AKUNTAN PUBLIK
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apapun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotocopi, merekam,
atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Institut Akuntan
Publik Indonesia.
ISBN: XXX-XXX-XXXXX-X-X
ii
Dokumentasi Audit
PENGANTAR
SA 230 (Revisi 2021), “Dokumentasi Audit” telah disetujui oleh Dewan Standar Profesional
Akuntan Publik I pada tanggal 13 Juli 2021 dan berlaku efektif untuk audit atas laporan
keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.
SA 230 (Revisi 2021) merupakan adopsi dari International Standards on Auditing (ISA)
sebagaimana yang tercantum dalam “Handbook of International Quality Control, Auditing,
Review, Other Assurance, and Related Services Pronouncements – 2018 Edition” yang
diterbitkan oleh International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) – International
Federation of Accountants (IFAC).
Dewan Pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia telah menetapkan dan mengesahkan SA
230 (Revisi 2021), “Dokumentasi Audit” dan berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.
Penetapan dan pengesahan SA 230 (Revisi 2021) oleh Dewan Pengurus, berdasar kepada
persetujuan Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I pada tanggal 13 Juli 2021.
DAFTAR ISI
Paragraf
Pendahuluan
Ruang Lingkup............................................................................................... 1
Sifat dan Tujuan Dokumentasi Audit .............................................................. 2-3
Tanggal Efektif ............................................................................................... 4
Tujuan .......................................................................................................... 5
Definisi ........................................................................................................ 6
Ketentuan
Penyusunan Dokumentasi Audit Secara Tepat Waktu ................................... 7
Dokumentasi Prosedur Audit yang Telah Dilaksanakan dan Bukti Audit yang
Diperoleh.................................................................................................. 8-13
Pengumpulan Folder Audit Final .................................................................... 14-16
Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
Penyusunan Dokumentasi Audit Secara Tepat Waktu ................................... A1
Dokumentasi Prosedur Audit yang Telah Dilaksanakan dan Bukti Audit yang
Diperoleh.................................................................................................. A2-A20
Pengumpulan Folder Audit Final .................................................................... A21-A24
Lampiran: Dokumentasi Audit Spesifik yang Diharuskan dalam SA Lain
Standar Audit (SA) 230 (Revisi 2021), “Dokumentasi Audit” harus dibaca bersamaan dengan
SA 200 (Revisi 2021), “Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit
Berdasarkan Standar Audit”.
(Sengaja Dikosongkan)
1 Pendahuluan
2
3 Ruang Lingkup
4
5 1. Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor dalam menyusun
6 dokumentasi audit untuk keperluan audit atas laporan keuangan. Lampiran pada
7 bagian akhir SA ini memuat daftar SA lain yang berisi panduan dan ketentuan
8 spesifik. Ketentuan dokumentasi spesifik dalam SA lain tidak membatasi penerapan
9 SA ini. Peraturan perundang-undangan dapat menetapkan tambahan ketentuan
10 dokumentasi.
11
12 Sifat dan Tujuan Dokumentasi Audit
13
14 2. Dokumentasi audit yang memenuhi ketentuan SA ini dan ketentuan dokumentasi
15 spesifik lain sebagaimana yang tercantum dalam SA lain yang relevan memberikan:
16 (a) Bukti sebagai basis bagi auditor untuk menarik suatu kesimpulan tentang
17 pencapaian tujuan keseluruhan auditor1; dan
18 (b) Bukti bahwa audit telah direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan SA dan
19 peraturan perundang-undangan yang berlaku.
20
21 3. Dokumentasi audit juga berfungsi untuk memenuhi tujuan tambahan berikut ini:
22 • Membantu tim perikatan untuk merencanakan dan melaksanakan audit.
23 • Membantu anggota tim perikatan yang bertanggung jawab dalam supervisi
24 untuk mengarahkan dan mensupervisi proses audit, serta menunaikan
25 tanggung jawab penelaahan sebagaimana yang diatur dalam SA 220 (Revisi
26 2021).2
27 • Memungkinkan tim perikatan untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan
28 mereka.
29 • Menyimpan catatan atas hal-hal signifikan yang berkelanjutan untuk audit di
30 masa yang akan datang.
31 • Memungkinkan dilaksanakannya penelaahan dan inspeksi atas pengendalian
32 mutu sesuai dengan SPM 13 atau ketentuan setara lainnya.4
33 • Memungkinkan dilaksanakannya inspeksi eksternal sesuai dengan peraturan
34 perundang-undangan atau ketentuan lain yang berlaku.
35
36 Tanggal Efektif
37
38 4. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai
39 pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.
1 SA 200 (Revisi 2021), “Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit
Berdasarkan Standar Audit”, paragraf 11.
2 SA 220 (Revisi 2021), ”Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan”, paragraf 15-
17.
3 SPM 1, “Pengendalian Mutu bagi Kantor Akuntan Publik yang Melaksanakan Perikatan Asurans
(Audit, Reviu, dan Perikatan Asurans Lainnya) dan Perikatan Selain Asurans”, paragraf 32-33,
35-38, dan 48.
4 Lihat SA 220 (Revisi 2021), paragraf 2.
1 Tujuan
2
3 5. Tujuan auditor adalah untuk menyusun dokumentasi yang memberikan:
4 (a) Catatan yang cukup dan tepat sebagai basis untuk laporan auditor; dan
5 (b) Bukti bahwa audit telah direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan SA dan
6 peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7
8 Definisi
9
10 6. Untuk tujuan SA ini, istilah berikut memiliki makna:
11 (a) Dokumentasi audit: Dokumentasi atas prosedur audit yang telah dilaksanakan,
12 bukti audit yang relevan yang diperoleh, dan kesimpulan yang ditarik oleh
13 auditor (istilah seperti “kertas kerja” juga kadang-kadang digunakan).
14 (b) Folder audit: Satu atau lebih folder atau media penyimpanan lain, dalam bentuk
15 fisikal atau elektronis, yang berisi dokumentasi audit untuk suatu perikatan
16 tertentu.
17 (c) Auditor berpengalaman: Seorang personel (baik yang berasal dari internal
18 maupun eksternal KAP) yang berpengalaman dalam praktik audit, dan
19 mempunyai pemahaman memadai tentang:
20 (i) Proses audit;
21 (ii) SA dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
22 (iii) Lingkungan bisnis tempat entitas beroperasi; dan
23 (iv) Isu audit dan pelaporan keuangan yang relevan dengan industri tempat
24 entitas beroperasi.
25
26 Ketentuan
27
28 Penyusunan Dokumentasi Audit Secara Tepat Waktu
29
30 7. Auditor harus menyiapkan dokumentasi audit secara tepat waktu. (Ref: Para. A1)
31
32 Dokumentasi Prosedur Audit yang Telah Dilaksanakan dan Bukti Audit yang Diperoleh
33
34 Bentuk, Isi, dan Luas Dokumentasi Audit
35
36 8. Auditor harus menyusun dokumentasi audit yang memadai sehingga memungkinkan
37 seorang auditor berpengalaman, yang tidak memiliki keterkaitan sebelumnya dengan
38 audit tersebut, memahami: (Ref: Para. A2-A5, A16-A17)
39 (a) Sifat, saat, dan luas prosedur audit yang telah dilaksanakan dan kepatuhan
40 terhadap SA serta peraturan perundang-undangan yang berlaku; (Ref: Para.
41 A6-A7)
42 (b) Hasil prosedur audit yang dilaksanakan, dan bukti audit yang diperoleh; dan
43 (c) Hal-hal signifikan yang muncul selama proses audit, kesimpulan-kesimpulan
44 yang ditarik, dan pertimbangan profesional signifikan yang dibuat untuk
45 mencapai kesimpulan tersebut. (Ref: Para. A8-A11)
1 9. Dalam mendokumentasikan sifat, saat, dan luas prosedur audit yang dilaksanakan,
2 auditor harus mencantumkan:
3 (a) Karakteristik yang diidentifikasi tentang unsur spesifik atau hal-hal tertentu
4 yang telah diuji; (Ref: Para. A12)
5 (b) Siapa yang melaksanakan pekerjaan audit tersebut dan tanggal pekerjaan
6 tersebut diselesaikan; dan
7 (c) Siapa yang menelaah pekerjaan audit tersebut serta tanggal dan luas
8 penelaahan yang dilaksanakan. (Ref: Para. A13)
9
10 10. Auditor harus mendokumentasikan diskusi atas hal-hal signifikan dengan
11 manajemen, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, dan pihak lain, termasuk
12 sifat hal-hal signifikan tersebut, serta kapan dan dengan siapa pembahasan tersebut
13 dilakukan. (Ref: Para. A14)
14
15 11. Ketika auditor menemukan informasi yang tidak mendukung kesimpulan akhir
16 tentang hal-hal signifikan, auditor harus mendokumentasikan pendekatan yang
17 digunakan untuk merespons ketidakkonsistensian tersebut. (Ref: Para. A15)
18
19 Penyimpangan dari Ketentuan yang Relevan
20
21 12. Ketika, dalam kondisi luar biasa, auditor mempertimbangkan bahwa auditor perlu
22 menyimpang dari ketentuan yang relevan dalam suatu SA, auditor harus
23 mendokumentasikan bagaimana prosedur audit alternatif yang telah dilaksanakan
24 mencapai tujuan ketentuan SA tersebut, dan alasan dilaksanakannya penyimpangan
25 tersebut. (Ref: Para. A18-A19)
26
27 Hal-Hal yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Auditor
28
29 13. Ketika, dalam kondisi luar biasa, auditor melaksanakan prosedur audit baru atau
30 tambahan, atau menarik kesimpulan baru setelah tanggal laporan auditor, auditor
31 harus mendokumentasikan hal-hal berikut ini: (Ref: Para. A20)
32 (a) Kondisi yang dihadapi tersebut;
33 (b) Prosedur audit baru atau tambahan yang dilaksanakan, bukti audit yang
34 diperoleh, dan kesimpulan yang ditarik, serta pengaruhnya terhadap laporan
35 auditor; dan
36 (c) Kapan dan oleh siapa perubahan atas dokumentasi audit dilakukan dan
37 ditelaah.
38
39 Pengumpulan Folder Audit Final
40
41 14. Auditor harus menyusun dokumentasi audit dalam sebuah folder audit dan
42 melengkapi proses administratif yang diperlukan secara tepat waktu setelah tanggal
43 laporan audit. (Ref: Para. A21-A22)
44
45 15. Setelah pengumpulan folder audit final selesai dilakukan, auditor tidak boleh
46 menghapus atau membuang dokumentasi audit apapun sebelum masa
47 penyimpanan yang diharuskan berakhir. (Ref: Para. A23)
1 16. Dalam kondisi selain kondisi yang diacu dalam paragraf 13, ketika auditor
2 menganggap perlu untuk memodifikasi dokumentasi audit yang ada atau menambah
3 dokumentasi audit baru setelah penyusunan folder audit final, auditor harus
4 mendokumentasikan hal-hal berikut ini (terlepas dari sifat modifikasi atau
5 penambahan tersebut): (Ref: Para. A24)
6 (a) Alasan spesifik auditor melakukan perubahan tersebut; dan
7 (b) Kapan dan siapa yang melakukan perubahan dan menelaah perubahan
8 tersebut.
9
10 ***
11
12 Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
13
14 Penyusunan Dokumentasi Audit Secara Tepat Waktu (Ref: Para. 7)
15
16 A1. Penyusunan dokumentasi audit yang memadai secara tepat waktu membantu untuk
17 meningkatkan kualitas audit dan memfasilitasi proses penelaahan dan
18 pengevaluasian secara efektif bukti audit yang diperoleh dan kesimpulan yang ditarik
19 sebelum laporan auditor difinalisasi. Dokumentasi yang disiapkan setelah pekerjaan
20 audit selesai dilaksanakan cenderung kurang akurat daripada dokumentasi yang
21 disiapkan ketika pekerjaan audit dilaksanakan.
22
23 Dokumentasi Prosedur Audit yang Telah Dilaksanakan dan Bukti Audit yang Diperoleh
24
25 Bentuk, Isi, dan Luas Dokumentasi Audit (Ref: Para. 8)
26
27 A2. Bentuk, isi, dan luas dokumentasi audit bergantung pada faktor-faktor berikut ini:
28 • Ukuran dan kompleksitas entitas.
29 • Sifat prosedur audit yang akan dilaksanakan.
30 • Risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi.
31 • Signifikansi bukti audit yang diperoleh.
32 • Sifat dan luas penyimpangan yang diidentifikasi.
33 • Kebutuhan untuk mendokumentasikan suatu kesimpulan atau basis untuk
34 suatu kesimpulan yang belum dapat ditentukan dengan segera dari
35 dokumentasi pekerjaan audit yang dilaksanakan atau bukti audit yang
36 diperoleh.
37 • Metodologi dan perangkat audit yang digunakan.
38
39 A3. Dokumentasi audit dapat dilakukan pada kertas atau media elektronis, atau media
40 lain. Contoh-contoh dokumentasi audit mencakup:
41 • Program audit.
42 • Analisis.
43 • Memorandum isu.
44 • Ikhtisar hal-hal signifikan.
45 • Surat konfirmasi dan surat representasi.
46 • Ceklis.
47 • Korespondensi (termasuk email) tentang hal-hal signifikan.
1 Auditor dapat mencantumkan ikhtisar atau salinan catatan entitas (sebagai contoh:
2 kontrak dan perjanjian yang signifikan dan spesifik) sebagai bagian dari dokumentasi
3 audit. Namun, dokumentasi audit bukan merupakan pengganti catatan akuntansi
4 entitas.
5
6 A4. Auditor tidak perlu mencantumkan dalam dokumentasi audit draf kertas kerja dan
7 laporan keuangan versi sebelum final, catatan yang berisi pemikiran awal atau
8 pemikiran yang tidak lengkap, dokumentasi audit sebelum dilakukannya koreksi
9 kesalahan ketik atau kesalahan lainnya, serta duplikasi dokumen.
10
11 A5. Penjelasan secara lisan oleh auditor bukan merupakan pendukung yang memadai
12 untuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh auditor atau kesimpulan yang ditarik oleh
13 auditor, namun dapat digunakan untuk menjelaskan atau mengklarifikasi informasi
14 yang tercantum dalam dokumentasi audit.
15
16 Dokumentasi Kepatuhan terhadap SA (Ref: Para. 8(a))
17
18 A6. Pada prinsipnya, kepatuhan terhadap ketentuan SA ini akan menghasilkan
19 dokumentasi audit yang cukup dan tepat sesuai dengan kondisinya. SA lain memuat
20 ketentuan dokumentasi tertentu yang dimaksudkan untuk mengklarifikasi penerapan
21 SA ini dalam kondisi tertentu dalam SA lain tersebut. Ketentuan dokumentasi tertentu
22 dari SA lain tidak membatasi penerapan SA ini. Lebih lanjut, ketiadaan ketentuan
23 dokumentasi dalam SA tertentu tidak berarti bahwa tidak terdapat dokumentasi yang
24 akan disiapkan sebagai akibat dari kepatuhan terhadap SA tersebut.
25
26 A7. Dokumentasi audit memberikan bukti bahwa audit telah dilakukan berdasarkan SA.
27 Namun, dokumentasi oleh auditor atas setiap hal yang dipertimbangkan atau
28 pertimbangan profesional yang dibuat dalam suatu audit tidak diperlukan atau tidak
29 praktis. Lebih lanjut, auditor tidak perlu untuk mendokumentasikan secara terpisah
30 (sebagai contoh: seperti dalam suatu ceklis) kepatuhan terhadap hal-hal yang
31 kepatuhannya telah tercermin dalam dokumentasi yang terdapat di dalam folder
32 audit. Sebagai contoh:
33 • Keberadaan dokumen perencanaan audit yang memadai menunjukkan bahwa
34 auditor telah merencanakan audit.
35 • Keberadaan surat perikatan yang telah ditandatangani di dalam folder audit
36 menunjukkan bahwa auditor telah menyetujui ketentuan-ketentuan perikatan
37 audit dengan manajemen, atau jika relevan, dengan pihak yang bertanggung
38 jawab atas tata kelola.
39 • Laporan auditor yang memuat opini wajar dengan pengecualian atas laporan
40 keuangan menunjukkan bahwa auditor telah mematuhi ketentuan yang
41 ditetapkan dalam SA untuk menyatakan opini tersebut sesuai dengan
42 kondisinya.
43 • Dalam hubungannya dengan ketentuan SA yang berlaku secara umum
44 sepanjang audit, terdapat sejumlah cara untuk menunjukkan kepatuhan
45 terhadap ketentuan SA tersebut dalam folder audit:
46 o Sebagai contoh, kemungkinan tidak hanya terdapat satu cara untuk
47 mendokumentasikan skeptisisme profesional auditor. Namun,
5 SA 315 (Revisi 2021), “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material
Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya”, paragraf 10.
6 SA 315 (Revisi 2021), paragraf 4(e).
7 SA 701 (2021), “Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan Auditor Independen”.
1 diperlukan dokumentasi atas hal-hal yang berkaitan dengan diskusi tim atau
2 pelaksanaan supervisi). Meskipun demikian, rekan perikatan harus mematuhi
3 ketentuan dalam paragraf 8 untuk menyusun dokumentasi audit yang dapat dipahami
4 oleh auditor yang berpengalaman, karena dokumentasi audit tersebut mungkin akan
5 ditelaah oleh pihak eksternal untuk memenuhi peraturan atau tujuan lain.
6
7 A17. Pada saat penyusunan dokumentasi audit, auditor entitas yang lebih kecil dapat
8 memeroleh manfaat dan efisiensi dengan mendokumentasikan beberapa aspek
9 audit secara bersama-sama di dalam satu dokumen dengan referensi silang ke
10 kertas kerja pendukung yang memadai. Sebagai contoh, hal-hal yang dapat
11 didokumentasikan secara bersama dalam mengaudit entitas yang lebih kecil
12 mencakup pemahaman entitas dan pengendalian internalnya, strategi audit dan
13 perencanaan audit secara keseluruhan, materialitas yang ditentukan berdasarkan
14 SA 320 (Revisi 2021),9 risiko yang telah dinilai, hal-hal signifikan yang ditemukan
15 selama audit, dan kesimpulan yang ditarik.
16
17 Penyimpangan dari Ketentuan Relevan (Ref: Para.12)
18
19 A18. Ketentuan dalam SA didesain untuk memungkinkan auditor untuk mencapai tujuan
20 sebagaimana yang ditetapkan dalam SA, dan dengan demikian tujuan keseluruhan
21 auditor. Oleh sebab itu, kecuali dalam kondisi yang luar biasa, SA menuntut auditor
22 untuk mematuhi setiap ketentuan yang relevan dengan kondisi audit yang
23 bersangkutan.
24
25 A19. Ketentuan dokumentasi hanya berlaku untuk ketentuan yang relevan dengan kondisi
26 yang dihadapi. Suatu ketentuan dapat dinyatakan tidak relevan10 hanya dalam
27 kondisi sebagai berikut:
28 (a) Seluruh SA tidak relevan (sebagai contoh: apabila suatu entitas tidak memiliki
29 fungsi audit internal, tidak terdapat satu pun dalam SA 610 (Revisi 2021)11 yang
30 relevan); atau
31 (b) Suatu ketentuan bergantung pada kondisi tertentu dan kondisi tersebut tidak
32 ada (sebagai contoh: ketentuan untuk mengubah pendapat auditor ketika
33 auditor tidak dapat memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat, namun tidak
34 terdapat halangan untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat).
35
36 Hal-Hal yang Muncul Setelah Tanggal Laporan Auditor (Ref: Para.13)
37
38 A20. Contoh kondisi luar biasa mencakup fakta yang diketahui oleh auditor setelah tanggal
39 laporan audit namun sesungguhnya telah terjadi pada tanggal laporan audit dan
40 ketika diketahui pada tanggal tersebut dapat menyebabkan perubahan dalam
41 laporan keuangan atau perubahan dalam laporan audit.12 Perubahan terhadap
42 dokumentasi audit ditelaah sesuai dengan tanggung jawab penelaahan yang diatur
9 SA 320 (Revisi 2021), “Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit”.
10 SA 200 (Revisi 2021), paragraf 22.
11 SA 610 (Revisi 2021), “Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal”, paragraf 2.
12 SA 560 (Revisi 2021), “Peristiwa setelah Tanggal Pelaporan”, paragraf 14.
1 dalam SA 220 (Revisi 2021)13, dengan tanggung jawab akhir atas perubahan
2 tersebut berada pada rekan perikatan.
3
4 Pengumpulan Folder Audit Final (Ref: Para. 14-16)
5
6 A21. SPM 1 mengharuskan KAP untuk membuat kebijakan dan prosedur sehubungan
7 dengan penyelesaian pengumpulan folder audit secara tepat waktu.14 Batas waktu
8 yang tepat untuk menyelesaikan proses pengumpulan dokumentasi audit final adalah
9 tidak lebih dari 60 hari setelah tanggal laporan auditor.15
10
11 A22. Penyelesaian pengumpulan folder audit final setelah tanggal laporan auditor adalah
12 proses administratif yang bukan merupakan prosedur audit baru atau pengambilan
13 keputusan baru. Namun demikian, perubahan terhadap dokumentasi audit masih
14 dapat dilakukan selama proses pengumpulan jika perubahan tersebut bersifat
15 administratif. Contoh perubahan tersebut mencakup:
16 • Menghapus atau membuang dokumen yang telah diganti.
17 • Menyortir, menggabungkan, dan membuat pengacuan silang (cross-
18 referencing) kertas kerja.
19 • Menandatangani ceklis penyelesaian (completion checklist) yang berhubungan
20 dengan proses pengumpulan dokumen tersebut.
21 • Mendokumentasikan bukti audit yang telah diperoleh, dibahas, dan disetujui
22 oleh anggota tim perikatan sebelum tanggal laporan auditor.
23
24 A23. SPM 1 (atau ketentuan lain yang setara) menuntut KAP untuk menetapkan suatu
25 kebijakan dan prosedur yang mengatur masa penyimpanan dokumen perikatan.16
26 Batas waktu penyimpanan pada umumnya tidak boleh kurang dari lima tahun sejak
27 tanggal yang lebih akhir dari: (i) laporan auditor atas laporan keuangan entitas, atau
28 (ii) laporan auditor atas laporan keuangan konsolidasian entitas dan entitas anak.17
29
30 A24. Contoh suatu kejadian yang di dalamnya auditor perlu mengubah atau menambah
31 dokumentasi audit setelah diselesaikan proses pengumpulan folder adalah ketika
32 auditor perlu mengklarifikasi dokumentasi audit yang telah ada yang disebabkan oleh
33 komentar yang diberikan, baik oleh pihak internal maupun eksternal selama proses
34 pemantauan dan inspeksi.
35
36
37
38
39
40
41
42
1 Lampiran
2 (Ref. Para. 1)
3
4 Dokumentasi Audit Spesifik yang Diharuskan dalam SA Lain
5 Lampiran ini mengidentifikasi paragraf-paragraf dalam SA lain yang memuat ketentuan
6 dokumentasi spesifik. Daftar berikut tidak dapat menjadi pengganti untuk mempertimbangkan
7 ketentuan dan penerapan terkait dan materi penjelasan lain di dalam beberapa SA.
8 • SA 210 (Revisi 2021), “Persetujuan atas Ketentuan Perikatan Audit” Para. 10-12.
9 • SA 220 (Revisi 2021), “Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan” Para.
10 24-25.
11 • SA 240 (Revisi 2021), “Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam
12 Suatu Audit atas Laporan Keuangan” Para. 45-48.
13 • SA 250 (Revisi 2021), “Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam
14 Audit atas Laporan Keuangan” Para. 30.
15 • SA 260 (Revisi 2021), “Komunikasi kepada Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata
16 Kelola” Para. 23.
17 • SA 300 (Revisi 2021), “Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan” Para.12.
18 • SA 315 (Revisi 2021), “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian
19 Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya” Para. 32.
20 • SA 320 (Revisi 2021), “Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit”
21 Para. 14.
22 • SA 330 (Revisi 2021), “Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai” Para. 28-
23 30.
24 • SA 450 (Revisi 2021), “Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi
25 Selama Audit” Para. 15.
26 • SA 540 (Revisi 2021), “Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait”
27 Para. 23.
28 • SA 550 (Revisi 2021), “Pihak Berelasi” Para. 28.
29 • SA 600 (Revisi 2021), “Pertimbangan Khusus – Audit atas Laporan Keuangan Grup
30 (Termasuk Pekerjaan Auditor Komponen)” Para. 50.
31 • SA 610 (Revisi 2021), “Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal” Para. 36-37.
32 • SA 720 (Revisi 2021), “Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain” Para. 25.
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24 (Sengaja Dikosongkan)
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48