Anda di halaman 1dari 14

BAB XXI MANAJEMEN

PERSEDIAAN
NAMA: BELLARIANI SITANGGANG
NPM : 220410045
PENGERTIAN PERSEDIAAN ;

Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan, selanjutnya akan


digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses
produksi atau perakitan,untuk dijual kembali dan untuk suku cadang dari
suatu peralatan atau mesin .
Terdapat pertentangan sasaran persediaan dalam suatu perusahaan. Bagian
uang misalnya lebih menyukai menjaga jumlah persediaan serendah
mungkin agar dapat memperkecil investasi dalam persediaan dan biaya
pergudangan .
Bagian pembelian cenderung untuk membeli barang dalam jumlah besar
dengan tujuan untuk memperoleh diskon sehingga harga per unit menjadi
lebih rendah .
Pengendalian persediaan mengatur persediaan agar mencapai jumlah optimal
yaitu terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Persediaan yang terlalu besar kurang
menguntungkan sebab :
1. Dana yang tertanam dalam persediaan merupakan dana yang mengangur,
akibatnya perusahaan harus mengeluarkan biaya modal .
2. dapat menimbulkan kerusakan pada bahan yang disimpan .
3. perusahaan harus mengeluarkan sejumlah biaya penyimpanan yang besar
seperti, sewa gudang, asuransi, bahan dan biaya pemeliharaan.
4. jika ada perubahan harga bahan-bahan yang lebih rendah dari harga
pembelian bahan yang lalu, padahal, padahal jumlah stok bahan yang sangat
banyak .

Di lain pihak jika jumlah persediaan terlalu kecil bisa mengakibatkan :


A. Terganggunya proses produksi sehingga produk menjadi terlambat sampai
ke tangan konsumen , sehingga keuntungan dapat hilang.
B. terlalu sering dilakukan pemesanan bahan sehingga perusahaan harus
banyak mengeluarkan biaya pemesananan.
Fungsi persediaan :
Fungsi penting yang dikandung dalam memenuhi kebutuhan perusahaan anatar lain :
1. menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang
dibutuhkan oleh perusahaan .
2. menghilangkan resiko jika material yang di pesan tidak baik sehingga harus
dikembalikan. Jika barang yang dipesan cacat, rusak, atau ditolak, maka
persediaan dapat digunakan sambil menunggu barang yang baik dikirimkan
3. menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
4. untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga
perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di pasaran
5. mendapatkan keuntungan dari pembeli berdasarkan potongan kuantitas .
6. menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan baik dengan menggunakan
barang dalam proses persediaannya .
7. untuk mencapai penggunaan mesin agr optimal .
Tujuan persediaan
Ada 4 alasan untuk mengadakan persediaan yaitu :
1. untuk berlindung dari ketidakpastian
Dalam sistem persediaan, terdapat ketidakpastian didalam pasokan, permintaan dan tenggang waktu
pesanan.

2. Untuk mengatasi perubahan yang diantisipasi dalam permintaan dan penawaran .


Jenis persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diramaikan, contoh: pada saat harga atau
ketersediaan bahan baku diperkirakan akan terjadi .

3. Untuk memungkinkan produksi dan pembelian ekonomis untuk memproduksi bahan dalam jumlah
besar.
Persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar dari pada kebutuhan pada saat itu. Cara ini
dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang ( potongan kuantitasi ) karena pembelian
dalam jumlah yang besar atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya pengangkutan per unit
yang lebih rendah .

4. menyediakan untuk transit.


Persediaan yang dalam proses pengiraman dari tempat asal ke tempat dimana barang itu akan
digunakan. Misalnya barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan, atau bahan baku
tempat penjualan, atau bahan baku yang dikirim dari pemasok ke pabrik .
Struktur biaya persediaan
Struktur biaya persediaan terdiri ada 4 tipe biaya berikut :
1. Biaya satuan produk
Biaya ini merupakan biaya membeli atau memproduksi satuan barang persediaan secara individu.
2. Biaya pemesanan atau biaya persiapan.
biaya pemesanan dikaitkan dengan biaya keseluruhan pesanan temasuk mempersiapkan surat pesanan pembelian,
pengiriman, pesanan, biaya pengangkutan, biaya penerimaan, dst.
3. Biaya pengadaan atau penyimpanan.
biaya pengadaan atau penyimpanan berhubungan dengan penyimpanan satuan-satuan barang dalam persediaan
untuk suatu periode waktu .
4. Biaya kehabisan stok.
biaya kehabisan stok mencerminkan konsekuensi ekonomi atas habisnya stok, termasuk tingkat resiko kehabisan
stok .
Permintaan bebas (indenpendent) dan tidak bebas (dependent)
model pengendalian persediaan mengansumsikan bahwa permintaan untuk suatu barang bersifat idenpendent atau
depedent terhadap permintaan barang lainnya.
Permintaan bebas tunduk pada kekuatan pasar, sehingga sering menunjukkan pola yang tetap, selain itu, permintaan
bebas juga menanggapi pengaruh-pengaruh acak yang biasanya berasal dariu prefensi pelanggan yang sangat
beragam . Pola permintaan yang berbeda diperlukan pendekatan manajemen sediaan yang berbeda pula, untuk
permintaan bebas , filosofil penambahan ulang adalah cocok . Pada saat stok digunakan, sediaan perlu diisi kembali
agar bahan-bahan ditangan tetap dimiliki untuk melayani pelanggan .
untuk permintaan tidak bebas, digunakan filosofil kebutuhan , jumlah stok yang
dipesan didasarkan pada kebutuhan untuk satuan-satuan pada tingkatan lebih tinggi
jika salah satunya mulai habis, tambahan bahan baku atau sediaan barang dalam
proses tidak di pesan . Lebih banyak bahan dipesan hanya jika diperlukan oleh
kebutuhan untuk satuan-satuan barang tingkat lebih tinggi lainnya atau satuan-satuan
akhir .
Model- model persediaan
Dalam pengelolaan persediaan terdapat dua keputusan penting yang harus dilakukan
oleh manajemen, yaitu berapa banyak jumlah bahan/barang yang harus dipesan untuk
setiap kali pengadaan persediaan dan kapan pemesanan barang harus dilakukan .
Model yang banyak diapakai, anatara lain sebagai berikut;
1. model persediaan economic order quality.
2. model persediaan dengan pesanan tertunda .
3. model persediaan dengan potongan kuantitas
4. model persediaan dengan penerimaan bertahap
Sistem kendali persediaan
Sistem kendali persediaan adalah aturan keputusan yang dapat digunakan untuk
menentukan kapan dan berapa banyak barang yang dipesan, termasuk suatu cara
mencatat transaksi persediaan dan cara untuk memonitor kinerja manajemen
persediaan.
Sistem kendali persediaan yang umum digunakan antara lain:
1. Sistem lumbung tunggal
dalam sistem lumbung tunggal, lumbung atau rak diisi secara berkala . Misalnya;
rak-rak dalam toko eceran tangki gas dalam mobil dan lumbung bagian kecil dalam
pabrik.
2. Sistem dua lumbung
Satu lumbung dengan dua ruang yang terdiri dari ruang depan dan ruang belakang.
Ruang depan berisikan bahan-bahan yang dikeluarkan dan ruang belakang ditutup .
3. Sistem arsip kartu
sistem arsip kartu biasanya berisikan satu kartu untuk setiap satuan sediaan di jaga.
Jika satuan dijual, kartu yang bersesuaian ditempatkan dan diperbaharui .
4. Sistem komputersasi
pencatatan penyimpanan yang dapat dibaca komputer ditegaskan untuk setiap
barang . Transaksi- transaksi dicatat jika satuan barang dikeluarkan atau diterima.
Just in time ( J I T )
Just in time (JIT) dikembangkan pada toyoya motor company di jepang oleh Taichi
Ohuo dan mulai dikenal secara luas tahun 1978. metode ini menekankan semua
material harus menjadi bagian aktif dalam sistem produksi dan tidak boleh
menimbulkan masalah yang akibatnya timbulnya biaya persediaan .
Untuk mencapai persediaan JIT, manajer harus mengurangi variabilitas (masalah) yang
disebabkan baik oleh faktor internal maupun eksternal . Jika masalah dapat dikurangi,
diperlukan sedikit persediaan sehingga perusahaan memperoleh keuntungan dari
berkurangnya biaya penyimpanan .
Manfaat JIT dalam bidang persediaan antara lain :
1. Berkurangnya tingkat persediaan
dengan tingginya biaya penyimpanan, pengurangan tingkat persediaan dapat menjadi
faktor penting dalam program pengurangan biaya .pengurangan ini berarti
berkurangnya modal yang tertanam dalam persediaan, kebutuhan tempat penyimpanan.
2. Meningkatnya pengendalian mutu .
Dengan rendahnya tingkat persediaan, barang yang dipasok harus benar-benar
memenuhi kuantitas sesuai dengan yang dipersyaratkan . JIT mendorong pemasok
untuk lebih memiliki kesadaran terhadap mutu, yang berarti pemasok harus mensuplai
barang yang mutunya semakin baik secara konsisten dan melaksanakan pengiriman
barang secara lebih disiplin.
Metode penilaian persediaan
penilaian persediaab bertujuan untuk mengetahui nilai persediaan yang dipakai atau dijual
atau persediaan yang tersisa dalam suatu produk .
1. Metode frist in frist Out (FIFO)
Metode ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang persediaan yang sudah dijual atau
dipakai dinilai menurut harga pembelian barang yang terdahulu masuk . Persediaan akhir
dinilai menurut harga pembelian barang yang terakhir masuk .
2. Metode last in frist Out (LIFO
Metode ini mengansumsi bahwa nilai barang yang terjual/dipakai dihitung berdasarkan
harga pembelian barang yang terakhir masuk , dan nilai persediaan akhir dihitung
berdasarkan harga pembelian yang terdahulu masuk .
3. Metode rata-rata tertimbang
nilai persediaan pada periode ini didasarkan atas harga rata-rata barang yang dibeli dalam
suatu periode tertentu.
Perencanaan kebutuhan Bahan (MRP)
Sistem MRP secara garis besar adalah sistem yang mengatur perencanaan dan pengendalian terkomputerisasi, Sistem terdiri dari 3
tipe yaitu :
1. Tipe I = suatu sistem pengendalian persediaan ( tidak mencakup perencanaan kapasitas)
2. Tipe II = suatu sistem produksi dan pengendali persediaan yang mengendalikan baik sediaan dan kapasitas .
3. Tipe III = suatu sistem perencanaan sumber pabrikan yang mengatur semua sumber pabrikan ( sediaan, kapasitas, kas,karyawan,
fasilitas dan alat modal)

MRP sangat bermanfaat bagi perencanaan kebutuhan material untuk komponen yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
komponen lain (depedent) . MRP memberikan peningkatan efesien karena jumlah persediaan, waktu pengiriman barang dapat
direncanakan lebih baik, karena ada keterpaduan kegiatan yang didasarkan pada jadwal induk .

Unsur – unsur MRP


Menurut Joseph Orlicky . MRP mengandung 3 unsur penting yaitu :
4. Sediaan
- Memesan bagian yang tepat
- Memesan dalam jumlah yang tepat
- Memesan pada waktu yang tepat

2. Prioritas
 Pesanan sesuai dengan tanggal jatuh tempo
 Menjaga tanggal jatuh tempo tetap absah.

3. Kapasitas
 Suatu beban penuh
 Suatu beban yang akurat
- Suatu jangka waktu yang cukup untuk mengidentifikasi beban mendatang
Tujuan MRP
1. menimalkan persediaan
MRP menentukan beberapa banyak kapan suatu komponen diperlukan disesuaikan
dengan jadwal induk produksi .
2. Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman MRP
mengidentifikasikan banyaknya bahan dan komponen yang diperlukan baik dari segi
jumlah dan waktunya .
3. Meningkatkan kepuasan konsumen.
MRP dapat lebih menjamin lancarnya proses produksi dan pengiriman barang dan tepat
waktu pada pelanggan .
4. Meningkatkan efesien
MRP medorong peningkatan efesien karena jumlah persediaan, waktu produksi dan
waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan jadwal induk
produksi .
5. Meningkatkan pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja
6. Tanggapan yang lebih cepat terhadap perubahan dan pergeseran pasar.
Elemen-Elemen MRP
Elemen MRP terdiri dari :
1. Penjadwalan induk (master scheduling)
Tujuan penjadwalan induk adalah menentukan output (keluaran) fungsi operasional. Perencanaan induk
menggerakkan keseluruhan proses perencanaan bahan,mengendalikan pelayanan konsumen, tingkat sediaan
dan biaya manufaktur .
2. Bagian bahan (Bill of Material-BOM)
Bagan bahan adalah daftar transtruktur dari semua bahan atau barang yang diperlukan untuk membuat barang
jadi , rakitan, subrakitan, bagian yang akan dibuat , atau bagian –bagian yang dibeli .
3. Catatan sediaan (inventory Records)
Isi catatan sediaan memuat data induk sediaam (jenis barang, nomor, tenggang, waktu, harga, standar) .
4. Perencanaan kapasitas
Tujuan perencanaan kapasitas adalah memeriksa kelayakan jadwal induk.
5. Pembelian (purchasing)
6. Pengendalian pengelola bengkel (shoop floor control)

Sistem MRP yang berhasil


Kesuksesan MRP 5 elemen berikut :
2. Perencanaan penerapan
3. Dukungan komputer yang mendekat
4. Data akurat
5. Dukungan pihak manajemen
6. Pengetahuan pemakai.

Anda mungkin juga menyukai