Anda di halaman 1dari 203

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

Dosen Pengampu : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Nama anggota kelompok 9 :

Septiana Rozzi Rahmawati (1222200177) M. Nuruddin Rasyid (1222200179)


TEORI PERMINTAAN,
PENAWARAN DAN HARGA
PASAR
TEORI PERMINTAAN

• Dalam teori ekonomi, permintaan berarti


keinginan konsumen untuk memiliki dan
menguasai barang dan jasa tersebut.
• Sedangkan permintaan sendiri bisa
didefinisikan dengan berbagai kemungkinan
jumlah barang atau jasa yang diminta oleh
pembeli pada berbagai tingkat harga untuk
periode waktu tertentu dan dalam suatu pasar
tertentu.
FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERMINTAAN
SUATU BARANG
1. Harga barang
2. Kegunaan barang tersebut
3. Rasa dan keinginan konsumen
4. Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri
5. Jumlah barang dan jasa yang tersedia
6. Jumlah dan jenis barang pengganti
7. Harga barang yang lain
8. Tingkat penghasilan konsumen
HUKUM PERMINTAAN

• Hukum permintaan merupakan hukum umum


yang menyangkut pengaruh harga terhadap
jumlah barang.
• Bunyi dari hukum permintaan itu sendiri yaitu
• “ jika harga turun maka permintaan akan
barang tersebut akan bertambah. Dan
sebaliknya , jika harga naik maka jumlah
barang yang diminta akan berkurang”
BENTUK KURVA DEMAND
• Sehingga dapat disimpulkan bahwa kurva permintaan
adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara
jumlah barang atau jasa yang diminta dengan harga
dimana harga sebagai variabel independen dan
jumlah barang yang diminta merupakan variabel
dependen . Dan secara umum hubungan antara harga
dan jumlah barang yang diminta mempunyai sifat
hubungan yang terbalik (negatif) sehingga pada
umumnya kurva permintaan suatu barang bersudut
negatif terhadap sumbu horizontal.
Rumus hubungan antara harga dan jumlah yang diminta bisa
dituliskan dalam fungsi seperti berikut :

• Q = F (P)
• Dapat juga dituliskan dengn fungsi persamaan permintaan yag
seperti berikut :
• Q = a- Bp
Dimana :
Q = jumlah barang yang diminta
P = harga
A = konstanta
ADA BEBERAPA FAKTOR YANG
MEMENGARUHI PERUBAHAN PERMINTAAN
1. Pendapatan konsumen ( yang mana sangat
berpengaruh terhadap meningkatnya permintaan
2. Harga barang terkait substitusi dan
komplementer
3. Selera dan prefensi konsumen
4. Perubahan pengharapan harga (jika ada
harapan maka akan terjadi perubahan harga
relatif sangat penting dalam menentukan
posisi kurva permintaan
TEORI PENAWARAN
• Pengertian penawaran menurut teori ekonomi adalah jumlah
barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam
periode tertentu.
• Atau bisa juga diartikan dengan berbagai kuantitas barang
yang akan dijual oleh penjual dipasar dengan berbagai
kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain dianggap
tetap tidak berubah. Atau bisa juga disebut dengan hubungan
antara harga dengan kuantitas yang diperjual belikan oleh
penjual
HUKUM PENAWARAN
• Hukum penawaran berbunyi seperti berikut “ jika harga suatu
barang atau jasa naik, maka jumlah barang yang ditawarkan
akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah
barang yang ditawarkan akan berkurang dengan anggapan
ceteris paribus”
• hukum diatas berarti jika harga barang meningkat maka
jumlah barang meningkat (produsen untung) harga barang
turun, jumlah ikut turun (produsen kurang beruntung)
BENTUK KURVA PENAWARAN
FAKTOR YANG MENYEBABKAN
TERJADINYA PERUBAHAN PENAWARAN

• Berubahnya harga input variabel


• Perubahan teknologi
• Perubahan iklim
• Biaya untuk memperoleh faktor produksi
• Tujuan perusahaan
• Pajak dan subsidi (adanya pajak dan subsidi akan
mengakibatkan tambahan pada biaya produksi dan
selanjutnya mengurangi penawaran )
HARGA PASAR
• Penentuan harga pasar terjadi karena adanya interaksi
permintaan dan penawaran. Dengan demikian harga pasar
ialah suatu tingkat harga tertentu dimana penjual mau
menjual sejumlah barangnya dan konsumen mau membeli
sejumlah barang tersebut. Jadi harga pasar terjadi karena
adanya kompromi antara penjual dan pembeli.
• Jika penawaran melebihi jumlah, harga turun, jika penawaran
tidak melebihi jumlah, maka harga naik.
GAMBAR PENENTUAN HARGA PASAR DAN
KUANTITAS PASAR SECARA GRAFIK
PERUBAHAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
MENGUBAH HARGA DAN KUANTITAS PASAR

• A. Harga pasar dapat berubah jika penawaran bertambah


sedang permintaan tetap.
• B. Harga pasar berubah jika terjadi perubahan permintaan
meningkat sedang penawaran tetap.
• C. Perubahan keseimbangan jika terjadi perubahan permintaan
meningkat sedang penawaran turun.

• Sehingga besarnya perubahan harga dan kuantitas pasar akibat


adanya perubahan permintaan dan penawaran tergantung
dengan kecondongan slope permintaan dan penawaran
APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR

• kebijakan celling price ( bertujuan untuk melindungi


konsumen agar mendapat harga yang wajar)
• floor price ( bertujuan untuk melindungi produsen agar
mendapat harga yang wajar)
• Cobweb teori ( penyesuaian harga)
• Surplus produsen dan konsumen (untuk menunjukkan
keuntungan)
• Pengalihan beban pajak ( meliputi barang bebas dan barang
potensial )
PEMBAHASAN
MENGENAI ELASTISITAS
PENGERTIAN ELASTISITAS

• Elastisitas adalah mengukur respons. Semakin


elastis sifat permintaannya maka akan semakin
besar.

• Dan sebaliknya, jika semakin tidak elastis sifat


permintaannya, maka akan semakin kecil
responsnya. Tingkat elastisitas ini ialah tingkat
terpengaruhnya jumlah barang yang
ditawarkan karena adanya perubahan harga.
• Jika yang berubah harga barang itu sendiri maka ukuran
responsnya disebut elastisitas harga permintaan (price
elasticity)

Jika yang berubah harga barang lain yang mempunyai


hubungan komplemen/subtitusi maka ukuran responsnya
disebut elastisitas silang (cross elasticity).

Jika yang berubah pendapatan maka ukuran responsnya


disebut elastisitas income. Dan jika yang berubah iklan dari
barang itu maka ukuran responsnya disebut elastisitas iklan
(advertising elasticity)
ELASTISITAS HARGA PERMINTAAN

Elastisitas harga permintaan adalah kepekaan


jumlah suatu produk yang akan dibeli oleh
konsumen terhadap perubahan harga dengan
kurva permintaan tertentu.

Atau elastisitas permintaan adalah besar kecilnya


presentase perubahan pada jumlah yang diminta
yang disebabkan oleh presentase tertentu dari
perubahan harga
Perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta
mempunyai rentang jarak. Seperti contoh pada gambar
dibawah jarak A ke B ataupun sebaliknya.
• Menghitung tingkat elastisitas dengan mempergunakan
pendekatan persamaan fungsi :

ED = % perubahan Qx / % perubahan Px

Ed = ∆Q/∆P x P/Q

Ed : nilai koefisien elastis permintaan

∆Q = perubahan jumlah penawaran

∆P = perubahan harga

Q = Jumlah permintaan awal

P = harga awal
Dengan mengamati hubungan elastisitas dengan total
revenue (total penerimaan )

Nomor Nilai Jika harga Jika harga


elastisitas naik turun
1 Ed > 1 TR turun TR naik
2 Ed = 1 TR Tetap TR tetap
3 Ed < 1 TR naik TR turun

Tabel hubungan harga dan elastisitas


Mengamati arah perubahan harga dan total revenue

No Harga revenue Arah Elastisitas


perubahan
1 Naik Naik Sama In elastis
2 Turun Naik Berlawanan Elastis
3 Naik Turun Berlawanan Elastis
4 Turun Turun Sama In elastis
5 Naik Tetap - Unitary
6 Turun Tetap - Unitary
Dengan melihat kurva permintaan (AR) dengan MR

Jika nilai MR = 0 koefisien elastis =1 dan permintaan unitary elastis


Jika nilai MR = Positif, koefisien elastis >1 dan permintaannya
elastis
Jika nilai MR = Negatif, koefisien elastis <1 dan permintaan in
elastis
Melihat kecondongan kurva permintaan

D1 disebut perfect in elastis


D2 disebut perfect elastis
D3 disebut elastis
D4 disebut Unitary elastis
D5 disebut in elastis
Elastisitas silang
Elastisitas permintaan silang mengukur sampai
berapa jauh berbagai barang berhubungan satu
sama lain .
Elastisitas silang sering digunakan untuk
menentukan batas batas suatu industri, tapi
penggunaannya dalam bidang ini memiliki
beberapa komplikasi.
Elastisitas silang yang tinggi menunjukkan
hubungan erat atau barang dalam industri yang
sama elastisitas silang yang rendah menunjukkan
hubungan yang renggang atau barang dan industri
yang berlainan
Cara menghitung elastisitas silang

exy = (ΔQx/Qx) : (ΔPy/Py)


atau
exy = (ΔQx/ΔPy) . (Py/Qx)
Elastisitas penawaran
Konsep elastisitas penawaran persis dengan elastisitas
permintaan.

Dalam penawaran tak ada kekacauan yang timbul mengenai


tanda koefisien elastisitas, kecuali dalam keadaan yang tak
biasa, yaitu mengenai kurva yang miring ke bawah .

Rumus elastisitas penawaran :

(ΔQ : ΔP) x (P : Q)
Menentukan elastisitas penawaran
dengan dua cara yaitu :
1. Melihat besarnya koefisien elastisitasnya :
• Jika nilai es tak terhingga disebut perfect
elastis
• Jika nilai es > 1 maka elastis
• Jika nilai es < 1 disebut inelastis
• Jika nilai es = 1 disebut unitary elastis
• Jika nilai es = 0 disebut perfect elastis
2. Melihat kecondongan kurva
permintaan

S1 disebut perfect in elastis


S2 disebut in elastis
S3 disebut unitary elastis
S4 disebut elastis
S5 disebut perfect elastis
ELASTISITAS PENDAPATAN

Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang


menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan
jumlah barang yang diminta dengan perubahan
pendapatan.
Konsep elastisitas pendapatan ini dengan asumsi
bahwa setiap orang akan menambah atau
mengurangi pembelian barang bila
pendapatannya berubah
Rumus elastisitas pendapatan :
PERILAKU MENGENAI PERILAKU
KONSUMEN
Pengertian perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah proses bagaimana


konsumen mengalokasikan pendapatan antara
barang dan jasa yang berbeda-beda untuk
memaksimalkan kesejahteraan mereka. Yang
mana kemudian pengambilan keputusan tersebut
kita gunakan untuk memahami apakah perubahan
pendapatan dan harga memengaruhi permintaan
barang dan jasa diberbagai jenis produk.
Beberapa cara untuk mempermudah
memahami perilaku konsumen menurut
(Robert Pindyck 2009)

1. Prefensi konsumen : dimana hal ini adalah cara


praktis untuk menggambarkan alasan mengapa
orang lebih menyukai satu barang daripada
barang lain. Dapat dilihat dari data grafik maupun
aljabar
...LANJUTAN...

2. Keterbatasan anggaran : dimana konsumen


mempertimbangkan harga dikarenakan
keterbatasan pendapatan mereka jika untuk
memenuhi segala kebutuhan.
3. Pilihan-pilihan konsumen : dimana para
konsumen akan mengkombinasikan pilihan
barang dan jasa yang mereka beli untuk
memuaskan keinginan mereka.
Prefensi konsumen

1. Keranjang pasar : ialah sebuah daftar dari satu


atau lebih komoditi dalam jumlah tertentu. Dalam
keranjang pasar dapat berisi satu item atau
beberapa komoditi item. Baik berupa sandang,
pangan maupun papan para konsumen. Dan dari
keranjang pasar tersebut, kita bisa mengetahui
prefensi pasar para konsumen masuk akal dan
konsisten atau tidak.
Asumsi dasar prefensi

• Dimana menurut Robert Pindyck (2009) ada tiga


dasar prefensi yang berlaku dalam
- kalangan masyarakat.
- Kelengkapan
- Transitivitas
lebih baik berlebih daripada berkurang
ketiga asumsi tersebut menekankan pada tingkat
rasionalitas dan kewajaran pada asumsi konsumen
tersebut.
Guna batas (marginal utility)

• Sumbangan kepuasan yang diberikan oleh


barang terakhir yang dimiliki oleh orang
tersebut .
• Menurut hukum gossen maka semakin banyak
jumlah barang yang sejenis maka sumbangan
kepuasan dari barang yang terakhir semakin
kecil.
Pendekatan kepuasan marginal

• Sering disebut pendekatan cardinal. Dimana


membicarakan tentang kepuasan atau
kegunaan untuk tiap satuan barang bagi
konsumen dapat diukur dengan satuan
tertentu. Atau bisa disebut juga dengan
tambahan atau pengurangan kepuasan, akibat
dari pertambahan ataupun pengurangan
konsumsi suatu barang .
Asumsi dalam pendekatan kepuasan
marginal yaitu (badruddin 2003)

• Konsumen akan bertindak rasional ( berusaha


memaksimalkan kepuasannya)
berlakunya hukum kepuasan marginal yang

semakin berkurang
• rumus pendekatan kepuasan marginal yaitu :

MU = ΔTU/ΔQ
Contoh perhitungan marginal utility
berdasarkan jumlah dan total unility

Tabel total dan marginal


Contoh grafik TU/MU
Kendala anggaran (budget
contraint)

• Untuk mengetahui kombinasi mana yang akan


memberikan kepuasan yang maksimal kepada
konsumen dari berbagai kombinasi yanng ada
pada curve indifference maka perlu diketahui
kombinasi-kombinasi yang mana dapat dicapai
oleh konsumen berdasarkan batas
penghasilannya.
Cara membuat garis anggaran dengan menghubungkan dua
titik kombinasi ekstrem antara barang X dan Y

KURVA GARIS ANGGARAN


Keseimbangan konsumen

• Kombinasi yang akan memberikan guna


maksimal bagi konsumen ialah kombinasi yang
terletak bagi konsumen antara curve
indifference dengan kurva anggaran. Atau
apabila yang seharusnya diperbuat sama
dengan apa yang diperbuat.
Contoh gambar kombinasi yang memberikan
kepuasan optimal
Keseimbangan konsumen yang optimal
Perubahan utilitas konsumen

• Jika harga barang x naik, maka garis anggaran


dan indifference curve-nya bergeser ke kiri.
Jika harga barang x turun, maka garis
anggaran (budget line) dan indifference curve
akan bergeser ke kanan. Hal ini disebabkan
jika harga naik, jumlah barang x yang dibeli
berkurang dan jika harga turun jumlah barang
x yang dapat dibeli bertambah.
Kurva price consumption curve
Berubahnya pendapatan konsumen

• Sebetulnya jika harga suatu barang berubah


akan memiliki dua dampak. Pertama
konsumen akan menambah jumlah barang
yang diminta. Kedua, dengan menurunnya
harga konsumen seakan akan menjadi lebih
kaya dan ia akan membeli barang dalam
jumlah yang lebih banyak.
Kurva income consumption curve
Perubahan harga pada barang normal

• Jika terjadi perubahan harga, misalnya barang x


harga lebih murah, maka konsumen akan
membeli barang x akan dibeli dalam jumlah
lebih banyak. Bisa juga dikatakan karena harga
barang x lebih murah konsumen
mensubtitusikan dengan membeli barang x
lebih banyak dan mengurangi barang y
Perubahan harga barang normal
Perubahan harga pada barang inferior

• dampak perubahan harga pada barang


inferior yaitu semakin murahnya barang x
menghasilkan efek pendapatan negatif, yaitu
jumlah barang x yang diminta berkurang
Perubahan Harga Barang Inferior
PEMBAHASAN MENGENAI
PERILAKU PRODUSEN
PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK
MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN

Pendekatan tradisional terpecah menjadi dua.


Yaitu pendekatan teori daya guna kardinal
( cardinal utility) dan yang kedua teori daya guna
ordinal (ordinal utility).
Teori cardinal metode penjelasannya
menggunakan pendekatan marginal utility dan
total utility. Sedangkan teori ordinal
penjelasannya menggunakan pendekatan
indifference curve ( kurva indiferen).
Perbedaan kedua teori terdapat pada pengertian daya guna.
Teori daya guna kardinal menganggap bahwa besarnya daya
guna yang diterima atau dialami seseorang konsumen
sebagai akibat dari tindakan mengonsumsikan barang dapat
diukur.

Asumsi dasar dari pendekatan cardinal yang


menyatakan utility seseorang bisa diukur adalah
pendekatan yang terlalu subjektivitas.
Cardinal Approach

Menurut teori ini kita tidak perlu mengetahui


secara absolut besarnya daya guna bagi seorang
konsumen. Dalam teori ini, Utility seseorang
mengonsumsi barang dan jasa tidak bisa
dinyatakan dengan bilangan numerik, tetapi bisa
diungkapkan dengan lebih senang atau lebih suka.
Dan manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
dapat dinyatakan secara kuantitatif dan dapat
diukur secara pasti
Dalam teori ini cardinal, teori nilai guna dikenal nilai guna
(total utility /TU) dan nilai guna marginal (marginal
utility / MU).

Nilai guna total berhubungan dengan jumlah seluruh


kepuasan yang diperoleh dan mengonsumsi sejumlah
komoditas tertentu. Nilai guna marginal adalah
pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat
dan pertambahan , pengurangan satu komoditas tertentu
Dalam teori nilai guna dikenal sebagai hukum
diminishing marginal utility. Yang mana berarti
pertambahan utilitas yang menurun karena
pertambahan satu unit komoditas yang dikonsumsi.

Dan pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa


kepuasan konsumen bisa diukur. Dalam pendekatan ini
juga dibedakan antara guna total dan guna batas atau
marginal utility
Konsep guna batas dan guna total
(MU dan TU)
A. Guna batas ( marginal utility)
ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang
terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut hukum
gossen semakin banyak jumlah barang yang sejenis yang
dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari
barang yang terakhir semakin kecil.

Kepuasan maksimum yang diberikan oleh sejumlah barang


akan maksimum bila barang terakhir yang dimiliki tidak
memberi tambahan kepuasan kembali
B. Guna total ( total utility )

ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena


mengonsumen berbagai jumlah barang. Guna
total ini akan semakin besar jika barang yang
dikonsumsi semakin banyak sampai pada tingkat
tertentu dimana guna total ini akan mencapai titik
maksimum, maka kepuasan konsumen tidak akan
bertambah lagi dan total gunanya akan menurun
walaupun konsumen terus menambah
ASUMSI DALAM TEORI CARDINAL

Terdapat tiga asumsi dalam teori cardinal yaitu


1) utility bisa diukur dengan uang
2) berlakunya hukum gossen ( law of diminishing
marginal utility) yaitu bahwa semakin banyak
suatu barang dikonsumsi, maka tambahan
kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari
setiap satu tambahan yang dikonsumsi akan
menurun
3) konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan
total yang maksimal
UTILITY SESEORANG BISA DIUKUR DENGAN
UANG

Adalah asumsi dasar yang digunakan pada


pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen
mengonsumsi barang atau jasa dapat dihitung
secara numerik. Disini yang dimaksud dengan
kepuasan mengonsumsi barang atau jasa dapat
diukur secara numerik. Dalam teori nilai guna ini
dikenal nilai guna total dan nilai guna marginal.
KURVA TU DAN MU

Gambar kurva TU dan MU


Kesulitan yang timbul adalah bahwa daya guna merupakan
konsep yang bersifat subjektif, sedangkan uang merupakan alat
pengukur yang bersifat objektif. Dengan demikian, asumsi
tentang ukuran ini harus diartikan sebagai sejumlah uang yang
bersedia dibayar konsumen untuk mendapatkan satu kesatuan
barang lagi.

Dengan demikian, ukuran uang dapat digunakan untuk

membahas perilaku konsumen.


BERLAKUNYA HUKUM GOSSEN (LAW OF
DIMINISHING MARGINAL UTILITY)

Ialah pertambahan utilitas yang menurun karena


pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi.
Dengan demikian makin banyak barang yang
dikonsumsikan makin besar pula jumlah daya
guna total yang diperoleh. Akan tetapi laju
pertambahan daya guna yang diperoleh karena
mengonsumsikan satu kesatuan barang makin
lama makin rendah.
KURVA DAYA GUNA (UTILITY)

Jadi asumsi ini diperlakukan untuk menggambarkan perilaku


konsumen secara lebih riil. Bila tidak, daya guna akan bertambah
terus tanpa batas., yang berarti konsumen tidak pernah merasa puas
sehingga berusaha terus menambah tingkat konsumsinya. Dan hal ini
bertentangan dengan realita sehingga pendekatan ini tidak akan
mampu untuk menganalisis konsumen.
KONSUMEN BERSIFAT RASIONAL

Setiap konsumen dianggap mempunyai tujuan


ideal, yaitu daya guna maksimum. Asumsi ini
dikembangkan dari konsep bahwa manusia pada
hakikatnya adalah homo economicus.
Perbedaannya adalah antara kepuasan total
( total utility) dan kepuasan marjinal. Semakin
banyak barang x yang dikonsumsi, semakin kecil
marginal utility yang diperoleh dari barang x
KRITIK PADA PENDEKATAN CARDINAL

asumsi utility bisa diukur adalah pemikiran yang


keliru, dimana aliran ini menganggap bahwa tinggi
rendahnya nilai suatu barang tergantung dari
subjek yang memberikan penilaian. Jadi suatu
barang baru mempunyai arti bagi seseorang
konsumen apabila barang tersebut mempunyai
daya guna baginya. Besarnya daya guna
tergantung pada konsumen bersangkutan.
Marginal utility dari uang tidaklah konstan

Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki,


semakin memberikan kepuasan yang lebih besar.
Kriteria pokok dari suatu alat pengukur adalah
bahwa alat pengukur tersebut harus mempunyai
nilai yang tepat. Semakin kaya seseorang, makin
besar kesediaannya untuk memperoleh suatu
satuan daya guna yang sama. Sehingga dapat
dikatakan bahwa uang harus mempunyai nilai
subjektif
Jika total utility mencapai maksimal MU=0 dan
selanjutnya jika total utility menurun karena
pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka
MU akan menjadi negatif (-). Turunan pertama dari
fungsi TU adalah nilai x yang bisa menghasilkan TU
maksimal atau bisa juga dikataka nilai x dari
turunan pertama dari MU= 0 maka TU maksimal
Perubahan kombinasi barang yang dibeli
konsumen

Adanya kenaikan harga dari salah satu barang


yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi
barang yang dibeli. Hal itu disebabkan oleh :
- Adanya efek subtitusi yaitu dengan naiknya
harga salah satu barang, konsumen akan
mengalihkan barang yag dibeli kepada barang
pengganti
2. Efek pendapatannya (income) dengan kenaikan harga bagi
konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan
pendapatan riil konsumen tersebut akan berkurang.
Dan kedua efek ini akan saling memperkuat bila barang yang
dibeli konsumen tersebut adalah barang normal
INDIFFERENCE CURVE APPROACH

Ada beberapa asumsi didalam indifference curve


yaitu: konsumen selalu bersifat rasional, nilai guna
dari uang bersifat konstan, utility dinyatakan
secara ordinal, berlakunya hukum tambahan yang
semakin lama semakin berkurang, the total utility
dari konsumen tergantung dari beberapa
komoditas, dan consistency and transitity of
choice
Sifat-sifat yang dimiliki oleh indifference curve adalah:
1. berlakunya hukum diminishing rate of return yaitu jika jika
menambah jumlah barang X maka jumlah barang y yang ada
akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka
barang X yang akan dikuragi
2. cembung terhadap titik 0 atau origin
3. dua IC tidak akan saling berpotongan
Pendekatan ordinal sebenarnya dikembangkan oleh
banyak ahli ekonomi. Beberapa di antaranya yaitu
John R. Hicks, R. G. Allen, Vilfredo Pareto, dan
Ysidro Edgeworth. Pendekatan ini menyatakan
bahwa kepuasan itu tidak dapat diukur secara
kuantitatif, melainkan sifatnya
bertingkat/berjenjang, dan hanya bisa
dibandingkan.
Indifference Curve (IC) adalah kurva yang
menggambarkan kombinasi konsumsi dua macam
barang/jasa yang menghasilkan tingkat kepuasan
yang sama. Setiap titik dalam kurva ini
melambangkan tingkat kepuasan yang tidak
berbeda (indifference), meski kombinasi konsumsi
barang/jasanya berbeda-beda.
INDIFFERENCE CURVE

Bidang yang berada di antara sumbu vertikal dan


sumbu horizontal disebut ruang komoditi
(commodity space). Bentuk grafis kombinasi A
hingga D dalam ruang komoditi itulah yang
disebut indifference curve (IC).
indifference curve memiliki beberapa ciri

1. Memiliki Slope (Kemiringan) yang Negatif


untuk mempertahankan kepuasan yang sama,
maka penambahan di satu barang harus
diimbangi dengan pengurangan barang lainnya.
2. Cembung ke Arah Ordinat merupakan ukuran
yang menggambarkan sejauh mana konsumen
bersedia menukarkan barang yang satu dengan
barang lainnya dalam kurva IC yang sama.
3. Semakin ke Kanan, Semakin Tinggi Kepuasannya

Posisi IC yang lebih tinggi (lebih ke kanan) menggambarkan


jumlah pakaian dan makanan yang lebih banyak. Posisi IC
tersebut tentunya lebih disukai konsumen karena
memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
4. Sesama Indifference Curve Tidak Saling
Berpotongan

Sesama kurva IC tidak mungkin saling


berpotongan. Hal ini terkait dengan asumsi
konsistensi dan transitivitas.
KRITIK DAN APLIKASI PENDEKATAN
INDIFFERENCE CURVE

1. Menggambarkan bentuk kurva IC yang


konveks untuk individu tidaklah mudah
2. subtitusi barang Y terhadap barang X yang
diakibatkan adanya kenaikan harga barang X
tidak secara otomatis terjadi karena masih
ada faktor faktor lain yang membuat
konsumen tetap pada barang X atau
meninggalkan barang Y
3. IC approach tidak dapat digunakan untuk
menganalisis effect advertising, past behavior
of stock
PEMBAHASAN MENGENAI
PERSAINGAN PASAR SEMPURNA
Pengertian Pasar

• Tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat


mengenai harga dan jumlah yag diperjual belikan dengan kata
lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang. Sedangkan
persaingan adalah jika sesama produsen/penjual bersaing
agar konsumen membeli produknya dan sesama konsumen
bersaing untuk mendapatkan barang atau jasa yang
dibutuhkan
• Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar
yang terdapat banyak penjual dan pembeli.
Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat
memengaruhi harga pasar, berapapun jumlah
barang yang diperjual belikan di pasar, harga akan
tetap. Maka dari itu harga pasar digambarkan
dengan garis lurus yang sejajar dengan sumbu
horizontal, yaitu sumbu jumlah barang
Ciri ciri pasar persaingan sempurna

• Jumlah penjual sangat banyak


• Jumlah pembeli sangat banyak
• Produk yang dijual identik substitusi
• Kekuasaan penentuan harga tidak ada
• Keluar masuk yang sangat tidak mudah
• Tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan
jumlah
4 golongan pasar menurut teori
ekonomi

• Pasar persaingan sempurna


• Pasar persaingan monopolistik
• Pasar monopoli
• Pasar oligopoli
Ciri ciri persaingan
Pasar persaingan sempurna
Ciri ciri pasar persaingan sempurna

• Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.


• Barang yang diperjualbelikan homogen/identik.
• Penjual bisa keluar masuk dipasar dengan
mudah.
• Informasi terhadap pasar sempurna.
Hubungan Antara Tingkat Harga, TR,AR, dan
MR
Hubungan Antara Tingkat Harga, TR,AR, dan
MR
Penentuan harga dalam pasar persaingan
sempurna yang memperoleh laba
Penentuan harga dalam pasar persaingan
sempurna yang memperoleh kerugian yang
minimum

HARGA DAN JUMLAH YANG DIPRODUKSI YANG


MENJAMIN RUGI MINIMAL ADALAH SEBESAR
P = OP2 dan Q = OQ1
Penentuan harga dalam pasar persaingan
sempurna yang memperoleh normal profit

HARGA DAN JUMLAH YANG DIPRODUKSI, YANG MENJAMIN


LABA NORMAL ADALAH SEBESAR
P = OP1 dan Q = OQ1
dengan AC yang paling rendah
• Jangka pendek adalah jangka waktu yang
sedemikian pendeknya sehingga apabila terjadi
kenaikan permintaan barang dan setiap produsen
tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta
tidak cukup waktu bagi perusahaann untuk
menambah perusahaan baru.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam
persaingan sempurna dapat mengalami tiga
hal yaitu :

• Mendapat laba super normal


• Mendapat laba normal
• Menderita kerugian
Kurva perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna yang memperoleh kerugian
• Jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup
lama sehingga produsen masih ada kesempatan
untuk memperbanyak produksinya dan masih dapat
mendirikan perusahaan – perusahaan baru untuk
menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan
permintaan barang .
Kurva perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna dalam jangka panjang yang
memperoleh laba normal
Keburukan perusahaan yang berada
dalam pasar persaingan sempurna

• tidak ada inovasi membatasi pilihan konsumen,


produk yang homogen berakibat membatasi pilihan
konsumen dan konsumen tidak bisa memilih karena
masing – masing konsumen tidak kuasa
memengaruhi pasar.
Kebaikan perusahaan yang berada
dalam pasar persaingan sempurna

• adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya


kebebasan bertindak, persaingan perusahaan yang berada
dalam persaingan sempurna sangat ketat, dan persaingan
yang ketat dan mudahnya memasuki pasar berakibat
alokasi sumber daya menjadi efisien dan konsumen dapat
memperoleh barang dengan harga yang kompetitif.
PEMBAHASAN MENGENAI
PERSAINGAN PASAR TIDAK
SEMPURNA
BENTUK PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK

• Pasar Persaingan Monopolistik merupakan Pasar yang


terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual
dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi
produk. Adanya ongkos tambahan seperti ongkos
advertensi dan sebagainya merupakan penyebab pasar
tersebbut menjadi berbentuk pasar persaingan monopoli.
...Lanjutan...

• Dalam pasar dengan persaingan monopoli


terdapat banyak penjual untuk suatu jenis
produk tertentu, dan produk masing-masing
penjual dapat dibedakan dari produk penjual
lainnya
DEFERENSIASI PRODUK
• Deferensiasi Produk (product differentiation) yaitu
Membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga
menjadi berbeda

• Caranya dengan promosi, advertensi, perbedaan warna


bungkus, merek, pelayanan yang baik, dan lain sebagainya.
• Misalkan sabun cuci, sabun mandi, rokok kretek, dll.
UNSUR MODEL PASAR PERSAINGAN
MONOPOLI
• Unsur Monopoli

Karena jenis barang memang hanya satu macam.


Kurva Permintaannya miring dari kiri atas ke kanan bawah,
meskipun mendekati horizontal
Unsur Persaingan

• Karena jumlah penjual banyak sehingga


tindakan dari seorang penjual tidak
mempunyai pengaruh yang berarti terhadap
penjual lainnya.
TEORI PERSAINGAN MONOPOLI
• Teori Persaingan Monopoli memberikan alat analisis yang
baru. Analisis ini sangat banyak persamaannya dengan
Analisis Persaingan Murni. Analisis ini memberikan gambaran
lebih baik tentang:

• Industri dengan persaingan di mana terdapat perbedaan


produk pengolahan makanan, pakaian pria, tekstil,
perusahaan jasa di kota besar, dan lain-lainnya yang
mengakui adanya sedikit unsur monopoli dan perbedaan
harga yang dikenakan oleh berbagai penjual untuk suatu
jenis produk tertentu.
BENTUK KURVA DEMAND DAN MR DARI
PERUSAHAAN PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Dengan adanya produk deferensiasi yang semakin besar berarti


akan menaikkan ongkos total, berarti kurva AC dan MC akan
bergeser ke atas Increasing Cost Industry
Apabila ini berjalan terus menerus maka kelama-lamaan sampai
seluruh keuntungan lebih yang mula-mula dinikmati masing-
masing perusahaan akan habis.
Lanjutan

• Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik berada di


antara perusahaan monopoli dan persaingan sempurna.
• Pada Persaingan Sempurna bentuk kurva demand horizontal /
elastis sempurna.
• Kurva demand dari perusahaan monopolistik elastis.
Kemiringannya di antara kedua kurva demand dari monopoli
dan persaingan sempurna
BENTUK KURVA DEMAND DAN MR DARI
PERUSAHAAN PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI
PERSAINGAN MONOPOLISTIK

1. Mendapat Laba Supernormal


2. Mendapat Laba Normal
3. Menderita Kerugian
Perusahaan Dalam Persaingan
Monopolistik Yang Mendapat Laba
Supernormal
Lanjutan keterangan

harga dan output yang menjamin laba maksimal


dengan menggunakan kaidah MR = MC. Pada
kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan
output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya laba
P1P2LK.
Perusahaan Dalam Persaingan
Monopolistik Yang Mendapat Laba Normal
Lanjutan keterangan

Kaidah MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga


dan output yang menjamin laba maksimal. Pada kaidah
MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output
yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR, yaitu
sebesar OP1KQ1
Perusahaan Dalam Persaingan
Monopolistik Yang Menderita Kerugian
Lanjutan keterangan

Kaidah MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga


dan output yang menjamin laba maksimal, laba yang
maksimal tetapi kalau rugi kerugian yang minimal. Pada
kaidah MR = MC, Harga jual produk sebesar OP2, biaya
rata-rata (AC) OP1. AC lebih besar dari penerimaan rata-
rata (AR). Kerugian yang minimal ini output/jumlah
produksi yang harus dijual sebanyak OQ1 dan besar TC
(OQ1KP1) dan TR (OQ1LP2)
AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI
TERHADAP OUTPUT DAN HARGA
• PERUBAHAN HARGA BERAKIBAT PERUBAHAN PERMINTAAN
YANG BESAR

 Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga


dengan sedikit menaikkan harga maka output akan
mengalami banyak pengurangan. Kurva permintaan yang
dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis.
EFISIENSI MASING – MASING
PERUSAHAAN
• Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing perusahaan
dalam jangka panjang. Artinya, perusahaan tidak akan dirangsang
untuk membangun skala optimum perusahaan/untuk
menjalankan skala perusahaannya yang telah dibangun pada
tingkat output minimum.
• Perusahaan baru akan terus masuk sehingga tidak ada lagi laba
yang diperoleh. Kerugian diderita bila kurva biaya rata-rata jangka
panjang terletak di atas kurva permintaan untuk semua output.
• Keluarnya perusahaan dan industri akan terus berlangsung
sehingga kurva biaya rata-rata jangka panjang bersinggungan
kembali dengan kurva permintaan yang dihadapinya.
PROMOSI PENJUALAN
• Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi
dalam persaingan monopoli. Pemborosan seperti ini lebih kecil
dalam persaingan monopoli dibandingkan dengan oligopoli.

• Iklan yang dilakukan oleh salah satu penjual diimbangi oleh yang
lain, maka Tindakan balasan tersebut sebenarnya merupakan
usaha yang sama untuk memperluas pasar masing-masing. Tak
ada yang bereaksi atas penggerogotan pasarnya oleh penjual lain
JENIS PRODUK YANG TERSEDIA

• Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat


mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi, suatu peringatan
perlu diberikan di sini ragam produk tertentu demikian banyak
sehingga membingungkan konsumen dan persoalan pemilihan
dapat menjadi lebih sulit.

• Masa bodoh dengan perbedaan mutu yang sebenarnya karena


kesediaan untuk membayar harga yang lebih tinggi untuk merek
tertentu yang dalam kenyataannya tidak lebih baik dari merek
dengan harga yang lebih rendah.
PEMBAHASAN MENGENAI
PENENTUAN HARGA PASA
PASAR OLIGOPOLI
PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI

• Pasar oligopoli adalah keadaan di mana hanya sedikit


penjual sehingga tindakan seorang produsen akan
mendorong produsen lain untuk bereaksi. Atau bisa
dikatakan bahwa pasaar oligopoli adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual
dapat memengaruhi harga pasar.
...Lanjutan...

• Secara teoritis, sulit sekali untuk menetapkan berapa


harga jumlah perusahaan dalam pasar agar dapat
dikatakan oligopoli. Namun, utuk dasar analisis,
biasanya jumlah perusahaan diasumsikan kurang dari
sepuluh.
...lanjutan...

• Jika rasio konsentrasi empat perusahaan besar mampu


menguasai lebih dari 40% maka pasar persaingan itu
adalah oligopoli. Sesuai dengan definisnya, berarti antara
penjual yang satu dengan yang lain dapat saling
memengaruhinya. Sehingga interpedency di antara
masing-masing penjual merupakan hal yang sangat
penting dalam penentuan output dan harga yang terjadi.
Ciri Oligopoli menurut Douglas :
Berdasarkan kriteria CR4 struktur Pasar
Indonesia menurut Dumairy pada
tahun 1997 yaitu :

• Industri makanan, minuman, tembakau 67 %.


• Industri kertas dan penerbitan 56 %.
• Industri kimia 47%.
• Industri minyak bumi dan batu bara 55 %.
• Industri logam dasar 55%
• Industri barang jadi dari logam, mesin, dan peralatannya
60%.
• Industri pengolahan lainnya 60%
Karakter Pasar Oligopoli

1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan


penentuan harga dan jumlah produksi.
2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.
Demand Oligopoli

• Struktur oligopoli bisa juga terjadi dalam industri


dimana wilayah pasar suatu perusahaan sangat
kecil, misalnya pompa bensin. Anggap saja
bahwa kedua perusahaan tersebut menetapkan
harga yang sama
Ada Beberapa Model Pasar
Oligopoli

1. Model cournot
2. Model bertrand
3. Model chamberlin
4. Model kurva permintaan patah.
5. Model stackelberg
Model Cournot

• Model Cournot adalah model pasar duopoli yang


pertama kali diteliti oleh Agustin Cournot tahun 1938.
model ini beranggapan bahwa barang yag dihasilkan
dua persahaan adalah sama dan bersifat subtitut
sempurna serta struktur ongkos produksi per unit
sama.
Kurva Model Cournout
Model Cournout ditinjau dari Kurva Reaksi
Keseimbangan Cournal
Beberapa Kelemahan Model
Cournot
a. Asumsi dalam model cournot yang mengatakan bahwa masing-
masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-
pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah
tidak realistis.
b. Meksipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing
pada masing-masing periode dianggap konstan, tetapi jumlah
output secara keseluruhan akan mendorong tingkat harga
menjadi turun dan akan mengarah mendekati persaingan
sempurna.
c. Pada model cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama
proses penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan.
d. Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah
realistis.
Model bertrand

• Model ini dirumuskan pertama kali pada tahun 1883 oleh


J. Bertrand yang menyatakan bahwa masing-masing
perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan
perusahaan pesaingnya untuk tetap mempertahankan
tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan oleh
perusahaan.
Kritik dalam Model Bertrand
a. Anggapan dalam model bertrand mengakui perilaku
produsen yang tidak pernah menggunakan
pengalamannya untuk mengantisipasi pesaingnya
tidaklah realistis.
b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan
keuntungannya tetapi tidak untuk pasar.
c. Harga keseimbangannya yang terbentuk di pasar
mengarah pada tingkat harga persaingan pasar, tetapi
bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan perusahaan
atau pesaing baru untuk masuk atau keluar pasar.
Model chamberlin ( model untuk
pasar kelompok kecil )
• Model ini menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar
terjadi apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat harga ini
merupakan kesepakatan bersama dari beberapa perusahaan
yang ada di pasar untuk memaksimumkan keuntungannya.
• Chamberlin berpendapat bahwa apabila masing-masing
perusahaan tidak menyadari akan keuntungan mereka, maka
pasar akan mencapai keseimbangan cournot jika masing-
masing perusahaan menganggap bahwa pesaingnya akan
mempertahankan tingkat outputnya.
...lanjutan keterangan...

• Chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan


tidak bebas terhadap pesaingnya yang ada di pasar. Setiap
ada perubahan tingkat output atau tingkat harga yang
dilakukan oleh salah satu perusahaan , akan memengaruhi
perusahaan pesaingnya dan pesaing itu akan mengambil
kebijakan untuk melawan tindakan tersebut.
Model kurva permintaan patah
( the kinked- demand model )

• P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun


1939. ada tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan
kurva permintaan yang patah yaitu :

• Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau


tanpa deferensiasi produk.
• Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan
perusahaan lainnya dalam industri akan menandingi penurunan
harga tersebut.
• Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan
perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikutinya.
Kurva Model Permintaan Patah
Model Stackelberg

• Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Heinrich


Von Stackelberg tahun 1952 yang merupakan
pengembangan dari model cournot. Dalam model
ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam
pasar oligopoli cukup kuat menjadileader sehingga
perusahaan pesaing mengakuinya dapat
berperilaku seperti halnya perusahaan yang
digambarkan oleh model cournot.
Kurva Model Stackelber
Penentuan harga dan output dalam
sebelum ada reaksi
Kurva permintaan setelah ada reaksi
Kurva Permintaan Terpatah
Kurva Demand Oligopoli yang Kinked
Harga Dari Oligopoli yang Rigid
Perubahan Harga Oligopoli
Ciri-ciri Pasar Oligopoli

• Menghasilkan atau menjual barang standar


atau barang berbeda.
• Kekuatan menentukan harga kadang-kadang
lemah/kuat
• Promosi masih diperlakukan.
Model penentapan harga pasar
oligopoli

1. Pasar kartel.
2. Pasar dengan kepemimpinan harga
Pengaruh Oligopoli terhadap
Kesejahteraan
• Adanya keuntungan yang terlalu besar yang dinikmati
oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang.
• Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap
produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal.
• Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen
maupun buruh.
• Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya
inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro.
Ada 3 faktor yang memungkinkan
terjadinya kerja sama yaitu :

• Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka


mengurangi tingkat persaingan antara mereka dan
mereka bertindak secara monopolis.
• Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan
masuknya produsen baru dalam industri
PEMBAHASAN MENGENAI
PENENTUAN HARGA PASA
PASAR MONOPOLI
Pengertian Monopoli

• Monopoli adalah suatu keadaan dimana di dalam pasar hanya


ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing.
• Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni atau pure
monopoli. Produk yang dijual di pasar tersebut tak memiliki
barang subtitusinya.
• Produk yang dijual oleh sang monopoli harus dengan mudah
dibedakan dengan barang lain yang dijual dalam
perekonomian.
Lanjutan Keterangan

• Perubahan harga dan output produk lain yang dijual dalam


perekonomian tak memengaruhi sang monopoli.
• Sebaliknya, perubahan harga produk dan output sang
monopolis juga tak memengaruhi produser lain dalam
perekonomian
• Perusahaan publik lokal digambarkan oleh beberapa ahli
ekonomi yang mendekati monopoli murni antara lain industri
alumunium sebelum perang dunia II, mesin pembuat sepatu,
nikel, besi, dan telepon.
Macam Persaingan Tidak Langsung

• Macam persaingan tidak langsung adalah kemungkinan


adanya perusahaan – perusahaan baru yang masuk ke dalam
pasar yang sering disebut dengan istilah persaingan potensial.
• Dikarenakan adanya persaingan potensial ini, perilaku
seorang produsen monopoli tidak sebebas seperti apa yang
digambarkan dalam kasus monopoli murni.
Lanjutan
• Ada atau tidaknya bentuk monopoli murni, prinsip-prinsip
monopoli murni memberikan suatu alat yang sangat berguna
untuk menganalisis persoalan penentuan harga, output, dan
alokasi sumber dana
• Pertama, monopoli sebagai alat analisis sangat berguna dipakai
pada industri-industri yang mendekati monopoli murni atau
industri yang dalam banyak hal bertindak seperti monopoli
murni.
• Kedua, monopoli sebagai alat analisis dan berbagai
modifikasinya sangat berguna dalam mempelajari persaingan
oligopoli dan persaingan monopoli.
Lanjutan
• Monopoli merupakan kebalikan ekstrem dari persaingan
sempurna dalam rangkaian struktur pasar. Monopoli terjadi
jika suatu perusahaan bertindak sebagai penjual tunggal
dari suatu barang yang tidak mempunyai subtitut, dengan
kata lain perusahaan tunggal tersebut sekaligus sebagai
industrinya juga.

• Monopoli seperti halnya persaingan sempurna, dimana


hanya ada dalam teori saja, dimana sejumlah barang yag
dihasilkan oleh suatu produsen saja.
Ciri ciri dan faktor penyebab Pasar
Monopoli
• Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan ( barang atau
jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain)
• Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip ( barang
tersebut merupakan satu satunya jenis barang yang seperti itu,
dan tidak terdapat barang yang mirip.)
• Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industri
• Dapat memengaruhi penentuan harga ( karena satu satunya
perusahaan dalam daerah tersebut, maka harga akan dikuasai
oleh mereka secara penuh )
• Promosi iklan kurang diperlukan ( karena perusahaan satu
satunya, maka tidak diperlukan promosi dengan menggunakan
iklan )
Faktor faktor yang menimbulkan
adanya Pasar Monopoli
• Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya
tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.

• Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala


ekonomi hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi

• Monopoli ada dan berkembang melalui undang - undang yaitu


pemerintah memberi hak monopoli perusahaan
Sebab Timbulnya Perusahaan
Monopoli
• Penguasaan bahan mentah
• Hak paten ( sumber terjadinya monopoli untuk macam
barang tertentu )
• Terbatasnya pasar
• Pemberian hak monopoli oleh pemerintah ( ada kalanya hak
monopoli diberikan oleh pemerintah contoh PELNI pada jalur
tertentu )
Kurva penentuan harga / output dalam
monopoli
Lanjutan keterangan

• Pada gambar diatas menunjukkan bagaimana seorang


monopolis dalam menentukan tingkat output optimal.
Kurva MR memotong kurva MC pada tingkat output Q yang
sekaligus menunjukkan tingkat output optimal. Harga
maksimal yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk
output Q adalah P. Jadi kombinasi harga dan output yang
memaksimalkan laba bagi monopoli adalah Q dan P. Besar
laba yang diperoleh (OP’Q) dikurangi TC (OCC’Q)
POSISI KESEIMBANGAN

• Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen


dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang
dihadapinya adalah kurva permintaan pasar. Kurva
permintaan pasar biasanya menurun dari kiri ke kanan
bawah, yang berarti bahwa produsen tersebut bisa
memengaruhi harga pasar dengan jalan menjual lebih
sedikit atau lebih banyak barang produksinya. Sehingga jika
dibandingkan, pasar monopoli harus menentukan bukan
hanya berapa output yang harus ia jual, tetapi juga
menentukan berapa harga jual yang bisa menghasilkan
keuntungan maksimal baginya.
Hubungan P, TR, MR
Laba, Rugi, dan Impas bagi
Monopolis
• Ada satu pengertian bahwa seorang monopolis harus membuat
untung. Ada atau tidaknya laba tergantung pada hubungan
kurva permintaan yang dihadapi oleh sang monopolis dan
keadaan biayanya.

• Monopolis bisa mendapat kerugian karena biaya awal yang


besar dan demandnya belum berkembang karena belum
dikenal. Monopoli hanya mengalami kerugian pada saat jangka
pendek. Sedangkan dalam jangka panjang monopoli akan
mengalami keuntungan.
Monopolis yang mendapat keuntungan
Monopolis yang mendapat laba normal
(impas)
Monopolis yang mendapat kerugian
Cara Monopolis Bertahan Agar
tetap Menjadi Monopolis

• Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang


dipakainya.
• Selalu memegang hak paten atas produksinya, supaya
perusahaan lain tidak bisa meniru.
• Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan skala
perusahaan optimum sehingga masuknya perusahaan lain akan
menekan harga sedemikian rendahnya hingga menghilangkan
keuntungan yang ada dan keduanya akan menderita rugi.
Kerugian Adanya Monopoli

• Output yang lebih kecil


• Halangan bagi perusahaan lain yang hendak
masuk pasar
• Efisiensi ekonomi
• Promosi penjualan
Tindakan untuk Mengurangi
Dampak Negatif dari Monopoli

• Menetapkan undang undang antimonopoli


• Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tanding
• Pemerintah bisa mendrikan perusahaan tanding di
dalam pasar dengan tujuan membatasi kekuasaan
monopoli. Dengan adanya perusahaan tandingan, harga
dan output bisa dikendalikan.
• Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopolis.
Kurva Penentuan Harga
Pengaturan Harga pada kasus
Monopoli murni dengan Decreasing
Cost
Monopoli Alami

• Sebuah monopoli alamiah terjadi dalam industri di mana


LRAC jatuh diatas berbagai tingkat output seperti mungkin
hanya ada ruang untuk satu pemasok untuk sepenuhnya
memanfaatkan semua skala ekonomi internal, mencapai
skala efisien minimum, dan oleh karena itu mencapai
efisiensi produktif.
• Monopoli alami melalui eksploitasi ekonomi skala dapat
dalam teori apa pun melemahkan saingan aktual atau
potensial murni atas dasar biaya.
Monopoli Ilmiah
Perpajakan

• Pajak yang dikenakan terhadap monopolis


dapat bersifat tetap dasarnya dan dapat
bersifat khusus. Pajak yang lumpsum sifatnya
tidak dipengaruhi oleh besarnya tingkat
jumlah barang yang dihasilkan, sedangkan
pajak yang khusus sifatnya tergantung pada
jumlah barang yang dihasilkan oleh monopolis
tersebut.
Pajak Lumpsum

• Pajak yang lumpsum ini tidak dipengaruhi oleh


jumlah barang yang dihasilkan perusahaan.
Dengan demikian berapapun jumlah barang
yang dihasilkan jumlah pajak yang harus
dibayar oleh perusahaan tetap sama. Oleh
karena itu pajak lumpsum ini sifatnya seperti
biaya tetap sehingga tidak akan memengaruhi
biaya marjinal, tetapi hanya memengaruhi
besarnya biaya rata-rata.
Pajak Lumpsum
Pajak Khusus

• Pajak khusus ini dikenakan atas dasar jumlah


barang yang dihasilkan. Dengan kata lain,
pajak khusus ini dikenakan sebagai pajak
persatuan yang dihasilkan. Semakin banyak
barang yang dihasilkan, maka akan besar pula
jumlah pajak yang harus dibayar oleh
perusahaan atau produsen tersebut.
Pajak Khusus (Spesific)
Monopoli dan Ekonomi Efisiensi

• Kasus ekonomi dan sosial stadar terhadap


bisnis monopoli tidak lagi mudah. Pasar
berubah sepanjang waktu dan sebagainya
adalah kondisi dimana bisnis harus beroperasi
terepas dari apakah mereka memiliki
kekuatan pasar yang nyata.
X Inefisiensi di bawah Monopoli

• Inefisiensi X adalah istilah yang pertama kali


diciptakan oleh Harvey Libenstein. Kurang kompetisi
yang nyata dapat memberikan monopoli kurang
intensif untuk berinvestasi dalam ide-ide baru atau
mempertimbangkan kesejahteraan konsumen. Hal
ini juga dapat dikatakan bahwa bahkan jika
keuntungan monopoli dari skala ekonomi mereka
akan memiliki sedikit intensif untuk mengendalikan
biaya produksi dan inefisiensi X akan berarti bahwa
tidak akan penghematan biaya yang nyata.
X Inefisiensi di Bawah Monopoli
Potensi manfaat dari Monopoli

• Konsentrasi pasar yang tinggi tidak selalu sinyal tidak


adanya persaingan. Salah satu kesulitan dalam menilai
konsekuensi kesejahteraan dari monopoli, duopoli, atau
oligopoli terletak dalam mendefinisikan tepat apa yang
sebenarnya merupakan pasar. Dalam hampir setiap
industri pasar tersegmentasi menjadi produk yang
berbeda, dan dampak dari globalisasi membuat sulit
untuk mengukur tingkat kekuatan monopoli sejati yang
mungkin ada dalam suatu industri pada setiap saat
dalam waktu
Skala Ekonomis

• Seorang monopolis mungkin lebih baik diposisikan untuk


mengeksploitasi ekonomi penyewaan skala untuk
keseimbangan yang memberikan output yang lebih tinggi
dan harga yang lebih rendah daripada kondisi yang
kompetitif.
• Keuntungan monopoli penelitian dan pengembangan serta
efisinsi dinamis sebagai perusahaan mampu mendapatkan
keuntungan abnormal dalam jangka panjang.
• Menurut penelitian oleh profesor Federico Etro monopoli
bisa baik untuk inovasi.
Diskriminasi Harga

• Diskriminasi harga bukan menetapkan harga


disebabkan biaya produksi yang berbeda, melainkan
biaya produksi sama tetapi dijual dengan harga yang
berbeda pada dua pasar atau lebih. Diskriminasi
harga produsen monopolis berusaha untuk
memperluas pasar dengan cara menjual barang yang
dihasilkannya pasar yang berbeda.
3 Kondisi awal Terjadinya
Diskriminasi Harga

• Pembeli pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang


berbeda-beda.
• Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan
dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok-
kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda.
• Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual
kembali barang barang yang dibeli.
Diskriminasi Harga dapat dibedakan
menjadi tiga macam.

• Diskriminasi harga derajat pertama merupakan keadaan


dimana seseorang produsen monopolis berusaha
sepenuhnya mengambil surplus konsumen.
• Diskriminasi harga derajat kedua merupakan versi yang
lebih sederhana, dimaa penjual hanya dapat menetapkan
harga dengan menurunkan kelompok—kelompok harga.
• Diskriminasi harga derajat ketiga ini produsen betul betul
menjual barang di pasar yang berbeda.
Pembagian Pasar Penjualan yang
berbeda
• Dua syarat yang harus dipenuhi untuk membuat pasar
seperti itu yang pertama adalah dia harus sanggup
memisahkan pasar tersebut, kalau tidak produknya akan
dibeli dari pasar dengan harga yang lebih rendah untuk
dijual kembali dipasar dengan harga yang lebih mahal.

• Kedua, elastisitas permintaan pada masing-masing tingkat


harga harus berbeda diantara pasar pasar tersebut.
Diskriminasi harga juga sering dijumpai dalam industri
public utility.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai