MARKET FORCES:
DEMAND AND
SUPPLY
Permintaanyang saling
mempengaruhi antara yang satu
dengan yang lain (kolektif) bukan
karena sematamata karena faktor
yang inherent dalam barang yang
diminta.
Gejala yang terjadi karena saling
mempengaruhi terutama karena pengaruh
eksternal yaitu perilaku konsumen lain
yang menyebabkan seseorang terdorong
ikut membeli.
Faktorfaktor yang mendorong terjadinya
permintaan non functional:
1.Pengaruh eksternal: Bandwagon effect,snob
effect dan veblen effect
2.Permintaan spekulatif
3.Permintaan irrasional
Bandwagon effect. : Gejala ini dipergunakan untuk
menjelaskan permintaan yang dipengaruhi oleh mode
(fashion). Pada waktu mode mulai di introduksi, maka
pembeli pertama merupakan orang yang paling berpengaruh
yang seakan akan berani ditertawakan karena bentuk
pakaian yang baru dan mungkin aneh serta tidak biasa.
Phenomena ini mungkin terjadi pada waktu celana jeans
pertama dijual. Apa bagusnya? Sudah bahanya tebal seperti
kulit, warnanya kumel,belel dan mbulak. Namun dua tiga
pembeli pertama berhasil melalui “percobaan” ini , pembeli
lain cepat menyusul, bahkan memberi kesan takut ketinggalan
jaman (bagi yg tdk beli). Dalam keadaan yg demikian
penurunan harga tdk hanya menimbulkan price effect tetapi
juga bandwagon effect .yang keduanya menambah pembelian
barang tsb lebih banyak lagi dari pada yg ditunjukan “price
effect”.
Penawaran/Supply
Supply dpt di definisikan sebagai kuantitas produk (barang
dan/jasa) yang ditawarkan untuk dijual di pasar.
Secara umum sangat tergantung pada se jumlah variabel
Para ekonom telah merumuskan beberapa variabel penting
yang mempengaruhi penawaran suatu produk (Qsx) al :
Harga produk x yg ditawarkan
Harga dari input yg digunakan memproduksi X(Pi)
Harga produk lain yg berkaitan dalam produksi (Pr)
Tingkat teknologi yg tersedia (T)
Ekspektasi produsen dimasa Yad (Pe)
Banyaknya perusahaan yg memproduksi produk sejenis yg
ditawarkan itu (Nf).
Faktor faktor spesifik mlain yg berkaitan dg penawaran thd produk
X itu mis : kondisi perekonpmian negara,fasilitas dari pemerintah,
keadaan politik dll ( o )
Qsx = f (Px,Pi,Pr,T,Pe,Nf,O)
Beberapa Prinsip Keseimbangan Pasar
Harga keseimbangan adalah harga yg terbentuk pada situasi dimana
kwantitas produk yang diminta sama dengan kuantitas produk yang
ditawarkan. Apabila harga sekarang (current Price) lebih tinggi daripada
harga keseimbangan, maka kuantitas produk yg ditawarkan akan lebih besar
daripada kuantitas produk yang diminta. Hal ini menimbulkan penawaran
berlebih (excess supply), dan kekuatan pasar akan menekan harga kebawah
menuju harga keseimbangan, melalui tindakan produsen yg menurunkan
harga agar mampu menjual produk yg berlebihan itu. Sebaliknya ,apabila
harga sekarang (current price) lebih rendah daripada harga keseimbangan,
maka kuantitas produk yang diminta akan lebih besar daripada kuatitas
produk yang ditawarkan, hal ini akan menimbulkan permintaan berlebih
(excess demand), dan kekuatan pasar akan mendorong harga keatas menuju
harga keseimbangan, melalui tindakan konsumen yg bersdia membeli
dengan harga yg lebih tinggi untuk produk yg berkurang (jlh terbatas) di
pasar itu.
Karena harga yang berada dibawah harga keseimbangan
akan dikoreksi oleh konsumen,dan harga yang berada diatas
keseimbangan akan dikoreksi oleh produsen, maka pasar
akan mengendalikan harga menuju ke titik kombinasi harga-
kuantitas (P,Q) keseimbangan pasar digambar ditunjukan
pada titik A.
Jika permintaan meningkat karena adanya perubahan nilai
dari variable penentu permintaan (mis: naiknya pengeluaran
iklan,bhn baku,labour, listrik,bbm, dll), sementara
peanwaran tetap, maka titi harga-kuantitas keseimbangan
akan bergeser keatas. Dalam hal ini maka harga dan
kuantitas keseimbangan baru akan lebih tinggi daripada
harga dan kuantitas keseimbangan lama.
Harga produk yg diatur pemerintah : mis pupuk,gabah,jalan
tol,listrik, Transportasi. Dalam hal ini pemerintah memberlakukan harga
dasar (floor price) dan harga eceran tertinggi (ceiling price). HET atau harga
patokan setempat (HPS) yg diberlakuakan untuk produk pupuk dan semen
merupakan harga maksimum yang diijinkan oleh pemerintah kepada produsen
untuk menetapkan harga jual thd produk itu. Sedangkan harga dasar yg
diberlakukan untuk harga gabah kering giling (GKG) merupakan harga
minimum yg ditetapkan oleh pemerintah kepada penjual dalam menetapkan
harga jual produk itu. Apabila pemerintah menetapkan HET atau HPS lebih
rendah dari dari harga keseimbangan (harga pasar) yg sesungguhnya, maka
permintaan lebih (excess demand) akan terjadi yg berakibat pada kekurangan
pada produk itu dipasar, karena pada tingkat harga tertinggi yg ditetqpkan oleh
pemerintah telah menyebabkan konsumen ingin membeli lebih banyak produk
itu sedangkan produsen menawarkan produk itu dalan kwantitas yg lebih
sedikit. Dan sebaliknya apabila pemerintah menetapkan HET lebih tinggi dari
harga keseimbangan (harga pasar) yg sesun gguhnya maka penewaran akan
berlebih (Excess supply) shg kelebihan produk dipasar.
Secara hipotesis gb diatas menunjukan kondisi
keseimbangan dipasar untuk pupuk urea terjadi pada
Rp 450,-/kg danmkwantitas keseimbangan pasar adalah
30 juta ton,amun krn pemerintah menetapkan HET
pupuk sebesar Rp 330/kg, mengakibatkan kuantitas
permintaan meningkat menjadi 45 juta ton sedangkan
kuantitas penawaran menjadi 18 juta ton akibatnya
petani sulit mendapatkan pupuk di pasar. Ini krn HET
lebih rendah daripada harga keseimbangan di pasar yg
sesungguhnya ( titik kombinasi A)
Gambar diatas secara hipotesis dapat ditunjukan bahwa untuk
gabah kering giling (GKG) terjadi pada keseimbangan Rp 300/kg
dan kuantitas keseimbangan pasar adalah 30 juta ton (titik A)
namun krn pemerintah menetapkan harga dasar GKG Rp 350/kg
mengakibatkan kuantitas penawaran meningkat menjadi 40 juta
ton sedangkan kuantitas permintaan berkurang menjadi 18 juta
ton, disini terjadi penawaran berlebih 22 juta ton pada harga dasar
itu.
Dengan demikian penetapan harga eceran tertinggi (HET) atau
harga patokan setempat (HPS) maupun harga dasar (HD) dari
suatu produk seyogyanya memperhatikan kondisi keseimbangan
pasar dari produk itu , agar tidak menimbulkan gejolak pasar.
Apabila pemerintah menetapkan Harga Dasar (HD)
Lebih tinggi daripada harga keseimbangan (harga pasar) yg
sesungguhnya, maka penawaran berlebih akan terjadi yg berakibat
pd kelebihan produk dipasar, krn harga pasar yg ditetapkan
pemerintah menyebabkan produsen ingin menjual produk lebih
banyak sedangkan konsumen membeli produk itu dalam kuantitas
yg lebih sedikit. Keadaan sebaliknya berlaku apabila pemerintah
menetapkan HD lebih rendah dari harga keseimbangan pasar
sesungguhnya maka permintaan berlebih yg berakibat kekurangan
produk itu dipasar. Krn tingkat har yg ditetapkan pemerintah telah
menyebabkan konsumen ingin membeli lebih banyak sedangkan
produsen menawarkan jumlah produk yg lebih sedikit.
The equilibrium price would be below the maximum legal
price