1. COVER
DISUSUN OLEH:
NAMA : ITA RAHMI
NPM : 211110011011221
KELAS / SEMSETER : 10 / IV
FAKLUTAS HUKUM
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
tugas kuliah ANTROPOLOGI HUKUM ini dapat saya susun hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu ISNAWATI, S.H., M.H
selaku dosen mata kuliah ANTROPOLOGI HUKUM yang telah memberikan saya cukup
materi hingga tugas ini dapat dapat saya selesaikan tepat waktu.
Makalah ini adalah hasil kerja yang kami saya dapat dari berbagai sumber. Hasil
dari kerja ini saya dedikasikan sebagai ilmu pengetahuan untuk segala kalangan
masyarakat dan kami susun dengan sedemikian rupa agar mudah dipahami serta jelas
arah penjelasannya.
Dan bagi saya yang membuat serta menyusun tugas ini merasa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena masih terbatansnya pengetahuan dan
pengalaman saya. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik maupun saran yang
membangun dari Ibu Dosen demi kesempurnaan makalah yang akan kami buat
kedepannya.
ITA RAHMI
1
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I..............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................6
A. Pengertian Kebudayaan...................................................................................6
B. Perilaku.............................................................................................................7
C. Bahasa...............................................................................................................8
D. Materi................................................................................................................8
E. Unsur-unsur Kebudayaan...............................................................................9
F. Fungsi Kebudayaan Dalam Bermasyarakat.................................................10
G. Sistem Kebudayaan........................................................................................12
H. Studi Kasus Kebudayaan...............................................................................15
BAB III.........................................................................................................................................20
PENUTUP.................................................................................................................................20
A. Kesimpulan.....................................................................................................20
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan umat manusiapun
mengalami perubahan. Menurut para pemikir post modernis dekonstruksi,
dunia tak lagi berada dalam dunia kognisi, atau dunia tidak mempunyai apa
yang dinamakan pusat kebudayaan sebagai tonggak pencapaian kesempurnaan
tata nilai kehidupan. Hal ini berarti semua kebudayaan duduk sama rendah,
berdiri sama tinggi, dan yang ada hanyalah pusat-pusat kebudayaan tanpa
periferi. Sebuah kebudayaan yang sebelumnya dianggap pinggiran akan bisa
sama kuat pengaruhnya terhadap kebudayaan yang sebelumnya dianggap
pusat dalam kehidupan manusia modern.
3
Akan tetapi seorang yang memperdalam tentang sosiologi sehingga
memusatkan perhatiannya terhadap masyarakat, tidak dapat menyampingkan
kebudayaan dengan begitu saja. Karena dikehidupan nyata keduanya tidak
dapat dipisahkan dan selamanya merupakan dwi tunggal (Kistanto, 2015).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah adalah :
4
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penyusunan ini adalah
sebagai berikut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan
Secara etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
“budhayah”, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.
Sedangkan ahli antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan
secara sistematis dan ilmiah adalah E.B. Tylor dalam buku yang berjudul
“Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat,
dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan
oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Rowland Pasaribu, 2013 : 92)
6
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi,
berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain, dari hari ke hari dan
dari tahun ke tahun. Selalu menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan.
3. Wujud ketiga dari kebudayaan disebut kebudayaan fisik dan tak
memerlukan banyak penjelasan. Karena berupa seluruh total dari hasil
fisik dari aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam
masyarakat, maka sifatnya paling konkret dan berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat dan difoto.
B. Perilaku
Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkahlaku tertentu dalam situasi
tertentu. Setiap perilaku manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola
perilaku masyarakatnya. Pola-pola perilaku adalah cara bertindak seluruh
anggota suatu masyarakat yang mempunyai norma-norma dan kebudayaan
yang sama.
7
Manusia mempunyai aturan main tersendiri dalam hidupnya di
masyarakat, karena itu menurut Rapl Linton dalam mengatur hubungan
antarmanusia diperlukan design for living atau garis-garis petunjuk dalam
hidup sebagai bagian budaya, misalnya :
C. Bahasa
Linton menyebutkan bahwa salah satu penyebab paling penting dalam
memperlambangkan budaya sampai mencapai tarafnya seperti sekarang ialah
bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat berfikir dan alat berkouminkasi. Tanpa
berfikir dan berkomunikasi kebudayaan sulit ada. Sebagaimana diketahui
sebuah pepatah mengatakan “bahasa menunjukkan bangsa”, artinya bahasalah
yang mempopulerkan sebuah bangsa yang tentu saja termasuk didalamnya
kebudayaan bangsa tersebut. Melalui bahasa kebudayaan suatu bangsa
dapat dibentuk, dibina, dikembangkan, serta dapat diwariskan pada generasi
mendatang. Bahasa bermanfaat bagi manusia, bahasa dapat menjelaskan
ketidak mengertian manusia akan sesuatu hal. Dengan demikian bahasa dapat
menambah pengetahuan manusia, memperluas cakrawala pemikiran,
melanggengkan kebudayaan.
D. Materi
Budaya materi merupakan hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya
manusia dalam masyarakat. Bentuk materi ini berupa pakaian, alat-alat rumah
tangga, alat produksi, alat transportasi, alat komunikasi,
8
dan sebagainya. Klasifikasi unsur budaya dari yang kecil hingga yang
besar adalah sebagai berikut :
E. Unsur-unsur Kebudayaan
Adanya perbedaan wujud kebudayaan antara satu budaya dengan
budaya lain, disebabkan karena dalam masyarakat terdiri atas berbagai unsur,
baik yang besar maupun yang kecil yang membentuk satu kesatuan. Ada
banyak pendapat tentang unsur-unsur yang membentuk suatu kebudayaan.
a) alat-alat teknologi
b) system ekonomi;
c) keluarga;
d) kekuasaan politik
9
b) organisasi ekonomi;
c) alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk
pendidikan, perlu diingat bahwa keluarga adalah lembiga
pendidikan yang utama;
d) organisasi kekuatan
a. sistem religi
b. sistem pengetahuan
c. sistem matapencaharian hidup
d. sistem peralatan hidup atau teknologi
e. organisasi kemasyarakatan
f. bahasa
g. kesenian
10
material. Kebutuhan kebutuhan masyarakat tersebut diatas untuk sebagian
besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.
dikatakan sebagian besar karena kemampuan manusia terbatas sehingga
kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaanya juga terbatas
didalam memenuhi segala kebutuhan (Roni Hidayat, 2015 : 5).
G. Sistem Kebudayaan
Konsep sistem dapat ditujukan kepada: organisasi, kumpulan,
himpunan, organ tubuh dan seterusnya. Menurut Emile Durkheim masyarakat
merupakan suatu sistem, yaitu sistem sosial budaya karena didalam
masyarakat itu terdiri dari individu-individu yang melakukan kegiatan,
kebiasaan, tata cara sehingga terbentuk kesatuan. Dengan demikian sostem
sosial budaya adalah unsur-unsur sosial budaya yang saling berkaitan dengan
yang lain secara teratur, sehingga tercipta tata kelakuan yang serasi bagi
masyarakatnya (Rowland Pasaribu,
2013 : 12-13).
12
1) Cara (usage). Proses interaksi yang terus menerus akan melahirkan
pola-pola tertentu yang disebut cara (usage). Norma yang disebut
cara hanya mempunyai kekuatan yang lemah dibanding norma yang
lain. Pelanggaran terhadap norma ini hanya disebut tidak sopan,
misalnya makan sambil berdiri, berdecak, bersendawa, dan
sebagainya.
2) Volkways (norma kelaziman/kebiasaan). Kebiasaan adalah perbuatan
yang diulang-ulang dalam bentuk sama, merupakan cermin bahwa
orang tersebut menyukai perbuatannya. Contohnya bertutur sopan
santun, memberi salam, menghormati orang tua. Pelanggaran
terhadap norma ini akan dianggap sebagai penyimpangan terhadap
kebiasaan masyarakat. Sanksi terhadap pelanggaran ini berupa
teguran, sindiran, dipergunjingkan dan sebagainya yang sifatnya
sangsi masyarakat, yang mungkin dianggap ringan.
3) Mores (Norma tata kelakuan / norma kesusilaan). Mores adalah
aturan yang berlandaskan pada apa yang baik dan seharusnya
menurut ajaran agama, filsafat atau nilai kebudayaan. Pelanggaran
terhadap usege, volkways hanya akan dianggap aneh atau tidak
sopan, tetapi pelanggaran terhadapan mores akan disebut jahat.
Contoh terhadap mores adalah berzinah. Sanksinya berat, dirajam
atau diusir dari kampung halamannya. Karena sanksinya yang berat
mores disebut norma berat.
13
5) Norma adat istiadat (custom). Tata kelakuan yang kekal serta kuat
integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat dapat mengikat
menjadi adat istiadat (costum). Anggota masyarakat yang melanggar
adat istiadat dapat memperoleh sanksi yang berat, misalnya
dikucilkan dari masyarakat. Misal, bercerai adalah suatu aib besar
bagi masyarakat Lampung. Dalam masyarakat sunda perempuan
apabila tidak dilamar dianggap aib, sebaliknya dalam masyarakat
Minang perempuanlah yang melamar laki-laki, dan sebangainya.
6) Norma hukum (Laws). Adalah suatu norma yang lebih tepat disebut
sebagai hukum yang tertulis, meskipun tidak selalu demikian. Laws
adalah suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada anggota
masyarakat yang berisi ketentuan-ketentuan, perintah, kewajiban dan
larangan agar dalam masyarakat tercipta suatu ketertiban dan
keadilan. Aturan ini lazimnya tertulis yang dikodifikasikan dalam
bentuk berbagai macam kitab undang-undang, atau tidak tertulis
berupa keputusan-keputusan hukum pengadilan adat. Karena
sebagian besar norma hukum adalah tertulis maka sanksinya adalah
yang paling tegas bila dibandingkan dengan norma lain.
7) Mode (fashion). Mode atau fashion adalah cara dan gaya melakukan
dan membuat sesuatu, yang sering berubah-ubah, serta diikuti orang
banyak. Hal terakhir ini merupakan ciri khas dari mode, yakni
sifatnya yang massal. Mode atau fashion tidak hanya tampak pada
cara orang memotong dan menggunakan pakaian, cara mengatur
rambut dan sebagainya, tetapi juga dalam hal mengejar sesuatu yang
baru di bidang lain. Dari mode akan lahir sesuatu yang baru yang
bersifat inovatif, misalnya tarian tradisonal Jawa dielaborasi dengan
kesenian Melayu atau Bali akan lahir tarian kontemporer-modern,
tetapi dari mode juga akan melahirkan sesuatu yang dianggap aneh
oleh masyarakat misalnya rambut dengan gaya funky, dengan dicat
berwarna-warni, yang mungkin nantinya akan dianggap biasa. Dalam
sistem budaya ini terbentuk unsur-unsur yang paling berkaitan satu
14
dengan lainnya. Sehingga tercipta tata kelakuan manusia yang
terwujud dalam unsur kebudayaan sebagai satu kesatuan. Berikut
akan dijelaskan tentang unsur-unsur kebudayaan tersebut.
1. Kebudayaan Batasmiyah
Anak adalah amanah dari Tuhan yang harus dididik oleh orang
tua. Selain mendidik, orang tua juga wajib memberikan nama kepada
seorang anak. Sejumlah daerah mempunyai tradisi tersendiri dalam
upacara pemberian nama kepada anak.
15
Orang tua wajib memotong seekor kambing untuk anak
perempuan dan dua ekor kambing untuk anak laki-laki. Makna
pemotongan kambing untuk menghilangkan sifat-sifat kebinatangan
yang ada pada diri manusia sejak lahir.
16
Tepung tawar adalah salah satu budaya dalam acara adat
Melayu, yang biasanya dilakukan pada acara pernikahan, sunatan,
menabalkan nama, menyambut jemaah haji, syukuran, menyambut
tamu agung, dan lainnya. Nama tepung tawar ini sendiri diambil dari
salah satu bahan yang ikut dalam ramuan tepung tawar itu, yakni
berupa tepung beras yang dicahar dengan air. Upacara adat Tepung
Tawar kini telah menjadi sebuah keharusan, menjadi sebuah trend
dijaman modern ini,tentunya kita melirik kembali tentang keberadaan
upacara tradisi Tepung tawar ini yang pada jaman dahulu seperti
menjadi sebuah keharusan bagi masyarakat yang melaksanakan sebuah
upacara-upacara baik upacara di dalam kehidupan rumah tangga
maupun upacara bagi masyarakat pada.
17
3. Kebudayaan Wara
Dalam acara ini juga ada ritual Adat Kaleker Diau adalah
permainan dimana pihak dari penyelenggara ritual adat menyediakan 4
(empat) lapak yang digunakan untuk permainan dadu, kemudian
18
masyarakat sekitar tempat berlangsungnya upacara adat tersebut dapat
ikut bermain dengan mempertaruhkan sejumlah uang untuk menebak
angka dadu yang akan keluar, ritual Adat Kaleker Diau yang
sebenarnya dengan permainan judi biasa dikarenakan terkait erat
dengan Upacara Adat Wara dan masyarakat pun menganggapnya
sebagai tradisi.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masyarakat adalah manusia yang hidup bersama di suatu wilayah
tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan
berinteraksi dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan
yang sama. Sedangkan interaksi sosial adalah interaksi sosial adalah suatu
hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain
baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu
dan kelompok. Dan perubahan sosial adalah interaksi sosial adalah suatu
hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain
baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu
dan kelompok. Jadi, didalam sebuah masyarakat terdapat interaksi sosial yang
membuat mereka terhubung antara satu dengan yang lainya dan masyarakat
dapat berubah sesuai dengan faktor-faktor lingkungan.
20
21