Anda di halaman 1dari 13

ARTIKEL INVENTORY MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN

PT.BISI INTERNATIONAL TBK

Abstrak
Mengelola persediaan dalam bisnis merupakan bagian penting dari perencanaan kebijakan
terkait keuangan bisnis yang menentukan keberhasilan bisnis. Untuk menganalisis
manajemen persediaan, beberapa pendekatan metode manajemen persediaan dapat
digunakan. Pendekatan manajemen persediaan perusahaan meliputi Economic Order
Quantity (EOQ), Material Requirement Planning (MRP), Just-in-Time (JIT), Secure
Warehouse System, dan Cost activity-based (ABC). Artikel ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan individu dan perusahaan dalam analisis kebijakan terkait manajemen
persediaan sehingga perusahaan tidak mengalami volatilitas dan dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan terhadap produk dan meningkatkan keuntungan bisnis perusahaan.

Kata Kunci: Sistem Inventory Management, Volume Penjualan

PENDAHULUAN

Manajemen persediaan (inventory management) adalah pembahasan tentang cara-cara untuk


meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan dan hubungannya dengan fungsi manajemen
keuangan. Padahal, manajemen persediaan adalah cara menjaga persediaan, baik bahan baku,
barang dalam proses maupun barang jadi, untuk menjaga fleksibilitas suatu bisnis. Persediaan
diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yaitu persediaan bahan baku, persediaan konstruksi dan
persediaan barang jadi. Proses pengambilan keputusan dalam manajemen persediaan
sebenarnya melibatkan berbagai fungsi operasional yaitu fungsi produksi, pemasaran dan
keuangan.
.
Untuk pengelolaan keuangan, penting untuk memahami dampak penggunaan kebijakan
pengelolaan persediaan pada aspek keuangan.
Persediaan yang tinggi memungkinkan perusahaan memenuhi permintaan yang tiba-tiba.
Namun, persediaan yang tinggi juga akan memaksa perusahaan membutuhkan modal kerja
yang lebih banyak.
Faktanya, inti masalahnya adalah permintaan yang tiba-tiba. Saat tidak dibutuhkan,
persediaan bisa sangat sedikit atau bahkan nol. Salah satu teknik ini dikenal sebagai
manajemen just-in-time (JIT) atau manajemen persediaan nol.

LITERATUR TEORI

1. SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN

Manajemen persediaan (Inventory Management) merupakan bagian dari


manajemen operasi dan manajemen produksi. Manajemen persediaan adalah suatu sistem,
cara atau cara pengendalian dan pengelolaan persediaan yang dimiliki oleh perusahaan, yang
juga dapat dipahami sebagai kegiatan untuk menjaga agar jumlah barang yang dimiliki pada
tingkat yang optimal.
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan untuk digunakan untuk tujuan
tertentu, misalnya untuk digunakan dalam pembuatan atau perakitan, untuk dijual kembali
atau penggantian suku cadang. Inventaris memiliki banyak arti berbeda di sini. Ini bisa
berupa bahan mentah, aksesoris, produk dalam proses, produk jadi, atau bahkan suku cadang.
Manajemen persediaan tidak semudah yang Anda pikirkan.
Persediaan yang tinggi memungkinkan perusahaan memenuhi permintaan yang tiba-tiba.
Namun, persediaan yang tinggi juga akan memaksa perusahaan membutuhkan modal kerja
yang lebih banyak. Faktanya, inti masalahnya adalah permintaan yang tiba-tiba. Jika
perusahaan dapat secara akurat memprediksi permintaan bahan baku atau produk jadi,
perusahaan dapat mengirimkan persediaan tepat waktu dalam jumlah yang dibutuhkan. Jika
ada terlalu banyak stok, biaya penyimpanan akan lebih tinggi. Di sisi lain, jika ini tidak
cukup, dapat menghambat proses produksi. Belum lagi perusahaan dihadapkan pada berbagai
ketidakpastian. Mulai dari ketidakpastian tentang permintaan, kapan harus memesan, hingga
sumber dari pemasok. Inilah yang membuat manajemen persediaan menjadi sangat penting.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Untuk suatu tingkat persediaan tertentu efisiensi pengendalian persediaan akan


mempengaruhi keluwesan perusahaan, ketidakefisienan dalam pengendalian persediaan
mungkin melibatkan suatu jenis persediaan sering kehabisan / stockout sebaliknya jenis lain
akan berlebih-lebihan dan ini akan mempengaruhi untuk mendapatkan laba. Berikut ini
beberapa sistem pengawasan persediaan, yaitu:
a) Jumlah persediaan dikaitkan dengan variabel tertentu

b) Sistem manajemen persediaan ini sangat sederhana. Misalnya, perusahaan


menentukan bahwa rata-rata persediaan barang jadinya adalah satu bulan
penjualan. Jadi jika penjualan meningkat maka rata-rata persediaan juga akan
meningkat. Begitu juga jika berkurang. Cara lain, misalnya, terkait dengan waktu
pengisian dan kuantitas yang dipesan versus permintaan dalam periode waktu
tertentu. Misalnya, kebijakan perusahaan adalah memesan bahan ketika sisa stok
memenuhi persyaratan produksi dalam dua minggu dan jumlah yang dipesan sama
dengan persyaratan produksi dalam dua bulan.

Metode sederhana ini memungkinkan layanan gudang untuk mengirim permintaan


material ketika menyadari bahwa persediaan telah mencapai tingkat yang telah
ditentukan. Yang lebih sulit lagi adalah dengan adanya persediaan produk jadi
maka perlu adanya koordinasi antara bagian pemasaran dengan bagian
manufaktur, terutama bagi perusahaan yang memproduksi berbagai macam
produk. Karena departemen produksi sebenarnya dapat memproduksi barang yang
tidak ada permintaan pasarnya. Sementara itu, permintaan produk lain tidak dapat
dipenuhi karena pasokannya habis.Economic Order Quantity (EOQ)

Economic Order Quantity (EOQ) merupakan konsep yang penting dalam


pengendalian persediaan bahan mentah, barang dalam proses dan persediaan
barang jadi. Dalam analisa ini kita ingin menentukan berapa jumlah pesanan yang
paling ekonomis dengan ditentukannya kebutuhan dalam satu periode tertentu.

Biaya pesan adalah konstan dan biaya pesan ini di beri notasi S. biaya pesan
tidak hanya terdiri dari biaya yang explicit, tetapi juga biaya kesempatan /
opportunity cost. Tipe ke dua adalah biaya simpan, yang di beri notasi C. Biaya
simpan ini berfluktuasi sesuai dengan tingkat persediaan.

Model Economic Order Quantity – EOQ adalah model pengelolaan


persediaan yang diterapkan oleh perusahaan dengan berdasarkan pada pemikiran
sebagai berikut:

 Jika perusahaan memiliki rata-rata persediaan yang besar, untuk jumlah


kebutuhan yang sama dalam suatu periode, berarti perusahaan tidak perlu
terlalu sering melakukan Jadi menghemat biaya pemesanan dan
pembelian.

 Tapi kalau perusahaan membeli dalam jumlah besar sehingga bisa


menghemat biaya pembelian, perusahaan akan menanggung persediaan
dalam jumlah yang besar pula. Berarti menanggung biaya penyimpanan
yang tinggi.

 Karena itu perlu dicari jumlah yang akan membuat biaya persediaan
terkecil. Biaya persediaan adalah biaya simpan ditambah biaya
pembelian/pemesanan.

Secara sistematis, jumlah pesanan yang paling ekonomis (EOQ) ini bisa di
cari dengan menggunakan cara :

TIC = biaya simpan + biaya pesan


Biaya simpan = (Q/2) P.C
Biaya pesan = (A/Q) S
Dengan demikian maka,
TIC = (Q/2) P.C + (A/Q) S

Apabila ingin mencari Q yang optimal :

Persentase (Q = √2AS/PC)

Per Unit (Q = √2AS/C)

c) Potongan untuk Pembelian dalam Jumlah Besar

Kadang-kadang terjadi perusahaan ditawari potongan, apabila perusahaan


membeli dalam jumlah yang sangat besar / quantity discount. Apabila jumlah
yang ditawarkan lebih kecil atau sama dengan jumlah pesanan yang paling
ekonomis (EOQ).

Discount ini ditawarkan untuk pembelian dalam jumlah yang lebih besar dari
pada jumlah pesanan yang paling ekonomis. Kalau kita menerima tawaran
tersebut, kita akan mendapatkan harga yang lebih murah dan biaya pesan yang
juga lebih kecil, tetapi harus menanggung biaya simpan yang lebih besar.

d) Titik Pemesanan Kembali dan Persediaan Keamanan

Apabila tenggang waktu antara saat perusahaan memesan dan saat barang
tersebut datang, biasa di sebut sebagai “lead time”, sama dengan nol, maka pada
saatjumlah persediaan sama dengan nol, maka pada saat itulah dilakukan
pemesnan. Tetapi apabila lead time-nya memerlukan beberapa hari, maka titik
pemesanan kembalinya adalah lebih besar dari nol.

Pengunaan lead time ini bervariasi, jadi perusahaan menyediakan persediaan


keamanan atau safety stock agar perusahaan tidak mengalami kehabisan bahan.

e) Penentuan Jumlah Persediaan Keamanan

Semakin besar persediaan keamanan, tentu saja semakin kecil kemungkinan


perusahaan kehabisan persediaan. Sebaliknya biaya simpan tambahan akan
semakin besar dengan semakin bertambahnya persediaan keamanan ini.

Dengan demikian secara konsepsional besarnya safety stock yang optimal


adalah yang akan menyamakan tambahan biaya simpan ini dengan kerugian yang
diharapkan karena perusahaan kehabisan persediaan. Karena sulitnya
memperkirakan kerugian yang ditanggung kalau perusahaan kehabisan bahan,
sering perusahaan menggunakan cara penentuan resiko yang bersedia ditanggung
oleh perusahaan.

2. FUNGSI MANAJEMEN PERSEDIAAN

Fungsi persediaan yaitu untuk menghindari keterlambatan barang, hilangnya


barang dan dengan adanya persediaan, maka operasional perusahaan dapat terus
berjalan sehingga pelayanan terhadap konsumen dapat terus berjalan sehingga
pelayanan terhadap konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Menurut Freddy Rangkuti dalam buku “Manajemen Persediaan Aplikasi di


Bidang Bisnis”, fungsi utama persediaan yaitu :

a) Fungsi Decoupling

Fungsi Decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat


memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan
bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada
pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang
dalam proses diadakan agar departemen-departemen dan proses-proses individual
perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untuk
memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para langganan.Persediaan
yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak
dapat diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuations Stock.

b) Fungsi Economic Lot Sizing

Persediaan Lot Size ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan


atau potongan pembelian., biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan
sebagainya. Hal ini disebabkan karena perusahaan melakukan pembelian dalam
kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena
besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko, dan sebagainya).

c) Fungsi Antisipasi

Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan


dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu
permintaan musiman.Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan
musiman (Seasional Inventories).
Selain fungsi-fungsi diatas, menurut Herjanto (1997:168) terdapat enam fungsi
penting yang dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan
antara lain:
1. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang
dibutuhkan perusahaan
2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus
dikembalikan
3. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga
perusahaan tidak akan sulit bila bahan tersebut tidak tersedia dipasaran.
5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas
(Quantity Discount).
6. Memberikan pelayanan kepada langganan dengan tersediaanya barang yang
diperlukan

3. MANFAAT SISTEM INVENTORY (Inventory System)


Sistem inventory berguna untuk menentukan jumlah persediaan yang optimal dengan
biaya total yang minimal.
Persediaan atau inventory meliputi bahan mentah atau bahan baku, bahan pembantu, bahan
dalam proses atau work in process, suku cadang, dan barang jadi atau finished good, karena
timbulnya ketidakpastian permintaan, ketidakpastian pasokan supplier, dan ketidakpastian
waktu pemesanan.

Dalam manajemen persediaan adanya sistem inventory (inventory system)ini memiliki


beberapa manfaat, apa saja itu?

1. Menghindari Kekurangan Bahan (Out Of Stock)

Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan, kemudian perusahaan tidak
mempunyai item tersebut artinya tidak adanya sistem inventory yang baik, maka perusahaan
akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan.

Untuk menghindari situasi tersebut, perusahaan harus mempunyai persedian barang yang
terkontrol dengan cara melakukan restock yang sesuai juga.

2. Meningkatkan Pemasaran

Jika perusahaan mempunyai persediaan barang dagangan yang lengkap, maka


pelanggan/calon pelanggan akan terkesan dengan kelengkapan barang dagangan yang Anda
tawarkan.

Reputasi perusahaan bisa meningkat. Disamping itu, jika perusahaan selalu mampu
memenuhi keinginan pelanggan pada saat dibutuhkan, maka kepuasan pelanggan semakin
baik dan perusahaan semakin untung.

3. Peningkatan Pelayanan

Pelanggan tidak hanya meminta kecepatan pengantaran, tetapi juga ketepatan dan
kepercayaan.

Adanya pengintegrasian stok barang dengan penjualan melalui sistem inventory adalah akan
memungkinkan otomatisasi untuk memenuhi permintaan dengan mudah.

Hal ini menjamin bahwa produk yang benar berada di tempat yang benar pada waktu yang
tepat.
Perusahaan akan dapat merespon permintaan pelanggan secara cepat karena otomatis akan
selalu terhubung dengan adanya ketersediaan item di gudang maupun di toko.

Proses Manajemen Inventory

Proses manajemen inventory melibatkan pelacakan dan pengendalian stok saat bergerak dari
pemasok Anda ke gudang Anda ke pelanggan Anda.

Berikut adalah lima tahapan utama yang harus diikuti dalam menjalankan manajemen
inventory:

a. Pembelian: Proses ini bisa berarti membeli bahan mentah untuk diubah menjadi
produk, atau membeli produk untuk dijual tanpa perlu perakitan

b. Produksi: Membuat produk jadi Anda dari bagian-bagian penyusunnya. Tidak setiap
perusahaan akan terlibat dalam manufaktur – grosir, misalnya, mungkin melewatkan
langkah ini sepenuhnya
c. Stok penyimpanan: Menyimpan bahan mentah Anda sebelum diproduksi (jika
diperlukan), dan barang jadi Anda sebelum dijual
d. Penjualan: Menyerahkan barang ke tangan pelanggan, dan menerima pembayaran
e. Pelaporan: Bisnis Anda perlu mengetahui berapa banyak yang dijual, dan berapa
banyak uang yang dihasilkan dari setiap penjualan

Teknik Manajemen inventory

Terlepas dari ukuran bisnis Anda, menerapkan beberapa teknik manajemen inventaris umum
ini dapat menjadi cara yang bagus untuk mengendalikan stok Anda. Berikut beberapa yang
perlu dipertimbangkan:

a. Just-in-time (JIT) inventory. JIT melibatkan kepemilikan saham sesedikit mungkin,


meniadakan biaya dan risiko yang terlibat dengan menyimpan sejumlah besar stok di
tangan.
b. Analisis inventory ABC. Teknik ini bertujuan untuk mengidentifikasi inventory yang
menghasilkan keuntungan bagi Anda, dengan arti mengklasifikasikan barang ke
dalam berbagai tingkatan.
c. Dropshipping. Bisnis yang menggunakan dropshipping pada dasarnya
melakukan outsourcing semua aspek pengelolaan stok – dengan beberapa manfaat
tetapi beberapa kelemahan utama.
d. Pengiriman massal. Teknik ini didasarkan pada asumsi bahwa membeli dalam
jumlah besar lebih murah. Metode ini bagus jika bisnis yakin bahwa produk mereka
akan laku tetapi dapat menimbulkan tantangan ketika permintaan tiba-tiba berubah.
e. Backorder. Backorder adalah ketika pelanggan memesan stok yang belum tersedia.
Pemesanan di awal artinya dapat memengaruhi kontrol inventory.
f. Konsinyasi. Teknik ini memungkinkan pengirim, biasanya grosir, untuk memberikan
barang mereka kepada penerima barang, biasanya pengecer, tanpa penerima barang
membayar barang di muka. Penerima barang masih memiliki barang, dan penerima
barang hanya membayar ketika mereka benar-benar menjualnya. Ini terdengar bagus
tetapi juga membawa risiko besar.
g. Mengait menyilang. Sistem ini secara virtual menghilangkan kebutuhan untuk
menyimpan persediaan. Produk dikirim ke gudang di mana mereka disortir dan
disiapkan untuk pengiriman segera. Biasanya dimuat ulang ke truk lain di gudang
yang sama dan dikirim untuk pengiriman segera.
h. Penghitungan siklus. Teknik ini artinya adalah melibatkan penghitungan sejumlah
kecil inventory pada hari tertentu tanpa melakukan secara keseluruhan. Metode ini
membantu bisnis Anda secara teratur memvalidasi tingkat inventaris yang akurat
dalam perangkat lunak manajemen inventaris Anda

4. VOLUME PENJUALAN
Volume Penjualan Menurut Kotler (2014) volume penjualan adalah barang
yang terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya
mempunyai strategi pelayanan yang baik. Sedangkan pengertian volume penjualan
menurut Philip Kotler (Jurnal Abdul Rosyid, 2010:8), “Volume penjualan adalah
barang yang terjual dalam bentuk uang untuk 9 jangka waktu tertentu di dalamnya
mempunyai strategi pelayanan yang baik”. Besar kecilnya volume penjualan
dipengaruhi oleh jumlah produk yang terjual. Volume Penjualan merupakan total
penjualan yang di dapat dari komoditas yang diperdagangkan dalam suatu masa
tertentu. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa volume penjualan
adalah sejumlah komoditas yang terjual dalam periode waktu tertentu yang
merupakan salah satu faktor penentu yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian
laba bersih, sedangkan keuntungan atau laba merupakan sarana penting bagi
kelangsungan hidup suatu perusahaan., maka dari itu perusahaan harus berusaha untuk
menciptakan volume penjualan yang menguntungkan.
Volume penjualan merupakan hasil akhir yang dicapai perusahaan dari hasil
penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Volume penjualan tidak
memisahkan secara tunai maupun kredit tetapi dihitung secara keseluruhan dari total
yang dicapai. Seandainya volume penjualan meningkat dan biaya distribusi menurun
maka tingkat pencapaian laba perusahaan meningkat tetapi sebaliknya bila volume
penjualan menurun maka pencapaian laba perusahaan juga menurun.
Menurut Kotler (2014) volume penjualan adalah barang yang terjual dalam
bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya mempunyai strategi
pelayanan yang baik. 10 Ada beberapa usaha untuk meningkatkan volume penjualan,
diantaranya adalah :
a) Menjajakan produk dengan sedemikian rupa sehingga konsumen
melihatnya.
b) Menempatkan dan pengaturan yang teratur sehingga produk tersebut akan
menarik perhatian konsumen.
c) .Mengadakan analisa pasar
d) Menentukan calon pembeli atau konsumen yang potensial.
e) Mengadakan pameran.
f) Mengadakan discount atau potongan harga.
Menurut Efendi Pakpahan (2009) faktor yang sangat penting dalam
mempengaruhi volume penjualan adalah saluran distribusi yang bertujuan untuk
melihat peluang pasar apakah dapat memberikan laba yang maksimun. Secara
umum mata rantai saluran distribusi yang semakin luas akan menimbulkan biaya
yang lebih besar, tetapi semakin luasnya saluran distribusi maka produk
perusahaan akan semakin dikenal oleh mayarakat luas dan mendorong naiknya
angka penjualan yang akhirnya berdampak pada peningkatan volume penjualan
PEMBAHASAN
Penerapan manajemen persediaan pasti akan berdampak tidak hanya pada
profitabilitas tetapi juga membantu mengatasi masalah persediaan yang ada dalam bisnis ini.
• persaingan produk dengan pesaing
• persaingan harga dengan pesaing
• kualitas produk di pasar
• persediaan yang tidak mencukupi menyebabkan konsumen menunggu
Masalah yang dijelaskan Kuantitas dan waktu pemesanan yang tidak pasti sebelumnya juga
dapat diselesaikan dengan mengetahui EQO, ROP dan safety stock dari setiap item.
Mengetahui waktu dan jumlah pemesanan selanjutnya, perusahaan dapat memperkirakan stok
yang tersedia sehingga perencanaan pemesanan model baru lebih terkontrol dan efisien
karena perusahaan dapat menyesuaikan jumlah stok yang akan didistribusikan. Selain itu
dengan adanya ide-ide inovatif perusahaan dalam menghadapi persaingan produk di lapangan
akan menjadi produk yang lebih menguntungkan, penerapan manajemen persediaan semakin
meningkatkan keuntungan perusahaan.Agar perputaran persediaan dapat dilakukan secara
wajar, catatan gudang yang lebih rinci harus dibuat untuk menganalisis arus barang masuk
dan keluar, dokumen penjualan untuk menentukan tingkat penjualan dan jumlah barang yang
ada. gudang, sehingga memudahkan staf penjualan untuk melayani pembeli.

KESIMPULAN

Manajemen persediaan (Inventory Management) adalah salah satu bagian dalam


manajemen operasional dan manajemen produksi. Manajemen persediaan ini merupakan
sistem, metode atau cara untuk mengendalikan dan mengelola persediaan yang dimiliki
perusahaan juga dapat diartikan sebagai kegiatan untuk dapat menjaga jumlah optimum
barang-barang yang dimiliki.

Persediaan adalah suatu bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan
untuk dapat memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam suatu proses
produksi atau perakitan, untuk bisa dijual kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan atau
mesin.
Volume Penjualan adalah barang yang terjual dalam bentuk uang untuk jangka
waktu tertentu dan didalamnya mempunyai strategi pelayanan yang baik

Manajemen Keuangan

Anda bisa meningkatkan akurasi pembukuan Anda secara otomatis dengan melacak
jumlah barang yang Anda jual. Anda juga bisa memperhitungkan biaya lainnya terkait
dengan penjualan tersebut, seperti menambahkan biaya pengiriman, misalnya.

Pasokan dan Permintaan

Data pasokan dan permintaan jangka panjang yang Anda punya bisa memberi tahu
Anda produk mana yang Anda jual, mana yang lebih banyak diinginkan konsumen, dan mana
yang harus Anda hentikan.

Pelacakan Produk

Pelacakan produk memungkinkan Anda untuk memprioritaskan ketersediaan barang


berdasarkan barang yang punya penjualan tinggi dan barang yang tidak terjual sama sekali.

Dengan begitu, Anda akan bisa fokus memasarkan barang-barang yang kemungkinan
besar akan bisa Anda jual, daripada mengeluarkan biaya iklan untuk barang-barang yang
tidak laku.

Tidak dapat dipungkiri bahwa persediaan barang menjadi bagian dari pelayanan
konsumen. Karena apabila kebutuhan konsumen pada suatu barang tidak dapat dipenuhi,
maka bisa jadi konsumen akan merasa kecewa dan dapat beralih ke kompetitor. Sehingga
perlu adanya pengontrolan atas persediaan barang atau produk agar barang yang dibutuhkan
konsumen bisa tersedia.
DAFTAR PUSTAKA

Abdulraheem, Aliu, Isiaka, Yahaya. 2011. Inventory Management in Small Business


Finance: Empirical Evidence From Kwara State, Nigeria. British Journal of Economics,
Finance and Management Sciences October 2011, Vol.2 (1).

Anugrah W P. 2017. Pengukuran ICT Literacy Penyuluh dan Pengujian Usability Knowledge
Management System Kedelai. [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Atkinson, C. 2005. Today’s inventory management. Inventory Management Review.

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-manajemen-persediaan/

[Diakses, 14 Noveber 2021]

Kotler (2014)

Philip Kotler (Jurnal Abdul Rosyid, 2010:8),

Anda mungkin juga menyukai