Anda di halaman 1dari 19

Supplay and Demand

Hukum Permintaan

Hukum Permintaan menyatakan bahwa jika harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang
diminta akan turun. Sebaliknya jika harga suatu barang turun maka jumlah barang yang akan
diminta semakin banyak.

Kurva permintaan adalah daftar hubungan antara harga suatu barang dengan tingkat permintaan
tersebut

Kurva Permintaan

Hukum Penawaran

Hukum Penawaran menyatakan bahwa jika harga suatu barang semakin tinggi, maka jumlah
penawaran dari barang yang diminta akan tinggi. Sebaliknya jika makin rendah harga suatu barang
maka akan semakin sedikit penawaran atas barang tersebut

Kurva penawaran adalah hubungan antara harga dengan jumlah yang ditawarkan

Kurva Penawaran

Pasar dan Keseimbangan

Pasar (market) adalah sekelompok pembeli dan penjual dari sebuah produk atau jasa tertentu. Di
pasar biasanya terjadi interaksi antara pembeli dan penjual yang dapat mengakibatkan
penawaran dan permintaan.

Keseimbangan pasar (Equilibrium)

Suatu keadaan ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Pergerakan (Movement) dan Pergeseran (Shift) Kurva Permintaan

Perubahan permintaan dapat dilihat dari dua segi sudut pandang atas perubahan kurva
permintaan yang ada. Perubahan kurva permintaan tersebut dapat dilihat dari segi pergerakan
(movement) sekaligus dari segi pergeseran (shift) pada kurva permintaan yang ada.

Pergerakan (Movement) Sepanjang Kurva Permintaan

Pergeseran tersebut menunjukan perubahan kombinasi antara kuantitas dan harga suatu barang
pada titik – titik kombinasi di sepanjang kurva permintaan. Pergerakan menunjukan bahwa
hubungan dalam permintaan masih tetap konsisten.

Pergeseran (Shift) Sepanjang Kurva Permintaan

Pergeseran (shift) kurva permintaan adalah kondisi perubahan jumlah barang yang diminta
meskipun harga yang berlaku tetap atau tidak berubah. Pergerakan tersebut akan memberikan
dampak perubahan pada hubungan akan permintaan suatu barang atau jasa.

Pergerakan (Movement) dan Pergeseran (Shift) Kurva Penawaran

Pergerakan dan pergeseran pada kurva penawaran yang dimaksud yaitu gerakan sepanjang kurva
penawaran itu sendiri (shift along the supply curve) dan Gerakan seluruh kurva penawaran yang
bersangkutan (shift of the supply curve).

Pergerakan (Movement) Sepanjang Kurva Penawaran


Pada gambar tersebut menunjukan bahwa jika harga naik, maka jumlah barang yang ditawarkan
naik pula. Dengan demikian terjadilah gerakan sepanjang kurva penawaran dari A ke B

Pergeseran (Shift) Sepanjang Kurva Penawaran

Perubahan penawaran terjadi jika faktor faktor yang menghubungkan kurva itu dengan jumlah
yang ditawarkan maupun dengan harga telah berubah, dan pada gambar tersebut dapat dilihat
perubahan output terjadi sekalipun, juga tidak ada perubahan sama sekali. Perubahan output
disebabkan karena terjadi pergeseran seluruh kurva penawaran.

Perubahan Kuantitas yang diminta

Perubahan jumlah yang ingin dibeli oleh konsumen dimana faktor-faktor lain yang menyebabkan
perubahan permintaan selain harga berubah

Perubahan Permintaan

Perubahan jumlah barang yang terjadi karena perubahan harga barang itu sendiri.

Kurva perubahan Kuantitas yang diminta


Kurva Perubahan Permintaan

Perubahan Kuantitas yang Ditawarkan

perubahan penawaran mengacu pada pergeseran seluruh kurva penawaran, yang disebabkan oleh
pergeseran seperti pajak, biaya produksi, dan teknologi.

Perubahan Penawaran

Perubahan kuantitas yang ditawarkan mengacu pada pergerakan sepanjang kurva penawaran,
yang hanya disebabkan oleh perubahan harga.

Kurva perubahan Kuantitas yang ditawarkan

Kurva Perubahan Permintaan

Harga Tertinggi dan Harga Terendah

Harga Tertinggi

Pemerintah menetapkan harga jual tertinggi sehingga barang/jasa masih bisa dibeli oleh
konsumen secara wajar.

Harga Terendah

Kebijakan ini dijalankan pemerintah saat ada barang atau jasa yang harga jualnya terlalu rendah
Kurva Harga Tertinggi

Jika kebijakan ini menghasilkan kelebihan permintaan, maka akan ada kekurangan pasokan
barang atau kelangkaan (shortage)

Kurva Harga Terendah

Dengan adanya kebijakan tersebut, maka penjual akan memanfaatkan situasi dengan
menawarkan lebih banyak, sehingga akan ada kelebihan penawaran (excess supply).

Shortage

“Surplus terjadi pada harga pasar ketika kuantitas yang ditawarkan melebihi kuantitas yang
diminta.” (yaitu, kelebihan pasokan)

Surplus

"Kekurangan terjadi pada harga pasar ketika kuantitas yang diminta melebihi kuantitas yang
ditawarkan." (yaitu, kelebihan permintaan)

Kurva
Bagaimana peran pemerintah dalam mengatur tingkat keseimbangan pasar? Selain itu bagaimana
cara pemerintah dalam menentukan harga tertinggi dan terendah suatu barang produksi dan apa
yang menjadikan patokan pemerintah dalam menentukan harga tertinggi dan terendah suatu
barang?

Peran pemerintah dalam keseimbangan pasar:


1. Membentuk komisi pengawas Persaingan Usaha ( KPPU ) yang bertugas untuk mengawasi
bentuk-bentuk persaingan usaha tidak sehat (monopoli)
2. Penyesuaian dalam penyesuaian tarif atau harga barang-barang strategis seperti telepon, listrik,
BBM, air minum , gas dan sejenisnya.
3.Penetapan kebijakan ekspor dan impor barang atau jasa.
4 Pemberian subsidi (bantuan pemerintah) kepada produsen.
5.Penerapan operasi pasar untuk barang-barang kebutuhanyang pokok dan menyangkut hajat
hidup orang banyak, seperti gula, beras, telur dan sejenisnya. 6.Penetapan kebijakan moneter
seperti meregulasi dan mengawasi peredaran uang dan barang yang dapat mempengaruhi
pembentukan harga.
7.Penentuan tarif atau harga dasar paling minimum dan maksimum untuk barang-barang
kebutuhan yang pokok dan menyangkut hajat hidup orang banyak.
Cara pemerintah menentukan harga tertinggi dan terendah suatu barang produksi yaitu dengan
melakukan Penentuan Harga Maksimum (Ceilling Price)
Cara ini dilakukan pemerintah dengan menentukan harga tertinggi yang berlaku di pasar, yang
tingginya berada di bawah harga pasar. Dan melakukan Penentuan Harga Minimum (Floor Price)
Cara ini dilakukan pemerintah dengan menentukan harga terendah yang berlaku di pasar, yang
tingginya berada di atas harga pasar.
Kebijakan harga tertinggi (ceiling price) antara lain ditetapkan untuk barang kebutuhan pokok
dan barang yang penting bagi konsumen. Penentuan harga didasarkan pada Perpres tentang
Pengendalian Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, dimana pemerintah memiliki
wewenang mengendalikan harga pada waktu-waktu tertentu. Pertimbangannya adalah bahan
pokok harus tersedia dalam jumlah yang memadai, memenuhi standar mutu, serta pada tingkat
harga yang wajar untuk menjaga keterjangkauan barang-barang tersebut bagi masyarakat.
Berkaitan dengan kebijakan ini, penentuan harga dilakukan pemerintah dengan
mempertimbangkan struktur biaya yang wajar termasuk di dalamnya biaya produksi dan
distribusi, serta keuntungan bagi pelaku usaha. Oleh karena itu idealnya pemerintah perlu
melibatkan pelaku usaha dalam menyusun aturan kebijakan tentang harga tertinggi tersebut.
Sementara itu, kebijakan harga dasar (floor price) umumnya diterapkan pada komoditas pertanian
yang mempunyai pola panen fluktuatif, dan biasanya efektif melindungi petani dari harga yang
merosot tajam pada saat panen raya (komoditas gabah misalnya). Kebijakan harga dasar bagi
komoditas pertanian di Indonesia bertujuan untuk melindungi petani produsen dalam rangka
menjamin pendapatan yang layak dari usaha taninya dan memberikan insentif berproduksi secara
berkelanjutan. Penetapan harga dasar ditentukan berdasar peraturan pemerintah. Metode
penghitungan harga pembelian atau harga dasar berbeda dari waktu ke waktu, sesuai dengan
perkembangan ekonomi nasional, dinamika lingkungan strategis ekonomi global, dan
ketersediaan alat analisis yang cocok pada masanya. Metode yang pernah digunakan antara lain
Rumus Tani, Benefit/Cost Ratio, incremental benefit cost ratio (IBCR). Semoga membantu
menambah wawasan.

