Anda di halaman 1dari 4

NAMA : YESSI

NPM : 221110013443224

TUGAS MANAJEMEN OPERASIONAL II

 Economic Order Quantity


Adalah jumlah unit pesanan optimal yang harus dilakukan oleh perusahaan
untuk meminimalkan pengeluaran biaya pada manajemen persediaan, misalnya biaya
pemesanan dan biaya penyimpanan. Economic Order Quantity (EOQ) sangat ideal
digunakan jika permintaan dan biaya penyimpanan per unit tetap (tidak berubah-ubah).
Pendekatan EOQ ini merupakan salah satu metode dasar pada manajemen persediaan.
Tujuan Economic Order Quantity (EOQ) adalah menentukan jumlah unit optimal
yang dipesan setiap kali memesan agar biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
menjadi minimal. Kelemahan EOQ yaitu adanya asumsi bahwa permintaan, biaya
pemesanan, dan biaya penyimpanan selalu konstan. Maka dari itu, metode pendekatan
ini tidak berlaku untuk digunakan pada permintaan yang berubah-ubah dan tidak
menentu. Metode EOQ tidak dapat mengantisipasi adanya perubahan pasar, situasi,
ekonomi, musim, dan lain-lain yang mempengaruhi perubahan permintaan barang.

 Penentuan Qrder Quality


Dengan memahami variabel-variabel ini, kita dapat menggunakan rumus
berikut untuk menghitung EOQ: EOQ = √(2SD/H). Dengan menggunakan rumus
ini, perusahaan dapat menentukan jumlah pesanan yang akan meminimalkan total
biaya pemesanan dan penyimpanan. Misalkan sebuah perusahaan menjual 500
unit barang per tahun. Biaya penyiapan per pesanan adalah Rp1.000.000, dan
biaya penyimpanan per unit per tahun adalah Rp50.000. Dengan menggunakan
rumus EOQ, perusahaan dapat menentukan jumlah optimal pesanan sebagai
berikut: EOQ = √(2 * 500 * Rp1.000.000 / Rp50.000) = 100 unit. Dengan
demikian, perusahaan harus memesan 100 unit barang setiap kali mereka
melakukan pemesanan untuk meminimalkan total biaya pemesanan dan
penyimpanan.
 Reorder Point
Reorder Point adalah suatu titik yang mana suatu barang di dalam gudang
harus ditambah lagi persediaannya sebelum mengalami kehabisan persediaan. Di
dalam dunia bisnis, khususnya pada manajemen persediaan di gudang, ROP
memiliki peranan yang sangat penting. Bila tidak diterapkan dengan baik, maka
kemungkinan besar akan menyebabkan masalah yang bisa mengganggu siklus
bisnis. Beberapa masalah yang kemungkinan akan terjadi bila tidak melakukan
ROP dengan baik adalah stok barang menipis tapi permintaan tinggi, stok barang
melimpah padahal permintaan minim. Melakukan perhitungan reorder
point merupakan hal yang sangat penting di dalam manajemen persediaan. Tapi,
yang menjadi masalah utama adalah berbagai hal yang berada diluar dugaan
seperti musibah ataupun bencana. Bila terjadi suatu kondisi yang mewajibkan
Anda untuk bisa memperbarui nilai safety stock, maka Anda harus segera
memperbaruinya. Hal tersebut sebenarnya akan bisa dihindari bila Anda
menggunakan sistem manajemen persediaan yang baik. Bila ada perubahan data
pada safety stock ataupun lead time karena meningkatnya jumlah pesanan, maka
sistem ini bisa melakukan perhitungan dari waktu ke waktunya secara otomatis.
Sehingga, Anda tidak perlu khawatir lagi dengan berbagai kejadian yang mana
Anda harus mengalami kekurangan stok dan juga kehilangan konsumen.Namun,
hal lain yang perlu selalu Anda ingat adalah melakukan reorder point harus bisa
Anda sesuaikan dengan kondisi kesehatan keuangan Anda saat ini. Untuk itu,
Anda harus selalu mencatat setiap arus kas keuangan Anda pada laporan
keuangan secara rapi, tepat, dan akurat.
 Safety Stock
Di dalam manajemen persediaan, Anda harus bisa melakukan antisipasi pada
setiap kemungkinan terburuk yang bisa terjadi dan berpeluang mengganggu
persediaan barang Anda. Sebagai contoh ada artis yang tiba-tiba tertarik dan
menggunakan tas kulit Anda, lalu Anda mengalami kebanjiran pesanan. Atau ada
musibah lain seperti angin topan yang bertiup kencang dari Samudra Pasifik yang
secara otomatis mengganggu pengiriman barang. Berbagai faktor tak terduga ini harus
bisa Anda perhitungkan sebelumnya dengan menerapkan safety stock, atau yang lebih
dikenal dengan persediaan tambahan. Namun masalahnya, berapa banyakkah jumlah
persediaan yang harus Anda persiapkan. Untuk mengetahuinya, Anda bisa
menggunakan rumus berikut: Safety Stock = (Penjualan Harian Tertinggi X Lead
Time Terlama) – (Rata-Rata Penjualan Harian X Rata-Rata Lead Time). Untuk lebih
paham, mari kita tetap gunakan asumsi bisnis tas kulit di atas. Dari data sebelumnya,
kita sudah mengetahui bersama bahwa Anda berhasil menjual tas kulit sebanyak rata-
rata 10 unit per hari, tapi di hari sabtu dan minggu penjualan tas kulit Anda meningkat
hingga 20 unit per hari.. Untuk lead time, umumnya pengiriman tas kulit dari Cina
memerlukan waktu 49 hari. Tapi karena truk pengantar barang pesanan barang Anda
ke pelabuhan China mengalami kendala mesin truk dan mogok, maka pengiriman
menjadi lebih lama sampai 54 hari. Lantas, jika kita menggunakan rumus di atas,
maka safety stock Anda adalah (20 X 54) – (49 X 10) = 590. Dengan adanya dua hasil
perhitungan ini, maka kita bisa memperoleh nilai reorder point dengan cara
menjumlahkan lead time demand dan juga safety stock. Hasil perhitungannya adalah
sebagai berikut: 490 (Lead Time Demand) + 590 (Safety Stock) = 1080 (Reorder Point)
Hal tersebut menunjukkan bahwa Anda harus membuat pesanan pada pihak pemasok
bila sisa tas kulit yang ada di gudang berjumlah total 1080 unit. Dengan begitu, Anda
bisa memastikan persediaan tas kulit Anda cukup hingga pesanan berikutnya telah
tiba. Namun jika terjadi musibah atau hal lainnya yang di luar perkiraan, Anda masih
mempunyai persediaan yang cukup untuk bisa melayani pelanggan tanpa perlu
khawatir.
 Persediaan Maximum
persediaan maksimum atau maximum inventory adalah batas jumlah
persediaan yang paling besar yang sebaiknya dapat diandalkan oleh perusahaan.
Adapun persediaan maksimum diperlukan oleh setiap perusahaan agar kuantitas
atau jumlah persediaan yang ada pada gudang tidak berlebihan (over) sehingga
tidak akan terjadi pemborosan modal kerja. Adapun untuk mengetahui besarnya
persediaan maksimum menurut Assauri (2004:254) dapat digunakan rumus yang
diantaranya adalah antara lain sebagai berikut dibawah ini :
Maximum Inventory = Safety Stock + EOQ
` Dimana penjelasan tersebut adalah antara lain sebagai berikut :Maximum
inventory adalah persediaan maksimum. Safety stock adalah persediaan
pengaman. EOQ atau economic order quantity adalah kuantitas pembelian
optimal.

 Just In Time
Just In Time adalah suatu pendekatan manajemen rantai pasokan yang
bertujuan untuk mengoptimalkan produksi dengan mengurangi stok dan
menghindari pemborosan. Dalam sistem ini, barang atau bahan hanya diproduksi
atau dipesan saat dibutuhkan, tanpa menyimpan persediaan yang berlebihan.
Konsep ini pertama kali dikembangkan oleh perusahaan otomotif Jepang pada
tahun 1970-an dan sejak itu telah menjadi model yang sukses di berbagai industri.
Manfat dari Just In Time adalah ; Mengurangi biaya persediaan, meningkatkan
efisiensi produksi, meningkatkan kualitas produk dan optimalkan rantai pasokan.

Anda mungkin juga menyukai