Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nurul Hidayanti

Nim : B11.2022.07710

Matkul : Akuntansi Pengantar

Siklus Akuntansi Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang dari perusahaan lain
dan menjualnya kepada pihak yang membutuhkan barang tersebut. Jadi, fungsi perusahaan
dagang adalah sebagai jembatan antara konsumen yang membutuhkan suatu barang tertentu
dan produsen yang menyediakan barang tersebut. Perusahaan dagang juga berfungsi
mempertemukan antara produsen suatu produk tertentu dan konsumen yang membutuhkan
produk tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pembelian Penjualan
Produsen Perusahaan
Konsumen
Dagang
Kas Keluar Kas Masuk

Aktifitas perusahaan dagang dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelompok utama, yaitu:

1. Pembelian, membeli barang-barang yang akan dijualkan. Barang yang akan dijual
tersebut dapat dibeli darp produsen secara langsung ataupun melalui agen
tunggal/distributor yang ditunjuk produsen.
2. Pengeluaran Kas, mengeluarkan uang sebagai bukti pembayaran baik pada saat
terjadinya transaksi maupun di kemudian hari. Transaksi ini akan menimbulkan arus kas
keluar dari perusahaan.
3. Penjualan, menjual kepada konsumen langsung ataupun kepada pedagang lain yang
yang menjadi pedagang perantara. Aktivitas ini mengakibatkan arus barang keluar
perusahaan.
4. Penerimaan Kas, penerimaan uang dari pelanggan. Transaksi ini mengakibatkan
terjadinya arus kas masuk ke dalam perusahaan.

Karakteristik Perusahaan Dagang


Berdasarkan penjelasan di atas, perusahaan dagang memperoleh pendapatan dengan menjual
barang kepada pelanggan.

Biaya dari barang tersebut dikenal sebagai harga pokok penjualan atau beban pokok
penjualan (cost of goods sold atau cost of merchandise sold). Penjualan dikurangi dengan
harga pokok penjualan menjadi bentuk laba kotor (gross profit), karena hasilnya belum
dikurangi dengan beban operasi. Sementara, arti dari persediaan barang dagangan yaitu
barang dagang yang belum terjual di akhir periode catatan akuntansi. Dalam hal ini pada
neraca, persediaan barang akan dilaporkan sebagai aset lancar.

Karakteristik perusahaan dagang lainnya adalah barangnya konkrit. Berbeda dari


perusahaan jasa yang barangnya justru tidak berwujud dan tidak memiliki persediaan barang.
Sama halnya dengan transaksi penjualan, transaksi pembelian barang dagang bisa dilakukan
secara tunai dan kredit. Pembelian secara kredit akan menghasilkan utang yang akan dicatat
dalam akun "Utang Dagang". Pembelian aset produktif dan perlengkapan juga termasuk
aktivitas pada perusahaan dagang.

Akun-Akun Perusahaan Dagang


Berbeda dengan perusahaan jasa yang menjual produk yang bersifat nonfisik,
perusahaan dagang membeli dan menjual produk yang memiliki bentuk fisik. Karena itu,
terdapat beberapa aktivitas dan beberapa akun dalam perusahaan dagang yang tidak dimiliki
perusahaan jasa. Akun-akun tersebut antara lain:

1. Akun Pembelian, yaitu akun yang hanya digunakan untuk menampung aktivitas
pembelian barang dagang perusahaan. Pembelian aset selain persediaan barang dagang
(seperti pembelian peralatan kantor, pembelian perlengkapan kantor, dan lain-lain) tidak
ditampung dalam akun ini.
2. Akun Penjualan, akun yang hanya digunakan untuk menampung penjualan barang
dagang perusahaan. Aktivitas penjualan aset (seperti penjualan aset tetap) tidak
ditampung dalam akun ini.
3. Akun Persediaan, akun yang digunakan untuk menunjukkan jumlah barang dagang yang
dimiliki perusahaan pada awal atau akhir periode akuntansi tertentu.
4. Akun Beban Pokok Penjualan (BPP), akun yang digunakan untuk menampung beban
pokok atau harga beli barang yang telah terjual selama suatu periode akuntansi tertentu.
5. Akun Potongan Penjualan/Potongan Tunai, akun yang digunakan untuk menampung
jumlah diskon atau pengurangan yang diberikan pihak penjual kepada pelanggannya
karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang telah ditentukan.
6. Akun Retur Penjualan, akun yang digunakan untuk menampung sejumlah barang yang
telah dijual tetapi dikembalikan lagi oleh pihak pembeli karena ada ketidaksesuaian
pesanan.
7. Akun Potongan Pembelian, akun yang digunakan untuk menampung sejumlah diskon
yang telah diberikan oleh pihak produsen atau supplier kepada pihak pembeli karena
telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang ditetapkan.
8. Akun Beban Pemasaran, akun yang digunakan untuk menampung keseluruhan beban
yang dikeluarkan perusahaan demi menjual dan mendistribusikan barang dagangnya
hingga sampai ke tangan konsumen. Karena itu, beban pemasaran mencakup:
a) Gaji staff administrasi penjualan
b) Gaji dan komisi wiraniaga
c) Gaji manajer pemasaran
d) Beban iklan
e) Beban pelatihan wiraniaga
f) Beban telepon kantor pemasaran
g) Beban listrik kantor pemasaran
h) Beban penyusutan kantor pemasaran
i) Beban penyusutan kendaraan pemasaran
j) Beban alat tulis dan cetak kantor pemasaran
k) Beban korespondensi
l) Beban angkut
m) Contoh barang gratis
n) Beban gudang
o) Beban pengepakan dan pengiriman
p) Beban penagihan
q) Macam-macam beban pemasaran
9. Akun Beban Administrasi dan Umum, akun yang digunakan untuk menampung
keseluruhan beban operasional kantor guna perencanaan dan pengendalian secara umum.
Karena itu, lingkup kegiatan administrasi dan umum sangat luas, yaitu mencakup:
a) Gaji staff administrasi
b) Gaji manajer dan direktur
c) Beban sewa (kendaraan, kantor, dan sebagainya)
d) Beban urusan hukum
e) Beban korespondensi
f) Beban telepon dan kantor administrasi
g) Beban listrik kantor administrasi
h) Beban bunga kredit
i) Beban alat tulis dan cetak kantor administrasi
j) Beban penyusutan gedung kantor administrasi
k) Beban penyusutan gedung kantor administrasi
l) Beban penyusutan kendaraan
m) Macam-macam beban administrasi dan umum

Dua Metode Persediaan Periodik/Fisik dan Perpektual


Terdapat dua sistem untuk akuntansi transaksi dagang: perpetual dan periodik.

Dalam sistem persediaan perpetual (perpetual inventory system), setiap pembelian


dan penjualan barang dicatat dalam akun persediaan dan buku besar yang berkaitan. Jadi,
jumlah barang tersedia untuk dijual dan jumlah yang terjual dilaporkan dalam catatan
persediaan secara terus-menerus (perpetual).

Dalam sistem persediaan periodik (periodic inventory system), catatan persediaan


tidak menunjukkan jumlah yang tersedia untuk dijual atau jumlah terjual selama periode
tertentu. Sebagai gantinya, sebuah daftar persediaan yang tersedia, yang disebut persediaan
fisik (physical inventory). disiapkan pada akhir periode akuntansi. Persediaan fisik digunakan
untuk menentukan nilai persediaan yang tersedia pada akhir periode dan nilai persediaan
yang terjual celama periode tersebut.

Kebanyakan perusahaan dagang menggunakan sistem persediaan perpetual


terkomputerisasi. Sistem tersebut biasanya menggunakan barcode atau radio frequency
identification codes (kode RFID) yang melekat pada produk. Sebuah pemindai optik atau alat
RFID akan digunakan untuk membaca kode produk dan mencatat persediaan yang tersedia
dan terjual.

Kartu Persediaan dengan Metode LIFO, FIFO, dan Moving Average

Metode FIFO
Seperti namanya first in first out yang artinya masuk pertama keluar pertama, maka
pada metode ini unit persediaan yang pertama kali masuk ke gudang perusahaan akan dijual
pertama.
FIFO (First-In, First-Out) adalah metode untuk menentukan harga pokok
penjualan dengan cara mengasumsikan bahwa produk yang sudah terjual merupakan produk
terlama dalam inventaris. Biaya yang dikeluarkan untuk produk terlama itulah yang
digunakan dalam perhitungan. Singkatnya, metode FIFO akan menghapus produk paling
awal yang masuk dari akun persediaan setiap terjadi pencatatan penjualan. Misalnya, Anda
menjalankan bisnis penjualan roti, maka roti yang terlebih dahulu dijual yaitu roti yang
pertama kali masuk ke toko Anda. Perhitungan biaya dari roti yang terjual pertama itulah
yang dijadikan sebagai biaya pokok penjualan.
Metode persediaan barang FIFO ini didasarkan pada asumsi bahwa aliran cost masuk
persediaan harus dipertemukan dengan hasil penjualannya. Sebagai akibatnya, biaya per unit
persediaan yang masuk terakhir dipakai sebagai dasar penentuan biaya barang yang masih
dalam persediaan pada akhir periode (persediaan akhir). Dalam penerapan metode FIFO
berarti perusahaan akan menggunakan persediaan barang yang lama/pertama masuk untuk
dijual terlebih dahulu. Jadi biasanya persediaan akhir barang dagangan akan dinilai dengan
nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk.
Metode FIFO cocok diterapkan pada perusahaan yang menjual produk yang memiliki
masa kadaluarsa, seperti makanan, minuman, obat dan lain sebagainya. Metode FIFO
merupakan metode yang paling umum digunakan dalam pencatatan persediaan. Hal tersebut
tentu saja karena ada kelebihan dan kekurangan yang dipertimbangkan, berikut adalah
kelebihan dan kekurangan metode persediaan barang FIFO:
Kelebihan:

• Nilai persediaan disajikan secara relevan di laporan posisi keuangan.


• Menghasilkan laba yang lebih besar.

Kekurangan:

• Pajak yang harus dibayarkan perusahaan ke pemerintah menjadi lebih besar.


• Laba yang dihasilkan kurang akurat.

Metode LIFO

LIFO (Last In First Out) artinya adalah yang masuk terakhir keluar pertama. Metode
ini mengasumsikan unit persediaan yang dibeli pertama akan dikeluarkan di akhir. Artinya,
unit yang dijual pertama adalah unit persediaan yang terakhir masuk ke gudang. Jadi biasanya
persediaan akhir barang dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang
pertama atau awal masuk.
Metode biaya persediaan LIFO ini adalah didasarkan pada asumsi bahwa aliran keluar
biaya persediaan adalah kebalikan dari kronologi terjadinya biaya. Pada metode ini, harga
beli terakhir dibebankan ke operasi dalam periode kenaikan harga (inflasi), sehingga laba
yang dihasilkan akan kecil dan pajak yang terutang juga menjadi lebih kecil. Namun,
berdasarkan PSAK 14 metode LIFO tidak boleh digunakan lagi. Berikut adalah kelebihan
dan kekurangan metode LIFO.

Kelebihan:

• Mudah membandingkan cost saat ini dengan pendapatan sekarang.


• Apabila harga naik maka harga barang jadi konservatif.
• Laba operasional tidak terpengaruh oleh untung atau rugi dari fluktuasi harga.
• Menghemat pajak

Kekurangan:

• Bertolak belakang dengan aliran fisik persediaan sesungguhnya.


• Biaya pembukuan menjadi mahal karena metode ini lebih rumit.
• Laba atau rugi yang dihasilkan lebih rendah.
Metode Avarage

Metode average biasa disebut metode rata-rata tertimbang. Metode average membagi
antara biaya barang persediaan untuk dijual dengan jumlah unit yang tersedia. Sehingga
persediaan akhir dan beban pokok penjualan dapat dihitung dengan harga rata-rata. Metode
average adalah titik tengah atau perpaduan dari metode FIFO dan LIFO. Jadi kelebihan dan
kekurangan metode ini berada diantara metode LIFO dan FIFO. Dalam penerapan metode
Average berarti perusahaan akan menggunakan persediaan barang yang ada di gudang untuk
dijual tanpa memperhatikan barang mana yang masuk lebih awal atau akhir.

Anda mungkin juga menyukai