Anda di halaman 1dari 28

STANDAR PROFESIONAL

AKUNTAN PUBLIK

STANDAR AUDIT 402 (REVISI 2021)


PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN
ENTITAS YANG MENGGUNAKAN
SUATU ORGANISASI JASA

Institut Akuntan Publik Indonesia


STANDAR PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK

STANDAR AUDIT 402 (REVISI 2021)


PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN
ENTITAS YANG MENGGUNAKAN
SUATU ORGANISASI JASA

Institut Akuntan Publik Indonesia


STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

Standar Audit 402 (Revisi 2021)


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA


Office 8 Building Lantai 12 Unit 12I-12J
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Senopati Raya, Jakarta 12190, Indonesia.
Telp. : (021) 29333151, 72795445/46
Website : http://www.iapi.or.id
Email : info@iapi.or.id / teknis@iapi.or.id

Hak Cipta © 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apapun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotocopi, merekam,
atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Institut Akuntan
Publik Indonesia.

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA


1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerjemahan dan
pengadaptasian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersil dipidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerbitan, penggandaan dalam
segala bentuknya, dan pendistribusian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
3. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada poin kedua di atas yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar
rupiah).

Institut Akuntan Publik Indonesia

Standar Audit 402 (Revisi 2021)


Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi
Jasa

−Jakarta: IAPI, 2021


1 jil., 28 hlm, 15,5 x 24 cm

ISBN: XXX-XXX-XXXXX-X-X

1. Standar Audit 402 (Revisi 2021) 2. Akuntan Pubik


I. Judul II. Institut Akuntan Publik Indonesia

ii
Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

PENGANTAR

SA 402 (Revisi 2021), “Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu
Organisasi Jasa” telah disetujui oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I pada
tanggal 13 Juli 2021 dan berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.

SA 402 (Revisi 2021) merupakan adopsi dari International Standards on Auditing (ISA)
sebagaimana yang tercantum dalam “Handbook of International Quality Control, Auditing,
Review, Other Assurance, and Related Services Pronouncements – 2018 Edition” yang
diterbitkan oleh International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) – International
Federation of Accountants (IFAC).

Jakarta, 13 Juli 2021


Institut Akuntan Publik Indonesia
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I

Hendang Tanusdjaja Supervisi dari Dewan Pengurus

Handri Tjendra Ketua


Adeyana Widjaja Anggota
Andar Ramona Sinaga Anggota
Dedy Sukrisnadi Anggota
Eliza Fatima Anggota
Emmy Mutiarini Anggota
Kusumaningsih Angkawijaya Anggota
Lukmanul Arsyad Anggota
Nur Sigit Warsidi Anggota
Renie Feriana Anggota
Theodorus Bambang Dwi K.A. Anggota

iii SA 402 (Revisi 2021)


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

PENETAPAN DAN PENGESAHAN

Dewan Pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia telah menetapkan dan mengesahkan SA
402 (Revisi 2021), “Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu
Organisasi Jasa” dan berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.

Penetapan dan pengesahan SA 402 (Revisi 2021) oleh Dewan Pengurus, berdasar kepada
persetujuan Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I pada tanggal 13 Juli 2021.

Jakarta, 19 Juli 2021


Dewan Pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia

Tarkosunaryo Ketua Umum


Sapto Amal Damandari Ketua
Tia Adityasih Ketua
Hendang Tanusdjaja Ketua
Handoko Tomo Ketua
Aria Kanaka Ketua
Ellya Noorlisyati Ketua
Florus Daeli Ketua
Irhoan Tanudiredja Ketua
Johanna Gani Ketua
Syahril Ali Ketua
Rian Benyamin Surya Ketua
Sugeng Praptoyo Ketua
Steven Tanggara Ketua
Irwan Haswir Ketua
Palti FTH Siahaan Ketua

SA 402 (Revisi 2021) iv


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

STANDAR AUDIT 402 (REVISI 2021)


PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN
ENTITAS YANG MENGGUNAKAN SUATU ORGANISASI JASA
(Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022)

DAFTAR ISI
Paragraf
Pendahuluan
Ruang Lingkup............................................................................................... 1-5
Tanggal Efektif ............................................................................................... 6
Tujuan .......................................................................................................... 7
Definisi ........................................................................................................ 8
Ketentuan
Pemerolehan Pemahaman atas Jasa yang Disediakan oleh Organisasi Jasa,
Termasuk Pengendalian Internal ........................................................... 9-14
Respons terhadap Risiko yang Telah Dinilai atas Kesalahan Penyajian
Material .................................................................................................. 15-17
Laporan Tipe 1 dan Tipe 2 yang Tidak Mencantumkan Jasa Organisasi
Subjasa.................................................................................................. 18
Kecurangan, Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan, dan
Kesalahan Penyajian yang Tidak Dikoreksi Berkaitan dengan Aktivitas
di Organisasi Jasa ................................................................................. 19
Pelaporan oleh Auditor Pengguna ................................................................. 20-22
Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
Pemerolehan Pemahaman Tentang Jasa yang Disediakan oleh Organisasi
Jasa, Termasuk Pengendalian Internal .................................................. A1-A23
Respons terhadap Risiko yang Telah Dinilai atas Kesalahan Penyajian
Material .................................................................................................. A24-A39
Laporan Tipe 1 dan Tipe 2 yang Tidak Mencantumkan Jasa Organisasi
Subjasa.................................................................................................. A40
Kecurangan, Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan, dan
Kesalahan Penyajian yang Tidak Dikoreksi Berkaitan dengan Aktivitas
di Organisasi Jasa ................................................................................. A41
Pelaporan oleh Auditor Pengguna ................................................................. A42-A44

Standar Audit (SA) 402 (Revisi 2021), “Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang
Menggunakan suatu Organisasi Jasa” harus dibaca bersamaan dengan SA 200 (Revisi
2021), “Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan
Standar Audit”.

v SA 402 (Revisi 2021)


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

(Sengaja Dikosongkan)

SA 402 (Revisi 2021) vi


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 Pendahuluan
2
3 Ruang Lingkup
4
5 1. Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor pengguna untuk
6 memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat ketika suatu entitas pengguna
7 memanfaatkan jasa dari satu atau lebih organisasi jasa. Secara spesifik, standar ini
8 menjelaskan tentang bagaimana auditor pengguna menerapkan SA 315 (Revisi
9 2021)1 dan SA 330 (Revisi 2021)2 dalam memeroleh pemahaman tentang entitas
10 pengguna, termasuk pengendalian internal yang relevan dengan audit, yang cukup
11 untuk mengidentifikasi dan menilai risiko adanya kesalahan penyajian material dan
12 dalam mendesain dan melaksanakan prosedur audit lanjutan sebagai respons
13 terhadap risiko tersebut.
14
15 2. Banyak entitas melakukan outsource aspek-aspek bisnisnya kepada organisasi
16 penyedia jasa, mulai dari pelaksanaan tugas spesifik di bawah arahan suatu entitas
17 sampai dengan penggantian keseluruhan unit atau fungsi bisnis suatu entitas, seperti
18 fungsi kepatuhan perpajakan. Banyak jasa yang disediakan oleh organisasi
19 semacam itu yang merupakan bagian integral dari kegiatan operasi bisnis entitas;
20 namun, tidak semua jasa tersebut relevan dengan audit.
21
22 3. Jasa yang diberikan oleh organisasi jasa relevan dengan audit atas laporan
23 keuangan entitas pengguna ketika jasa tersebut, dan pengendalian terhadap jasa
24 tersebut, merupakan bagian dari sistem informasi entitas pengguna, termasuk
25 proses bisnis yang terkait, yang relevan dengan pelaporan keuangan. Walaupun
26 sebagian besar pengendalian di organisasi jasa kemungkinan besar berhubungan
27 dengan pelaporan keuangan, ada kemungkinan terdapat pengendalian lain yang
28 relevan dengan audit, seperti pengendalian atas pengamanan aset. Jasa suatu
29 organisasi jasa yang merupakan bagian dari sistem informasi entitas pengguna,
30 termasuk proses bisnis yang terkait, relevan dengan pelaporan keuangan jika jasa
31 tersebut berdampak terhadap salah satu di bawah ini:
32 (a) Golongan transaksi dalam entitas pengguna yang signifikan terhadap laporan
33 keuangan entitas pengguna;
34 (b) Prosedur, dalam teknologi informasi (TI) maupun sistem manual, yang dengan
35 itu transaksi entitas pengguna dimulai, dicatat, diproses, dikoreksi, ditransfer
36 ke buku besar, dan dilaporkan dalam laporan keuangan;
37 (c) Catatan akuntansi yang terkait, baik dalam bentuk elektronik maupun manual,
38 informasi pendukung dan akun-akun spesifik dalam laporan keuangan entitas
39 pengguna yang digunakan untuk memulai, mencatat, memproses, dan
40 melaporkan transaksi entitas pengguna; termasuk pengoreksian atas informasi
41 yang tidak benar dan cara pentransferan informasi ke buku besar;
42 (d) Bagaimana sistem informasi entitas pengguna mencatat peristiwa dan kondisi,
43 selain transaksi, yang signifikan terhadap laporan keuangan;

1 SA 315 (Revisi 2021), “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material
Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya”.
2 SA 330 (Revisi 2021), “Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai”.

1 SA 402 (Revisi 2021)


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 (e) Proses pelaporan keuangan yang digunakan untuk menyusun laporan


2 keuangan entitas pengguna, termasuk estimasi akuntansi signifikan dan
3 pengungkapan; dan
4 (f) Pengendalian terhadap entri jurnal, termasuk entri jurnal nonstandar yang
5 digunakan untuk mencatat transaksi tidak rutin, transaksi atau penyesuaian
6 yang tidak lazim.
7
8 4. Sifat dan luas pekerjaan yang dilaksanakan oleh auditor pengguna yang berkaitan
9 dengan jasa yang disediakan oleh organisasi jasa bergantung pada sifat dan
10 signifikansi jasa tersebut terhadap entitas pengguna dan relevansinya terhadap
11 audit.
12
13 5. SA ini tidak berlaku bagi jasa yang disediakan oleh institusi keuangan yang terbatas
14 pada pemrosesan, untuk rekening entitas yang terdapat di institusi keuangan,
15 transaksi yang diotorisasi secara spesifik oleh entitas, seperti pemrosesan transaksi
16 rekening giro oleh bank atau pemrosesan transaksi sekuritas oleh pialang. Di
17 samping itu, SA ini tidak berlaku terhadap audit atas transaksi yang berasal dari hak
18 kepemilikan kepentingan keuangan dalam entitas lain, seperti firma, korporasi, dan
19 joint venture, ketika hak kepemilikan kepentingan dipertanggungjawabkan dan
20 dilaporkan kepada pemegang kepentingan.
21
22 Tanggal Efektif
23
24 6. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai
25 pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.
26
27 Tujuan
28
29 7. Tujuan auditor pengguna, ketika entitas pengguna menggunakan jasa dari suatu
30 organisasi jasa, adalah:
31 (a) Untuk memeroleh pemahaman atas sifat dan signifikansi jasa yang disediakan
32 oleh organisasi jasa dan dampaknya terhadap pengendalian internal entitas
33 pengguna yang relevan dengan audit, yang cukup untuk mengidentifikasi dan
34 menilai risiko kesalahan penyajian material; dan
35 (b) Untuk mendesain dan melaksanakan prosedur audit sebagai respons terhadap
36 risiko tersebut.
37
38 Definisi
39
40 8. Untuk tujuan SA ini, istilah berikut memiliki makna:
41 (a) Pengendalian pelengkap entitas pengguna: Pengendalian yang dianggap oleh
42 organisasi jasa, dalam mendesain jasanya, akan diimplementasikan oleh
43 entitas pengguna, dan diidentifikasi dalam penjelasan sistemnya jika
44 diperlukan untuk mencapai tujuan pengendalian.
45 (b) Laporan atas deskripsi dan desain pengendalian pada suatu organisasi jasa
46 (dalam standar ini disebut sebagai laporan tipe 1): Sebuah laporan yang terdiri
47 atas:

SA 402 (Revisi 2021) 2


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 (i) Suatu deskripsi, yang disusun oleh manajemen organisasi jasa, tentang
2 sistem yang dimiliki oleh organisasi jasa, tujuan pengendalian dan
3 pengendalian terkait yang telah didesain dan diimplementasikan pada
4 tanggal tertentu; dan
5 (ii) Suatu laporan dari auditor jasa yang bertujuan untuk menyampaikan
6 keyakinan memadai yang mencakup opini auditor jasa terhadap deskripsi
7 sistem pada organisasi jasa, tujuan pengendalian dan pengendalian
8 terkait, dan kesesuaian desain pengendalian untuk mencapai tujuan
9 pengendalian yang telah ditentukan.
10 (c) Laporan tentang deskripsi, desain, dan efektivitas operasi pengendalian dalam
11 suatu organisasi jasa (dalam SA ini disebut sebagai laporan tipe 2): Sebuah
12 laporan yang berisi:
13 (i) Suatu deskripsi, yang disusun oleh manajemen organisasi jasa, tentang
14 sistem dalam organisasi jasa, tujuan pengendalian dan pengendalian-
15 pengendalian yang terkait, desain dan implementasi pengendalian
16 tersebut pada tanggal atau sepanjang periode tertentu dan, dalam
17 beberapa kasus, efektivitas operasi pengendalian tersebut sepanjang
18 periode tertentu; dan
19 (ii) Suatu laporan yang disusun oleh auditor jasa dengan tujuan untuk
20 menyampaikan keyakinan memadai yang mencakup:
21 a. Opini auditor jasa terhadap deskripsi sistem organisasi jasa, tujuan
22 pengendalian dan pengendalian-pengendalian yang terkait,
23 kesesuaian desain pengendalian untuk mencapai tujuan
24 pengendalian yang telah ditentukan, dan efektivitas operasi
25 pengendalian; dan
26 b. Suatu deskripsi tentang pengujian pengendalian yang
27 dilaksanakan oleh auditor jasa dan hasilnya.
28 (d) Auditor jasa: Seorang auditor yang, atas permintaan organisasi jasa,
29 menyediakan laporan asurans atas pengendalian suatu organisasi jasa.
30 (e) Organisasi jasa: Suatu organisasi pihak ketiga (atau segmen suatu organisasi
31 pihak ketiga) yang menyediakan jasa kepada entitas pengguna yang
32 merupakan bagian sistem informasi organisasi entitas tersebut yang relevan
33 dengan pelaporan keuangan.
34 (f) Sistem organisasi jasa: Kebijakan dan prosedur yang didesain,
35 diimplementasikan, dan dipelihara oleh organisasi jasa untuk menyediakan
36 jasa yang tercakup dalam laporan auditor jasa kepada entitas pengguna.
37 (g) Organisasi subjasa: Suatu organisasi jasa yang digunakan oleh organisasi jasa
38 lain untuk melaksanakan beberapa jasa bagi entitas pengguna yang menjadi
39 bagian sistem informasi entitas pengguna tersebut yang relevan dengan
40 pelaporan keuangan.
41 (h) Auditor pengguna: Seorang auditor yang melaksanakan audit dan membuat
42 laporan audit atas laporan keuangan suatu entitas pengguna.
43 (i) Entitas pengguna: Suatu entitas yang menggunakan suatu organisasi jasa dan
44 yang laporan keuangannya diaudit.
45
46
47

3 SA 402 (Revisi 2021)


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 Ketentuan
2
3 Pemerolehan Pemahaman atas Jasa yang Disediakan oleh Organisasi Jasa, Termasuk
4 Pengendalian Internal
5
6 9. Ketika pemerolehan pemahaman atas entitas pengguna berdasarkan SA 315 (Revisi
7 2021),3 auditor pengguna harus memeroleh suatu pemahaman tentang bagaimana
8 entitas pengguna memanfaatkan jasa organisasi jasa dalam kegiatan operasi entitas
9 pengguna, termasuk: (Ref: Para. A1-A2)
10 (a) Sifat jasa yang disediakan oleh organisasi jasa dan signifikansi jasa tersebut
11 bagi entitas pengguna, termasuk dampak jasa tersebut terhadap pengendalian
12 internal entitas pengguna; (Ref: Para. A3-A5)
13 (b) Sifat dan materialitas transaksi yang diproses atau akun-akun atau proses
14 pelaporan keuangan yang dipengaruhi oleh organisasi jasa; (Ref: Para. A6)
15 (c) Tingkat interaksi antara aktivitas organisasi jasa dan aktivitas entitas
16 pengguna; dan (Ref: Para. A7)
17 (d) Sifat hubungan antara entitas pengguna dan organisasi jasa, termasuk
18 ketentuan perjanjian yang relevan untuk aktivitas yang dijalankan oleh
19 organisasi jasa. (Ref: Para. A8-A11)
20
21 10. Ketika pemerolehan suatu pemahaman atas pengendalian internal yang relevan
22 dengan audit berdasarkan SA 315 (Revisi 2021),4 auditor pengguna harus
23 mengevaluasi desain dan implementasi pengendalian yang relevan di entitas
24 pengguna yang berhubungan dengan jasa yang diberikan oleh organisasi jasa,
25 termasuk pengendalian yang diterapkan terhadap transaksi yang diproses oleh
26 organisasi jasa. (Ref: Para. A12-A14)
27
28 11. Auditor pengguna harus menentukan apakah suatu pemahaman yang memadai
29 tentang sifat dan signifikansi jasa yang disediakan oleh organisasi jasa dan
30 dampaknya terhadap pengendalian internal entitas pengguna yang relevan dengan
31 audit telah diperoleh untuk menyediakan suatu dasar untuk mengidentifikasi dan
32 menilai risiko kesalahan penyajian material.
33
34 12. Ketika auditor pengguna tidak mampu memeroleh pemahaman yang cukup dari
35 entitas pengguna, auditor pengguna harus memeroleh pemahaman dari satu atau
36 beberapa prosedur berikut:
37 (a) Memeroleh laporan tipe 1 atau tipe 2, jika tersedia;
38 (b) Menghubungi organisasi jasa, melalui entitas pengguna, untuk memeroleh
39 informasi spesifik;
40 (c) Mengunjungi organisasi jasa dan melaksanakan prosedur yang akan
41 menyediakan informasi yang diperlukan tentang pengendalian yang relevan
42 pada organisasi jasa; atau
43 (d) Menggunakan auditor lain untuk melaksanakan prosedur yang akan
44 menyediakan informasi yang diperlukan tentang pengendalian yang relevan
45 pada organisasi jasa. (Ref: Para. A15-A20)

3 SA 315 (Revisi 2021), paragraf 11.


4 SA 315 (Revisi 2021), paragraf 12.

SA 402 (Revisi 2021) 4


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 Penggunaan Suatu Laporan Tipe 1 atau Tipe 2 untuk Mendukung Pemahaman Auditor
2 Pengguna Tentang Organisasi Jasa
3
4 13. Dalam menentukan kecukupan dan ketepatan bukti audit yang disediakan oleh suatu
5 laporan tipe 1 atau tipe 2, auditor pengguna harus puas atas:
6 (a) Kompetensi profesional auditor jasa dan independensi terhadap organisasi
7 jasa; dan
8 (b) Kecukupan standar yang dipakai sebagai acuan laporan tipe 1 atau tipe 2 yang
9 dikeluarkan. (Ref: Para. A21)
10
11 14. Ketika auditor pengguna merencanakan untuk menggunakan laporan tipe 1 atau tipe
12 2 sebagai bukti audit untuk mendukung pemahaman auditor pengguna tentang
13 desain dan implementasi pengendalian di organisasi jasa, auditor pengguna harus
14 melakukan hal-hal sebagai berikut:
15 (a) Mengevaluasi apakah deskripsi dan desain pengendalian dalam organisasi
16 jasa pada suatu tanggal atau suatu periode telah tepat untuk tujuan auditor
17 pengguna;
18 (b) Mengevaluasi kecukupan dan ketepatan bukti yang disediakan oleh laporan
19 untuk memahami pengendalian internal entitas pengguna yang relevan dengan
20 audit; dan
21 (c) Menentukan apakah pengendalian pelengkap entitas pengguna yang
22 diidentifikasi oleh organisasi jasa adalah relevan bagi entitas pengguna dan,
23 jika demikian, memeroleh pemahaman apakah entitas pengguna telah
24 mendesain dan mengimplementasikan pengendalian tersebut. (Ref: Para.
25 A22-A23)
26
27 Respons terhadap Risiko yang Telah Dinilai atas Kesalahan Penyajian Material
28
29 15. Dalam merespons risiko yang telah dinilai berdasarkan SA 330 (Revisi 2021), auditor
30 pengguna harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
31 (a) Menentukan apakah kecukupan dan ketepatan bukti audit tentang asersi
32 laporan keuangan yang relevan tersedia dari catatan yang ada di tangan
33 entitas pengguna; dan, jika tidak,
34 (b) Melaksanakan prosedur audit lanjutan untuk memeroleh bukti audit yang cukup
35 dan tepat atau menggunakan auditor lain untuk melaksanakan prosedur
36 tersebut di organisasi jasa bagi kepentingan auditor pengguna. (Ref: Para.
37 A24-A28)
38
39 Pengujian Pengendalian
40
41 16. Ketika penilaian risiko auditor pengguna memasukkan suatu harapan bahwa
42 pengendalian di organisasi jasa telah beroperasi secara efektif, auditor pengguna
43 harus memeroleh bukti audit mengenai efektivitas operasi pengendalian yang
44 dijalankan tersebut dari satu atau beberapa prosedur berikut:
45 (a) Memeroleh laporan tipe 2, jika tersedia;
46 (b) Melaksanakan pengujian pengendalian yang tepat di organisasi jasa; atau
47 (c) Menggunakan auditor lain untuk melaksanakan pengujian pengendalian di
48 organisasi jasa bagi kepentingan auditor pengguna. (Ref: Para. A29-A30)

5 SA 402 (Revisi 2021)


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 Penggunaan Suatu Laporan Tipe 2 sebagai Bukti Audit Bahwa Pengendalian di Organisasi
2 Jasa Beroperasi Secara Efektif
3
4 17. Ketika, berdasarkan paragraf 16(a), auditor pengguna merencanakan untuk
5 menggunakan laporan tipe 2 sebagai bukti audit bahwa pengendalian di organisasi
6 jasa beroperasi secara efektif, auditor pengguna harus menentukan apakah laporan
7 auditor pengguna menyediakan bukti audit yang cukup dan tepat tentang efektivitas
8 pengendalian untuk mendukung penilaian risiko auditor pengguna dengan:
9 (a) Mengevaluasi apakah deskripsi, desain, dan efektivitas operasi pengendalian
10 di organisasi jasa pada suatu tanggal atau suatu periode sesuai dengan tujuan
11 auditor pengguna;
12 (b) Menentukan apakah pengendalian pelengkap entitas pengguna yang
13 diidentifikasi oleh organisasi jasa relevan dengan entitas pengguna dan, jika
14 demikian, memeroleh suatu pemahaman apakah entitas pengguna telah
15 mendesain dan mengimplementasikan pengendalian tersebut dan, jika
16 demikian, menguji efektivitas operasi pengendalian tersebut;
17 (c) Mengevaluasi kecukupan periode waktu yang dicakup oleh pengujian
18 pengendalian dan waktu yang berlalu sejak pelaksanaan pengujian
19 pengendalian tersebut; dan
20 (d) Mengevaluasi apakah pengujian pengendalian dilaksanakan oleh auditor jasa
21 dan hasilnya, seperti dijelaskan dalam laporan auditor jasa, relevan dengan
22 asersi dalam laporan keuangan entitas pengguna, dan menyediakan bukti audit
23 yang cukup dan tepat untuk mendukung penilaian risiko auditor pengguna.
24 (Ref: Para. A31-A39)
25
26 Laporan Tipe 1 dan Tipe 2 yang Tidak Mencantumkan Jasa Organisasi Subjasa
27
28 18. Apabila auditor pengguna merencanakan untuk menggunakan laporan tipe 1 atau
29 tipe 2 yang tidak mencantumkan jasa yang disediakan oleh organisasi subjasa dan
30 jasa tersebut relevan dengan audit atas laporan keuangan entitas pengguna, auditor
31 pengguna harus menerapkan ketentuan SA ini sesuai dengan jasa yang disediakan
32 oleh organisasi subjasa. (Ref: Para. A40)
33
34 Kecurangan, Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan dan Kesalahan
35 Penyajian yang Tidak Dikoreksi Berkaitan dengan Aktivitas di Organisasi Jasa
36
37 19. Auditor pengguna harus meminta keterangan kepada manajemen entitas pengguna
38 apakah organisasi jasa telah melaporkan kepada entitas pengguna, atau apakah
39 entitas pengguna menyadari adanya kecurangan, ketidakpatuhan terhadap
40 peraturan perundang-undangan, atau kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi yang
41 memengaruhi laporan keuangan entitas pengguna. Auditor pengguna harus
42 mengevaluasi bagaimana hal-hal tersebut memengaruhi sifat, saat, dan luas
43 prosedur audit lanjutan, termasuk dampak terhadap kesimpulan dan laporan auditor
44 pengguna. (Ref: Para. A41)

SA 402 (Revisi 2021) 6


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 Pelaporan oleh Auditor Pengguna


2
3 20. Auditor pengguna harus memodifikasi opini dalam laporan auditor pengguna
4 berdasarkan SA 705 (Revisi 2021)5 jika auditor pengguna tidak dapat memeroleh
5 bukti audit yang cukup dan tepat tentang jasa yang diberikan oleh organisasi jasa
6 yang relevan dengan audit atas laporan keuangan entitas pengguna. (Ref: Para.
7 A42)
8
9 21. Auditor pengguna tidak boleh mengacu ke pekerjaan auditor jasa dalam laporan
10 auditor pengguna yang memuat opini tanpa modifikasian kecuali jika diwajibkan oleh
11 peraturan perundang-undangan. Jika pengacuan tersebut diwajibkan oleh peraturan
12 perundang-undangan, laporan auditor pengguna harus menunjukkan bahwa
13 pengacuan tersebut tidak mengurangi tanggung jawab auditor pengguna terhadap
14 opini audit tersebut. (Ref: Para. A43)
15
16 22. Ketika pengacuan ke pekerjaan auditor jasa relevan dengan suatu pemahaman
17 tentang suatu modifikasi atas opini auditor pengguna, auditor pengguna harus
18 menunjukkan bahwa pengacuan tersebut tidak mengurangi tanggung jawab auditor
19 pengguna terhadap opini auditnya. (Ref: Para. A44)
20
21 ***
22
23 Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
24
25 Pemerolehan Pemahaman Tentang Jasa yang Disediakan oleh Organisasi Jasa,
26 Termasuk Pengendalian Internal
27
28 Sumber Informasi (Ref: Para. 9)
29
30 A1. Informasi tentang sifat dari jasa-jasa yang disediakan oleh organisasi jasa dapat
31 tersedia dari berbagai macam sumber, seperti:
32 • Panduan pengguna.
33 • Ikhtisar sistem.
34 • Panduan teknis.
35 • Kontrak atau perjanjian tingkat jasa antara entitas pengguna dan organisasi
36 jasa.
37 • Laporan oleh organisasi jasa, auditor internal atau regulator yang berwenang
38 untuk mengendalikan organisasi jasa.
39 • Laporan oleh auditor jasa, termasuk surat pernyataan manajemen, jika
40 tersedia.
41
42 A2. Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman auditor pengguna dengan
43 organisasi jasa, sebagai contoh, melalui pengalaman dalam perikatan audit lain,
44 dapat juga bermanfaat dalam memeroleh pemahaman tentang sifat jasa yang

5 SA 705 (Revisi 2021), “Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen”, paragraf
6.

7 SA 402 (Revisi 2021)


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 disediakan oleh organisasi jasa. Hal ini secara khusus dapat bermanfaat jika jasa
2 dan pengendalian pada organisasi jasa atas jasa tersebut mempunyai standar yang
3 tinggi.
4
5 Sifat Jasa yang Disediakan oleh Organisasi Jasa (Ref: Para. 9(a))
6
7 A3. Suatu entitas pengguna dapat menggunakan organisasi jasa seperti memproses
8 transaksi dan menjaga akuntabilitasnya, atau mencatat transaksi dan memproses
9 data terkait. Organisasi jasa yang menyediakan jasa seperti itu mencakup, sebagai
10 contoh, trust department bank yang menginvestasikan dan memberikan jasa aset
11 untuk imbalan karyawan atau untuk pihak lain; bankir yang memberikan jasa hipotik
12 untuk pihak lain; dan penyedia jasa aplikasi yang menyediakan paket aplikasi
13 perangkat lunak dan sebuah lingkungan teknologi yang membantu pelanggan untuk
14 memproses transaksi operasi dan keuangan.
15
16 A4. Contoh jasa yang disediakan oleh organisasi jasa yang relevan dengan audit
17 mencakup:
18 • Menyelenggarakan catatan akuntansi entitas pengguna.
19 • Manajemen aset.
20 • Penciptaan, pencatatan, atau pemrosesan transaksi sebagai agen entitas
21 pengguna.
22
23 Pertimbangan Spesifik atas Entitas yang Lebih Kecil
24
25 A5. Entitas lebih kecil dapat menggunakan jasa pembukuan dari pihak luar, mulai dari
26 pemrosesan transaksi tertentu (sebagai contoh: pembayaran pajak atas gaji) dan
27 penyelenggaraan catatan akuntansi sampai dengan penyusunan laporan keuangan.
28 Penggunaan suatu organisasi jasa tersebut untuk penyusunan laporan keuangan
29 tidak membebaskan manajemen entitas lebih kecil, dan jika berlaku, pihak yang
30 bertanggung jawab atas tata kelola, dari tangggung jawabnya terhadap laporan
31 keuangan yang dihasilkan.6
32
33 Sifat dan Materialitas Transaksi yang Diproses oleh Organisasi Jasa (Ref: Para. 9(b))
34
35 A6. Suatu organisasi jasa dapat menetapkan kebijakan dan prosedur yang berdampak
36 atas pengendalian internal entitas pengguna. Kebijakan dan prosedur ini paling tidak,
37 secara fisik dan secara operasional, terpisah dari entitas pengguna. Signifikansi
38 pengendalian organisasi jasa terhadap pengendalian entitas pengguna bergantung
39 pada sifat transaksi yang disediakan oleh organisasi jasa, termasuk sifat dan
40 materialitas transaksi yang diproses untuk entitas pengguna. Dalam situasi tertentu,
41 transaksi yang diproses dan akun yang dipengaruhi oleh organisasi jasa mungkin
42 tidak tampak material bagi laporan keuangan entitas pengguna, namun sifat
43 transaksi yang diproses mungkin signifikan dan kondisi tersebut auditor pengguna
44 dapat menetapkan bahwa pemahaman atas pengendalian tersebut diperlukan dalam
45 kondisi tersebut.

6 SA 200 (Revisi 2021), “Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit
Berdasarkan Standar Audit”, paragraf 4 dan A4-A5.

SA 402 (Revisi 2021) 8


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 Tingkat Interaksi antara Aktivitas Organisasi Jasa dan Entitas Pengguna (Ref: Para. 9(c))
2
3 A7. Signifikansi pengendalian organisasi jasa terhadap pengendalian entitas pengguna
4 juga bergantung pada tingkat interaksi antara aktivitas organisasi jasa dan entitas
5 pengguna jasa. Tingkat interaksi mengacu pada seberapa luas entitas pengguna
6 dapat melakukan dan memilih untuk mengimplementasikan pengendalian yang
7 efektif atas pemrosesan yang dilakukan oleh organisasi jasa. Sebagai contoh, suatu
8 tingkat interaksi yang tinggi terjadi antara aktivitas entitas pengguna dan aktivitas
9 organisasi jasa pada waktu entitas pengguna mengotorisasi transaksi dan organisasi
10 jasa memproses dan melaksanakan akuntansi transaksi tersebut. Dalam kondisi ini,
11 lebih praktis bagi entitas pengguna untuk mengimplementasikan pengendalian yang
12 efektif atas transaksi ini. Di lain pihak, pada waktu organisasi jasa menciptakan atau
13 memulai pencatatan, pemrosesan, dan melakukan akuntansi untuk transaksi entitas
14 pengguna, terdapat tingkat interaksi yang rendah antara kedua organisasi tersebut.
15 Dalam kondisi ini, entitas pengguna mungkin tidak dapat melakukan, atau mungkin
16 memilih untuk tidak melakukan, implementasi pengendalian yang efektif terhadap
17 transaksi ini pada entitas pengguna dan mungkin mengandalkan pengendalian pada
18 organisasi jasa.
19
20 Sifat Hubungan antara Entitas Pengguna dan Organisasi Jasa (Ref: Para. 9(d))
21
22 A8. Kontrak atau perjanjian tingkat jasa antara entitas pengguna dan organisasi jasa
23 dapat menyediakan hal-hal sebagai berikut:
24 • Informasi yang disediakan untuk entitas pengguna dan tanggung jawab untuk
25 menciptakan transaksi yang terkait dengan aktivitas yang dilaksanakan oleh
26 organisasi jasa;
27 • Penerapan ketentuan regulator tentang bentuk catatan yang harus dipelihara,
28 atau akses terhadap catatan tersebut;
29 • Ganti rugi, jika ada, yang disediakan bagi entitas pengguna jika terjadi
30 kegagalan dalam suatu pelaksanaan kontrak atau perjanjian tingkat jasa;
31 • Apakah organisasi jasa akan menyediakan suatu laporan atas
32 pengendaliannya dan, jika demikian, apakah laporan tersebut adalah laporan
33 tipe 1 atau tipe 2;
34 • Apakah auditor pengguna berhak untuk mengakses catatan akuntansi entitas
35 pengguna yang dipelihara oleh organisasi jasa dan informasi lain yang
36 diperlukan untuk pelaksanaan audit; dan
37 • Apakah perjanjian mengizinkan komunikasi langsung antara auditor pengguna
38 dan auditor jasa.
39
40 A9. Terdapat suatu hubungan langsung antara organisasi jasa dan entitas pengguna dan
41 antara organisasi jasa dan auditor jasa. Hubungan ini tidak perlu menciptakan suatu
42 hubungan langsung antara auditor pengguna dan auditor jasa. Ketika tidak terdapat
43 hubungan langsung antara auditor pengguna dan auditor jasa, komunikasi antara
44 auditor pengguna dan auditor jasa biasanya dilakukan melalui entitas pengguna dan
45 organisasi jasa. Suatu hubungan langsung juga dapat diciptakan antara auditor
46 pengguna dan auditor jasa, dengan mempertimbangkan etika yang relevan dan
47 pertimbangan tentang kerahasiaan. Sebagai contoh, auditor pengguna dapat

9 SA 402 (Revisi 2021)


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 memanfaatkan auditor jasa untuk melaksanakan prosedur atas kepentingan auditor


2 pengguna, seperti:
3 (a) Pengujian pengendalian di organisasi jasa; atau
4 (b) Prosedur substantif atas transaksi dan saldo pada laporan keuangan entitas
5 pengguna yang dipelihara oleh organisasi jasa.
6
7 Pertimbangan Spesifik atas Entitas Sektor Publik
8
9 A10. Auditor sektor publik umumnya mempunyai hak akses yang luas yang ditetapkan
10 oleh legislasi. Namun, mungkin terdapat situasi ketika hak akses tersebut tidak
11 tersedia, sebagai contoh, pada waktu organisasi jasa berada di lokasi dalam suatu
12 yurisdiksi yang berbeda. Dalam kasus tersebut, auditor sektor publik mungkin perlu
13 untuk memeroleh suatu pemahaman atas legislasi yang berlaku di yurisdiksi yang
14 berbeda tersebut untuk menentukan apakah hak akses yang tepat dapat diperoleh.
15 Auditor sektor publik dapat juga memeroleh atau meminta entitas pengguna untuk
16 memasukkan hak akses pada setiap perjanjian kontraktual antara entitas pengguna
17 dan organisasi jasa.
18
19 A11. Auditor sektor publik dapat juga menggunakan auditor lain untuk melaksanakan
20 pengujian pengendalian atau prosedur substantif dalam kaitannya dengan
21 kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan atau otoritas lain.
22
23 Pemahaman atas Pengendalian yang Terkait dengan Jasa yang Disediakan oleh Organisasi
24 Jasa (Ref: Para. 10)
25
26 A12. Entitas pengguna dapat menetapkan pengendalian atas jasa organisasi jasa yang
27 mungkin diuji oleh auditor pengguna dan dapat membuat auditor pengguna
28 menyimpulkan bahwa pengendalian entitas pengguna beroperasi secara efektif
29 untuk beberapa atau semua asersi yang terkait, tanpa memerhatikan bahwa
30 pengendalian berada di organisasi jasa. Sebagai contoh, jika suatu entitas pengguna
31 memanfaatkan organisasi jasa untuk memproses transaksi penggajian, entitas
32 pengguna dapat menetapkan pengendalian atas pengiriman dan penerimaan
33 informasi penggajian yang dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan penyajian
34 material. Pengendalian ini dapat mencakup:
35 • Membandingkan data yang dikirim ke organisasi jasa dengan laporan informasi
36 yang diterima dari organisasi jasa setelah data tersebut diproses.
37 • Menghitung ulang sampel atas jumlah gaji untuk memastikan keakuratan
38 perhitungannya dan mereviu kewajaran jumlah gaji.
39
40 A13. Dalam situasi ini, auditor pengguna dapat melakukan pengujian terhadap
41 pengendalian entitas pengguna atas proses penggajian yang akan menyediakan
42 dasar bagi auditor pengguna untuk menyimpulkan bahwa pengendalian entitas
43 pengguna telah beroperasi secara efektif untuk asersi yang terkait dengan transaksi
44 penggajian.

SA 402 (Revisi 2021) 10


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 A14. Sebagaimana yang dicantumkan dalam SA 315 (Revisi 2021),7 dalam hubungannya
2 dengan beberapa risiko, auditor pengguna dapat mempertimbangkan bahwa tidak
3 mungkin atau tidak praktis untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat hanya
4 dari prosedur substantif. Risiko tersebut mungkin terkait dengan ketidakakuratan
5 atau ketidaklengkapan pencatatan golongan transaksi yang rutin dan signifikan dan
6 saldo akun, yang karakteristiknya sering kali memerlukan pemrosesan otomatis yang
7 tinggi dengan sedikit atau tanpa intervensi secara manual. Karakteristik pemrosesan
8 otomatis seperti itu mungkin ada pada saat entitas pengguna memanfaatkan
9 organisasi jasa. Dalam kasus seperti ini, pengendalian entitas pengguna atas risiko
10 tersebut relevan dengan audit dan auditor pengguna perlu memeroleh pemahaman
11 tentang, dan mengevaluasi, pengendalian-pengendalian tersebut yang sesuai
12 dengan paragraf 9 dan 10 SA ini.
13
14 Prosedur Lanjutan Jika Pemahaman yang Memadai Tidak Dapat Diperoleh dari Entitas
15 Pengguna (Ref: Para. 12)
16
17 A15. Keputusan auditor pengguna tentang prosedur yang akan diambil, secara individual
18 atau dalam kombinasi, dalam paragraf 12, dalam rangka memeroleh informasi yang
19 diperlukan untuk menyediakan suatu dasar untuk mengidentifikasi dan menilai risiko
20 kesalahan penyajian material sehubungan dengan penggunaan organisasi jasa oleh
21 entitas pengguna, dapat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:
22 • Ukuran entitas pengguna dan organisasi jasa;
23 • Kompleksitas transaksi di entitas pengguna dan kompleksitas jasa yang
24 disediakan oleh organisasi jasa;
25 • Lokasi organisasi jasa (sebagai contoh: auditor pengguna dapat memutuskan
26 untuk menggunakan auditor lain untuk melaksanakan prosedur di organisasi
27 jasa untuk kepentingan auditor pengguna jika organisasi jasa terletak di lokasi
28 yang jauh);
29 • Apakah prosedur diharapkan secara efektif menyediakan bukti audit yang
30 cukup dan tepat untuk auditor pengguna; dan
31 • Sifat hubungan antara entitas pengguna dan organisasi jasa.
32
33 A16. Suatu organisasi jasa dapat melakukan perikatan dengan auditor jasa untuk
34 melaporkan penjelasan dan desain pengendaliannya (laporan tipe 1) atau penjelasan
35 dan desain pengendalian dan efektivitas operasi pengendalian (laporan tipe 2).
36 Laporan tipe 1 atau tipe 2 dapat dikeluarkan berdasarkan Standar Perikatan Asurans
37 Lain (SPA) 34028 atau berdasarkan standar yang ditetapkan oleh organisasi
38 berwenang atau badan pembuat standar yang telah diakui (yang dapat
39 mengidentifikasi lewat berbagai nama, seperti laporan tipe A atau tipe B).
40
41 A17. Ketersediaan laporan tipe 1 atau tipe 2 biasanya bergantung pada apakah perjanjian
42 antara organisasi jasa dan entitas pengguna mencakup penyediaan laporan tersebut
43 oleh organisasi jasa. Organisasi jasa dapat juga memilih, dengan alasan praktis,
44 untuk menyediakan laporan tipe 1 atau tipe 2 bagi entitas pengguna. Namun

7 SA 315 (Revisi 2021), paragraf 30.


8 SPA 3402, “Laporan Asurans atas Pengendalian pada Organisasi Jasa”.

11 SA 402 (Revisi 2021)


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 demikian, dalam beberapa kondisi, laporan tipe 1 atau tipe 2 mungkin tidak tersedia
2 bagi entitas pengguna.
3
4 A18. Dalam beberapa kondisi, suatu entitas pengguna dapat melakukan alih daya
5 (outsource) satu atau beberapa unit atau fungsi bisnis yang signifikan, seperti seluruh
6 fungsi perencanaan dan kepatuhan pajak, atau fungsi keuangan dan akuntansi atau
7 fungsi pengawasan ke satu atau beberapa organisasi jasa. Oleh karena laporan
8 tentang pengendalian di organisasi jasa mungkin tidak tersedia dalam kondisi seperti
9 ini, kunjungan ke organisasi jasa adalah prosedur yang paling efektif bagi auditor
10 pengguna untuk menambah pemahaman atas pengendalian di organisasi jasa,
11 karena adanya kemungkinan terjadinya interaksi langsung antara manajemen entitas
12 pengguna dan manajemen organisasi jasa.
13
14 A19. Auditor lain mungkin terbiasa melaksanakan prosedur yang akan menyediakan
15 informasi yang diperlukan tentang pengendalian yang relevan di organisasi jasa. Jika
16 laporan tipe 1 atau tipe 2 telah diterbitkan, auditor pengguna dapat menggunakan
17 auditor jasa untuk melaksanakan prosedur-prosedur ini karena auditor jasa telah
18 memiliki hubungan dengan organisasi jasa. Auditor pengguna yang menggunakan
19 pekerjaan auditor lain dapat menggunakan panduan dalam SA 600 (Revisi 2021)9
20 karena berkaitan dengan upaya untuk memahami auditor lain (termasuk
21 independensi dan kompetensi profesional auditor tersebut), keterlibatan pada
22 pekerjaan auditor lain dalam perencanaan sifat, saat, dan luasnya pekerjaan
23 tersebut, serta dalam mengevaluasi kecukupan dan ketepatan bukti audit yang
24 diperoleh.
25
26 A20. Suatu entitas pengguna dapat memanfaatkan organisasi jasa yang akan
27 menggunakan organisasi subjasa untuk menyediakan beberapa jasa yang
28 disediakan bagi entitas pengguna yang menjadi bagian dari sistem informasi entitas
29 pengguna yang relevan dengan pelaporan keuangan. Organisasi subjasa dapat
30 merupakan suatu entitas yang terpisah dari atau terkait dengan organisasi jasa.
31 Auditor pengguna mungkin perlu mempertimbangkan pengendalian di organisasi
32 subjasa. Dalam situasi ketika satu atau beberapa organisasi subjasa digunakan,
33 interaksi antara aktivitas entitas pengguna dan aktivitas organisasi jasa diperluas
34 untuk mencakup interaksi antara entitas pengguna, organisasi jasa, dan organisasi
35 subjasa. Tingkat interaksi ini, baik sifat maupun materialitas transaksi yang diproses
36 oleh organisasi jasa dan organisasi subjasa merupakan faktor yang paling penting
37 bagi auditor pengguna untuk dipertimbangkan dalam penentuan signifikansi
38 pengendalian di organisasi jasa dan organisasi subjasa atas pengendalian entitas
39 pengguna.

9 SA 600 (Revisi 2021), “Pertimbangan Khusus – Audit atas Laporan Keuangan Grup (Termasuk
Pekerjaan Auditor Komponen)”, paragraf 2, menyatakan “Auditor dapat mengetahui SA ini, yang
disesuaikan seperlunya sesuai dengan kondisi, bermanfaat pada saat auditor melibatkan auditor
lain dalam audit atas laporan keuangan yang bukan merupakan laporan keuangan grup”. Lihat
juga paragraf 19 pada SA 600 (Revisi 2021).

SA 402 (Revisi 2021) 12


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 Penggunaan Suatu Laporan Tipe 1 atau Tipe 2 untuk Mendukung Pemahaman Auditor
2 Pengguna tentang Organisasi Jasa (Ref: Para. 13-14)
3
4 A21. Auditor pengguna dapat meminta keterangan tentang auditor jasa kepada organisasi
5 profesional auditor jasa atau praktisi lain dan menanyakan apakah auditor jasa
6 masuk dalam pengawasan oleh regulator. Auditor jasa mungkin berpraktik di
7 yurisdiksi yang mengikuti standar yang berbeda sehubungan dengan laporan atas
8 pengendalian pada organisasi jasa, dan auditor pengguna perlu memeroleh
9 informasi tentang standar yang digunakan oleh auditor jasa dari organisasi pembuat
10 standar yang bersangkutan.
11
12 A22. Laporan tipe 1 atau tipe 2, bersama dengan informasi tentang entitas pengguna,
13 dapat membantu auditor pengguna untuk memeroleh pemahaman atas:
14 (a) Aspek pengendalian di organisasi jasa yang mungkin berdampak terhadap
15 pemrosesan transaksi entitas pengguna, termasuk penggunaan organisasi
16 subjasa;
17 (b) Arus transaksi signifikan melalui organisasi jasa untuk menentukan titik-titik
18 dalam arus transaksi yang di dalamnya kesalahan penyajian material atas
19 laporan keuangan entitas pengguna dapat terjadi;
20 (c) Tujuan pengendalian di organisasi jasa yang relevan dengan asersi laporan
21 keuangan entitas pengguna; dan
22 (d) Apakah pengendalian di organisasi jasa telah didesain dan diimplementasikan
23 dengan baik untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan pemrosesan yang
24 dapat menimbulkan kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan
25 entitas pengguna.
26
27 Suatu laporan tipe 1 atau tipe 2 dapat membantu auditor pengguna dalam
28 memeroleh pemahaman memadai untuk mengidentifikasi dan menilai risiko
29 kesalahan penyajian material. Namun, laporan tipe 1, tidak menyediakan bukti atas
30 efektivitas operasi pengendalian yang relevan.
31
32 A23. Laporan tipe 1 atau tipe 2 untuk tanggal atau untuk periode di luar periode pelaporan
33 suatu entitas pengguna dapat membantu auditor pengguna dalam memeroleh
34 pemahaman awal atas pengendalian yang diimplementasikan di organisasi jasa jika
35 laporan tersebut dilengkapi dengan tambahan informasi saat ini dari berbagai
36 sumber. Jika penjelasan organisasi jasa tentang pengendalian pada tanggal atau
37 untuk periode sebelum periode awal pelaksanaan audit, auditor pengguna dapat
38 melaksanakan prosedur untuk memutakhirkan informasi yang terdapat dalam
39 laporan tipe 1 dan tipe 2, seperti:
40 • Mendiskusikan perubahan yang terjadi di organisasi jasa tersebut dengan
41 personel entitas pengguna yang mengetahui adanya perubahan tersebut;
42 • Mereviu dokumen dan korespondensi terkini yang dibuat oleh organisasi jasa;
43 atau
44 • Mendiskusikan perubahan yang terjadi dengan personel organisasi jasa.

13 SA 402 (Revisi 2021)


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 Respons terhadap Risiko yang Telah Dinilai atas Kesalahan Penyajian Material (Ref:
2 Para. 15)
3
4 A24. Apakah penggunaan organisasi jasa meningkatkan risiko kesalahan penyajian
5 material entitas pengguna bergantung pada sifat jasa yang disediakan dan
6 pengendalian terhadap jasa tersebut; dalam beberapa kondisi, penggunaan
7 organisasi jasa dapat menurunkan risiko kesalahan penyajian material entitas
8 pengguna, khususnya jika entitas pengguna tidak memiliki keahlian yang diperlukan
9 dalam menjalankan aktivitas tertentu, seperti memulai, memproses, dan mencatat
10 transaksi, atau tidak memiliki sumber daya yang memadai (sebagai contoh: suatu
11 sistem teknologi informasi).
12
13 A25. Ketika organisasi jasa memelihara unsur yang material atas catatan akuntansi entitas
14 pengguna, akses langsung terhadap catatan tersebut mungkin saja dibutuhkan oleh
15 auditor pengguna untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat yang terkait
16 dengan pengoperasian pengendalian terhadap catatan tersebut atau untuk
17 membuktikan transaksi dan saldo yang tercatat dalam catatan tersebut, atau
18 keduanya. Akses tersebut mungkin melibatkan inspeksi fisik atas catatan di
19 organisasi jasa atau pengajuan pertanyaan tentang catatan yang dipelihara secara
20 elektronik dari entitas pengguna atau 1 lokasi lain, atau keduanya. Jika akses
21 langsung ditempuh secara elektronik, auditor pengguna dapat memeroleh bukti atas
22 kecukupan pengendalian yang dijalankan organisasi jasa atas kelengkapan dan
23 integritas data entitas pengguna yang menjadi tanggung jawab organisasi jasa.
24
25 A26. Dalam menentukan sifat dan luas bukti audit yang harus diperoleh sehubungan
26 dengan saldo yang menggambarkan aset yang dimiliki atau transaksi yang
27 dijalankan oleh organisasi jasa untuk kepentingan entitas pengguna, auditor
28 pengguna mungkin perlu mempertimbangkan prosedur-prosedur di bawah ini:
29 (a) Menginspeksi catatan dan dokumen yang disimpan oleh entitas pengguna:
30 keandalan sumber bukti ini ditentukan oleh sifat dan luasnya catatan akuntansi
31 dan dokumentasi pendukung yang disimpan oleh entitas pengguna. Dalam
32 beberapa kondisi, entitas pengguna mungkin tidak memelihara catatan yang
33 independen atau dokumentasi atas transaksi spesifik untuk kepentingannya.
34 (b) Menginspeksi catatan dan dokumen yang disimpan oleh organisasi jasa: akses
35 auditor pengguna terhadap catatan organisasi jasa dapat ditetapkan sebagai
36 bagian dari perjanjian kontraktual antara entitas pengguna dan organisasi jasa.
37 Auditor pengguna dapat juga menggunakan auditor lain, untuk kepentingan
38 auditor pengguna, dalam memeroleh akses terhadap catatan entitas pengguna
39 yang dipelihara oleh organisasi jasa.
40 (c) Memeroleh konfirmasi atas saldo dan transaksi dari organisasi jasa: jika entitas
41 pengguna memelihara catatan atas saldo dan transaksi yang independen,
42 konfirmasi dari organisasi jasa yang menguatkan catatan entitas pengguna
43 dapat meningkatkan keandalan bukti audit mengenai keberadaan dari
44 transaksi dan aset yang bersangkutan. Sebagai contoh, jika organisasi yang
45 memiliki jasa yang beragam digunakan, seperti manajer investasi dan jasa
46 kustodian, dan organisasi jasa tersebut menyelenggarakan catatan yang
47 independen, auditor pengguna dapat mengonfirmasi saldo ke organisasi

SA 402 (Revisi 2021) 14


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 tersebut untuk membandingkan informasi ini dengan catatan independen di


2 entitas pengguna.
3 Jika entitas pengguna tidak memelihara catatan yang independen, maka
4 informasi yang diperoleh dalam konfirmasi dari organisasi jasa hanyalah
5 merupakan sebuah pernyataan atas hal-hal yang digambarkan dalam catatan
6 yang disimpan oleh organisasi jasa. Dengan demikian, konfirmasi tersebut,
7 secara individual, bukan merupakan bukti audit yang andal. Dalam
8 situasi/kondisi ini, auditor pengguna dapat mempertimbangkan apakah
9 terdapat sumber bukti independen lain yang dapat diidentifikasi.
10 (d) Melaksanakan prosedur analitis terhadap catatan yang dipelihara oleh entitas
11 pengguna atau terhadap laporan yang diterima dari organisasi jasa: efektivitas
12 prosedur analitik tersebut akan bervariasi, bergantung pada asersi, dan
13 dipengaruhi oleh luasnya dan rincian dari informasi yang tersedia.
14
15 A27. Auditor lain dapat melaksanakan prosedur substantif bagi kepentingan auditor
16 pengguna. Perikatan yang demikian dapat melibatkan pelaksanaan, oleh auditor lain,
17 atas prosedur yang disetujui oleh entitas pengguna dan auditornya serta oleh
18 organisasi jasa dan auditornya. Temuan-temuan yang berasal dari prosedur yang
19 dilaksanakan oleh auditor lain direviu oleh auditor pengguna untuk menentukan
20 apakah temuan-temuan tersebut merupakan bukti audit yang cukup dan tepat.
21 Sebagai tambahan, terdapat beberapa ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah
22 yang berwenang atau melalui perjanjian kontraktual yang mewajibkan auditor jasa
23 untuk melaksanakan prosedur substantif yang telah didesain. Hasil penerapan
24 prosedur yang diharuskan atas saldo dan transaksi yang diproses oleh organisasi
25 jasa dapat digunakan oleh auditor pengguna sebagai bagian dari bukti yang
26 diperlukan untuk mendukung opini auditnya. Dalam kondisi seperti ini, akan berguna
27 bagi auditor pengguna dan auditor jasa untuk menyetujui, sebelum pelaksanaan
28 prosedur tersebut diatas, dokumentasi audit atau akses atas dokumentasi audit yang
29 akan disediakan bagi auditor pengguna.
30
31 A28. Dalam kondisi tertentu, khususnya pada saat suatu entitas pengguna melakukan
32 outsource beberapa atau semua fungsi keuangan kepada organisasi jasa, auditor
33 pengguna dapat menghadapi situasi ketika porsi signifikan dari bukti audit berada di
34 organisasi jasa. Prosedur substantif mungkin perlu dilaksanakan di organisasi jasa
35 oleh auditor pengguna atau auditor lain untuk kepentingan auditor pengguna. Auditor
36 jasa dapat menyediakan laporan tipe 2 dan, sebagai tambahan, dapat juga
37 melaksanakan prosedur substantif untuk kepentingan auditor pengguna. Keterlibatan
38 auditor lain tidak mengubah tanggung jawab auditor pengguna untuk memeroleh
39 bukti audit yang cukup dan tepat sebagai basis yang memadai dalam mendukung
40 opini auditor pengguna. Dengan demikian, pertimbangan auditor pengguna tentang
41 apakah kecukupan dan ketepatan bukti audit telah diperoleh dan apakah auditor
42 pengguna perlu melaksanakan prosedur substantif lebih lanjut mencakup
43 keterlibatan auditor pengguna dengan, atau bukti atas arahan, supervisi, dan
44 pelaksanaan prosedur substantif yang dilaksanakan oleh auditor lain.

15 SA 402 (Revisi 2021)


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 Pengujian Pengendalian (Ref: Para. 16)


2
3 A29. Auditor pengguna diwajibkan dalam SA 330 (Revisi 2021)10 untuk mendesain dan
4 melaksanakan pengujian pengendalian untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan
5 tepat atas efektivitas operasi dari pengendalian yang relevan dalam situasi tertentu.
6 Dalam konteks organisasi jasa, ketentuan ini diterapkan ketika:
7 (a) Penilaian risiko kesalahan penyajian material oleh auditor pengguna mencakup
8 harapan bahwa pengendalian di organisasi jasa beroperasi secara efektif
9 (yakni, auditor pengguna bermaksud untuk mengandalkan efektivitas operasi
10 pengendalian di organisasi jasa dalam menentukan sifat, saat, dan luas
11 prosedur substantif); atau
12 (b) Prosedur substantif saja, atau dalam kombinasi dengan pengujian atas
13 efektivitas operasi pengendalian di entitas pengguna, tidak dapat menyediakan
14 bukti audit yang cukup dan tepat pada tingkat asersi.
15
16 A30. Ketika laporan tipe 2 tidak tersedia, auditor pengguna dapat menghubungi organisasi
17 jasa, melalui entitas pengguna, untuk meminta organisasi jasa menunjuk auditor jasa
18 untuk menyediakan laporan tipe 2 yang mencakup pengujian efektivitas operasi
19 pengendalian yang relevan atau auditor pengguna dapat menggunakan auditor lain
20 untuk menguji efektivitas operasi pengendalian tersebut di organisasi jasa. Auditor
21 pengguna dapat juga mengunjungi organisasi jasa dan melakukan pengujian
22 pengendalian yang relevan jika organisasi jasa menyetujui hal itu. Penilaian risiko
23 yang dilakukan oleh auditor pengguna didasarkan pada bukti yang disediakan oleh
24 hasil pekerjaan auditor lain dan prosedur yang dilakukan sendiri oleh auditor
25 pengguna.
26
27 Penggunaan Suatu Laporan Tipe 2 sebagai Bukti Audit bahwa Pengendalian di Organisasi
28 Jasa telah Beroperasi Secara Efektif (Ref: Para. 17)
29
30 A31. Laporan tipe 2 mungkin ditujukan untuk memenuhi kebutuhan beberapa auditor
31 pengguna yang berbeda; oleh karena itu pengujian pengendalian dan hasilnya yang
32 dijelaskan dalam laporan auditor jasa mungkin tidak relevan dengan asersi yang
33 signifikan terhadap laporan keuangan entitas pengguna. Pengujian pengendalian
34 yang relevan beserta hasilnya dievaluasi untuk menentukan bahwa laporan auditor
35 jasa telah menyediakan bukti audit yang cukup dan tepat tentang efektivitas
36 pengendalian untuk mendukung penilaian risiko yang dilakukan oleh auditor
37 pengguna. Dalam melakukan hal tersebut, auditor pengguna dapat
38 mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
39 (a) Periode waktu yang dicakup oleh pengujian pengendalian dan waktu yang
40 telah berlalu sejak pelaksanaan pengujian pengendalian;
41 (b) Ruang lingkup pekerjaan auditor jasa serta jasa-jasa dan proses-proses yang
42 tercakup, pengendalian yang diuji dan pengujian yang dilakukan, serta
43 keterkaitan pengendalian yang diuji dengan pengendalian di entitas pengguna;
44 dan
45 (c) Hasil pengujian pengendalian tersebut dan opini auditor jasa atas efektivitas
46 operasi pengendalian.

10 SA 330 (Revisi 2021), paragraf 8.

SA 402 (Revisi 2021) 16


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 A32. Untuk asersi tertentu, makin pendek periode yang dicakup oleh suatu pengujian
2 spesifik dan makin lama jangka waktu yang lewat setelah pelaksanaan pengujian
3 tersebut, makin sedikit bukti audit yang dapat disediakan oleh pengujian tersebut.
4 Dalam membandingkan antara periode yang dicakup oleh laporan tipe 2 dengan
5 periode pelaporan keuangan entitas pengguna, auditor pengguna dapat
6 menyimpulkan bahwa laporan tipe 2 memberikan bukti audit yang lebih sedikit jika
7 terjadi tumpang tindih antara periode yang dicakup oleh laporan tipe 2 dan periode
8 yang auditor pengguna bermaksud 1 untuk mengandalkan laporan tersebut. Jika hal
9 ini terjadi, laporan tipe 2 yang mencakup periode sebelumnya atau sesudahnya dapat
10 menyediakan tambahan bukti audit. Dalam hal lain, auditor pengguna dapat
11 menentukan perlu tidaknya untuk melaksanakan, atau menggunakan auditor lain
12 untuk melaksanakan pengujian atas pengendalian di organisasi jasa untuk
13 memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang efektivitas operasi
14 pengendalian tersebut.
15
16 A33. Auditor pengguna mungkin perlu memeroleh tambahan bukti tentang perubahan
17 signifikan atas pengendalian yang relevan di organisasi jasa di luar periode yang
18 dicakup oleh laporan tipe 2, atau menentukan prosedur audit tambahan yang perlu
19 dilaksanakan. Faktor-faktor yang relevan dalam menentukan bukti audit tambahan
20 yang perlu diperoleh tentang pengendalian di organisasi jasa yang dioperasikan di
21 luar periode yang dicakup dalam laporan auditor jasa mencakup:
22 • Signifikansi risiko kesalahan penyajian material yang telah dinilai pada tingkat
23 asersi tertentu;
24 • Pengendalian spesifik yang diuji selama periode interim, dan perubahan
25 signifikan dalam pengendalian tersebut sejak diuji, termasuk perubahan sistem
26 informasi, proses, dan personel;
27 • Tingkat ketika bukti audit tentang efektivitas operasi pengendalian tersebut
28 diperoleh;
29 • Lama periode yang tersisa;
30 • Luasnya prosedur substantif lanjutan yang hendak dikurangi oleh auditor
31 pengguna berdasarkan keyakinan atas pengendalian; dan
32 • Efektivitas lingkungan dan pemantauan pengendalian di entitas pengguna.
33
34 A34. Tambahan bukti audit dapat diperoleh, sebagai contoh, dengan memperluas
35 pengujian pengendalian selama waktu yang tersisa atau dengan menguji
36 pemantauan pengendalian di entitas pengguna.
37
38 A35. Ketika periode pengujian auditor jasa berada seluruhnya di luar periode pelaporan
39 keuangan entitas pengguna, auditor pengguna tidak dapat mengandalkan pengujian
40 tersebut untuk menyimpulkan bahwa pengendalian di entitas pengguna telah
41 beroperasi secara efektif karena pengujian tersebut tidak menyediakan bukti
42 efektivitas pengendalian di periode audit tahun berjalan, kecuali jika dilakukan
43 prosedur lain.
44
45 A36. Dalam kondisi tertentu, suatu jasa yang disediakan oleh organisasi jasa mungkin
46 didesain dengan asumsi bahwa beberapa pengendalian tertentu akan
47 diimplementasikan oleh entitas pengguna. Sebagai contoh, jasa tersebut mungkin

17 SA 402 (Revisi 2021)


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 didesain dengan asumsi bahwa entitas pengguna akan memiliki pengendalian untuk
2 mengotorisasi transaksi sebelum transaksi tersebut dikirim ke organisasi jasa untuk
3 diproses. Dalam situasi tersebut, deskripsi pengendalian organisasi jasa mungkin
4 mencakup deskripsi tentang pengendalian komplementer di entitas pengguna.
5 Auditor pengguna mempertimbangkan apakah pengendalian komplementer di
6 entitas pengguna tersebut relevan dengan jasa yang disediakan untuk entitas
7 pengguna.
8
9 A37. Ketika auditor pengguna yakin bahwa laporan auditor jasa tidak menyediakan bukti
10 audit yang cukup dan tepat, sebagai contoh, jika laporan auditor jasa tidak memuat
11 suatu deskripsi tentang pengujian atas pengendalian beserta hasilnya yang
12 dilakukan oleh auditor jasa, auditor pengguna dapat melengkapi pemahaman
13 tentang prosedur auditor jasa dan kesimpulannya dengan cara menghubungi
14 organisasi jasa, melalui entitas pengguna, untuk meminta suatu pembahasan
15 dengan auditor jasa tentang ruang lingkup dan hasil pekerjaan auditor jasa tersebut.
16 Jika diperlukan, auditor pengguna dapat menghubungi organisasi jasa, melalui
17 entitas pengguna, untuk meminta auditor jasa melaksanakan prosedur di organisasi
18 jasa. Sebagai alternatif, auditor pengguna atau auditor lain atas permintaan auditor
19 pengguna, dapat melaksanakan prosedur tersebut.
20
21 A38. Laporan tipe 2 auditor jasa mengidentifikasi hasil pengujian, termasuk penyimpangan
22 dan informasi lain yang dapat memengaruhi kesimpulan auditor pengguna.
23 Penyimpangan yang diketahui oleh auditor pengguna atau opini modifikasi dalam
24 laporan tipe 2 auditor jasa tidak secara otomatis berarti bahwa laporan tipe 2 auditor
25 jasa tidak berguna bagi audit atas laporan keuangan entitas pengguna dalam
26 penilaian risiko kesalahan penyajian material. Akan tetapi, penyimpangan dan hal
27 yang menyebabkan opini modifikasi dalam laporan tipe 2 auditor jasa dapat
28 dipertimbangkan dalam penilaian oleh auditor pengguna atas pengujian
29 pengendalian yang dilaksanakan oleh auditor jasa. Dalam mempertimbangkan
30 penyimpangan dan hal lain yang menyebabkan opini modifikasi, auditor pengguna
31 dapat membahas hal tersebut dengan auditor jasa. Komunikasi tersebut bergantung
32 pada kontak yang dilakukan oleh entitas pengguna dengan organisasi jasa dan
33 pemerolehan persetujuan dari organisasi jasa untuk berkomunikasi.
34
35 Pengomunikasian defisiensi dalam pengendalian internal yang diidentifikasi selama audit
36
37 A39. Auditor pengguna diwajibkan untuk mengomunikasikan secara tertulis tentang
38 defisiensi signifikan yang diidentifikasi selama audit, baik kepada manajemen
39 maupun pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola secara tepat waktu.11
40 Auditor pengguna juga diminta untuk mengomunikasikan secara tepat waktu kepada
41 manajemen pada tingkat yang tepat tentang kelemahan dalam pengendalian internal
42 yang diidentifikasi selama audit, yang menurut pertimbangan profesional auditor, hal
43 tersebut cukup penting untuk memeroleh perhatian manajemen.12 Hal-hal yang harus
44 diidentifikasi oleh auditor pengguna selama audit dan dapat dikomunikasikan kepada

11 SA 265 (Revisi 2021), “Pengomunikasian Defisiensi dalam Pengendalian Internal kepada Pihak
yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola dan Manajemen”, paragraf 9-10.
12 SA 265 (Revisi 2021), paragraf 10.

SA 402 (Revisi 2021) 18


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 manajemen dan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas
2 pengguna mencakup:
3 • Pemantauan atas pengendalian yang dapat diimplementasikan oleh entitas
4 pengguna, termasuk pengendalian yang diidentifikasi sebagai hasil
5 pemerolehan laporan tipe 1 atau tipe 2;
6 • Kondisi ketika pengendalian pelengkap entitas pengguna diketahui terdapat di
7 dalam laporan tipe 1 atau tipe 2 dan tidak diimplementasikan di entitas
8 pengguna; dan
9 • Pengendalian yang mungkin diperlukan di organisasi jasa yang tampaknya
10 tidak diimplementasikan atau tidak secara spesifik dicakup oleh laporan tipe 2.
11
12 Laporan Tipe 1 dan Tipe 2 yang Tidak Mencantumkan Jasa Organisasi Subjasa (Ref:
13 Para. 18)
14
15 A40. Ketika suatu organisasi jasa menggunakan suatu organisasi subjasa, laporan auditor
16 jasa dapat mencantumkan atau tidak mencantumkan tujuan pengendalian yang
17 relevan di organisasi subjasa dan pengendalian yang terkait di dalam penjelasan
18 tentang sistem organisasi jasa dan di dalam ruang lingkup perikatan auditor jasa.
19 Kedua metode pelaporan ini dikenal sebagai metode inklusif dan metode carve-out.
20 Jika laporan tipe 1 atau tipe 2 tidak memasukkan pengendalian di organisasi subjasa,
21 dan jasa yang disediakan oleh organisasi subjasa relevan dengan audit atas laporan
22 keuangan entitas pengguna, maka auditor pengguna diwajibkan untuk memenuhi
23 ketentuan Standar Audit (SA) untuk organisasi subjasa. Sifat dan luas pekerjaan
24 yang dilaksanakan oleh auditor pengguna yang berkaitan dengan jasa yang
25 diberikan oleh organisasi subjasa bergantung pada sifat dan signifikansi jasa
26 tersebut bagi entitas pengguna dan relevansi jasa-jasa tersebut terhadap audit.
27 Penerapan ketentuan di paragraf 9 membantu auditor pengguna dalam menentukan
28 dampak organisasi subjasa, serta sifat dan luas pekerjaan yang dilaksanakan.
29
30 Kecurangan, Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan dan Kesalahan
31 Penyajian yang Tidak Dikoreksi Berkaitan dengan Aktivitas di Organisasi Jasa (Ref:
32 Para. 19)
33
34 A41. Berdasarkan ketentuan dalam kontrak dengan entitas pengguna, organisasi jasa
35 mungkin diwajibkan untuk mengungkapkan kepada entitas pengguna tentang
36 kecurangan, ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan atau
37 kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi yang disebabkan oleh manajemen atau
38 karyawan organisasi jasa. Sebagaimana yang dijelaskan dalam paragraf 19, auditor
39 pengguna meminta keterangan tentang manajemen entitas pengguna berkaitan
40 dengan apakah organisasi jasa telah melaporkan hal-hal tersebut dan mengevaluasi
41 apakah hal-hal yang dilaporkan oleh organisasi jasa memengaruhi sifat, saat, dan
42 luas prosedur audit lanjutan auditor pengguna. Dalam kondisi tertentu, auditor
43 pengguna dapat meminta informasi tambahan untuk melaksanakan pengevaluasian
44 ini, dan dapat pula meminta entitas pengguna untuk menghubungi organisasi jasa
45 dalam rangka memeroleh informasi yang dibutuhkan.

19 SA 402 (Revisi 2021)


Pertimbangan Audit Terkait dengan
Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

1 Pelaporan oleh Auditor Pengguna (Ref: Para. 20)


2
3 A42. Ketika seorang auditor pengguna tidak dapat memeroleh bukti audit yang cukup dan
4 tepat yang terkait dengan jasa yang disediakan oleh organisasi jasa dan bukti audit
5 tersebut relevan dengan audit atas laporan keuangan entitas pengguna, terjadilah
6 suatu pembatasan atas ruang lingkup audit. Hal ini dapat terjadi ketika:
7 • Auditor pengguna tidak dapat memeroleh pemahaman memadai tentang jasa
8 yang disediakan oleh organisasi jasa dan tidak memiliki basis untuk
9 mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material;
10 • Suatu penilaian risiko yang dilakukan oleh auditor pengguna mencakup
11 ekspektasi bahwa pengendalian di organisasi jasa beroperasi secara efektif
12 dan auditor pengguna tidak dapat memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat
13 tentang efektivitas operasi pengendalian tersebut; atau
14 • Bukti audit yang cukup dan tepat hanya tersedia dari catatan yang dipelihara
15 oleh organisasi jasa, dan auditor pengguna tidak dapat memeroleh akses
16 langsung ke catatan tersebut.
17
18 Apakah opini yang dinyatakan oleh auditor pengguna berupa opini wajar dengan
19 pengecualian atau opini tidak menyatakan pendapat tergantung dari kesimpulan
20 auditor pengguna tentang apakah dampak yang mungkin ada pada laporan
21 keuangan bersifat material atau pervasif.
22
23 Pengacuan ke Hasil Pekerjaan Auditor Jasa (Ref: Para. 21-22)
24
25 A43. Dalam beberapa kondisi, peraturan perundang-undangan mungkin mengharuskan
26 suatu pengacuan ke pekerjaan auditor jasa dalam laporan auditor pengguna,
27 sebagai contoh, untuk tujuan transparansi dalam sektor publik. Dalam situasi
28 tersebut, auditor pengguna mungkin membutuhkan persetujuan dari auditor jasa
29 sebelum membuat pengacuan tersebut.
30
31 A44. Fakta bahwa suatu entitas pengguna menggunakan suatu organisasi jasa tidak
32 mengubah tanggung jawab auditor pengguna menurut SA untuk memeroleh bukti
33 audit yang cukup dan tepat untuk menjadi basis yang mendukung opini auditor
34 pengguna. Oleh karena itu, auditor pengguna tidak membuat pengacuan ke laporan
35 auditor jasa sebagai basis, sebagian, untuk opini auditor pengguna atas laporan
36 keuangan entitas pengguna. Namun, ketika auditor pengguna menyatakan suatu
37 opini modifikasian karena suatu opini modifikasian dalam laporan auditor jasa,
38 auditor pengguna tidak dihalangi dari pengacuan ke laporan auditor pengguna jika
39 pengacuan tersebut membantu dalam menjelaskan alasan opini modifikasian auditor
40 pengguna. Dalam kondisi ini, auditor pengguna mungkin memerlukan izin dari auditor
41 jasa sebelum melakukan pengacuan tersebut.
42
43 ***
44
45
46
47

SA 402 (Revisi 2021) 20


STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

STANDAR AUDIT 402 (REVISI 2021)


PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN
ENTITAS YANG MENGGUNAKAN SUATU ORGANISASI JASA

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI)


Office 8 Building 12th Floor
Sudirman Central Business District (SCBD) Lot#28
Senopati Raya Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53, Jakarta Selatan 12190
Telp. : (021) 2933 3151
Email : info@iapi.or.id / teknis@iapi.or.id
Website : www.iapi.or.id

Hak Cipta © 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai