EKONOMI MIKRO
KELOMPOK 11
DOSEN PEMBIMBING :
DR. SIGIT SARDJONO, M. EC
KELOMPOK 11 :
APRILIA TRI KURNIAWATI (1222200184)
ADE PUTRI INDRI ROHMAWATI (1222200185)
MUHAMMAD NUR ROHMAN SYAH (1222200186)
TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN,
DAN HARGA PASAR
A. TEORI PERMINTAAN
Teori permintaan adalah keinginan konsumen untuk memiliki dan menguasai barang dan
jasa,dan keinginan ini didukung oleh kekuatan untuk membeli atau menukar barang dan jasa
tersebut.
Faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lainb(substitusi maupun komplementer)
3. Income
4. Selera
HUKUM
PERMINTAAN
Sebagai contoh kenaikan harga barang barang karena kebijakan kenaikan harga
BBM di indonesia mengakibatkan harga susu bubuk cap bendera (belanda) menjadi
sangat mahal akibatnya hanya orang orang yang berpenghasilan tinggi saja yang
sanggup membelinya,sedangkan orang yang berpenghasilan kecil hanya akan
membeli susu yang kualitasnya rendah hasil produksi dalam negri.
KURVA PERMINTAAN
kurva permintaan adalah pembatas kondisi.kurva ini adalah konsep maksimal pada harga
tertentu sesorang selalu bersedia membeli jumlah yang lebih kecil ,apabila jumlah yang lebih
kecil itu dapat diperolehnya. akan tetapi seseorang tidak akan di bujuk membeli lebih banyak
daripada jumlah yang diperlihatkan dalam kurva permintaan.
Jadi kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang
atau jasa yang di minta dengan harga dimana harga sebagai variabel independen dan jumlah
barang yang di minta merupakan variabel dependen.
B. TEORI PENAWARAN
Berbagai kualitas barang yang akan dijual oleh penjual di pasar dengan berbagai
kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain dianggap tetap tak berubah. Penawaran
adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan di jual
oleh penjual. Biasanya kurva penawaran naik ke arah kanan atas karena harga yang lebih
tinggi akan mendorong penjual untuk memjual lebih banyak dan dapat menarik penjual lain
masuk ke pasar.
HUKUM PENAWARAN
Hukum penawaran berarti Kalau harga suatu barang meningkat maka jumlah barang
yang di tawarkan akan meningkat (karena produsen semakin menguntungkan) dan
sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan juga menurun (karena
kurang menguntungkan bagi produsen)
Hukum penawaran dpt dinyatakan "ada hubungan (positif) langsung antara jumlah
barang yang di tawarkan dengan harganya dengan anggapan cateris paribus"
C. HARGA PASAR
Suatu tingkat harga tertentu di mana penjual mau menjual sejumlah barangnya dan
konsumen mau membeli sejumlah barang tersebut. Jadi harga pasar ini terjadi dari hasil
kompromi antara penjual dan pembeli. Dalam diagram maka harga pasar itu merupakan
titik potong antara kurva permintaan dan kurva penawaran Penentuan harga pasar ini
bisa digambarkan dengan 2 cara yaitu Grafik dan matematis.
SECARA GRAFIK
Setelah mengalami proses proses ekonomi,maka harga menjadi sebesar P, Pada waktu
harga sebesar P, maka jumlah yang ditawarkan akan sama dengan jumlah yang di minta
oleh konsumen sebesar 0Q. Harga P ini disebut harga pasar atau harga equilibrium.
Menurut teori ekonomi harga equilibrium ini cenderung untuk terus naik,karena jika ada
perubahan harga maka akan timbul kekuatan kekuatan ekonomi yang akan mengembalikan
harga pada tingkat equilibrium tersebut.
SECARA
MATEMATIS
Persamaan fungsi demand = Qd = 400 -0.5 p sedang fungsi penawaran Qs = 100
+ P. Ditanya berapa Q dan P keseimbangan pasar.
Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs
Mengukur respons atau reaksi dalam teori ekonomi disebut dengan elastisitas. Semakin
elastis sifat permintaannya semakin besar, sebaliknya semakin tidak elastis sifat permintaannya
semakin kecil responnya. Elastisitas harga permintaan adalah kepekaan jumlah suatu produk
yang akan dibeli oleh konsumen terhadap perubahan harga dengan kurva permintaan tertentu.
Atau elastisitas permintaan ialah besar kecilnya persentase perubahan pada jumlah yang
diminta yang disebabkan oleh persentase tertentu dari perubahan harga.
ELASTISITAS PERMINTAAN (Ed ; Ep ; ε)
1. Konsep Sifat Elastisitas Permintaan, melihat besarnya koefisien elastisitasnya:
• Jika koefisien elastisitas tak terhingga (∞) maka elastisitasnya disebut perfect elastic (sangat
elastis).
• Jika koefisien elastisitas > 1 maka elastisitasnya disebut elastis.
• Jika koefisien elastisitas < 1 maka elastisitasnya disebut inelastis.
• Jika koefisien elastisitas = 1 maka elastisitasnya disebut unitary elastic.
• Jika koefisien elastisitas = 0 maka elastisitasnya disebut perfect inelastic (inelastis
sempurna).
2. Cara Mengukur Tingkat Elastisitas
1. Arc Elasticity (Elastisitas Busur) : perbandingan persentase perubahan harga dengan
prosentase perubahan yang diminta. Arc elasticity ini mengukur respos (kepekaan)
perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan harga.
2. Point Elasticity : konsep elastisitas menggambarkan adanya kecilnya perubahan harga
sehingga seakan akan tidak terjadi perubahan. Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas
dengan waktu titik yang terdapat pada kurva permintaan dan penawaran.
A. Menghitung tingkat elastisitas dengan mempergunakan pendekatan persamaan fungsi.
Rumus :
Ed =
Exy =
Exy = :
Jika hasilnya positif maka barang itu merupakan barang substitusi satu sama lain dan jika
hasilnya negatif maka barang tersebut merupakan barang komplementer.
Identifikasi hubungan kedua barang komplementer atau substitusi bisa juga di lihat dari
besarnya koefisien elastisitas silangnya. Hubungan yang sangat menarik perhatian kita adalah
hubungan antara barang substitusi dan hubungan barang-barang komplementer (pelengkap).
Bila barang tersebut merupakan substitusi satu sama lain, elastisitas silang antara barang-
barang tersebut adalah positif.Elastisitas silang permintaan sering digunakan untuk menentukan
batas-batas suatu industri, tapi penggunaannya dalam bidang ini memiliki beberapa
komplikasi.Elastisitas silang yang tinggi menunjukkan hubungan yang erat atau barang dalam
industri yang sama elastisitas silang yang rendah menunjukkan hubungan yang renggang atau
barang dan industri yang berlainan.Suatu kesulitan dengan elastistias silang sebagai alat
menentukan batas industri bahwa menentukan berapa tinggi elastisitas silang di antara barang-
barang itu seharusnya jika barang-barang tersebut dikatakan masuk dalam industri yang sama.
1 . E L A S T I S I TA S S I L A N G B A R A N G S U B S T I T U S I
Karena harga teh turun, selain berakibat naiknya jumlah yang diminta juga
mengakibatkan jumlah yang diminta kopi berkurang walaupun harga kopi tidak berubah.
Kejadian ini diakibatkan karena kopi dan teh adalah barang substitusi.
2. ELASTISITAS SILANG BARANG KOMPLEMENTER
Kopi dan gula adalah barang komplementer. Karena harga gula turun selain
berakibat naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah yang diminta kopi
bertambah walaupun harga kopi tidak berubah. Kejadian ini diakibatkan karena kopi dan
gula adalah barang substitusi.
