Jenis-jenis persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan tergantung dari jenis
usaha perusahaan yang bersangkutan, seperti:
a. Perushaan dagang mempunyai satu jenis persediaan, yaitu persediaan
barang dagang.
b. Perusahaan industri mempunyai beberapa jenis persediaan, yaitu:
1. Bahan baku dan bahan pembantu, adalah bahan yang dibeli dengan tujuan
untuk diproses lebih lanjut menjadi bahan jadi.
2. Barang dalam prose, adalah bahan yang sudah dimasukkan ke dalam suatu
proses produksi , tetapi belum selesai di olah.
3. Barang jadi, adalah produk selesai yang dihasilkan dari suatu proses dan
siap untuk dijual.
c. Perusahaan jasa tidak mempunyai persediaan.
Sistem Pencatatan
Metode Penilaian
Penerapan metode nilai terendah antara harga perolehan dengan harga pasar dapat
dilakukan berdasarkan:
a) Setiap jenis barang.
b) Masing-masing bagian atau kelompok.
c) Total seluruh persediaan
Ada dua cara atau metode yang dapat digunakan dalam menaksir besarnya
nilai persediaan, yaitu metode harga eceran dan metode laba bruto.
1. Metode harga eceran (retail inventory method).
Metode ini didasarkan atas konsep adanya hubungan yang dekat dan
konstan antara harga perolehan barang dengan harga jualnya.
Langkah-langkah untuk menentukan nilai persediaan adalah:
a. Menetapkan harga eceran/harga jual.
b. Menetapkan rasio/perbandingan antara harga perolehan barang yang
tersedia untuk dijual dengan harga ecerannya.
c. Menetapkan persediaan akhir menurut harga eceran, yaitu barang yang
tersedia untuk dijual menurut harga eceran dikurangi penjualan.
d. Menetapkan nilai persediaan berdasarkan prosentase rasio harga perolehan
terhadap harga eceran.
Metode Laba Bruto
Dalam metode ini prosentase laba bruto terhadap penjualan didasarkan atas
laporan keuangan tahun sebelumnya.
Langkah-langkah untuk menetukan nilai persediaan adalah sebai berikut:
a. Menetapkan % laba bruto.
b. Menghitung barang yang tersedia untuk dijual berdasarkan harga
perolehannya.
c. Mentapkan harga perolehan barang yang dijual yaitu penjualan bersih yang
dikurangi laba bruto.
d. Menentukan nilai persediaan yaitu barang yang tersedia untuk dijual
dikurangi harga perolehan barang yang dijual.
Semua perusahaan termasuk juga yang operasinya menganut konsep JIT menjaga
ketersediaan inventori dengan alasan sebagai berikut:
1. Menjaga independensi operasi. Dengan adanya ketersediaan bahan baku
pada pusat kerja memungkinkan fleksibilitas operasi dari pusat tersebut,
sehingga mengurangi biaya set-up setiap dilakukan set-up produksi yang
baru.
2. Untuk menjaga variasi/fluktuasi permintaan produk. Oleh karena, dalam
banyak hal, permintaan tidak dapat diperkiraan dengan sangat tepat, maka
untuk dapat mengantisipasinya diperlukan adanya persediaan pengamanan
(safety/buffer stock).
3. Memungkinkan fleksibilitas dalam pembuatan skedul produksi. Dengan
adanya persediaan perusahaan dapat menentukan jadual produksi sesuai
permintaan sekalipun lead time bahan lama.
4. Memberikan kemanan terhadap variasi waktu pengantaran bahan. Waktu
datangnya pesanan bisa saja tertunda yang penyebabnya banyak misalnya
adanya kecelakaan, kemacetan lalu lintas, pemogokan atau bencana alam
dll. Dengan adanya persediaan perusahaan dapat meminimalisasi pengaruh
keterlambatan tersebut terhadap kelancaran operasi.
5. Mendapatkan keuntungan ekonomis dari jumlah pembelian yang lebih
besar. Misalnya adnya diskon/potongan harga untuk pembelian dengan
jumlah besar tertentu.
Alasan diperlukannya Persediaan
Klasifikasi Persediaan