Anda di halaman 1dari 18

m a na je m e n p e rs e d ia a n d a n

perspe k ti f k e u a n g a n s y a ri a h

Disusun oleh
Kelompok 5
angota kelompok 5

f r iyandani
Wiwi
Nur Anisa
Mirnawati
hat ima ar if
Khusnul K
Materi Pembahasan

• Dasar Syari’ah Manajemen Persediaan


• konsep persediaan
• Macam-macam persediaan
• Fungsi Persediaan
• Tujuan Pengelolaan Persediaan
• Jenis-jenis Persediaan
• Pendekatan Manajemen Persediaan
• Manajemen Persediaan dalam Islam
• Persediaan Dalam Perbankan Syari’ah
• Kesimpulan
Dasar Syari’ah Manajemen Persediaan
Jika kita perhatikan dari firman Allah SWT di atas saling berkaitan, dalam surat Lukman ayat 34 bahwasanya
Allah menyatakan tidak ada seorangpun di alam semesta ini yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang
akan diusahakannya besok atau apa yang akan diperolehnya serta apa yang akan terjadi di kemudian hari,
namun demikian mereka diwajibkan untuk berusaha.
Kemudian di dalam surat Yusuf ayat 47 dan 48, dapat kita pahami bahwa kita harus mempersiapkan persediaan
jika terjadi sesuatu yang kurang baik di masa yang akan datang. Jika kita lihat dari sisi persediaan, bahwasanya
dari dua ayat dan hadits di atas nampak jelas bahwa tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan
terjadi di kemudian hari, maka untuk menghindari adanya risiko yang buruk, maka kita harus berusaha
mempersiapkan apa kemungkinan buruk yang akan terjadi dengan membelanjakan secara pertengahan atau
moderat dan dapat menyisihkan kelebihan untuk berjaga-jaga pada saat membutuhkannya.
Konsep Persediaan

Dalam perusahaan, persedian merupakan faktor yang perlu diperhatikan, menurut Handoko persediaan
merupakan suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya organisasi
yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Permintaan tersebut meliputi bahan
mentah, barang dalam proses, barang jadi ataupun produk final (produk jadi).
Harjanto juga mendefinisikan bahwa persediaan merupakan barang atau bahan yang disimpan yang digunakan
untuk memenuhi tujuan tertentu. Misalnya untuk proses produksi, perakitan, untuk dijual kembali dan sebagai
suku cadang dari sebuah mesin. Sedangkan Assauri mengemukakan bahwa persediaan merupakan sejumlah
bahan-bahan dalam proses produksi, serta bahan jadi atau bahan produksi yang diselesaikan untuk memenuhi
permintaan dari konsumen atau langganan setiap waktu.
Macam-macam Persediaan

1. Persediaan alat-alat kantor, adalah persediaan yang diperlukan dalam menjalankan fungsi organisasi dan tidak
menjadi bagian dari produk akhir. Misal alat tulis, kertas, tinta printer.
2. Persediaan bahan baku, adalah item yang dibeli dari para supplier untuk digunakan sebagai input dalam proses
produksi. Bahan baku ini yang akan diproses atau diolah sehingga menjadi produk barang jadi. misalnya untuk industri
mebel membutuhkan persediaan bahan baku berupa kayu jati dan rotan.
3. Persediaan barang dalam proses, adalah bagian dari produk akhir tetapi masih dalam proses pengerjaan karena masih
menunggu item yang lain untuk diproses. Misalnya dalam industri makanan roti persediaan dalam proses berupa adonan
roti dari beberapa bahan yang nantinya siap dimasak untuk menjadi roti.
4. Persediaan barang jadi, adalah persediaan produk yang siap untuk dijual, didistribusikan atau di disimpan yang
menjadi inti proses dari Perusahaan. Misalnya dalam industri mobil itu meliputi mobil itu sendiri.
Fungsi Persediaan
Fungsi Decoupling
Persediaan diadakan agar perusahaan tidak sepenuhnya bergantung pada
1 pengadaanya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman saja.

Fungsi Economic Lot Sizing


Melalui penyimpanan persediaan, perusahaan dapat memproduksi dan membeli sumber daya dalam kuantitas yang

2 dapat mengurangi biaya-biaya per unit. Persediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan, karena perusahaan
membeli dalam jumlah yang besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan.

Fungsi Antisipasi
Persediaan memiliki fungsi antisipasi terhadap fluktuasi pelanggan atau konsumen yang tidak dapat
3 diramalkan berdasar pengalaman-pengalaman masa lalu, atau permintaan musiman sehingga
perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman (seasional inventories).
Tujuan Pengelolaan Persediaan

1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen


dengan cepat (memuaskan konsumen).
2. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar
perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang 3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba
perusahaan.
mengakibatkan terhentinya proses produksi, hal ini dikarenakan
4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat
alasan: mengakibatkan biaya menjadi besar.
a. Kemungkinan barang (bahan baku dan penolong) menjadi 5. Menjaga supaya penyimpanan dalam emplacement tidak besar-besaran, karena
mengakibatkan biaya menjadi besar.
langka sehingga sulit untuk diperoleh.
b. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang di
pesan
Jenis-jenis Persediaan
1. Batch Stock atau Lot Size Inventory
Merupakan persediaan yang diadakan karena membeli atau membuat bahan dan barang
dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu, Jadi dalam hal ini
pembelian atau pembuatan dilakukan untuk jumlah besar, sedangkan penggunaan atau
pengeluaran dalam jumlah kecil.
2. Stock atau Lot Size Inventory ini antara lain:
a. Memperoleh potongan harga pada saat harga pembelian.
b. Memperoleh efisiensi produksi karena adanya operasi atau proses produksi yang lebih
lama.
c. Adanya penghematan di dalam biaya angkutan.
Jenis-jenis Persediaan

3. Fluctuation Stock. Merupakan persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak
bisa ditebak. Dalam hal ini perusahaan mengadakan persediaan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen, apabila
tingkat permintaan menunjukkan keadaan yang tidak beraturan atau tidak tetap dan fluktuasi permintaan tidak dapat
diramalkan lebih dahulu. Jadi apabila terdapat fluktuasi permintaan yang sangat besar, maka persediaan ini (fluctuation
stock) dibutuhkan sangat besar pula untuk menjaga kemungkinan naik turunnya permintaan tersebut.
4. Anticipation Stock. Merupakan persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun untuk menghadapi penggunaan atau permintaan
yang meningkat di samping itu, Anticipation Stock ini dimaksudkan juga untuk menjaga kemungkinan sulitnya diperoleh
bahan-bahan, sehingga tidak mengganggu jalannya produksi atau sulitnya menghindari kemacetan produksi.
Pendekatan Manajemen persediaan

1. Pendekatan Tradisional 3. Pendekatan Just In Time (JIT)


Operasi pendekatan tradisional merupakan pendekatan yang lebih Just In Time (JIT) adalah suatu sistem yang memusatkan pada eliminasi
menekankan biaya persediaan, pendekatan ini memproduksi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi produk sesuai dengan
komponen produksi dalam jumlah besar dengan maksud untuk permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan
mengantisipasi kalau terjadi sesuatu. kebutuhan produksi yang tepat, waktu dan tempat yang tepat, Operasi
a. Biaya pemesanan (ordering cost) JIT memproduksi komponen produksi tepat pada waktu memenuhi
b. Biaya penyimpanan (carrying cost atau holding cost) kebutuhan produksi, sedangkan operasi tradisional memproduksi
c. Biaya persiapan atau penyetelan (setup cost) komponen produksi dalam jumlah besar dengan maksud untuk
d. Biaya kekurangan persediaan (shortage cost) mengantisipasi kalau-kalau terjadi sesuatu.
Konsep Manajemen Persediaan dalam Islam

Setiap individu atau kelompok selalu memerlukan persediaan, tanpa


persediaan yang memadai, maka dikhawatirkan akan dihadapkan
pada risiko jika suatu ketika mereka tidak dapat memenuhi Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Islam, yakni:
keinginannya, terutama dalam hal perusahaan. Hal ini bisa terjadi 1. Menyimpan Kelebihan setelah Kebutuhan Primer Terpenuhi
karena tidak selamanya barang atau jasa selalu tersedia pada setiap 2. Menyimpan Kelebihan untuk Menghadapi Kesulitan
saat, dan jika hal ini terjadi akan berakibat akan kehilangan 3. Hak Harta Keturunan Sebagai Generasi Mendatang
kesempatan memperoleh keuntungan.
4. Tidak Menimbun dan Memonopoli Harta Kekayaan
Karena itu aplikasi manajemen persediaan pada hakikatnya juga
berkaitan dengan perbuatan SDM perusahaan yang bersangkutan. 5. Pengembangan Harta Dilakukan melalui Usaha yang Baik
Dalam konteks ini, Islam telah menggariskan bahwa hakikat amal dan dan Halal
perbuatan manusia harus berorientasi pada pencapaian ridha Allah
serta tidak terlepas koridor syari'ah
Persediaan dalam Perbankan Syari’ah

Dalam perbankan syari'ah pendekatan yang digunakan adalah pendekatan just in time (JIT). JIT merupakan suatu sistem
yang dikembangkan atas dasar perbaikan dari kekurangan sistem tradisional. Dalam hal ini pihak perbankan akan
memproduksi dan menyediakan. produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan
kebutuhan produksi yang tepat, waktu dan tempat yang tepat saat ada permintaan.
Langkah yang dilakukan JIT dalam pemborosan yang terjadi di sistem tradisional adalah berusaha untuk mengeliminasi
pemborosan biaya yang timbul akibat banyaknya persediaan dan waktu yang digunakan dalam memproduksi suatu barang,
sehingga perbankan dapat meningkatkan laba dan memperbaiki posisi persaingan.
Persediaan di dalam perbankan syari'ah merupakan aktiva non-kas yang tersedia untuk:
1. Dijual dengan akad murabahah.
2. Diserahkan sebagai bagian modal bank dalam akad pembiayaan mudharabah atau musyarakah.
3. Disalurkan dalam akad salam atau salam paralel.
4. Aktiva istishna' yang telah selesai, tetapi belum diserahkan bank kepada pembeli akhir.
Hal yang tidak termasuk dalam pengertian persediaan di bank syari'ah adalah:
1. Aktiva istishna' dalam penyelesaian.
2. Aktiva tetap yang digunakan oleh bank.
3. Aktiva ijarah.
Persediaan dalam Perbankan Syari’ah

Adapun akuntansi untuk aset murabahah adalah sebagai berikut:


1. Aset Murabahah diakui pada saat diperoleh sebesar harga perolehannya
(menggunakan historical cost).
2. Aset yang tersedia untuk dijual dinilai sebesar harga perolehannya,
sedangkan penurunan nilai dari aset murabahah akan diperhitungkan pada
akhir periode.
3. Diskon yang diperoleh diperlakukan sebagai pengurang biaya, dan
tidak boleh diakui sebagai pendapatan kecuali jika dewan pengawas
syari'ah menetapkannya sebagai pendapatan.
Persediaan dalam Perbankan Syari’ah

Dalam kaitannya dengan manajemen persediaan bank syari'ah,


dalam hal ini yang dimaksud dengan persediaan bank syariah
adalah aset murabahah, aset istishna, dan aset salam, metode
economic order quantity (EOQ) lebih baik diterapkan pada aset
murabahah, sedangkan Just In Time bisa diterapkan pada aset
salam. Sedangkan untuk istishna' baik EOQ maupun IIT bisa
dipilih untuk diterapkan
Persediaan dalam Perbankan Syari’ah
Manajemen persediaan merupakan bahan atau barang yang disimpan yang akan
digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan
pembantu, barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang. Bisa dikatakan tidak
ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan, meskipun sebenarnya persediaan
hanyalah suatu sumber dana yang menganggur, karena sebelum persediaan digunakan
berarti dana yang terikat didalamnya tidak dapat digunakan untuk keperluan yang lain.
Persediaan sangat penting bagi suatu perusahaan, karena persediaan menghubungkan satu
operasi ke operasi selanjutnya yang berurutan dalam pembuatan suatu barang untuk
kemudian disampaikan ke konsumen. Persediaan dapat dioptimalkan dengan mengadakan
perencanaan produksi yang lebih baik, serta manajemen persediaan yang optimal.
Foto Dokumentasi
Terima Kasih
atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai