Anda di halaman 1dari 9

DESAIN SOP

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Disusun oleh :
Joshua Steven Lee
122200030
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah SOP.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen yang telah memberikan tugas dan juga kepada pihak – pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Semarang, Oktober 2022


Tertanda,

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

I. SOP 
Standard Operating Procedure (SOP) Keuangan adalah suatu pedoman tertulis yangberisi tata
cara atau tahapan yang harus dilalui dan dipenuhi dalam suatu proses kerja di organisasi. SOP
Keuangan ini dirancang sedemikian rupa sesuaidengan karakteristik suatu organisasi.
SOP Keuangan ini dibuat dalam bentuk narasi
prosedur kegiatan operasional, yang menggambarkan tahapan kegiatan dari awal transaksi
sampai selesai. Sedangkan pedoman atau panduan akuntansi berisikan proses akuntansi,
kebijakan akuntansi, sistematika nomor kode akun, jurnal standar dan format
laporan keuangan periodik agar dapat digunakan pimpinan dalam pengambilan keputusan
keuangan dan membantu mereka di dalam mengalokasikan sumber daya organisasi secara tepat,
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. SOP Keuangan ini akan berjalan dengan
baik, jika pihak-pihak yang terlibat di dalam seluruh sistem ini akan mendukung serta
melaksanakan prosedur yang telah disepakati bersama. Tanpa dukungan semua pihak, maka
sistem ini tidak akan berfungsi maksimal di dalam mendukung terwujudnya tujuan-tujuan
organisasi.

II. Tujuan SOP Keuangan


1. Terdapat suatu referensi baku yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kerja
para staff di bagian keuangan dan pembukuan, sehingga pekerjaan tersebut
dapat dilaksanakan secara konsisten untuk menghasilkan output yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
2. Terdapat tolok ukur yang jelas untuk menilai kinerja para staf yang ditugaskan pada
bagian keuangan dan pembukuan.
3. Mengurangi waktu orientasi bagi para staff keuangan dan pembukuan yang baru karena
mereka dapat belajar sendiri dari buku pedoman ini.
4. Memudahkan untuk melakukan perubahan atau penyesuaian apabila terjadi perubahan
kebijakan atau orientasi dari di masayang akan dating

III. Opname Kas


Opname kas artinya adalah kegiatan audit atau pemeriksaan kas secara fisik, termasuk uang
logam dan uang kertas, yang kemudian dibandingkan dengan jumlah antara catatan akuntansi
(mutasi kas) dengan nilai uang yang dipegang saat ini. Baik itu uang yang disimpan di dalam
brankas ataupun yang ada di tangan (cash on hand). Pemeriksaan kas secara fisik tidak terbatas
pada uang kertas dan logam saja. Cek, wesel dan giro juga wajib ikut di audit. Opname kas yang
berkaitan dengan kas kecil (petty cash) harus dilakukan tepat pada tanggal neraca. Jika terdapat
perbedaan atau selisih antara saldo di buku besar dengan saldo fisik, maka nilai selisih tersebut
harus dikonfirmasi dan dimasukkan ke dalam formulir pemeriksaan. Pada umumnya
pemeriksaan kas dilakukan oleh auditor dengan melakukan pengujian fisik yang melibatkan
perhitungan atas aktiva yang berwujud, seperti kas, persediaan, bangunan, dan peralatan.
Sebaliknya, cash opname tidak dapat diterapkan pada aktiva yang keberadaannya dibuktikan
terutama melalui dokumentasi, seperti piutang usaha, kewajiban, investasi, pendapatan, atau
beban dibayar di muka. Selain itu, pengujian fisik ini juga dapat digunakan auditor untuk
menguji penilaian (valuation) terhadap kuantitas yang terlibat secara langsung dalam penentuan
nilai sebagian besar aktiva.

IV. Opname Aktiva Tetap


salah satu bentuk kegiatan perhitungan persediaan stock dan fisik persediaan barang di gudang
yang disesuaikan berdasarkan keakuratan pencatatan data dan fisik barang. Kegiatan ini memang
cukup menyita waktu karena Anda akan memeriksa dan melakukan perhitungan barang yang ada
di dalam gudang secara langsung. Selain itu, dalam melakukan perhitungan juga tidak boleh ada
kesalahan atau ada yang terlewat, karena nantinya akan berpengaruh pada stok barang yang ada
dan untuk mengetahui tentang kebenaran dan keakuratan catatan pembukuan perusahaan.
Manfaat stock opname dapat dirasakan oleh setiap perusahaan, tidak hanya untuk perusahaan e-
commerce Indonesia, hanya saja setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang berbeda
tergantung pada kebutuhan dan jenis usahanya.

V. Opname Persediaan
Stock opname adalah sebuah bentuk rangkaian kegiatan perhitungan persediaan stok barang
yang masih tersimpan di dalam gudang untuk kemudian dipasarkan. Ada banyak kegiatan yang
tercakup di dalamnya, mulai dari menghitung jumlah barang, melakukan pemeriksaan secara
langsung, serta melakukan penataan yang akan memudahkan operasional bisnis ketika suatu
produk tertentu dibutuhkan. Dari pengertian stock opname di atas, pelaku usaha dapat
memastikan seluruh proses bisnis dapat dijalankan dengan lancar, khususnya yang berkaitan
dengan persediaan produk yang ditawarkan.

Kegiatan yang tercakup di atas bahkan bisa dirinci lagi untuk memastikan seluruhnya
kelancarannya dapat terjaga, misalnya saja dengan menentukan posisi produk dalam gudang
dengan memperkirakan produk apa yang paling sering keluar masuk, sehingga ketika produk
tersebut perlu dikeluarkan dari gudang, karyawan dapat melakukannya dengan lebih mudah.

Petugas yang bertugas untuk melakukan stock opname adalah petugas audit dari manajemen
perusahaan yang bukan personel pencatat persediaan dari internal perusahaan.

VI. Tujuan Opname Kas, Persediaan, dan Aktiva Tetap


Cash Opname
Tujuan utama dilakukannya cash opname adalah pengendalian kas perusahaan. Namun, ada
beberapa fungsi atau tujuan lain dari pemeriksaan atau opname kas perusahaan seperti:
1. Memeriksa apakah saldo kas kecil dalam laporan neraca benar-benar ada dan dimiliki
perusahaan.
2. Membuktikan jumlah uang saldo kas kecil sesuai dengan catatan pembukuan.
3. Sebagai bentuk pertanggungjawaban pengeluaran dana yang dilakukan oleh kasir kas kecil.
4. Memeriksa batasan yang mungkin ada dalam penggunaan dana kas kecil.
5. Menelusuri kecurangan atau fraud yang mungkin terjadi mengingat kas kecil bersifat
mudah dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan kepemilikannya
6. Sebagai internal control perusahaan atas transaksi yang berhubungan dengan kas kecil,
apakah sudah tepat atau perlu perbaikan.

Stock Opname
1. Mencegah terjadinya kerugian pada perusahaan karena kelalaian perhitungan stok barang.
2. Mengetahui jumlah stok barang secara riil.
3. Mengatur mutasi barang dari dan keluar perusahaan.
4. Untuk internal controlling.

Fixed Assets Opname


1. Pengendalian internal yang lebih baik atas aktiva tetap
2. Pencatatan yang akurat mengenai: valuasi aset, biaya terhadap aset, jumlah aset dan
lokasinya.
3. Mencegah dan mengetahui apabila terjadi pencurian atau kehilangan aset.
4. Mencegah pembayaran berlebihan mengenai asuransi, biaya pemeriharaan dan pajak
terhadap aset- aset tertentu atau aset hantu.

VII. Dokumen yang Dibutuhkan dalam Prosedur Opname Kas, Persediaan,


dan Aktiva Tetap

Dokumen yang dibutuhkan dalam opname kas


1. Laporan Penerimaan Barang
Laporan penerimaan barang berisi data hasil pemeriksaan atas barang yang diterima,
yang berisi keterangan seperti:
 Tanggal penerimaan barang
 Nomor order pembelian yang bersangkutan
 Nama, jenis, tipe, kuantitas dan kualitas barang yang diterima
 Catatan hasil pemeriksaan barang misalnya cocok tidaknya barang dengan order, adanya
barang yang rusak dan sebagainya
Umumnya, formulir ini diisi oleh bagian penerimaan barang setelah barang diterima dan
diperiksa.

2. Nota Debet
Nota debet adalah bukti transaksi perusahaan yang menyatakan telah terjadi pengembalian
barang disebabkan karena berbagai hal. Dokumen ini dikirimkan oleh pihak pembeli kepada
pihak penjual karena barang yang dibeli dikembalikan, bisa disebabkan rusak atau tidak sesuai
dengan pesanan
3. Faktur Pemasok
Dokumen faktur atau invoice yang digunakan sebagai alat penagihan dari pemasok barang atau
jasa.
4. Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal yang dibuat untuk mencatat semua pengeluaran uang tunai atau kas.

