Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

SAK IAI
ONLINE
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PSAK 2
LAPORAN ARUS KAS
Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak i
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

LAPORAN ARUS KAS

PSAK 2 (2009): Laporan Arus Kas mengadopsi IAS 7 Statement of Cash Flows
per 1 Januari 2009 dan disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada tanggal 22 Desember 2009.
PSAK 2 (2009) menggantikan PSAK 2 (1994).

Penyesuaian Tahunan PSAK 2 (2014) mengadopsi IAS 7 efektif per 1 Januari


2014 dan disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 27 Agustus 2014.

Amendemen PSAK 2 tentang Prakarsa Pengungkapan mengadopsi

SAK IAI
Amendemen IAS 7 Disclosure Initiatives efektif per 1 Januari 2017 dan
disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 28 September 2016. Amendemen ini
mensyaratkan agar entitas menyediakan pengungkapan yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas
yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari

ONLINE
arus kas maupun perubahan non-kas.

Standar lain juga memberikan amendemen konsekuensial terhadap PSAK 2.


Amendemen konsekuensial tersebut termasuk PSAK 73: Sewa yang disahkan
oleh DSAK IAI pada tanggal 18 September 2017.

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak iii
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

PENGANTAR

PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas telah disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan pada tanggal 22 Desember 2009.

PSAK 2 ini merevisi PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas yang telah dikeluarkan
pada tanggal 7 September 1994.

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

SAK IAI
Jakarta, 22 Desember 2009
Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua


Roy Iman Wirahardja Wakil Ketua

ONLINE
Agus Edy Siregar Anggota
Etty Retno Wulandari Anggota
Merliyana Syamsul Anggota
Meidyah Indreswari Anggota
Riza Noor Karim Anggota
Setiyono Miharjo Anggota
Saptoto Agustomo Anggota
Jumadi Anggota
Ferdinand D. Purba Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Ludovicus Sensi Wondabio Anggota
Eddy R. Rasyid Anggota
Liauw She Jin Anggota
Sylvia Veronica Siregar Anggota

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak v
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

PENGANTAR PENYESUAIAN TAHUNAN

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan Penyesuaian


Tahunan atas PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas pada tanggal 27 Agustus
2014.

Jakarta, 27 Agustus 2014


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua

SAK IAI
Danil S. Handaya Wakil Ketua
Djohan Pinnarwan Wakil Ketua
Setiyono Miharjo Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota

ONLINE
Sylvia Veronica Siregar Anggota
Patricia Anggota
Lianny Leo Anggota
Teguh Supangkat Anggota
I. B. Aditya Jayaantara Anggota
P. M. John L. Hutagaol Anggota
Kristianto Andi Handoko Anggota

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak vii
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

PENGANTAR AMENDEMEN

Amendemen PSAK 2: Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan


telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal
28 September 2016.

Amendemen PSAK 2 merupakan adopsi dari Amendemen IAS 7 Disclosure


Initiative yang berlaku efektif per 1 Januari 2017.

Jakarta, 28 September 2016

SAK IAI
Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Djohan Pinnarwan Ketua


Danil S. Handaya Wakil Ketua
Patricia Anggota

ONLINE
Lianny Leo Anggota
Kristianto Andi Handoko Anggota
Indra Wijaya Anggota
Singgih Wijayana Anggota
Friso Palilingan Anggota
Ersa Tri Wahyuni Anggota

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak ix
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

PERBEDAAN DENGAN IFRSs

PSAK 2: Laporan Arus Kas mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 7


Statement of Cash Flows efektif per 1 Januari 2020, kecuali:

1. IAS 7 paragraf 02 mengenai mengenai ruang lingkup tidak diadopsi


karena tidak relevan.

2. IAS 7 paragraf 53 tentang tanggal efektif.

3. PSAK 2 paragraf 53a tentang tanggal efektif.

SAK IAI
4. IAS 7 paragraf 54–55 mengenai tanggal efektif tidak diadopsi karena
tidak relevan.

5. IAS 7 paragraf 56–58 tentang tanggal efektif tidak diadopsi karena tidak

ONLINE
relevan. Adopsi IAS 7 menjadi PSAK 2 telah menggunakan IAS 7 yang
telah mengakomodir amendemen tersebut.

6. IAS 7 paragraf 60 tentang tanggal efektif.

7. PSAK 2 paragraf 60a tentang penarikan PSAK 2 (2009): Laporan Arus


Kas.

8. IAS 7 paragraf 61 tentang tanggal efektif yang mengacu pada IFRS 17.
IFRS 17 Insurance Contracts telah diadopsi menjadi PSAK 74: Kontrak
Asuransi dan berlaku efektif per 1 Januari 2025 dengan penerapan dini
diperkenankan.

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak xi
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

DAFTAR ISI

Paragraf
PENDAHULUAN.......................................................................................... 01–09
Tujuan
Ruang lingkup........................................................................................................... 01–03
Manfaat informasi arus kas.................................................................................... 04–05
Definisi........................................................................................................................ 06
Kas dan setara kas............................................................................................... 07–09

PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS.......................................................... 10–17


Aktivitas operasi........................................................................................................ 13–15

SAK IAI
Aktivitas investasi..................................................................................................... 16
Aktivitas pendanaan................................................................................................. 17

PELAPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI........................ 18–20

ONLINE
PELAPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI DAN PENDANAAN................................................................ 21

PELAPORAN ARUS KAS ATAS DASAR ARUS KAS NETO.................. 22–24

ARUS KAS DALAM VALUTA ASING....................................................... 25–30

BUNGA DAN DIVIDEN............................................................................. 31–34

PAJAK PENGHASILAN............................................................................... 35–36

INVESTASI PADA ENTITAS ANAK, ENTITAS


ASOSIASI, DAN VENTURA BERSAMA................................................... 37–38

PERUBAHAN KEPEMILIKAN ATAS KEPENTINGAN PADA


ENTITAS ANAK DAN BISNIS LAIN........................................................ 39–42B

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak xiii
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

TRANSAKSI NONKAS................................................................................ 43–44

PERUBAHAN PADA LIABILITAS YANG TIMBUL


DARI AKTIVITAS PENDANAAN............................................................ 44A–44E

KOMPONEN KAS DAN SETARA KAS..................................................... 45–47

PENGUNGKAPAN LAIN............................................................................ 48–52

TANGGAL EFEKTIF.................................................................................... 53–60

PENARIKAN................................................................................................. 60a

CONTOH ILUSTRATIF
A Laporan arus kas untuk entitas bukan lembaga keuangan

SAK IAI
B Laporan arus kas untuk lembaga keuangan
C Rekonsiliasi liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan

ONLINE

xiv Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 2

LAPORAN ARUS KAS

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 2: Laporan Arus Kas terdiri dari paragraf
01–61. PSAK 2 dilengkapi dengan Contoh Ilustratif yang bukan merupakan bagian dari
PSAK 2. Seluruh paragraf dalam Pernyataan ini memiliki kekuatan mengatur yang
sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip
utama. PSAK 2 harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Konseptual
Pelaporan Keuangan. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,
dan Kesalahan memberikan dasar untuk memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi
ketika tidak ada panduan secara eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk
unsur-unsur yang tidak material.

PENDAHULUAN

Tujuan

Informasi tentang arus kas entitas berguna dalam menyediakan pengguna laporan keuangan
dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai
kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan

SAK IAI
ekonomik oleh pengguna mensyaratkan evaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas
dan setara kas serta kepastian perolehannya.

Tujuan Pernyataan ini adalah mensyaratkan ketentuan atas informasi mengenai perubahan
historis dalam kas dan setara kas suatu entitas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan
arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama suatu periode.

ONLINE
Ruang Lingkup

01. Entitas menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam Pernyataan
ini dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian takterpisahkan dari laporan keuangan
untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.

02. Dikosongkan.

03. Pengguna laporan keuangan entitas berkepentingan untuk mengetahui bagaimana


entitas menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. Hal tersebut bersifat umum dan
tidak bergantung pada aktivitas entitas serta apakah kas dapat dipandang sebagai produk
entitas, seperti yang berlaku di lembaga keuangan. Pada dasarnya, entitas membutuhkan
kas dengan alasan yang sama meskipun terdapat perbedaan dalam aktivitas utama penghasil
pendapatan (principal revenue-producing activities). Entitas membutuhkan kas untuk
melaksanakan usahanya, melunasi kewajibannya, dan membagikan dividen kepada investor.
Sejalan dengan hal tersebut, Pernyataan ini mensyaratkan seluruh entitas menyajikan laporan
arus kas.

Manfaat Informasi Arus Kas

04. Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain, maka laporan
arus kas dapat menyediakan informasi yang memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi
perubahan dalam aset neto entitas, struktur keuangannya (termasuk likuiditas dan solvabilitas)
dan kemampuannya untuk memengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka
penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah. Informasi arus kas berguna untuk
menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan
pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai kini arus kas

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 2.1
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

masa depan dari berbagai entitas. Informasi tersebut juga meningkatkan keterbandingan
pelaporan kinerja operasi berbagai entitas karena dapat meniadakan dampak penggunaan
perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.

05. Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu,
dan kepastian arus kas masa depan. Informasi arus kas historis juga berguna untuk meneliti
ketepatan dari penilaian masa lalu atas arus kas masa depan dan dalam menguji hubungan
antara profitabilitas dan arus kas neto serta dampak perubahan harga.

Definisi

06. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain
yang tidak termasuk setara kas.

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain
yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi kontribusi ekuitas dan pinjaman entitas.

SAK IAI
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas.

Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits).

Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek,

ONLINE
yang dengan cepat dapat segera dikonversikan menjadi kas dalam jumlah yang dapat
ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.

Kas dan Setara Kas

07. Setara kas dimiliki untuk tujuan memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan
untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi kualifikasi sebagai setara kas, suatu
investasi harus segera dapat dikonversikan menjadi kas dalam jumlah yang dapat ditentukan
dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Oleh karena itu, suatu investasi
umumnya memenuhi kualifikasi sebagai setara kas hanya jika akan segera jatuh tempo dalam
waktu, sebagai contoh, tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya. Investasi dalam
bentuk ekuitas tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi dalam bentuk ekuitas
tersebut adalah setara kas, sebagai contoh, saham preferen yang diperoleh dalam suatu periode
singkat dari jatuh temponya dan tanggal penebusan yang telah ditentukan.

08. Pinjaman bank umumnya dipertimbangkan sebagai aktivitas pendanaan. Akan


tetapi, di beberapa negara, cerukan (bank overdraft) yang dibayarkan lagi berdasarkan
permintaan merupakan bagian yang takterpisahkan dari pengelolaan kas entitas. Dalam
keadaan tersebut, cerukan termasuk komponen kas dan setara kas. Karakteristik dari
pengaturan perbankan tersebut mengakibatkan saldo bank sering berfluktuasi dari saldo
positif menjadi negatif (overdrawn).

09. Arus kas tidak termasuk perpindahan di antara pos-pos yang termasuk dalam
kas atau setara kas karena komponen tersebut lebih merupakan bagian dari pengelolaan kas
entitas daripada sebagai bagian dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Pengelolaan
kas termasuk investasi atas kelebihan kas dalam setara kas.

2.2 Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS

10. Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan
menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

11. Entitas menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
dengan cara yang paling sesuai dengan bisnisnya. Klasifikasi arus kas berdasarkan aktivitas
menyediakan informasi yang memungkinkan pengguna untuk menilai dampak aktivitas
tersebut terhadap posisi keuangan entitas serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi
ini dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan di antara ketiga aktivitas tersebut.

12. Suatu transaksi tunggal dapat mencakup beberapa arus kas yang diklasifikasikan
secara berbeda. Sebagai contoh, jika pelunasan pinjaman bank mencakup keduanya, pokok
pinjaman dan bunga, maka unsur bunga dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi dan
unsur pokok pinjaman diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

Aktivitas Operasi

13. Jumlah arus kas yang timbul dari aktivitas operasi adalah indikator utama untuk
menentukan apakah operasi entitas telah menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi
pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar dividen, dan melakukan

SAK IAI
investasi baru tanpa bantuan sumber pendanaan dari luar. Informasi tentang komponen
spesifik atas arus kas operasi historis adalah berguna, dalam hubungannya dengan informasi
lain, dalam memprakirakan arus kas operasi masa depan.

14. Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh terutama dari aktivitas utama penghasil
pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut umumnya dihasilkan dari transaksi

ONLINE
dan peristiwa lain yang memengaruhi penetapan laba rugi. Beberapa contoh arus kas dari
aktivitas operasi adalah:
(a) penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa;
(b) penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain;
(c) pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
(d) pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan;
(e) penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan dengan premi, klaim,
anuitas, dan manfaat polis lain;
(f) pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat
diidentifikasikan secara spesifik sebagai aktivitas pendanaan dan investasi; dan
(g) penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan
atau diperjualbelikan.
Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan
atau kerugian yang diakui dalam laba rugi. Arus kas yang terkait dengan transaksi tersebut
merupakan arus kas dari aktivitas investasi. Akan tetapi, pembayaran kas untuk pabrikasi atau
memperoleh aset yang dimiliki untuk direntalkan kepada pihak lain dan selanjutnya dimiliki
untuk dijual sebagaimana yang dideskripsikan dalam PSAK 16: Aset Tetap paragraf 68A
adalah arus kas dari aktivitas operasi. Penerimaan kas dari rental dan penjualan selanjutnya
atas aset tersebut juga merupakan arus kas dari aktivitas operasi.

15. Entitas dapat memiliki efek dan pinjaman yang diberikan (securities and loans)
untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan, yang dalam hal ini dapat disamakan
dengan persediaan yang diperoleh secara spesifik untuk dijual kembali. Oleh karena itu, arus
kas yang timbul dari pembelian dan penjualan dalam transaksi efek yang diperjualbelikan atau
diperdagangkan tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Serupa dengan hal tersebut,
uang muka (cash advances) dan pinjaman oleh lembaga keuangan umumnya diklasifikasikan
sebagai aktivitas operasi karena berkaitan dengan aktivitas utama penghasil pendapatan
lembaga keuangan tersebut.

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 2.3
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

Aktivitas Investasi
16. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas investasi adalah penting
karena arus kas tersebut merepresentasikan sejauh mana pengeluaran yang telah terjadi untuk
sumber daya yang diintensikan untuk menghasilkan penghasilan dan arus kas masa depan.
Hanya pengeluaran yang menghasilkan pengakuan atas aset dalam laporan posisi keuangan
yang memenuhi syarat untuk diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi. Beberapa contoh arus
kas yang timbul dari aktivitas investasi adalah:
(a) pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap, aset takberwujud, dan aset jangka panjang
lain. Pembayaran ini termasuk dalam kaitannya dengan biaya pengembangan yang
dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri;
(b) penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset takberwujud, dan aset jangka panjang
lain;
(c) pembayaran kas untuk memperoleh instrumen utang atau instrumen ekuitas entitas
lain dan kepentingan dalam ventura bersama (selain pembayaran kas untuk instrumen
yang dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan
atau diperjualbelikan);
(d) penerimaan kas dari penjualan instrumen utang dan instrumen ekuitas entitas lain
dan kepentingan dalam ventura bersama (selain penerimaan kas dari instrumen yang
dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau
diperjualbelikan);

SAK IAI
(e) uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan
pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan);
(f) penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak
lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan);
(g) pembayaran kas untuk future contracts, forward contracts, option contracts dan swap
contracts, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau
diperjualbelikan, atau jika pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas

ONLINE
pendanaan; dan
(h) penerimaan kas dari future contracts, forward contracts, option contracts dan swap
contracts, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau
diperjualbelikan, atau jika penerimaan tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas
pendanaan.
Jika suatu kontrak dicatat sebagai lindung nilai atas suatu posisi teridentifikasi, maka arus
kas dari kontrak tersebut diklasifikasikan dengan cara yang sama seperti arus kas dari posisi
yang dilindung nilainya.

Aktivitas Pendanaan

17. Pengungkapan terpisah atas arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan penting
karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal
entitas. Beberapa contoh arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah:
(a) penerimaan kas dari penerbitan saham atau instrumen ekuitas lain;
(b) pembayaran kas kepada pemilik untuk memperoleh atau menebus saham entitas;
(c) penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman jangka
pendek dan jangka panjang lain;
(d) pelunasan pinjaman; dan
(e) pembayaran kas oleh penyewa untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan
sewa.

PELAPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

18. Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah
satu dari metode berikut:
(a) metode langsung, dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
pembayaran kas bruto diungkapkan; atau

2.4 Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

(b) metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh transaksi yang bersifat nonkas, penangguhan, atau akrual dari
penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu atau masa depan,
dan pos penghasilan atau beban yang berhubungan dengan arus kas investasi atau
pendanaan.

19. Entitas dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan
menggunakan metode langsung. Metode langsung menyediakan informasi yang berguna
dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan oleh metode tidak
langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama atas penerimaan
kas bruto dan pembayaran kas bruto dapat ditentukan:
(a) dari catatan akuntansi entitas; atau
(b) dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan (penghasilan bunga dan
penghasilan serupa dan beban bunga dan beban serupa untuk suatu lembaga keuangan)
dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk:
(i) perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan;
(ii) pos nonkas lain; dan
(iii) pos lain di mana kasnya berdampak pada arus kas investasi dan pendanaan.

20. Dalam metode tidak langsung, arus kas neto dari aktivitas operasi ditentukan
dengan menyesuaikan laba atau rugi neto dari dampak:

SAK IAI
(a) perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan;
(b) pos nonkas seperti depresiasi, provisi, pajak tangguhan, keuntungan dan kerugian valuta
asing yang belum direalisasi, serta laba entitas asosiasi yang belum didistribusikan; dan
(c) seluruh pos lain di mana kasnya berdampak pada arus kas investasi dan pendanaan.
Sebagai alternatif, arus kas neto dari aktivitas operasi dapat disajikan berdasarkan metode
tidak langsung dengan menyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam laporan

ONLINE
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain serta perubahan dalam persediaan, piutang
usaha, dan utang usaha selama periode.

PELAPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN

21. Entitas melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan
pembayaran kas bruto yang timbul dari aktivitas investasi dan pendanaan, kecuali arus
kas yang dideskripsikan dalam paragraf 22 dan 24, yang dilaporkan atas dasar arus kas
neto.

PELAPORAN ARUS KAS ATAS DASAR ARUS KAS NETO

22. Arus kas yang timbul dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berikut
ini dapat dilaporkan atas dasar arus kas neto:
(a) penerimaan dan pembayaran kas untuk kepentingan pelanggan jika arus kas tersebut
lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas entitas; dan
(b) penerimaan dan pembayaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, jumlah
yang besar, dan jangka waktu singkat.

23. Beberapa contoh penerimaan dan pembayaran kas mengacu pada paragraf 22(a)
adalah:
(a) penerimaan dan pelunasan rekening giro bank;
(b) dana pelanggan yang dikelola oleh entitas investasi; dan
(c) rental yang ditagih oleh pengelola untuk kepentingan dari, dan selanjutnya disetor
kepada, pemilik properti.

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 2.5
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

23A. Beberapa contoh penerimaan dan pembayaran kas sebagaimana dijelaskan pada
paragraf 22(b) adalah uang muka yang dibuat untuk, dan pelunasan atas:
(a) jumlah pokok yang berhubungan dengan kartu kredit nasabah;
(b) pembelian dan penjualan investasi; dan
(c) pinjaman jangka pendek lain, sebagai contoh, pinjaman jangka pendek yang memiliki
periode jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang.

24. Arus kas yang timbul dari aktivitas lembaga keuangan berikut ini dapat
dilaporkan atas dasar arus kas neto:
(a) penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan penerimaan dan pelunasan
deposito berjangka dengan jatuh tempo yang tetap;
(b) penempatan dan penarikan deposito pada dan dari lembaga keuangan lain; dan
(c) pemberian dan pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada nasabah.

ARUS KAS DALAM VALUTA ASING

25. Arus kas yang timbul dari transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang
fungsional entitas dengan mengalikan jumlah valuta asing tersebut dengan kurs antara mata
uang fungsional dengan valuta asing pada tanggal transaksi arus kas.

26. Arus kas entitas anak di luar negeri dijabarkan berdasarkan kurs antara mata

SAK IAI
uang fungsional dengan valuta asing pada tanggal transaksi arus kas.

27. Arus kas yang didenominasi dalam valuta asing dilaporkan dengan cara yang konsisten
dengan PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing. PSAK 10 tersebut mengizinkan
penggunaan kurs yang mendekati kurs aktual. Sebagai contoh, kurs rata-rata untuk periode
yang bersangkutan dapat digunakan untuk pencatatan transaksi dalam valuta asing atau

ONLINE
penjabaran arus kas entitas anak di luar negeri. Akan tetapi, PSAK 10 tidak mengizinkan
penggunaan kurs pada akhir periode pelaporan ketika menjabarkan arus kas entitas anak
luar negeri.

28. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul dari perubahan kurs
valuta asing bukan merupakan arus kas. Akan tetapi, dampak perubahan kurs atas kas dan
setara kas dalam valuta asing dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan
saldo awal dan akhir dari kas dan setara kas. Jumlah selisih kurs tersebut disajikan terpisah
dari arus kas aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, dan termasuk perbedaan, jika ada,
seandainya arus kas tersebut telah dilaporkan dengan kurs pada akhir periode.

29. Dikosongkan.

30. Dikosongkan.

BUNGA DAN DIVIDEN

31. Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing
diungkapkan secara terpisah. Masing-masing diklasifikasikan secara konsisten antar periode
sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan.

32. Jumlah bunga yang dibayarkan selama suatu periode diungkapkan dalam laporan
arus kas baik yang telah diakui sebagai beban dalam laba rugi atau yang dikapitalisasi sesuai
PSAK 26: Biaya Pinjaman.

2.6 Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

33. Bunga yang dibayarkan serta bunga dan dividen yang diterima oleh lembaga
keuangan biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas operasi. Akan tetapi, tidak ada kesepakatan
mengenai klasifikasi arus kas ini bagi entitas lain. Bunga yang dibayarkan serta bunga dan
dividen yang diterima dapat diklasifikasikan sebagai arus kas operasi karena memengaruhi
laba rugi. Sebagai alternatif, bunga yang dibayarkan serta bunga dan dividen yang diterima
dapat diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan dan arus kas investasi karena merupakan
biaya perolehan sumber daya keuangan atau sebagai imbal hasil investasi.

34. Dividen yang dibayarkan dapat diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan
karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan. Sebagai alternatif, dividen yang
dibayarkan dapat diklasifikasikan sebagai komponen arus kas dari aktivitas operasi dengan
maksud membantu pengguna untuk menentukan kemampuan entitas membayar dividen dari
arus kas operasi.

PAJAK PENGHASILAN

35. Arus kas yang timbul dari pajak penghasilan diungkapkan secara terpisah dan
diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi kecuali dapat diidentifikasikan
secara spesifik sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.

36. Pajak penghasilan dikenakan atas transaksi yang menghasilkan arus kas yang

SAK IAI
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan dalam laporan arus kas.
Walaupun beban pajak penghasilan dapat dengan mudah diidentifikasikan dengan aktivitas
investasi atau pendanaan, namun arus kas pajak penghasilan yang bersangkutan seringkali
tidak praktis untuk diidentifikasikan dan dapat terjadi dalam periode yang berbeda dengan
transaksi arus kas yang mendasarinya. Oleh karena itu, pajak yang dibayarkan biasanya
diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi. Akan tetapi, jika arus kas pajak tersebut

ONLINE
dapat diidentifikasi secara praktis dengan transaksi individual yang menimbulkan arus kas,
maka arus kas tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan atau investasi sesuai
dengan jenis aktivitas tersebut. Jika arus kas pajak dialokasikan pada lebih dari satu jenis
aktivitas, maka jumlah total pajak yang dibayar diungkapkan.

INVESTASI PADA ENTITAS ANAK, ENTITAS ASOSIASI, DAN VENTURA BERSAMA

37. Jika akuntansi untuk investasi pada entitas asosiasi, ventura bersama atau entitas
anak dicatat dengan menggunakan metode ekuitas atau metode biaya, maka investor
membatasi pelaporannya dalam laporan arus kas hanya pada arus kas yang terjadi antara
investor dan investee, sebagai contoh jumlah dividen dan uang muka yang diterima.

38. Entitas yang melaporkan bagian kepentingannya dalam entitas asosiasi atau
ventura bersama dengan menggunakan metode ekuitas memasukkan dalam laporan arus
kasnya, arus kas atas investasinya pada entitas asosiasi atau ventura bersama serta distribusi
dan pembayaran atau penerimaan lain antara entitas tersebut dengan entitas asosiasi atau
ventura bersama.

PERUBAHAN KEPEMILIKAN ATAS KEPENTINGAN PADA ENTITAS ANAK DAN


BISNIS LAIN

39. Gabungan arus kas yang timbul dari perolehan dan kehilangan pengendalian
atas entitas anak atau bisnis lain disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai
aktivitas investasi.

40. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut, secara gabungan, sehubungan dengan


perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak dan bisnis lain selama suatu
periode:

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 2.7
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

(a) jumlah imbalan yang dibayarkan atau diterima;


(b) bagian dari imbalan yang terdiri dari kas dan setara kas;
(c) jumlah kas dan setara kas dalam entitas anak atau bisnis lain di mana pengendalian
diperoleh atau hilang; dan
(d) jumlah aset dan liabilitas selain kas atau setara kas dalam entitas anak atau bisnis
lain di mana pengendalian diperoleh atau hilang, diringkas berdasarkan kategori
utamanya.

40A. Entitas investasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian tidak perlu menerapkan paragraf 40(c) atau 40(d) untuk investasi dalam entitas
anak yang disyaratkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

41. Penyajian tersendiri atas dampak arus kas dari perolehan dan kehilangan
pengendalian atas entitas anak dan bisnis lain sebagai pos tunggal, bersama-sama dengan
pengungkapan tersendiri atas jumlah aset dan liabilitas yang diperoleh atau dilepaskan, akan
membantu membedakan arus kas tersebut dengan arus kas yang timbul dari aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan lainnya. Dampak arus kas atas kehilangan pengendalian tidak boleh
dikurangkan dari arus kas untuk memperoleh pengendalian.

42. Jumlah gabungan kas yang dibayarkan atau diterima sebagai imbalan untuk
memperoleh atau kehilangan pengendalian entitas anak atau bisnis lain dilaporkan dalam

SAK IAI
laporan arus neto kas dan setara kas yang diperoleh atau dilepaskan sebagai bagian dari
transaksi, peristiwa atau perubahan keadaan.

42A. Arus kas yang timbul dari perubahan kepemilikan atas kepentingan pada entitas
anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian diklasifikasikan sebagai arus kas
dari aktivitas pendanaan, kecuali entitas anak dimiliki oleh entitas investasi, sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, dan disyaratkan untuk

ONLINE
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

42B.
Perubahan kepemilikan atas kepentingan pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan kehilangan pengendalian, seperti pembelian atau penjualan selanjutnya
instrumen ekuitas entitas anak oleh entitas induk, dicatat sebagai transaksi ekuitas (lihat PSAK
65: Laporan Keuangan Konsolidasian), kecuali entitas anak dimiliki oleh entitas investasi dan
disyaratkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Sejalan dengan hal tersebut,
arus kas yang dihasilkan dari transaksi tersebut diklasifikasikan dengan cara yang sama
sebagaimana transaksi lain dengan pemilik yang dideskripsikan dalam paragraf 17.

TRANSAKSI NONKAS

43. Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak mensyaratkan penggunaan kas
atau setara kas dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi tersebut diungkapkan pada
bagian lain dalam laporan keuangan sedemikian rupa sehingga dapat menyediakan seluruh
informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.

44. Beberapa aktivitas investasi dan pendanaan tidak memiliki pengaruh langsung
terhadap arus kas kini meskipun memengaruhi struktur aset serta modal entitas. Tidak
dimasukkannya transaksi nonkas dalam laporan arus kas ini konsisten dengan tujuan laporan
arus kas sebagaimana pos tersebut tidak memengaruhi arus kas dalam periode kini. Beberapa
contoh transaksi nonkas adalah:
(a) perolehan aset baik secara kredit atau melalui sewa;
(b) akuisisi suatu entitas melalui penerbitan instrumen ekuitas; dan
(c) konversi utang menjadi ekuitas.

2.8 Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

PERUBAHAN PADA LIABILITAS YANG TIMBUL DARI AKTIVITAS PENDANAAN

44A. Entitas menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan


keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas
pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan nonkas.

44B. Sepanjang diperlukan untuk memenuhi persyaratan dalam paragraf 44A, entitas
mengungkapkan perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan sebagai
berikut:
(a) perubahan dari arus kas pendanaan;
(b) perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan pengendalian entitas anak atau
bisnis lain;
(c) dampak perubahan tingkat kurs valuta asing;
(d) perubahan pada nilai wajar; dan
(e) perubahan lainnya

44C. Liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah liabilitas di mana arus kas
atau arus kas masa depan akan diklasifikasikan pada laporan arus kas sebagai arus kas dari
aktivitas pendanaan. Selain itu, persyaratan pengungkapan pada paragraf 44A juga diterapkan
untuk perubahan pada aset keuangan (sebagai contoh, aset yang melindung nilai liabilitas
yang timbul dari aktivitas pendanaan) jika arus kas, atau arus kas masa depan, dari aset

SAK IAI
keuangan tersebut termasuk dalam arus kas aktivitas pendanaan.

44D. Satu cara untuk memenuhi persyaratan pengungkapan dalam paragraf 44A
adalah dengan menyediakan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir pada laporan posisi
keuangan untuk liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang
diidentifikasikan dalam paragraf 44B. Jika entitas mengungkapkan rekonsiliasi tersebut, maka

ONLINE
entitas menyediakan informasi yang memadai agar pengguna laporan keuangan mampu
mengaitkan item yang termasuk dalam rekonsiliasi dengan laporan posisi keuangan dan
laporan arus kas.

44E. Jika entitas menyediakan pengungkapan yang disyaratkan oleh paragraf 44A
secara gabungan dengan pengungkapan perubahan pada aset dan liabilitas lain, maka entitas
mengungkapkan perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan secara
terpisah dari perubahan aset dan liabilitas lain tersebut.

KOMPONEN KAS DAN SETARA KAS

45. Entitas mengungkapkan komponen kas dan setara kas serta menyajikan rekonsiliasi
jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama yang dilaporkan dalam
laporan posisi keuangan.

46. Oleh karena keanekaragaman praktik pengelolaan kas dan pengaturan perbankan
di seluruh dunia dan agar sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan, entitas
mengungkapkan kebijakan yang diadopsi dalam menentukan komposisi kas dan setara kas.

47. Dampak setiap perubahan dalam kebijakan untuk menentukan komponen kas
dan setara kas, sebagai contoh, perubahan dalam klasifikasi instrumen keuangan yang
sebelumnya diperlakukan sebagai bagian dari portofolio investasi entitas, dilaporkan sesuai
dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 2.9
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

PENGUNGKAPAN LAIN

48. Entitas mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang
tidak dapat digunakan oleh kelompok usaha, beserta komentar manajemen.

49. Dalam keadaan tertentu saldo kas dan setara kas yang dimiliki oleh entitas tidak
dapat digunakan oleh kelompok usaha. Contohnya, saldo kas dan setara kas milik entitas
anak yang beroperasi di suatu negara yang memberlakukan kontrol lalu lintas devisa atau
pembatasan hukum lain sehingga saldo kas tersebut tidak dapat digunakan oleh entitas induk
atau entitas anak lain.

50. Informasi tambahan yang relevan mungkin berguna dalam memahami posisi
keuangan dan likuiditas entitas. Pengungkapan informasi ini, beserta komentar manajemen,
dianjurkan dan mencakup:
(a) jumlah fasilitas pinjaman yang belum digunakan yang mungkin tersedia untuk aktivitas
operasi masa depan dan untuk menyelesaikan komitmen modal, dengan mengindikasikan
pembatasan penggunaan fasilitas ini;
(b) dikosongkan;
(c) jumlah gabungan arus kas yang mencerminkan peningkatan kapasitas operasi yang
terpisah dari arus kas yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas operasi; dan
(d) jumlah arus kas yang timbul dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dari setiap

SAK IAI
segmen yang dilaporkan (lihat PSAK 5: Segmen Operasi).

51. Pengungkapan terpisah arus kas yang mencerminkan peningkatan kapasitas


operasi dan arus kas yang diperlukan untuk memelihara kapasitas operasi berguna bagi
pengguna untuk menentukan apakah entitas melakukan investasi secara memadai dalam
pemeliharaan kapasitas operasinya. Entitas yang tidak berinvestasi secara memadai dalam

ONLINE
pemeliharaan kapasitas operasinya mungkin akan merugikan profitabilitasnya di masa depan,
hanya untuk mempertahankan likuiditas dan distribusi kepada pemilik saat ini.

52. Pengungkapan arus kas secara segmen memungkinkan pengguna untuk


memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai hubungan antara arus kas bisnis sebagai
suatu keseluruhan dan bagian komponennya serta ketersediaan dan keragaman arus kas
secara segmen.

TANGGAL EFEKTIF

53. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

53a. Entitas menerapkan Penyesuaian paragraf 16, 37, 38, 40A, 42A, 42B, 50(b) untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.

54-58. Dikosongkan.

59. PSAK 73: Sewa mengamendemen paragraf 17 dan 44. Entitas menerapkan
amendemen tersebut ketika menerapkan PSAK 73.

60. Amendemen PSAK 2: Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan


menambahkan paragraf 44A-44E. Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun
buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018. Penerapan dini diperkenankan.
Pada saat entitas pertama kali menerapkan paragraf tersebut, entitas tidak disyaratkan untuk
menyediakan informasi komparatif untuk periode sebelumnya.

2.10 Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

PENARIKAN

60a. Pernyataan ini menggantikan PSAK 2 (2009): Laporan Arus Kas.

61. Dikosongkan.

SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 2.11
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

CONTOH ILUSTRATIF

Contoh ilustratif ini melengkapi, tetapi bukan bagian dari, PSAK 2.

A LAPORAN ARUS KAS UNTUK ENTITAS BUKAN LEMBAGA KEUANGAN

01. Contoh ini hanya menampilkan jumlah periode kini. Jumlah yang sesuai untuk
periode sebelumnya disajikan sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan.

02. Informasi dari laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif dan laporan posisi
keuangan disajikan untuk memperlihatkan penyusunan laporan arus kas dengan metode
langsung dan metode tidak langsung. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif atau
laporan posisi keuangan disajikan sesuai dengan persyaratan pengungkapan dan penyajian
sesuai PSAK lain.

03. Informasi tambahan berikut juga relevan untuk penyusunan laporan arus kas:
• Semua saham entitas anak diperoleh dengan harga Rp590. Nilai wajar aset yang diperoleh
dan liabilitas diasumsikan sebagai berikut:

Rp

SAK IAI
Persediaan 100
Piutang usaha 100
Kas 40
Aset tetap 650
Utang usaha 100

ONLINE
Utang jangka panjang 200

• Rp250 diperoleh dari penerbitan modal saham dan Rp250 diperoleh dari pinjaman
jangka panjang.
• Beban bunga Rp400, dan telah dibayar sebesar Rp170 selama periode tersebut, Rp100 yang
merupakan beban bunga periode sebelumnya juga dibayar selama periode tersebut.
• Dividen yang dibayarkan Rp1.200.
• Liabilitas pajak pada awal dan akhir periode masing-masing sebesar Rp400 dan Rp1.000
selama periode disisihkan Rp200 untuk tambahan pajak. Pajak yang terutang dari
dividen yang diterima berjumlah Rp100.
• Selama periode tersebut, entitas memperoleh aset tetap dan aset hak-guna terkait aset
tetap dengan harga Rp1.250, di mana Rp900 terkait aset hak-guna. Pembayaran kas
sebesar Rp350 digunakan untuk pembelian aset tetap.
• Pabrik dengan nilai buku Rp80 dan akumulasi depresiasi Rp60 dijual harga Rp20.
• Piutang usaha pada akhir 20X2 termasuk bunga piutang sebesar Rp100.

2.12 Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk periode yang
berakhir 20X2 (a)
Rp
Pendapatan 30.650
Beban pokok penjualan (26.000)
Laba bruto 4.650
Beban depresiasi (450)
Beban administratif dan penjualan (910)
Beban bunga (400)
Penghasilan investasi 500
Kerugian selisih kurs (40)
Laba sebelum pajak 3.350
Pajak penghasilan (300)
Laba neto 3.050

SAK IAI
(a)
Entitas tidak mengakui setiap komponen penghasilan komprehensif lain pada periode yang berakhir 20X2

Laporan posisi keuangan konsolidasian pada akhir tahun 20X2


20X2 20X1
Rp Rp
Aset

ONLINE
Kas dan setara kas 230 160
Piutang usaha 1.900 1.200
Persediaan 1.000 1.950
Investasi porfolio 2.500 2.500
Aset tetap 3.730 1.910
Akumulasi depresiasi (1.450) (1.060)
Aset tetap (neto) 2.280 850
Total aset 7.910 6.660

Liabilitas
Utang usaha 250 1.890
Utang bunga 230 100
Utang pajak penghasilan 400 1.000
Utang jangka panjang 2.300 1.040
Total liabilitas 3.180 4.030

Ekuitas
Modal saham 1.500 1.250
Saldo laba 3.230 1.380
Total ekuitas 4.730 2.630
Total liabilitas dan ekuitas 7.910 6.660

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 2.13
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

Laporan arus kas: Metode langsung (paragraf 18(a))


20X2
Rp
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan 30.150
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (27.600)
Kas yang dihasilkan dari operasi 2.550
Pembayaran bunga (270)
Pembayaran pajak penghasilan (900)
Kas neto dari aktivitas operasi 1.380

Arus kas dari aktivitas investasi


Akuisisi entitas anak X dengan kas (catatan A) (550)
Pembelian aset tetap (catatan B) (350)
Hasil dari penjualan peralatan 20
Penerimaan bunga 200

SAK IAI
Penerimaan dividen 200
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi (480)

Arus kas dari aktivitas pendanaan


Hasil dari penerbitan modal saham 250

ONLINE
Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan 250
Pembayaran utang sewa (90)
Pembayaran dividen(a) (1.200)
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (790)

Kenaikan neto kas dan setara kas 110


Kas dan setara kas pada awal periode (catatan C) 120
Kas dan setara kas pada akhir periode (catatan C) 230

(a)
Pembayaran ini dapat juga dilaporkan sebagai arus kas dari aktivitas operasi

2.14 Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

Laporan arus kas: Metode tidak langsung (paragraf 18(b))


20X2
Rp
Arus kas dari aktivitas operasi
Laba sebelum pajak 3.350
Penyesuaian untuk:
Depresiasi 450
Kerugian selisih kurs 40
Penghasilan investasi (500)
Beban bunga 400
3.740
Kenaikan piutang usaha dan piutang lain (500)
Penurunan persediaan 1.050
Penurunan utang usaha (1.740)
Kas yang dihasilkan dari operasi 2.550

SAK IAI
Pembayaran bunga (270)
Pembayaran pajak penghasilan (900)
Kas neto dari aktivitas operasi 1.380

Arus kas dari aktivitas investasi


Akuisisi entitas anak X, dengan perolehan kas neto (550)

ONLINE
(catatan A)
Pembelian aset tetap (catatan B) (350)
Hasil dari penjualan peralatan 20
Penerimaan bunga 200
Penerimaan dividen (a)
200
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi (480)

Arus kas dari aktivitas pendanaan


Hasil dari penerbitan modal saham 250
Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan 250
Pembayaran utang sewa (90)
Pembayaran dividen(a) (1.200)
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (790)
Kenaikan neto kas dan setara kas 110
Kas dan setara kas pada awal periode (catatan C) 120
Kas dan setara kas pada akhir periode (catatan C) 230

(a)
Pembayaran ini dapat juga ditampilkan sebagai arus kas dari aktivitas operasi

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 2.15
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

Catatan atas Laporan Arus Kas (Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung)

A. Perolehan pengendalian atas entitas anak

Selama periode ini kelompok memperoleh pengendalian atas entitas anak X. Nilai wajar aset
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih adalah sebagai berikut:

Rp
Kas 40
Persediaan 100
Piutang usaha 100
Aset tetap 650
Utang usaha (100)
Utang jangka panjang (200)
Total harga beli 590
Dikurangi: Kas dari akuisisi entitas anak X (40)
Arus kas neto untuk memperoleh pengendalian 550

SAK IAI
B. Aset tetap

Selama periode, kelompok usaha memperoleh aset tetap dan aset hak-guna terkait aset tetap
dengan nilai gabungan Rp1.250, di mana Rp900 terkait aset hak-guna. Pembayaran kas sebesar
Rp350 digunakan untuk membeli aset tetap.

ONLINE
C. Kas dan setara kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas dan saldo bank, serta investasi dalam instrumen pasar
uang. Kas dan setara kas dalam laporan arus kas meliputi jumlah-jumlah dalam laporan
posisi keuangan berikut ini:

20X2 20X1
Rp Rp
Kas dan saldo bank 40 25
Investasi jangka pendek 190 135
Kas dan setara kas yang dilaporkan sebelumnya 230 160
Dampak perubahan kurs valuta – (40)
Kas dan setara kas dinyatakan kembali 230 120

Kas dan setara kas pada akhir periode meliputi rekening deposito bank sebesar Rp100 yang
dimiliki oleh entitas anak dan tidak dapat digunakan secara bebas oleh pemilik perusahaan
(holding company) karena adanya pembatasan arus mata uang.

Kelompok Usaha mempunyai fasilitas pinjaman yang belum ditarik sebesar Rp2.000, di mana
Rp700 di antaranya hanya dapat digunakan untuk ekspansi di masa depan.

2.16 Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

D. Informasi segmen

Segmen A Segmen B Segmen C


Rp Rp Rp
Arus kas dari:
Aktivitas operasi 1.520 (140) 1.380
Aktivitas investasi (640) 160 (480)
Aktivitas pendanaan (570) (220) (790)
310 (200) 110

Sebagaimana dijelaskan dalam contoh ilustratif paragraf 01, contoh ini hanya menunjukkan
jumlah periode berjalan. Jumlah periode sebelumnya disyaratkan untuk disajikan sesuai
dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan, kecuali jika entitas pertama kali menerapkan
Amendemen PSAK 2 paragraf 44A-44E (lihat Amendemen PSAK 2 paragraf 60).

E. Rekonsiliasi liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan

20X1 Arus kas Perubahan nonkas 20X2

SAK IAI
Sewa
Akuisisi baru
Pinjaman jangka
panjang 1.040 250 200 – 1.490
Liabilitas sewa – (90) – 900 810

ONLINE
Utang jangka panjang 1.040 160 200 900 2.300

Alternatif penyajian (metode tidak langsung)

Sebagai alternatif, dalam laporan arus kas dengan metode tidak langsung, laba operasi sebelum
perubahan modal kerja kadang-kadang disajikan sebagai berikut:

Rp
Pendapatan di luar penghasilan investasi 30.650
Biaya operasi di luar depresiasi (26.910)
Laba operasi sebelum perubahan modal kerja 3.740

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 2.17
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

B LAPORAN ARUS KAS UNTUK LEMBAGA KEUANGAN

01. Contoh ini hanya menampilkan jumlah periode berjalan. Jumlah komparatif untuk
periode terdekat sebelumnya disajikan sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan.

02. Contoh penyajian dengan menggunakan metode langsung.

20X2
Rp
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan bunga dan komisi 28.447
Pembayaran bunga (23.463)
Pembayaran piutang yang sebelumnya telah dihapus 237
Pembayaran kas kepada karyawan dan pemasok (997)
4.224
(Kenaikan) penurunan dalam aset operasi:
Dana jangka pendek (650)

SAK IAI
Deposito yang dimiliki untuk tujuan pengendalian moneter 234
Dana uang muka kepada pelanggan (288)
Kenaikan bersih piutang kartu kredit (360)
Efek jangka pendek lain yang diperjualbelikan (120)

ONLINE
Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi:
Deposito dari pelanggan 600
Sertifikat deposito yang diperjualbelikan (200)
Kas neto dari aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan 3.440
Pajak penghasilan (100)
Kas neto dari aktivitas operasi 3.340

Arus kas dari aktivitas investasi


Pelepasan Entitas Anak Y 50
Dividen yang diterima 200
Bunga yang diterima 300
Hasil penjualan efek yang tidak diperjualbelikan 1.200
Pembelian efek yang tidak diperjualbelikan (600)
Pembelian aset tetap (500)
Kas neto dari aktivitas investasi 650

berlanjut...

2.18 Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

...lanjutan

Arus kas dari aktivitas pendanaan


Penerbitan modal pinjaman 1.000
Penerbitan saham preferen oleh entitas anak 800
Pelunasan pinjaman jangka panjang (200)
Penurunan neto pinjaman lain (1.000)
Pembayaran dividen (400)
Kas neto dari aktivitas pendanaan 200
Pengaruh perubahan kurs mata uang pada kas dan setara kas 600
Kenaikan neto kas dan setara kas 4.790
Kas dan setara kas pada awal periode 4.050
Kas dan setara kas pada akhir periode 8.840

SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 2.19
LAPORAN ARUS KAS PSAK 2

C REKONSILIASI LIABILITAS YANG TIMBUL DARI AKTIVITAS PENDANAAN

1. Contoh ini mengilustrasikan satu kemungkinan cara untuk menyediakan


pengungkapkan yang disyaratkan oleh paragraf 44A–44E.
2. Contoh ini hanya menunjukkan jumlah periode berjalan. Jumlah periode
sebelumnya disyaratkan untuk disajikan sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan
Keuangan.

20X1 Arus Perubahan nonkas


kas 20X2
Akuisisi Perge- Perubah­
rakan an nilai
valuta wajar
asing
Pinjaman
jangka
panjang 22.000 (1.000) – – – 21.000
Pinjaman
jangka

SAK IAI
pendek 10.000 (500) – 200 – 9.700
Liabilitas
sewa 4.000 (800) 300 – – 3.500
Aset yang
dimiliki
untuk

ONLINE
lindung nilai
pinjaman
jangka
panjang (675) 150 – – (25) (550)
Jumlah
liabilitas
dari
aktivitas
pendanaan 35.325 (2.150) 300 200 (25) 33.650

2.20 Hak Cipta © 2021 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Anda mungkin juga menyukai