Anda di halaman 1dari 20

STANDAR PROFESIONAL

AKUNTAN PUBLIK

STANDAR AUDIT 230 (REVISI 2021)


DOKUMENTASI AUDIT

Institut Akuntan Publik Indonesia


STANDAR PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK

STANDAR AUDIT 230 (REVISI 2021)


DOKUMENTASI AUDIT

Institut Akuntan Publik Indonesia


STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

Standar Audit 230 (Revisi 2021)


Dokumentasi Audit

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA


Office 8 Building Lantai 12 Unit 12I-12J
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Senopati Raya, Jakarta 12190, Indonesia.
Telp. : (021) 29333151, 72795445/46
Website : http://www.iapi.or.id
Email : info@iapi.or.id / teknis@iapi.or.id

Hak Cipta © 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apapun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotocopi, merekam,
atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Institut Akuntan
Publik Indonesia.

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA


1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerjemahan dan
pengadaptasian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersil dipidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerbitan, penggandaan dalam
segala bentuknya, dan pendistribusian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
3. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada poin kedua di atas yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar
rupiah).

Institut Akuntan Publik Indonesia

Standar Audit 230 (Revisi 2021)


Dokumentasi Audit

−Jakarta: IAPI, 2021


1 jil., 18 hlm, 15,5 x 24 cm

ISBN: XXX-XXX-XXXXX-X-X

1. Standar Audit 230 (Revisi 2021) 2. Akuntan Pubik


I. Judul II. Institut Akuntan Publik Indonesia

ii
Dokumentasi Audit

PENGANTAR

SA 230 (Revisi 2021), “Dokumentasi Audit” telah disetujui oleh Dewan Standar Profesional
Akuntan Publik I pada tanggal 13 Juli 2021 dan berlaku efektif untuk audit atas laporan
keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.

SA 230 (Revisi 2021) merupakan adopsi dari International Standards on Auditing (ISA)
sebagaimana yang tercantum dalam “Handbook of International Quality Control, Auditing,
Review, Other Assurance, and Related Services Pronouncements – 2018 Edition” yang
diterbitkan oleh International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) – International
Federation of Accountants (IFAC).

Jakarta, 13 Juli 2021


Institut Akuntan Publik Indonesia
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I

Hendang Tanusdjaja Supervisi dari Dewan Pengurus

Handri Tjendra Ketua


Adeyana Widjaja Anggota
Andar Ramona Sinaga Anggota
Dedy Sukrisnadi Anggota
Eliza Fatima Anggota
Emmy Mutiarini Anggota
Kusumaningsih Angkawijaya Anggota
Lukmanul Arsyad Anggota
Nur Sigit Warsidi Anggota
Renie Feriana Anggota
Theodorus Bambang Dwi K.A. Anggota

iii SA 230 (Revisi 2021)


Dokumentasi Audit

PENETAPAN DAN PENGESAHAN

Dewan Pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia telah menetapkan dan mengesahkan SA
230 (Revisi 2021), “Dokumentasi Audit” dan berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.

Penetapan dan pengesahan SA 230 (Revisi 2021) oleh Dewan Pengurus, berdasar kepada
persetujuan Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I pada tanggal 13 Juli 2021.

Jakarta, 19 Juli 2021


Dewan Pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia

Tarkosunaryo Ketua Umum


Sapto Amal Damandari Ketua
Tia Adityasih Ketua
Hendang Tanusdjaja Ketua
Handoko Tomo Ketua
Aria Kanaka Ketua
Ellya Noorlisyati Ketua
Florus Daeli Ketua
Irhoan Tanudiredja Ketua
Johanna Gani Ketua
Syahril Ali Ketua
Rian Benyamin Surya Ketua
Sugeng Praptoyo Ketua
Steven Tanggara Ketua
Irwan Haswir Ketua
Palti FTH Siahaan Ketua

SA 230 (Revisi 2021) iv


Dokumentasi Audit

STANDAR AUDIT 230 (REVISI 2021)


DOKUMENTASI AUDIT
(Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022)

DAFTAR ISI
Paragraf
Pendahuluan
Ruang Lingkup............................................................................................... 1
Sifat dan Tujuan Dokumentasi Audit .............................................................. 2-3
Tanggal Efektif ............................................................................................... 4
Tujuan .......................................................................................................... 5
Definisi ........................................................................................................ 6
Ketentuan
Penyusunan Dokumentasi Audit Secara Tepat Waktu ................................... 7
Dokumentasi Prosedur Audit yang Telah Dilaksanakan dan Bukti Audit yang
Diperoleh.................................................................................................. 8-13
Pengumpulan Folder Audit Final .................................................................... 14-16
Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
Penyusunan Dokumentasi Audit Secara Tepat Waktu ................................... A1
Dokumentasi Prosedur Audit yang Telah Dilaksanakan dan Bukti Audit yang
Diperoleh.................................................................................................. A2-A20
Pengumpulan Folder Audit Final .................................................................... A21-A24
Lampiran: Dokumentasi Audit Spesifik yang Diharuskan dalam SA Lain

Standar Audit (SA) 230 (Revisi 2021), “Dokumentasi Audit” harus dibaca bersamaan dengan
SA 200 (Revisi 2021), “Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit
Berdasarkan Standar Audit”.

v SA 230 (Revisi 2021)


Dokumentasi Audit

(Sengaja Dikosongkan)

SA 230 (Revisi 2021) vi


Dokumentasi Audit

1 Pendahuluan
2
3 Ruang Lingkup
4
5 1. Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor dalam menyusun
6 dokumentasi audit untuk keperluan audit atas laporan keuangan. Lampiran pada
7 bagian akhir SA ini memuat daftar SA lain yang berisi panduan dan ketentuan
8 spesifik. Ketentuan dokumentasi spesifik dalam SA lain tidak membatasi penerapan
9 SA ini. Peraturan perundang-undangan dapat menetapkan tambahan ketentuan
10 dokumentasi.
11
12 Sifat dan Tujuan Dokumentasi Audit
13
14 2. Dokumentasi audit yang memenuhi ketentuan SA ini dan ketentuan dokumentasi
15 spesifik lain sebagaimana yang tercantum dalam SA lain yang relevan memberikan:
16 (a) Bukti sebagai basis bagi auditor untuk menarik suatu kesimpulan tentang
17 pencapaian tujuan keseluruhan auditor1; dan
18 (b) Bukti bahwa audit telah direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan SA dan
19 peraturan perundang-undangan yang berlaku.
20
21 3. Dokumentasi audit juga berfungsi untuk memenuhi tujuan tambahan berikut ini:
22 • Membantu tim perikatan untuk merencanakan dan melaksanakan audit.
23 • Membantu anggota tim perikatan yang bertanggung jawab dalam supervisi
24 untuk mengarahkan dan mensupervisi proses audit, serta menunaikan
25 tanggung jawab penelaahan sebagaimana yang diatur dalam SA 220 (Revisi
26 2021).2
27 • Memungkinkan tim perikatan untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan
28 mereka.
29 • Menyimpan catatan atas hal-hal signifikan yang berkelanjutan untuk audit di
30 masa yang akan datang.
31 • Memungkinkan dilaksanakannya penelaahan dan inspeksi atas pengendalian
32 mutu sesuai dengan SPM 13 atau ketentuan setara lainnya.4
33 • Memungkinkan dilaksanakannya inspeksi eksternal sesuai dengan peraturan
34 perundang-undangan atau ketentuan lain yang berlaku.
35
36 Tanggal Efektif
37
38 4. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai
39 pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.

1 SA 200 (Revisi 2021), “Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit
Berdasarkan Standar Audit”, paragraf 11.
2 SA 220 (Revisi 2021), ”Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan”, paragraf 15-
17.
3 SPM 1, “Pengendalian Mutu bagi Kantor Akuntan Publik yang Melaksanakan Perikatan Asurans
(Audit, Reviu, dan Perikatan Asurans Lainnya) dan Perikatan Selain Asurans”, paragraf 32-33,
35-38, dan 48.
4 Lihat SA 220 (Revisi 2021), paragraf 2.

1 SA 230 (Revisi 2021)


Dokumentasi Audit

1 Tujuan
2
3 5. Tujuan auditor adalah untuk menyusun dokumentasi yang memberikan:
4 (a) Catatan yang cukup dan tepat sebagai basis untuk laporan auditor; dan
5 (b) Bukti bahwa audit telah direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan SA dan
6 peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7
8 Definisi
9
10 6. Untuk tujuan SA ini, istilah berikut memiliki makna:
11 (a) Dokumentasi audit: Dokumentasi atas prosedur audit yang telah dilaksanakan,
12 bukti audit yang relevan yang diperoleh, dan kesimpulan yang ditarik oleh
13 auditor (istilah seperti “kertas kerja” juga kadang-kadang digunakan).
14 (b) Folder audit: Satu atau lebih folder atau media penyimpanan lain, dalam bentuk
15 fisikal atau elektronis, yang berisi dokumentasi audit untuk suatu perikatan
16 tertentu.
17 (c) Auditor berpengalaman: Seorang personel (baik yang berasal dari internal
18 maupun eksternal KAP) yang berpengalaman dalam praktik audit, dan
19 mempunyai pemahaman memadai tentang:
20 (i) Proses audit;
21 (ii) SA dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
22 (iii) Lingkungan bisnis tempat entitas beroperasi; dan
23 (iv) Isu audit dan pelaporan keuangan yang relevan dengan industri tempat
24 entitas beroperasi.
25
26 Ketentuan
27
28 Penyusunan Dokumentasi Audit Secara Tepat Waktu
29
30 7. Auditor harus menyiapkan dokumentasi audit secara tepat waktu. (Ref: Para. A1)
31
32 Dokumentasi Prosedur Audit yang Telah Dilaksanakan dan Bukti Audit yang Diperoleh
33
34 Bentuk, Isi, dan Luas Dokumentasi Audit
35
36 8. Auditor harus menyusun dokumentasi audit yang memadai sehingga memungkinkan
37 seorang auditor berpengalaman, yang tidak memiliki keterkaitan sebelumnya dengan
38 audit tersebut, memahami: (Ref: Para. A2-A5, A16-A17)
39 (a) Sifat, saat, dan luas prosedur audit yang telah dilaksanakan dan kepatuhan
40 terhadap SA serta peraturan perundang-undangan yang berlaku; (Ref: Para.
41 A6-A7)
42 (b) Hasil prosedur audit yang dilaksanakan, dan bukti audit yang diperoleh; dan
43 (c) Hal-hal signifikan yang muncul selama proses audit, kesimpulan-kesimpulan
44 yang ditarik, dan pertimbangan profesional signifikan yang dibuat untuk
45 mencapai kesimpulan tersebut. (Ref: Para. A8-A11)

SA 230 (Revisi 2021) 2


Dokumentasi Audit

1 9. Dalam mendokumentasikan sifat, saat, dan luas prosedur audit yang dilaksanakan,
2 auditor harus mencantumkan:
3 (a) Karakteristik yang diidentifikasi tentang unsur spesifik atau hal-hal tertentu
4 yang telah diuji; (Ref: Para. A12)
5 (b) Siapa yang melaksanakan pekerjaan audit tersebut dan tanggal pekerjaan
6 tersebut diselesaikan; dan
7 (c) Siapa yang menelaah pekerjaan audit tersebut serta tanggal dan luas
8 penelaahan yang dilaksanakan. (Ref: Para. A13)
9
10 10. Auditor harus mendokumentasikan diskusi atas hal-hal signifikan dengan
11 manajemen, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, dan pihak lain, termasuk
12 sifat hal-hal signifikan tersebut, serta kapan dan dengan siapa pembahasan tersebut
13 dilakukan. (Ref: Para. A14)
14
15 11. Ketika auditor menemukan informasi yang tidak mendukung kesimpulan akhir
16 tentang hal-hal signifikan, auditor harus mendokumentasikan pendekatan yang
17 digunakan untuk merespons ketidakkonsistensian tersebut. (Ref: Para. A15)
18
19 Penyimpangan dari Ketentuan yang Relevan
20
21 12. Ketika, dalam kondisi luar biasa, auditor mempertimbangkan bahwa auditor perlu
22 menyimpang dari ketentuan yang relevan dalam suatu SA, auditor harus
23 mendokumentasikan bagaimana prosedur audit alternatif yang telah dilaksanakan
24 mencapai tujuan ketentuan SA tersebut, dan alasan dilaksanakannya penyimpangan
25 tersebut. (Ref: Para. A18-A19)
26
27 Hal-Hal yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Auditor
28
29 13. Ketika, dalam kondisi luar biasa, auditor melaksanakan prosedur audit baru atau
30 tambahan, atau menarik kesimpulan baru setelah tanggal laporan auditor, auditor
31 harus mendokumentasikan hal-hal berikut ini: (Ref: Para. A20)
32 (a) Kondisi yang dihadapi tersebut;
33 (b) Prosedur audit baru atau tambahan yang dilaksanakan, bukti audit yang
34 diperoleh, dan kesimpulan yang ditarik, serta pengaruhnya terhadap laporan
35 auditor; dan
36 (c) Kapan dan oleh siapa perubahan atas dokumentasi audit dilakukan dan
37 ditelaah.
38
39 Pengumpulan Folder Audit Final
40
41 14. Auditor harus menyusun dokumentasi audit dalam sebuah folder audit dan
42 melengkapi proses administratif yang diperlukan secara tepat waktu setelah tanggal
43 laporan audit. (Ref: Para. A21-A22)
44
45 15. Setelah pengumpulan folder audit final selesai dilakukan, auditor tidak boleh
46 menghapus atau membuang dokumentasi audit apapun sebelum masa
47 penyimpanan yang diharuskan berakhir. (Ref: Para. A23)

3 SA 230 (Revisi 2021)


Dokumentasi Audit

1 16. Dalam kondisi selain kondisi yang diacu dalam paragraf 13, ketika auditor
2 menganggap perlu untuk memodifikasi dokumentasi audit yang ada atau menambah
3 dokumentasi audit baru setelah penyusunan folder audit final, auditor harus
4 mendokumentasikan hal-hal berikut ini (terlepas dari sifat modifikasi atau
5 penambahan tersebut): (Ref: Para. A24)
6 (a) Alasan spesifik auditor melakukan perubahan tersebut; dan
7 (b) Kapan dan siapa yang melakukan perubahan dan menelaah perubahan
8 tersebut.
9
10 ***
11
12 Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
13
14 Penyusunan Dokumentasi Audit Secara Tepat Waktu (Ref: Para. 7)
15
16 A1. Penyusunan dokumentasi audit yang memadai secara tepat waktu membantu untuk
17 meningkatkan kualitas audit dan memfasilitasi proses penelaahan dan
18 pengevaluasian secara efektif bukti audit yang diperoleh dan kesimpulan yang ditarik
19 sebelum laporan auditor difinalisasi. Dokumentasi yang disiapkan setelah pekerjaan
20 audit selesai dilaksanakan cenderung kurang akurat daripada dokumentasi yang
21 disiapkan ketika pekerjaan audit dilaksanakan.
22
23 Dokumentasi Prosedur Audit yang Telah Dilaksanakan dan Bukti Audit yang Diperoleh
24
25 Bentuk, Isi, dan Luas Dokumentasi Audit (Ref: Para. 8)
26
27 A2. Bentuk, isi, dan luas dokumentasi audit bergantung pada faktor-faktor berikut ini:
28 • Ukuran dan kompleksitas entitas.
29 • Sifat prosedur audit yang akan dilaksanakan.
30 • Risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi.
31 • Signifikansi bukti audit yang diperoleh.
32 • Sifat dan luas penyimpangan yang diidentifikasi.
33 • Kebutuhan untuk mendokumentasikan suatu kesimpulan atau basis untuk
34 suatu kesimpulan yang belum dapat ditentukan dengan segera dari
35 dokumentasi pekerjaan audit yang dilaksanakan atau bukti audit yang
36 diperoleh.
37 • Metodologi dan perangkat audit yang digunakan.
38
39 A3. Dokumentasi audit dapat dilakukan pada kertas atau media elektronis, atau media
40 lain. Contoh-contoh dokumentasi audit mencakup:
41 • Program audit.
42 • Analisis.
43 • Memorandum isu.
44 • Ikhtisar hal-hal signifikan.
45 • Surat konfirmasi dan surat representasi.
46 • Ceklis.
47 • Korespondensi (termasuk email) tentang hal-hal signifikan.

SA 230 (Revisi 2021) 4


Dokumentasi Audit

1 Auditor dapat mencantumkan ikhtisar atau salinan catatan entitas (sebagai contoh:
2 kontrak dan perjanjian yang signifikan dan spesifik) sebagai bagian dari dokumentasi
3 audit. Namun, dokumentasi audit bukan merupakan pengganti catatan akuntansi
4 entitas.
5
6 A4. Auditor tidak perlu mencantumkan dalam dokumentasi audit draf kertas kerja dan
7 laporan keuangan versi sebelum final, catatan yang berisi pemikiran awal atau
8 pemikiran yang tidak lengkap, dokumentasi audit sebelum dilakukannya koreksi
9 kesalahan ketik atau kesalahan lainnya, serta duplikasi dokumen.
10
11 A5. Penjelasan secara lisan oleh auditor bukan merupakan pendukung yang memadai
12 untuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh auditor atau kesimpulan yang ditarik oleh
13 auditor, namun dapat digunakan untuk menjelaskan atau mengklarifikasi informasi
14 yang tercantum dalam dokumentasi audit.
15
16 Dokumentasi Kepatuhan terhadap SA (Ref: Para. 8(a))
17
18 A6. Pada prinsipnya, kepatuhan terhadap ketentuan SA ini akan menghasilkan
19 dokumentasi audit yang cukup dan tepat sesuai dengan kondisinya. SA lain memuat
20 ketentuan dokumentasi tertentu yang dimaksudkan untuk mengklarifikasi penerapan
21 SA ini dalam kondisi tertentu dalam SA lain tersebut. Ketentuan dokumentasi tertentu
22 dari SA lain tidak membatasi penerapan SA ini. Lebih lanjut, ketiadaan ketentuan
23 dokumentasi dalam SA tertentu tidak berarti bahwa tidak terdapat dokumentasi yang
24 akan disiapkan sebagai akibat dari kepatuhan terhadap SA tersebut.
25
26 A7. Dokumentasi audit memberikan bukti bahwa audit telah dilakukan berdasarkan SA.
27 Namun, dokumentasi oleh auditor atas setiap hal yang dipertimbangkan atau
28 pertimbangan profesional yang dibuat dalam suatu audit tidak diperlukan atau tidak
29 praktis. Lebih lanjut, auditor tidak perlu untuk mendokumentasikan secara terpisah
30 (sebagai contoh: seperti dalam suatu ceklis) kepatuhan terhadap hal-hal yang
31 kepatuhannya telah tercermin dalam dokumentasi yang terdapat di dalam folder
32 audit. Sebagai contoh:
33 • Keberadaan dokumen perencanaan audit yang memadai menunjukkan bahwa
34 auditor telah merencanakan audit.
35 • Keberadaan surat perikatan yang telah ditandatangani di dalam folder audit
36 menunjukkan bahwa auditor telah menyetujui ketentuan-ketentuan perikatan
37 audit dengan manajemen, atau jika relevan, dengan pihak yang bertanggung
38 jawab atas tata kelola.
39 • Laporan auditor yang memuat opini wajar dengan pengecualian atas laporan
40 keuangan menunjukkan bahwa auditor telah mematuhi ketentuan yang
41 ditetapkan dalam SA untuk menyatakan opini tersebut sesuai dengan
42 kondisinya.
43 • Dalam hubungannya dengan ketentuan SA yang berlaku secara umum
44 sepanjang audit, terdapat sejumlah cara untuk menunjukkan kepatuhan
45 terhadap ketentuan SA tersebut dalam folder audit:
46 o Sebagai contoh, kemungkinan tidak hanya terdapat satu cara untuk
47 mendokumentasikan skeptisisme profesional auditor. Namun,

5 SA 230 (Revisi 2021)


Dokumentasi Audit

1 dokumentasi audit dapat menyediakan bukti atas digunakannya


2 skeptisisme profesional oleh auditor berdasarkan SA. Bukti tersebut
3 dapat mencakup prosedur tertentu yang dilaksanakan untuk
4 mengoroborasi respons manajemen terhadap permintaan keterangan
5 oleh auditor.
6 o Sama halnya, bukti atas telah diambilnya tanggung jawab atas arahan,
7 supervisi, dan pelaksanaan audit berdasarkan SA oleh rekan perikatan
8 dapat tercermin dalam sejumlah cara dalam dokumentasi audit. Bukti-
9 bukti tersebut dapat mencakup dokumentasi atas keterlibatan rekan
10 perikatan dalam banyak aspek audit secara tepat waktu, seperti
11 partisipasi dalam diskusi tim perikatan sebagaimana yang diharuskan
12 dalam SA 315 (Revisi 2021).5
13
14 Dokumentasi Hal-Hal Signifikan dan Pertimbangan Profesional Signifikan yang Terkait (Ref:
15 Para. 8(c))
16
17 A8. Penilaian atas signifikansi suatu hal membutuhkan suatu analisis yang objektif atas
18 fakta dan kondisi. Contoh-contoh hal signifikan tersebut mencakup:
19 • Hal-hal yang menimbulkan risiko signifikan (sebagaimana yang didefinisikan
20 dalam SA 315 (Revisi 2021)).6
21 • Hasil prosedur audit yang mengindikasikan: (a) kemungkinan terdapat
22 kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, atau (b) kebutuhan
23 untuk merevisi penilaian sebelumnya auditor atas risiko kesalahan penyajian
24 material dan respons auditor terhadap risiko tersebut.
25 • Kondisi yang menyebabkan auditor mengalami kesulitan signifikan dalam
26 menerapkan prosedur audit yang diperlukan.
27 • Temuan-temuan yang dapat mengakibatkan modifikasi atas opini audit atau
28 dicantumkannya paragraf penjelasan dalam laporan auditor.
29
30 A9. Satu faktor penting dalam menentukan bentuk, isi, dan luas dokumentasi audit atas
31 hal signifikan adalah luasnya pertimbangan profesional yang digunakan dalam
32 pelaksanaan pekerjaan dan pengevaluasian atas hasilnya. Dokumentasi atas
33 pertimbangan profesional yang dibuat, jika signifikan, berfungsi untuk menjelaskan
34 kesimpulan auditor dan untuk memperkuat kualitas pertimbangan tersebut. Hal
35 tersebut menjadi perhatian khusus bagi mereka yang bertanggung jawab untuk
36 menelaah dokumentasi audit, termasuk mereka yang melaksanakan audit periode
37 berikutnya ketika menelaah hal-hal dengan signifikansi yang berkelanjutan (sebagai
38 contoh: ketika melaksanakan suatu penelaahan secara retrospektif atas estimasi
39 akuntansi).
40
41 A10. Berdasarkan paragraf 8, beberapa contoh kondisi yang menggambarkan
42 penyusunan dokumentasi audit yang berkaitan dengan penggunaan pertimbangan
43 profesional merupakan hal yang tepat ketika hal-hal dan pertimbangan bersifat
44 signifikan mencakup:

5 SA 315 (Revisi 2021), “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material
Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya”, paragraf 10.
6 SA 315 (Revisi 2021), paragraf 4(e).

SA 230 (Revisi 2021) 6


Dokumentasi Audit

1 • Alasan yang melandasi kesimpulan auditor ketika suatu ketentuan menyatakan


2 bahwa auditor “harus mempertimbangkan” informasi atau faktor tertentu, dan
3 pertimbangan tersebut signifikan dalam konteks perikatan tersebut.
4 • Basis kesimpulan auditor atas kewajaran area yang terkait dengan
5 pertimbangan subjektif (sebagai contoh: kewajaran estimasi akuntansi yang
6 signifikan).
7 • Basis kesimpulan auditor tentang suatu autentisitas suatu dokumen ketika
8 investigasi lebih lanjut (seperti penggunaan yang tepat atas pakar atau
9 prosedur konfirmasi) dilakukan sebagai respons atas kondisi yang diidentifikasi
10 selama audit yang menyebabkan auditor yakin bahwa dokumen tersebut
11 mungkin tidak autentik.
12 • Ketika SA 701 (2021) relevan,7 penentuan auditor atas hal audit utama atau
13 penentuan bahwa tidak terdapat hal audit utama untuk dikomunikasikan.
14
15 A11. Auditor dapat mempertimbangkan manfaat untuk menyusun dan menyimpan sebuah
16 ringkasan (pada umumnya disebut memorandum penyelesaian) sebagai bagian dari
17 dokumentasi audit. Memorandum tersebut menjelaskan hal-hal signifikan yang
18 ditemukan selama proses audit dan bagaimana hal-hal tersebut direspons, atau
19 mencakup pengacuan silang ke dokumentasi audit pendukung lainnya yang
20 menyediakan informasi tersebut. Ringkasan tersebut dapat mempermudah proses
21 penelaahan dan inspeksi dokumentasi audit yang efektif dan efisien, khususnya
22 untuk audit dengan skala besar dan kompleks. Lebih lanjut, penyusunan ringkasan
23 tersebut dapat membantu auditor dalam mempertimbangkan hal-hal signifikan.
24 Ringkasan tersebut juga membantu auditor dalam mempertimbangkan apakah,
25 sejalan dengan prosedur audit yang telah dilaksanakan dan kesimpulan yang telah
26 dicapai, terdapat tujuan SA relevan yang tidak dapat dicapai oleh auditor, yang akan
27 menghalangi auditor untuk mencapai tujuan keseluruhan auditor.
28
29 Identifikasi Hal atau Unsur Spesifik yang Telah Diuji dan Identifikasi Penyusun dan Penelaah
30 (Ref. Para. 9)
31
32 A12. Pencatatan atas karakteristik yang diidentifikasi digunakan untuk mencapai
33 beberapa tujuan. Sebagai contoh, pencatatan tersebut memungkinkan tim perikatan
34 untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya dan mempermudah investigasi
35 terhadap penyimpangan atau ketidakkonsistensian. Karakteristik yang diidentifikasi
36 akan bervariasi bergantung pada sifat prosedur audit yang dilaksanakan dan hal
37 yang diuji. Sebagai contoh:
38 • Untuk suatu pengujian rinci atas order pembelian yang diterbitkan oleh entitas,
39 auditor dapat mengidentifikasi dokumen yang dipilih untuk diuji berdasarkan
40 tanggal dan nomor unik order pembelian tersebut.
41 • Untuk suatu prosedur yang memerlukan pemilihan atau penelaahan semua
42 unsur di atas nilai tertentu dari suatu populasi, auditor dapat mencatat ruang
43 lingkup prosedur tersebut dan mengidentifikasi populasinya (sebagai contoh:
44 semua entri jurnal di atas jumlah tertentu dari daftar jurnal).

7 SA 701 (2021), “Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan Auditor Independen”.

7 SA 230 (Revisi 2021)


Dokumentasi Audit

1 • Untuk prosedur yang memerlukan sampling sistematis dari suatu populasi,


2 auditor dapat menentukan dokumen hasil pilihan dengan mencatat sumbernya,
3 titik awal mula dan sampling interval (sebagai contoh: sampel sistematis dari
4 catatan laporan pengiriman yang dipilih dari daftar laporan pengiriman untuk
5 periode yang dimulai dari 1 April sampai 30 September, dimulai dari nomor
6 12345 dan kemudian dipilih setiap laporan ke-125).
7 • Untuk prosedur yang memerlukan permintaan keterangan dari personel
8 tertentu entitas, auditor dapat mencatat tanggal saat dilaksanakannya
9 permintaan keterangan tersebut dan nama serta jabatan personel entitas
10 tersebut.
11 • Untuk prosedur observasi, auditor dapat mencatat proses atau hal yang
12 sedang diobservasi, pihak yang terkait beserta tanggung jawabnya, serta
13 waktu dan tempat dilaksanakannya observasi tersebut.
14
15 A13. SA 220 (Revisi 2021) mengharuskan auditor untuk menelaah pekerjaan audit yang
16 telah dilaksanakan dengan cara menelaah dokumentasi audit.8 Ketentuan untuk
17 mendokumentasikan siapa yang menelaah pekerjaan audit tersebut tidak berarti
18 setiap kertas kerja harus mencakup bukti adanya penelaahan. Namun, ketentuan
19 tersebut dimaksudkan agar auditor mendokumentasikan pekerjaan audit yang
20 ditelaah, personel yang menelaah pekerjaan tersebut, dan waktu penelaahan
21 tersebut dilakukan.
22
23 Dokumentasi atas Diskusi Hal-Hal Signifikan dengan Manajemen, Pihak yang Bertanggung
24 Jawab atas Tata Kelola, dan Pihak Lain (Ref: Para. 10)
25
26 A14. Dokumentasi tidak terbatas pada catatan yang disusun oleh auditor namun dapat
27 juga mencakup catatan yang tepat lainnya seperti risalah rapat yang disusun oleh
28 personel entitas dan disetujui oleh auditor. Auditor dapat mendiskusikan hal-hal
29 signifikan dengan pihak lain, mencakup personel lain entitas dan pihak eksternal,
30 seperti pihak yang memberikan advis profesional kepada entitas tersebut.
31
32 Dokumentasi Pendekatan yang Digunakan untuk Merespons Ketidakkonsistensian (Ref:
33 Para. 11)
34
35 A15. Ketentuan untuk mendokumentasikan bagaimana auditor merespons
36 ketidakkonsistensian informasi tidak berarti bahwa auditor perlu menyimpan
37 dokumentasi yang salah atau yang telah diganti.
38
39 Pertimbangan Spesifik atas Entitas yang Lebih Kecil (Ref. Para. 8)
40
41 A16. Dokumentasi audit atas entitas yang lebih kecil pada umumnya tidak seekstensif
42 dokumentasi audit atas entitas yang lebih besar. Di samping itu, dalam audit yang di
43 dalamnya rekan perikatan melaksanakan semua pekerjaan audit, dokumentasi tidak
44 mencakup hal-hal yang mungkin harus didokumentasikan untuk memberikan
45 informasi kepada atau menginstruksikan anggota tim perikatan lain, atau untuk
46 memberikan bukti penelaahan oleh anggota tim lain (sebagai contoh: tidak

8 SA 220 (Revisi 2021), paragraf 17.

SA 230 (Revisi 2021) 8


Dokumentasi Audit

1 diperlukan dokumentasi atas hal-hal yang berkaitan dengan diskusi tim atau
2 pelaksanaan supervisi). Meskipun demikian, rekan perikatan harus mematuhi
3 ketentuan dalam paragraf 8 untuk menyusun dokumentasi audit yang dapat dipahami
4 oleh auditor yang berpengalaman, karena dokumentasi audit tersebut mungkin akan
5 ditelaah oleh pihak eksternal untuk memenuhi peraturan atau tujuan lain.
6
7 A17. Pada saat penyusunan dokumentasi audit, auditor entitas yang lebih kecil dapat
8 memeroleh manfaat dan efisiensi dengan mendokumentasikan beberapa aspek
9 audit secara bersama-sama di dalam satu dokumen dengan referensi silang ke
10 kertas kerja pendukung yang memadai. Sebagai contoh, hal-hal yang dapat
11 didokumentasikan secara bersama dalam mengaudit entitas yang lebih kecil
12 mencakup pemahaman entitas dan pengendalian internalnya, strategi audit dan
13 perencanaan audit secara keseluruhan, materialitas yang ditentukan berdasarkan
14 SA 320 (Revisi 2021),9 risiko yang telah dinilai, hal-hal signifikan yang ditemukan
15 selama audit, dan kesimpulan yang ditarik.
16
17 Penyimpangan dari Ketentuan Relevan (Ref: Para.12)
18
19 A18. Ketentuan dalam SA didesain untuk memungkinkan auditor untuk mencapai tujuan
20 sebagaimana yang ditetapkan dalam SA, dan dengan demikian tujuan keseluruhan
21 auditor. Oleh sebab itu, kecuali dalam kondisi yang luar biasa, SA menuntut auditor
22 untuk mematuhi setiap ketentuan yang relevan dengan kondisi audit yang
23 bersangkutan.
24
25 A19. Ketentuan dokumentasi hanya berlaku untuk ketentuan yang relevan dengan kondisi
26 yang dihadapi. Suatu ketentuan dapat dinyatakan tidak relevan10 hanya dalam
27 kondisi sebagai berikut:
28 (a) Seluruh SA tidak relevan (sebagai contoh: apabila suatu entitas tidak memiliki
29 fungsi audit internal, tidak terdapat satu pun dalam SA 610 (Revisi 2021)11 yang
30 relevan); atau
31 (b) Suatu ketentuan bergantung pada kondisi tertentu dan kondisi tersebut tidak
32 ada (sebagai contoh: ketentuan untuk mengubah pendapat auditor ketika
33 auditor tidak dapat memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat, namun tidak
34 terdapat halangan untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat).
35
36 Hal-Hal yang Muncul Setelah Tanggal Laporan Auditor (Ref: Para.13)
37
38 A20. Contoh kondisi luar biasa mencakup fakta yang diketahui oleh auditor setelah tanggal
39 laporan audit namun sesungguhnya telah terjadi pada tanggal laporan audit dan
40 ketika diketahui pada tanggal tersebut dapat menyebabkan perubahan dalam
41 laporan keuangan atau perubahan dalam laporan audit.12 Perubahan terhadap
42 dokumentasi audit ditelaah sesuai dengan tanggung jawab penelaahan yang diatur

9 SA 320 (Revisi 2021), “Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit”.
10 SA 200 (Revisi 2021), paragraf 22.
11 SA 610 (Revisi 2021), “Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal”, paragraf 2.
12 SA 560 (Revisi 2021), “Peristiwa setelah Tanggal Pelaporan”, paragraf 14.

9 SA 230 (Revisi 2021)


Dokumentasi Audit

1 dalam SA 220 (Revisi 2021)13, dengan tanggung jawab akhir atas perubahan
2 tersebut berada pada rekan perikatan.
3
4 Pengumpulan Folder Audit Final (Ref: Para. 14-16)
5
6 A21. SPM 1 mengharuskan KAP untuk membuat kebijakan dan prosedur sehubungan
7 dengan penyelesaian pengumpulan folder audit secara tepat waktu.14 Batas waktu
8 yang tepat untuk menyelesaikan proses pengumpulan dokumentasi audit final adalah
9 tidak lebih dari 60 hari setelah tanggal laporan auditor.15
10
11 A22. Penyelesaian pengumpulan folder audit final setelah tanggal laporan auditor adalah
12 proses administratif yang bukan merupakan prosedur audit baru atau pengambilan
13 keputusan baru. Namun demikian, perubahan terhadap dokumentasi audit masih
14 dapat dilakukan selama proses pengumpulan jika perubahan tersebut bersifat
15 administratif. Contoh perubahan tersebut mencakup:
16 • Menghapus atau membuang dokumen yang telah diganti.
17 • Menyortir, menggabungkan, dan membuat pengacuan silang (cross-
18 referencing) kertas kerja.
19 • Menandatangani ceklis penyelesaian (completion checklist) yang berhubungan
20 dengan proses pengumpulan dokumen tersebut.
21 • Mendokumentasikan bukti audit yang telah diperoleh, dibahas, dan disetujui
22 oleh anggota tim perikatan sebelum tanggal laporan auditor.
23
24 A23. SPM 1 (atau ketentuan lain yang setara) menuntut KAP untuk menetapkan suatu
25 kebijakan dan prosedur yang mengatur masa penyimpanan dokumen perikatan.16
26 Batas waktu penyimpanan pada umumnya tidak boleh kurang dari lima tahun sejak
27 tanggal yang lebih akhir dari: (i) laporan auditor atas laporan keuangan entitas, atau
28 (ii) laporan auditor atas laporan keuangan konsolidasian entitas dan entitas anak.17
29
30 A24. Contoh suatu kejadian yang di dalamnya auditor perlu mengubah atau menambah
31 dokumentasi audit setelah diselesaikan proses pengumpulan folder adalah ketika
32 auditor perlu mengklarifikasi dokumentasi audit yang telah ada yang disebabkan oleh
33 komentar yang diberikan, baik oleh pihak internal maupun eksternal selama proses
34 pemantauan dan inspeksi.
35
36
37
38
39
40
41
42

13 SA 220 (Revisi 2021), paragraf 16.


14 SPM 1, paragraf 45.
15 SPM 1, paragraf A54.
16 SPM 1, paragraf 47.
17 SPM 1, paragraf A61.

SA 230 (Revisi 2021) 10


Dokumentasi Audit

1 Lampiran
2 (Ref. Para. 1)
3
4 Dokumentasi Audit Spesifik yang Diharuskan dalam SA Lain
5 Lampiran ini mengidentifikasi paragraf-paragraf dalam SA lain yang memuat ketentuan
6 dokumentasi spesifik. Daftar berikut tidak dapat menjadi pengganti untuk mempertimbangkan
7 ketentuan dan penerapan terkait dan materi penjelasan lain di dalam beberapa SA.
8 • SA 210 (Revisi 2021), “Persetujuan atas Ketentuan Perikatan Audit” Para. 10-12.
9 • SA 220 (Revisi 2021), “Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan” Para.
10 24-25.
11 • SA 240 (Revisi 2021), “Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam
12 Suatu Audit atas Laporan Keuangan” Para. 45-48.
13 • SA 250 (Revisi 2021), “Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam
14 Audit atas Laporan Keuangan” Para. 30.
15 • SA 260 (Revisi 2021), “Komunikasi kepada Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata
16 Kelola” Para. 23.
17 • SA 300 (Revisi 2021), “Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan” Para.12.
18 • SA 315 (Revisi 2021), “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian
19 Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya” Para. 32.
20 • SA 320 (Revisi 2021), “Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit”
21 Para. 14.
22 • SA 330 (Revisi 2021), “Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai” Para. 28-
23 30.
24 • SA 450 (Revisi 2021), “Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi
25 Selama Audit” Para. 15.
26 • SA 540 (Revisi 2021), “Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait”
27 Para. 23.
28 • SA 550 (Revisi 2021), “Pihak Berelasi” Para. 28.
29 • SA 600 (Revisi 2021), “Pertimbangan Khusus – Audit atas Laporan Keuangan Grup
30 (Termasuk Pekerjaan Auditor Komponen)” Para. 50.
31 • SA 610 (Revisi 2021), “Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal” Para. 36-37.
32 • SA 720 (Revisi 2021), “Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain” Para. 25.
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47

11 Lampiran SA 230 (Revisi 2021)


Dokumentasi Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24 (Sengaja Dikosongkan)
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48

Lampiran SA 230 (Revisi 2021) 12


STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

STANDAR AUDIT 230 (REVISI 2021)


DOKUMENTASI AUDIT

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI)


Office 8 Building 12th Floor
Sudirman Central Business District (SCBD) Lot#28
Senopati Raya Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53, Jakarta Selatan 12190
Telp. : (021) 2933 3151
Email : info@iapi.or.id / teknis@iapi.or.id
Website : www.iapi.or.id

Hak Cipta © 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai