Disusun Oleh:
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Teori Perilaku Konsumen” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Ibu Susanti Kurniawati, M.Si. pada mata kuliah ekonomi mikro. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Teori Perilaku
Konsumen bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
i
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
I.III. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2
BAB II PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
ii
III.I. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
23
III.II. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
I.II. Rumusan Masalah
I.III. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
apabila pemenuhan kebutuhan atas suatu barang dilakukan secara
terus-menerus, kenikmatan dari mengonsumsi barang tersebut
mula-mula tinggi, namun makin lama makin menurun sampai
akhirnya akan mencapai titik jenuh (mencapai titik nol). Penelitian
ini menghasilkan Hukum Gossen I yang selengkapnya Jika
pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara
terus-menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi,
namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun
sampai dikemukakan oleh William Stanley Jevons, seorang
ekonom dan matematikawan [CITATION Ala08 \l 1033 ].
4
Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa nilai guna total
pada awalnya menaik, namun selanjutnya menurun. Sedangkan
nilai guna marjinal terus mengalami penurunan. Pada es krim
pertama, kepuasan total atau nilai total memakan es krim adalah
40. Pada es krim kedua, nilai guna total terus meningkat, yaitu
menjadi 70. Namun nilai guna marjinal atau tambahan kepuasan
mulai berkurang. Pada es krim kedua tersebut nilai guna marjinal
bernilai 30. Begitu seterusnya sampai es krim kelima. Pada waktu
es krim kelima, kamu sudah merasa kekenyangan sehingga
tambahan nilai kepuasannya nol. Bahkan ketika kamu mencoba
seki es memakan es krim keenam, kamu malah tidak dan sakit
perut. Nilai guna total es krim tersebut mulai (menjadi 90).
Sedangkan nilai guna marjinal atau tambahan kepuasannya
menjadi negatif (-10). Es krim keenam sudah tidak menarik selera
lagi. Jadi terlihat bahwa nilai guna marjinal atau tambahan
kepuasan dalam memakan es krim tersebut makin lama makin
menurun [ CITATION Ala08 \l 1033 ].
5
Dari kurva tersebut terlihat bahwa utilitas total meningkat
seiring dengan bertambahnya konsumsi, akan tetapi dengan
proporsi yang semakin menurun. Adapun utilitas marjinal dari
setiap tambahan barang akan menurun sejalan dengan
meningkatnya konsumsi [ CITATION Ala08 \l 1033 ].
6
Dalam menyikapi persoalan di atas tadi, Gossen
mengatakan bahwa konsumen akan melakukan konsumsi
sedemikian rupa sehingga nilai guna marjinal setiap barang dan
jasa yang dikonsumsi akan sama. Artinya, unit terakhir dari
masing-masing produk yang dikonsumsi memiliki nilai yang sama.
Pernyataan ini dikenal dengan nama Hukum Gossen II. Untuk
memahami masalah ini, mari kita lihat ilustrasi berikut ini.
Misalkan seorang pegawai memiliki gaji Rp200.000,00. Pada saat
menerima gaji, dia mendapatkan uang pecahan Rp20.000 sebanyak
10 lembar. Dia memiliki kebutuhan berturut-turut: makan dan
minum, pakaian, sewa rumah, biaya transportasi, dan kursus.
Penggunaan uang dalam memenuhi kebutuhan itu diperlihatkan
dalam Peraga 3.2. [ CITATION Ima08 \l 1033 ].
7
c. Dua lembar untuk keperluan sewa rumah.
d. Satu lembar untuk keperluan transportasi.
8
lembaran Rp20.000 berikutnya, nilainya berturut-turut menjadi
5, 4. 3. ...,
e. Pemenuhan kebutuhan biaya kursus dengan menggunakan
lembaran Rp20.000 pertama, nilai pemuasannya 6. Pemuasan
dengan lembaran Rp20.000 kedua, nilainya 5. Penggunaan
lembaran Rp20.000 berikutnya, nilainya berturut-turut menjadi
4. 3, 2, ..1. C.
9
Dengan menggunakan pendekatan kardinal, kepuasan
maksimum yang akan dicapai konsumen secara matematis dapat
ditunjukkan dengan persamaan:
10
Jawab:
Untuk menentukan keseimbangan konsumen (kepuasan
maksimum) pada saat mengkonsumsi dua jenis barang dengan harga yang
berbeda, ketentuan berikut harus terpenuhi.
11
Dari harga ketiga kombinasi pemakaian barang yang dikonsumsi
tersebut, kombinasi kedua (empat unit barang A dengan harga
Rp40.000,00 total utilitas 164 dan lima unit barang B, dengan harga
Rp100.000,00 dan total utilitas 360) adalah yang terbaik. Mengapa?
Karena pendapatan habis terbelanjakan. Pada kombinasi pertama (barang
A tiga unit dan barang B dua unit) pendapatan masih tersisa. Pada
12
kombinasi ke-3 (barang A lima unit dan barang B delapan unit), tingkat
pendapatan kurang.
Ling Ling Wei membeli apel dan buah jeruk dengan harga masing-
masing Rp8 dan Rp4 per buah. Pendapatan yang dianggarkan Ling Ling
Wei untuk pembelian buah apel dan buah jeruk adalah Rp52. Agar utilitas
yang diperolehnya maksimal, bagaimanakah kombinasi buah apel dan
buah jeruk yang terbaik? Kepuasan atau nilai guna marjinal dari kedua
buah itu dapat dilihat pada Peraga 3.4
Jawab:
Untuk menjawab soal ini, terlebih dahulu kita harus mencari nilai
MU/P untuk tiap buah apel dan jeruk. Tujuan perhitungan MU/P adalah
untuk menentukan kepuasan marjinal (marginal utility) yang paling tinggi
dengan pengorbanan tertentu. MU/P untuk tiap buah apel dan buah jeruk
dapat dilihat pada Peraga 3.5.
Dengan harga Rp8 pada pembelian buah apel pertama, nilai guna
marjinalnya adalah 56. Dengan harga Rp1, MU/P = 56/8 = 7. Dengan
harga Rp4 pada pembelian jeruk pertama, nilai guna marjinalnya 32, dan
13
MU/P = 56/8 = 8. Jadi, MU/P paling tinggi ada pada jeruk. Oleh karena
itu, yang dipilih pertama kali adalah jeruk. Demi menjaga keseimbangan
jenis buah yang dikonsumsi, maka pilihan berikutnya jatuh pada buah
apel, yaitu dengan MU/P = 7. Pilihan jeruk dan pilihan keempat kembali
pada buah apel. Pilihan kelima dan keenam jatuh pada buah jeruk, karena
MU/P-nya lebih tinggi. Demikian seterusnya.
Dengan melihat tabel, dapat dihitung bahwa buah apel dan buah
jeruk yang dibeli masing-masing adalah 4 dan 5. Kepuasan marjinal total
yang diperoleh adalah:
14
15
II.II. Kurva Indiferent (Indifference Curve)
16
Jika digambarkan dalam kurva, diperoleh kurva indiferen sebagai
berikut.
17
Sebagai contoh. Kurva dibawah memperlihatkan kurva indiferen
yang dikembangkan dari kurva diatas, yaitu sebagai berikut [ CITATION
Wid08 \l 1033 ].
18
II.III. Garis Anggaran
I = PX.QX + PY.QY
19
Kita dapat menuliskannya menjadi :
Qy = I/Py - Px/Py.
20
harga Y tetap maka garis anggaran akan berotasi sepanjang sumbu X.
Apabila harga barang Y yang berubah, sedangkan harga X tetap maka
garis anggaran akan berotasi sepanjang sumbu Y [ CITATION Cat14 \l 1033 ].
Jawab :
Y = I/ PY – (PX/PY) X
I = 200 rb
PX = 20 rb
PY = 8 rb
21
Sehingga fungsi garis anggarannya adalah
Y = 200/8 – (20/8) X
Y = 25 – 2,5 X
a.
22
Contoh Soal
Jawab
Diketahui :
23
Dan disaat X = 11,1 maka Y dapat diperoleh yaitu :
Y = 1,6X
Y = 1,6 (11,1)
Y = 17,8
24
Dalam gambar atas dimisalkan pendapatan konsumen adalah tetap
sebesar Y dan pada permulaannya harga makanan adalah P c dan harga
pakaian adalah Pa. dengan demikian pada permulaannya garis a
menggambarkan garis anggaran pengeluaran konsumen tersebut. garis a
menyinggung kurva kepuasan sama U1 di titik E. oleh karena itu, jumlah
pakaian yang dikonsumsi adalah Q unit. Seterusnya, misalkan pendapatan
dan harga makanan tidak mengalami perubahan, tetapi harga pakaian
menurun dan sekarang telah menjadi Pb. Dengan perubahan ini maka garis
anggaran pengeluaran sekarang ditunjukkan oleh garis b. ia disinggung
kurva kepuasan sama U2 di titik E1 . keseimbangan ini menggambarkan
bahwa pakaian yang dikonsumsi telah meningkat menjadi Q1 unit. Uraian
ini menunjukan bahwa perubahan harga pakaian mengakibatkan
perubahan ke atas jumlah pakaian yang dibeli dan dikonsumsi.
25
BAB III
PENUTUP
III.I. Kesimpulan
III.II. Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, E., & Rohmana, Y. (2015). Ekonomi Mikro Suatu Pengantar. Bandung:
Rizqi Press.
27