Anda di halaman 1dari 120

EKONOMI MIKRO

Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.


1
DOSEN PENGAMPU : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.

Nama Kelompok 10 :

Sudarrynianto Nuradhaya Ayu Asari Steven Nathanael Handoko


Sutarto (1222200180) (1222200182) (1222200183)

Prodi akuntansi
Fakultas ekonomi dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 SURABAYA
Teori Permintaan,
Penawaran, dan Harga
Pasar
HARGA SUATU
BARANG DAN JASA
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan
jumlah uang tertentu. Barang dan jasa tersebut mempunyai
harga bila barang dan jasa itu mempunyai nilai dan guna. Di
samping berguna dan bernilai, barang tersebut juga terbatas
adanya (langka), Terbentuknya harga dikarenakan ada dua
pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk
menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan bersedia
untuk memintanya.

4
TEORI
PERMINTAAN
• Permintaan merupakan suatu deretan jumlah barang yang pembeli
bersediamembeli dengan tenaga beli yang ada padanya pada tingkatan
harga tertentu.
• Permintaan itu adalah permintaan akan satu jenis barang.
• Tingkatan harga satuan dari tiap-tiap jumlah barang itu berlainan.
• Permintaan tersebut berlaku pada waktu tertentu, misalnya satu hari,
satu minggu,atau satu bulan.
• Permintaan tersebut berlaku pada pasar tertentu.

5
faktor-faktor yang memengaruhi
permintaan suatu barang
• Harga barang itu sendiri.
• Kegunaan barang tersebut.
• Rasa dan keinginan konsumen.
• Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri.
• Jumlah barang dan jasa yang tersedia.
• Jumlah dan jenis barang pengganti.
• Harga barang yang lain.
• Tingkat penghasilan konsumen.
• Waktu/tempat.
HUKUM PERMINTAAN


Hukum permintaan merupakan hukum umum yang
menyangkutarepengaruhharga terhadap jumlah barang di
commonly printed as a means of inspiration and
minta mekanisme sebagaiphilosophical
to invoQuotationske berikut:"Jika
thoughtsharga turun maka
from the
permintaan akan barang tersebut reader. akan bertambah seba
liknya jika harga naik maka jumlah barang yang diminta
akan berkurang"

7
TEORI
PENAWARAN
Dikarenakan adanya kebutuhan akan barang dan jasa,
maka sebagian dari masyarakat ada yang bertindak untuk
menyediakan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Golongan
ini disebut golongan produsen. Golongan produsen ini
menciptakan penawaran. Istilah penawaran ini dalam
teori ekonomi mempunyai arti berbagai jumlah barang
yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam
periode tertentu.

8
Hukum Penawaran
"Jika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah barang
yang ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika
harga turun moko jumlah barang yang ditawarkan okan
berkurang dengan anggapan ceteris poribus.“
Hukum penawaran juga dapat dinyatakan sebagai
berikut:
"Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang
yang ditawarkan dengan harganya dengan anggapan
ceteris paribus".
9
FAKTOR YANG MENYEBABKAN
TERJADINYA PERUBAHAN
PENAWARAN
• Berubahnya harga input variabel
• Perubahan teknologi
• Perubahan iklim
• Harga komoditas lain
• Biaya untuk memperoleh faktor produksi
• Pajak dan subsidi
• Harapan harga
• Tujuan perusahaan

10
PENENTUAN
HARGA PASAR
Harga pasar terjadi karena adanya interaksi permintaan dan
penawaran. Pada harga pasar konsumen bersedia membeli
sesuatu barang dalam jumlah tertentu. Sedang produsen
bersedia melepaskan sejumlah produk yang dihasilkan pada
tingkat harga yang telah disepakati antara konsumen dan
produsen. Jika permintaan melebihi barang yang ditawarkan
akan terjadi peningkatan harga, sebaliknya jika penawaran
melebihi jumlah yang diminta harga akan menurun.

11
Aplikasi praktis
keseimbangan pasar
• Kebijakan ceiling price
• Kebijakan floor price
• Cobweb teori – teori sarang laba – laba
• Surplus produsen dan konsumen
• Pengalihan beban pajak
• Kasus penetapan harga barang bebas dan
barang potensi

12
Teori Elastisitas
Pengertian Elastisitas
Tingkat elastisitas ini ialah tingkat terpengaruhnya jumlah barang yang
maupun yang ditawarkan karena adanya perubahan harga,
Elastisitas harga permintaan adalah suatu konsep penting yang sering dijumpai
dalam analisa ekonomi elastisitas harga permintaan adalah kepekaan jumlah
suatu produk yang akan dibeli oleh konsumen terhadap perubahan harga
dengan kurva permintaan tertentu
Elastisitas permintaan
Elastisitas Permintaan atau Price elasticity of demand adalah ukuran
perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga
barang itu.
Rumus :
Ed = %∆Qx/%∆Px atau Ed = ∆Q/∆P x P/Q
KONSEP SIFAT ELASTISITAS PERMINTAAN

Sifat elastisitas dari suatu permintaan suatu barang ada 5 macam


yaitu :

1. Ed > 1 = Elastis
2. Ed < 1 = Inelastis
3. Ed = 1 = Unitary Elastis
4. Ed = 0 = Inelastis Sempurna
5. Ed = ~ = Elastis Sempurna
Cara Mengukur Elastisitas
1. Arc Elasticity (elastisitas busur)
Memperbandingkan presentase perubahan harga dengan prosentase
perubahan yang diminta atau yang ditawarkan.
2. Point Elasticity
menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang terdapat pada
kurva permintaan atau kurva penawaran.
ELASTISITAS SILANG (CROSS ELASTICITY)

Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai barang


berhubungan satu sama lain.
Rumusnya :
Exy = %Qy/%Py
Exy = Qy2-Qy1/Qy1+Qy2 : Px2-Px1/Px1+Px2
Exy = Qy2-Qy1/Qy1+Qy2 x Px1+Px2/Px2-Px2
Elastisitas Penawaran
Dalam latitas penawaran tak ada kekacauan yang timbul mengenai tanda
koefisien elastisitas, kecuali falam keadaan yang tak biasa, yaitu mengenai
kurva yang mning ke bawah. Rumusnya :
Es = %∆Qs/%∆Px = (X2-X1)/(X1+X2) : (P1+P2)/(P2-P1)
KONSEP SIFAT ELASTISITAS PENAWARAN

Sifat elastisitas dari suatu penawaran suatu barang ada 5 macam yaitu :
1.) Es > 1 = Elastis
2.) Es < 1 = Inelastis
3.) Es = 1 = Unitary Elastis
4.) Es = 0 = Inelastis Sempurna
5.) Es = ~ = Elastis Sempurna
Elastisitas pendapatan (income elasticity)
Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan tingkat
kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan
pendapatan.
Rumus :
Ei = %∆Qx/%∆I
Ei = Q2-Q1/Q1+Q2 : I2-I1/I1+I2
Perilaku konsumen
Beberapa konsep perilaku konsumen
 Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang
yang diminta. Manfaat ini pula dikenal dengan istilah utilitas (utility).
 Secara rasional konsumen berharap memperoleh utility yang optimal.
Karena, jika rasional utility meningkat makan jumlah barang yang
dikonsumsi juga meningkat.
 Ada 2 cara pengukuran nilai manfaat dan suatu barang yakni secara
Kardinal dengan pendekatan absolut dan ordinal dengan pendekatan
nilai relatif, order, atau rangking.
Cardinal dan ordinal
• Cardinal yaitu pengukuran nilai manfaat suatu barang menggunakan
pendekatan nilai absolut. Motede ini tidak umum dipakai dalam teori
kehidupan ekonomi yang modern, tetapi prinsip marginal utility tetap
berlaku hingga kini.
• Ordinal yaitu alat pengukur nilai manfaat suatu barang menggunakan
pendekatan nilai relatif, order atau rangking.
• Sesuai konsep Gossen II, maka ada dua pendekatan dalam mempelajari
pendayagunaan utility. Dua pendekatan ini digunakan untuk
menjelaskan perilaku konsumen
NILAI
BARANG
 Kebutuhan manusia pada garis besarnya dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder (bukan pokok).
 Nilai barang dibedakan menjadi 2 :
1. Nilai penggunaan objektif : kesanggupan suatu barang dan jasa
untuk memenuhi suatu keperluan manusia.
2. Nilai penggunaan subjektif : diberikan oleh seseorang kepada suatu
barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.
 Nilai subjektif akan memiliki skor berlainan pada setiap individu dalam
menilai suatu barang.
 Nilai pertukaran yaitu kemampuan barang dan jasa tersebut untuk ditukarkan
dengan barang dan jasa lainnya
 Nilai pertukaran dibagi menjadi 2 :
1. Nilai pertukaran objektif, yaitu kemampuan barang dan jasa itu sendiri
untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain.
2. Nilai pertukaran subjektif yaitu, arti yang diberikan oleh seseorang kepada
suatu barang dan jasa, bertalian dengan kegunaan barang tersebut terhadap
dirinya.
Pemenuhan kepuasan

Pada hakikatnya kepuasan manusia tidaklah terbatas untuk


memenuhi semua kebutuhan manusia.
Banyak pendapat ahli ekonomi terutama ahli ekonomi
yang termasuk aliran klasik, membicarakan tentang
kebutuhanan pemuasnya.
Pendekatan tradisional untuk mengungkapkan perilaku
konsumen

 Tujuan pokok teori ekonomi mikro adalah usaha untuk


menjelaskan perilaku konsumen dipasar barang. Secara
tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan menggunakan
konsep utility contoh apabila sseorang meminta suatu jenis pada
dasarnya yang diminta adalah daya guna barang tersebut.
 Utilitas dapat diukur secara absolut menggunakan unit
pengukuran yang disebut dengan “util”.
SAMBUNGAN ….

 Misal segelas es krim mempunyai 100 util bagi seorang konsumen.


Apabila ia menghabiskan dua gelas ia akan mendapatkan daya guna lebih
besar dari 100 util.
 pendekatan ini merumuskan hubungan antara jumlah daya guna dengan
barang yang dikonsumsi kan dalam bentuk fungsi :
U= f (X1 ; X2;........ Xn)

 U adalah banyaknya daya guna bagi seseorang konsumen dan X2 adalah


banyaknya barang tertentu yang dikonsumsikan oleh konsumen tersebut.
SAMBUNGAN……

• pendekatan perilaku konsumen dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu, pendekatan


tradisional dan pendekatan modern.
1. pendekatan tradisional terpecah menjadi 2 : teori daya guna (Cardinal utility) dan yang
kedua daya guna ordinal (ordinal utility).
2. Pendekatan Cardinal utility Dalam menjelaskannya Menggunakan pendekatan marginal
utility dan yang kedua menggunakan pendekatan

• Asumsi dasar dari pendekatan Cardinal yang menyatakan utility seseorang bisa diukur
adalah pndekatan yang terlalu subjektif. Dari kelemahan ini muncul teori kedua. Yaitu
teori daya guna ordinal
SAMBUNGAN……
• Sebetulnya selain pendekatan 2 tersebut masih ada pendekatan
lain yang bisa mengungkapkan perilaku konsumen yaitu
pendekatan atribute dan pendekatan revealed preference
hypothesis (RP).
• Yang digunakan dalam buku ini ada dua pendekatan yaitu
a. Cardinal approach
b. Ordinal approach
Semakin kekanan, semakin tinggi kepuasannya

Posisi IC yang lebih tinggi (lebih ke kanan)


menggambarkan jumlah pakaian dan
makanan yang lebih banyak. Posisi IC
tersebut tentunya lebih disukai konsumen
karena memberikan tingkat kepuasan yang
lebih tinggi.
Sesama Indifference Curve Tidak Saling Berpotongan

Sesama kurva IC tidak mungkin saling


berpotongan. Hal ini terkait dengan asumsi
konsistensi dan transitivitas
Keseimbangan konsumen

Kombinasi yang memberikan guna


maksimal bagi konsumen ialah
yang terletak bagi konsumen antara
curve indifference dengan kurva
anggaran. Kombinasi yang
memberikan guna yang maksimal
bagi konsumen ialah kombinasi A
Keseimbangan konsumen yang optimal

Keseimbangan konsumen
terjadi dengan jumlah uang
tertentu mengonsumsi
kombinasi barang yang
optimal.
Kombinasi di titik B ini
disebut dengan
keseimbangan optimal.
Persamaan di atas
menunjukkan tempat
keseimbangan.
Perubahan utilitas konsumen
Berubahnya Salah Satu dari Harga
Barang
harga barang X naik, maka garis
anggaran dan indifference curve
bergeser ke kiri. Harga barang X turun
maka garis anggaran dan indifference
curve bergeser ke kanan.
Titik singgung garis anggaran dengan
indifference curve baru dan lama
dihubungkan maka garis itu disebut Gambar kurva price cunsumtion curve
price cunsumtion curve (PCC).
Berubahnya pendapatan konsumen
Meningkatnya pendapatan konsumen
menyebabkan preference konsumen
terhadap barang X dan Y berubah pada
titik E2. Bila turun maka kedua curva di
atas bergeser ke kanan dan sejajar pula.
Bila titik singgung antara kurva anggaran
dan indefference yang lama dan yang
baru dihubungkan disebut garis Income
Counsumption Curve (ICC)
Kurva income consumption curve
Perubahan harga pada barang normal

Perubahan Harga pada Barang Normal


dan Inferior
Dampak perubahan harga menyebabkan
kurva BL berubah dari BL1 ke BL2.
Konsumen akan membeli barang dengan
jumlah yang lebih banyak jika harga
barang itu murah. Perubahan ini yang
disebut dengan efek substitusi.
Perubahan harga pada barang inferior

Semakin murahnya barang X


menghasilkan efek pendapatan
yang negatif, yaitu jumlah barang
X yang diminta berkurang.
Derivasi kurva permintaan dari kurva pcc

Perubahan harga akan mengubah


jumlah yang diminta. Hubungan
antara jumlah barang X yang
diminta (diturunkan dan titik A, B,
dan C) karena perubahan harga.
Hubungan itu adalah kurva
permintaan. Kurva permintaan
adalah keseimbangan konsumen.

Derivasi kurva permintaan dari kurva pcc


Penggambaran kurva engel dari kurva icc

Dari kurva ICC dapat dibentuk Kurva Engel yang menggambarkan hubungan
antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta.
Kurva Engel dapat diklasifikasikan sebagai barang normal, inferior, giffen.
Bentuk indifference curve

Bentuk kurva Indiference Curve


adalah nonlinier turun dari kiri atas
ke kanan bawah dan cembung
terhadap titik nol. Bentuk ini
menggambarkan berlakunya
hukum diminishing marginal
utility.

Kurva indefference yang Linier


menunjukkan adanya Substitusi Sempurna
Kurva indiferrence curve yang berupa huruf L
menunjukkan barang komplemen

Barang Y ditambah atau dikurangi tidak bisa digantikan


dengan barang X.
PERILAKU PRODUSEN
PENGERTIAN PERILAKU PRODUSEN

Perilaku produsen itu sendiri


diartikan sebagai suatu tindakan
seorang produsen untuk mendapatkan
keuntungan yang semaksimum
mungkin dengan menggunakan
beberapa input yang dimilikinya.
Misalkan dalam proses
produksi hanya ada dua
input, yaitu labor dan
capital, dalam proses
produksi dapat dilakukan
dengan beberapa
kombinasi.
KONSEP JANGKA WAKTU DALAM
PROSES PRODUKSI
- Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu
yang dinamakan "jangka pendek" dan "jangka panjang".
- Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian
pendek sehingga perusahaan tidak dapat mengubah
jumlah beberapa sumber yang digunakan.
- Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat
diubah-ubah jumlahnya sehingga produsen mempunyai
kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor faktor
produksi yang paling efisien.
FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi ialah hubungan teknis antara faktor
produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses
produksi.

Secara matematis fungsi produksi


dapat dituliskan sebagai berikut:

Q = F(C,L,B,S)BAB VDi mana:

Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan Baku
S = Skill
ANALISIS PROSES PRODUKSI

JANGKA PENDEK

1.Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang


(The Law of Diminishing Returns)

2. Hubungan antara TP (produksi total), AP (produksi


rata-rata), dan MP (produksi marjinal)

3. Tahapan dalam Fungsi Produksi


PRODUKSI
JANGKA PANJANG
Untuk menjelasken fungsi produksi
jangka panjang kita akan menggunakan
apa yang disebut dengan kurva isoquant
(isoproduct atau isoquant).
Isoquant
Kurva Isoproduk atau isoquant
adalah "kurva yang menunjukkan
berbagai kemungkinan kombinasi
teknis antara dua input yang
bervariabel yang menghasilkan suatu
tingkat output tertentu".
Iso-biaya (Isocost)
Iso-biaya (Isocost) adalah:"Kurva yang menunjukkan
kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan kombinasi
barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh
produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Kurva yang
memperlihatkan berbagai kombinasi dari sumber-sumber
yang dapat dibeli oleh perusahan dengan harga tertentu
dari masing-masing sumber persatuan dan pengeluaran
ongkos yang tertentu dilakukan oleh perusahaan itu.”
Ekuilibrium
Produsen
Ekuillbrium produsen bisa diartikan sebagai "suatu
keadaan seimbang di mana produsen mendapat
keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan untuk
mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam
penggunaan faktor-faktor produksinya".
Ekuilibrium Produsen

Pada Gambar 5.5 di atas, titik


C menunjukkan produksi
yang optimum di mana pada
saat itu produsen dalam posisi
keseimbangan. Dengan
demikian, posisi
keseimbangan produsen
dicapai pada saat kurva
isoquant bersinggungan
dengan kurva isocost. Pada MRTS = Slope Iso Quant
-MPI/MPK - Pl/Pk
saat itu dalam posisi: Pl. MPk = Pk. MPI
Jalur Ekspansi (Expansion Path)

Expantion path atau jalur perluasan adalah


suatu garis yang menunjukkan titik titik least
cost combination (LCC) di berbagai isoquant.
Hasil dari Pengembangan Skala Usaha
(Return to Scale)
Jika input ditambah maka output akan
bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah
kapital dan Q adalah output maka:=L+C akan
menghasilkan QJika input L dan C ditambah
maka Q juga akan berubah:= al+aC bQHasil
penambahan input (a) berakibat perubahan
output (b) bisa dalam keadaan (1) b > a; (2) b =
a; dan (3) b < a.
Memilih Kombinasi Input yang Efisien

(Ridge Line)
Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost
Combination)
PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA

60
1.1 Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang
terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing
penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga
pasar. Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelikan
di pasar, harga akan tetap.

61
Lanjutan Pasar Persaingan Sempurna
......
Oleh karena itu, harga pasar
digambarkan oleh garis lurus yang
sejajar dengan sumbu horizontal,
yaitu sumbu jumlah barang. Dengan
demikian, masing-masing penjual di
pasar adalah sebagai pengikut harga
pasar atau disebut price taker.

62
1.1.1 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni
1. Jumlah penjual dan pembeli sangat
banyak.
2. Barang yang diperjualbelikan
homogen/identik.
3. Penjual bisa keluar masuk di pasar
dengan mudah.
4. Informasi terhadap pasar
sempurna.

63
1. Jumlah Penjual Dan Pembeli
Sangat Banyak
Jumlah pembeli dan penjual barang sangat
banyak sehingga masing-masing pembeli
maupun penjual tidak dapat memengaruhi pasar.
Hal ini berarti bahwa harga barang akan tetap
karena masing-masing penjual hanya merupakan
bagian yang kecil dari seluruh pembeli dan
penjual yang ada di pasar.
Find more maps at slidescarnival.com/extra-free-resources-icons-and-maps
64
2. Barang Yang Diperjualbelikan
Homogen/Identik
Jenis barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut
adalah homogen atau satu jenis saja (identik). Barang
homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan
semua penjual sama, Jadi produksi satu penjual
merupakan substitusi yang sempuma dengan hasil
produksi penjual yang lain. Jadi pembeli membeli barang
dari penjual satu dengan lainnya akan mendapatkan
barang yang sama.
Find more maps at slidescarnival.com/extra-free-resources-icons-and-maps
65
3. Penjual Bisa Keluar Masuk Dipasar
Dengan Mudah
Pembeli maupun penjual bebas keluar ataupun masuk
ke pasar. Sedang konsumen dengan bebas memilih
dalam pembelian barang tersebut di pasar. Penjual
mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang
baru maupun yang lama bebas untuk masuk atau
meninggalkan pasar. Artinya penjual bisa memulai
mengusahakan produksi atau berjualan tanpa ada suatu
hambatan.
Find more maps at slidescarnival.com/extra-free-resources-icons-and-maps
66
4. Informasi Terhadap Pasar Sempurna
Artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga yang
lebih murah maka konsumen yang lain juga segera
mengetahuinya. Demikian juga jika ada produsen/penjual
yang mengetahui ada bahan baku yang harganya lebih murah
maka produsen/penjual yang lain juga segera mengetahuinya.
Baik penjual maupun pembeli mempunyai pengetahuan yang
lengkap. Artinya, apabila salah satu produsen menggunakan
teknologi baru, maka dengan mudah produsen yang lain
mengikutinya
Find more maps at slidescarnival.com/extra-free-resources-icons-and-maps
67
Sebagai akibat dari ciri-ciri tersebut, maka kita dapat menggambarkan kurva permintaan yang dihadapi
oleh perusahaan sebagai penjual atau produsen barang Kurva permintaan itu yang menunjukkan
hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga tampak horizontal pada Gambar 8.1.

Kita perhatikan dari tabel di atas, perusahaan dalam persaingan sempurna produsen tidak dapat
memengaruhi harga barang per satuan, maka kurva penerimaan total akan bersifat linier,
berbentuk garis lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah konstan maka besarnya P,
AR, dan MR mempunyai nilai yang sama sehingga kurvanya berimpit menjadi satu. Jika
digambarkan ke tigakurva tersebut seakan-akan hanya satu kurva 68
1.1.2 Penentuan Jumlah Produksi Dan
Harga
Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal,
harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan
dengan kaidah MC MR. Kaidah menetapkan harga dan jumlah
produk dengan MR MC dengan syarat informasi pasar untuk
memperoleh nilai MC dan MR bersifat centainty (bisa
diperhitungkan). Sedang kaidah MC MR dikarenakan MR
adalah turunan pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan
pertama dari fungsi TC. Secara matematis nilai turunan pertama
dari suatu fungsi akan menghasilkan nilai tertinggi.
69
1. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Laba

Dari gambar di atas terlihat harga yang


menjamin laba maksimal adalah sebesar
OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar
TR adalah OP1KQ1. Sedang besarnya
TC adalah OP2LQ1 dan total laba (TR-
TC) adalah sebesar P1P2LK. Besarnya
AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2.

Harga dan jumlah yang diproduksi yang


menjamin laba maksimal adalah
sebesarP=OP1 dan Q=0Q1.

70
2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Kerugian yang Minimum

Dari gambar di atas terlihat, harga yang


menjamin rugi minimum adalah sebesar
OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar
TC adalah OP2KQ1. Sedang besarnya
TR adalah OP1LQ1. Total rugi (TR-TC)
adalah sebesar P1P2KL Besarnya AC
sebesar OP2 dan rugi per unit P1P2.

Harga dan jumlah yang diproduksi yang


menjamin rugi manimal adalahsebesarP
= OP2 dan Q = 001

71
3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Normal Profit (Break Even Income)
Dari gambar di samping terlihat harga yang
menjamin laba normal adalah sebesar OP1.
Dengan harga sebesar OP1 besarnya TC adalah
OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah sama
OP1KQ1. Kita perhatikan perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna seperti gambar di atas, untuk
mendapatkan laba normal perusahaan harus
bekerja yang paling efisien. Terlihat besarnya AC
yang paling rendah.

Harga dan jumlah yang diproduksi yang


menjamin laba normal adalah sebesar
P=OP1 dan Q=0Q1Dengan AC
yang paling rendah

72
1.1.3 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang
Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
1.Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode
Jangka Pendek
Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga
apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk
menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan- perusahaan untuk
menambah perusahaan-perusahaan yang baru.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat
Mengalami tiga hal, yaitu: a) Mendapat laba super normal. b.) Mendapat laba
normal.
c.) Menderita kerugian.
73
Lanjutan Kondisi Perusahaan dalam Persaingan
Sempurna dalam Periode Jangka Pendek...

Pada harga P = AVC perusahaan


tidak perlu tutup usaha karena
tutup usaha dengan melanjutkan
usaha kondisi kerugiannya sama,
yaitu KL. Titik ini disebut
shortdown point. Hal ini dapat
dilihat dengan gambar sebagai
berikut:
74
1.1.3 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang
Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode
Jangka Panjang
Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana produsen masih
ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat
mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi
kenaikan permintaan barang.

75
LanjutanKondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam
Periode Jangka Panjang....

Kesimpulannya bahwa dalam jangka


panjang perusahaan-perusahaan "selalu"
hanya akan memperoleh keuntungan
normal saja dengan MR = MC = AC,
pada saat AC minimum. Perusahaan
yang hanya menenima keuntungan
normal (normal profit) dinamakan
"Marginal Firm/Marginal or
Profitability", artinya apabila harga
turun sedikit saja perusahaan akan
segera keluar dari pasar.:
76
1.1.4 Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang
Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna
Keburukannya
Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Produk
yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja yang
paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk
yang diperjualbelikan tidak ada inovasi. Antara penjual yang satu
dengan yang lain produknya sama persis atau identik. Produk
yang homogen ini berakibat membatasi pilihan konsumen.
Konsumen tidak bisa memilih karena masing-masing konsumen
tidak kuasa memengaruhi pasar.
1.1.4 Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang
Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna
Kebaikannya
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan
bertindak. Persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan
sempurna sangat ketat. Oleh karena itu, agar tidak mengalami kerugian
perusahaan harus bekerja seefisien mungkin. Jika tidak bisa efisien,
perusahan baru siap memasuki pasar sebagai pesaing, dan hal ini akan
menyebabkan tambahnya supply dan selanjutnya berakibat turunnya
harga. Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyaratkan
pada pasar persaingan sempurna. Persaingan yang ketat dan mudahnya
memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya menjadi efisen dan
konsumen dapat memperoleh barang dengan harga yang kompetitif.
PENENTU HARGA PADA
PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
( PASAR PERSAINGAN TIDAK
SEMPURNA )
1.1 BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual


dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan
deferensiasi produk. Deferensiasi produk atau product differentiation
adalah membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi
berbeda. Caranya dengan promosi, advertensi, perbedaan warna bungkus,
merek, pelayanan yang baik, dan lain sebagainya. Misalkan sabun cuci,
sabun mandi, rokok kretek, dan lain sebagainya.

80
Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli.

1. terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang


hanya satu macam. Maka kurva permintaannya miring dari kiri
atas ke kanan bawah, meskipun mendekati horizontal.
2. terdapat juga unsur persaingannya karena jumlah penjual
banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak
mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya.

81
Bentuk kurva demand dari perusahaan
monopolistik berada di antara perusahaan
monopoli dan persaingan sempurna. Bila pada
persaingan sempurna bentuk kurva demand-
nya horizontal atau elastis sempurna, kurva
demand dari monopoli bersifat inelastis.
Kurva demand perusahaan yang monopolistik
berbentuk elastis. Kemiringannya di antara
kedua kurva demand dari monopoli dan
persaingan sempurna.

82
1.2 TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN
MONOPOLISTIK

1. Mendapat laba supernormal.


2. Mendapat laba normal.
3. Menderita kerugian.
1. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang
Mendapat Laba Supernormal

Dari gambar di samping, harga


dan output yang menjamin laba
maksimal dengan menggunakan
kaidah MR = MC. Pada kaidah
MR = MC harga jual produk
sebesar OP1 dan output yang
dijual sebanyak OQ1 dan
besarnya laba P1P2LK.
84
2. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang
Mendapat Laba Normal
MR = MC adalah kaidah guna
menetapkan harga dan output yang
menjamin laba maksimal. Pada
kaidah MR = MC harga jual
produk sebesar OP1 dan output
dijual sebanyak OQ1
dan besarnya TC = TR,
yaitu sebesar OP1KQ1. 85
3. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang
Mendapat Laba Normal
MR MC adalah kaidah guna
menetapkan harga dan output yang
menjamin kalau laba, laba yang
maksimal tetapi kalau rugi kerugian
yang minimal. Pada kaidah MR = MC
harga jual produk sebesar OP2,
sedang biaya rata-ratanya OP1. Biaya
rata-rata (AC) lebih besar dari
penerimaan rata-rata (AR). Kerugian
yang minimal ini output/jumlah
produksi yang dijual harus sebanyak
OQ1 dan besarnya TC (OQ1KP1),
sedang besarnya TR (OQ1LP2) 86
1.3 AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP
OUTPUT DAN HARGA

1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan


yang Besar
2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan
3. Promosi Penjualan
4. Jenis Produk yang Tersedia

87
MENENTUKAN
HARGA PADA
PASAR OLIGOPOLI
MENENTUKAN HARGA PADA
PASAR OLIGOPOLI
Pengertian Pasar Oligopoli

Bentuk lain dari pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah pasar oligopoli,
yaitu keadaan dimana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen
akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga
pasar.
Demand Oligopoli

Model Oligopoli

1.Model Cournot

2.Model Bertrand

3.Model Chamberlin
1.Model Cournot adalah
model pasar duopoli yang
pertama kali diteliti oleh
Augustin Cournot tahun
1938.
2. Model Bertrand yang dirumuskan pertama kali pada tahun 1883
oleh J. Bertrand yang menyatakan bahwa masing-masing perusahaan
dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk
tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan
oleh perusahaan.
3. Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila
pasar ditetapkan satu harga.
4. Model Kurva Permintaan Patah, P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali
pada tahun 1939.
tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patahyaitu:
a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa deferensiasi
produk. Perusahaan oligopolis akan belajar lewat pengalamannya bahwa ia tidak akan
melakukan perang harga karena akan merugikan diri sendiri.
b. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya
dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut.
c. Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam
industri tidak akan mengikutinya.
Kurva Permintaan Patah, P. Sweezy
5. Model Stackelberg pertama kali
diperkenalkan oleh Heinrich Von
Stackelberg tahun 1952, yang merupakan
pengembangan dari model cournot. Dalam
model ini dianggap bahwa salah satu
perusahaan dalam pasar oligopoli cukup
kuat menjadi leader sehingga perusahaan
pesaing mengakuinya dapat berperilaku
seperti halnya yang digambarkan dalam
oleh model Cournot.
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
1.Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda

2.Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat

3.Promosi masih diperlukan


Model Penetapan Harga Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan


harga produknya, diantaranya yang paling banyak ditemui adalah

1)Pasar kartel
2)Pasar dengan kepemimpinan harga
PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN

Efek kesejahteraan dan bentuk pasar oligopoli kurang lebih sama dengan monopoli. Di satu
pihak oligopoli menimbul efek negatif dalam bentuk:

1.Adanya keuntungan yang terlalu besar yang dinikmati oleh para produsen oligopoli
dalam jangka panjang.

2.Adanya ketidakefisiensian produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC


yang minimal.

3.Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh.

4.Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan
masyarakat makro.
PENENTUAN HARGA
PADA PASAR MONOPOLI
AKIBAT PERSAINGAN
MONOPOLI TERHADAP
OUTPUT DAN HARGA
1. Perubahan harga Berakibatperubahan permintaan yang besar.

2. Efisiensi Maing-Masing perusahaan

3. Promosi penjualan

4. Jenis produk yang tersedia


1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan
Yang Besar

Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis


sehingga dengan sedikit menaikkan harga maka
output akan mengalami banyak pengurangan. Kurva
permintaan yang dihadapi oleh persaingan monopolis
sangat elastis.
2. Efisiensi Masing-Masing perusahaan

Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing


perusahaan baru ke dalam indstri yang bersangkutan
bebas dan mudah.
3. Promosi penjualan

Beberapa pemborosan iklan dari perubahan


desain untuk dapat terjadi dakam persaingan
monopoli. Usaha masing-masing perusahaan
untuk memperluas pasarnya dengan cara ini
akan diimbangi dengan kegiatan yang sama oleh
penjual lainnya.
4. Jenis produk yang tersedia

Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu


yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam pasar persaingan
Monopoli. Konsumen dapat memilih jenis,gaya atau warna yang
sangat mendekati selera dan kemampuan.
PENENTUAN HARGA PADA PASAR MONOPOLI

ARTI MONOPOLI Menurut para ahli ekonomi


yang mendekati monopoli
murni antara lain:
• Monopoli adalah suatu keadaan
dimana di dalam pasar hanya ada
• Industri Alumunium sebelum
satu penjual sehingga tidak ada
perang dunia ke II
perusahaan pesaing.
• Mesin-Mesin pembuat
sepatu,Nikel,Besi, telepon
CIRI-CIRI DAN FAKTOR
PENYEBAB TERJADINYA
PASAR MONOPOLI.
Ciri-Ciri Pasar Monopoli
1. Pasar Monopoli adalah industri satu perusahaan

2. tidak mempunya pengganti yang mirip

3. Tidak terdapat kemungkinan yang masuk dalam


industri

4. Dapat memengaruhi penentuan Harga

5. Promosi iklan Kurang diperlukan


Faktor-faktor yang menimbulkan adanya
pasar monopoli
1.Perusahaan Monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan
tidak dimiliki oleh perusahaan lain.

2.Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi


(economic of scale) hingga tingkat produksi yang sangat tinggi.

3.Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah


memberi hak monopoli kepada perusahaan
HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN
MEMASUKI PASAR
Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam industri
persaingan murni maka dalam jangka panjang akan ada perusahaan-perusahaann
baru lainnya yang masuk ke dalam suatu industri. Akibatnya monopolis tidak
lagi bisa memonopoli pasar.
Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab, yaitu :
1. Penguasaan Bahan Mentah
2. Hak Paten
3. Terbatasnya Pasar
4. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah
Penentuan Besarnya Harga dan Output
Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan MR dengan MC-
nya maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan
tingkat harga pasar untuk produknya.
HUBUNGAN P, TR, dan MR
Penentuan harga dan output dalam
keadaan monopoli murni pada
dasarnya sama dengan yang berlaku
untuk perusahaan dalam persaingan
murni bila tujuan perusahaan adalah
mencapai laba yang maksimal dicapai
pada saat MR = MC.
Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis

1. Monopolis yang mendapatkan keuntungan


Analisis perilaku perusahaan monopoli dalam mencapai posisi
ekuilibrium, yaitu posisi keuntungan maksimum akan dicapai pada
saat MR= MC. Kurva D dan MR apabila digabungkan dengan kurva
ongkos, maka dapat diperoleh “ekuilibrium perusahaan” yang
sekaligus sama dengan “equal pasar”.
2. Dalam jangka pendek monopolis mengalami impas
3. Monopolis yang mendapatkan kerugian
Kerugian dan Pengaturan Monopoli

1. Output yang lebih kecil


2. Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar
3. Efisiensi ekonomi
4. Promosi penjualan
Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah

1. Pengaturan Harga
2. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan Decreasing
Cost
3. Perpajakan
a. Pajak Lumpsum
b. Pajak Khusus
1. Monopoli dan Ekonomi Efisiensi
2. Kasus Ekonomi terhadap Monopoli
3. X Inefisiensi di Bawah Monopoli
4. Potensi Manfaat dari Monopoli
5. Skala Ekonomis
DISKRIMINASI
HARGA
Diskriminasi Harga dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a.Diskriminasi harga derajat pertama
b.Diskriminasi harga derajat kedua
c.Diskriminasi harga derajat ketiga
Pembagian Pasar Penjualan yang Berbeda

Dalam beberapa hal Sang Monopolis dapat dan lebih menguntungkan


untuk memecah pasar produknya menjadi dua atau lebih pasar. Dua
syarat harus dipenuhi untuk dapat membuat pasar seperti itu.
Pertama, dia harus sanggup memisahkan pasar tersebut, kalau tidak
produknya akan dibeli dari pasar dengan harga yang lebih rendah
untuk dijual kembali di pasar dengan harga yang lebih mahal. Kedua,
elastisitas permintaan pada masing-masing tingkat harga harus
berbeda di antara pasar – pasar tersebut.
Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik dan
Numerik
1.Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik
2. Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara Numerik

MP dipasarkan pada dua segmen pasar yang memiliki elastistisitas


permintaan berbeda. Fungsi permintaan pasar di pasar A adalah pa=50
– 0.5 qa sedang di pasar B memiliki fungsi permintaan pb= 60-2Qb
sedang fungsi TC = 40Q +40.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai