AKUNTANSI DASAR II
RESUME MATERI BAB 3 “ PERSEDIAAN PERPEKTUAL
DAN PERSEDIAAN PERIODE ”
Dosen Pengampu : I Putu Gde Chandra Artha Aryasa, S.E., M.Ak.,BKP
OLEH KELOMPOK 1 :
KELAS C4 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR
2022
RESUME PERSEDIAAN PERPEKTUAL DAN
PERSEDIAAN PERIODE
Sistem Persediaan sangat penting dalam penentuan harga perolehan persediaan pada
perusahaan dagang. Ada 2 sistem persediaan yaitu Sistem Persediaan Perpetual dan Sistem
Persediaan Periodik.
SISTEM PERSEDIAAN PERPETUAL
Dalam persediaan perpetual, perusahaan menyelenggarakan pencatatan yang detil atas
biaya perolehan persediaan barang dagangan yang dibeli atas biaya perolehan persediaan
barang dagangan yang dibeli maupun yang dijual. Pencatatan yang berlangsung terus
menerus (perprtually) ini menunjukan persediaan yang seharusnya ada untuk setiap jenis
persediaan. Perhitungan fisik diperlukan untuk mengungkap transaksi persediaan yang tidak
tertangkap oleh system elektronik (seperti adanya persediaan yang salah simpan, dicuri, atau
rusak). Dengan adanya perhitungan fisik bisa ditentukan jumlah persediaan akhir yang benar
untuk disajikan dalam laporan keuangan, dan sekaligus juga memeriksa ketelitian catatan
perpetual.
Keunggulan Sistem Perpetual
Sistem perpetual mencatat setiap mutasi persediaan barang dagangan secara terus-
menerus sehingga setiap saat bisa diketahui berapa jumlah barang yang ada dalam persediaan
beserta harga satuan untuk setiap macam barang. Sistem persediaan perpetual bisa menjadi
alat control persediaan yang lebih baik dibandingkan dengan sistem periodik. Hal ini terjadi,
karena dalam sistem in catatan persediaan bisa menunjukkan persediaan yang ada setiap saat
dikehendaki. Dengan demikian, perusahaan bila perlu dapat melakukan perhitungan atas fisik
barang yang ada untuk dibandingkan dengan data menurut catatan perpetual tersebut.
Akuntansi Persediaan Dalam Sistem Perpetual
Akuntansi Persediaan dalam sistem Perpetual akan mencatat Pembelian Barang
Dagangan. Akun Persediaan (sebuah akun aset), digunakan hanya untuk mencatat pembelian
persediaan barang dagangan, yaitu barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali
kepada para konsumen. Pembelian barang lain, seperti misalnya perlengkapan kantor,
peralatan, mobil, dan aset-aset lainnya tidak dicatat dalam akun ini, melainkan dicatat dalam
akun aset yang bersangkutan. Adapun Potongan Pembelian yang ditawarkan perusahaan
kepada para konsumen. Potongan pembelian dikreditkan (dikurangkan) terhadap Persediaan
karena potongan sebagai akibat membayar lebih cepat menyebabkan berkurangnya biaya
perolehan persediaan yang sesungguhnya.
Retur dan Pengurangan Harga Pembelian, Retur Pembelian adalah kegiatan
Perusahaan pemasok memberi kemungkinan pembeli untuk mengembalikan barang yang
telah dibelinya karena barang rusak, cacat, atau tidak sesuai dengan pesanan. Dałam keadaan
tertentu, pemasok menawarkan kepada pembeli untuk tidak mengembalikan barang yang
tidak sesuai dengan pesanan tersebut, tetapi pemasok memberi pengurangan harga dari
jumlah yang tercantum dałam faktur.
Perbedaan retur dan pengurangan harga, jika dalam hal retur, barang dikembalikan
kepada penjual, sedangkan dalam hal pengurangan harga, barang tetap berada di tangan
pembeli tapi harganya (biaya perolehan) berkurang.
Biaya Pengangkutan, Dalam transaksi perdagangan barang, pengangkutan barang dari tempat
penjual ke tempat pembeli kerapkali harus dilakukan dengan menggunakan alat transportasi
tertentu. Bermacam-macam alat transportasi tersedia untuk disewa, baik berupa angkutan
darat (truk atau kereta api), laut, mau pun udara. Siapa yang berkewajiban menanggung biaya
transportasi, tergantung pada kesepakatan di antara penjual dan pembeli yang biasanya
dituangkan dalam suatu perjanjian penjualan.
Ketentuan atau syarat pengangkutan bisa berupa FOB Shipping Point atau FOB
Destination. FOB adalah singkatan dari free on board. Syarat FOB shipping point berarti
bahwa penjual menanggung pengangkutan dan menyerahkan barang kepada pihak
pengangkut dan pembeli dibebaskan dari beban yang timbul hingga ke tempat pihak
pengangkut. Selanjutnya beban angkutan dari tempat pengangkut ke tempat pembeli menjadi
tanggungan si pembeli.
FOB shipping point berarti bahwa pembeli telah menjadi pemilik barang pada saat
barang dikirim oleh pengangkut. Pembeli berkewajiban membayar biaya
pengangkutan barang.
FOB destination berarti bahwa pembeli baru menjadi pemilik barang ketika barang
tiba ditempat pembeli. Dalam hal ini, penjual berkewajiban membayar biaya
pengangkutan barang sampai di tempat pembeli.
Apabila pembeli harus menanggung biaya pengangkutan, maka biaya tersebut akan
menambah biaya perolehan atas barang yang dibelinya. Oleh karena itu biaya pengangkutan
harus didebetkan pada akun Persediaan Barang Dagangan.
Penjualan Barang Dagangan
Aktivitas utama sebuah perusahaan dagang adalah melakukan pembelian dan
penjualan barang dagangan. Perusahaan mencatat pendapatan penjualan seperti halnya
perusahan jasa, yaitu ketika pendapatan sudah diperoleh, sesuai dengan prinsip pengakuan
pendapatan. Biasanya perusahaan memperoleh pendapatan pada saat barang ditransfer dari
penjual kepada pembeli. Penjualan dapat dilakukan secara tunai atau secara kredit. Apabila
penjualan di lakukan secara tunai, maka catatan pada kertas yang diproses oleh Register Kas
(cash register tapes) merupakan bukti bahwa penjualan tunai telah terjadi. Bila penjualan
dilakukan secara kredit, penjual menerbitkan faktur penjualan yang menjadi bukti pendukung
transaksi.
Jumlah penghasilan yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang dagangan
disebut pendapatan penjualan. Setiap transaksi penjualan menimbulkan beban karena
perushaan harus menyerahkan barang miliknya kepada pembeli disebut beban pokok
penjualan. Beban pokok penjualan yaitu harga perolehan persediaan barang dagangan yang
dijual kepada konsumen, ini merupakan beban terbesar dalam suatu perusahaan dagang.
Setelah melakukan suatu transaksi penjualan secara kredit, perusahaan menghadapi
rentetan kejadian sebagai berikut: Retur penjualan (pembeli mungkin mengembalikan barang
ke perusahaan), Pengurangan harga penjualan (perusahaan mungkin akan memberikan
pengurangan harga, karena barang yang dikirim tidak sesuai dengan pesanan) Potongan
penjualan dan Beban angkut penjualan.
Penjualan Tunai, Penjualan yang dilakukan oleh pedagang pengecer seringkali
dilakukan secara tunai.