Anda di halaman 1dari 65

Ekonomi Manajerial dalam

Ekonomi Global

Bab 3
Teori Permintaan

Sumber: Dominick Salvatore


5th Edition
Demand and Supply

▪ Ekonomi berawal dan berakhir dengan


“Hukum” pasokan dan permintaan.
Hukum pasokan dan permintaan adalah
sesuatu yang penting yang dimulai
dengan mencoba menjawab pertanyaan
penting tentang kerja dari suatu sistem
pasar.

2
Permintaan
◼ Permintaan untuk suatu barang atau jasa
didefinisikan sebagai jumlah barang atau
jasa dimana orang bersedia (mau dan
sanggup) untuk membeli pada berbagai
harga (to buy at various prices) dalam
beberapa periode waktu tertentu, faktor-
faktor lain selain harga ditetapkan
konstan.
3
Pasokan
◼ Pasokan suatu barang atau jasa
didefinisikan sebagai jumlah barang atau
jasa yang orang bersedia menjual
pada berbagai harga dalam beberapa
periode waktu tertentu, faktor-faktor lain
selain harga ditetapkan konstan.

4
Analisis permintaan merupakan salah
satu aspek paling penting dalam ekonomi
manajerial, karena perusahaan tidak akan
pernah ada dan berkembang jika
permintaan akan produknya tidak ada atau
tidak dapat diciptakan.
◼ Pada bagian ini akan dibahas tentang teori
permintaan dan faktor-faktor yang
menentukan permintaan terhadap produk
suatu perusahaan.
Permintaan Individual terhadap suatu
Komoditas

◼ Permintaan akan suatu komoditas timbul karena


keinginan konsumen dan kemampuannya untuk
membeli suatu komoditas.
◼ Teori permintaan konsumen (consumer demand
theory) mempostulatkan bahwa jumlah
komoditas yang diminta merupakan suatu
fungsi dari atau bergantung pada harga komoditas
tersebut (Px), pendapatan konsumen (I), harga
komoditas yang berhubungan (komplementer atau
substitusi) - Py, dan selera konsumen (T).
Dalam bentuk fungsi teori permintaan konsumen
dapat dituliskan sbb:
Qdx = f (Px, I, Py, T)

◼ Secara umum, jika perusahaan meningkatkan harga


suatu komoditas, maka penjualan akan menurun.
Sebaliknya perusahaan mungkin akan menjual lebih
banyak unit komoditasnya dengan adanya penurunan
harga.
◼ Dengan demikian ada hubungan terbalik antara
kuantitas yang diminta dengan harganya. Artinya
pada saat harga meningkat, kuantitas barang yang
dibeli akan menurun, dan pada saat harga menurun,
kuantitas barang yang dijual meningkat.
Pada sisi lain, ketika pendapatan konsumen
meningkat, konsumen biasanya akan membeli
lebih banyak komoditas umum (sepatu, steak,
film, liburan, pendidikan, mobil, rumah dll). Ini
dikenal sebagai barang-barang normal
(normal goods).
◼ Namun ada beberapa barang & jasa yang tidak akan
banyak dibeli oleh konsumen pada saat
pendapatannya meningkat. Contoh: saat pendapatan
meningkat, konsumen akan mengkonsumsi lebih sedikit hot
dog & hamburger karena konsumen sekarang mampu
membeli steak yang kualitasnya lebih tinggi. Barang yang
“murah” seperti hot dog & hamburger disebut barang-
barang inferior (inferior goods). Meski kebanyakan
barang termasuk barang normal.
Kuantitas komoditas yang diminta oleh individual
juga tergantung pada harga berbagai komoditas
yang berhubungan.

◼ Contoh: jika konsumen akan beli lebih


banyak kopi jika harga teh meningkat
(substitusi kopi) atau jika harga gula
menurun (komplementer kopi), karena
selanjutnya harga secangkir kopi dengan gula
menjadi lebih murah.
◼ Namun demikian kuantitas komoditi yang dibeli
individu sangat tergantung pada selera.
Teori permintaan konsumen mempostulatkan bahwa
kuantitas komoditas yang diminta per satuan
periode akan meningkat jika harganya berkurang,
pendapatan konsumen meningkat, adanya kenaikan
dalam harga barang substitusi dan penurunan harga
barang komplementer.

◼ Hubungan terbalik antara harga dengan jumlah


komoditas yang diminta per satuan waktu disebut
skedul permintaan individual (individual’s
demand schedule).
Kurva permintaan pasar (market demand
curve) merupakan penjumlahan secara horisontal
dari kurva-kurva permintaan semua konsumen
dalam suatu pasar hanya jika keputusan konsumsi
dari masing-masing individu adalah independen.

◼ Jika perusahaan merupakan satu-satunya


produsen dari suatu komoditas & tidak ada
barang yang menjadi substitusinya maka
perusahaan tsb mewakili industri & menghadapi
permintaan industri atau permintaan pasar
terhadap komoditasnya.
Perubahan dalam Jumlah yang
Diminta

Price
Peningkatan harga
menyebabkan
penurunan jumlah
P1
yang diminta.
P0

Quantity
Q1 Q0
12
Perubahan Jumlah yang Diminta

Price
Penurunan harga
menyebabkan
peningkatan jumlah
yang diminta.
P0

P1

Quantity
Q0 Q1
13
Perubahan dalam Permintaan

◼ Perubahan dalam harga dihasilkan dari


perubahan jumlah yang diminta.
◼ Ini terlihat sebagai pergerakan sepanjang
kurve permintaan.
◼ Perubahan dalam penentu bukan harga
dihasilkan dari perubahan dalam
permintaan.
◼ Ini terlihat sebagai pergeseran dalam kurve
permintaan.
14
Perubahan dalam Permintaan
◼ Penentu bukan harga dalam permintaan
◼ Selera dan preferensi
◼ Pendapatan
◼ Harga produk yang berhubungan
◼ Harapan mendatang
◼ Jumlah pembeli

15
Perubahan dalam Permintaan
◼ Perubahan dalam selera pembeli
❖ Saat ini konsumen membeli daging yang lebih tipis dibanding dengan
generasi lama.
❖ karena tingkat kolesterol darah dan berat badan
◼ Perubahan dalam pendapatan pembeli
❖ Barang Normal
yaitu, shoes, steaks, travel, automobiles, education
❖ Barang Inferior
yaitu, kentang, hotdogs, hamburger
◼ Perubahan dalam jumlah pembeli
◼ Perubahan dalam Harga barang yang berhubungan
❖ Barang substitusi
yaitu, wortel dapat diganti dengan kubis
❖ Barang komplementer
yaitu, mobil dan bensin atau kompor listrik dan listrik
16
Summary

◼ Permintaan pasar adalah kumpulan & keseluruhan


permintaan individu yang ada dalam suatu pasar komoditi.
◼ Fungsi Permintaan Pasar adalah hubungan jumlah
komoditi yang diminta oleh keseluruhan individu yang ada
dalam pasar dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
◼ Kurva Permintaan Pasar adalah garis, skedul, atau
daftar yang menunjukkan jumlah suatu komoditi yang
mana seluruh individu di pasar komoditi tsb ingin &
sanggup untuk membelinya pada berbagai kemungkinan
harga.
Barang inferior adalah barang yang jumlah permintaannya
akan turun seiring dengan peningkatan pendapatan
masyarakat. Salah satu contoh barang inferior adalah
sandal jepit. Ketika tingkat pendapatan masyarakat rendah,
tingkat permintaan terhadap barang tersebut akan tinggi.
Namun ketika tingkat pendapat masyarakat meningkat,
permintaan atas barang tersebut akan turun karena
masyarakat meninggalkannya dan memilih untuk membeli
sandal lain yang lebih berkualitas meskipun dengan harga
yang lebih mahal.

Menurut kurfa indifferen, jumlah permintaan suatu barang


bisa bertambah, berkurang, atau tetap ketika pendapatan
masyarakat bertambah.
Dalam ilmu ekonomi, barang normal adalah semua barang
yang permintaannya akan bertambah ketika pendapatan
masyarakat bertambah (yang juga berarti bahwa barang
tersebut memiliki elastisitas permintaan positif. Istilah
normal tidak merujuk pada kualitas barang tersebut.

Menurut kurva indiferensi, jumlah permintaan suatu barang bisa


bertambah, berkurang, atau tetap ketika pendapatan
masyarakat bertambah.

Barang superior adalah barang-barang yang jumlah


permintaannya (Qd) naik hanya apabila pendapatan masyarakat
meningkat, barang ini termasuk tipe barang normal dalam teori
konsumen. Elastisitas pendapatan dari barang superior adalah
lebih dari satu. Barang superior biasanya berupa barang-barang
mewah, yang memang hanya ditujukan untuk masyarakat
ekonomi kelas atas.
Perubahan dalam Permintaan

Price Peningkatan dalam


permintaan
menunjukkan pada
pergeseran ke kanan
pada kurva permintaan
pasar.
P0

Quantity
Q0 Q1
20
Permintaan dalam Permintaan

Price Penurunan permintaan


menunjukkan pada
pergeseran ke kiri dalam
kurve permintaan pasar.

P0

Quantity
Q1 Q0
21
Hukum Permintaan

◼ Ada hubungan terbalik antara harga dari


suatu barang dengan jumlah barang yang
diminta per periode waktu.
◼ Efek Substitusi
◼ Efek Pendapatan
PERKECUALIAN HUKUM
PERMINTAAN

▪ Barang yang memiliki unsur spekulasi


▪ Barang prestise
▪ Barang giffen
Permintaan Konsumen Individual
QdX = f(PX, I, PY, T)

QdX = Jumlah komoditi X yg diminta oleh


individu per periode waktu
PX = Harga per unit komoditi X
I = Pendapatan konsumen
PY = Harga komoditi yang berhubungan
(substitusi atau komplementer)
T = Selera konsumen
QdX = f(PX, I, PY, T)

QdX/PX < 0
QdX/I > 0 jika barang adalah normal
QdX/I < 0 jika barang adalah inferior
QdX/PY > 0 jika X dan Y adalah bersubstitusi
QdX/PY < 0 jika X dan Y berkomplementer
Kurve Permintaan Pasar
◼ Penjumlahan horisontal kurva permintaan dari
konsumen individu
◼ Bandwagon Effect
Efek bandwagon, atau efek ikut-ikutan, adalah efek
eksternalitas jaringan positif dimana seorang konsumen
ingin memiliki suatu barang karena seseorang atau
sekelompok orang yang lain juga memiliki barang
tersebut. Efek ikut-ikutan sering timbul pada mainan
anak-anak atau pada mode pakaian.
◼ Snob Effect
Efek pengurangan pembelian ketika harga turun,
karena menganggap bahwa barang menjadi barang
murahan.
Vablen Effect (Efek pamer) pada permintaan
atau konsumsi - adalah budaya untuk
mendapatkan status dari lingkungannya, sehingga
setiap memiliki eksempatan konsumen akan selalu
meningkatkan konsumsinya.

Efek Mode (ikut arus) pada permintaan


adalah efek yang membentuk kurva permintaan
berslope negatif. Bila harga terus turun atau naik
pada titik terendah dan tertinggi maka konsumen
tidak berpengaruh lagi dengan kondisi pasar.
Sajian Horisontal : Dari
Individu ke Permintaan Pasar
Fungsi Permintaan Pasar
QDX = f(PX, N, I, PY, T)

QDX = Jumlah komoditi X yang diminta


PX = Harga per unit komoditi X
N = Jumlah konsumen di pasar
I = Pendapatan konsumen
PY = Harga yang komoditi yang berhubungan
(substitusi atau komplementer)
T = Selera konsumen
Permintaan yang Dihadapi oleh
Perusahaan
◼ Struktur Pasar
◼ Monopoli

◼ Oligopoli

◼ Persaingan Monopolistik

◼ Persaingan sempurna

◼ Jenis Barang
◼ Barang tahan lama (Durable Goods)

◼ Barang tidak tahan lama (Nondurable Goods)

◼ Barang Produsen- turunan permintaan


Fungsi Permintaan Linear

QX = a0 + a1PX + a2N + a3I + a4PY + a5T

PX
Intercept:
a0 + a2N + a3I + a4PY + a5T
Slope:
QX/PX = a1

QX
Elastisitas permintaan
◼ Merupakan ukuran kepekaan perubahan jumlah
komoditi yang diminta karena perubahan faktor yang
diminta.
Elastisitas Permintaan terhadap Harga
◼ Atau Price Elasticity of Demand merupakan prosentase
perubahan kuantitas komoditi yang diminta dibagi
dengan prosentase perubahan harganya.

% Perubahan Qx ΔQx/Qx
Ε = = X 100
% Perubahan Px ΔPx/Px
ΔQx Px ΔQx Px
= x = x
Qx ΔPx ΔPx Qx
Elastisitas Harga Permintaan

Definisi Titik (Point Definition) Q / Q Q P


EP = = 
P / P P Q

P
Linear Function EP = a1 
Q
Elastisitas Harga Permintaan

Q2 − Q1 P2 + P1
Definisi Busur (Arc Definition) EP = 
P2 − P1 Q2 + Q1
Marginal Revenue dan Elastisitas
Harga Permintaan

 1 
MR = P 1 + 
 EP 
Marginal Revenue dan Elastisitas
Harga Permintaan
PX

EP  1
EP = 1

EP  1

QX
MRX
Marginal Revenue, Total Revenue,
dan Elastisitas Harga
TR
MR>0 MR<0
EP  1 EP  1

QX

EP = 1 MR=0
Penentu Elastisitas Harga
Permintaan

Permintaan untuk suatu komoditi akan


lebih elastis jika:
◼ Memiliki banyak substitusi
◼ Didefinisikan secara sempit
◼ Banyak waktu yang tersedia untuk
menyesuaikan pada perubahan harga
Penentu Elastisitas Harga
Permintaan

Permintaan untuk suatu komoditi akan


kurang elastis jika:
◼ Memiliki sedikit substitusi
◼ Didefinisikan secara lebih luas
◼ Sedikit waktu tersedia untuk
mempertimbangkan perubahan harga
Elastisitas Harga, MR dan TR

Px
E=~ Elastisitas P naik P turun

E > 1 ----- elastis E>1 TR turun TR naik


(elastis)
E=1 TR tetap TR tetap
Px*
A Ε = 1 ---- unitary (unitary)
E<1 TR naik TR turun
E < 1 ----- inelastis (inelastis)

0 Qx
Qx*
E=0
Pendugaan Elastisitas Harga

Elastisitas harga tergantung pada :


◼ Substitutabilitas Barang

◼ Pengeluaran relatif terhadap barang

tsb.
Semakin banyak substitut -→ smk elastis berarti ada
efek substitusi.
Semakin besar pengeluaran relatif -→ elastisitasnya
rendah berarti ada efek pendapatan
Tambahan: Vital/Tidaknya suatu barang
(necessities/luxury Goods)
Elastisitas Permintaan Busur terhadap Harga

◼ Atau Arc Price Elasticity of Demand atau


elastisitas permintaan terhadap harga antara
dua titik dalam suatu kurva permintaan.
* Perubahan Harga Kecil Sekali
ΔQx Px
E= x -→ Point Elasticity
ΔPx Qx

* Perubahan Harga Cukup Besar


Q1 – Q2 P1 + P2 -→ Arc Elasticity
E arc = x
P1 – P2 Q1 – Q2
Elastisitas silang
◼ Atau Cross Price Elasticity of Demand
merupakan ukuran kepekaan perubahan dari
permintaan akan komoditas X terhadap
perubahan harga dari komoditas Y.
% Perubahan Qx ΔQx/Qx
Ε = = X 100
% Perubahan Py ΔPy/Py

ΔQx Py ΔQx Py
= x = x
Qx ΔPy ΔPy Qx
Elastisitas Harga Silang dari
Permintaan

Point Definition QX / QX QX PY


E XY = = 
PY / PY PY QX

Linear Function PY
E XY = a4 
QX
Elastisitas Harga Silang dari
Permintaan

Arc Definition QX 2 − QX 1 PY 2 + PY 1
E XY = 
PY 2 − PY 1 QX 2 + QX 1

Substitutes Complements

E XY  0 E XY  0
Faktor-faktor Lain yang Berhubungan
dengan Teori Permintaan

◼ Konvergensi Selera Internasional


◼ Globalisasi Pasar
◼ Pengaruh Preferensi Internasional pada
Permintaan Pasar
◼ Pertumbuhan Electronic Commerce
◼ Biaya penjualan
◼ Rantai pasokan dan logistik
◼ Customer Relationship Management
Elastisitas pendapatan
◼ Merupakan ukuran kepekaan perubahan
permintaan dari komoditas tertentu
terhadap perubahan pendapatan.
% Perubahan Qx
EI=
% Perubahan I

ΔQx I
= x
ΔI Qx
Elastisitas Pendapatan dari
Permintaan

Point Definition Q / Q Q I
EI = = 
I / I I Q

Linear Function I
EI = a3 
Q
Elastisitas Pendapatan dari
Permintaan

Q2 − Q1 I 2 + I1
Arc Definition EI = 
I 2 − I1 Q2 + Q1

Normal Good Inferior Good

EI  0 EI  0
Contoh:
Harga barang A & harga barang B, serta guna
batas masing-masing barang menurut konsumen .
Barang MUA Barang MUB
A B
1 50 1 40
2 45 2 36
3 40 3 32
4 35 4 28
5 30 5 24
6 25 6 20
7 20 7 16
8 15 8 12
9 10 9 8
10 5 10 4
Seorang konsumen pendapatannya Rp 13,- ingin
membeli 2 macam barang A & B. Harga barang A
& B masing-masing Rp 1,- per buah.

◼ Kepuasan tertinggi adalah dengan


membeli barang A sebanyak 7 buah &
barang B sebanyak 6 buah.
◼ Pengeluaran total Rp 13,- masing-masing
Rp 7,- untuk barang A & Rp 6,- untuk
barang B.
◼ MUA MUB 20 = 20
=
PA PB 1 1
Andaikan pendapatan turun Rp 12,- & harga A
naik Rp 2,- per buah & harga B tetap Rp 1,-

◼ MUA MUB 40 20
= =
PA PB 2 1
◼ Maka kepuasan masing-masing barang
berubah.
Indifference Curves

Prepared by Robert F.
Brooker, Ph.D.
Copyright ©2004 by
South-Western, a
division of Thomson
Learning. All rights
reserved. Slide 53
Garis Anggaran
GF: M = $6, PX = PY = $1
GF’: PX = $2
GF’’: PX = $0.67

Prepared by Robert F.
Brooker, Ph.D.
Copyright ©2004 by
South-Western, a
division of Thomson
Learning. All rights
reserved. Slide 54
Ekuilibrium Konsumen

Prepared by Robert F.
Brooker, Ph.D.
Copyright ©2004 by
South-Western, a
division of Thomson
Learning. All rights
reserved. Slide 55
Turunan kurve permintaan
konsumen

Prepared by Robert F.
Brooker, Ph.D.
Copyright ©2004 by
South-Western, a
division of Thomson
Learning. All rights
reserved. Slide 56
Garis Anggaran & Medan Anggaran

M/Py

M = X.Px + Y.Py

0 X
M/Px
Alokasi Penghasilan Konsumen
Y

M/Py

Ye E
IC4
Yb
IC3
Ya
IC2
IC1
0 X
Xa Xb Xe M/Px
Kurva Penghasilan Konsumen
(Income Consumption Curve - ICC)
adalah kurva yang menghubungkan titik
Y
equilibrium konsumen pada berbagai
tingkat pendapatan konsumen sementara
harga barang X dan Y tetap.
M3/Py
M2/Py

ICC
M1/Py
E3

E2
IC3
E1
IC2
IC1
0 X
M1/Px M2/Px M3/Px
Kurva Harga Konsumsi
(Price Consumption Curve – PCC)
adalah kurva yang menghubungkan
Y
titik-titik keseimbangan konsumen
pada berbagai tingkat harga dari satu
komoditi sementara penghasilan
M/Py
konsumen adalah tetap.
PCC

E2
IC3
E E1
IC2
IC3

0 X
X X1 X2 M/Px M/Px1 M/Px2
Sekelompok barang yang memberikan tingkat
kepuasan tertinggi harus memenuhi 2 syarat:

1. Terjadi saat IC tertinggi bersinggungan dengan


garis anggaran.
2. Keadaan tsb akan terjadi pada titik singgung
antara IC tertinggi dengan garis anggaran.
- ΔY
Slope IC = = - MRS
ΔX
- Px
Slope garis anggaran =
Py
- Px Px
- MRS = MRS =
Py Py
Slope PCC menunjukkan nilai elastisitas harga:

◼ PCC horisontal --- Eh = 1 (unitary)


Tidak ada perubahan pengeluaran untuk barang
X dan Y karena jumlah barang Y yang akan
dibeli, harga barang Y dan pendapatan tidak
berubah.
◼ PCC berslope positif --- Eh < 1 (inelastis)
Harga barang X turun, pengeluaran untuk barang
Y naik dan pengeluaran untuk barang X turun.
◼ PCC berslope negatif --- Eh > 1 (elastis)
Jika harga barang X turun, pengeluaran barang Y
turun dan barang X naik.
Fungsi Permintaan
Linear : Qx = a + b1Px + b2Py + b3A
Tidak Linear : Qx = a.Pxb Nc Oxd

Perubahan Perubahan
P Permintaan (D) P Kuantitas yg
Diminta (Qd)

P1 A
P

B
P2
D1
Do
D2 Q
Q
Q2 Qo Q1 Q1 Q2
Menghitung Elastisitas dari Kurva Permintaan
◼ Perusahaan Tasty Co. memasarkan kopi merek X dan
mengestimasi regresi permintaan kopinya sbb:
Qx = 1,5 – 3 Px + 0,8 I + 2 Py – 0,6 Ps + 1,2 A
dimana:
Qx = penjualan kopi merek X di AS dalam jutaan pon
per tahun.
Px = Harga kopi merek X, dollar per pon
I = pendapatan personal disposible, trilliun dollar per
tahun.
Py = harga kopi pesaing, dollar per pon
Ps = harga gula, dollar per pon
A = iklan kopi merek X, ratusan ribu dollar per tahun.
◼ Misalkan pada tahun ini, Px = $2; I = $2,5, Py = $1,8;
Ps = $0,5 dan A = $1 maka:
Qx = 1,5 – 3(2) + 0,8(2,5) + 2(1,8) – 0,6(0,5) + 1,2(1) = 2
◼ Elastisitas permintaan kopi merek X thd harganya adalah
E = -3{2/2} = -3
◼ Elastisitas permintaan kopi merek X thd pendapatan
adalah E = 0,8{2,5/2} = 1
◼ Elastisitas permintaan kopi merek X thd harga kopi
pesaing adalah E = 2{1,8/2} = 1,8
◼ Elastisitas permintaan kopi merek X thd harga gula adalah
E = -0,6{0,5/2} = -0,15
◼ Elastisitas permintaan kopi merek X thd periklanan adalah
E = 1,2{1/2} = 0,6

Anda mungkin juga menyukai