HUBUNGAN BARANG SUBSTITUSI, KOMPLEMEN DAN
ELASTISITAS SILANG
Jika harga barang Y naik mengakibatkan naiknya jumlah barang X yang diminta.
Barang X dan y adalah barang substitusi. Tetapi jika harga barang Y naik
mengakibatkan jumlah yang diminta barang X turun maka barang x dan Y adalah
barang Komplemen.
ELASTISITAS PENAWARAN
Dalam elastisitas penawaran tak ada kekacauan yang timbul mengenai tanda koefisien
elastisitas , kecuali dalam keadaan yang tak biasa, yaitu mengenai kurva yang miring ke bawah.
Suatu perubahan harga akan mengakibatkan perubahan jumlah dalam arah yang sama bila
kurva penawaran miring kearah kanan atas : jadi X dan P adalah positif keduanya atau negatif
keduanya. Eleh sebab itu koefisien elastisitas selalu positif.
konsep elastisitas penawaran persis sama dengan konsep elastisitas permintaan rumus untuk
pengukuran koefisien juga sama :
Es =
Es =
E L A S T I S I TA S P E N D A PATA N
Ei = Ei = :
Ei =
PERILAKU KONSUMEN
PENGERTIAN KONSUMEN
Salah satu tujuan pokok teori ekonomi mikro adalah usaha untuk
menjelaskan perilaku konsumen di pasar barang. Secara tradisional perilaku
konsumen dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep utilitas (daya
guna).pendekatan tradisional ini merumuskan hubungan antara jumlah daya
guna dengan barang yang dikonsumsikan dalam bentuk suatu fungsi:
U = f(X1; X2;........Xn)
U adalah banyaknya daya guna bagi seseorang konsumenX2 adalah
banyaknya barang tertentu yang dikonsumsikan oleh konsumen tersebut.
Pendekatan tradisional terpecah menjadi dua. Yakni cardinal utility, dan
ordinal utilityYang menjelaskan cardinal aproach dan ordinal aproach.
CARDINAL APPROACH
Menurut teori ini kita tidak perlu mengetahui secara absolut besarnya
daya guna bagi konsumen . Sebenarnya suda cukup bila kita mengetahui
bahwa konsumen yang akan kita pelajari perilakunya itu adalah seseorang
yang mampu membuat order atau urutan urutan kombinasi barang yang
dikonsumsikan berdasarkan besarnya daya guna yang diterimanya. Utilitiy
seseorang mengonsumsi barang dan jasa tidak bisa dinyatakan dengan
bilangan numerik, tetapi bisa di ungkapkan. Dalam pendekatan ini guna
dapat dibedakan antara guna total (total utility=TU) dan guna batas atau
marginal utility (MU).
Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU dan TU)
• AP = TP/Labor
• MP = TP2 - TP1
• Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP
• MP = ∂ TP/ ∂ L
Hukum Tambahan Hasil yang Semakin
Berkurang (The Law of Di minishing Returns)
Bentuk Kurva
a b c
Ekuilibrum Produsen
Gambar kurva
1. 2. 3.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan proses produksi lebih efisien,
yaitu:
1. Terjadi spesialisasi dari para pekerja. Semakin banyak terlibat dalam
prosesproduksi tenaga kerjanya semakin terampil.
2. Penggunaan teknologi.
3. Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama.
4. Semakin besar skala produksinya, semakin efisien.
Ridge line adalah garis batas yang membatasi antara daerah yang relevan dan
daerah yang tidak relevan.
Ada dua macam ridge line, yaitu:
1. Ridge line atas
2. Ridge line bawah
Daerah yang terbatasi ridge line merupakan daerah yang relevan untuk
memproduksi suatu output dengan mengombinasikan input yang digunakan.
Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination)
Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination)Least cost
combination adalah Suatu perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos
produksi untuk suatu tingkat output. Jika terjadi perubahan dalam ongkos
(dana perusahaan) sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva
isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan semua titik
keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara isoquant dan isocost
dinamakan jalur perluasan (expansion path).
PENENTUAN HARGA DALAM
PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
BENTUK PASAR PERSAINGAN
Pengertian Pasar
4 Kekuasaan menentukan Tidak ada Sedikit Jika tanpa kerja sama Sangat besar
harga sediki. Tetapi dengan
kerja sama sangat besar.
5 Kemungkinan keluar/ Sangat tidak mudah,tidak Cukup mudah Hambatan cukup kuat Tidak mungkin
masuk ada hambatan
6 Reaksi Rival Tidak ada reaksi dari Hampir tidak ada reaksi Karena penjual hanya Setiap tindakan berkaitan
pesaing jika terjadi dari pesaing jika terjadi satu apa yang dilakukan dengan harga dan jumlah
perubahan harga dan perubahan harga dan jumlah produsen tidak ada reaksi akan mendapat reaksi dari
jumlah rival
7 Kemungkinan keluar/ Sangat tidak mudah, tidak Cukup Mudah Hambatan cukup Kuat Tidak mungkin
masuk ada hambatan
8 Persaingan di luar Tidak ada Sangat besar, terutama di Sangat besar apabila Memelihara hubungan baik
harga bidang iklan, mutu , serta barang menghasilkan dengan masyarakat
desain corak
9 contoh Transaksi di sektor hasil Perusahaan Sepatu,Baju, Pabrik Baja, Mobil, Kereta api, listrik
pertanian Sabun Sepeda Motor, Handpone
A. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak
penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga
pasar. Berapapun jumlah barang yang diperjualbelikan, harga akan tetap.
Oleh karena itu, harga pasar digambarkan oleh garis lurus sejajar dengan
sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang. Jadi, penjual di pasar
sebagai pengikut harga pasar atau disebut price taker.
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna
Dapat diartikan
P=OP1 dan Q = 0Q1
2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan
Sempurna yang Memperoleh Kerugian yang Minimum
Dapat diartikan
P=OP2 dan Q = 0Q1
3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna
yang Memperoleh Normal Profit (Break Income)
Keburukannya
Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Antara penjual yang
satu dengan yang lain produknya sama persis atau identik.
Kebaikannya
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak.
Persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan sempurna sangat
ketat. Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar.
Contoh Perhitungan Numerik
Contoh:
Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dengan TC =Q-4Q + 40 dan P= $ 20.
Ditanya:
a. Apakah perusahaan rugi/laba?
b. Jika harga dinaikkan menjadi $ 24 apakah jumlah produksi berkurang?
c. Hitung berapa labanya.
Jawab:
TR = P x Q=20 Q
MR= TR' = 20
TC = Q²-4Q +40
MC= TC' = 2 Q-4
Kaidah agar laba maksimal atau rugi
minimal:
MR = MC
MR = MC
20=2Q-4 Jika harga naik menjadi $25
Q=12 Maka TR = 24 Q
MR=24
MR=MC
TR = $ 240 24=2Q-4
TC 144-48 +40= $136 Q=10
Laba = $240 - $ 136 = $104
TR = $ 240
TC =100-40+40=100
Laba= $240-$100=$140
PENENTUAN HARGA PADA
PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Dari gambar di atas, harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan
menggunakan kaidah MR MC. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar
OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2LK.
2. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang
Mendapat Laba Normal
pasar oligopoli, yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang
produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga pasar
CIRI CIRI PASAR OLIGOPOLI
Jumlah penjual lebih dari satu bisa 2,4, atau 10 yang mampu menguasai lebih dari 40% pangsa pasar.
Kondisi biaya dalam jangka pendek MC bisa mengalami penurunan, konstan, dan meningkat.
Jumlah pembeli produsen oligopoli dihadapkan dengan jumlah pembeli yang sangat banyak.
Kondisi demand close substitute tetapi bisa homogen atau terdiferensiasi.Fungsi tujuannya: dalam jangka pendek
menginginkan laba yang maksimal sedang jangka panjang menginginkan menguasai pasar.
Fungsi tujuannya Dalam jangka pendek menginginkan laba yang maksimal sedang jangka panjang menginginkan
menguasai pasar.
Strategi penjualan strategi penjualan dilakukan dengan mendorong promosi, desain produk, dan distribusi channel.
Reaksi rival setiap tindakan yang berkaitan dengan harga, service, dan kuantitas akan mendapat reaksi dari
pesaing.
STRUKTUR PASAR OLIGOPOLI SEKTOR INDUSTRI
INDONESIA
1. Industri makanan, minuman, dan tembakau 67%.
2. Industri kertas dan penerbitan 56%.
3. Industri kimia 47%.
4. Industri minyak bumi dan batubara 55%.
5. Industri logam dasar 55%.
6. Industri barang jadi dari logam, mesin, dan peralatannya 60%.
7. Industri pengolahan lainnya 60%.
KARAKTER PASAR OLIGOPOLI
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana wilayah pasar suatu
perusahaan sangat kecil, misalnya industri pompa bensin Dalam industri ini hanya ada sedikit
sekali penjual (pompa bensin) yang bersaing dalam suatu wilayah geografis yang kecil. Oleh
karena jumlah penjual yang sedikit kecil inilah maka saling pengaruh antara mereka bisa
dimasukkan dalam masalah penentuan harga/output dan oligopoli. Perhatikan duopoli, sebuah
bentuk khusus oligopoli, di mana ada dua perusahaan yang menghasilkan suatu produk
tertentu
MODEL OLIGOPOLI
1. MODEL COURNOT
2. MODEL BERTRAND
5. MODEL STACKELBERG
1. Model Cournot
Model cournot adalah model pasar
duopoli (dua penjual) yang pertama kali
diteliti oleh Augustin Cournot pada tahun
1938. Model ini beranggapan bahwa
barang yang dihasilkan 2 perusahaan
adalah sama dan bersifat substitute
sempurna serta struktur ongkos produksi
per unit sama.
a)Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa masing-masing produsen tidak
memanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak
realistis.
b)Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada masing-masing periode
dianggap konstan, tetapi jumlah output secara keseluruhan akan mendorong tingkat harga
menjadi turun dan akan mengarah mendekati persaingan sempurna.
c)Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses penyesuaian untuk menuju
ke posisi keseimbangan.
d)Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis.
2.Model Bertrand
Model inipun tidak lepas dari kritik seperti halnya model Cournot, yaitu:
a. Anggapan dalam Bertrand mengenai perilaku produsen yang tidak pernah menggunakan
pengalamannya untuk mengantisipasi pesaingnya tidaklah realistis.
b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan keuntungannya, tetapi tidak untuk pasar.
c. Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada tingkat harga persaingan pasar,
tetapi bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan perusahaan atau pesaing baru untuk
masuk/keluar pasar.
3. MODEL CHAMBERLIN (MODEL UNTUK PASAR KELOMPOK
KECIL)
Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila pasar
ditetapkan satu harga. Tingkat harga ini merupakan kesepakatan bersama dari beberapa
perusahaan yang ada di pasar untuk memaksimumkan keuntungannya.
a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa deferensiasi produk.
Perusahaan oligopolis akan belajar lewat pengalamannya bahwa ia tidak akan melakukan
perang harga karena akan merugikan diri sendiri. Demikian juga, perusahaan pesaing juga
melakukan hal yang sama sehingga semua perusahaan dalam industri dianggap telah dewasa
dan berpengalaman.
a. Dalam pasar oligopoli apabila perusahaan menurunkan harga ke P, maka permintaan akan
bertambah ke C,, harga ke P., maka permintaan akan bertambah ke B
• Pelanggan perusahaan membeli barang yang harganya turun.
• Pelanggan lain membatalkan pembeliannya.
c. Menaikkan harga ke P, permintaan ada di titik A, karena reaksi perusahaan mengubah harga
maka kurva permintaan menjadi D1ED2.
Kurva permintaan terpatah
Click icon to add picture
CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI
Salah satu tipe keadaan yang ditimbulkannya adalah kinked demand curve
atau kurva permintaan yang patah. Seorang penjual dapat menaikkan jumlah
penjualannya dengan jalan menurunkan harganya. Hal ini mengakibatkan larinya
pembeli dan penjual yang lain dan datang berbondong-bondong untuk membeli
barang tersebut Tindakan ini akan diikuti oleh penjual lain. Berarti antar penjual
saling bertindak untuk menurunkan harga.
Lanjutan
Sweezy membuat pemisalan dalam pasar hanya ada dua
penjual. Kedua penjual tersebut mempunyai kurva demand
D1 untuk penjual satu dan D2 untuk penjual lainnya. Harga
yang membuat nyaman penjual satu dan penjual dua adalah
sebesar OP2. Pada harga sebesar OP2 jumlah yang diminta
pada penjual satu (D1) dan penjual dua (D2) adalah sama.
Akan tetapi, jika ada produsen menurunkan harga menjadi
OP1, dengan menurunkan harga la mengharap permintaan
bertambah menjadi 004 Namun, penurunan harga ini diikuti
oleh pesaing juga mengikuti menurunkan harganya juga.
Akibatnya permintaan yang diharapkan bertambah menjadi
sebesar 004 tidak tercapai karena hanya menjadi OQ3.
Lanjutan
Efek kesejahteraan dan bentuk pasar oligopoli kurang lebih sama dengan monopoli. Di
satu pihak oligopoli menimbul efek yang negatif dalam bentuk:
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen
oligopoli dalam jangka panjang.
2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang
minimal.
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC;
seperti dalam kasus monopoli).
4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan
masyarakat makro.
Ada beberapa kebijaksanaan umum yang mungkin bisa
diambil untuk mengurangi efek-efek negatif tersebut.
1. Pemerintah harus bisa menjaga agar hambatan-hambatan bagi perusahaan baru untuk masuk ke
dalam pasar oligopoli tersebut ditekan sampai sekecil-kecilnya.
2. Diadakannya Undang-Undang Persaingan (di Amerika Serikat: Antitrust Law) yang melarang
adanya kerja sama di antara para pengusaha oligopoli (baik secara diam-diam atau terbuka).
3. Kemungkinan kebijaksanaan yang lebih drastis adalah mencoba merombak struktur pasar yang
oligopolistis tersebut, antara lain dengan menentukan batas maksimum dari ukuran suatu badan
usaha dan melarang diadakannya penggabungan (merger) antara perusahaan-perusahaan yang
telah ada.
Ada tiga faktor yang memungkinkan terjadinya kerja
sama yaitu :
1. Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat persaingan antara
mereka dan mereka bertindak seperti monopolis.
2. Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi ketidakpuasan yang ada, dalam arti
tindakan produsen yang satu terhadap yang lain jelas jika mereka mengadakan kerja sama.
3. Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan masuknya produsen baru dalam
industri.Meskipun demikian, adanya perjanjian kerja sama antara mereka memungkinkan
seorang produsen untuk mendapatkan keuntungan jika melanggar perjanjian kerja sama
tersebut dan bertindak atas nama sendiri.
PENENTUAN
HARGA PADA
PASAR MONOPOLI
ARTI MONOPOLI
Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli
tidak mempunyai pilihan lain. Kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka
harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut. Syarat- syarat penjualan sepenuhnya
ditentukan oleh monopoli itu dan para pembeli tidak dapat berbuat apa pun dalam
menentukan syarat jual beli.
LANJUTAN
Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan
tidak Terdapat barang mirip (close subtitute) yang dapat menggantikan barang
tersebut. Aliran listrik adalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang
pengganti yang mirip, yang ada hanyalah barang pengganti yang sangat berbeda
sifatnya, yaitu lampu minyak.
LANJUTAN
Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya halangan tersebut
pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan dalam industri. Keuntungan perusahaan
monopoli tidak akan menyebabkan perusahaan- perusahaan lain memasuki industri tersebut.
LANJUTAN
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan dalam industri, la tidak
perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Pembeli yang memerlukan
barang yng diproduksinya terpaksa membeli darinya. Walau bagaimanapun perusahaan
monopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli,
tetapi untuk memelihara hubungnbaik dengan masyarakat.
Faktor-Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli
Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan munculnya pasar (perusahaan) monopoli,
Ketiga faktor tersebut adalah :
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki
oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale)
hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak
monopoli kepada perusahaan.
HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN
MEMASUKI PASAR
Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam industri persaingan murni
maka dalam jangka panjang akan ada perusahaan-perusahaan baru lainnya yang masuk ke
dalam suatu industri.
Bila ada laba murni untuk perusahaan-perusahaan dalam industri tertentu dan perusahaan
yang ingin masuk juga, yakin bahwa mereka juga dapat memperoleh laba murni, maka
perusahaan baru akan berusaha masuk industri tersebut.
LANJUTAN
Sang Monopolis dapat menghalangi masuknya perusahaan baru ke dalam industri tersebut
dengan beberapa cara. Dia dapat mengendalikan bahan baku yang diperlukan untuk
menghasilkan produknya.
Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab, antara lain:
1. Penguasaan Bahan Mentah
2. Hak Paten
3. Terbatasnya Pasar
4. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah
LANJUTAN
1. Penguasaan Bahan Mentah
Kalau X adalah input utama untuk produk Y, maka penguasaan sumber X akan bisa
menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y, dengan jalan menolak penjualan X
kepada perusahaan lain. Contoh: PDAM, Pertamina.
2. Hak Paten
Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang tertentu atau
cara produksi tertentu. Contoh produk-produk Microsft-Windows
LANJUTAN
3. Terbatasnya Pasar
Dibanding dengan skala minimum perusahaan pasar yang ada masih terbatas, mungkin
hanya bisa memberikan "ruang hidup" untuk satu perusahaan saja. Dengan istilah lain, karena
adanya economies of scale yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan
saja sudah mampu memenuhi permintaan pasar. Akibatnya kalau ada perusahaan baru yang
berminat masuk ke dalam pasar tersebut akan mengalami kesulitan dalam menjual barangnya.
Jadi di dalam pasar tetap hanya ada satu penjual.
Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan MR dengan MC-nya. maka pada
saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan tingkat harga pasar untuk produknya.
Keputusan ini dilukiskan dalam gambar di bawah ini. Di situ perusahaan tersebut
menghasilkan output sebesar Q unit pada tingkat biaya C baya per unit dan ia menjual
output-nya tersebut pada tingkat harga P. Laba, yaitu sama dengan (P-C) kali Q, ditunjukkan
oleh bidang PP'C'C dan itu merupakan laba maksimum.
LANJUTAN
= -
Lanjutan
Dalam catatan ini kita mengevaluasi biaya dan manfaat dari bisnis dengan
otot industri, kekuatan harga monopoli di pasar. Kasus ekonomi dan sosial
standar terhadap bisnis monopoli tidak lagi mudah. Pasar berubah sepanjang
waktu dan sebagainya adalah kondisi di mana bisnis harus beroperasi terlepas
dari apakah mereka memiliki kekuatan pasar yang nyata.
KASUS EKONOMI TERHADAP MONOPOLI
Inefisiensi X adalah istilah yang pertama kali diciptakan oleh Harvey Libenstein.
Dapat dikatakan bahwa bahkan jika keuntungan monopoli dari skala ekonomi, mereka
akan memiliki sedikit insentif untuk mengendalikan biaya produksi dan inefisiensi 'X'
akan berarti bahwa tidak akan ada penghematan biaya yang nyata.
Jika industri ini diambil alih oleh monopoli titik memaksimalkan keuntungan (MC=MR)
adalah pada harga dan Q2 PMON output. Monopoli ini mampu mengenakan harga yang lebih
tinggi membatasi output total dan dengan demikian mengurangi kesejahteraan ekonomi.
Kenaikan harga PMON mengurangi surplus konsumen. Pengurangan kesejahteraan
konsumen adalah transfer murni untuk produsen melalu keuntungan yang lebih tinggi, tetapi
beberapa kerugian yang tidak dipindahkan ke agen-agen ekonomi lainnya. Hal ini dikenal
sebagai hilangnya kesejahteraan bobot mati dan sama dengan daerah ABC.
Hasil serupa terlihat dalam diagram berikutnya yang membuat asumsi kerja
rata-rata jangka panjang dan biaya yang konstan marjinal di bawah kedua
persaingan dan monopoli. Hilangnya bobot mati kesejahteraan ekonomi di bawah
monopoli (yang memaksimalkan keuntungan harga Pl dan QI) ditunjukkan oleh
segitiga ABC. Harga kompetitif dan output Pc dan Qc masing-masing.
Lanjutan
POTENSI MANFAAT DARI MONOPOLI
Konsentrasi pasar yang tinggi (jumlah beberapa penjual) tidak selalu sinyal
tidak adanya persaingan. Salah satu kesulitan dalam menilai konsekuensi
kesejahteraan dari monopoli, duopoli, atau oligopoli terletak dalam mendefinisikan
tepat apa yang sebenarnya merupakan pasar. Semakin pasar di mana monopoli
tampak ada sebenarnya menjadi perebutan karena efek kompetisi internasional
yang terus berkembang.
SKALA EKONOMIS
Untuk diskriminasi harga derajat ketiga ini produsen betul-betul menjual barang di
pasar yang berbeda, yaitu dengan elastisitas permintaan yang berbeda. Diskriminasi
tingkat tiga adalah pengelompokan pembeli secara fungsional. Seperti pembeli yang
dikelompokkan berdasarkan daerah geografis.
Pembagian Pasar Penjualan yang Berbeda
Dalam beberapa hal Sang Monopolis dapat dan lebih menguntungkan untuk
memecah pasar prodoknya menjadi dua atau lebih pasar. Dua syarat harus dipenuhi
untuk dapat membuat pasar seperti itu. Pertama, dia harus sanggup memisahkan
pasar tersebut, kalau tidak produknya akan dibeli dari pasar dengan harga yang
lebih rendah untuk dijual kembali di pasar dengan harga yang lebih mahal. Kedua,
elastisitas permintaan pada masing-masing tingkat harga harus berbeda di antara
pasar-pasar tersebut.
Langkah pertama dalam analisis diskriminasi harga adalah menentukan cara
Sang Monopolis harus membagi penjualannya atas dua atau lebih pasar.
Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik dan Numerik
PT Warsito memproduksi panci serba guna yang diberi nama "MP-Magic Pan". MP
dipasarkan pada dua segmen pasar yang memiliki elastisitas permintaan berbeda. Fungsi
permintaan di Pasar A adalah Pa = 50-0.5 Qa, sedang di Pasar B memiliki fungsi permintaan
Pb = 60-2 Qb. Sedang fungsi TC = 40 Q + 40. Ditanya:
a. Berapa besar output yang dijual di masing-masing pasar?
b. Berapa harga jual di masing-masing pasar?
c. Berapa besar MC dan TC-nya?
d. Berapa besar laba di masing-masing pasar?
e. Berapa elastisitas di masing-masing pasar?
f. Lebih besar mana laba yang diperoleh penjual jika ia tidak menetapkan diskriminasi harga?
LANJUTAN
LANJUTAN