Anda di halaman 1dari 20

TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN

PT. ABC PRESIDENT INDONESIA

Dosen : Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., CAP.

Disusun oleh :

M. FAQIH (43217110151)

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

Perusahaan merupakan suatu bentuk organisasi yang didirikan dengan tujuan


untuk mencapai laba yang maksimal, perusahaan harus dapat beroperasi secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka itu dibutuhkan sistem
informasi akuntansi yang baik.

Sistem informasi akuntansi yang efektif sangat dibutuhkan bagi keberhasilan


jangka panjang suatu perusahaan. Sistem informasi akuntansi ini terdiri dari
perangkat-perangkat kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang
diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Berdasarkan aktivitas-aktivitas yang
terjadi oleh sistem informasi akuntansi ini akan diubah dan diolah menjadi
informasi.

Sistem informasi menerima input (masukan) yang disebut transaksi yang


kemudian dikonversi melalui berbagai proses menjadi output (keluaran) berupa informasi
yang akan didistribusikan kepada para pemakai informasi. Tujuan dari sistem informasi
ini yaitu mentransfer data menjadi informasi yang berguna bagi pengambil keputusan.

Sistem informasi akuntansi yang handal sangat diperlukan untuk menghasilkan informasi
yang akurat bagi para pemakainya.

Sistem informasi akuntansi memberikan pihak manajemen informasi yang


dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan. Siklus
pendapatan dan siklus pengelualan pada suatu perusahaan merupakan hal yang sangat
kritikal karena merupakan pusat bisnis dan penerimaan pendapatan terbesar yang
diperoleh. Jadi, siklus pendapatan merupakan rangkaian aktivitas bisnis dalam kegiatan
pemrosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan
jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan tersebut.
Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dijabarkan, maka dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur atas siklus pendapatan pada PT. ABC PRESIDENT


INDONESIA
2. Bagaimana fungsi yang terkait atas siklus pendapatan pada PT. ABC PRESIDENT
INDONESIA
3. Bagaimana dokumen yang digunakan atas siklus pendapatan PT. ABC PRESIDENT
INDONESIA
4. Bagaimana catatan akuntansi yang digunakan atas siklus pendapatan PT. ABC
PRESIDENT INDONESIA
5. Bagaimana pengendalian internal pada PT. ABC PRESIDENT INDONESIA

Tujuan dan Manfaat

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Informasi Akuntansi, selain itu juga karena keingintahuan penulis tentang
bagaimana proses Sistem Informasi Akuntansi berjalan di perusahaan – perusahaan ritel.

Harapan penulis pada umumnya adalah semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
menjadi tambahan wawasan bagi khususnya penulis sendiri, dan umumnya bagi para
pembaca makalah ini nantinya.
BAB II

LITERATUR TEORI

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi adalah organisasi formulir, catatan,


dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (2001).
Sedangkan menurut Nugroho Widjajanto (2001), sistem informasi akuntansi adalah
susunan formulir, catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat
komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang
didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan
manajemen.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan
suatu sistem yang terdiri dari berbagai formulir, catatan dan laporan yang telah disusun
dan menghasilkan suatu informasi keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan
demikian manajemen perusahaan dapat melihat keuangan dengan jelas melalui sistem
tersebut. Selain itu, manajemen juga dapat mengontrol kinerja dari sistem yang
digunakan.

2.2 Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan


informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para
pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.

Ada empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan yaitu :

1. Entri pesanan penjualan


Proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap:
Mengambil pesanan dari pelanggan
Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan
Memeriksa ketersediaan persediaan
Pengiriman
2. memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang
diinginkan tersebut, proses ini terdiri dari dua tahap :
Mengambil dan mengepak pesanan
Mengirim pesanan tersebut
3. Penagihan dan piutang usaha melibatkan:
Penagihan ke para pelanggan
Memelihara data piutang usaha
Penagihan Kas
4. penagihan kas, melibatkan:
Menangani kiriman uang pelanggan
Menyimpannya ke bank

Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat di
tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.

2.3 Siklus Pengeluaran

Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional


pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran
barang dan jasa.

Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total
memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang
dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.

Ada tiga aktivitas bisnis dasar dalam siklus pengeluaran yaitu :

a. Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)


Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan
atau perlengkapan.
1) Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas
pesanan ekonomis [EOQ]):
Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal
pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan,
penggudangan dan kekurangan persediaan.
2) Metode-metode pengendalian persediaan alternatif :
MRP (material requirement planning) Pendekatan ini bertujuan
mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan cara
menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
JIT (just in time) Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika
bukan menghilangkan, baik biaya penggudangan maupun
kekurangan persediaan.
b. Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas bisnis utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan
penyimpanan barang yang dipesan.
Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan-kebutuhan informasi:
Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama
Memutuskan apakah menerima pengiriman
Memeriksa jumlah dan kualitas barang
c. Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem
penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian
mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok,
dan nomor pesanan pembelian.
Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang,
deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima. Membayar barang,
Perlengkapan dan jasa (layanan). Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran
adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk pembbayaran.
Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
Kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran

2.4 Aktivitas bisnis dan batasan siklus pendapatan dan pengeluaran

Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang
saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan
produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat
dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri
tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses
bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga
tingkatan aktivitas atau kegiatan.

2.4.1 Karakteristik proses bisnis

Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses


bisnis adalah:

a. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta


keluaran yang jelas.
b. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut
sesuai waktu dan ruang.
c. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil
proses.
d. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus
memberikan nilai tambah pada penerima.
e. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus
terkait dalam suatu struktur organisasi.
f. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus,
mencakup beberapa fungsi.

Sering kali pemilik proses, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap
kinerja dan pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap
sebagai suatu karakteristik proses bisnis.

2.4.2 Prosedur pemrosesan informasi

Pengolahan informasi adalah perubahan (pengolahan) dari informasi


dengan cara terdeteksi oleh pengamat. Dengan demikian, itu adalah proses
yang menggambarkan segala sesuatu yang terjadi (perubahan) dalam alam
semesta, dari jatuh dari batu (perubahan posisi) untuk pencetakan dari file
teks dari sebuah sistem komputer digital. Dalam kasus terakhir, sebuah
pengolah informasi yang mengubah bentukpresentasi dari file teks.
Pengolahan informasi mungkin lebih khusus didefinisikan dalam istilah
yang digunakan oleh Claude E. Shannon sebagai konversi informasi yang
laten menjadi informasi manifest (McGonigle & Mastrian, 2011). Laten dan
informasi manifest didefinisikan melalui persyaratan dari pengelakan
(ketidakpastian yang tersisa, apa nilai pengirim telah benar-benar dipilih),
disipasi (ketidakpastian dari pengirim apa penerima telah benar-benar
diterima), dan transformasi (upaya tersimpan pertanyaan - dalih dikurangi
disipasi) (Denning dan Bell, 2012).

Pengolahan informasi dapat berurutan atau paralel, baik yang mungkin


terpusat atau desentralisasi (didistribusikan). The didistribusikan
pemrosesan paralel pendekatan pertengahan 1980-an menjadi populer
dengan nama koneksionisme. Pada awal tahun 1950, Friedrich Hayek
adalah dari waktu ke depan ketika ia mengemukakan gagasan bahwa tatanan
spontan di otak timbul dari jaringan desentralisasi dari unit sederhana
(neuron). Namun, Hayek jarang dikutip dalam literatur koneksionisme.
Jaringan koneksionis terdiri node yang berbeda, dan bekerja dengan "efek
priming," dan ini terjadi ketika "simpul utama mengaktifkan simpul
terhubung" (Sternberg & Sternberg, 2012). Tapi "tidak seperti dalam
jaringan semantik, itu bukanlah sebuah node tunggal yang memiliki arti
khusus, melainkan pengetahuan direpresentasikan dalam kombinasi node
berbeda diaktifkan" (Goldstein, seperti dikutip dalam Sternberg, 2012).

Kelima tahap dasar pengolahan informasi yang

1) Pengumpulan data - data dari sumber menangkap mereka dan


merekamnya ke beberapa media (misalnya, kertas).
2) Persiapan Data - menyalin, mengelompokkan, atau mengatur data
dalam cara yang lebih nyaman untuk masukan.Memeriksa dan
memverifikasi data yang dikumpulkan sering dilakukan pada tahap
ini.
3) Input data - memasukkan data atau mengirim data yang disimpan ke
dalam sistem pengolahan.Memeriksa akurasi dan validitas data
masukan yang sering dilakukan pada tahap ini.
4) Pengolahan Data - menghitung atau memanipulasi data input dan
bahkan menyimpan hasil untuk penggunaan masa depan.
5) Output Informasi - memberikan hasil yang diproses dalam bentuk
yang dapat dibaca (misalnya, laporan).

Kebutuhan Informasi dan Prosedur

SIA harus menediakan informasi operasional yang dibutuhkan untuk


melakukan fungsi-fungsi berikut ini:

 Merespons pertanyaan pelanggan mengenai saldo akun dan status


pesanan.
 Memutuskan apakah kredit pelanggan tertentu dapat ditambah atau
tidak.
 Menentukan ketersediaan persediaan.
 Memutuskan jangka waktu kredit yang ditawarkan.
 Menentukan harga produk dan jasa.
 Menetapkan kebijakan mengenai retur penjualan dan garansi.
 Memilih metode untuk mengirim barang.

2.5 Diagram arus data (dfd) siklus produksi dan keuangan

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-
notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat
membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang
sedang berjalan logis.

o DFD Fisik adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang


menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan
aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut. Entitas-
entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau mesin
(misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang
mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang
dilakukan, tetapi menunjukkan dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-
proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas).
Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-
lingkaran (simbol proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam
DFD fisik menggunakan label/keterangan dari kata benda untuk
menunjukan bagaimana sistem mentransmisikan data antara lingkaran-
lingkaran tersebut.
Misal :

Aliran Data : Kas, Formulir 66W, Slip Setoran

Proses : Cleck Penjualan, Kasir, Pembukuan, dll.

o DFD Logis adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang


menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke
dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD
logis untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD
logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem
tersebut, tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa
proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.
Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik
adalah dapat memusatkan perhatian pada fungsi-funsi yang dilakukan
sistem. Perlu diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label;
 Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang
dilakukan sistem
Misal : Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan,
Membandingkan kas dan Daftar Penerimaan,
Mempersiapkan Setoran, dll.
 Aliran-aliran data (simbol aliran data) menggambarkan sifat data.

Misal : Pembayaran (bukan “Cek”, “Kas”, “ Kartu Kredit”


Jurnal Penjualan (bukan “Buku Penjualan”), dll
2.5.1 Manfaat DFD adalah :
 Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu
sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi
 DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering
digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian
yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi
oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model
yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
 DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi
pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk
penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah
dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun
pembuat program.

2.5.2 Fungsi DFD

 Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang


memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu
sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi.
 DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering
digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian
yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi
oleh sistem. Dengan kata lain.
 DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada
alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk
penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah
dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun
pembuat program.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Profil Perusahaan

3.1.1. Sejarah

PT ABC President Indonesia berdiri pada bulan September 1991 sebagai


bentuk kerjasama antara PT ABC Central Food dari Indonesia dan Uni-
President Enterprises Corporation dari Taiwan.

Merek ABC telah cukup lama dikenal luas masyarakat Indonesia sebagai
produk berkualitas tinggi dan merupakan salah satu pemimpin pasar makanan
dan minuman di Indonesia. Merek ABC menyediakan berbagai kategori
produk untuk konsumsi rumah tangga, dan berkeinginan untuk terus
memperluas bidang usahanya ke jenis-jenis makanan dan minuman lainnya.

Uni-President Enterprises Corporation memiliki sejarah panjang sebagai


produsen tepung terigu sejak lebih dari 40 tahun lalu. Saat ini perusahaan
tersebut telah menjadi perusahaan makanan dan minuman terbesar di Taiwan.
Bidang usahanya telah merambah ke berbagai produk makanan jadi, minyak
goreng, minuman, produk-produk berbahan susu, makanan sehat, makanan
beku, dan sebagainya. Selain dalam bidang produksi makanan dan minuman,
Uni-President Enterprises Corporation juga terjun dalam bidang ritel dengan
memiliki beberapa jaringan toko, pasar swalayan dan convenience store.
Perusahaan ini terus melakukan pertumbuhan dan diversifikasi usahanya ke
bidang distribusi, keuangan, asuransi, dan konstruksi.

Paduan antara perusahaan yang ahli dalam membuat saus dan perusahaan
yang ahli dalam pembuatan tepung mampu menciptakan mi siap saji dengan
rasa yang enak. PT ABC President Indonesia kini dikenal sebagai salah satu
produsen mi terbaik di Indonesia. Mi ABC menjadi pemimpin pasar dalam
kategori mi rasa pedas.

PT ABC President Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu


pemimpin pasar makanan dan minuman di Indonesia. Dengan pengalaman
yang luas dan pengetahuan mengenai pasar lokal, ABC Central Food dan Uni-
President Enterprises Corporation telah menetapkan strategi untuk hanya
memproduksi makanan yang berkualitas. Hal ini sesuai dengan reputasi ABC
group dan mendayagunakan hasil penelitian dan pengembangan serta pusat
inovasi makanan yang dimiliki Uni-President Enterprises Corporation di
Taiwan.

PT ABC President Indonesia memiliki pabrik seluas 7 hektar yang


berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Pada awal masa berdirinya, perusahaan
hanya memproduksi beberapa ratus ribu karton mi. Sejalan dengan tantangan
pasar, PT ABC President Indonesia mengembangkan usahanya di industri
minuman teh siap saji. Pada bulan September 2005, PT ABC President
Indonesia meluncurkan produk Nű Green Tea. Produk ini merupakan pelopor
minuman teh hijau siap saji dalam kemasan botol PET di Indonesia. Selain
konsep produk Nű Green Tea yang inovatif, perusahaan menggunakan
teknologi terkini yaitu PET Aseptic Filling Technology, yang menjamin rasa
dan aroma yang unggul. Saat ini Nű Green Tea adalah pemimpin pasar pada
kategori Ready-to-Drink Green Tea. PT ABC President Indonesia akan terus
melakukan inovasi untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.
3.1.2. Visi, Misi

Visi

Menjadi cita rasa pilihan terkini untuk hidup yang lebih bermakna. Cita rasa
terkini : Enak, Berkualitas, Sehat, Inovatif, Trendi.

Misi

Merk : Agar konsumen dapat merasakan produk makanan dan minuman yang
berkualitas, yang mampu memberikan kegunaan optimal dari segi pemenuhan
kebutuhan dan kepuasan.

Masyarakat : Agar dapat menjadi tempat kerja bagi orang-orang yang memiliki
hasrat untuk mencapai peningkatan kesuksesan baik secara individual maupun
secara organisasional.

Pemegang Saham : Agar mampu memaksimalkan nilai-nilai saham dan dapat


menjadi perusahaan yang diterima dengan baik di kalangan masyarakat.
3.1.3. Struktur Organisasi

3.2 Prosedur atas Siklus Pendapatan pada PT. ABC President Indonesia

Sistem Informasi pada PT. ABC President Indonesia, khususnya dalam mengontrol
siklus pendapatan telah menggunakan sistem yang lebih memudahkan para pegawai
untuk melaksanakan setiap tugasnya karena adanya penggunaan sumber daya manusia
yang dikombinasikan dengan teknologi informasi melalui sistem yang diterapkan.
3.3 Fungsi yang terkait atas Siklus Pendapatan pada PT. ABC President Indonesia

Bagian yang terkait dalam sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan PT. ABC
President Indonesia adalah :

1. Calon Pelanggan
Bagian ini calon pelanggan melakukan pengisian formulir untuk pembelian ataupun
membuat perjanjian kontrak dalam menyuplai produk-produknya.
2. Marketing
Bagian ini pihak marketing melakukan pelayanan kepada calon pelanggan yang
ingin melakukan bekerjasama dalam mendistribusikan produknya ke pasar.
3. Bagian Financial
Bertanggung jawab untuk membuat laporan akuntansi, mengupload dan menjurnal
data yang terkait dengan penjualan/pendapatan, piutang lancar, piutang
raguragu, uang jaminan/DP pelanggan, materai dan laporan pajak bulanan.
3.4 Dokumen yang digunakan atas Siklus Pendapatan PT. ABC President Indonesia
Dokumen-dokumen yang digunakan oleh PT. ABC President Indonesia, dalam siklus
pendapatan adalah sebagai berikut :
1. Kwitansi
Dokumen ini merupakan sebagai tanda bukti transaksi atau penyerahan sejumlah
uang dari pelanggan ditandatangani dengan tujuan untuk memperkuat tanda bukti
transaksi.
2. Tanda Terima
Surat atau dokumen ini merupakan sebagai bukti bahwa pelanggan yang di tujuh
telah menerima produk yang telah dikirim, dokumen ini ditandatangani oleh
penerima dan bagian financial PT. ABC President Indonesia, dokumen ini sebagai
alat bantu jika pada saat penerimaan barang tidak sesuai yang diinginkan
pelanggan.
3. Formulir Informasi Penjualan
Dokumen ini merupakan data-data informasi seluruh penjualan yang telah
dilakukan.
3.5 Catatan Akuntansi yang digunakan atas Siklus Pendapatan PT. ABC President
Indonesia
Catatan yang digunakan oleh PT. ABC President Indonesia, atas siklus pendapatan
adalah :
a) Jurnal Pada siklus pendapatan, jurnal yang digunakan untuk mencatat biaya-
biaya yang berhubungan dengan perhitungan salah satunya adalah penjualan
mesin fotokopi dan spart part. Penjualan atas setiap transaksi secara otomatis
akan terbentuk setiap kali bagian akuntansi memasukkan transaksi keuangan ke
dalam sistem komputer.
b) Buku Besar Buku besar yang digunakan dalam sistem pendapatan adalah buku
besar kas, buku besar biaya servis mesin fotokopi.
c) Buku Kas Pembantu Buku Kas Pembantu digunakan untuk mencatat
penerimaan dan pengeluaran.
3.6 Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi atas Siklus Pendapatan Pada
PT. ABC President Indonesia
Aktivitas pengendalian dilakukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian
tujuan perusahaan. Adapun aktivitas pengendalian pada PT. ABC President
Indonesia sebagai berikut :
1. Pemisahan Tugas
Dalam perusahaan sudah terdapat pemisahan tugas antara bagian marketing,
bagian financial dan administrasi. Fungsi penjualan dan fungsi yang
memberikan otorisasi kredit sudah terpisah dan dilakukan oleh BM sendiri agar
direktur dapat memantau transaksi dalam penjualan kredit.
2. Otoritas yang sesuai
PT. ABC President Indonesia telah memberikan otoritas yang sesuai disetiap
bagian dan kegiatan dalam perusahaan, otoritas kredit atas penjualan diberikan
oleh BM sendiri agar bagian penjualan dapat terkontrol dan mengurangi adanya
kemungkinan piutang tak tertagih.
3. Dokumen yang memadai
Dokumen yang berkaitan dengan siklus pendapatan pada PT. ABC President
Indonesia diberkan nomor urut cetak sehingga setiap dokumen yang digunakan
dapat dipertanggung jawabkan dan mudah untuk ditelusuri kembali. Dalam
penggunaan dokumen terkait siklus pendapatan, perusahaan membuat rangkap
sesuai kebutuhan perusahaan yang bertujuan untuk mencegah kekeliruan.
Selain itu dokumen-dokumen tersebut juga dilengkapi dengan tanggal transaksi
dan dibuat sebanyak tiga rangkap oleh perusahaan.
4. Pengendalian Fisik
Dalam perusahaan telah terdapat pengendalian fisik terhadap kas, pengendalian
fisik terhadap gudang, dan pengendalian fisik terhadap dokumen atau catatan
perusahaan. Pengendalian ini dilakukan agar perusahaan dapat menghindari
kecurangan yang timbul atas aktiva perusahaan tersebut.
5. Review Kinerja
Setiap 1 Bulan sekali PT. ABC President Indonesia selalu melakukan review
kinerja atas setiap karyawan. Dalam melakukan review kinerja ini, dilakukan
oleh direktur pusat PT. ABC President Indonesia dari jakarta, direktur biasanya
melakukan meeting dengan beberapa bagian penanggung jawaban pada setiap
bagian. Evaluasi yang dilakukan dalam review kinerja ini dilakukan dengan
membandingkan laporan keuangan dan penjualan setiap bulan agar perusahaan
mencapai target yang telah ditentukan dan mencapai kinerja perusahaan yang
semakin baik.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan

Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan pada PT. ABC President Indonesia tentang
sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan dan siklus pengeluaran, maka penulis
dapat mengambil kesimpulan, yaitu dokumen yang digunakan dalam sistem informasi
akuntansi atas siklus pendapatan pada PT. ABC President Indonesia antara lain :
kwitansi, surat tanda terima, formulir dan faktur - faktur. Selanjutnya catatan akuntansi
yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan pada PT. ABC
President Indonesia adalah buku kas umum, buku kas pembantu dan buku jurnal. Bagian
atau fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan pada
PT. ABC President Indonesia adalah bagian calon pelanggan, marketing, financial,
administrasi dan teknisi. Adapun pengendalian intern yang diterapkan pada PT. ABC
President Indonesia meliputi pemisahan tugas, sistem otorisasi yang sesuai, dokumen
yang memadai dan review kinerja.

4.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan penulis, sistem
penggajian pada PT. ABC President Indonesia sudah cukup baik, semuanya sudah
dilaksanakan berdasarkan prosedur atau ketentuan yang berlaku akan tetapi dalam
melaksanakan tugasnya masih terdapat beberapa kelemahan-kelemahan yaitu sebagai
berikut :

1. Perangkapan fungsi, untuk menghindari perangkapan fungsi ini ada baiknya pihak
perusahaan menambah karyawan/pegawai yang berkompetensi dibidangnya masing-
masing.
2. Seiring dengan kemajuan teknologi perusahaan dituntut untuk mengikuti
perkembangan jaman dengan melakukan pencataan secara terkomputerisasi namun
ada baiknya agar juga melakukan pencataan secara manual dikarenakan untuk
berjaga-jaga jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.
3. Pada saat menerima uang atas penerimaan kas, sebaiknya perusahaan langsung
menyetorkan uang tersebut ke bank, agar tidak terjadi resiko kerugian berupa
kecurangan dan pencurian dana.
4. Disarankan perusahaan untuk lebih berinovasi mengembangkan sistem yang telah
ada.
5. Diharapkan pihak perusahaan melakukan penawaran atau promosi yang baik untuk
meningkatkan penjualan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M. (2018). Konsep Sistem Informasi Akuntansi. Modul Kuliah Sistem Informasi
Akuntansi. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana.

Rahmat, F.Data Flow Diagram dan Flowchart. Dipetik Oktober 10, 2019,

dari Slideshare:

http://www.slideshare.net/fandirahmat50/data-flow-diagram-dan-flowchart

http://fikarifqiyanti16.blogspot.com/p/profil.html

http://trane03bm.blogspot.com/2013/01/siklus-pendapatan-dan-pengeluaran.html

http://abcpresident.com/home/profile-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai