1. Pengertian penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh
penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu.
2. Pengertian permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh
konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu.
Seandainya ada sebuah toko kue yang menjual kue brownies yang sangat enak sehingga
banyak orang yang menginginkannya dan menyerbu toko kue itu, tiba-tiba harga kue
brownies tersebut naik dua kali lipat karena si pemilik merasa tetap akan ada yang membeli
produknya. Hal tersebut sangatlah tidak benar, kue brownies yang tadinya laku terjual akan
terbuang sia-sia. Karena para konsumen akan berpikir dua kali sebelum membelinya apalagi
dengan harga yang tinggi. Itu tadi merupakan contoh dari hukum permintaan. Contoh dari
hukum penawaran adalah ketika kue brownies tersebut sudah tidak laku, akhirnya pemilik
memutuskan untuk menurunkan harganya. Namun pemilik hanya akan menjualnya sedikit
untuk mempertahankan persediaan para pemasok. Hal ini sangat relevan untuk menunjukkan
hubungan antara jumlah penawaran dan harga secara langsung.(OL-5)
1. Fungsi penawaran
a & b = konstanta
Qs = - 6 + 3P, dengan P = 3
= - 6 + 3. 3
=3
Jadi, dengan harga penawaran Rp 3,00 jumlah barang yang ditawarkan adalah 3.
Berikut adalah bentuk kurva fungsi penawaran dari contoh soal di atas:
2. Fungsi permintaan
Keterangan:
Qd = jumlah
a = konstanta
b = koefisien pengarah (slope)
P = tingkat harga
Fungsi permintaan =
Qd = a - bP
= 4 - 2P
= 4 - 2.10
= 16
Jadi, dengan harga Rp10,00 jumlah barang yang diminta adalah 16.
Berikut adalah kurva permintaan dalam grafik dengan fungsi permintaan Qd= 4 - 2P
Jika, P = 0 maka Q = 4
Jika, Q = 0 maka P = 2
1. Kurva Permintaan
Untuk lebih jelasnya, kami tampilkan dalam contoh kurva berikut ini:
2. Pergeseran Kurva Penawaran
Berbagai faktor yang dimaksud diantaranya adalah harga input, teknologi, harapan
(ekspektasi), dan jumlah penjual.
Contoh:
Teknologi
Adanya teknologi dapat meningkatkan produktivitas produsen, sehingga
dengan jumlah faktor produksi tetap, produsen dapat memproduksi lebih banyak
barang dibanding sebelum menggunakan teknologi.
Kondisi keseimbangan pasar ini jika dinyatakan secara matematis dan grafis akan
menjadi seperti berikut ini.
Maka yang disebut dengan kurva keseimbangan pasar adalah seperti berikut ini:
tukang bakso, biar berkelanjutan dan asyik, kita pake contoh tukang bakso
lagi ya. Pada contoh kasus bakso sebelumnya, dapat dilihat dalam skedul/tabel
permintaan dan penawaran bahwa harga keseimbangan adalah Rp16.000,00 dan
kuantitas keseimbangan adalah 160 mangkok.
Dengan demikian, bentuk kurva keseimbangan pasar bakso adalah seperti berikut ini:
Untuk mencapai sebuah keseimbangan pasar, harus ada yang dilakukan nih
Squad. Biasanya pemerintah mengintervensi dengan beberapa kebijakan agar
keseimbangan pasar selalu terjaga, ada beberapa upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, seperti berikut ini.
Rumus elastisitas
Bila angka elastisitas lebih atau sama dengan 1, maka kurvanya dianggap
sebagai kurva yang elastis. Namun bila kurang dari dari 1, kurva tersebut dianggap
sebagai tidak elastis.
Elastisitas penawaran
Elastisitas permintaan
Berdasarkan laman Investopedia, elastisitas permintaan terjadi ketika
perubahan harga menyebabkan perubahan besar yang tidak proporsional dalam
jumlah yang diminta.
Sebuah barang dianggap “elastis” jika PED-nya lebih besar dari 1. Misalnya,
jika kuantitas yang diminta dari sebuah tas tangan turun dari 300 menjadi 200 saat
harga naik dari $ 500 menjadi $ 550, penghitungan PED tas tersebut adalah:
Sebuah barang dengan permintaan elastis sempurna akan memiliki PED tak
terhingga, di mana bahkan perubahan harga yang sangat kecil akan menyebabkan
perubahan permintaan yang sangat besar.
H. JENIS JENIS ELASTISITAS HARGA PERMINTAAN
1. Intensitas kebutuhan
Suatu barang dikatakan memiliki intensitas tinggi jika digunakan oleh banyak
orang. Misalnya beras, bahan bakar minyak, dan sejenisnya. Jika kebutuhan suatu
barang atau jasa sangat besar, kenaikan harga hanya memiliki sedikit pengaruh
terhadap perubahan permintaan.
Penggunaan barang atau jasa sifatnya variatif. Ada yang skala penggunaannya
sedikit, maupun sebaliknya. Jika semakin besar jumlah penggunaan barang dan jasa,
berarti elastisitas permintaannya juga berbanding lurus.
Ada barang yang tidak ada penggantinya dan ada yang memiliki substitusi. Jika
semakin banyak suatu barang memiliki pengganti, berarti elastisitas permintaannya akan
kian besar.
5. Masa penyesuaian
Permintaan cenderung kian elastis jika periode penyesuaian jumlah barang dan
jasa yang diminta semakin lama. Konsumen memang perlu waktu untuk mempelajari
pergerakan harga, tak heran waktu pun berpengaruh pada terciptanya elastisitas.
6. Pendapatan
Jumlah barang dan jasa bisa dibeli karena pendapatan seseorang. Tentu jika
pendapatannya tinggi, jumlah barang yang dibeli juga akan kian meningkat dan
berpengaruh pada elastisitas permintaan.
Misalnya, seorang petani yang membawa basil kebunnya ke pasar untuk dijual
(sayuran, buah-buahan, bunga). Penawarannya akan inelastis. Mengapa? Kalau harga di
pasar lebih tinggi daripada yang diharapkannya, ia tidak segera akan dapat menawarkan
lebih banyak karna harus menunggu musim berikut
Dan kalau harga lebih rendah daripada yang diharapkan, ia tetap akan menjual
seluruh persediaannya karna barang-barang ini tidak dapat disimpan lama. Umumnya
penawaran hasil-hasil pertanian bersifat inelastis.
Waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan jumlah yang ditawarkan (Qs) dengan
perubahan harga dapat dibedakan:
Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap: oleh karena itu, para
produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun
konsumen bersedia membayar harga yang tinggi.
Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang ada
pada saat itu. Maka, dalam jangka waktu sangat pendek penawaran bersifat inelastis. Ini
adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi elastisitas penawaran.
2. Jangka pendek
Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung
jenis barang dan proses produksinya. Kalau memperbesar produksi menyebabkan biaya
naik dengan cepat, maka S akan inelastis. Tetapi kalau biaya produksi hampir tidak naik
dengan pertambahan produksi, S akan bersifat elastis. Umumnya, hasil pertanian
suplainya inelastis, sedang hasil pabrik lebih elastis.
3. Jangka panjang
Diartikan jangka waktu yang cukup lama hingga para produsen dapat menambah
kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan
areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat.
Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran.