Nama Kelompok 10 :
Prodi akuntansi
Fakultas ekonomi dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 SURABAYA
Teori Permintaan,
Penawaran, dan Harga
Pasar
HARGA SUATU
BARANG DAN JASA
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan
jumlah uang tertentu. Barang dan jasa tersebut mempunyai
harga bila barang dan jasa itu mempunyai nilai dan guna. Di
samping berguna dan bernilai, barang tersebut juga terbatas
adanya (langka), Terbentuknya harga dikarenakan ada dua
pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk
menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan bersedia
untuk memintanya.
4
TEORI
PERMINTAAN
• Permintaan merupakan suatu deretan jumlah barang yang pembeli
bersediamembeli dengan tenaga beli yang ada padanya pada tingkatan
harga tertentu.
• Permintaan itu adalah permintaan akan satu jenis barang.
• Tingkatan harga satuan dari tiap-tiap jumlah barang itu berlainan.
• Permintaan tersebut berlaku pada waktu tertentu, misalnya satu hari,
satu minggu,atau satu bulan.
• Permintaan tersebut berlaku pada pasar tertentu.
5
faktor-faktor yang memengaruhi
permintaan suatu barang
• Harga barang itu sendiri.
• Kegunaan barang tersebut.
• Rasa dan keinginan konsumen.
• Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri.
• Jumlah barang dan jasa yang tersedia.
• Jumlah dan jenis barang pengganti.
• Harga barang yang lain.
• Tingkat penghasilan konsumen.
• Waktu/tempat.
HUKUM PERMINTAAN
“
Hukum permintaan merupakan hukum umum yang
menyangkutarepengaruhharga terhadap jumlah barang di
commonly printed as a means of inspiration and
minta mekanisme sebagaiphilosophical
to invoQuotationske berikut:"Jika
thoughtsharga turun maka
from the
permintaan akan barang tersebut reader. akan bertambah seba
liknya jika harga naik maka jumlah barang yang diminta
akan berkurang"
7
TEORI
PENAWARAN
Dikarenakan adanya kebutuhan akan barang dan jasa,
maka sebagian dari masyarakat ada yang bertindak untuk
menyediakan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Golongan
ini disebut golongan produsen. Golongan produsen ini
menciptakan penawaran. Istilah penawaran ini dalam
teori ekonomi mempunyai arti berbagai jumlah barang
yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam
periode tertentu.
8
Hukum Penawaran
"Jika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah barang
yang ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika
harga turun moko jumlah barang yang ditawarkan okan
berkurang dengan anggapan ceteris poribus.“
Hukum penawaran juga dapat dinyatakan sebagai
berikut:
"Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang
yang ditawarkan dengan harganya dengan anggapan
ceteris paribus".
9
FAKTOR YANG MENYEBABKAN
TERJADINYA PERUBAHAN
PENAWARAN
• Berubahnya harga input variabel
• Perubahan teknologi
• Perubahan iklim
• Harga komoditas lain
• Biaya untuk memperoleh faktor produksi
• Pajak dan subsidi
• Harapan harga
• Tujuan perusahaan
10
PENENTUAN
HARGA PASAR
Harga pasar terjadi karena adanya interaksi permintaan dan
penawaran. Pada harga pasar konsumen bersedia membeli
sesuatu barang dalam jumlah tertentu. Sedang produsen
bersedia melepaskan sejumlah produk yang dihasilkan pada
tingkat harga yang telah disepakati antara konsumen dan
produsen. Jika permintaan melebihi barang yang ditawarkan
akan terjadi peningkatan harga, sebaliknya jika penawaran
melebihi jumlah yang diminta harga akan menurun.
11
Aplikasi praktis
keseimbangan pasar
• Kebijakan ceiling price
• Kebijakan floor price
• Cobweb teori – teori sarang laba – laba
• Surplus produsen dan konsumen
• Pengalihan beban pajak
• Kasus penetapan harga barang bebas dan
barang potensi
12
Teori Elastisitas
Pengertian Elastisitas
Tingkat elastisitas ini ialah tingkat terpengaruhnya jumlah barang yang
maupun yang ditawarkan karena adanya perubahan harga,
Elastisitas harga permintaan adalah suatu konsep penting yang sering dijumpai
dalam analisa ekonomi elastisitas harga permintaan adalah kepekaan jumlah
suatu produk yang akan dibeli oleh konsumen terhadap perubahan harga
dengan kurva permintaan tertentu
Elastisitas permintaan
Elastisitas Permintaan atau Price elasticity of demand adalah ukuran
perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga
barang itu.
Rumus :
Ed = %∆Qx/%∆Px atau Ed = ∆Q/∆P x P/Q
KONSEP SIFAT ELASTISITAS PERMINTAAN
1. Ed > 1 = Elastis
2. Ed < 1 = Inelastis
3. Ed = 1 = Unitary Elastis
4. Ed = 0 = Inelastis Sempurna
5. Ed = ~ = Elastis Sempurna
Cara Mengukur Elastisitas
1. Arc Elasticity (elastisitas busur)
Memperbandingkan presentase perubahan harga dengan prosentase
perubahan yang diminta atau yang ditawarkan.
2. Point Elasticity
menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang terdapat pada
kurva permintaan atau kurva penawaran.
ELASTISITAS SILANG (CROSS ELASTICITY)
Sifat elastisitas dari suatu penawaran suatu barang ada 5 macam yaitu :
1.) Es > 1 = Elastis
2.) Es < 1 = Inelastis
3.) Es = 1 = Unitary Elastis
4.) Es = 0 = Inelastis Sempurna
5.) Es = ~ = Elastis Sempurna
Elastisitas pendapatan (income elasticity)
Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan tingkat
kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan
pendapatan.
Rumus :
Ei = %∆Qx/%∆I
Ei = Q2-Q1/Q1+Q2 : I2-I1/I1+I2
Perilaku konsumen
Beberapa konsep perilaku konsumen
Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang
yang diminta. Manfaat ini pula dikenal dengan istilah utilitas (utility).
Secara rasional konsumen berharap memperoleh utility yang optimal.
Karena, jika rasional utility meningkat makan jumlah barang yang
dikonsumsi juga meningkat.
Ada 2 cara pengukuran nilai manfaat dan suatu barang yakni secara
Kardinal dengan pendekatan absolut dan ordinal dengan pendekatan
nilai relatif, order, atau rangking.
Cardinal dan ordinal
• Cardinal yaitu pengukuran nilai manfaat suatu barang menggunakan
pendekatan nilai absolut. Motede ini tidak umum dipakai dalam teori
kehidupan ekonomi yang modern, tetapi prinsip marginal utility tetap
berlaku hingga kini.
• Ordinal yaitu alat pengukur nilai manfaat suatu barang menggunakan
pendekatan nilai relatif, order atau rangking.
• Sesuai konsep Gossen II, maka ada dua pendekatan dalam mempelajari
pendayagunaan utility. Dua pendekatan ini digunakan untuk
menjelaskan perilaku konsumen
NILAI
BARANG
Kebutuhan manusia pada garis besarnya dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder (bukan pokok).
Nilai barang dibedakan menjadi 2 :
1. Nilai penggunaan objektif : kesanggupan suatu barang dan jasa
untuk memenuhi suatu keperluan manusia.
2. Nilai penggunaan subjektif : diberikan oleh seseorang kepada suatu
barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.
Nilai subjektif akan memiliki skor berlainan pada setiap individu dalam
menilai suatu barang.
Nilai pertukaran yaitu kemampuan barang dan jasa tersebut untuk ditukarkan
dengan barang dan jasa lainnya
Nilai pertukaran dibagi menjadi 2 :
1. Nilai pertukaran objektif, yaitu kemampuan barang dan jasa itu sendiri
untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain.
2. Nilai pertukaran subjektif yaitu, arti yang diberikan oleh seseorang kepada
suatu barang dan jasa, bertalian dengan kegunaan barang tersebut terhadap
dirinya.
Pemenuhan kepuasan
• Asumsi dasar dari pendekatan Cardinal yang menyatakan utility seseorang bisa diukur
adalah pndekatan yang terlalu subjektif. Dari kelemahan ini muncul teori kedua. Yaitu
teori daya guna ordinal
SAMBUNGAN……
• Sebetulnya selain pendekatan 2 tersebut masih ada pendekatan
lain yang bisa mengungkapkan perilaku konsumen yaitu
pendekatan atribute dan pendekatan revealed preference
hypothesis (RP).
• Yang digunakan dalam buku ini ada dua pendekatan yaitu
a. Cardinal approach
b. Ordinal approach
Semakin kekanan, semakin tinggi kepuasannya
Keseimbangan konsumen
terjadi dengan jumlah uang
tertentu mengonsumsi
kombinasi barang yang
optimal.
Kombinasi di titik B ini
disebut dengan
keseimbangan optimal.
Persamaan di atas
menunjukkan tempat
keseimbangan.
Perubahan utilitas konsumen
Berubahnya Salah Satu dari Harga
Barang
harga barang X naik, maka garis
anggaran dan indifference curve
bergeser ke kiri. Harga barang X turun
maka garis anggaran dan indifference
curve bergeser ke kanan.
Titik singgung garis anggaran dengan
indifference curve baru dan lama
dihubungkan maka garis itu disebut Gambar kurva price cunsumtion curve
price cunsumtion curve (PCC).
Berubahnya pendapatan konsumen
Meningkatnya pendapatan konsumen
menyebabkan preference konsumen
terhadap barang X dan Y berubah pada
titik E2. Bila turun maka kedua curva di
atas bergeser ke kanan dan sejajar pula.
Bila titik singgung antara kurva anggaran
dan indefference yang lama dan yang
baru dihubungkan disebut garis Income
Counsumption Curve (ICC)
Kurva income consumption curve
Perubahan harga pada barang normal
Dari kurva ICC dapat dibentuk Kurva Engel yang menggambarkan hubungan
antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta.
Kurva Engel dapat diklasifikasikan sebagai barang normal, inferior, giffen.
Bentuk indifference curve
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan Baku
S = Skill
ANALISIS PROSES PRODUKSI
JANGKA PENDEK
(Ridge Line)
Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost
Combination)
PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
60
1.1 Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang
terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing
penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga
pasar. Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelikan
di pasar, harga akan tetap.
61
Lanjutan Pasar Persaingan Sempurna
......
Oleh karena itu, harga pasar
digambarkan oleh garis lurus yang
sejajar dengan sumbu horizontal,
yaitu sumbu jumlah barang. Dengan
demikian, masing-masing penjual di
pasar adalah sebagai pengikut harga
pasar atau disebut price taker.
62
1.1.1 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni
1. Jumlah penjual dan pembeli sangat
banyak.
2. Barang yang diperjualbelikan
homogen/identik.
3. Penjual bisa keluar masuk di pasar
dengan mudah.
4. Informasi terhadap pasar
sempurna.
63
1. Jumlah Penjual Dan Pembeli
Sangat Banyak
Jumlah pembeli dan penjual barang sangat
banyak sehingga masing-masing pembeli
maupun penjual tidak dapat memengaruhi pasar.
Hal ini berarti bahwa harga barang akan tetap
karena masing-masing penjual hanya merupakan
bagian yang kecil dari seluruh pembeli dan
penjual yang ada di pasar.
Find more maps at slidescarnival.com/extra-free-resources-icons-and-maps
64
2. Barang Yang Diperjualbelikan
Homogen/Identik
Jenis barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut
adalah homogen atau satu jenis saja (identik). Barang
homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan
semua penjual sama, Jadi produksi satu penjual
merupakan substitusi yang sempuma dengan hasil
produksi penjual yang lain. Jadi pembeli membeli barang
dari penjual satu dengan lainnya akan mendapatkan
barang yang sama.
Find more maps at slidescarnival.com/extra-free-resources-icons-and-maps
65
3. Penjual Bisa Keluar Masuk Dipasar
Dengan Mudah
Pembeli maupun penjual bebas keluar ataupun masuk
ke pasar. Sedang konsumen dengan bebas memilih
dalam pembelian barang tersebut di pasar. Penjual
mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang
baru maupun yang lama bebas untuk masuk atau
meninggalkan pasar. Artinya penjual bisa memulai
mengusahakan produksi atau berjualan tanpa ada suatu
hambatan.
Find more maps at slidescarnival.com/extra-free-resources-icons-and-maps
66
4. Informasi Terhadap Pasar Sempurna
Artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga yang
lebih murah maka konsumen yang lain juga segera
mengetahuinya. Demikian juga jika ada produsen/penjual
yang mengetahui ada bahan baku yang harganya lebih murah
maka produsen/penjual yang lain juga segera mengetahuinya.
Baik penjual maupun pembeli mempunyai pengetahuan yang
lengkap. Artinya, apabila salah satu produsen menggunakan
teknologi baru, maka dengan mudah produsen yang lain
mengikutinya
Find more maps at slidescarnival.com/extra-free-resources-icons-and-maps
67
Sebagai akibat dari ciri-ciri tersebut, maka kita dapat menggambarkan kurva permintaan yang dihadapi
oleh perusahaan sebagai penjual atau produsen barang Kurva permintaan itu yang menunjukkan
hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga tampak horizontal pada Gambar 8.1.
Kita perhatikan dari tabel di atas, perusahaan dalam persaingan sempurna produsen tidak dapat
memengaruhi harga barang per satuan, maka kurva penerimaan total akan bersifat linier,
berbentuk garis lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah konstan maka besarnya P,
AR, dan MR mempunyai nilai yang sama sehingga kurvanya berimpit menjadi satu. Jika
digambarkan ke tigakurva tersebut seakan-akan hanya satu kurva 68
1.1.2 Penentuan Jumlah Produksi Dan
Harga
Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal,
harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan
dengan kaidah MC MR. Kaidah menetapkan harga dan jumlah
produk dengan MR MC dengan syarat informasi pasar untuk
memperoleh nilai MC dan MR bersifat centainty (bisa
diperhitungkan). Sedang kaidah MC MR dikarenakan MR
adalah turunan pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan
pertama dari fungsi TC. Secara matematis nilai turunan pertama
dari suatu fungsi akan menghasilkan nilai tertinggi.
69
1. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Laba
70
2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Kerugian yang Minimum
71
3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Normal Profit (Break Even Income)
Dari gambar di samping terlihat harga yang
menjamin laba normal adalah sebesar OP1.
Dengan harga sebesar OP1 besarnya TC adalah
OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah sama
OP1KQ1. Kita perhatikan perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna seperti gambar di atas, untuk
mendapatkan laba normal perusahaan harus
bekerja yang paling efisien. Terlihat besarnya AC
yang paling rendah.
72
1.1.3 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang
Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
1.Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode
Jangka Pendek
Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga
apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk
menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan- perusahaan untuk
menambah perusahaan-perusahaan yang baru.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat
Mengalami tiga hal, yaitu: a) Mendapat laba super normal. b.) Mendapat laba
normal.
c.) Menderita kerugian.
73
Lanjutan Kondisi Perusahaan dalam Persaingan
Sempurna dalam Periode Jangka Pendek...
75
LanjutanKondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam
Periode Jangka Panjang....
80
Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli.
81
Bentuk kurva demand dari perusahaan
monopolistik berada di antara perusahaan
monopoli dan persaingan sempurna. Bila pada
persaingan sempurna bentuk kurva demand-
nya horizontal atau elastis sempurna, kurva
demand dari monopoli bersifat inelastis.
Kurva demand perusahaan yang monopolistik
berbentuk elastis. Kemiringannya di antara
kedua kurva demand dari monopoli dan
persaingan sempurna.
82
1.2 TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
87
MENENTUKAN
HARGA PADA
PASAR OLIGOPOLI
MENENTUKAN HARGA PADA
PASAR OLIGOPOLI
Pengertian Pasar Oligopoli
Bentuk lain dari pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah pasar oligopoli,
yaitu keadaan dimana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen
akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga
pasar.
Demand Oligopoli
Model Oligopoli
1.Model Cournot
2.Model Bertrand
3.Model Chamberlin
1.Model Cournot adalah
model pasar duopoli yang
pertama kali diteliti oleh
Augustin Cournot tahun
1938.
2. Model Bertrand yang dirumuskan pertama kali pada tahun 1883
oleh J. Bertrand yang menyatakan bahwa masing-masing perusahaan
dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk
tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan
oleh perusahaan.
3. Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila
pasar ditetapkan satu harga.
4. Model Kurva Permintaan Patah, P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali
pada tahun 1939.
tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patahyaitu:
a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa deferensiasi
produk. Perusahaan oligopolis akan belajar lewat pengalamannya bahwa ia tidak akan
melakukan perang harga karena akan merugikan diri sendiri.
b. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya
dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut.
c. Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam
industri tidak akan mengikutinya.
Kurva Permintaan Patah, P. Sweezy
5. Model Stackelberg pertama kali
diperkenalkan oleh Heinrich Von
Stackelberg tahun 1952, yang merupakan
pengembangan dari model cournot. Dalam
model ini dianggap bahwa salah satu
perusahaan dalam pasar oligopoli cukup
kuat menjadi leader sehingga perusahaan
pesaing mengakuinya dapat berperilaku
seperti halnya yang digambarkan dalam
oleh model Cournot.
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
1.Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda
1)Pasar kartel
2)Pasar dengan kepemimpinan harga
PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN
Efek kesejahteraan dan bentuk pasar oligopoli kurang lebih sama dengan monopoli. Di satu
pihak oligopoli menimbul efek negatif dalam bentuk:
1.Adanya keuntungan yang terlalu besar yang dinikmati oleh para produsen oligopoli
dalam jangka panjang.
4.Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan
masyarakat makro.
PENENTUAN HARGA
PADA PASAR MONOPOLI
AKIBAT PERSAINGAN
MONOPOLI TERHADAP
OUTPUT DAN HARGA
1. Perubahan harga Berakibatperubahan permintaan yang besar.
3. Promosi penjualan
1. Pengaturan Harga
2. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan Decreasing
Cost
3. Perpajakan
a. Pajak Lumpsum
b. Pajak Khusus
1. Monopoli dan Ekonomi Efisiensi
2. Kasus Ekonomi terhadap Monopoli
3. X Inefisiensi di Bawah Monopoli
4. Potensi Manfaat dari Monopoli
5. Skala Ekonomis
DISKRIMINASI
HARGA
Diskriminasi Harga dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a.Diskriminasi harga derajat pertama
b.Diskriminasi harga derajat kedua
c.Diskriminasi harga derajat ketiga
Pembagian Pasar Penjualan yang Berbeda