Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN PERSEDIAAN

AKUNTANSI MANAJEMEN

Materi 11

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Pernahkah Anda berfikir bagaimana laptop yang Anda gunakan bisa sampai ke tangan Anda? atau
bagaimana ayam goreng yang Anda makan di restoran cepat saji tidak pernah habis persediaannya?
Semua itu dianalisis dan diatur dalam manajemen persediaan. Lalu, apa itu manajemen persediaan?

Pengertian Persediaan

Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan
tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau distribusi. Sedangkan manajemen
persediaan adalah proses untuk mengatur persediaan barang yang dimiliki oleh suatu instansi atau
perusahaan. Mulai dari cara memperoleh persediaan, penyimpanannya, sampai persediaan tersebut
dimanfaatkan atau dikeluarkan.

Persediaan merupakan salah satu aset perusahaan yang sangat berhubungan dengan penjualan
maupun tingkat produksi. Sehingga, jika ada masalah menyangkut mengenai persediaan akan
langsung berpengaruh terhadap kerugian bisnis. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui
mengenai manajemen persediaan.

Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat persediaan seperti:

1. Jumlah dana yang tersedia akan memengaruhi pembelian persediaan.


2. Lead time, waktu tunggu barang yang dipesan.
3. Frekuensi penggunaan, semakin sering digunakan maka jumlah persediaan semakin kecil.
4. Daya tahan persediaan, persediaan dengan daya tahan pendek seperti buah dan sayur harus
segera dijual.
5. Bencana, persediaan juga dipengaruhi dengan bencana misalnya bencana alam, wabah, atau
bencana yang disebabkan oleh manusia seperti: kebakaran.
6. Tingkat Penawaran dan juga tingkat permintaan.

Pengertian Manajemen Persediaan

1
MANAJEMEN PERSEDIAAN

Manajemen persediaan atau manajemen inventori adalah pengawasan aset non-kapital (persediaan)
dan stok barang. Manajemen persediaan juga termasuk dalam manajemen rantai pasokan, yang
mengawasi aliran barang dari produsen ke gudang dan dari fasilitas penyimpanan ke titik penjualan.

Fungsi utama manajemen ini adalah menyimpan catatan terperinci untuk setiap produk baru atau
yang dikembalikan saat memasuki atau meninggalkan gudang atau tempat penjualan.

Ada beberapa kegiatan utama yang dilakukan dalam manajemen persediaan, seperti:

1. Memastikan persediaan yang ada cukup untuk periode berjalan.


2. Memastikan persediaan dikelola dengan optimal.
3. Biaya persediaan seefisien mungkin, efisiensi yang dimaksud di sini adalah perusahaan dapat
memperkecil biaya persediaan.

Dari kegiatan di atas dapat kita ketahui bahwa tujuan dari manajemen persediaan adalah
menyediakan persediaan dengan biaya yang minimum. Selain itu juga harus memastikan persediaan
untuk kegiatan operasional seperti produksi, penjualan, dan layanan kepada konsumen tidak
terganggu meskipun biayanya minimum.

Tidak hanya itu, terdapat banyak tujuan lain yang di dapat dengan melakukan manajemen persediaan,
diantaranya:

1. Memastikan persediaan tersedia (safety stock).


2. Mengurangi risiko keterlambatan dalam pengiriman persediaan, serta risiko harga yang
fluktuatif.
3. Memperoleh diskon dari pesanan dalam jumlah yang banyak.
4. Menyesuaikan pembelian dengan jadwal produksi.
5. Mengantisipasi perubahan yang terjadi pada penawaran maupun permintaan.
6. Mengantisipasi permintaan mendadak.
7. Menjaga jumlah persediaan yang hanya tersedia musiman, sehingga ketika barang sedang
tidak musim perusahaan masih memiliki persediaan.
8. Mengawasi persediaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, bisa dikembalikan ke supplier jika
tidak cocok.
9. Menjaga komitmen terhadap customer agar barang bisa diproduksi dengan waktu dan
kualitas yang diminta.
10. Menentukan kuantitas persediaan yang harus disimpan untuk berjaga-jaga.

2
MANAJEMEN PERSEDIAAN

Mengapa Manajemen Persediaan diperlukan

Persediaan merupakan aset perusahaan yang ‘nganggur’ atau lebih mudahnya yaitu aset yang
disimpan dan menunggu untuk digunakan/dijual. Contoh dari persediaan ini adalah persediaan barang
dagang (apabila perusahaan dagang) dan pada perusahaan manufaktur ini akan lebih luas lagi seperti
material (bahan baku), barang jadi dan barang setengah jadi.

Untuk mengatur persediaan dagang ini bisa dikatakan susah susah gampang, jika persediaan yang ada
jumlahnya berlebihan, maka persediaan tentu menimbulkan pengeluaran yang tinggi. Karena itu,
setiap barang yang disimpan pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, jika persediaan
yang tersedia kurang, maka akan menghambat kegiatan produksi dan akhirnya menyebabkan
kehilangan konsumen dan penjualan.

Adanya ketidakpastian terhadap waktu pemesanan, pasokan dari supplier hingga ketidakjelasan
permintaan ini semua perlu diatur agar tidak timbul dalam sebuah perusahaan. Karenanya diperlukan
manajemen persediaan agar semua dapat dikendalikan.

Beberapa tugas utama dari manajemen persediaan diantaranya:

1. Memastikan persediaan cukup


2. Efisiensi biaya persediaan
3. Memastikan persediaan digunakan secara optimal

Dari ketiga hal yang disebutkan di atas, tujuan utama dari manajemen persediaan adalah melakukan
efisiensi biaya. Ujungnya adalah untuk membantu perusahaan menghasilkan laba yang lebih optimal.
Lalu, efisiensi yang ingin dicapai tersebut dapat memperkecil biaya persediaan.

Proses Manajemen Persediaan

Manajemen persediaan adalah proses yang kompleks, terutama untuk organisasi yang besar, tetapi
dasarnya sama terlepas dari ukuran atau jenis organisasi. Dalam manajemen inventori, barang dikirim
ke area penerimaan gudang dalam bentuk bahan baku atau komponen dan dimasukkan ke area stok
atau rak.

3
MANAJEMEN PERSEDIAAN

Dibandingkan dengan organisasi yang lebih besar dengan ruang fisik yang lebih banyak, di perusahaan
yang lebih kecil, barang dapat langsung menuju area persediaan alih-alih lokasi penerima, dan jika
bisnisnya adalah distributor, barang tersebut mungkin berupa produk jadi daripada bahan mentah
atau komponen.

Barang-barang kemudian ditarik dari area stok dan dipindahkan ke fasilitas produksi di mana mereka
dibuat menjadi barang jadi. Barang jadi dapat dikembalikan ke area stok di mana barang tersebut
disimpan sebelum pengiriman, atau mereka dapat dikirim langsung ke pelanggan.

Manajemen persediaan menggunakan berbagai data untuk melacak barang saat mereka bergerak
melalui proses, termasuk nomor lot, nomor seri, biaya barang, jumlah barang dan tanggal ketika
mereka bergerak melalui proses.

BIAYA-BIAYA PERSEDIAAN

Biaya persediaan adalah biaya yang muncul akibat adanya pengadaan persediaan, penyimpanan
hingga persediaan tersebut keluar (dijual atau digunakan) perusahaan. Biaya persediaan ini sifatnya
tidak boleh dianggap sepele mengingat jumlahnya bisa sangat besar apabila tidak dikelola dengan
baik.

Seorang manajer persediaan juga harus memahami biaya-biaya persediaan.

Biaya persediaan meliputi;

1. Biaya pemesanan, biaya ini meliputi pemesanan barang/bahan, sejak dari penyimpanan
hingga sampai ke tahap distribusi atau produksi. biaya ini meliputi biaya administrasi, biaya
vendor, biaya transportasi, biaya bongkar muat dan juga biaya pemeriksaan.
2. Biaya Penyimpanan. meliputi biaya sewa gudang, biaya pengawas persediaan, biaya beban
listrik dan peralatan penunjang penyimpanan, asuransi, dan biaya perawatan.
3. Biaya kekurangan persediaan, biaya ini sebenarnya sulit untuk dianalisis karena sangat
bergantung pada situasi. Namun bukan berarti biaya kekurangan persediaan luput dari
variabel dalam manajemen persediaan.

4
MANAJEMEN PERSEDIAAN

Macam-macam Metode yang Digunakan dalam Manajemen Persediaan

Manajemen persediaan menggunakan beberapa metodologi untuk menjaga jumlah barang yang tepat
untuk memenuhi permintaan pelanggan dan beroperasi secara menguntungkan. Tugas ini sangat
kompleks ketika organisasi perlu berurusan dengan ribuan unit stockkeeping (SKU) yang dapat
menjangkau beberapa gudang.

Metodologi meliputi:

1. Peninjauan Stok Manual

Metode ini merupakan metodologi manajemen persediaan paling sederhana dan umumnya lebih
banyak digunakan bagi bisnis kecil. Peninjauan stok secara manual melibatkan analisis stok reguler di
tangan versus kebutuhan masa depan yang diproyeksikan.

Metode ini menggunakan upaya manual, meskipun dapat ada peninjauan stok otomatis untuk
menentukan tingkat stok minimum yang kemudian memungkinkan inspeksi inventaris reguler dan
pemesanan ulang persediaan untuk memenuhi level minimum. Peninajauan stok secara manual dapat
memberikan ukuran kontrol atas proses manajemen inventaris, tetapi bisa sangat memakan waktu
dan rentan terhadap kesalahan.

2. Metodologi Just-in-time (JIT)

Metode ini merupakan metode di mana perusahaan tidak menyetok atau tidak memiliki persediaan.
Just in time berasumsi jika perusahaan tidak memiliki persediaan, maka perusahaan tidak memiliki
biaya/ beban atas persediaan. Perusahaan mendatangkan bahan baku hanya pada saat dibutuhkan
saja. Caranya adalah dengan bekerja sama dengan supplier/ pemasok bahan baku. Anda harus
menjalin hubungan yang baik dengan pemasok sehingga pada saat Anda membutuhkan persediaan
maka pemasok akan segera memenuhi permintaan.

Metode ini di mana produk tiba saat mereka dipesan oleh pelanggan, dan yang didasarkan pada
analisis perilaku pelanggan, ini berarti perusahaan tidak menyetok atau memiliki persediaan.

Pendekatan ini melibatkan meneliti pola pembelian, permintaan musiman dan faktor-faktor berbasis
lokasi yang menyajikan gambaran akurat tentang barang apa yang dibutuhkan pada waktu dan tempat
tertentu.

5
MANAJEMEN PERSEDIAAN

Keuntungan dari metode ini adalah bahwa permintaan pelanggan dapat dipenuhi tanpa perlu menjaga
jumlah produk di tangan, tetapi risikonya termasuk salah membaca permintaan pasar atau memiliki
masalah distribusi dengan pemasok, yang dapat menyebabkan masalah kehabisan stok.

3. Metodologi analisis ABC

yang mengklasifikasikan persediaan menjadi tiga kategori yang mewakili nilai persediaan dan
signifikansi biaya barang. Kategori A mewakili barang bernilai tinggi dan kuantitas rendah, kategori B
mewakili barang bernilai sedang dan kuantitas sedang, dan kategori C mewakili barang bernilai rendah
dan kuantitas tinggi.

Setiap kategori dapat dikelola secara terpisah oleh sistem manajemen inventaris, dan penting untuk
mengetahui item mana yang merupakan penjual terbaik untuk menjaga jumlah stok buffer di tangan.
Misalnya, barang kategori A yang lebih mahal mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk dijual,
tetapi barang tersebut mungkin tidak perlu disimpan dalam jumlah besar.

Salah satu keuntungan dari analisis ABC adalah bahwa ia memberikan kontrol yang lebih baik atas
barang-barang bernilai tinggi, tetapi kerugiannya adalah bahwa ia dapat membutuhkan sejumlah
besar sumber daya untuk terus menganalisis tingkat inventaris semua kategori.

4. Metodologi Economic Order Quantity (EOQ)

Economic Order Quantity merupakan salah satu metode manajemen persediaan. EOQ adalah jumlah
pemesanan paling ekonomis. Maksudnya jumlah pembelian barang yang dilakukan oleh perusahaan
adalah sesuai dengan pesanan yang diterima. Jadi dapat meminimumkan jumlah pemeliharaan barang
dan biaya pemesanannya.

Model EOQ berusaha untuk memastikan bahwa jumlah persediaan yang tepat dipesan sehingga
perusahaan tidak perlu melakukan pemesanan terlalu sering dan tidak ada kelebihan persediaan yang
ada. Ini mengasumsikan bahwa ada trade-off antara biaya penyimpanan persediaan dan biaya
pengaturan persediaan, dan total biaya persediaan diminimalkan ketika biaya pengaturan dan biaya
penyimpanan diminimalkan.

6
MANAJEMEN PERSEDIAAN

Dengan manajemen persediaan kita dapat mengelola persediaan dengan biaya yang rendah.
Manajemen persediaan merupakan bagian penting dari perusahaan. Dengan adanya manajemen
persediaan, aset perusahaan lebih terkontrol status dan kondisinya. Misalnya di dalam perusahaan
manufaktur. Persediaan bahan perlu dikontrol agar tidak sampai kehabisan. Karena jika kehabisan
maka bisa menghambat proses produksi dan penjualan.

Fungsi Manajemen Persediaan dalam Sebuah Bisnis

Manajemen persediaan bertanggung jawab untuk mengawasi produk-produk yang tersedia dalam
persediaan dan arus keluar dan masuk. Manajemen persediaan memastikan bahwa tidak ada unit
yang berlebih atau dalam jumlah kecil dalam penyimpanan sehingga kinerja organisasi tidak boleh
berada dalam bahaya.

Fungsi utama inventaris adalah menyediakan pasokan bahan yang berkelanjutan bagi operasi. Untuk
mencapai fungsi ini secara efektif, bisnis Anda harus berusaha untuk menemukan titik perbedaan
antara terlalu banyak dan terlalu sedikit, tanpa pernah kehabisan stok. Manajemen ini akan
meningkatkan arus kas dan profitabilitas, dan menjaga perusahaan Anda berjalan dengan lancar.

Manajemen persediaan yang dikelola secara secara efektif akan membuat bisnis Anda berjalan sesuai
rencana produksi yang matang.

Buat metrik untuk tingkat persediaan yang optimal, berdasarkan catatan penjualan dari waktu ke
waktu. Identifikasi titik-titik kritis di mana Anda harus memesan ulang, dan perkenalkan sistem digital
untuk berkomunikasi dengan departemen pembelian Anda ketika tingkat inventaris turun di bawah
titik-titik ini.

Bangun hubungan dengan pemasok yang dapat memasok kembali stok Anda dengan cepat jika Anda
mengalami lonjakan permintaan yang tiba-tiba. Sebaiknya Anda membayar ekstra untuk mengisi
kembali inventaris Anda dengan cepat dalam keadaan darurat, selama Anda menggunakan opsi yang
lebih murah sebagai default Anda, dan Anda tidak mengizinkan stok untuk turun terlalu sering ke level
yang berbahaya.

Sumber: https://aksaragama.com/manajemen/manajemen-persediaan/

https://www.jurnal.id/id/blog/manajemen-persediaan/

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-manajemen-persediaan/

Anda mungkin juga menyukai