AKUNTAN PUBLIK
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apapun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotocopi, merekam,
atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Institut Akuntan
Publik Indonesia.
ISBN: 978-623-98774-1-5
1. Standar Jasa Konsultansi (Revisi 2021) 2. Akuntan Pubik
I. Judul II. Institut Akuntan Publik Indonesia
Standar Jasa Konsultansi
PENGANTAR
Standar Jasa Konsultansi (Revisi 2021) telah disetujui oleh Dewan Standar Profesional
Akuntan Publik II pada tanggal 14 Agustus 2021 dan telah disahkan dalam Rapat Dewan
Pengurus tanggal 19 Agustus 2021. Standar Jasa Konsultansi (Revisi 2021) berlaku efektif
untuk perikatan jasa konsultansi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022, penerapan dini
diperkenankan.
Standar Jasa Konsultansi digunakan bagi Akuntan Publik yang memberikan jasa konsultansi
kepada klien.
DAFTAR ISI
paragraf
Pendahuluan ........................................................................................................... 1-2
Tanggal Efektif ........................................................................................................ 3
Tujuan ...................................................................................................................... 4
Definisi ..................................................................................................................... 5
Ketentuan ................................................................................................................
Ketentuan Etika................................................................................................... 6
Pelaksanaan Perikatan Berdasarkan SJK ......................................................... 7-15
SJK untuk Klien Audit ......................................................................................... 16
Dokumentasi ....................................................................................................... 17
Pelaporan ........................................................................................................... 18-19
Penarikan ................................................................................................................. 20
(Sengaja Dikosongkan)
1 Pendahuluan
2
3 1. Jasa konsultansi (consulting services) yang disediakan oleh Akuntan Publik kepada para
4 kliennya telah berkembang dari konsultansi mengenai hal-hal yang hanya terkait dengan
5 akuntansi, menjadi meluas ke berbagai jenis jasa yang melibatkan berbagai
6 pengetahuan teknis, industri, dan kemahiran konsultansi. Umumnya Akuntan Publik
7 menyediakan jasa audit, juga menyediakan jasa konsultansi perpajakan, bisnis, dan
8 manajemen kepada para kliennya. Untuk selanjutnya, dalam bagian ini, istilah Akuntan
9 Publik adalah termasuk Kantor Akuntan Publiknya dan pihak terasosiasi yang
10 memberikan jasa konsultansi.
11
12 Jasa konsultansi pada hakikatnya berbeda dari jasa asurans Akuntan Publik atas asersi
13 pihak ketiga. Dalam jasa asurans, Akuntan Publik menyajikan suatu kesimpulan
14 mengenai keandalan suatu asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain, yaitu
15 pembuat asersi (asserter). Dalam jasa konsultansi, Akuntan Publik umumnya
16 menyajikan hasil obervasian, sebab-akibat, kesimpulan, dan rekomendasi. Sifat dan
17 ruang lingkup pekerjaan jasa konsultansi ditentukan dalam perjanjian tertulis antara
18 Akuntan Publik dengan kliennya. Pekerjaan jasa konsultansi dilaksanakan untuk
19 kepentingan klien.
20
21 Standar Jasa Konsultansi (SJK) ini berlaku bagi segala macam jasa konsultansi bagi
22 kliennya yang disediakan oleh Akuntan Publik sebagai konsultan. Jasa konsultansi yang
23 dimaksud oleh SJK ini adalah sebagaimana didefinisikan pada paragraf berikut ini.
24
25 Hubungan dengan Standar Pengendalian Mutu 1 (SPM 1)1
26 2. Sistem, kebijakan, dan prosedur pengendalian mutu merupakan tanggung jawab dari
27 Kantor Akuntan Publik (KAP). SPM 1 berlaku bagi KAP yang berkaitan dengan perikatan
28 jasa konsultansi. Ketentuan SJK ini mengenai pengendalian mutu pada tingkat
29 perikatan jasa konsultansi secara individual didasarkan pada premis bahwa KAP tunduk
30 terhadap SPM 1. Unsur pengendalian mutu yang relevan dengan perikatan secara
31 individual mencakup tanggung jawab kepemimpinan, ketentuan etika, penerimaan dan
32 keberlanjutan hubungan dengan klien serta perikatan spesifik, penugasan tim perikatan,
33 pelaksanaan perikatan, dan pemantauan.
34
35 Tanggal Efektif
36
37 3. SJK ini berlaku efektif untuk setiap perikatan yang dibuat pada atau setelah tanggal 1
38 Januari 2022. Penerapan dini diperkenankan.
39
40 Tujuan
41
42 4. Tujuan Akuntan Publik dalam perikatan jasa konsultansi ini adalah untuk menerapkan
43 keahliannya dalam bidang akuntansi, pelaporan keuangan, perpajakan, tata kelola
44 korporat, manajemen stratejik, audit internal, dan lainnya untuk membantu kliennya,
45 yang penerapannya dilaksanakan berbasis standar ini.
1
Standar Pengendalian Mutu (SPM) 1, Pengendalian Mutu bagi Kantor Akuntan Publik yang Melaksanakan Perikatan
Asurans (Audit, Reviu, dan Perikatan Asurans Lainnya) dan Perikatan Selain Asurans.
1 Definisi
2
3 5. Untuk tujuan SJK, istilah berikut memiliki makna:
4
5 Proses Konsultansi adalah rangkaian aktivitas dengan pendekatan analitik dalam
6 penyediaan jasa konsultansi. Secara rinci, proses tersebut merupakan gabungan
7 aktivitas antara lain perumusan sasaran yang ditentukan oleh klien, penemuan fakta,
8 perumusan masalah dan peluang, pengkajian berbagai alternatif, penentuan usulan
9 tindakan, penyampaian hasil obervasian, independensi, dan penindaklanjutan.
10
11 Jasa Konsultansi adalah jasa profesional yang disediakan oleh Akuntan Publik dengan
12 memadukan kemahiran teknis, pendidikan, pengamatan, pengalaman, dan
13 pengetahuan tentang proses konsultansi2. Jasa konsultansi dapat meliputi jasa-jasa
14 berikut ini:
15 a. Konsultansi (Consultations)
16 Untuk jenis jasa ini, fungsi Akuntan Publik adalah memberikan konsultansi atau
17 advis profesional (professional advice) yang memerlukan respons segera,
18 berdasarkan pada pengetahuan mengenai klien, keadaan, masalah teknis terkait,
19 representasi klien, dan tujuan bersama berbagai pihak. Contoh jenis jasa ini
20 adalah reviu dan komentar terhadap rencana bisnis yang telah disusun oleh klien
21 dan pemberian advis tentang perangkat lunak komputer yang cocok digunakan
22 oleh klien (berdasarkan investigasi lebih lanjut oleh klien).
23 b. Jasa Pemberian Advis Profesional (Advisory Services)
24 Untuk jenis jasa ini, fungsi Akuntan Publik adalah mengembangkan hasil
25 obsevasian, kesimpulan, dan rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diputuskan
26 oleh klien. Contoh jenis jasa ini adalah reviu operasional dan improvement study,
27 analisis terhadap suatu sistem akuntansi, pemberian bantuan dalam proses
28 perencanaan strategis, dan definisi persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu
29 sistem informasi.
30 c. Jasa Pengimplementasian
31 Untuk jenis jasa ini, fungsi Akuntan Publik adalah merealisasikan rencana suatu
32 aktivitas bisnis atau lainnya. Sumber daya dan personel klien digabung dengan
33 sumber daya dan personel Akuntan Publik untuk mencapai tujuan implementasi.
34 Akuntan Publik bertanggung jawab kepada klien atas pelaksanaan dan
35 pengelolaan aktivitas perikatan. Contoh jenis jasa ini adalah penyediaan jasa
36 penerapan sistem komputer dan jasa pendukung yang terkait, pelaksanaan tahap-
37 tahap peningkatan produktivitas, dan pemberian bantuan dalam proses
38 penggabungan (merger) organisasi.
39 d. Jasa Transaksi
40 Untuk jenis jasa ini, fungsi Akuntan Publik adalah menyediakan jasa terkait
41 dengan beberapa transaksi khusus klien dengan pihak ketiga. Contoh jenis jasa
42 ini adalah jasa pengurusan kepailitan, jasa penilaian, penyediaan informasi untuk
43 mendapatkan pendanaan, analisis kemungkinan penggabungan usaha atau
44 akuisisi, dan jasa pengurusan perkara pengadilan.
45
2 Definisi jasa konsultansi tidak mencakup Jasa yang diatur dalam Standar Audit (SA), Standar Perikatan Reviu (SPR),
Standar Perikatan Asurans (SPA), Standar Jasa Terkait (SJT).
3 Ketentuan etika yang relevan menyatakan bahwa Anggota harus mematuhi prinsip integritas, yang mensyaratkan
Anggota untuk bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional dan bisnis. Sedangkan objektivitas dalam
ketentuan etika yang relevan mengatakan bahwa Anggota harus mematuhi prinsip objektivitas yang mensyaratkan
Anggota untuk tidak mengompromikan pertimbangan profesional atau bisnis karena adanya bias, benturan
kepentingan, atau pengaruh yang tidak semestinya dari pihak lain.
4 Benturan kepentingan dapat terjadi apabila seorang Akuntan Publik menyediakan jasa profesional bagi klien atau
pemberi kerja tertentu dan Akuntan Publik atau Kantor Akuntan Publiknya memiliki hubungan khusus dengan orang,
entitas, produk, atau jasa yang dapat diangggap memengaruhi objektivitas Akuntan Publik. Apabila hubungan khusus
ini diungkapkan dan izin diberikan oleh klien, pemberi kerja, atau pihak-pihak yang berwenang, adanya benturan
kepentingan tidaklah menghalangi pelaksanaan jasa profesional.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24 (Sengaja Dikosongkan)
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47