Dokumen yang dibutuhkan dalam opname aktiva tetap


1. Kartu Pesediaan
Dokumen ini memberikan informasi spesifik terkait pergerakan suatu barang sejenis. Dokumen
stock opname ini diperlukan pada saat karyawan ingin melihat aktivitas suatu barang dengan
mudah karena khusus menyediakan informasi tentang suatu barang tertentu.
2. Bukti Barang Masuk
Catatan yang berisi informasi tentang supplier penyedia barang berasal, harga awal dan kategori
lainnya yang dimiliki suatu barang. Dokumen ini dapat digunakan untuk mencocokkan data
pembukuan dengan barang yang ada di gudang.
3. Bukti Barang Keluar
Bukti catatan barang keluar adalah catatan yang berisi informasi tentang tanggal, jumlah, harga,
dan kemana barang persediaan tersebut berpindah tangan atau dijual.
4. Bukti Keluar Masuk Barang
Dokumen ini digunakan pada saat ingin melihat data pencatatan barang yang masuk atau keluar
secara lengkap dibandingkan dengan kedua dokumen stock opname sebelumnya.
5. Kartu Count Tag
Dokumen ini digunakan pada saat terjadi pelaksanaan stock opname.
Kartu ini akan menyediakan informasi tentang nama barang, tipe barang, lokasi barang, dan
lokasi kosong untuk jumlah, jenis kemasan satuan, tanda tangan orang gudang, non-gudang, dan
auditor. Pada pelaksanaannya, kartu count tag ini dibuat dua rangkap, di mana yang asli
diberikan kepada tim admin dan copy-count tag akan ditempelkan pada barang yang sudah
dihitung.
6. Berita Acara Opname Aktiva Tetap.

Dokumen yang dibutuhkan opname persediaan


1. Kartu Persediaan
Dokumen ini memberikan informasi spesifik terkait pergerakan suatu barang sejenis. Dokumen
stock opname ini diperlukan pada saat karyawan ingin melihat aktivitas suatu barang dengan
mudah karena khusus menyediakan informasi tentang suatu barang tertentu.
2. Bukti Barang Masuk
Catatan yang berisi informasi tentang supplier penyedia barang berasal, harga awal dan kategori
lainnya yang dimiliki suatu barang. Dokumen ini dapat digunakan untuk mencocokkan data
pembukuan dengan barang yang ada di gudang.
3. Bukti Barang Keluar
Bukti catatan barang keluar adalah catatan yang berisi informasi tentang tanggal, jumlah, harga,
dan kemana barang persediaan tersebut berpindah tangan atau dijual.
4. Bukti Keluar Masuk Barang
5. Dokumen ini digunakan pada saat ingin melihat data pencatatan barang yang masuk atau
keluar secara lengkap dibandingkan dengan kedua dokumen stock opname sebelumnya.
6. Kartu Count Tag
Dokumen ini digunakan pada saat terjadi pelaksanaan stock opname.
Kartu ini akan menyediakan informasi tentang nama barang, tipe barang, lokasi barang, dan
lokasi kosong untuk jumlah, jenis kemasan satuan, tanda tangan orang gudang, non-gudang,
dan auditor. Pada pelaksanaannya, kartu count tag ini dibuat dua rangkap, di mana yang asli
diberikan kepada tim admin dan copy-count tag akan ditempelkan pada barang yang sudah
dihitung.
VIII. Risiko dan Pengendalian
Pengendalian Kas
1. Memisahkan fungsi-fungsi dalam penerimaan kas.
2. Ketika ada penerimaan kas, maka harus segera dicatat serta disetorkan ke bank.
3. Memisahkan fungsi antara fungsi pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas.
4. Mengawasi dengan ketat akan fungsi penerimaan dan pencatatan kas.

IX. Pihak yang Terlibat


Pihak yang terlibat dalam Opname Aktiva Tetap, Persediaan, dan Kas adalah petugas audit yang
bukan personel pencatat persediaan dari internal perusahaan. Pada umumnya pemeriksaan kas
dilakukan oleh auditor dengan melakukan pengujian fisik yang melibatkan perhitungan atas
aktiva yang berwujud, seperti kas, persediaan, bangunan, dan peralatan.

X. Prosedur Opname Kas dan Aktiva Tetap

Prosedur Opname Kas


1. Melakukan perhitungan Fisik Kas
Anda bisa melakukan perhitungan kas secara mendadak pada hari pertama kerja tahun buku
untuk memastikan keberadaan fisik kas tersebut. Perhitungan harus di bawah pengawasan
pihak pemeriksa atau auditor dan disaksikan juga oleh kasir. Kemudian, buat berita acara
perhitungan yang ditandatangani oleh kasir yang bersangkutan.
2. Lakukan Perhitungan Mundur ke Posisi Tutup Buku
Pihak pemeriksa akan membandingkan jumlah yang didapat dari hasil pemeriksaan tadi dengan
saldo kas yang terdapat di buku besar. Tujuannya adalah untuk memastikan keberadaan fisik
sesuai dengan saldo buku besar.
3. Buat Daftar Cek dan Kasbon Sementara
Prosedur cash opname berikutnya adalah menyiapkan daftar rincian bukti kasbon sementara
yang belum dikembalikan (pending bill) beserta bukti pendukungnya yang belum dibukukan.
4. Membuat Berita Acara Pemeriksaan Kas
membuat berita acara hasil pemeriksaan yang ditandatangani minimal oleh pihak kasir,
bendahara atau akuntan, dan pihak pemeriksa (auditor). Jika terjadi selisih, maka sepenuhnya
dikembalikan oleh pihak perusahaan.

Prosedur Opname Aktiva Tetap


1. Perhitungan fisik asset dan membandingkannya dengan jumlah di catatan.
2. Pengecekan kondisi aset apakah kondisinya masih baik, rusak atau tidak berada di tempat.
3. Mencatat aset-aset yang bertambah, berkurang dan berpindah.
4. Pemeriksaan biaya perbaikan, pemeliharaan, biaya asuransi dan garansi.
5. Analisa dan penghitungan biaya penyusutan.
6. Mencatat valuasi atau nilai aset.

Prosedur Opname Persediaan


1. Pisahkan antara barang lama dengan barang yang baru masuk. Gunanya adalah untuk
memudahkan proses penghitungan barang mana saja yang sudah terlalu lama di gudang.
2. Cek secara manual barang-barang yang dicatat. Dengan pengecekan secara manual, Anda
akan benar-benar melihat langsung bahwa barangnya nyata, sehingga tidak ada lagi
kerancuan. Selain itu, dengan mengecek langsung Anda juga bisa memeriksa kondisi dari
barang tersebut.
3. Catat barang apa saja yang mengalami kerusakan atau kedaluwarsa. Barang-barang yang
lama mengendap di penyimpanan mungkin akan rusak atau tidak lagi layak konsumsi,
dan itu sangat lumrah terjadi. Oleh karena itu, catatlah barang apa saja yang rusak untuk
memudahkan proses restock.
4. Berikan tanda bagi barang-barang yang sudah dihitung. Untuk mencegah penghitungan
ganda, jangan lupa tandai barang mana saja yang telah terhitung dan tercatat. Jika stock
opname dilakukan dengan sederhana, siapkan tag dengan kode tertentu yang telah
tercatat. Jika Anda menggunakan barcode maka proses ini akan jadi lebih mudah karena
sistem akan langsung mengingatkan jika barang itu telah terhitung sebelumnya.

XI. Flowchart
Opname Persediaan
KARYAWAN TEAM AUDIT DIREKSI KARYAWAN
BENGKEL BENGKEL
I II
Mulai Terima surat tugas dari tim
Mulai Surat Tugas sidak dan persilahkan
untuk melaksanakan
Siapkan data stock bengkel, tugasnya. Lalu kembalikan
Pindahkan data ke pindahkan ke KKSO surat tugas.
kartu stock agar diakui
Tolak
jadi stock baru

Buat surat tugas pelaksanaan


SO sidak, berikan ke direksi Terima Surat Tugas
untuk persetujuan.

Kartu Stock Surat Tugas III


I
Surat Tugas

Tuliskan setiap Terima surat tugas yang telah


adanya pemasukan disetujui dan laksanakan
atau pengeluaran kunjungan ke bengkel untuk
stock pada kartu pelaksanaan SO.
stock

Surat Tugas II
Hitung stock akhir III
setelah dikurangi Siapkan form KKSO dan
mulai penghitungan stock IV
pengeluaran atau V
adanya penambahan Terima laporan hasil pelaksanaan
Terima laporan hasil pelakasaan
stock baru SO sidak. Tandatangani di kolom
Buatlah BAP SO sidak setelah SO sidak
“Audite” simpan BAP lbr 2
selesai pelaksanaan.

Selesai
Selesai BAP 2 ply BAP lbr 1
IV

Berikan laporan hasil SO ke


direksi

BAP lbr 1

V
BAB II
PENUTUP

I. Kesimpulan
Agar penghitungan stock opname dapat lebih efektif serta efisien,
gunakan sistem penghitungan yang benar-benar akurat dan
mumpuni untuk memastikan tidak terjadi kesalahan selama
pencatatan. Jika perlu, gunakan fitur inventory aplikasi majoo.

Dengan fitur ini kamu dapat menikmati seluruh kemudahan di


setiap proses operasional bisnis, termasuk dalam memastikan
pencatatan transaksi yang baik dan akurat secara otomatis sehingga
penghitungan stock opname pun dapat dilaksanakan tanpa
membuat terlalu banyak sumber daya bisnis!

Anda mungkin juga menyukai