Abstrak
Mengelola persediaan dalam bisnis merupakan bagian penting dari perencanaan kebijakan
terkait keuangan bisnis yang menentukan keberhasilan bisnis. Untuk menganalisis
manajemen persediaan, beberapa pendekatan metode manajemen persediaan dapat
digunakan. Pendekatan manajemen persediaan perusahaan meliputi Economic Order
Quantity (EOQ), Material Requirement Planning (MRP), Just-in-Time (JIT), Secure
Warehouse System, dan Cost activity-based (ABC). Artikel ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan individu dan perusahaan dalam analisis kebijakan terkait manajemen
persediaan sehingga perusahaan tidak mengalami volatilitas dan dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan terhadap produk dan meningkatkan keuntungan bisnis perusahaan.
PENDAHULUAN
LITERATUR TEORI
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
Biaya pesan adalah konstan dan biaya pesan ini di beri notasi S. biaya pesan
tidak hanya terdiri dari biaya yang explicit, tetapi juga biaya kesempatan /
opportunity cost. Tipe ke dua adalah biaya simpan, yang di beri notasi C. Biaya
simpan ini berfluktuasi sesuai dengan tingkat persediaan.
Karena itu perlu dicari jumlah yang akan membuat biaya persediaan
terkecil. Biaya persediaan adalah biaya simpan ditambah biaya
pembelian/pemesanan.
Secara sistematis, jumlah pesanan yang paling ekonomis (EOQ) ini bisa di
cari dengan menggunakan cara :
Persentase (Q = √2AS/PC)
Discount ini ditawarkan untuk pembelian dalam jumlah yang lebih besar dari
pada jumlah pesanan yang paling ekonomis. Kalau kita menerima tawaran
tersebut, kita akan mendapatkan harga yang lebih murah dan biaya pesan yang
juga lebih kecil, tetapi harus menanggung biaya simpan yang lebih besar.
Apabila tenggang waktu antara saat perusahaan memesan dan saat barang
tersebut datang, biasa di sebut sebagai “lead time”, sama dengan nol, maka pada
saatjumlah persediaan sama dengan nol, maka pada saat itulah dilakukan
pemesnan. Tetapi apabila lead time-nya memerlukan beberapa hari, maka titik
pemesanan kembalinya adalah lebih besar dari nol.
a) Fungsi Decoupling
c) Fungsi Antisipasi
Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan, kemudian perusahaan tidak
mempunyai item tersebut artinya tidak adanya sistem inventory yang baik, maka perusahaan
akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan.
Untuk menghindari situasi tersebut, perusahaan harus mempunyai persedian barang yang
terkontrol dengan cara melakukan restock yang sesuai juga.
2. Meningkatkan Pemasaran
Reputasi perusahaan bisa meningkat. Disamping itu, jika perusahaan selalu mampu
memenuhi keinginan pelanggan pada saat dibutuhkan, maka kepuasan pelanggan semakin
baik dan perusahaan semakin untung.
3. Peningkatan Pelayanan
Pelanggan tidak hanya meminta kecepatan pengantaran, tetapi juga ketepatan dan
kepercayaan.
Adanya pengintegrasian stok barang dengan penjualan melalui sistem inventory adalah akan
memungkinkan otomatisasi untuk memenuhi permintaan dengan mudah.
Hal ini menjamin bahwa produk yang benar berada di tempat yang benar pada waktu yang
tepat.
Perusahaan akan dapat merespon permintaan pelanggan secara cepat karena otomatis akan
selalu terhubung dengan adanya ketersediaan item di gudang maupun di toko.
Proses manajemen inventory melibatkan pelacakan dan pengendalian stok saat bergerak dari
pemasok Anda ke gudang Anda ke pelanggan Anda.
Berikut adalah lima tahapan utama yang harus diikuti dalam menjalankan manajemen
inventory:
a. Pembelian: Proses ini bisa berarti membeli bahan mentah untuk diubah menjadi
produk, atau membeli produk untuk dijual tanpa perlu perakitan
b. Produksi: Membuat produk jadi Anda dari bagian-bagian penyusunnya. Tidak setiap
perusahaan akan terlibat dalam manufaktur – grosir, misalnya, mungkin melewatkan
langkah ini sepenuhnya
c. Stok penyimpanan: Menyimpan bahan mentah Anda sebelum diproduksi (jika
diperlukan), dan barang jadi Anda sebelum dijual
d. Penjualan: Menyerahkan barang ke tangan pelanggan, dan menerima pembayaran
e. Pelaporan: Bisnis Anda perlu mengetahui berapa banyak yang dijual, dan berapa
banyak uang yang dihasilkan dari setiap penjualan
Terlepas dari ukuran bisnis Anda, menerapkan beberapa teknik manajemen inventaris umum
ini dapat menjadi cara yang bagus untuk mengendalikan stok Anda. Berikut beberapa yang
perlu dipertimbangkan:
4. VOLUME PENJUALAN
Volume Penjualan Menurut Kotler (2014) volume penjualan adalah barang
yang terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya
mempunyai strategi pelayanan yang baik. Sedangkan pengertian volume penjualan
menurut Philip Kotler (Jurnal Abdul Rosyid, 2010:8), “Volume penjualan adalah
barang yang terjual dalam bentuk uang untuk 9 jangka waktu tertentu di dalamnya
mempunyai strategi pelayanan yang baik”. Besar kecilnya volume penjualan
dipengaruhi oleh jumlah produk yang terjual. Volume Penjualan merupakan total
penjualan yang di dapat dari komoditas yang diperdagangkan dalam suatu masa
tertentu. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa volume penjualan
adalah sejumlah komoditas yang terjual dalam periode waktu tertentu yang
merupakan salah satu faktor penentu yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian
laba bersih, sedangkan keuntungan atau laba merupakan sarana penting bagi
kelangsungan hidup suatu perusahaan., maka dari itu perusahaan harus berusaha untuk
menciptakan volume penjualan yang menguntungkan.
Volume penjualan merupakan hasil akhir yang dicapai perusahaan dari hasil
penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Volume penjualan tidak
memisahkan secara tunai maupun kredit tetapi dihitung secara keseluruhan dari total
yang dicapai. Seandainya volume penjualan meningkat dan biaya distribusi menurun
maka tingkat pencapaian laba perusahaan meningkat tetapi sebaliknya bila volume
penjualan menurun maka pencapaian laba perusahaan juga menurun.
Menurut Kotler (2014) volume penjualan adalah barang yang terjual dalam
bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya mempunyai strategi
pelayanan yang baik. 10 Ada beberapa usaha untuk meningkatkan volume penjualan,
diantaranya adalah :
a) Menjajakan produk dengan sedemikian rupa sehingga konsumen
melihatnya.
b) Menempatkan dan pengaturan yang teratur sehingga produk tersebut akan
menarik perhatian konsumen.
c) .Mengadakan analisa pasar
d) Menentukan calon pembeli atau konsumen yang potensial.
e) Mengadakan pameran.
f) Mengadakan discount atau potongan harga.
Menurut Efendi Pakpahan (2009) faktor yang sangat penting dalam
mempengaruhi volume penjualan adalah saluran distribusi yang bertujuan untuk
melihat peluang pasar apakah dapat memberikan laba yang maksimun. Secara
umum mata rantai saluran distribusi yang semakin luas akan menimbulkan biaya
yang lebih besar, tetapi semakin luasnya saluran distribusi maka produk
perusahaan akan semakin dikenal oleh mayarakat luas dan mendorong naiknya
angka penjualan yang akhirnya berdampak pada peningkatan volume penjualan
PEMBAHASAN
Penerapan manajemen persediaan pasti akan berdampak tidak hanya pada
profitabilitas tetapi juga membantu mengatasi masalah persediaan yang ada dalam bisnis ini.
• persaingan produk dengan pesaing
• persaingan harga dengan pesaing
• kualitas produk di pasar
• persediaan yang tidak mencukupi menyebabkan konsumen menunggu
Masalah yang dijelaskan Kuantitas dan waktu pemesanan yang tidak pasti sebelumnya juga
dapat diselesaikan dengan mengetahui EQO, ROP dan safety stock dari setiap item.
Mengetahui waktu dan jumlah pemesanan selanjutnya, perusahaan dapat memperkirakan stok
yang tersedia sehingga perencanaan pemesanan model baru lebih terkontrol dan efisien
karena perusahaan dapat menyesuaikan jumlah stok yang akan didistribusikan. Selain itu
dengan adanya ide-ide inovatif perusahaan dalam menghadapi persaingan produk di lapangan
akan menjadi produk yang lebih menguntungkan, penerapan manajemen persediaan semakin
meningkatkan keuntungan perusahaan.Agar perputaran persediaan dapat dilakukan secara
wajar, catatan gudang yang lebih rinci harus dibuat untuk menganalisis arus barang masuk
dan keluar, dokumen penjualan untuk menentukan tingkat penjualan dan jumlah barang yang
ada. gudang, sehingga memudahkan staf penjualan untuk melayani pembeli.
KESIMPULAN
Persediaan adalah suatu bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan
untuk dapat memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam suatu proses
produksi atau perakitan, untuk bisa dijual kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan atau
mesin.
Volume Penjualan adalah barang yang terjual dalam bentuk uang untuk jangka
waktu tertentu dan didalamnya mempunyai strategi pelayanan yang baik
Manajemen Keuangan
Anda bisa meningkatkan akurasi pembukuan Anda secara otomatis dengan melacak
jumlah barang yang Anda jual. Anda juga bisa memperhitungkan biaya lainnya terkait
dengan penjualan tersebut, seperti menambahkan biaya pengiriman, misalnya.
Data pasokan dan permintaan jangka panjang yang Anda punya bisa memberi tahu
Anda produk mana yang Anda jual, mana yang lebih banyak diinginkan konsumen, dan mana
yang harus Anda hentikan.
Pelacakan Produk
Dengan begitu, Anda akan bisa fokus memasarkan barang-barang yang kemungkinan
besar akan bisa Anda jual, daripada mengeluarkan biaya iklan untuk barang-barang yang
tidak laku.
Tidak dapat dipungkiri bahwa persediaan barang menjadi bagian dari pelayanan
konsumen. Karena apabila kebutuhan konsumen pada suatu barang tidak dapat dipenuhi,
maka bisa jadi konsumen akan merasa kecewa dan dapat beralih ke kompetitor. Sehingga
perlu adanya pengontrolan atas persediaan barang atau produk agar barang yang dibutuhkan
konsumen bisa tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah W P. 2017. Pengukuran ICT Literacy Penyuluh dan Pengujian Usability Knowledge
Management System Kedelai. [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-manajemen-persediaan/
Kotler (2014)