Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Muh.

Nur Khaerul M
NIM : 030680589
PRODI : Akuntansi
UPBJJ : Tarakan

DISKUSI 7 AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH

1. Jelaskan jenis-jenis persediaan dalam perusahaan industry?


Jawab :

1. Persediaan Bahan Baku

Persediaan bahan baku adalah barang-barang yang dibeli atau diperoleh dari sumber lain
sebagai bahan mentah untuk selanjutnya diolah menjadi produk jadi. Dalam beberapa kasus,
persediaan bahan baku yang digunakan di dalam proses produksi dapat berupa suku cadang
yang diperoleh dari pihak lain. Dalam hal ini, persediaan bahan baku seringkali disebut
sebagai persediaan suku cadang. 

2. Persediaan Produk Dalam Proses

Persediaan produk dalam proses biasanya meliputi barang-barang yang masih dalam proses
"setengah jadi". Barang-barang dalam persediaan ini masih berada dalam proses pengerjaan
yang memerlukan pengerjaan lebih lanjut sebelum barang itu dijual. Produk dalam proses,
umumnya dinilai berdasarkan jumlah harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik yang telah dikeluarkan atau terjadi sampai dengan tanggal
tertentu. 

3. Persediaan Produk Jadi

Persediaan produk jadi meliputi semua barang yang telah selesai dari proses produksi dan
siap untuk dijual. Seperti halnya persediaan produk dalam proses, produk jadi pada
umumnya dinilai sebesar jumlah harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik yang diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut. 

4. Persediaan Bahan Penolong

Persediaan bahan penolong meliputi semua bahan yang dimiliki untuk keperluan produksi,
namun tidak merupakan bahan baku yang membentuk produk jadi. Bahan-bahan yang
dikategorikan sebagai kelompok persediaan bahan penolong antara lain minyak pelumas
untuk mesin-mesin pabrik, lem, benang untuk menjilid dan buku-buku pada perusahaan
percetakan. 

5. Persediaan Lain-Lain
Sama seperti pada perusahaan dagang, persediaan lain-lain dalam perusahaan manufaktur
terdiri dari persediaan kantor plastik, kardus, alat-alat kantor dan lain sebagainya. Biasanya
barang persediaan ini akan dipakai dalam jangka waktu relatif pendek. Persediaan ini akan
dibebankan sebagai biaya administratif & umum atau biaya pemasaran. 

2. Apa saja jenis metode yang bisa diaplikasikan dalam dalam mencatat persediaan? Jelaskan!
Jawab :

Pencatatan persediaan dapat melalui 2 (dua) metode, yaitu metode Perpetual dan metode
Periodik.

 Metode Perpetual

Dalam metode perpetual, catatan persediaan barang dibuat secara kontinue, dan setiap jenis
harga dibuat tersendiri dalam buku besar pembantu.

Jurnal pada waktu membeli barang

Persediaan barang dagangan

            Hutang/kas

Jurnal pada waktu menjual barang

HPP

            Persedian barang dagang

 Metode Periodik

Pada metode periodik, untuk penjualan barang tidak dibuatkan jurnal harga pokok penjualan
di bagian akuntansi. Pada akhir tahun, persediaan yang ada digudang penyimpanan dihitung
jumlah kuantitasnya dan ditentukan harga belinya.

Untuk menentukan persediaan yang dipakai/dijual, persediaan yang pernah ada (persediaan
awal ditambah pembelian selama satu periode) dikurangi persediaan akhir pada periode
tersebut. Kemudian dibuat jurnal penyesuaian. Jurnal pertama mendebet akun Ikhtisar Laba
Rugi, dan mengkredit akun Persediaan Barang Dagangan Awal. Jurnal yang kedua
didasarkan atas inventarisasi fisik barang pada akhir tahun, yaitu mendebet akun Persediaan
Barang Dagangan Akhir dan mengkredit akun Ikhtisar Laba Rugi.

Bila perhitungan fisik diadakan pada jangka waktu tertentu bagi persediaan barang, maka
sistem perhitungan tersebut dinamakan sistem periodik.
 

Pencatatan Metode secara periodik adalah sebagai berikut :

 Saat pembelian

            persediaan                   

                        Kas(hutang)                

 Untuk mencatat retur pembelian

            Hutang dagang (kas)               

                        Retur pembelian                      

 mencatat biaya angkut pembelian

            Biaya angkut pembelian          

                        Kas                                          

 mencatat potongan pembelian

            Hutang dagang                       

                        Kas                                         

                        Potongan pembelian                

 mencatat penjualan

            Kas                                          

                        Penjualan                                 

 mencatat retur penjualan

            Retur penjualan                       

                        Kas 
3. Apa saja jenis metode yang bisa diaplikasikan dalam dalam menilai persediaan? Jelaskan!
Jawab :
a. Metode LIFO ( Last In First Out)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2007) merumuskan metode LIFO sebagai
berikut : “Formula MTKP/LIFO mengasumsikan barang yang dibeli atau diproduksi
terakhir dijual atau digunakan terlebih dahulu, sehingga yang termasuk dalam persediaan
akhir adalah yang dibeli atau diproduksi terdahulu”.
Bila melihat pernyataan di atas berarti harus membuat suatu arus persediaan yang
cenderung mendorong persediaan yang pertama dibeli atau diproduksi oleh perusahaan
akan dijual atau dipergunakan paling akhir, dan persediaan yang dibeli atau diproduksi
atau dipergunakan oleh perusahaan terlebih dahulu sehingga metode LIFO ini pada
awalnya hanya dianggap sesuai diterapkan pada perusahaan yang mempunyai persediaan
yang tidak mudah rusak, tahan lama, serta dapat disimpan sedemikian rupa sehingga tetap
dapat dibedakan antara persediaan yang pertama dibeli atau diproduksi dengan
persediaan yang dibeli atau diproduksi terakhir kali.

b. Metode FIFO (First In First Out)


Pernyataan Standar Akuntansi Keungan (2007 : 14.4) merumuskan metode FIFO sebagai
berikut: “Formula MPKP/FIFO mengamsumsikan barang dalam persediaan yang pertama
dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu sehingga yang tertinggal dalam
persediaan akhir adalah yang dibeli atau diproduksi kemudian”.
Berdasarkan rumusan di atas, metode FIFO ini adalah suatu metode penentuan persediaan
yang didasarkan pada anggapan bahwa barang yang paling dahulu dibeli atau diproduksi
adalah barang-barang yang terlebih dahulu dipakai atau dijual. Dengan demikian barang
barang yang ada dalam persediaan akhir, dianggap berasal dari pembelian-pembelian
terakhir karena barang yang berasal dari pembelian sebelumnya dianggap telah dipakai
atau dijual. Metode ini dapat dipergunakan dalam sistem periodikal maupun sistem
perpetual.

c. Metode rata-rata (Average)


Metode harga pokok rata-rata adalah suatu metode penilaian persediaan yang didasarkan
atas harga rata-rata dalam periode yang bersangkutan. Besar kecilnya nilai persediaan
yang masih ada dan harga pokok barang yang dijual dipengaruhi oleh metode yang
dipakai dalam metode rata-rata.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2007) merumuskan metode rata-rata sebagai
berikut: Dengan rumus biaya rata-rata tertimbang, biaya setiap barang ditentukan
berdasarkan biaya rata-rata tertimbang dari barang serupa pada awal periode, dan biaya
barang serupa yang dibeli atau diproduksi selama periode. Perhitungan rata-rata dapat
dilakukan secara berkala, atau pada setiap penerimaan kiriman, tergantung pada keadaan
perusahaan.

4. Deskripsikan secara komplit mengenai metode harga terendah antara harga pasar dan
harga pokok?
Jawab :
Perhitungan atas dasar harga pokok terhadap persediaan dianggap memuaskan bila manfaat
persediaan itu tidak berkurang sejak saat perolehannya. Jika terbukti manfaat dari persediaan
tidak lagi sepadan dengan harga pokoknya maka timbulnya suatu kerugian harus diakui dan
dibebankan dalam periode terjadinya. Pengertian dari manfaat yang tidak sepadan dengan
harga pokoknya, dalam hal ini diukur dengan manfaat dari persediaan itu dalam penjualan
atau pemakaiannya di dalam kegiatan normal perusahaan. Di dalam praktik, berkurangnya
manfaat persediaan semacam itu sering terjadi sebagai akibat dari kerusakan fisik,
keusangan,  kesusutan, perubahan tingkat harga, catat dan sebab-sebab lainnya. Dalam
keadaan demikian, pada umumnya diselesaikan dengan cara menyajikan persediaan itu
berdasar harga yang lebih rendah biasanya dinyatakan dengan harga Pasarnya. Penyajian
Nilai persediaan berdasar harga Pasar yang lebih rendah dari pada harga pokoknya, berarti
mengakui adanya suatu kerugian yang berupa selisih antara harga pokok dengan harga Pasar
dari barang yang bersangkutan.

5. Berikan contoh apa saja dalam keseharian Anda yang menggunakan salah satu dari
pengaplikasian metode dalam mencatat persediaan?

Jawab :

Contoh sistem pencatatan perepetual

Perusahaan dagang Abadi adalah salah satu contoh dari sebuah perusahaan dagang yang
melakukan pencatatan berdasarkan sistem perpetual. Berikut ini transaksi PD Abadi selama
bulan Juli 2015

2 Juli. Membeli sejumlah barang dagang dari PD Jaya Rp 3.000.000,00 dengan syarat 2/10
n/30 dan beban angkut sebesar Rp.200.000,00

5 Juli. Membeli barang dagang dari PD Sejahtera Rp 5.000.000,00 dengan syarat 2/15 n/30

6 Juli. Mengembalikan barang dagang yang telah dibeli dari PD Sejahtera karena rusak
sebesar Rp 500.000,00

10 Juli. Menjual barang dagang pada PD Ceria sebesar Rp.6.000.000,00 (harga pokok Rp
4.500.000,00) dengan syarat pembayaran 2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp 200.000,00

11 Juli. Membeli barang dagang dari PD Jaya Rp 5.000.000,00 dengan syarat 2/10 n/30 dan
beban angkut sebesar Rp.500.000,00

13 Juli. Pengembalian barang dagang dari PD Ceria sebesar Rp.1.000.000,00 (harga pokok
Rp 700.000,00)

14 Juli. Diterima dari PD Ceria pelunasan faktur tanggal 10 Oktober 2015

15 Juli. Melakukan pembayar hutang pada PD Jaya atas faktur tanggal 2 Oktober 2015  lalu.
20 Juli. Menjual barang dagang pada PD Mentari sebesar Rp.5.000.000,00 (harga pokok Rp
4.000.000,00) dengan syarat pembayaran 2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp 200.000,00

28 Juli. Pengembalian barang dagang dari PD Mentari sebesar Rp.1.500.000,00 (harga


pokok Rp 900.000,00)

Anda mungkin juga menyukai