Pada slide perubahan kuantitas yang ditawarkan disebutkan bahwa hanya perubahan harga yang
mampu memengaruhi perubahan kuantitas yang ditawarkan sehingga mengacu pada pergerakan
sepanjang kurva. Pertanyaan saya apakah memungkinkan jika ada faktor lain selain perubahan
harga yang dapat memicu perubahan kuantitas yang ditawarkan tersebut dan jika ada, apa faktor
tersebut?

Jadi, perubahan kuantitas yang ditawarkan tidak hanya meliputi faktor perubahan harga tetapi
juga terdapat faktor-faktor yang lain, diantaranya faktor biaya produksi, jumlah produsen,
proyeksi keuntungan, persaingan produk, harga barang di masa depan, faktor alam, teknologi,
pajak, serta kebijakan pemerintah.

yang diajukan, yang dapat membuat pergerakan sepanjang kurva penawaran hanyalah harga
barang itu sendiri, namun ada faktor lain yang dapat membuat pergeseran pada kurva penawaran
seperti contohnya :
1. Harga Input (faktor produksi)
Faktor produksi bisa berupa modal, tenaga kerja, bahan baku dsb
jika harga input naik maka kuantitas yg ditawarkan akan turun, dan akan menyebabkan kurva
permintaan bergeser ke kiri
2. Jumlah Penjual
Semakin banyak penjual maka semakin banyak pula barang yg tersedia, hal ini menyebabkan
kurva permintaan bergeser ke kanan
3. Teknologi
Semakin canggih teknologi maka semakin banyak unit yang dapat dihasilkan dalam waktu yang
sama, hal ini menyebabkan semakin banyak unit yg dapat ditawarkan dan menyebabkan
pergeseran kurva ke arah kanan
4. Ekspetasi
contohnya : bulan juni lebaran tiba maka produsen akan bereksperasi jika dihari raya harga
daging sapi akan naik, oleh karena itu pada dihari lebaran produsen akan meningkatkan kuantitas
yang ditawarkan (membuat kurva bergeser ke kanan)
Sudah dijelaskan bahwa hukum permintaan menyatakan bahwa harga akan mempengaruhi
jumlah barang, maka bagaimana pengaruh variable independen terhadap hukum permintaan serta
bagaimana dampaknya terhadap kurva permintaan?

Variabel independen merupakan penelitian variabel bebas yang bisa mempengaruhi variabel
lainya dari adanya suatu variabel dependen .contohnya seperti kualitas pelayanan jasanya atau
selera dari konsumen, menurut saya hal tersebut bisa mempengaruhi kurva permintaan bukan
mempengaruhi hukum permintaan nya sebab hukum permintaan akan seperti itu tidak akan
berubah, jadi variabel bebas mungkin bisa mempengaruhi kurva permintaan seperti jika
pelayanan yang memuaskan, selera konsumen yang cocok akan mengakibatkan banyaknya
permintaan yang mengakibatkan produsen harus meningkatkan jumlah persediaan nya yang
mengakibatkan kurva bergeser ke kanan , dapat di simpulkan bahwa yang membuat kurva
permintaan bergerak atau berubah hanya barang itu sendiri

apa faktor yang menyebabkan terjadinya shortage dan surplus dan apakah dampak yang diberikan
kepada penjual dan pembeli bila salah satu hal tersebut terjadi?

Penyebab terjadinya Surplus (harga pasar lebih tinggi dari harga keseimbangan) yaitu:
- Terjadinya excess supply (kelebihan jumlah Penawaran)
- Jumlah penawaran meningkat
- Mekanisme pasar akan menyesuaikan sampai dicapai harga keseimbangan
Dampak terjadinya Surplus bagi produsen:
Kondisi dimana terjadinya surplus produsen yaitu ketika harga jual yang diterima produsen
lebih besar dari harga barang yang mereka terima.
Contoh: ada developer perumahan yang menjual rumah seharga Rp 700 juta. Tetapi rumah
tersebut
terjual dengan harga Rp 750 juta, nah itu artinya developer tersebut mendapat surplus produsen
sebesar Rp 50 juta.
Dampak terjadinya Surplus bagi konsumen:
Kondisi dimana terjadinya surplus konsumen yaitu ketika konsumen mendapatkan harga yang
lebih
rendah dari jumlah yang bisa mereka bayarkan.
Contoh: ada seorang konsumen yang bersedia membeli rumah sebesar Rp 800 juta. Tetapi harga
pasar untuk rumah tersebut sebenarnya Rp 900 juta, maka dari kejadian tersebut, konsumen
mendapat surplus sebesar Rp 100 juta.
Penyebab terjadinya Shortage (harga pasar lebih rendah dari harga keseimbangan) yaitu:
- Terjadinya kelebihan jumlah permintaan
- Mekanisme pasar terus melakukan penyesuaian sampai tercapainya titik keseimbangan
Dampak terjadinya Shortage bagi produsen:
Kondisi dimana terjadi shortage produsen yaitu ketika harga jual yang diterima produsen
lebih rendah dari harga yang pasar.
Contoh: ketika seseorang menjual ruko dengan harga Rp 100 juta di sebuah daerah. Tetapi ruko
tersebut hanya bisa terjual seharga Rp 80 juta dikarena ada kondisi yang bisa mengurangi harga
jual ruko tersebut
seperti lokasi yang kurang strategis.
Dampak terjadinya Shortage bagi konsumen:
Kondisi dimana terjadinya shortage konsumen yaitu ketika konsumen membeli barang yang
harganya lebih
tinggi daru harga pasar.
Contoh: ketika seseorang membeli sayur dipasar tetapi harga sayur tersebut mengalami
peningkatan
karena banyak petani sayur yang gagal panen.
Bagaimana pemerintah melakukan penetapan harga tertinggi dan harga terendah? Apakah ada
faktor-faktor dalam penentuan atau hanya melihat dari segi ekonomi masyarakat?

Cara pemerintah menentukan harga tertinggi dan terendah suatu barang yaitu dengan melakukan
Penentuan Harga Maksimum (Ceilling Price).
Cara ini dilakukan pemerintah dengan menentukan harga tertinggi yang berlaku di pasar, yang
tingginya berada di bawah harga pasar. Dan melakukan Penentuan Harga Minimum (Floor Price).
Cara ini dilakukan pemerintah dengan menentukan harga terendah yang berlaku di pasar, yang
tingginya berada di atas harga pasar.
Faktor-faktor dalam penentuan harga yaitu:
1. faktor biaya produksi
2. jumlah produsen
3. proyeksi keuntungan
4 .persaingan produk
5. harga barang di masa depan
6. Faktor alam
7. Tekonologi
Dijelaskan pemerintah akan ikut campur tangan mengenai harga tertinggi dan harga terendah,
tetapi bagaimana jika negara tersebut menganut sistem ekonomi kapitalis ataupun liberalis yang
dimana pemerintah hanya berperan sebagai pengawas? Apa dampaknya terhadap demand dan
supply?
Sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi pasar merupakan kegiatan ekonomi sebagian besar
dilakukan oleh pihak swasta. Pemerintah hanya mengawasi dan melakukan kegiatan ekonomi
yang berhubungan dengan penyelenggaraan negara.
Dimana prinsip bekerjanya mekanisme pasar menyebabkan terjadinya
persaingan. Persaingan terjadi antara penjual barang-barang yang
serupa untuk menarik pembeli, antara pembeli untuk mencapai
barang-barang yang mereka inginkan
Ini tentunya akan berpengaruh pada supply and demand karena permasalahan yang dialami
negara sistem ekonomi kapitalis bisa berupa berbenturan dengan tingkat permintaan konsumen,
di mana tingkat
permintaan konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor. Dengan cara pandang seperti ini, maka
bagi
sistem ekonomi kapitalis/liberalis, solusi ekonomi yang harus ditempuh
secara mikro adalah peningkatan produksi sebanyak-banyaknya, dan
secara makro mengejar pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya.
Apakah sudah cukup membantu? Apakah teman-teman yang lain ingin membantu menambahkan
atau ada jawaban yang lain?
Dalam sistem pasar bebas murni, invisible hand yang mengatur perekonomian.

Pada slide kurva harga terendah, dijelaskan bahwa saat kondisi kelebihan penawaran (excess
supply), pemerintah membeli kelebihan yang disimpan dan dijual kemudian hari.
Apakah ada kriteria tertentu untuk pemerintah membeli kelebihan tersebut? Misalkan jenis
barang atau yang lainnya,
Jika kelebihan tersebut berupa barang yang mudah membusuk, apakah pemerintah akan membeli
kelebihan tersebut? Jika ya, bagaimana pemerintah mengelolanya agar saat dijual kembali barang
masih dalam kondisi layak jual?
Menurut kelompok kami, Tidak ada kriteria tertentu untuk membeli sebuah kelebihan barang,
tetapi lebih baik jika membeli sebuah barang yang bisa digunakan untuk jangka lama, jadi
meminimalisir terjadinya buang-buang barang karena sudah membusuk atau tidak layak pakai
lagi.
Namun, jika ternyata kelebihan yang dimiliki merupakan barang yang cepat membusuk dan tidak
tahan lama, hal itu bisa dilakukan dengan menjual barang tersebut dengan harga yang lebih
rendah. Sehingga tidak terjadi kelebihan penawaran (excess supply) .
Pemerintahan akan membeli surplus produksi yang tercipta karena kebijakan harga dasar (floor
price).

bertanya terkait dengan HET. Pemerintah akhir-akhir ini menetapkan HET minyak yang
bertujuan untuk menurunkan harganya yang kian melambung
( https://money.kompas.com/.../shopee-hingga-tokopedia... ). Menurut pendapat kalian, jika
ditinjau langsung dalam realita sehari-hari, seperti penjualan yang ada di swalayan modern
maupun pasar tradisional, apakah hal tersebut sudah tepat dilakukan pemerintah, atau adakah cara
lain yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut selain dengan menentukan HET
yang diterapkan di pasaran?

kebijakan yang dilakukan pemerintah sudah tepat, dikarenakan jika kita melihat alasan naiknya
harga minyak karena lonjakan harga minyak nabati dunia yang dimana knaikan harga CPO ini
menyebabkan harga minyak goreng ikut naik cukup signifikan.
Selain itu juga disebabkan Permintaan Biodiesel untuk Program B30 dimana pemerintah
memiliki program B30 yakni mewajibkan pencampuran 30% Biodiesel dengan 70% bahan bakar
minyak jenis Solar. Tujuan program ini ialah agar semakin mengurangi laju impor BBM sehingga
meningkatkan devisa negara.
Namun, saat ini kondisinya sedang tidak ideal, di mana produksi CPO sedang menurun. Di sisi
lain kebutuhan pangan akan minyak goreng tetap tinggi.
Dan yang terakhir karena pandemi covid-19 yg belum berakhir membuat harga minyak goreng
terus merangkak naik. Pasalnya akibat Covid-19 produksi CPO ikut menurun drastis, selain itu
arus logistik juga ikut terganggu.
Dengan harga minyak yang lebih murah, dapat membantu pemenuhan kebutuhan rumah tangga
serta usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM.
apabila dalam suatu kasus ekonomi, didapati seorang konsumen yang sangat membutuhkan
barang namun barang tersebut tidak tersedia/langka di pasaran karena produsen yang menjual
dengan harga cenderung murah sehingga para konsumen tergiur untuk membelinya, dan produsen
yang menjual barang tersebut tidak banyak, nah pertanyaannya jika stock di pasaran tidak
memadai sedangkan kebutuhan konsumen yang semakin bertambah terus-menerus. Lalu langkah
apa yang akan produsen lakukan? Apakah memungkinkan jika kedepannya produsen menaikkan
harga sehingga konsumen berpikir dua kali untuk membelinya?

Jika memperhatikan dengan seksama, banyaknya komoditi yang dibeli tergantung pada harganya.
Selain itu juga konsumen di Indonesia memiliki karakter keunikan yang cenderung impulsif
didalam berbelanja atau bisa disebut juga melakukan pembelian yang tidak terencana. Akan
tetapi, dalam kasus ini dapat kita hubungkan dengan efek substitusi dan efek pendapatan. Dimana
semakin tinggi harga suatu barang, barang-barang lain dapat dianggap konstan seperti faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi permintaan termasuk pendapatan dan selera. Yang
dimaksud hal lain dianggap konstan adalah kita membedakan harga tanpa mengubah salah satu
penentu permintaan. Selain itu, juga dengan harga yang tinggi pasti semakin sedikit unit yang
diinginkan oleh konsumen. Sedangkan jika harga pasarnya rendah, maka makin banyak unit yang
diinginkan oleh konsumen.
Untuk menjawab pertanyaan jika stok di pasaran tidak memadai sedangkan kebutuhan konsumen
yang semakin bertambah terus-menerus. Apakah memungkinkan jika kedepannya produsen
menaikkan harga sehingga konsumen berpikir dua kali untuk membelinya?
Sebenarnya dalam kasus contoh tersebut ada hubungannya dengan adanya efek substitusi dan
efek pendapatan. Dimana efek subtitusi itu berpengaruh pada konsumsi dan konsumsi sendiri
dipengaruhi oleh perubahan harga relatif dengan harga barang lainnya. Apabila harga sebuah
barang naik, kemungkinan besar banyak orang yang akan menggantikannya dengan barang yang
serupa. Contoh saja ketika harga daging sapi naik, bisa diganti menjadi daging ayam. Dari sini
kita dapat mempertimbangkan bahwa jika tidak ada barang pokoknya masih bisa diganti menjadi
barang pengganti.
Sedangkan pada efek pendapatan sendiri jika pendapatan saya sedang sedikit, saya akan
mengekang konsumsi saya. Sebagai contoh kasus adalah saat membeli bahan pokok, yaitu
minyak goreng. Pada akhir-akhir ini minyak goreng sedang melonjak tinggi untuk masalah harga.
Akan tetapi, jika saya membeli minyak goreng jenis lain seperti minyak kelapa atau minyak yang
lain, kemungkinan besar harganya lebih tinggi daripada minyak goreng. Jadi, disini saya tetap
membeli minyak goreng walaupun memang pendapatan saya tidak banyak dan itu membuat
mengekang atau menekan konsumsi saya akan minyak goreng. Disamping itu jika pendapatan
saya sedang tinggi-tingginya hingga harga minya goreng seperti tidak ada harganya (saya tetap
menganggap harga murah), pemerintah pun juga mengeluarkan kebijakan untuk membatasi setiap
keluarga maksimal membeli minyal goreng sebanyak 2 (dua) liter saja. Jadi, dari sini, pemerintah
juga ikut serta dalam mengatur kelonjakkan harga yang dialami oleh minyak goreng.
Kalau melihat contoh kasus minyak goreng di atas, ini juga ada kaitannya dengan Ceilings Price
dimana Ceilings Price ini dilakukan supaya menurunkan penawaran barang di pasar. Dengan
Ceilings Price ini, pemerintah dapat melindungi konsumen dari gejolak harga yang tak terhingga.
dengan menurunnya harga jual, maka permintaan akan meningkat (hukum permintaan). Nah,
dalam kondisi ini pun akan mendorong permintaah terus bertambah, sehingga jumlah barang
yang diminta akan lebih tinggi dari barang yang ditawarkan (shortage). Salah satu bentuk nyata
pemerintah dalam mempraktekkan Ceilings Price ini adalah diadakannya operasi pasar.
Pemerintah terus memantau jumlah penawaran, permintaan dan harga keseimbangan. Apabila
sudah sampai dititik shortage, maka pemerintah akan menambah jumlah penawaran barang di
pasar dengan memberikan subsidi, mengimpor barang, mengurangi pajak dan lain sebagainya.
Selain itu, untuk contoh kasus yang ditanyakan untuk harga lebih rendah dan penawaran
konsumen banyak dengan stok yang sedikit sebenarnya dihubungkan dengan Floor Price dimana
dengan adanya Floor Price itu sendiri dapat melindungi produsen dari penurunan harga barang
yang tak terhingga. Pada kondisi ini pun tingkat penawaran barang akan lebih tinggi dari
permintaan atau surplus. Penawaran yang lebih tinggi akan mengurangi tingkat permintaan
barang. Lalu, menurunnya jumlah permintaan ini akan mengakibatkan harga barang akan terus
merosot sampai dibawah harga keseimbangan atau ekuilibrium. Jika terjadi seperti ini, maka
produsen akan merugi. Jadi, itulah alasan mengapa pemerintah menetapkan harga dasar untuk
mencegah harga pasar. Salah satu contoh mekanisme yang dilakukan oleh Pemerintah dalam
Floor Price ini adalah dengan cara membeli surplus produksi atau kelebihan penawaran. selain itu
juga penawaran ini dapat diekspor ke luar negeri untuk mengurangi kerugian
Ketika jumlah suatu komoditas di pasar sedikit, maka mekanisme pasar dengan sendirinya akan
menyebabkan harga komoditas tsb naik/mahal, kecuali pemerintah melakukan intervensi pasar
melalui kebijakan pengontrolan harga misalnya.

Mengapa biaya yang lebih rendah harus mengarah pada peningkatan pasokan?

hukum permintaan dikarenakan hukum permintaan itu sendiri berbunyi “jika suatu harga barang
ataupun jasa mengalami penurunan maka jumlah permintaan akan terus naik begitupun
sebaliknya” seperti contohnya apabila anda merupakan seorang produsen kue kering, apa yang
anda lakukan untuk menambah kuantitas? pastinya anda akan berharap untuk menjualnya dengan
harga yang lebih tinggi karena ingin mendapatkan kembali sebagian uang yang digunakan untuk
menghasilkan keuntungan.
Dengan cara yang sama, jika harga kue kering menurun, pemasok akan menjual lebih sedikit
untuk mempertahankan persediaan mereka. Dan ini relevan dengan cara menunjukan hubungan
langsung antara harga dan jumlah peningkatan pasokan. hukum permintaan juga identik dengan
berlereng menurun. Apabila harga suatu komiditi naik dan hal-hal lain tidak berubah,pembeli
cenderung membei lebih sedikit kue kering tersebut. demikian pula apabila harga turun dan hal-
hal lain tetap, kuantitas yang diminta akan meningkat karena jika kita hubungkan dengan
permintaan pasar, pada kurva permintaa pasar juga diperoleh dengan menambahkan seluruh
kuantitas yang diminta oleh individu pada tiap harganya. Jikalau harga turun, maka harga yang
lebih rendah itu akan menarik para pelanggnan baru melalui efek subtitusi. Ditambah terdapat
serangkaian faktor yang mempengaruhi tingkat harga seperti tingkat pendapatan rata-rata,
jumlmah penduduk, harga-harga, dan ketersediaan barang-barang yang berkaitan sendang selera
individu dan sosial,serta faktor-faktor khusus.
baru-baru ini pemerintah melakukan intervensi harga minyak goreng dengan menetapkan price
ceiling (HET) tentunya bertujuan untuk kepentingan konsumen terutama dalam hal pemenuhan
kebutuhan akibat berkurangnya daya beli (harga naik). Apakah penetapan harga tersebut benar-
benar berdampak positif pada konsumen sementara pada kenyataannya barang tersebut menjadi
langka dipasaran karena ada oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang menimbun.
Pertanyaannya, melalui pendekatan Mikrokekonomi, apa saja dampak dari penetapan kebijakan
tersebut?

Menurut modul Ekonomi Mikro yang disusun Nuhfil Hanani dkk., hal ini dilakukan agar para
pelaku ekonomi lainnya melakukan aktivitas ekonomi secara wajar dan tidak merugikan
masyarakat banyak. penetapan harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi (HET) bertujuan
untuk melindungi konsumen. Kebijakan ini dilakukan pemerintah jika harga pasar dianggap
terlalu tinggi di luar batas daya beli masyarakat (konsumen).
Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga di atas harga maksimum yang ditetapkan.
Contohnya harga maksimum obat-obatan di apotek, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan tarif
angkutan umum.
Salah satu dampak penerapan price ceilings mendorong permintaan terus bertambah, sehingga
jumlah barang yang diminta lebih tinggi dari barang yang ditawarkan (shortage). Hal tersebut
yang akhirnya mengakibatkan kelangkaan barang. Dengan melakukan operasi pasar pada waktu
tertentu, pemerintah juga dapat terus memantau jumlah penawaran, permintaan dan harga
keseimbangan. Bila sudah sampai di titik shortage, maka pemerintah akan menambah jumlah
penawaran barang di pasar, contohnya dengan cara pemberian subsidi, mengimpor barang,
mengurangi pajak, dan lain sebagainya.
Dampak positif lainnya tentunya yang meliputi harga dapat dijangkau konsumen, dimana hal ini
merupakan target utama dari kebijakan tsb, konsumen tentu akan menyambut baik kebijakan ini,
bagi penjual dalam hal ini ritel modern, dampak positifnya langsung dirasakan adalah volume
penjualan yang meningkat. Hal ini dikarenakan banyak konsumen yang memilih beralih membeli
karena harga yang lebih stabil dan terjangkau.
Pada intinya berarti yang dibutuhkan adalah ekuilibrium pasar yah. Kira-kira langkah apa yang
perlu pemerintah lakukan untuk mempercepat keseimbangan pasar supaya dari segi permintaan
dan penawaran seimbang.

Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, langkah yang dapat diambil pemerintah untuk
mempercepat keseimbangan pasar salah satunya adalah dengan melakukan operasi pasar. Dengan
melakukan operasi pasar pada waktu tertentu, pemerintah juga dapat terus memantau jumlah
penawaran, permintaan dan harga keseimbangan. Bila sudah sampai di titik shortage, maka
pemerintah akan menambah jumlah penawaran barang di pasar, contohnya dengan cara
pemberian subsidi, mengimpor barang, mengurangi pajak, dan lain sebagainya.

kebijakan HET minyak goreng baru2 ini, efektif dan tepat sasarankah?

Mengenai program yg dilakukan untuk minyak goreng pada saat ini, menurut kami ada plus
minusnya. Untuk poin positifnya, harga yg ditetapkan pemerintah untuk minyak goreng menjadi
lebih terjangkau oleh masyarakat serta kebijakan untuk membatasi banyaknya minyak goreng
hanya 2 liter per keluarga seharusnya membuat minyak goreng menjadi merata di masyarakat.
Tetapi, disisi lain ada poin negatif juga. Ada beberapa oknum yang mengaku tidak kenal dengan
keluarga sendiri saat membeli minyak goreng. Maksudnya, bisa saja anak dan ibu membeli
minyak goreng masing masing 2 liter, seharusnya mereka kan 1 keluarga jadinya hanya
diperbolehkan 2 liter. Tapi mereka melanggarnya. Nah hal ini yang kemudian menjadi sebuah
alasan yang membuat stok minyak goreng menjadi langka di pasaran. Jadi menurut saya
kesimpulannya sangat efektif jika masyarakat tertib untuk memberlakukan kebijakan yang sudah
ada.

Kenaikan harga minyak goreng yang pada mulanya disebabkan naiknya harga CPO di pasar
internasional dan dilanjutkan terbentuknya kartel (dalam dugaan KPPU) oleh para pelaku usaha
minyak goreng, mendorong pemerintah melakukan intervensi pasar dalam bentuk harga tunggal
minyak goreng. Sayang, kebijakan yang dimaksud untuk melindungi kepentingan konsumen
tersebut disikapi konsumen dengan "panic buying" yang membuat minyak goreng mengalami
kelangkaan. Edukasi dan kesadaran konsumen untuk tidak egois dan mementingkan diri sendiri,
dalam hal ini menjadi masih sangat diperlukan. Sementara itu di awal kebijakan, distribusi
minyak goreng harga tunggal relatif belum merata (baru menjangkau pada level grosir atau pasar
modern) sehingga menimbulkan keresahan terutama di kalangan pedagang minyak goreng di
tingkat retail. Semoga menambah wawasan.

apakah pada saat pendapatan meningkat, jumlah permintaan terhadap suatu barang akan selalu
meningkat?

Perlu diingat dan ditekankan sekali lagi pada hukum permintaan bahwa suatu pernyataan yang
menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan akan
barang tersebut dan begitupun sebaliknya, nah jika pendapatan meningkat maka hal tersebut akan
menunjukkan daya beli konsumen. Hal ini juga didasari pada teori ekonomi dan sudah diuji dan
dibuktikan secara empiris untuk hampir semua komoditi

jadi kami tidak akan membeli barang yang pas-pas.an tersebut akan tetapi kami juga akan
menyesuaikan sesuai dengan pendapatan kami, lalu jika pendapatan tinggi maka kami akan
mengkonsumsi barang yang harganya sesuai
, dan pada intinya harga barang yang akan kami konsumsi akan menyesuaikan dengan
pendapatan kami. Kemudian Hp merupakan termasuk barang inferior karena pada saat
pendapatan kami naik atau meningkat maka pastinya kami akan membeli Hp dengan kualitas dan
dengan harga yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Artinya ketika pendapatan riil konsumen meningkat sehingga daya beli konsumen juga
meningkat, namun untuk barang inferior (dan giffen), jumlah barang tersebut yang diminta justru
akan berkurang.

bagaimana cara menentukan kurva permintaan suatu produk melalui kurva?

kita dapat memperkirakan elastisitas harga permintaan dengan data survei menggunakan
perkiraan, wajib menyertakan variabel tambahan seperti pendapatab, pelengkap, dll kemudian
perlu diingat bahwa fungsi permintaan tidak memungkinkan kita untuk menggambar kurva
permintaan miring ke bawah

"bagaimana cara menentukan kurva permintaan suatu produk melalui survei

baik disini saya akan menjelaskan kembali cara menentukan kurva suatu produk melalui survei,
dapat kita lihat tabel berikut, sebelumnya kita wajib mempunyai variabel tambahan seperti
pendapatan, pelengkap, dll. pada tabel tersebut terdapat harga dan kuantitas yang diminta, perlu
diingat bahwa ketika harga turun maka kuantitas yang diminta konsumen semakin meningkat.

apa yang bisa kalian katakan tentang maket sebuah bangunan?

Dengan adanya maket kita dapat mengetahui bagaimana bentuk asli dari bangunan setelah dibuat
nanti. Karena melalui maket bentuk bangunan dapat dilihat tata letaknya, bentuk ruangannya,
sampai dengan sisi pencahayaannya.
Maket tidak hanya memberi gambaran bentuk bangunan dari segi interiornya saja, tetapi juga
lengkap dengan kondisi lingkungan yang ada disekitarnya. Misalnya apakah bangunan tersebut
berada di pinggir jalan besar atau berlokasi di tengah kota maupun ditepi sungai dan sebagainya.
jika di hubungkan dengan Ekonomi Kreatif lembaga Maket dapat menjadi wadah pelaku ekonomi
kreatif yang memiliki visi dan misi mengakomodir pelaku ekraf, mengembangkan ide serta
meningkatkan velue pada sector ekonomi kreatif.
Maket sendiri berguna untuk menampilkan gambaran visual mengenai bangunan atau area yang
dimaksud dengan skala yang tepat, tanpa perlu mengamati langsung objek aslinya.
Misalnya dalam dunia arsitektur, penggunaannya sangat diperlukan pada karya arsitektur.
Dengan adanya maket para arsitek bisa menjadikannya sebagai representasi dari keadaan
sebenernya menuju keadaan yang akan diciptakan.
Mas Fajar melalui perumpamaan maket itu sendiri. Mbak Arifa mengatakan bahwa maket
merupakan gambaran bentuk asli sebuah bangunan yang disederhanakan dan Mas Fajar
menambahkan bahwa maket bisa dijadikan sebagai representasi dari keadaan bangunan yang
sebenarnya. Nah, kurva permintaan bisa diibaratkan serupa maket itu. Dalam ilmu ekonomi,
persamaan matematis / diagram / skedul / kurva permintaan, penawaran, konsumsi atau hubungan
antar variabel ekonomi apapun merupakan sebuah model ekonomi. Model ekonomi merupakan
perwujudan dari abstraksi (penyederhanaan) perilaku/behavior (hubungan antar variabel)
ekonomi yang ada di dunia nyata. Bila kalian melakukan survey dan mengumpulkan data runtun
waktu/cross section yang cukup banyak mengenai harga suatu barang dan jumlahnya yang
diminta konsumen dan dinyatakan dalam skedul pemintaan (spt penjelasan Arifa) dan kemudian
diproyeksikan menjadi kurva permintaan, maka hampir dipastikan kalian tidak akan mendapatkan
kurva yang smooth (linier atau non linier). Karena itulah data yang kalian kumpulkan dari survey
perlu diolah dengan metode tertentu (akan kalian pelajari nanti pada makul Statistik atau
Ekonometri) sehingga tercipta persamaan matematis yang paling mendekati pola perilaku
keterkaitan antara harga dan jumlah yang diminta berdasar data survey yang telah dikumpulkan.
Hubungan matematis inilah yang kemudian akan menjadi kurva yang smooth (seperti penjelasan
Arifa) bila dibuat gambarnya. Jadi itulah mengapa Bu Daru mengumpamakan kurva permintaan
yang kalian pelajari dalam perkuliahan sebagai serupa maket. Tidak riil tetapi menggambarkan
hal yang paling mendekati apa yang ada di dunia nyata. Semoga menambah wawasan.

Bagaimana jika dalam suatu harga penawaran dan permintaannya terus menerus mengalami
kenaikan dan penurunan tanpa mencapai titik ekuilibrium? Adakah faktor faktor yang dapat
menyebabkan hal tersebut?

Masuk dalam topik pembicaraan tentang suatu harga penawaran dan permintaan yang terus
menerus mengalami kenaikan atau penurunan tanpa mencapai titik ekuilibrium. Dalam konteks
ini, menurut saya jika ada penurunan atau kenaikan harga secara terus menerus hingga membawa
dampak yang signifikan terhadap kurva penawaran dan kurva permintaan sampai tidak
menyentuh titik ekuilibrium itu sebenarnya tidak ada. Karena secara harfiah, kalaupun terdapat
kenaikan ataupun penurunan secara drastis pasti titik ekuilibrium juga berubah sesuai dengan
pergeseran yang dialami oleh kurva penawaran atau kurva permintaan itu sendiri.
Terlebih jika kita membahas kenaikan atau penurunan harga yang secara bombastis ini, kita bisa
kaitkan dengan 2 (dua) kebijakan pemerintah yaitu Price Ceilings dan Floor Price. Dimana kalau
Price Ceilings ini untuk melindungi konsumen dari gejolak harga yang tak terhingga. Sedangkan
Floor Price itu lebih melindungi produsen supaya tidak merugi karena adanya penurunan jumlah
permintaan tetapi terdapat peningkatan dalam jumlah penawaran. Jadi, pada kesimpulannya
ekuilibrium itu juga dipengaruhi oleh kebijakan Price Ceilings dan Floor Price dimana kebijakan
ini untuk menempatkan harga tertinggi dan harga terendah pada pasar yang bertujuan untuk
mengendalikan keseimbangan pasar, melindungi konsumen, dan melindungi produsen dalam
bentuk kontrol harga.
Kasarannya begini, kita menemukan titik ekuilibrium juga karena terdapat titik perpotongan atau
titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Lalu, jika terdapat tingkat harga di atas
titik ekuilibrium, pasti para produsen ingin menawarkan lebih banyak daripada yang ingin dibeli
oleh para konsumen dan dapat mengakibatkan kelebihan barang serta menekan harga ke bawah.
Demikian juga jika terdapat harga yang terlalu rendah itu juga dapat mengakibatkan kekurangan
dan pembeli akan cenderung mendorong harga hingga mencapai titik ekuilibrium yang baru.
Maka dari itu, kebijakan Price Ceilings dan Floor Price ini sangat membantu untuk kita semua,
baik produsen maupun konsumen.
Kalau membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva permintaan dan
penawaran itu sendiri-sendiri. Untuk faktor yang mempengaruhi pergeseran pada kurva
permintaan, seperti: (1) pendapatan, (2) jumlah penduduk, (3) harga dari barang-barang terkait,
(4) selera, dan (5) pengaruh-pengaruh khusus. Sedangkan faktor yang mempengaruhi pergeseran
kurva penawaran, seperti: (1) teknologi, (2) harga-harga input, (3) harga-harga barang terkait, (4)
kebijakan pemerintah, dan (5) pengaruh-pengaruh khusus. Lalu, faktor-faktor itulah yang
menyebabkan kurva pernawaran dan kurva permintaan dapat mengubah harga dan kuantitas
ekuilibrium.
Apa dampak dari shortage maupun surplus yang berkelanjutan bagi penjual, pembeli, dan juga
pemerintah? Apabila dampak tersebut menyebabkan kerugian, bagaimana cara mengatasinya?

Shortage dan surplus barang di pasar merupakan akibat dari intervensi pemerintah, yaitu price
ceiling dan price floor. Intervensi ini dilakukan bertujuan untuk menjaga kestabilan harga.
Namun, intervensi ini akan mengganggu keseimbangan pasar. Price ceiling menyebabkan
kekurangan kuantitas penawaran karena harga ditetapkan di bawah harga keseimbangan,
sehingga penawaran yang ditawarkan penjual semakin berkurang sedangkan permintaan pada
titik harga tersebut akan lebih banyak dibandingkan pada harga keseimbangan. Hal ini akan
merugikan penjual karena keuntungan yang didapat akan berkurang. Dan sebaliknya pada pasar
yang ada price floor-nya. Price floor menyebabkan kelebihan penawaran karena harga ditetapkan
di atas harga keseimbangan. Ketidakseimbangan pada pasar ini dapat menyebabkan pasar gelap.
Dampak-dampak negatif ini dapat diatasi dengan intervensi pemerintah yang lain, yaitu subsidi.

pemerintah yang menetapkan Price Ceiling untuk harga minyak goreng yang beberapa waktu
yang lalu mengalami kelangkaan dan kenaikan harga.akan tetapi walaupun harganya naik
masyarakat tetap terus mencarinya. Menurut kelompok kalian, apakah cara penetapan Price
Ceiling merupakan cara yang efektif yang dilakukan oleh pemerintah? Dan apakah cara tersebut
memiliki dampak yang baik bagi masyarakat? Dan bagaimanakah dampak penetapan kebijakan
tersebut terhadap kondisi demand dan supply ?

Menurut kelompok kami penerapan price ceiling merupakan cara terbaik yang dapat dilakukan
pemerintah untuk mengendalikan harga minyak goreng. Namun, dalam penerapan kebijakan
tersebut masih belum efektif, dikarenakan kurang meratanya operasi pasar dan kurangnya
pengawasan dari pemerintah. Hal tersebut dapat terlihat dari masih banyaknya toko yang menjual
minyak goreng diatas harga yang telah ditetapkan dan masih sulitnya masyarakat untuk
mendapatkan minyak goreng tersebut. Sedangkan dampak baik yang dirasakan oleh masyarakat
adalah pastinya masyarakat dapat membeli minyak goreng dengan harga yang lebih rendah dari
harga sebelumnya. Dampak dari price ceiling yang dilakukan terhadap permintaan dan
penawaran adalah, dengan menurunnya harga minyak goreng, maka permintaan minyak goreng
akan bertambah (hukum permintaan). Kondisi tersebut mengakibatkan permintaan terus
bertambah sehingga barang yang diminta lebih tinggi dari barang yang ditawarkan (shortage). Hal
tersebut yang akhirnya menyebabkan kelangkaan. Sedangkan dalam penawaran, price ceiling
dengan harga yang terlalu rendah dapat mengakibatkan produsen menurunkan jumlah yang
ditawarkan.
Seperti yang dijelaskan dalam video presentasi, bahwa pasar monopoli hanya memiliki satu
penjual, maka dari itu, apakah kurva penawaran monopoli sama dengan kurva penawaran pada
umumnya? Jika berbeda seperti apa kurva penawarannya?

Seperti yang dijelaskan dalam video presentasi, bahwa pasar monopoli hanya memiliki satu
penjual, maka dari itu, apakah kurva penawaran monopoli sama dengan kurva penawaran pada
umumnya? Jika berbeda seperti apa kurva penawarannya?

kenapa penawaran pada pasar monopoli tidak bisa digambarkan dengan kurva?

penawaran pada pasar monopoli tidak dapat digambarkan karena pada pasar monopoli tidak ada
hubungan yang tetap antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diproduksi. Sehingga sulit
untuk menemukan titik pada kurva penawaran yang menyebabkan penawaran tidak dapat
digambarkan dengan kurva

kedua kurva tersebut (permintaan dan penawaran) berbentuk linear. Namun, ketika dilihat di
sumber lain ada yang berbentuk non linear. Apa faktor yang menyebabkan kurva tersebut bisa
menjadi nonlinear? Dan apa kelebihannya jika berbentuk nonlinear?

menyebabkan kurva bisa menjadi nonlinear dikarenakan oleh adanya perubahan variabel terikat
akibat perubahan variabel bebas yang tidak tetap. Lalu kelebihan dari kurva non linear adalah
kurva tersebut lebih mendekati keadaan di dunia nyata, karena pada umumnya fungsi-fungsi yang
menghubungkan variabel-variabel ekonomi bentuknya tidak linier.

Persamaan matematis, skedul, atau kurva dalam ilmu ekonomi yang kita pelajari dalam
perkuliahan termasuk kurva permintaan adalah model ekonomi. Model ekonomi terbentuk
sebagai abstraksi hubungan antar variabel ekonomi yang paling mendekati situasi dunia nyata.
Jadi, antara kurva linier dan non linier itu tidak bisa dibandingkan mana yang lebih baik. Bila
perilaku hubungan antarvariabel di dunia nyata paling mendekati bila diproyeksikan sebagai
kurva linier, berarti kurva linier lebih fit dibanding kurva non linier untuk menggambarkan
perilaku tersebut. Demikian pula sebaliknya.

Akhir-akhir lalu, harga cabai sempat meningkat tajam, hal itu dikarenakan pasokan cabai yang
berkurang dari petani. Nah, menurut kelompok kalian, cara apakah yang efektif dilakukan
pemerintah agar harga cabai tidak meningkat tajam ditengah pasokan yang menurun. Lalu,
bagaimana cara pemerintah mengatasi pasokan cabai agar tetap stabil?

Harga cabai mengalami kenaikan disebabkan pasokan yang kurang atau tidak seimbang nya
anatara permintaan cabai dengan penawaran cabai. Maka dari itu pemerintah perlu menyiapkan
solusi untuk mengendalikan lonjakan harga cabai di pasar agar di masa mendatang tidak
menimbulkan inflasi tinggi. mungkin salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah
dengan manajemen stok, seperti bekerja sama dengan kelompok petani yang akan memasok hasil
produksi cabai yang sesuai dengan harga wajar pemerintah, menampung hasil panen cabai
kemudian mengatur sirkulasi nya ke pasar untuk menjaga kesetabilan harga cabai. Pemerintah
juga perlu mengedukasi masyarakat untuk mengkonsumsi bahan pengganti, seperti cabai olahan,
cabai kering, cabai bubuk,dll, sehingga tidak akan terlalu berpengaruh apabila harga cabai naik.

mengenai kegiatan impor cabai yang masih dilakukan Indonesia padahal produksi dalam negeri
masih dapat memenuhi permintaan cabai?
Menurut kelompok kami alasan Indonesia masih melakukan impor cabai mungkin dikarenakan
meningkatnya nilai ekspor cabai yang mempengaruhi atau menambah produksi cabai dalam
negeri, belum lagi tingginya permintaan masyarakat akan cabai, serta luasnya lahan pertanaman
cabai di Indonesia masih kurang luas dikarenakan produktifitas yang tinggi. Mungkin karena itu
Indonesia masih melakukan kegiatan impor cabai.

Indonesia adalah produsen cabai terbesar ke 4 di dunia. Perlu diketahui, seperti umumnya produk
pertanian, panen cabai juga ditentukan oleh musim. Pada saat panen raya, jumlah cabai di pasar
akan melimpah. Namun, lemahnya sistem penyimpanan (storage) termasuk upaya pengawetan
cabai menjadikan keadaan yang sebaliknya yaitu langkanya pasokan cabai di masa tidak panen.
Permintaan konsumen akan cabai yang tetap tinggi, termasuk cabai untuk keperluan industri dan
sebagai upaya untuk menstabilkan harga pada saat harga cabai mahal seringkali menjadi alasan
untuk diijinkannya impor cabai.

Sepertinya yang disebutkan pada ppt, price ceiling dan price floor adalah penetapan batasan harga
agar tidak terlalu tinggi/rendah. Pertanyaan saya apakah ada faktor lain yang memengaruhi price
ceiling/price floor selain faktor harga itu sendiri? Jika ada apa saja?

Penetapan price ceiling atau price floor bertujuan untuk menstabilkan harga sehingga tidak
memberatkan produsen ataupun konsumen. Jadi menurut kelompok kami, yang mempengaruhi
penetapan price ceiling/floor adalah kesejahteraan produsen/konsumen.

Tujuan utama kebijakan price ceiling adalah untuk melindungi kepentingan konsumen dan
kebijakan floor price untuk melindungi kepentingan produsen.

Dalam video dijelaskan apabila price floor dapat menghasilkan surplus bagi produsen, tetapi
membuat jumlah barang yang ditawarkan menjadi berlebihan. Lalu bagaimana dengan barang
yang sudah masuk pasar? Apakah hal tersebut menimbulkan kerugian pada perusahaan?

Dengan adanya batas harga (price floor) ini, produsen akan cenderung meningkatkan jumlah
barang yang ditawarkannya agar keuntungan yang didapatkan semakin banyak. Sedangkan
konsumen hanya akan mengurangi jumlah permintaannya karena harga naik di atas harga
keseimbangan. Untuk barang yang sudah masuk ke pasar akan ikut mengalami kenaikan harga
dan perusahaan tidak akan mengalami kerugian karena perusahaan akan tetap mendapatkan
keuntungan dari kenaikan harga barang dengan ditetapkannya price floor. Terima kasih

mengenai pasar monopoli, yang saya ketahui pasar monopoli ini adalah pasar tunggal dan ciri-
cirinya adalah mereka sebagai price maker atau pembuat harga. Pertanyaan saya bagaimana cara
pemerintah untuk mengendalikan mereka agar tidak menetapkan harga setinggi mungkin karena
kita tahu pemerintah tidak akan menetapkan price celling mengingat dia perusahaan monopoli
yang dapat menetapkan harganya sendiri?

mengenai pasar monopoli, yang saya ketahui pasar monopoli ini adalah pasar tunggal dan ciri-
cirinya adalah mereka sebagai price maker atau pembuat harga. Pertanyaan saya bagaimana cara
pemerintah untuk mengendalikan mereka agar tidak menetapkan harga setinggi mungkin karena
kita tahu pemerintah tidak akan menetapkan price celling mengingat dia perusahaan monopoli
yang dapat menetapkan harganya sendiri?
Dalam law of demand, dikatakan bahwa ketika harga suatu barang naik maka permintaannya
akan turun, sedangkan jika harga barang turun permintaan akan naik. Jika di suatu kondisi ada
suatu barang yang di produksi secara besar-besaran, kemudian bahan dasar dari pembuatan
barang tersebut mulai langkah. Apakah harus di lakukan penaikan harga untuk melakukan
penekanan pembelian atas barang tersebut, dan apa saja yang dapat dilakukan dalam penekanan
pembelian atas barang tersebut, jika tidak di lakukan penaikan harga atas barang tersebut apa
yang akan terjadi pada market atas barang tersebut?

Bila bahan baku produksi suatu barang mulai langkah maka otomatis harga barang tersebut juga
akan meningkat dikarnakan biaya produksinya meningkat (semakin langkah suatu barang akan
semakin mahal juga harganya), selain kenaikan harga yang dapat membuat penurunan permintaan
atas barang tersebut, tersedianya barang substitusi atas barang tersebut juga akan membuat
permintaannya menurun. Bila produsen tidak menaikkan harga barangnya akan menyebabkan
produsen mengalami kerugian dan akan menurunkan jumlah kuantitas barang yang diproduksi
untuk market.

Mengenai "faktor perubahan penawaran"


Salah satu faktor perubahan penawaran adalah perubahan harapan. Yang ingin saya tanyakan
harapan konsumen yang seperti apa yang di maksud sehingga mempengaruhi perubahan
penawaran plus dengan contohnya dalam kegiatan sehari-hari ?
Terkait dengan ekspektasi atau harapan konsumen yang merupakan salah satu faktor penyebab
perubahan penawaran, ini berkaitan erat dengan harapan konsumen untuk nilai produk di masa
depan. Hal ini berkaitan dengan investasi yang diharapkan oleh konsumen terhadap nilai jual
produk di masa yang akan datang. Konsumen akan memprediksi dan menebak nebak akan
kemungkinan naiknya harga suatu produk. Sebagai contoh, seseorang membeli sepeda bermerk di
tahun 1990 dengan harga yang cukup tinggi saat itu. Ia berharap sepeda tersebut awet dan
mengalami kenaikan harga di masa depan. Pada tahun 2020 orang tersebut berani menjual
sepedanya karena barang miliknya sudah termasuk benda antik sehingga ketika dijual ia
mendapat keuntungan yang besar sesuai dengan ekspektasinya di 30 tahun silam.
Dari contoh tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa harapan konsumen di masa depan dengan
kondisi yang dibarengi dengan jumlah barang yang sedikit maka akan menyebabkan kenaikan
harga produk yang Otomatis akan menyebabkan perubahan penawaran terhadap produk tersebut
yaitu tingkat penawaran yang menurun.
berkaitan dengan variabel expectation, masing-masing konsumen dan produsen memiliki
harapan/prediksinya masing2. Harapan konsumen untuk masa yad akan memengaruhi perubahan
permintaan konsumen saat ini dan harapan produsen untuk masa yad akan memengaruhi
perubahan penawaran produsen saat ini.

apakah pembentukan harga sempurna dari elastisitas permintaan tidak dianggap sebagai
pengecualian terhadap hukum permintaan?

Pembentukan harga sempurna dari elastisitas permintaan bisa dianggap sebagai pengecualian
terhadap hukum permintaan karena kenaikan harga suatu barang apabila barang tersebut
merupakan selera seseorang maka naik turunnya harga tidak mempengaruhi seseorang tersebut
akan membeli atau tidak, sedangkan apabila barang tersebut bukan selera seseorang maka bisa
mempengaruhi seseorang untuk membeli barang tersebut. contohnya adalah seseorang yang
menyukai buku maka berapa pun harganya (harga naik atau[un turun) orang tersebut akan tetap
membeli buku tersebut, sedangkan seseorang yang menginginkan sepeda motor namun bukan
termasuk selera nya, saat harga naik maka seseorang tersebut akan berfikir kembali untuk
membeli barang yang diinginkan, dan Pembeli atau konsumen akan mencoba mencari barang
sejenis dengan harga yang lebih murah entah itu second atau barang sejenis dengan merk yang
berbeda.

Saat di slide kurva ‘shortage dan surplus’ itu terdapat perbedaan kurva saat shortage dan surplus.
cara melihat kurva berada di sebelah kanan ataupun sebelah kiri bagaimana ya? Beserta comment
ini, saya lampirkan salah satu contoh kurva yang disajikan dalam slide ppt kelompok 1.

Jadi kita dapat melihat kurva berada disebelah kanan atau kiri yaitu dengan memperhatikan titik
yang dilewati oleh kurva. Yang pertama kurva ketika shortage. Kita dapat melihat bahwa kurva
penawaran (S) melewati titik yang berada di sebelah kiri titik yang dilewati oleh kurva
permintaan (D) [dilihat titik terkanan kurva (D)]. Yang kedua kurva ketika surplus Kita dapat
melihat bahwa kurva penawaran (S) melewati titik yang berada di sebelah kiri titik yang dilewati
oleh kurva permintaan (D). [dilihat titik terkiri kurva (S)].
Berikut saya lampirkan gambar agar lebih mudah untuk dipahami.
Ket :
Titik hitam adalah kurva penawaran
Titik merah adalah kurva permintaan
Diksi "kurva ketika shortage" menimbulkan blunder. Gunakan saja "situasi pasar saat terjadi
shortage/surplus". Nah, kata "situasi" dalam hal ini akan meng-cover banyak hal spt tingkat
harga, jumlah yang diminta, jumlah yang ditawarkan, termasuk implikasi lanjut krn adanya
shortage/surplus tsb.

Tentang keseimbangan pasar. Dalam mengenal dunia market yang ada hubungan antara penjual
dan pembeli sangat erat kaitannya dengan produk atau barang yang ada, bagaimana jika pasar
tidak terjadi keseimbangan ? Bagaimana proses terjadi keseimbangan pasar yang pengaruh pada
market tersebut?

Untuk pertanyaan pertama bagaimana jika pasar tidak terjadi keseimbangan? menurut kelompok
kami jika tidak terjadi keseimbangan maka kurva yang ada pun tidak seimbang, harga dan
permintaan pasar bisa menjadi terlalu naik atau menurun drastis. Apabila tidak ada keseimbangan
pasar maka penjual akan memberikan Harga tinggi dan konsumen cenderung mengurangi
permintaan, tapi juga mendorong penawaran. Sedangkan saat harga rendah akan meningkatkan
permintaan dan produsen mengecilkan pasokan/penawaran.
Proses Keseimbangan pasar akan terjadi karena adanya proses tawar menawar antara penjual dan
pembeli. Harga terbentuk atas kesepakatan kedua belah pihak, biasanya terjadi saat pembeli
menaikan harga tawarannya dan penjual menurunkan harganya.
bahwa Proses Keseimbangan pasar akan terjadi karena adanya proses tawar menawar antara
penjual dan pembeli. Harga terbentuk atas kesepakatan kedua belah pihak, yang terjadi ketika
pembeli menaikan harga tawarnya dan penjual akan menurunkan harga penawarannya.

Anda mungkin juga menyukai