Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI SALAH SATU MATA KULIAH ANTROPOLOGI

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANGGRENI SAPUTRI ATANDIMA

NIM : PO5303203221209

TINGKAT : 2A

MATA KULIAH : ANTROPOLOGI

DOSEN PENGAMPUH : ANTONETHA R. H. MILA, SST, M. KES

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN WAINGAPU

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji Tuhan Saya Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Konsep antropologi sosial dan kesehatan, Konsep Dasar Individu, Transkultural Dan
Peka Budaya Dalam Praktik Keperawatan, Aturan/Norma-Norma Dalam Kehidupam
Masyarakat ” dengan baik.
Dalam menyusun makalah ini tentunya saya banyak mengalami hambatan, hal ini
disebabkan karena keterbatasan waktu, namun berkat bantuan dan ketersedian dari berbagai
pihak yang meluangkan waktunya untuk menyusun makalah ini sehingga saya jadikan bahan
acuan pembelajaran.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung saya dalam menyelesaikan makalah ini, saya tidak bisa sebutkan satu persatu,
semoga dengan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan pembaca pada umumnya.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam menyusun makalah
ini dan tanpa adanya dukungan, dorongan,motivasi makalah ini tidak akan terwujud.

Waingapu, 16 November 2023

Anggreni Saputri Atandima

ii
DAFTAR ISI
Cover...................................................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan ....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1. Konsep Antropologi Sosial Dan Kesehatan
A. Sejarah Perkembangan Ilmu Antropologi..............................................................2
B. Sejarah Perkembangan Antropologi Sosial Kesehatan ..........................................3
C. Definisi Antropologi Kesehatan ............................................................................4
2. Mampu Menjelaskan Dan Memahami
A. Konsep Dasar Individu...........................................................................................5
B. Konsep Dasar Masyarakat .....................................................................................5
C. Manusia Dan Kebudayaan......................................................................................5
D. Hubungan Manusia Dan Sosial.............................................................................5
3. Transkultural Dan Peka Budaya Dalam Praktik Keperawatan
A. Pengertian Transkultural.........................................................................................6
B. Krakteristik Budaya................................................................................................6
C. Budaya Kesehatan Keluarga Di Indonesia............................................................ 6
4. Aturan/Norma-Norma Dalam Kehidupam Masyarakat
A. Pengertian Norma,Moral Dan Etika......................................................................7
B. Macam-Macam Norma..........................................................................................8
C. Arti Penting Norma...............................................................................................9
D. Hakekat Norma,Kebiasaan, Adat Istiadat Yang Berlaku Di Masyarakat..............9
E. Hubungan Antara Norma..................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................11
B. Saran......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia, dan logos yang berarti ilmu.
Menurut Haviland (1994) antropogi adalah studi tentang umat manusia yang berusaha
menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, dan untuk
memperoleh pengertian yang lengkap mengenai keanekaragaman manusia. antropologi
menurut Embaer (1985) dapat bersifat akurat atau tidak akurat. Para ahli antropologi tertarik
untuk mempelajari kapan, dimana, dan bagaimana manusia pada mulanya muncul di bumi,
selaian itu mereka juga mempelajari beraneka ragam ciri-ciri fisik manusia. Para ahli
antropolgi juga tertarik untuk mempelajari bagaimana dan mengapa suatu masyarakat
memilki pemikiran dan kebiasaan pada masa lampau dan masa kini.

Ketidak akuratan, pengertian antropologi dapat digabungkan dengan disiplin ilmu manusia
lainnya seperti sosiologi, psikologi, ilmu politik, ekonomi, sejarah, biologi manusia, dan
bahkan dapat digabungkan dengan disiplin humanistic seperti filsafat dan sastra.

Banyaknya disiplin lain yang juga memiliki perhatian dengan permasalahan manusia,
tentu tidak akan merasa senang bila diterima sebagai sebagian atau cabang ilmu antropolgi.
Memang kebanyakan dari ilmu-ilmu tersebut sudah terpisahkan sebagai disiplin sendiri lebih
lama dari antropologi, dan masing-masing mempertimbangkan wilayah kajian mereka untuk
menjadi berbeda dari yang lain.

B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang, Konsep
Antropologi Sosial Dan Kesehatan, Konsep Dasar Individu, Transkultural Dan Peka Budaya
Dalam Praktik Keperawatan, dan Aturan/Norma-Norma Dalam Kehidupam Masyarakat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. KONSEP ANTROPOLOGI SOSIAL DAN KESEHATAN


A. Sejarah Perkembangan Ilmu Antropologi
Dalam Perkembangan Ilmu Antropologi Ada 4 Fase, Yaitu :
 Fase pertama (sebelum 1800)
Kedatangan bangsa Eropa Barat ke Benua Afrika, Asia, dan Amerika selama 4 abad
(sejak akhir abad ke-15 hingga permulaan abad ke-16) membawa pengaruh bagi berbagai suku
bangsa ketiga benua tersebut. dengan itu mulai terkumpul tulisan buah tangan para musafir,
pelaut, pendeta, dan pegawai pemerintah jajahan dalam bentuk kisah perjalanan, laporan dan
sebagainya.

 Fase kedua (pertengahan Abad ke-19)

Integrasi yang sungguh-sungguh baru, timbul pada pertengahan abad ke 19. Karangan-
karangan etnografi tersebut tersusun berdasarkan cara berpikirevolusi masyarakat. Secara
singkat, cara berpikir dapat dirumuskan sebagai Masyarakat dan kebudayaan manusia telah
berevolusi dengan sangat lambat yakni dalam jangka waktu beribu-ribu tahun lamanya, dari
tingkat tingkat yang rendah, melalui beberapa tingkat antara, sampai ke tingkat-tingkat tertinggi.

fase perkembangan yang kedua ini ilmu antropologi berupa suatu ilmu yang
akademikal dengan tujuan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: mempelajari masyarakat
dan kebudayaan primitif untuk mendapat suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam
sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

 Fase ketiga (permulaan Abad ke-20)

Pada permulaan abad ke-20. sebagian negara penjajah di Eropa berhasil untuk
mencapai kemantapan kekuasaannya di daerah-daerah jajahan di luar Eropa. Suatu pengertian
tentang masyarakat yang tidak kompleks akan menambah juga pengertian orang tentang
masyarakat yang kompleks. dalam fase ketiga ini ilmu antropologi menjadi suatu ilmu yang
praktis, dan tujuannya dapat dirumuskan sebagai berikut: mempelajari masyarakat dan
kebudayaan suku-suku bangsa di luar eropa guna untuk kepentingan pemerintah kolonial.

2
 Fase keempat (sesudah 1930)

Dalam fase ini ilmu antropologi mengalami masa perkembangannya yang paling luas,
baik mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh lebih teliti, maupun mengenai
ketajaman dari metode-metode ilmiah. di pihak lain muncul pula sikap anti kolonialisme
gejala makin berkurangnya bangsa-bangsa primitive (yaitu bangsa-bangsa yang tidak
memperoleh pengaruh keduanya Eropa-Amerika setelah perang dunia II)

B. Sejarah Perkembangan Antropologi Kesehatan

(Tahun 1849) Rudolf Virchow ahli patologi Jerman dikemuka, pada tahun 1849 ia
menulis apabila kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat maupun yang sakit,
maka apa pula ilmu yang merumuskan hukum-hukum sebagai dasar struktur sosial, untuk
menjadikan efektif hal-hal yang inheren dalam manusia sendiri sehingga kedokteran dapat
melihat struktur sosial yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit. maka kedokteran dapat
ditetapkan sebagai antropologi. Namun demikian tidak dapat dikatakan bahwa Vichrow
berperan dalam pembentukan asal-usul bidang Antropologi Kesehatan.

(Tahun 1953) Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan


terdapat pada tulisan yang ditulis Caudill berjudul "Applied Anthropology in Medicine".
Tulisan ini merupakan tour the force yang cemerlang, akan tetapi meskipun telah
menimbulkan antusiasme, tulisan itu tidaklah menciptakan suatu disiplin baru.

(Tahun 1963) Sepuluh tahun kemudian. Scoth memberi judul "Antropologi Kesehatan
dan Paul membicarakan "Ahli Antropologi Kesehatan" dalam suatu artikel mengenai
kedokteran dan kesehatan masyarakat Setelah itu baru ahli-ahli antropologi Amerika benar-
benar menghargai implikasi dari penelitian-penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi
ilmu antropologi. Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah
dengan munculnya tulisan yang dibuat Pearsall (1963) yang berjudul Medical Behaviour
Science yang berorientasi antropologi Budaya merupakan hasil karya manusia. Budaya lahir
akibat adanya interaksi dan pemikiran manusia. Manusia akan selalu berkembang seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka hasilkan. Budaya
manusia juga akan ikut berkembang dan berubah dari masa ke masa Hal ini terjadi pula pada
budaya kesehatan yang ada pada masyarakat.

3
Budaya kesehatan akan mengalami perubahan, dengan kemajuan ilmu pengetahuan
yang pesat dan teknologi yang semakin canggih, budaya kesehatan di masa lalu berbeda
dengan kebudayaan kesehatan di masa sekarang dan mendatang Perkembangan teknologi
menjadi salah satu faktor perubahan budaya kesehatan dalam masyarakat. Sebagai contoh.
masyarakat dahulu saat akan melakukan persalinan minta bantuan oleh dukun bayi dengan
peralatan sederhana, namun saat ini masyarakat lebih banyak yang mendatangi bidan atau
dokter kandungan dengan peralatan yang serba canggih. Bahkan mereka bisa tahu bagaimana
keadaan calon bayi mereka di dalam kandungan melalui USG. Saat ini masyarakat lebih
memaknai kesehatan. Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan
promosi kesehatan membuat masyarakat mengetahui pentingnya kesehatan.

C. Definisi Antropologi Kesehatan

Antropologi kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologi
dan sosial-budaya dari tingkah laku manusia yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada
manusia dari titik tolak pandangan untuk memahami kedokteran, aspek sosial kedokterandan
masalah-masalah kesehatan manusia. (Hasan dan Prasad,1959)

Antropologi kesehatan membicarakan masalah konsep sakit, sehat dan pengobatan


tradisional serta kebiasaan atau perilaku dan pantangan suatu kelompok masyarakat terhadap
makanan tersebut (Koentjaraningrat, 1990)

4
2. MAMPU MENJELASKAN DAN MEMAHAMI

A. Konsep Dasar Individu

Individu berasal dari bahasa latin”Indivudum” yang berarti tak terbagi dan merupakan
kesatuan yang tak terbatas, maksudnya manusia merupakan satu kesatuan jiwa dan raga yang
tak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.

B. Konsep Dasar Masyarakat

Masyarakat merupakan terjemahan dari kata (community atau comunitas) secara definitif
dan dapat didefiniskan sebagai kelompok manusia yang terdiri dari sejumlah keluarga yang
bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu baik di desa ataupun di kota yang telah terjadi
interaksi sosial antara anggotanya atau adanya hubungan sosial yang memilik norma dan nilai
yang harus dipatuhi oleh semua anggota dan memilik tujuan tertentu, menurut (Selo
Soemarjan 1962) mengatakan bahwa: masyarakat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang
ditandai oleh suatu derajat hubungan tertentu.

C. Manusia Dan Kebudayaan

Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak hanya mengenai
sebagian tata cara hidup saja yang dianggap lebih tinggi dan lebih diinginkan. Jadi,
kebudayaan menunjuk pada berbagai aspek kehidupan. Istilah ini meliputi cara-cara berlaku,
kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari kegiatan manusia yang khas
untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu. Kebudayaan yang dimiliki oleh
manusia juga dimiliki dengan cara belajar. Dia tidak diturunkan secara bilogis atau pewarisan
melalui unsur genetis. Hal ini perlu ditegaskan untuk membedakan perilaku manusia yang
digerakan oleh kebudayaan dengan perilaku mahluk lain yang tingkahlakunya digerakan oleh
insting.

D. Hubungan Manusia Dan Sosial

Ilmu sosial budaya dasar merupakan sebagai integarasi dari ISD dan IBD yang
memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa
sehinggan mampu mengkaji masalah sosial,kemanusian, dan budaya. Pendekatan ilmu sosial
budaya dasar merupakan akan memperluas pandangan bahwa masalah sosial, kemanusian,dan
budaya dapat didekati dari berbagai sudut pandang. dengan wawasan sehinggan mampu
mengkaji sebuah masalah kemasyarakat yang lebih kompleks,demikian pula dengan solusi

5
pemecahan.

3. TRANSKULTURAL DAN PEKA BUDAYA DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

A. Pengertian Transkultural

Transkultural Nursing adalah suatu area atau wilayah keilmuwan budaya pada proses
belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara
budaya dengan menghargai asuhan,sehat,sakit yang berdasarkan pada nilai budaya manusia,
kepercayaan dan tindakan dan ilmu yang digunakan untuk memberikan asuhan keperatawan
khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia.(Leininger, 2002)

B. Karakteristik Budaya

Menurut konsep budaya Leininger Karakteristik Budaya ada beberapa, yaitu :

1. Budaya merupakan pengalaman yang bersifat universal sehingga tidak ada dua budaya
yang sama persis.

2. Budaya bersifat stabil, tetapi dinamis karena budaya itu diturunkan kepada generasi
berikutnya sehingga mengalami perubahan.

3. Budaya diisi dan ditentukan oleh kehidupan manusia sendiri tanpa disadari

Pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kubudayaan itu bersifat abstrak
sedangkan perwujudan kebudayan adalah benda-benda yang diciptakan manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, dan bahasa,peralatan hidup,organisasi sosial,religi,seni. yang
semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangkungkan kehidupan bermasyarat.

C. Budaya Kesehatan Keluarga Di Indonesia

Indonesia sebagai Negara agraris, sebagian besar penduduknya di daerah perdesaan


dengan tingkat pendidikan mayoritas sekolah dasar dan belum memilik budaya hidup sehat.
Hidup sehat adalah hidup bersih dan disiplin sedangkan kebersihan dan kedisiplinan itu
sendiri belum menjadi budaya sehar-hari budaya memeriksakan secara dini kesehatan
anggota keluarga belum tampak. Hal ini terlihat banyak klien yang datang kepelayanan
kesehatan untuk memeriksakan keadaan kesehatan sebagai tindakan kuratif belum di dukung

6
sepenuhnya oleh upaya promotif dan preventif.

Contonnya : gerakan 3M pada pencegahan demam berdarah belum pasif dilakukan jika belum
mendekati musim hujan atau ketika sudah ada banyak korban baru muncullah kesigapan,
menanamkan budaya hidup sehat harus sejak dini dengan melibatkan pranata yang ada di
masyarat, sepeti posyandu atau sekolah. Posyandu yang ada di komunitas seharunya di
berdayakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih,sehat dan berbudaya pada anak.

4. ATURAN/NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAM MASYARAKAT


A. Pengertian Norma,Moral Dan Etika
Aturan adalah hasil perbuatan mengatur (segala sesuatu) yang sudah diatur. cara
(ketentuan, patokan, petunjuk, perintah) yang telah ditetapkan supaya diturut. tindakan atau
perbuatan yang harus dijalankan adat sopan santun. ketertiban seharusnya menurut (kebiasaan
dan sebagainya) biasanya,

 Pengertian Norma

Norma adalah aturan-aturan yang berisi petunjuk tingkah laku yang harus atau tidak boleh
dilakukan manusia dan bersifat mengikat. hal ini berarti bahwa manusia wajib menaati norma
yang ada. Norma adalah kaidah atau ketentuan yang mengatur kehidupan dan hubungan antar
manusia dalam arti luas. Norma merupakan petunjuk hidup bagi manusia dan pedoman
perilaku seseorang yang berlaku di masyarakat.

Norma bersifat mengikat setiap masyarakat. keberadaan norma sangat diperlukan untuk
memberi petunjuk kepada manusia tentang bagaimana manusia harus bersikap bertingkah
laku dalam masyarakat agar tercipta kehidupan bersama yang tertib, tenteram, aman, dan
harmonis.

 Pengertian Moral

Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian
terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Moral adalah perbuatan tingkah
laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia apabila yang dilakukan seseorang
itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta
menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang
baik, Moral juga dapat diartikan sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan

7
seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati,
serta nasihat.

 Pengertian Etika

Etika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara menetapkan


perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan
demikian aturan ataupun pola-pola dari tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.
Karena adanya etika pergaulan dalam masyarakat akan terlihat baik dan buruknya.

Etika bersifat relatif yaitu tidak menentu atau dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan
zaman. Etika juga diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang kebaikan. dan keburukan
dalam hidup manusia khususnya perilaku manusia yang didorong oleh keinginan serta
didasari oleh pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan.

B. Macam-Macam Norma
Dalam setiap kelompok masyarakat terdapat macam-macam norma sebagai suatu pedoman
bagi anggota masyarakat untuk bertingkah laku agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku,
terdapat beberapa norma yang berlaku dalam masyarakat, yaitu norma agama, norma kebiasaan,
norma kesusilaan, norma hokum, dan norma kesopanan.

 Norma Agama, merupakan norma yang berdasarkan ajaran agama dan berasal dari Tuhan
Yang Maha Esa, misalnya adalah sholat. Orang yang melakukan pelanggaran terhadap norma
agama akan mendapat dosa.
 Norma Kebiasaan, merupakan norma yang merujuk pada perbuatan yang dilakukan secara
berulang, misalnya adalah membeli oleh-oleh bagi keluarga. Pelanggaran terhadap norma
kebiasaan akan mendapatkan sanksi berupa celaan dan lain sebagainya.
 Norma Kesusilaan, merupakan norma yang berasal dari hati agar dapat membedakan
perbuatan baik dan buruk, misalnya adalah hormat kepada orang tua. Sanksi bagi pelanggar
norma kesusilaan adalah pengucilan secara lahir batin.
 Norma Hukum, merupakan norma yang merujuk pada seperangkat aturan berupa perintah
dan larangan yang dibuat oleh lembaga formal, misalnya melakukan korupsi, Sanksi bagi
pelanggar norma hukum adalah denda, penjara, atau hukuman mati.
 Norma Kesopanan, merupakan norma yang merujuk pada tingkah laku yang dianggap wajar
dalam masyarakat, misalnya adalah mengetuk pintu sambil mengucapkan salam ketika

8
bertandang ke rumah orang lain. Pelanggaran terhadap norma kesopanan akan mendapatkan
sanksi berupa kritik dan lain-lain.

C. Arti Penting Norma


Aturan dalam masyarat memiliki arti penting bagi terciptanya ketertiban dan
keharmonisan masyarakat, norma dalam masyarakat terbentuk karena adanya perbedaan
individu, sabagai makhluk individu, manusiaa memiliki keperibadian yang
pentingan,keingginan,tujuan hidup yang berbeda dengan yang lain, agar perbedaan tersebut
tidak menimbulkan perpecahan,ketidaktertiban dalam masyarakat, maka di buatlah peraturan
atau norma, fungsi aturan dalam masyarakat.

1. Pedoman dalam bertingkah laku, norma memuat aturan tingkah laku masyarat dalam
pergaulan sosial.

2. Mengaja kerukunan anggota masyarakat, norma mengatur agar perbedaan masyarat tidak
menimbulkan kekacaun atau ketidaktertiban.

3. Sistem pengandalian sosial, tingkat laku anggota masyarat diawasi dan di kendalikan oleh
aturan yang berlaku.

Dalam kehidupan sosial, pasti ada norma yang mengatur kehidpuan tersebut, sebagai
makluk sosial, manusia lahir, berkembang dan meninggalkan dunia dalam masyarakat setiap
individu berinteraksi dengan individu atau kelompok lain, interaksi yang di lakukan oleh
manusia senantiasa di sadari oleh aturan,adat atau norma yang berlaku dalam masyarakat.

D. Hakekat Norma,Kebiasaan, Adat Istiadat Yang Berlaku Di Masyaraka

 Hakekat Norma, hakekat norma yang berlaku dalam masyarakat adalah semua kaidah
atau peraturan yang mengatur pergaulan hidup manusia di tengah kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara setiap norma dalam masyarakat bertujuan
menjaga sikap, perbuatan, dan tutur kata manusia agar lebih tertib dan teratur.

 Hakekat Kebiasaan ada karena latar belakang individu, kondisi lingkungan di sekitar
individu, serta motif individu maka terkadang muncul kebiasaan buruk dan kebiasaan baik
dalam dinamika kehidupan masyarakat sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

 Hakekat Adat Istiadat adalah elemen yang mampu membentuk kebiasaan individu dan

9
masyarakat sekaligus merupakan kaidah individu dan masyarakat dalam bertingkah

E. Hubungan Antara Norma


Hubungan antara norma dengan kaidah-kaidah sosial adalah saling mengisi dan
memperkuat satu sama lain. Kaidah sosial digunakan untuk mengatur kehidupan masyarakat
yang tidak di atur dalam hukum negara.

Ada banyak jenis norma dalam kehidupan, dianatarnya yaitu norma agama,
kesopanan,kesusilaan dan hokum, keempat norma tersebut tidak bisa di pisahkan satu dengan
yang lain karena masing-masing mempunyai sumber yang berbeda dan mengandung kekuatan
hukum yang saling mendukung.

Hubungan antara norma agama,kesusilaan,kesopanan dan norma hukum yang tidak


dapat dipisahkan karena masing-masing memiliki sumber yang berkalianan,Norma Agama
sumbernya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma Kesusilaan sumbernya suara
hati. Norma Kesopanan sumbernya keyakinan masyarakat yang bersangkutan. Norma Hukum
sumbernya dari peraturan perundang-undangan.

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Antropologi Kesehatan bagian dari ilmu antropologi yang sangat penting, karena di
dalam antropologi kesehatan menjelaskan antara manusia, budaya dan kesehatan sehingga
dapat diketahui kaitan anatar budaya suatu masyarakat dengan kesehatan masyarakat itu
sendiri, masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks yang merupakan masalah
lingkungan yang bersifat alamiah muapun buatan manusia, sosial budaya,perilaku antropologi
memilik beberapa kegunaan, salah satunya yaitu memberikan sesuatu cara untuk memandang
masyarakat secara keseluruhan secara individu.

Individu adalah sebagai seorang secara utuh yang hidup dalam karangka hidup yang di
yakini, sementara masyarakat adalah, sekelompok individu yang hidup dan menetap dalam
subuah ruang atau tempat dimana individu tidak akan bertahan hidup selama tidak hidup
dalam karangka masyarakat sebab individu saling membutuhkan dengan individu yang lain.

Keperawatan transkultural didefinisikan oleh(Leininger, 2002) sebagai penelitian


perbandingan budaya untuk memahami persamaan atau budaya universal dan perbedaan
budaya tertentu di antara kelompok manusia.

Norma sering juga disebut dengan peraturan sosial,Norma menyangkut perilaku yang
pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat
bersifat memaksa individu atau suatu kelompok bertindak sesuai dengan aturan ssosial yang
telah terbentuk. Pada dasarnya, norma di susun agar hubungan antara manusia dalam
masyarakat dapat berlanssung tertebib sebagai mana yang diharapkan.

B. SARAN
Setelah membaca makalah ini, penulis berharap pembaca lebih mendapatkan
pengetahuan tentang hubungan atnropologi kesehatan, sehingga pembaca dapat mengetahui
tentang pentinnya kesehatan dalam masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui cara-
cara meningkatkan derajat kesehatan, semoga dalam makalah dapat bermanfaat bagi penulis.

11
Sebagai mahasiswa seharusnya mengetahui bagaimana cara bersikap ketika berada
dalam masyarakat yang berbagai macam kultur dalam menagani masalah harus sesuai dengan
norma yang di anut oleh masing-masing suku, agar tidak jadi persilihan atau permasalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Andarson,2006 antropologi kesehatan: Jakarta, PT Raja Grafindo

https://www.crypowi.com /macam-macam-Norma dan pengertian

Sudirharto,(2010) pendekatan keperawatan transkultural, penerbit buku kedokteran.EGC

12

Anda mungkin juga menyukai