusia tidak perlu lagi khawatir dengan pertumbuhan
6. penduduk yang meningkat tiap harinya , sebab kemeleratan bukanlah
akibat dari cepatnya pertumbuhan penduduk.

10
c. Kekurangan Teori Kependudukan Marxist

1. Teori ini hanya berlaku pada negara-negara berpaham sosialis Namun,


untuk negara-negara yang menganut aliran selain itu, masalah seperti itu
masih bisa diatasi, diantaranya dengan menciptakan lapangan kerja baru yang
berbasis masyarakat.

2. Percaya bahwa tidak ada kaitan antara pertumbuhan penduduk dan


pembangunan ekonomi.

D.KAITAN ANTARA TEORI KEPENDUDUKAN MALTHUSIAN DAN TEORI


KEPENDUDUKAN MARXIST DENGAN KONDISI KEKINIAN INDONESIA

Teori Malthus mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur


sedangkan pertumbuhan ketersediaan pangan mengikuti deret hitung. Sedangkan
menurut Marx mengatakan bahwa akan ada sains dan teknologi mampu meningkatkan
produksi bahan makanan.

Sehingga untuk kasus Indonesia pernah menganut teori Malthus dan Marxist
dimana dahulu Indonesia berhasil menciptakan swasembada beras selama 2 tahun
namun belum bisa untuk jangka panjang. Salah satu solusi dalam peningkatan produksi
pangan adalah peningkatan areal dan produktifitas. Selama 5 tahun terakhir (2004-
2008), areal panen padi hanya meningkat 0,47 juta ha dengan komposisi 11,92 juta ha
tahun 2004 menjadi 12,39 juta ha tahun 2008. Dari segi produktifitas mengalami
peningkatan 0,32 ton/ha dengan komposisi 4,54 ton/ha tahun 2004 dan 4,86 ton/ha tahun
2008.

Ternyata hal itu dirasakan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat Indonesia seiring semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk setiap
tahun. Sehingga perangkap Malthus tetap terus ada.

11
Selain itu Indonesia juga menerapkan teori Neo Malthusian yang menganjurkan
untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menggunakan “Preventif Check” yaitu
menggunakan alat kontrasepsi seperti Pemerintah menggalakkan kembali program
Keluarga Berencana yang sempat terhenti dan mulai dilaksanakan lagi

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penulisan makalah ini maka dapat ditarik kesimpulan :


1. Hakikat teori kependudukan Malthusian adalah pertumbuhan mengikuti deret ukur,
pertumbuhan bahan pangan mengikuti deret hitung, ketimpangan pertumbuhan
penduduk dan bahan pangan, perlu pembatasan penduduk dengan cara preventive
checks dan positive checks.
2. Hakikat teori kependudukan Marxist adalah semua masalah yang berhubungan dengan
kurangnya pembangunan ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan masalah sosial
lainnya, bukan karena pertumbuhan penduduk, tetapi semata-mata sebagai hasil dari
ketidakbenaran dari institusi sosial maupun ekonomi di daerah yang
bersangkutan.
3. Kelebihan teori kependudukan malthusian adalah Pendapat Maltus masih relevan
untuk memahami perilaku populasi di Negara China, India dan Ethiophia yang sangat
vital dalam keseimbangan jumlah penduduk dan ketersediaan pangan. Kekurangan
teori kependudukan malthusian adalah Maltus tidak memperhatikan keajaiban
teknologi
yang dicetuskan oleh revolusi industri.
4. Kelebihan teori kependudukan marxist adalah Umat manusia tidak perlu lagi khawatir
dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat tiap harinya , sebab kemeleratan
bukanlah akibat dari cepatnya pertumbuhan penduduk. Kekurangan teori
kependudukan marxist adalah percaya bahwa tidak ada kaitan antara pertumbuhan
penduduk
dan pembangunan ekonomi.
5. Kaitan antara teori kependudukan malthusian dan teori kependudukan marxist dengan
kondisi kekinian indonesia adalah Indonesia pernah menganut teori Malthus dan
Marxist.

13
B. SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.umm.ac.id/
37142/3/jiptummpp-gdl-norrizkiam-51334-3-babiit-
a.pdf&ved=2ahUKEwjlx5vv7pb6AhXXcGwGHRVSC90QFnoECB0QAQ&usg=AOvVaw1
TWt4P_YNAGJqQRKnPlnJm

14

Anda mungkin juga menyukai