Bisnis
Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran
Oleh: Kelompok 2 :
1. Uly Prawesti B2B1 17 006
2. Irwan Doko B2B1 17 007
3. Mirdha B2B1 17 008
4. Arniati B2B1 17 009
5. Indirwan B2B1 17 010
I. PENDAHULUAN
II. PEMBAHASAN
A. Permintaan (Demand)
Prinsip fundamental ekonomi ini dikenal sebagai hukum permintaan :
Harga dan kuantitas yang diminta berbanding terbalik. Artinya, sebagai
harga dari kenaikan yang baik (jatuh) dan semua hal lain tetap konstan,
kuantitas yang diminta dari air terjun yang baik (meningkat). Segala sesuatu
yang lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembeli, seperti
pendapatan konsumen, periklanan, dan harga barang-barang lain seperti
kemeja, tetap konstan. Akibatnya, survei pasar tidak meminta konsumen
berapa banyak mereka akan membeli pada tingkat pendapatan alternatif
atau iklan, melainkan hanya berusaha untuk menentukan berapa banyak
yang akan dibeli dengan harga alternatif. Riset pasar menunjukkan bahwa,
memegang semua hal lain konstan, kuantitas konsumen bersedia dan
mampu membeli turun sebagai kenaikan harga.
Kurva permintaan pasar menunjukkan jumlah total yang baik semua
konsumen bersedia dan mampu untuk membeli pada setiap harga yang
mungkin, memegang harga barang, pendapatan, iklan dan variable
konstan lainnya.
Perhatikan bahwa garis miring ke bawah , yang mencerminkan hukum
permintaan , dan bahwa semua faktor-faktor lain yang mempengaruhi
permintaan tetap konstan pada setiap titik.
Dari hukum tersebut bisa kita simpulkan bahwa tingkat harga suatu barang
atau jasa akan mempengaruhi tingkat permintaan konsumen. Jika harga
naik maka konsumen enggan melakukan permintaan dan hal yang mungkin
akan terjadi konsumen akan mencari bahan pengganti yang tentunya lebih
murah. Hukum permintaan ini berlaku selama faktor-faktor selain harga
barang atau jasa tetap dan tidak berubah (cateris paribus).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya cateris paribus, antara
lain :
Teknologi yang digunakan tetap
Penjual tidak memerlukan harga tunai
Penjual tidak kahwatir atau takut jika suatua saat adanya kenaikan
harga.
Jumlah pedagang atau produsen tetap
Apabila ada faktor selain harga berubah, maka hukum permintaan ini tidak
akan berlaku. Contohnya ketika hari raya ini, harga pakian cenderung naik,
namun permintaan akan pakian tersebut tetap naik, karena pada saat itu
pakaian memang kebutuhan yang penting bagi masyarakat. Selain itu ada
satu contoh lagi terkait kondisi yang tidak sesuai dengan hukum permintaa,
yaitu permintaan akan pulsa, meskipun harga pulsa selalu naik, namun
permintaan masyarakat akan pulsa tetap naik, hal ini dikarenakan memang
pulsa merupakan hal yang vital di kehidupan manusia, untuk internet,
komunikasi, kerja dan lainnya.
1. Fungsi Permintaan
Pengertian Fungsi permintaan adalah suatu fungsi yang menunjukkan
hubungan antara kuantitas barang atau jasa yang diminta oleh
konsumen dengan harga barang atau jasa tersebut. fungsi permintaan
juga menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta
dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Fungsi permintaan merupakan kajian matematis yang digunakan untuk
menganalisa perilaku konsumen dan harga barang atau jasa tersebut.
Fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga
suatu barang naik maka permintaan akan barang tersebut juga menurun
dan sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan akan
barang tersebut meningkat. Jadi, hubungan antara harga dan jumlah
barang yang diminta oleh konsumen memiliki hubungan yang terbalik,
sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif.
Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai
berikut :
Qd = a – bPd atau Pd = -1/b ( -a + Qd)
Keterangan :
a dan b = konstanta, dimana b harus bernilai negatif
b = ∆Qd / ∆Pd
Pd = harga barang per unit yang diminta
Qd = banyaknya unit barang yang diminta
Syarat, P ≥ 0, Q ≥ 0, serta dPd / dQ < ; 0
Qd = a - bPd
Ø a & b adalah konstanta dimana b harus bernilai negatif
Ø Pd adalah harga barang yang diminta
Ø Qd adalah jumlah barang yang diminta
Untuk lebih jelasnya, kami tampilkan dalam contoh kurva berikut ini:
Dalam kurva permintaan di atas, diketahui bahwa harga es krim naik dari
$1.00 menjadi $2.00 sebagai akibat dari adanya pajak (tax).
Contoh:
Pendapatan Konsumen
Untuk barang normal, apabila pendapatan konsumen
meningkat, maka jumlah barang yang diminta akan meningkat
pula dan kurva permintaan akan bergeser ke kanan.
4. Surplus konsumen
Surplus konsumen adalah selisih antara harga maksimum konsumen yang
bersedia untuk membayarnya dan harga sebenarnya yang harus
dibayarnya. Jika konsumen akan bersedia membayar lebih dari harga
yang diminta saat ini, maka mereka mendapatkan keuntungan yang
lebih dari produk yang dibeli dari mereka untuk membelinya. Surplus
konsumen ditambah surplus produsen sama dengan jumlah surplus
ekonomi di pasar.
Surplus konsumen adalah perbedaan antara jumlah maksimum yang
bersedia dibayar konsumen untuk sebuah barang dengan jumlah
sebenarnya yang dibayar konsumen.
Surplus Konsumen Secara Umum
Untuk pasar secara keseluruhan, surplus konsumen dapat diukur dengan
area di bawah kurva permintaan dan diatas garis yang menunjukkan
harga pembelian barang. Surplus konsumen dengan mudah dapat
dihitung jika kita mengetahui kurva permintaannya. Gambar kurva
permintaan yang terlihat seperti tangga bukannya garis lurus
menunjukkan kita bagaimana mengukur nilai yang diperoleh konsumen
dengan membeli karcis dalam jumlah berbeda. Tetapi karena dalam
pasar biasanya jumlah yang diukur adalah ribuan jadi kurva permintaan
pasar bentuknya jadi garis lurus.
B. Penawaran (Supply)
Dalam penawaranpun juga ada yang namanya kondisi cateris paribus,
dimana hukum penawaran akan berlaku jika tidak ada faktor-faktor lain
yang berubah. Jika ada salah satu faktor lain yang berubah, maka akan
terjadi ketimpangan dalam hukum penawaran, yang awalnya jika harga
naik maka penawaran pun ikut naik. Di sini bisa terjadi penawaran yang
menurun meskipun harga barang atau jasa tinggi. Contohnya penawaran
terhdap tiket sepak bola akan menurun meskipun harganya naik, hal ini
dikarenakan kuota terbatas atau sudah penuh. Selain itu bisa juga
penawaran sepatu roda akan turun meskipun harganya tinggi dan minat
konsumen tinggi, hal ini dikarenakan biaya produksi yang sangat mahal
untuk produksi sepatu roda sehingga hanya mampu memproduksi sepatu
roda sedikit.
Pada intinya hukum penawaran ini membicarakan tentang hubungan yang
selaras antara harga suatu barang atau jasa dengan jumlah barang yang
ditawarkan. Hukum penawaran ini adalah lawan dari hukum permintaan.
Hukum penawaran
Jika dalam hukum permintaan mambahas tentang hubungan yang bertolak
belakang antara harga dan jumlah permintaan, di dalam hukum
penawaran ini akan membahas tentang adayan hubungan linear dan
selaras antara harga dan jumlah penawaran yang terjadi. Sehingga hukum
penawaran berbunyi sebagai berikut :
“Semakin tinggi harga suatu barang atau jasa, maka semakin tinggi pula
frekuensi penawaran akan barang atau jasa yang terjadi, dan jika harga
barang atau jasa turun maka, intensitas (tingkatan/keadaan/ukuran)
penawaran akan barang dan jasapun akan menurun”.
Ada beberapa contoh tentang hukum penawaran :
1. Ketika harga gas LPG naik, maka produsen menawarkan lebih banyak
jumlah LPG dengan tujuan meraih keuntungan yang besar.
2. Minat akan Hp android semakin meningkat, harganyapun juga tinggi.
Dengan demikian produsen akan meningkatkan intensitas penawarannya
agar bisa meraih omset yang besar.
3. Setelah lebaran minat akan sirup menurun dan harganyapun turun, maka
produsen mengurangi penawaran terhadap sirup ini, agar tidak
menyebabkan kerugian.
4. Jika musim hujan telah lewat maka kebutuhan akan jas hujan akan
berkuurang, hal ini menyebabkan harga jas hujan turun, untuk itulah
produsen mengurangi intensitas penawaran jas hujan untuk menghindari
kerugian.
5. Minat masyarakat terhadap kurma meningkat di bulan ramadhan ini,
otomatis harga kurmapun juga tinggi, hal ini menyebabkan para
produsen meningkatkan penawarannya terhadap kurma dengan tujuan
memperoleh keuntungan yang besar.
1. Fungsi Penawaran:
Fungsi penawaran adalah fungsi yang menunjukan hubungan antara
harga barang di pasaran dengan jumlah barang yang ditawarkan ke
produsen.Sama halnya seperti fungsi permintaan fungsi penawaran
memliki hukum penawaran(supply) yaitu jika harga barang naik, maka
jumlah barang yang ditawarkan/disupply akan meningkat dan sebaliknya
jika harga turun barang yang akan ditawarkan/disupply akan
menurun.Dari sini kita dapat konklusikan harga barang dan jumlah barang
yang ditawarkan memiliki hubungan yang positif.
Rumus diatas ini harus dihafal agar dapat mengerjakan fungsi penawaran
:O
Berikut adalah contoh soal fungsi penawaran untuk lebih memperjelas
pengertian.
Berikut adalah contoh soal fungsi penawaran untuk lebih memperjelas
pengertian.
Pada saat harga roti adalah Rp.40.000/buah, banyak orang yang
membeli atau penawarannya adalah 34 buah tetapi pada saat harga
roti menjadi Rp.70.000/buah jumlah orang yang membeli atau
penawaran adalah 40 buah. Tentukan fungsi penawaran tersebut!
P-P1= Q-Q1
P2-P1 Q2-Q1
Sebelum mengerjakan seperti di awal carilah data yang terdapat pada
soal:
P1: 40.000 Q1: 34
P2: 70.000 Q2: 40
1. P-40.000= Q-34
70.000-40.000 40-34
2.P-40.000 = Q-34
30.000 6
3.(P-40.000)x6 = (Q-34)x30.000
Hasilnya menjadi:
4. 6P-240.000 = 30.000Q-1.020.000
Berikutnya biarkan angka yang bersama variable Q terpisah:
5.30.000Q =6P+(-240.000+1.020.000)
7.Q= 6P + 780.000
30.000
8.Q= 0.0002P + 26
Kurva penawaran pasar Kurva yang menunjukkan jumlah total yang baik
bahwa semua produsen dalam pasar yang kompetitif akan menghasilkan
di setiap harga, memegang harga input, teknologi, dan variabel lain yang
mempengaruhi pasokan konstan.
Perubahan kuantitas yang ditawarkan Perubahan harga memimpin yang
baik terhadap perubahan kuantitas yang ditawarkan baik itu.
Hal ini terkait dengan pergerakan sepanjang kurva penawaran yang
diberikan.
1000
800
600
400
200
0
Q
10 30 50 70 90
Untuk lebih jelasnya, kami tampilkan dalam contoh kurva berikut ini:
Pergerakan di Sepanjang Kurva Penawaran
Dalam kurva penawaran di atas, diketahui bahwa harga es krim naik dari
$1.00 menjadi $3.00.
Peningkatan harga es krim ini mengakibatkan jumlah penawaran es krim
bertambah dari 1 menjadi 5, dan terjadi pergerakan di sepanjang kurva
penawaran yaitu dari titik A ke C.
Contoh:
Teknologi
Adanya teknologi dapat meningkatkan produktivitas produsen,
sehingga dengan jumlah faktor produksi tetap, produsen dapat
memproduksi lebih banyak barang dibanding sebelum
menggunakan teknologi.
4. Surplus Produsen
Surplus produsen adalah selisih antara harga produsen yang sudah
disediakan dengan baik dan jumlah harga yang sebenarnya mereka
terima dari konsumen. Ini adalah uang tambahan, manfaat, dan atau
keuntungan dari produsen yang didapatkan dari menjual produk dengan
harga yang lebih tinggi dari harga minimal yang diterima mereka seperti
yang ditunjukkan oleh kurva penawaran.
Pada panel a), harga yang berlaku adalah P1, sedangkan kuantitas yang
ditawarkan adalah Q1, dan surplus produsennya sama dengan luas
segitiga ABC. Ketika harga naik dari P1 menjadi P2, seperti nampak pada
panel b), maka kuantitas yang ditawarkan naik dari Q1 menjadi Q2 dan
surplus produsennya juga naik menjadi segitiga ADF. Kenaikan surplus
produsen (bidang BCFD) tercipta antara lain karena produsen menerma
pendapatan lebih banyak kini (bidang BCED) dan sebagian lagi karena
ada produsen baru yang memasuki pasar karena harga meningkat
(bidang CEF).
C. Keseimbangan pasar
Pengertian Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar adalah suatu keadaan ketika permintaan dan
penawaran berada pada suatu titik yang sama. Kurva yang melukisannya
biasa dikenal dengan kurva keseimbangan pasar (Market Equilibrium/
keseimbangan). Dalam kurva ini, titik equilibrium tersebut akan mampu
bertahan dalam jangka panjang apabila pada titik tersebut konsumen dan
produsen sama-sama diuntungkan atau hanya memperoleh kerugian yang
sangat kecil.
Interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran di pasar, akan
melahirkan keseimbangan harga dan kuantitas yang disebut dengan
keseimbangan pasar. Jadi, keseimbangan pasar terjadi jika harga dan
jumlah barang yang diminta di pasar sama dengan harga dan jumlah
barang yang ditawarkan. Dengan kata lain, keseimbangan pasar terjadi
pada harga dan jumlah barang ketika kekuatan penawaran dan
permintaan seimbang. Pada kondisi ini, akan tercipta harga keseimbangan
(equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium quantity). Pada
kondisi keseimbangan, harga dan kuantitas cenderung tetap tidak berubah,
selama faktor lain tetap (tidak berubah).
Untuk mengetahui harga dan jumlah keseimbangan dapat dilakukan
dengan cara tabel, cara kurva, dan cara matematis. Ketiga cara tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Cara Tabel
Berikut disajikan tabel tentang jumlah gula putih yang diminta dan
ditawarkan pada berbagai tingkat harga yang dibandingkan.
Berdasarkan Tabel 3.6 terlihat bahwa keseimbangan pasar terjadi pada saat
jumlah penawaran dan permintaan mencapai jumlah 30 ton per bulan dan
pada harga Rp10.000,00 per kg. Dengan demikian, 30 ton per bulan
merupakan jumlah keseimbangan (equilibrium quantity) dan harga
Rp10.000,00 per kg merupakan harga keseimbangan (price quantity).
Seandainya, dicoba dengan harga Rp5.000,00, apakah yang akan terjadi?
Pada harga tersebut konsumsi melebihi produksi. Konsumen akan berebut
untuk memperoleh sejumlah gula putih yang dibutuhkan. Hal ini akan
menyebabkan harga gula putih naik. Adapun pada harga Rp15.000,00,
jumlah yang ditawarkan lebih besar dari jumlah yang diminta, sehingga
persediaan gula putih akan menumpuk. Oleh karena itu, terjadinya
penumpukan gula putih dan harga barang tersebut akan turun. Dengan
demikian tidak terjadi harga keseimbangan.
2. Cara Kurva
Lihat kembali Tabel 3.2 (skedul permintaan gula putih) dan Tabel 3.4 (skedul
penawaran gula putih). Kurva permintaan dan penawaran berdasarkan
data Tabel 3.2 dan Tabel 3.4 tergambar pada Kurva 3.13 berikut.
Kurva 3.13 menjelaskan titik keseimbangan (titik E) pada Q = 30. Jika dari titik
keseimbangan ditarik garis ke sumbu Q, akan diperoleh jumlah
keseimbangan. Jika dari titik keseimbangan ditarik garis ke sumbu P, akan
diperoleh harga keseimbangan. Berdasarkan Kurva 3.13 harga
keseimbangan pasar dan jumlah keseimbangan pasar terjadi di titik
perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran.
3. Cara Matematis
Berdasarkan fungsi permintaan dan fungsi penawaran gula putih
sebelumnya, Anda dapat mencari harga keseimbangan pasar dan jumlah
keseimbangan pasar. Pada dasarnya, harga keseimbangan terjadi apabila
jumlah gula putih yang diminta di pasar sama dengan jumlah gula putih
yang ditawarkan. Secara matematis hal ini ditunjukkan oleh persamaan Qd
= Qs.
Kerjakanlah tugas ini secara mandiri dalam buku tugas Anda. Tentukanlah
keseimbangan pasar untuk kurva permintaan dan kurva penawaran dan
buatlah grafiknya berdasarkan persamaan berikut.
Qd = 250 – 5P
Qs = –100 + 12,5 P
Jika keseimbangan pasar dapat dicapai, apa yang akan terjadi. Apa yang
akan terjadi adalah bahwa tidak akan ada barang atau produk penyedia
layanan lainnya, dan tidak ada konsumen yang tidak mendapatkan produk
untuk memenuhi kebutuhan Anda. Akibatnya, tidak ada alasan bagi pasar
untuk menaikkan dan menurunkan harga barang dengan asumsi ceteris
pribus (hubungan antara harga dan jumlah barang yang tidak memberikan
pengaruh terhadap harga barang) kondisi seperti ini disebut keseimbangan
pasar.
Asumsi ceteris pribus adalah hubungan antara harga dan jumlah barang
yang tidak memberikan pengaruh terhadap harga barang.
Berikut akibat jika asumsi ceteris paribus tidak terpenuhi:
Pergeseran permintaan
Pergeseran penawaran
Mekanisme pasar (market mechanism) adalah kecenderungan pasar bebas
untuk perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang, yaitu sampai
jumlah penawaran dan permintaan sama. Pada titik ini karena tidak ada
kelebihan permintaan atau kelebihan penawaran, tidak ada tekanan
terhadap harga untuk berubah lagi. Penawaran dan permintaan tidak
selalu berada dalam equilibrium dan beberapa pasar mungkin tidak akan
mencapai equilibrium dengan cepat apabila kondisi tiba- tiba berubah,
namun kecenderungan tetap, bahwa pasar biasanya mengarah ke
keseimbangan.
Untuk memahami mengapa pasar cenderung mengarah ke keseimbangan
misalnya pada awal harga berada di atas tingkat keseimbangan pasar (P1)
dalam gambar 3.1 maka produsen akan berusaha memproduksi dan
menjual barang lebih daripada kesediaan konsumen untuk membeli.
Akibatnya akan terjadi surplus dimana jumlah penawaran melebihi jumlah
permintaan. Untuk menjual surplus ini atau paling sedikit mencegah surplus
yang bertambah, produsen akan mulai menurunkan harga. Akhirnya harga
turun, jumlah permintaan akan naik dan jumlah penawaran akan turun
sampai harga equilibrium Pe tercapai.
Hal sebaliknya akan terjadi jika harga mula- mula ada di bawah Pe, yaitu P2.
Kekurangan (Shortage), yaitu situasi dimana jumlah permintaan melampaui
jumlah penawaran. Hal ini mengakibatkan harga tertekan keatas karena
konsumen akan bersaing satu sama lain untuk mendapatkan penawaran
yang ada dan produsen merespons dengan kenaikan harga dan
menambah output dan harga akhirnya akan mencapai Pe.
Ketika menggambarkan dan menggunakan kurva penawaran dan
permintaan diasumsikan bahwa pada setiap harga, barang akan diproduksi
dan dijual dalam jumlah tertentu. Asumsi ini hanya bisa terjadi jika suatu
pasar sedikitnya bersifat bersaing, yaitu baik penjual maupun pembeli hanya
mempunyai sedikit kekuatan di pasar. Maksudnya adalah secara individu
memiliki sifat kemampuan untuk mempengaruhi harga pasar.
III. PENUTUP
Kesimpulan
Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran. Analisis permintaan dan
penawaran memberikan bantuan yang sangat berarti kepada ahli ekonomi
dalam memahami beberapa peristiwa ekonomi yang wujud dalam
masyarakat.
Teori permintaan dan penawaran berguna untuk menerangkan interaksi
antara penjual dan pembeli di pasar persaingan sempurna.
Pasar persaingan sempurna yaitu di dalam pasar – pasar terdapat banyak
penjual dan pembeli.