Anda di halaman 1dari 3

Nama : David Edisson

NIM : 201960142

RANGKUMAN CHAPTER 12 MANAJEMEN PERSEDIAAN

Pengertian Manajemen Persediaan

Manajemen Persediaan atau bisa juga disebut dengan Inventory Management yakni salah satu bagian
dalam manajemen operasional dan manajemen produksi. Manajemen persediaan ini juga dapat
diartikan sebagai kegiatan untuk dapat menjaga jumlah optimim barang-barang yang dimiliki.

Persediaan adalah suatu bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk dapat memenuhi
tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam suatu proses produksi atau perakitan, untuk bisa dijual
kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan atau mesin.

Tujuan Manajemen Persediaan

 Memastikan adanya suatu persediaan melalui safety stock.


 Memberi waktu luang untuk sebuah pengelolaan produksi dan pembelian.
 Mengantisipasi suatu perubahan permintaan dan penawaran.
 Menghilangkan atau mengurangi suatu risiko keterlambatan pengiriman bahan.
 Menyesuaikan dengan jadwal suatu produksi.
 Menghilangkan atau mengurangi suatu resiko kenaikan harga.
 Menjaga persediaan bahan yang dapat dihasilkan secara musiman.
 Mengantisipasi suatu permintaan yang dapat diramalkan.
 Mendapatkan suatu keuntungan dari quantity discount.
 Komitmen terhadap para pelanggan.

Jenis-Jenis Manajemen Persediaan

1. Bahan Baku (Barang Mentah)


Bahan baku merupakan salah satu jenis persediaan yang pertama, bahan baku merupakan
bahan yang wajib dan harus ada karena tanpa adanya bahan baku maka barang jadi tidak akan
selesai dibuat. Manajemen persediaan juga harus memastikan adanya stok bahan baku untuk
proses produksi.
2. Barang Dalam Proses (Barang Setengah Jadi)

Tidak sedikit perusahaan yang akan mengirimkan suatu barang setengah jadi atau barang dalam
proses ini ke pabrik yang lainnya untuk dapat dilanjutkan menjadi barang jadi.

Manajemen persediaan ini akan memperhitungkan seberapa besar barang dalam proses ini
diteruskan supaya bisa memenuhi permintaan pasar dan sesuai jadwal produksi.

3. Barang Jadi
Agar sebuah perusahaan memperoleh keuntungan secara maksimal maka pengaturan
persediaan barang perlu dilakukan secara matang dan berdasar kondisi pasar, internal ataupun
eksternal. Setelah barang jadi maka perlu dikirim atau pendistribusian kepada pihak ke tiga atau
agen-agen yang sudah terdaftar.

4. Barang Suplai

Seseorang yang bertugas untuk dapat mengatur persediaan tentunya harus pandai untuk
mengelola semua persediaan yang digunakan untuk produksi ataupun yang tidak.

Kalau kita melihat dari sisi permintaan maka manajemen persediaan terbagi menjadi dua, yaitu
sebagai berikut :
Barang Mentah Dan Barang Setengah Jadi
Barang jenis ini tergantung oleh sebuah proses produksi bukan karena adanya permintaan pasar
atau bahasa inggrisnya dependent demand inventory.
Barang Jadi
Barang jadi dapat ditentukan oleh permintaan pasar atau bahasa inggrisnya independent
demand inventory.
Sedangkan dalam ilmu manajemen persediaan tak hanya untuk mengelola beberapa persediaan
saja melainkan barang cacat atau tidak lolos SOP, suku cadang dan memo persediaan.

Faktor yang Mempengaruhi Persediaan


Ada beberapa faktor yang dapat diperhitungkan oleh manajemen persediaan dan bisa
mempengaruhi tingkat persediaan perusahaan, seperti berikut ini :

Jumlah dana yang tersedia, suatu ketersediaan dana yang dimiliki sangat berpengaruh terhadap
prioritas pembelian persediaan, item apa yang urgen untuk bisa dibeli dan item apa yang masih
bisa ditunda.
Lead time, yakni waktu tunggu barang yang dipesan sampai barang diterima.
Frekuensi penggunaan, adalah semakin sering digunakan, akan semakin kecil persediaan yang
tersedia.
Daya tahan persediaan, suatu persediaan yang memiliki daya tahan yang lemah seperti buah,
daging dan barang sejenis harus segera cepat dikeluarkan atau dijual atau juga digunakan.
Pertimbangan Biaya Manajemen Persediaan
1. Biaya setiap unitnya (item cost)
2. Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)

Pendekatan Manajemen Persediaan


1. Economic Order Quantity (EOQ)

Economic order quantity adalah beberapa jumlah pemesanan yang paling ekonomis, yaitu
jumlah pembelian barang yang dapat meminimumkan jumlah biaya pada pemeliharaan barang
di gudang dan biaya pemesanan setiap tahun.

2. Periodic Review

Dalam pendekatan ini yang dilakukan adalah pada pemesanan barang dengan interval waktu
sama. Artinya pemesanan barang sudah akan terjadwal secara rutin sehingga biaya yang
disiapkan bisa diperkirakan.

3. Material Requirement Planning (MRP)

Dalam MRP, pembelian suatu barang yang dibutuhkan dapat direncanakan untuk membuat
produk yang terdiri dari beberapa komponen, atau dikenal dengan system assembling.

Tujuannya adalah untuk dapat menjamin tersedianya material, item, komponen dalam produksi,
serta produk jadi. Tujuan kedua adalah untuk bisa menjaga tingkat persediaan seminim
mungkin, serta untuk merencanakan suatu kegiatan dalam pengiriman, penjadwalan, dan
pembelian material.

Sudut Pandang Bagian Lain Tentang Persediaan


Divisi Pemasaran
Kalau untuk divisi pemasaran ini mengharapkan persediaan cukup untuk memenuhi kebutuhan
pasar, terlebih kalau ada order melebihi target. Namun jika orderan sedang sepi maka mereka
menginginkan stok persediaan tidak banyak.

Divisi Pembelian
Kalau untuk bagian pembelian, mereka lebih cenderung terus melakukan pembelian suatu
barang supaya dapat mendapatkan potongan pembelian.

Divisi Produksi
Dan di bagian produksi, mereka juga lebih cenderung untuk akan terus melakukan produksi
dengan kebutuhan persediaan yang banyak supaya proses produksi lancar.

Divisi Keuangan
Kalau untuk tim keuangan, mereka juga akan jauh lebih cenderung untuk memilih pos
persediaan serendah mungkin supaya bisa memaksimalkan dana yang ada untuk sebuah
kebutuhan lainnya yang lebih menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai