Inventory cost adalah biaya persediaan barang dimana persediaan barang tersebut
merupakan persediaan periode sebelumnya yang biayanya berupa biaya saat
proses pemesanan inventory, biaya pengiriman inventory yang dipesan, biaya
penerimaan inventory, dan biaya pembayaran inventory yang dipesan kepada pihak
supplier.
Perusahaan dagang
Untuk perusahaan dagang, biaya persediaan hanya mencakup biaya
pembelian. Istilah “biaya pembelian” didefinisikan dalam PSAK No 14 Tahun
2009
“meliputi harga pembelian, bea impor, dan pajak lainnya (selain dari pajak
yang kemudian dapat dipulihkan kembali dari dinas pajak), biaya transportasi,
biaya penanganan, dan biaya lainnya yang dapat didistribusikan secara
langsung pada pembelian dikurangi diskonto, rabat, dan subsidi”.
Dengan menggunakan metode ini mutasi persediaan barang tidak diikuti dalam
buku-buku. Setiap pembelian barang dicatat dalam rekening pembelian.
Karena tidak ada catatan mutasi persediaan barang maka harga pokok penjualan
(HPP) juga tidak dapat diketahui sewaktu-waktu. Harga pokok penjualan baru dapat
dihitung setelah persediaan akhir sudah dihitung. Umumnya, metode periodik
dilakukan oleh produk-produk yang harga jualnya relatif rendah namun mudah
terjual kepada pelanggan. Dengan kata lain, hal ini akan menghemat waktu dan juga
mengurangi tenaga sebab penghitungannya dilakukan hanya sesekali.
Kelemahan:
Kelemahan metode periodik/fisik dalam pencatatan persediaan akan timbul jika ingin
menyusun laporan keuangan jangka pendek.
Bila barang yang dimiliki jenis dan jumlahnya banyak, maka perhitungan fisik akan
memakan waktu yang cukup lama dan akibatnya laporan keuangan juga akan
terlambat.
Tidak diikutinya mutasi persediaan dalam buku menjadikan metode ini sangat
sederhana baik pada saat pencatatan pembelian maupun pada waktu melakukan
pencatatan penjualan.
Kelebihan:
Karena pencatatan dalam metode ini hanya dilakukan secara periodik, tidak setiap
saat terjadinya transaksi, hanya dilakukan di akhir periode, metode ini lebih
menghemat waktu dan tenaga.
Metode Perpetual
Metode pencatatan persediaan barang dagang dengan cara membuat setiap jenis
persediaan rekening sendiri-sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan.
Rincian dalam buku pembantu bisa diawasi dari rekening kontrol persediaan barang
dalam buku besar.
Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom
yang dapat dipakai untuk mencatat pembelian, penjualan dan saldo persediaan.
berikut pencatatan yang harus dilakukan jika menggunakan metode perpetual, yaitu:
Kelemahan:
Kelebihan:
Kegiatan dan transaksi yang selalu tercatat secara detail atau terperinci membuat
pencatatan persediaan barang dagang menjadi lebih akurat sehingga terjadinya
kehilangan barang persediaan dapat dengan mudah terlacak oleh perusahaan.
Metode pencatatan barang dengan metode ini biasa dilakukan oleh perusahaan
yang menawarkan atau menjual barang-barang yang memiliki harga yang relatif
mahal dan jarang.
Cara menghitung HPP (harga pokok penjualan) adalah dengan cara sebagai
berikut:
METODE PENILAIAN PERSEDIAAN AKHIR
Sistem Periodik
Dalam metode tanda pengenal khusus (specific identification) setiap barang yang
dibeli diberi tanda pengenal yang menunjukkan kuantitas dan harga satuan dengan
faktur yang diterima.
Metode ini sulit digunakan dalam pencatatan sistem perpetual karena diperlukan
pemisahan tempat untuk barang berdasarkan jenis dan harga masing-masing.
Sehingga nilai persediaan akhir periode dihitung berdasarkan barang yang ada di
gudang, dengan harga yang tercantum pada tanda pengenalnya.
Ketika metode ini digunakan biaya dipadankan terhadap pendapatan sesuai dengan
rata-rata biaya unit yang terjual.
Biaya unit rata-rata tertimbang yang sama digunakan dalam menghitung biaya
persediaan pada akhir periode.
Untuk perusahaan yang memiliki barang penjualan yang terdiri dari berbagai
pembelian unit yang identik, penerapan metode biaya rata-rata hampir menyerupai
arus fisik barang.
Biaya unit rata-rata tertimbang dihitung dengan membagi jumlah biaya unit setiap
barang yang tersedia untuk dijual selama periode tertentu dengan jumlah unit
barang terkait.
Metode LIFO (last in first out)
metode penilaian persediaan barang dagang dimana barang dagang yang terakhir
masuk menjadi barang yang terlebih dahulu keluar. Untuk menghitung harga pokok
penjualan dengan menggunakan harga pokok barang yang masuk terakhir terlebih
dahulu. Sedangkan untuk menghitung nilai persediaan barang dagang dengan
mengalikan barang yang masih tersedia dengan harga persatuan.
metode penilaian persediaan barang dagang dimana barang dagang yang pertama
masuk menjadi barang yang pertama keluar. Untuk menghitung harga pokok
penjualan digunakan harga per unit barang yang masuk terlebih dahulu. Untuk
menghitung nilai persediaan barang dihitung dengan mengalikan barang yang masih
tersedia dengan harga per unit barang. Metode ini menjadi metode penilaian
persediaan barang yang cukup efektif untuk menjaga kualitas barang karena dengan
metode ini barang yang masuk pertama lebih dahulu dikeluarkan pasti jangka waktu
tersimpan digudang barang akan lebih lama sehingga sangat memungkinkan untuk
menjaga kualitas persediaan barang. Metode ini diterapkan dengan anggapan
bahwa biaya dibebankan menurut urutan terjadinya.
Sistem Perpetual
Dalam sistem pencatatan perpetual harga pokok persediaan dihitung setiap terjadi
transaksi penjualan, yaitu dengan menghitung harga pokok setiap jenis barang yang
dijual. Harga pokok penjualan setiap jenis barang dihitung dengan metode penilaian
tertentu, kemudian dicatat dalam kartu persediaan. Metode penialain perrsediaan
yang biasanya digunakan dalam pencatatan sistem perpetual yaitu :
Dalam pencatatan sistem perpetual, harga pokok barang (persediaan) yang dijual
harus dihitung setiap transaksi penjualan barang. Artinya, harga pokok barang yang
dijual harus dicatat dalam kartu persediaan sehingga nilai persediaan setiap jenis
barang dapat diketahui setiap saat.
Dalam penggunaan metode FIFO sistem pencatatan perpetual yaitu setiap terjadi
pembelian maka harga pokok barang yang dibeli dan kuantitas barang yang dibeli
akan langsung dicatat dalam kartu peersediaan serta dikelompokkan pada masing-
masing jenis kartu persediaan berdasarkan banyak nya jenis produk yang dibeli oleh
perusahaan.
Jika barang yang dijual melebihi dari harga pokok dan kuantitas pada pembelian
pertama, maka harga pokok dan kuantitas selebihnya akan diambilkan dari
pembelian kedua sehingga akan mengurangi harga pokok dan kuantitas barang
pada pembelian kedua dan seterusnya secara berurutan.
Dalam penggunaan metode LIFO sistem pencatatan perpetual yaitu setiap terjadi
pembelian maka harga pokok barang yang dibeli dan kuantitas barang yang dibeli
akan langsung dicatat dalam kartu persediaan serta dikelompokkan pada masing-
masing jenis kartu persediaan berdasarkan banyaknya jenis produk yang dibeli oleh
perusahaan.
Jika barang yang dijual melebihi dari harga pokok dan kuantitas pada pembelian
terakhir, maka harga pokok dan kuantitas selebihnya akan diambilkan dari
pembelian pertama atau pembelian sebelumnya, sehingga akan mengurangi harga
pokok dan kuantitas barang pada pembelian pertama atau pembelian sebeumnya
dan seterusnya secara berurutan.
Soal
1) Perusahaan dagang Indofood melakukan trasaksi selama tahun 20xx sebagai
berikut :
6 Desember Dibeli 2200 kg barang dagangan Rp 350,- secara tunai
7 Desember Dikembalikan 110 kg barang dagangan yang dibeli
karena rusak
26 Desember Dijual 1650 kg barang dagangan dengan harga Rp 320,-
per kg
27 Desember Diterima kembali dari pihak pembeli 90 kg barang
dagangan yang dijual tgl 26 Desember
Diminta : buatlah jurnal pencatatan menggunakan metode periodik
Jawaban :
PT Dagang Indofood
Jurnal
Per Desember 20xx
Jawaban :
PT Garudafood
Jurnal
FIFO.
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Biaya pembelian meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak lainnya kecuali yang
dapat ditagih kembali kepada kantor pajak.
Biaya konversi meliputi biaya yang secara langsung terkait dengan unit yang diproduksi
dan biaya overhead produksi tetap dan variable yang dialokasikan secara sistematis.
Persediaan yang dibeli dengan pembayaran ditunda tidak boleh memasukkan unsur bunga.
Persediaan Barang Jadi (Finished goods) hasil dari proses produksi yang siap dijual.
Inventory Systems
Dua jenis sistem pencatatan persediaan untuk memasti kan pemantauan berapa banyak
persediaan telah dijual dan berapa harganya adalah:
• Periodic system— memerlukan perhitungan phisik dari inventarisasi secara berkala
dan titik penjualan hanya mendata harga jual.
• Perpetual system—at point of sale dicatat penjualan harga dan jenis barang yang
dijual. Contoh: analisis kode bar system
Masalah fisik
Pada akhir periode tahun buku, ada kemungkinan
(a) perusahaan menguasai/memegang barang yang bukan miliknya dan
(b) Memiliki barang yang tidak berada di perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya ketelitian
di dalam penentuan hak kepemilikan.
EXPENDITURES INCLUDED IN INVENTORY
Biaya produk
Biaya produk adalah semua biaya yang diperlukan untuk mendapatkan persediaan dan
termasuk dalam persediaan akhir dan / atau harga pokok penjualan. Mereka termasuk
• Biaya langsung produk
• Pengiriman barang
• perolehan Biaya langsung lainnya
• Biaya tenaga kerja dan overhead pabrik berlaku untuk bahan baku dalam menghasilkan
barang jadi
Period Costs
Biaya periode adalah biaya yang dialokasikan ke periode akuntansi dan tidak termasuk
dalam persediaan. Biaya termasuk
• Biaya-biaya untuk penjualan
• Beban umum dan administrasi
• Beban bunga
Manufacturing Costs
Biaya produksi mencakup semua biaya yang terlibat langsung dalam produksi produk jadi
barang jadi. Biaya termasuk
Direct materials
• Direct labor
• Manufacturing overhead costs
Indirect material
Indirect labor
Depreciation
Taxes
Insurance
Heat
Electricity
Freight-In
Biaya Pengiriman barang ke barang dagangan ditambahkan ke biaya persediaan barang
dagangan. Dengan metode perpetual jumlahnya ditambahkan ke persediaan bersamaan
dengan biaya barang dagangan. Dengan menggunakan metode periodik, perusahaan akan
membuat akun nominal, "Biaya Pengiriman" dan akan memasukkan semua biaya
pengiriman ke akun ini. Pada akhir tahun akun ini menjadi bagian dari analisis laporan laba
rugi multiple step yang menentukan harga pokok barang yang tersedia untuk dijual,
persediaan akhir, dan harga pokok penjualan.
• Sales on Installment
Dalam metode rata-rata tertimbang, biaya rata-rata barang ditentukan dengan cara
membagi jumlah harga barang yang tersedia untuk dijual dengan total kuantitasnya
Di dalam metode ini biaya persediaan yang paling awal yang ada terlebih dahulu
dibebankan sebagai harga pokok penjualan. Dengan demikian barang yang ada dalam
persediaan dianggap berasal dari pembelianpembelian sebelumnya dianggap telah dijual
atau dikeluarkan
Estimating Inventories
Karena pertimbangan praktis dan biaya, tidak semua perusahaan menghitung persediaan
akhirnya pada saat membuat laporan keuangan terutama untuk laporan keuangan interim.
Karena itu sering perusahaan harus memperkirakan nilai dari persediaan yang dimilikinya.
Jika mengalami kebanjirana atau kebakaran yang menghancurkan persediaan barang, dan
untuk mendapatkan ganti rugi dari perusahaan asuransi, perusahaan tersebut harus dapat
memperkirakan nilai persediaan tanpa harus menghitung persediaan akhir yang dimilikinya.
Metode yang biasa dipergunakan untuk memperkirakan persediaan akhir adalah
Gross Profit Method
Retail Methode
Metode ini cocok untuk pertimbangan retail dengan volume penjualan tinggi dan jenis
barang yang berbeda-beda. metode ini berasumsi adanya pola yang dapat diobservasi
antara biaya dan harga.
langkah-langkahnya adalah:
1.tentukan persediaan akhir pada harga retail
2.Konversikan jumlah tersebut ke basis biaya dengan menggunakan rasio cost-to-retail
Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Pengukuran seperti ini merupakan
biaya pada tanggal tersebut ketika menerapkan PSAK 14: Persediaan atau Pernyataan
lain yang berlaku.
Soal
1 . apa yang dimaksud dengan Work in Process (WIP) ?
Jawaban :
Berisi sebagian bahan diproses dan membutuhkan lebih banyak pekerjaan sebelum
dapat dijual.
Diminta :
Berapa nilai akhir persediaan menggunakan metode LCNRV (Lower Cost of Net Realizable
Value)
Jawaban :
Persediaan Akhir
Item Unit
Dgn metode LCNRV
Cameras
Minolta 8 120,000
Canon 6 150,000
Light Meters
Vivitar 12 115,000
Kodak 14 115,000
Total 500,000
Diminta :
(a) Hitunglah biaya persediaan akhir dan harga pokok penjualan menggunakan (1) FIFO
dan (2) biaya rata-rata
(b) Dari kedua metode tersebut berikan persediaan akhir tertinggi, jelaskan ?
(c) Dari kedua metode tersebut berikan harga pokok penjualan tertinggi ? jelaskan?
Jawab :
a. 1. Metode FIFO
Biaya Persediaan Akhir/ ending inventory : 160 x $7 = $1,120
HPP = (200 x $5) + (300 x $6) + (340 x $7)
= 1,000 + 1,800 + 2,380
= 5,180
2. Metode Average
Biaya persediaan akhir/ending inventory = 160 x $6.3 = $1,008
HPP = 840 x $6.3 = 5,292
$ 6.3 berasal dari penjumlahan total biaya / jumlah persediaan atau 6,300 / 1,000.
b. Biaya persediaan tertinggi ada pada metode fifo yaitu $1,120 sedangkan metode
average $1,108, hal ini disebabkan biaya per unit averege lebih rendah dari fifo
walaupun jumlah unit yang tersisa sama yaitu 160.
c. Harga pokok penjualan tertinggi ada pada metode average yaitu $5,292 sedangkan
metode fifo $5,180, hal ini disebabkan biaya per unit pada average lebih besar dari fifo
yaitu sebesar $6.3 walaupun jumlah unit yang terjual sama sebanyak 840 unit.
1000 10.400.000
C. Rata-rata ( Avarage )
Harga Rata-rata per-unit = 10.400.000.00 / 1.000 Unit
= 10.400.00
Persediaan Akhir = 300 Unit X 10.400.00
= Rp 3.120.000.00
Pada akhir periode secara fisik dihitung persediaan barang masih ada 300 unit. Hitung Nilai
persediaan dengan metode FIFO, LIFO, AVERAGE?
Jawaban:
BIAYA TANAH
Semua pengeluaran untuk mendapatkan tanah dan membuatnya siap digunakan
dianggap sebagai bagian dari biaya tanah. Maka ketika Home Depot membeli tanah
yang digunakan untuk membangun toko baru, biaya tanah biasanya mencakup :
Harga beli
Biaya penutupan
Biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan tanah hingga siap digunakan
Asumsi mengenai hak gadai beban atau hipotik
Setiap perbaikan tanah lainnya yang memiliki umur tidak terbatas
Secara umum tanah adalah bagian dari properti, pabrik, dan peralatan. Namun, jika
tujuan utama dari perolehan dan pemilikan tanah adalah spekulatif, maka tanah
lebih tepat diklasifikasikan sebagai Investasi. Jika tanah dimiliki oleh sebuah
perusahaan real estat untuk dijual kembali, maka harus diklasifikasikan sebagai
persediaan.
BIAYA BANGUNAN
Biaya bangunan harus melibatkan semua pengeluaran yang berhubungan langsung
dengan akuisisi atau konstruksi. Biaya – biaya ini meliputi :
Biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead yang terjadi selama konstruksi
Honor profesional serta ijin mendirikan bangunan. Biasanya perusahaan
melakukan kontrak dengan perusahaan lain untuk mendirikan bangunan.
Semua biaya yang dikeluarkan mulai dari penggalian hingga penyelesaian
dianggap sebagai bagian dari biaya bangunan.
BIAYA PERALATAN
Istilah “peralatan” dalam akuntansi meliputi peralatan pengiriman, peralatan kantor,
mesin – mesin, perabotan dan perkakas, perlengkapan tetap, peralatan pabrik, dan
aktiva tetap sejenis lainnya. Biaya aktiva semacam ini meliputi harga beli, biaya
pengangkutan dan penanganan, biaya pemasangan dan perakitan, serta biaya
untuk menjalankan uji coba. Oleh karena itu, biaya – biaya ini mencakup semua
pengeluaran yang terjadi dalam memperoleh peralatan dan mempersiapkannya
hingga siap pakai.
Akan tetapi, pembebanan biaya produksi tidak langsung akan menimbulkan masalah
khusus. Biaya tidak langsung ini disebut Overhead.
Perusahaan dapat menangani biaya tidak langsung dengan salah satu dari 2 cara
berikut :
Suku Bunga
Prinsip yang digunakan dalam memilih suku bunga yang tepat untuk diaplikasikan
pada akumulasi pengeluaran rata – rata tertimbang adalah :
1) Untuk bagian akumulasi pengeluaran rata – rata tertimbang yang kurang dari
atau sama dengan jumlah yang secara khusus dipinjam untuk membiayai
pembuatan aktiva, gunakan suku bunga yang terjadi atas pinjaman khusus
tersebut.
2) Untuk bagian akumulasi pengeluaran rata – rata tertimbang yang lebih besar
dari setiap hutang yang dipinjam khusus untuk membiayai pembuatan aktiva,
gunakan suku bunga rata – rata tertimbang yang terjadi atas semua hutang
lainnya yang beredar selama periode berjalan.
PENILAIAN
Perusahaan sebaiknya mencatat properti, pabrik, dan bangunan pada nilai wajar
yang diberikan pada saat akuisisi atau nilai wajar aktiva yang diterima bergantung
pada masa yang memiliki bukti lebih jelas.
DISKON TUNAI
Diskon baik diambil atau tidak dianggap sebagai pengurang biaya aktiva.
Diskon tunai tidak selalu harus dianggap sebagai kerugian karena syaratnya
mungkin tidak menguntungkan atau mungkin tidak bijaksana bagi perusahaan
untuk mengambil diskon itu.
Aktiva tetap sering kali dibeli atas dasar kontrak kredit jangka panjang dengan
menggunakan wesel, pabrik, hipotik, obligasi, atau kewajian peralatan.
Jika tidak ada suku bunga yang ditetapkan atau jika suku bunga yang dinyatakan
tidak layak maka suku bunga yang tepat harus diperkirakan.
PENERBITAN SAHAM
Upgrade Living Co. Memutuskan untuk membeli beberapa tanah yang berdekatan
untuk memperluas operasi karpet dan lemarinya. Sebagai pengganti pembayaran
tunai atas tanah tersebut, perusahaan menerbitkan 5.000 lembar saham biasa
kepada Deedland Company (nilai pari $ 10) yang memiliki nilai pasar wajar $ 12 per
saham. Upgrade Living Co. Akan membuat ayat jurnal berikut :
Tanah 60.000
Akuntansi yang biasa untuk pertukaran aktiva nonmoneter harus didasarkan atas
nilai wajar aktiva yang diberikan atau nilai wajar aktiva yang diterima mana yang
memiliki bukti yang jelas. Jadi, setiap keuntungan atau kerugian dari pertukaran
harus segera diakui. Dasar pemikiran untuk pengakuan segera ini adalah bahwa
kebanyakan transaksi mempunyai substansi komersial dan karena itu suatu
keuntungan atau kerugian harus diakui.
Nilai wajar adalah dasar untuk mengukur sebuah aktiva yang diperoleh dalam
sebuah pertukaran nonmoneter jika transaksi tersebut mempunyai substansi
komersial. Sebuah pertukaran mempunyai substansi komersial jika arus kas masa
depan berubah sebagai akibat dari transaksi tersebut.
Peralatan 13.000
Peralatan 12.000
Kas 7.000
Tombokkan untuk mobil bekas sering kali dinaikkan oleh dealer seperti Jerrod
sehingga harga jual aktualnya berada dibawah harga katolg. Untuk mencatat mobil
itu pada harga katalog akan menyatakan suatu jumlah yang melebihi harga
ekuivalen kas karena harga katalog mobil baru biasanya lebih tinggi. Penggunaan
niai buku dalam situasi ini akan mendapatkan nilai mesin baru yang terlalu tinggi
sebesar $2.000
Truk 64.000
Kas 17.000
Keuntungan merupakan selisih antara nilai wajar truk bekas dan nilai bukunya.
Jumlah ini diverifikasikan sebagai berikut :
Dalam hal ini, interstate berada dalam posisi ekonomi yang berbeda, dan oleh
karena itu transaksi tersebut mempunyai substansi komersial. Oleh karena itu,
perusahaan mengakui keuntungan.
Tidak ada substansi komersial – tidak ad akas yang diterima. Kita sekarang
mengasumsikan bahwa pertukaran yang dilakukan oeh interstate transportation
company tidak mempunyai substansi komersial. Ini berarti, posisi ekonomi interstate
tidak berubah signifikan akibat pertukaran ini. Dalam hal ini, interstate
Truk 64.000
Dua pendekatan umum telah digunakan untuk mencatat kredit aktiva yang
diterima. Beberapa pihak berpendapat bahwa kredit itu harus ditempatkan ke modal
donasi (akun tambahan modal disetor). Kenaikan aktiva ini lebh tepat dipandang
sebagai modal disetor dari pada pendapatan yang dihasilkan.
Pihak lainnya berpendapat bahwa modal hanya disetorkan oleh pemilik bisnis
dan donasi merupakan manfaat bagi perusahaan yang harus dilaporkan sebagai
pendapatan dari kontribusi.
Dalam standar terbaru, FSAB telah menyatakan sikap bahwa, secara umum
kontribusi yang diterima harus diakui sebagai pendapatan dalam periode
penerimaannya. Kontribusi akan diukur pada nilai wajar aktiva yang diterima.
Sebagai ilustrasi Max Wayer Meat Packing Inc. baru – baru ini menerima donasi
tanah dengan nilai wajar sebesar $150.000 dari Memphis industrial development
corp. sebagai balasan atas janji untuk membangun pabrik pengepakan di Memphis.
Ayat jurnal yang dibuat oleh max wayer adalah sebagai berikut :
Tanah 150.000
Apabila aktiva nonmoneter dikontribusikan maka jumlah donasi itu harus dicatat
sebagai beban pada nilai wajar aktiva yang didonasikan. Jika terdapat selisih antara
nilai wajar aktiva dan nilai bukunya, maka keuntungan atau kerugian harus diakui.
Sebagai iustrasi, kline industries mendonasikan tanah yang berharga pokok $80.000
dan memiliki nilai pasar wajar sebesar $110.000 kepada kota Los Angeles untuk
lahan parker. Kline industries mencatat donasi ini adalah sebagai berikut :
Tanah 80.000
Pengecualian dari prisip biaya historis untuk akuisisi aktiva tetap melalui donasi
adalah didasarkan atas nilai wajar. Pengecualian lainnya adalah konsep biaya
penghematan. Konsep ini menyatakan bahwa jika beberapa alas an perusahaan
mengabaikan harga tertentu dan pada awalnya membayar terlalu banyak untuk
suatu aktiva, maka secara teoristis lebih baik segera membebankan suatu kerugian.
Setelah aktiva tetap dipasang dan siap untuk digunakan dapat terjadi biaya
tambahan yang berkisar dari reparasi biasa hingga penambahan yang signifikan.
Masalah utamanya adalah mengalokasikan biaya – biaya ini ke periode waktu yang
tepat. Secara umum, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat masa
depan yang lebih besar harus diapitalisasi, sementara pengeluaran yang hanya
ditujukan untuk mempertahankan tingkat pelayanan tertentu harus dianggap sebagai
beban. Agar biaya – biaya ini dapat dikapitalisasi, tiga kondisi berikut harus dipenuhi
:
Sering kali perbaikan dan penggantian timbul dari kebijakan umum untuk
memodernisasi atau merehabilitasi bangunan lama atau seperangkat peralatan.
penyusutan harus dicatat selama periode waktu antara tanggal ayat jurnal
penyusutan terakhir dibuat dan tanggal penjualan. Untuk mengilustrasikannya,
asumsikan bahwa barret company mencatat penyusutan mesin yang berbiaya
$18.000 selama 9 tahun sebesar $1.200 per tahun. Jika mesin itu dijual pada
pertengahan tahun kesepuluh seharga $7.000 maka barret mencatat penyusutan
pada tanggal penjualan adalah sebagai berikut :
Kas 7.000
{($1.200 x 9) + $600}
Mesin 18.000
Konversi terpaksa
Kadang – kadang pelayanan suatu aktiva berakhir karena konversi terpaksa seperti
kebakaran, banjir, pencurian, atau pembebasan. Selisih antara jumlah yang
dipulihkan dan nilai buku aktiva tersebut jika ada, dilaporkan sebagai keuntungan
atau kerugian.
Kas 500.000
Jika kondisi yang melingkupi pembebasan ini dinilai tak lazim dan jarang terjadi,
keuntungan camel sebesar $300.000 dilaporkan sebagai pos luar biasa.
Soal
1) Sebuah proyek konstruksi jembatan berjangka waktu 15 bulan dengan
pembayaran tahun berjalan kepada pihak kontraktor sebesar $ 300.000
dilakukan pada tanggal 1 April untuk pengeluaran terdapat biaya bunga
selama 5 bulan, sebesar $ 600.000 pada tanggal 1 September untuk
pengeluaran terdapat biaya bunga selama 5 bulan dan sebesar $ 800.000
pada tanggal 1 November untuk pengeluaran terdapat biaya bunga selama 6
bulan. Akumulasi pengeluaran rata – rata tertimbang untuk tahun yang
berakhir 31 Desember dihitung sebagai berikut :
Jawaban :
2) 2 sudut pandang apa saja yang harus ada dalam diskon tunai......
Jawaban :
Diskon baik diambil atau tidak dianggap sebagai pengurang biaya
aktiva.
Diskon tunai tidak selalu harus dianggap sebagai kerugian karena
syaratnya mungkin tidak menguntungkan atau mungkin tidak bijaksana
bagi perusahaan untuk mengambil diskon itu.
3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan nilai wajar.......
Jawaban :
Nilai wajar adalah dasar untuk mengukur sebuah aktiva yang diperoleh dalam
sebuah pertukaran nonmoneter jika transaksi tersebut mempunyai substansi
komersial.
4) 2 Masalah yang berhubungan dengan kapitalisasi bunga yang memerlukan
perhatian khusus adalah...........
Jawaban :
Pengeluaran untuk tanah
Pendapatan bunga
5) Periode kapitalisasi adalah periode waktu dimana bunga harus dikapitalisasi
yang dimulai apabila ke-3 kondisi berikut terjadi. Apa saja 3 kondisi
tersebut.........
Jawaban :
Pengeluaran untuk aktiva telah dilakukan
Aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aktiva agar dapat
digunakan sedang berjalan
Biaya bunga telah terjadi
6) Apa perbedaan antara perbaikan dan penggantian aktiva?
Jawaban :
Perbaikan adalah penggantian aktiva yang sekarang sedang digunakan
dengan aktiva lain yang lebih baik sedangkan penggantian adalah substitusi
dari aktiva yang sama
7) Sebutkan 3 kondisi agar biaya – biaya dapat dikapitalisasi
Jawaban :
Umur manfaat aktiva harus meningkat
Kuantitas unit yang diproduksi oleh aktiva harus meningkat
Kualitas unit yang diproduksi harus ditingkatkan
8) Apa yang dimaksud reparasi?
Jawaban :
Reparasi adalah pengeluaran yang dilakukan untuk mempertahankan aktiva
tetap berada dalam kondisi siap operasi
9) pada tanggal 5 Mei 2010 PT Purnama menukarkan beberapa truk nilai buku
Rp. 420.000.000,-. Pada tanggal ini truk tersebut mempunyai harga pokok
Rp. 640.000.000,- dan Akumulasi penyusutan Rp. 220.000.000,-. Harga
pasar wajar truk-truk tersebut sebesar Rp. 490.000.000,-. Untuk pertukaran
ini PT Trisna Purnama mengeluarkan uang kas sebagai tombokan sebesar
Rp. 170.000.000,- Harga pasar wajar truk baru Rp. 660.000.000,-.
Jawaban :
Perhitungan yang dapat dilakukan:
Perhitungan harga tanah
Nilai wajar truk-truk yang ditukar Rp. 490.000.000
Kas yang dibayarkan Rp. 170.000.000
Harga pasar wajar truk Rp. 660.000.000
Perhitungan keuntungan :
Harga pasar wajar dari truk Rp. 490.000.000
Nilai buku dari truk (Rp. 420.000.000)
Keuntungan dari pelepasan truk Rp. 70.000.000
10) PT. Teguh Jaya memiliki saham tanpa nilai nominal tetapi PT. Teguh Jaya
tidak memiliki nilai yang ditetapkan. Maka dengan itu seluruh uang yang
diterima akan dikreditkan ke akun Saham Biasa.
Jika PT. Teguh Jaya tidak menentukan nilai yang ditetapkan pada saham
tanpa nilai nominal, penerbitan saham 10.000 saham secara tunai seharga
$12 per lembar
Jawaban :
Kas $120.000
Saham Biasa $120.000
(Mencatat penerbitan 10.000 saham tanpa nilai nominal)
Tugas individu
NIM : 1914190015