Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang diinginkan dibeli atau
dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi permintaan dalam
ilmu ekonomi adalah sebuah fungsi yang menunjukan hubungan antara harga
barang dengan jumlah barang yang diminta oleh masyarakat. "Fungsi Permintaan"
berasal dari dua kata, yaitu fungsi dan permintaan. "Fungsi" adalah ketergantungan
suatu variabel dengan variabel lainnya. Fungsi secara umum ditulis y = F(x). Secara
grafik, digambarkan dengan y = sumbu vertikal, x = sumbu horizontal dan F
menyatakan ketergantungan y terhadap x. Sedangkan "permintaan" adalah
banyaknya barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Dalam ilmu ekonomi, fungsi permintaan ditulis sebagai p = F(q). Dimana p, garis
vertikal, adalah Price (harga barang), dan q, garis horizontal, adalah Quantity of
Goods (Banyaknya barang), dan F menyatakan ketergantungan antara harga
dengan jumlah barang.
· Fungsi permintaan bersifat negatif. Artinya, jika nilai p bertambah, maka nilai q
akan berkurang, begitu juga sebaliknya. Hingga suatu saat nilai p akan menyentuh
titik tertinggi (harga maksimal), titik q akan menyentuh titik terendah (barang tidak
ada), sebaliknya, q akan menjadi barang bebas jika titik p mencapai titik
terendahnya (harga 0 atau gratis).
· Titik titik pada fungsi permintaan tidak dapat memiliki nilai negatif dan tidak
mungkin bernilai tak terhingga (~), ini berarti fungsi permintaan selalu terletak di
kuadran I.
· Fungsi permintaan memiliki fungsi satu-satu, artinya, satu titik p hanya untuk
satu titik q, begitu juga sebaliknya. Misalnya, pada tingkat harga (p) Rp. 500,00,
jumlah barang (q) yang diminta adalah 5 buah; pada tingkat harga Rp. 100,00
jumlah barang yang diminta naik menjadi 10 buah.
B. Kurva Permintaan.
Kurve permintaan adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubungan antara
harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para spembeli.
Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riel di masyarakat tentang jumlah
permintaan suatu barang pada berbagai tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk
KURVA
1. Perubahan Harga
a. Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah permintaan akan bertambah dan
kurva permintaan akan bergeser ke kanan.
b. Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah permintaan akan berkurang, dan
kurva permintaan akan bergeser ke kiri.
2. Ukuran pasar. Kota yang populasinya lebih besar cenderung akan membeli
lebih banyak dari pada kota yang populasinya kecil.
Pada saat harga naik permintaan turun dan pada saat harga turun permintaan naik.
Kuantitas permintaan cenderung turun ketika harga naik karena dua alasan dasar :
E. Jenis permintaan.
1. Permintaan Absurd/Absolut.
2. Permintaan Potensial.
Permintaan potensial adalah permintaan yang sudah didukung oleh daya beli,
namun belum terdapat keinginan untuk membeli.
3. Permintaan Efektif.
4. Permintaan Individu.
Permintaan Individu adalah permintaan yang dilakukan oleh satu konsumen saja.
Hukum permintaan dapat juga dijelaskan oleh pengaruh subtitusi (penggantian). Jika
harga suatu barang lebih rendah dari yang diperkirakan,maka konsumen akan
melihat adanya kesempatan tawar-menawar dengan memperbandingkannya
dengan barang yang masih memiliki harga penuh. Konsumen untuk sementara
waktu akan merubah pola konsumsinya dengan menggantikan barang yang masih
memiliki harga penuh.
Andaikan ada seorang yang masih ragu-ragu antara membeli obat farmasi atau obat
tradisional. Jika kemudian obat farmasi mempunyai suatu promosi khusus dengan
diturunkannya harga, sedangkan harga obat tradisional tidak berubah, maka hal itu
mungkin akan mempengaruhi pelanggan untuk membeli obat farmasi tanpa ada
keraguan. Ini adalah suatu ilustrasi efek subtitusi (penggantian)..
A. Pengertian Penawaran.
Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang disediakan untuk dijual pada
berbagai tingkatan harga pada waktu dan tempat tertentu. Pengertian lain dari
pesnawaran adalah keinginan dan kemampuan para penjual atau penyalur untuk
menawarkan berbagai jumlah barang dalam suatu relevansi harga.
B. Kurva penawaran.
Jika harga barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, sehingga kurva
bergeser ke kanan.
Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang, kurva bergeser
ke kiri.
Pada saat harga Rp.30,00 jumlah unit yang ditawarkan sejumlah 40 unit
Pada saat harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah barang yang ditawarkan meningkat
menjadi 60 unit, kurva bergeser ke kanan.
Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00 maka jumlah yang ditawarkan berkurang
menjadi 25 unit, kurva penawaran bergeser ke kiri.
b. Harga input. Harga input seperti tenaga kerja, mesin, dan material juga sangat
mempengaruhi biaya produksi. Semakin rendah harganya, semakin banyak
kuantitas yang bersedia diproduksi.
D. Hukum penawaran.
a. Pada saat harga naik permintaa naik dan pada saat harga turun permintaan
turun.
E. Jenis penawaran.
Model ini digunakan dalam pasaran bebas yang terdapat persaingan sempurna di
mana tiada seorang pun pembeli atau penjual yang banyak mempengaruhi harga
dan harga diketahui. Kuantiti barang yang dibekalkan oleh pengeluar dan kuantiti
yang dikehendaki oleh pengguna adalah bergantung kepada harga pasaran barang
tersebut. Dalam teori asas penawaran (law of supply), kuantiti yang ditawar berkait
dengan harga. Ia mempunyai kecerunan positif, lebih tinggi harga lebih banyak
penawaran (dengan andaian ceteris paribus). Teori asas permintaan (law of
demand) pula menunjukkan kaitan berlawanan antara kuantiti yang diminta dan
harga iaitu lebih tinggi harga sesuatu barang, lebih rendah permintaannya (dengan
andaian ceteris paribus). Faktor-faktor lain kecuali harga dianggap tidak berubah.
Kaitan ini dipanggil "keluk penawaran" dan "keluk permintaan" atau ringkasnya
"penawaran" dan "permintaan".
Teori asas penawaran dan permintaan (laws of supply and demand) menyatakan
bahawa keseimbangan harga pasaran dan kuantiti sesuatu barang berada pada titik
pertemuan antara permintaan pengguna dan penawaran pengeluar. Di sini, kuantiti
yang ditawarkan sama dengan kuantiti yang diminta (rajah) adalah seimbang.
Teori penawaran dan permintaan (bahasa Inggris: supply and demand) dalam ilmu
ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para
calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan
digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini
sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para
pembeli dan penjual, serta interaksi imereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik
tolak bagi berbagabi model dan teori ekonomi lainnya.
Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan
berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan
kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan
ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya
faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan
dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Model permintaan dan penawaran menerangkan interaksi dalam pasaran
untuk sesuatu barangan di antara pengeluar dan pengguna, dan hubungannya
dengan harga dan penawaran barangan itu. Ia merupakan model asas
mikroekonomi dan digunakan untuk menjelaskan beberapa senario, dan juga
sebagai konsep asas untuk berbagai-bagai model perekonomian dan teori yang lain.
Ia asalnya diterangkan oleh Antoine Augustin Cournot, dan dipopularkan oleh Alfred
Marshall.
Model ini meramalkan bahawa dalam sebuah pasaran bebas yang sempurna, harga
berfungsi untuk menyeimbangkan jumlah diperlukan oleh pengguna dan jumlah
dibekal oleh pengeluar dalam menghasilkan sebuah ekonomi seimbang.
Kurva permintaan dan penawaran memiliki slope yang berlawanan. Apabila kedua
kurva tersebut bertemu, yang berarti pada tingkat harga tertentu kuantitas diminta
sama dengan kuantitas ditawarkan, maka terjadi keseimbangan (ekuilibrium) di
pasar. Harga pada posisi ekuilibrium ini disebut juga harga kliring pasar (market
clearing price).
Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat dari naik
turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan.
Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap, maka ada
kecenderungan harga akan naik. Misalnya pada harga Rp.20,00 jumlah permintaan
30 unit. Jika jumlah permintaan meningkat 40 unit, maka harga akan naik menjadi
Rp.30,00. Perhatikan di grafik: E akan berubah menjadi E1.
Jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga
akan turun.
Misalnya pada harga Rp.40,00 jumlah penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran
bertambah menjadi 50 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.30,00.
Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga
akan naik.
Misalnya pada harga Rp.25,00 jumlah penawaran 45 unit. Jika jumlah penawaran
berkurang menjadi 35 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.35,00.