Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yulius

NIM :2017210067

Kelas : 6C

SOAL JAWAB MENGENAI SIKLUS PENGELUARAN

1. Apa definisi dan tujuan Siklus Pengeluaran?


Jawab:
Siklus pengeluaran merupakan serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data
yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli.

Tujuan siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total, memperoleh dan
memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi.
Melalui siklus pengeluaran, pihak manajemen diharapkan mampu mengawasi dan
mengevaluasi efisiensi serta efektivitas proses siklus pengeluaran, yang membutuhkan
kemudahan akses ke data terinci mengenai sumber daya yang digunakan dalam siklus
pengeluaran, kegiatan yang mempengaruhi sumber daya tersebut, serta para pelaku yang
terlibat dalam kegiatan tersebut.

Selain itu, tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran
kas dengan para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus
yang terkandung didalamnya meliputi:

1. Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan.


2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa barang tersebut
adalah valid dan benar.
3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan.
4. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid
dan benar.
5. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat.
6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang tepat
di dalam buku besar utang usaha.
7. Memastikan bahwa seluruh pengeluaran kas berhubungan dengan pengeluaran yang
sudah diotorisasi.
8. Menyiapkan seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang
berhubungan dengan barang atau jasa yang diperoleh.

2. Bagaimana alur dari Siklus Pengeluaran?


Jawab:

Siklus Pengeluaran, secara garis besarnya adalah:

1. Pemasok harus diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen Sistem Informasi


Akuntansi.

2. Karyawan-karyawan harus dipekerjakan sesuai dengan kriteria manajemen.

3. Akses ke catatan-catatan kepegawaian, penggajian dan pengeluaran hanya


diperbolehkan sesuai dengan kriteria manajemen.

4. Tarif kompensasi dan penggurangan gaji harus diotorisasi sesuai dengan kriteria
manajemen.

5. Jumlah yang disampaikan kepada pemasok harus diklasifikasikan, diikhstisarkan


dan dilaporkan secara akurat.

3. Apa yang dimaksud dengan aktiva tetap dan bagaimana spesifikasi tujuandari pemrosesan
aktiva tetap?
Jawab:
Aktiva tetap adalah property, pabrik, dan peralatan yang digunakan dalam operasi bisnis.

Tujuan spesifik dari sistem aktiva tetap adalah sebagai berikut:

1. Memproses akuisisi aktiva tetap ketika diperlukan dan sesuai dengan persetujuan dan
prosedur manajemen formal
2. Mempertahankan catatan akuntansi yang memadai dari akuisi, biaya, deskripsi, dan
lokasi fisik aktiva di dalam organisasi
3. Mempertahankan catatan depresiasi yang akurat untuk aktiva-aktiva yang dapat
disusutkan sesuai dengan metode-metode yang wajar
4. Menyediakan informasi bagi pihak manajemen yang dapat membantu merencanakan
investasi aktiva tetap di masa yang akan datang
5. Mencatat penghapusan aktiva tetap dengan benar
4. Sebutkan mengenai resiko dari siklus pengeluaran?
Jawab:
Dalam mencapai tujuan suatu siklus bisnis, perusahaan akan menghadapi banyak risiko.
1. Ordering Materials, Supplies and Services
 Pencatatan persediaan yang tidak akurat
 Memesan barang-barang yang tidak dibutuhkan
 Membeli barang pada saat harga tinggi
 Membeli barang dengan kualitas rendah
 Supplier yang tidak dapat diandalkan
 Membeli dari supplier yang tidak terotorisasi
 Kickbacks
2. Receiving and Storing Goods
 Menerima barang yang tidak dipesan
 Kesalahan dalam menghitung barang yang diterima
 Verifikasi penerimaan jasa

5. Jelaskan mengenai metode – metode pengendalian persediaan alternatif dalam aktifitas


memesan barang, perlengkapan dan jasa (layanan)

Jawab:

a. MRP (Material Requirement Planning). Pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat


persediaan yang dibutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan
kebutuhan.
b. JIT (Just In Time). Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan,
baik biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan.

Kesimpulan dari makalah siklus pengeluaran


Siklus pengeluaran merupakan serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data
yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli. Pada
umumnya transaksi yang membentuk siklus pengeluaran dalam perusahaan terdiri dari transaksi
pembelian, transaksi pengeluaran kas, transaksi penggajian, dan transaksi aktiva tetap. Terdapat
beberapa tujuan dari audit siklus pengeluaran dari kelompok transaksi atau saldo, dari ketegori-
kategori asersi. Asersi-asersi tersebut adalah eksistensi atau kejadian, kelengkapan, hak dan
kewajiban, penilaian atau alokasi, penyajian dan pengungkapan. Setiap transaksi memiliki
dokumen dan prosedur pemrosesan tersendiri yang dibentuk sedemikian rupa guna memudahkan
dalam proses akuntansi.

Dalam siklus pengeluaran tidak jarang menemui resiko-resiko atau ancaman yang
dihadapi. Misalnya dalam hal Ordering Materials, Supplies and Services, Receiving and Storing
Goods, dan Approving Supplier Invoices. Pada siklus pengeluaran juga terdapat sistem
pengendalian intern pada masing-masing transaksi. Sistem pengendalian intern merupakan
kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuan.
Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan
mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris entitas. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
siklus pengeluaran diantaranya adalah organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, dan
praktik yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai