Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nur’Aeni

NIM : 01904007

Kelas : Pajak A

Tugas Akuntansi keuangan menengah

1). Pengertian Rekonsiliasi laporan bank

Rekonsiliasi laporan bank adalah sebuah rangkaian catatan informasi yang menjelaskan
tentang perbedaan-perbedaan kas. Seperti perbedaan antara catatan bank dengan catatan kas
nasabah. Apabila perbedaan muncul dari transaksi nasabah yang belum dicatat oleh bank, catatan
bank nasabah yang benar.

secara sederhana dapat diartikan sebagai proses penyesuaian informasi catatan kas menurut
perusahaan dan menurut bank.

2). Tujuan rekonsiliasi laporan bank

 Untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening kas dan bank yang belum tercatat
oleh perusahaan.
 Untuk memeriksa apakah penggunaan dana sudah melewati batas yang ditentukan atau
tidak.
 Sebagai internal control atas pengelolaan dana kas apakah sudah optimal atau belum.
 Sebagai pendeteksi kecurangan akuntansi sejak dini.
 Memvalidasi informasi klien atas pembayaran produk yang dipesan maupun piutang
usaha.
 Memeriksa kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh pegawai perusahaan seperti dalam
menjumlah, menambah, membagi atau dalam menjurnal transaksi.
 Memeriksa selisih kurs apabila terjadi transaksi valuta asing.

3). Contoh penyusunan laporan rekonsiliasi bank

 Melakukan Perbandingan Antara Saldo Kas di Buku Besar Perusahaan dan Rekening
Koran dari Bank

Rekening tersebut berisi berbagai transaksi perusahaan seperti cek, setoran, biaya
layanan, dan barang-barang perusahaan lainnya, serta saldo kas perusahaan yang
tersimpan di bank. Rekening koran ini dapat digunakan untuk membandingkan catatan
yang ada di dalamnya dengan catatan yang dibuat di buku besar oleh perusahaan. Dalam
proses perbandingan ini, sangat tidak mungkin saldo akhir perusahaan dan saldo akhir
bank akan sama. Hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti kesalahan pencatatan baik
yang dilakukan oleh bank ataupun perusahaan.
 Catat Transaksi yang Dilakukan oleh Bank

Transaksi tercantum yang dilakukan oleh bank adalah transaksi yang bersifat
otomatis dan mudah dilacak dengan berpatokan pada rekening koran tersebut. Transaksi
ini biasanya berupa biaya layanan bank dan pendapatan bunga dari rekening di bank.

 Lakukan Penelusuran terhadap Transaksi yang Masih dalam Proses


 Buat Lembar Kerja Rekonsiliasi Bank dan Hitung Selisihnya

Tahap selanjutnya adalah membuat lembar kerja rekonsiliasi bank. Di dalam


lembar kerja inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai wadah untuk menghitung
keseluruhan transaksi yang telah tercatat.

 Penelusuran dan Pengecekan Ulang

Tahap ini dilakukan apabila terdapat selisih nominal antara saldo di buku besar
perusahaan dan rekening bank. Pada tahap ini dilakukan penelusuran dan pengecekan
ulang terhadap penyebab masalahnya.

4). Pengertian piutang usaha

Piutang usaha adalah suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan atau seluruh uang
yang di-klaim perusahaan terhadap entitas lain, termasuk orang, perusahaan, dan organisasi lain.
Piutang timbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa. Piutang ini biasanya diperkirakan
akan tertagih dalam waktu 30-60 hari. Secara umum, jenis piutang ini merupakan piutang
terbesar yang dimiliki perusahaan.

5). Pengertian wesel tagih

Wesel tagih merupakan wesel yang dapat ditagihkan kepada perusahaan lain yang
memiliki utang kepada perusahaan kita. Dengan kata lain, wesel tagih ini adalah dokumen
piutang yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan lain yang belum bisa membayar pada saat
penyerahan barang terjadi atau pernyataan jumlah utang pelanggan dalam bentuk tertulis yang
formal.

6). Pengertian persediaan

Nilai dari barang-barang yang masih ada/masih dimiliki oleh perusahaan, yang masih
tersedia atau belum terjual dan masih belum terpakai sama sekali atau Persediaan ( inventory)
adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu.

7). Metode penentuan kuantitas persediaan

 Penghitungan Persediaan Fisik yang Ada di Perusahaan


Penghitungan persediaan fisik ini meliputi aktivitas penjumlahan, penimbangan atau
pengukuran jumlah persediaan yang ada saat itu. Penghitungan secara akurat dapat dilakukan
jika perusahaan tidak sedang menjual atau menerima barang. Oleh karena itu penghitungan fisik
umumnya dilakukan pada saat perusahaan berhenti beroperasi.

Untuk menghindari kesalahan dalam penghitungan fisik perlu diperhatikan aspek aspek
pengendalian internal berikut ini:
a. Penghitungan harus dilakukan oleh pegawai yang tidak bertanggung jawab menyimpan
persediaan
b. Harus ada kejelasan jumlah item persediaan dalam setiap setiap kemasan
c. Harus dilakukan penghitungan ulang oleh pihak independen (pemeriksa independen)
d. Setiap persediaan harus diberi label atau penomoran atau pengkodean sehingga memudahkan
penghitungan
e. Harus ditunjuk seorang supervisor untuk menetapkan hasil akhir penghitungan fisik persediaan.

 Penentuan Kepemilikan Barang

a. Barang dalam perjalanan (Goods in transit)

Untuk barang barang yang keberadaan dalam perjalanan, perlu penetapan hak kepemilikan
barang tersebut. Kepemilikan barang ini sangat tergantung pada perjanjian jual beli yang telah
disepakati antara penjual dengan pembeli. Ada 2 macam perjanjian
yaitu:

 FOB Shipping Point

Dalam perjanjian ini hak kepemilikan barang berpindah dari penjual ke pembeli pada saat
barang keluar dari gudang penjual atau telah sampai pada perusahaan jasa pengiriman
barang.
Jadi barang yang berada dalam perjalanan merupakan milik pembeli sehingga pembeli harus
memasukkan barang tersebut dalam penghitungan fisik persediaan. Sedangkan bagi penjual
barang dalam perjalanan tersebut tidak dimasukkan sebagai bagian dari persediaan mereka.

 FOB Destination

Dalam perjanjian ini hak kepemilikan barang berpindah dari penjual ke pembeli pada saat barang
sampai di gudang pembeli.
Jadi barang dalam perjalanan merupakan milik penjual, sehingga penjual harus memasukkan
barang tersebut dalam penghitungan fisik persediaan. Sebaliknya bagi pembeli barang dalam
perjalanan tersebut tidak boleh diakui sebagai persediaan mereka.

b. Barang Konsinyasi (Consigned Goods)

Perusahaan perdagangan seringkali menjual barang yang bukan dibelinya sendiri dari
pemasoknya tetapi merupakan titipan dari pihak lain. Pihak yang menitipkan barang ini (pemilik
barang) disebut con-signor sedangkan pihak yang menerima titipan barang (pihak yang
menjualkan) disebut dengan consignee.
Bagi consignor barang konsinyasi ini jika masih belum terjual maka harus dimasukkan sebagai
persediaan mereka.

8).Metode pencatatan persediaan

 Metode Fisik (Periodik)

pencatatan persediaan metode fisik adalah cara sistem pencatatan persediaan


barang dagangan yang mengharuskan adanya perhitungan barang yang masih ada pada
tanggal penyusunan laporan keuangan.

 Metode Perpetual (buku)

metode perpetual adalah metode pencatatan persediaan barang dagang dengan


cara membuat setiap jenis persediaan rekening sendiri-sendiri yang merupakan buku
pembantu persediaan.

9). Metode penilaian persediaan

 Metode LIFO (Last In First Out)


Metode LIFO atau Last In First Out ialah metode penilaian persediaan barang
dagang dimana barang dagang yang terakhir masuk menjadi barang yang terlebih dahulu
keluar. Untuk menghitung harga pokok penjualan dengan menggunakan harga pokok
barang yang masuk terakhir terlebih dahulu. Sedangkan untuk menghitung nilai
persediaan barang dagang dengan mengalikan barang yang masih tersedia dengan harga
persatuan.

 Metode FIFO (First In First Out)


Metode FIFO atau First In First Out merupakan metode penilaian persediaan
barang dagang dimana barang dagang yang pertama masuk menjadi barang yang
pertama keluar. Untuk menghitung harga pokok penjualan digunakan harga per unit
barang yang masuk terlebih dahulu. Untuk menghitung nilai persediaan barang dihitung
dengan mengalikan barang yang masih tersedia dengan harga per unit barang.

 Metode Average
Pada metode rata-rata harga rata-rata barang perunit atau harga pokok penjualan
dihitung dengan membagi jumlah total harga per unit setiap transaksi pembelian dengan
jumlah unit saat pembelian termasuk di dalamnya persediaan awal. Untuk menghitung
nilai persediaan dilakukan dengan mengalikan harga rata-rata per unit dengan jumlah
sisa barang.

Anda mungkin juga menyukai