Anda di halaman 1dari 18

Member of

ln~erntttiona1
Federation
of Accountants

(KATAN AKUNTAN INDONESIA


Institute t~(liu/rJm.:siuChortcred Acc:ounuwts

STANDARAKUNTANSIKEUANGAN

ISAK 10
PROGRAM LOYALITAS
PELANGGAN
---------------..!'------------------------------------------·----------------------------------------------------------------------------------,----------------

,. Of.I!. .,
i:tl Hak Cipta e 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
-:.<
-----··-----~~?.~~!".'1 __~9~~~~~~~--~-~-~~~~~!'! ---·--·---·-·-·---·----····------·-···-···-···-·-······-·-···!~~~-~~--·-·········

PROGRAM LOYALITAS PELANGGAN

ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan mengadopsi IFRIC 13 Customer


Loyalty Programmes per 1 Januari 2009 dan disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada tanggal
15 Desember 2009.

Penyesuaian ISAK 10 (2014) mengadopsi IFRIC 13 efektif per 1Januari2014


dan disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 27 Agustus 2014.

--········--·-·-········--------······--------········-----···-·-··-----···-·---··-·----·-·-······----····-·····-------···-·····------·······-····-~········-
Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang memfoto-kopi atau memperbanyak iii
--------·------.,/'1------------·····-·-·--·--··-·-·-·-·-·······-·--·-·-·······--·-·-----···-·-----------··---------···------------···----·-------····---··---- ..

··--······· - •--···-------···----------------------·-·---·--------·-----··---·-·----------------------·-------------------------------------------------·-··-----
-.- . Hak Clpta e 2018 !KATAN AKUNTAN INPONESIA
···········---~~~~~!':1 ..~~_'.~~-1::~~--~-~-~~~~~~---···--------·············-----------··········--------··········-------~~-~~--!~~---------

PENGANTAR

Dengan diadopsinya IAS 18 Revenue menjadi PSAK 23 tentang Pendapatan


maka IFRIC dan SIC yang terkait perlu untuk diadopsi untuk melengkapi
adopsi IAS 18.

Untuk itu, Dewan Standar Akuntansi Keuangan memandang perlu untuk


mengadopsi IFRIC 13 Customer Loyalty Programmes menjadi ISAK 10
tentang Program Loyalitas Pelanggan.

Jakarta, 15 Desember 2009


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua


Roy Iman Wirahardja Wakil Ketua
Agus Edy Siregar Anggota
Etty Retno Wulandari Anggota
Merliyana Syamsul Anggota
Meidyah Indreswari Anggota
Riza Noor Karim Anggota
Setiyono Miharjo Anggota
Saptoto Agustomo Anggota
Iumadi Anggota
Ferdinand D. Purba Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Ludovicus Sensi Wondabio Anggota
Eddy R. Rasyid Anggota
Liauw She Jin Anggota
Sylvia Veronica Siregar Anggota

--····-------··········----···········---------·······---------···----·--------········--------·······-·-----------········--------···--·-·-·-------~·-------
Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kapi atau memperbanyak V '
--------------J!"----------------------------·-···-····----------·----·-··----------········------·-·········-··----------··-·-·-···----------·-·-·-----------·

--------- •--------------·--------------------------------------------·---·-··--·------------------------------·····---------·-··-------------·······--···-
.---- Hak Clpta © 2018 lKATAN AKUNTAN INDONESIA , _
------------~~~~~~--~9:-i'.~~E~~~--~-~-'!.'.~~~~~------------------·····-··--------·--------------··········-----·····-··-~~-~~-~?.-.a .

PENGANTAR PENYESUAIAN

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas


ISAK 10 tentang Program Loyalitas Pelanggan pada tanggal 27 Agustus 2014.

Jakarta, 27 Agustus 2014


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua


Danil S. Handaya Wakil Ketua
Djohan Pinnarwan Wakil Ketua
Setiyono Miharjo Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Sylvia Veronica Siregar Anggota
Patricia Anggota
Lianny Leo Anggota
Teguh Supangkat Anggota
I. B. Aditya Jayaantara Anggota
P. M. John L. Hutagaol Anggota
Kristianto Andi Handoko Anggota

--···------·······-·······-----------·····--------···----------········-···----------------······--------······-------·····-·-·······-·-····-·····-'8----·····
Hak Cipla © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang memfoto-kop/atau memperbanyak VII
·········································--··············-··············-··············----------····-·············---------····------------··················

-----·-····· ·······---------------------------············-----·······-·········-··--···········-··-·············-······························-·-·········-------
.- . Hak Cipta © 2018 !KATAN AKUNTAN INDONESlA .
·------------~~9-~~~--~9~~~~!~~--~-~-~~~~~~-------------------------------------------------------------···---------!~~~-!~.,a----------

PERBEDAAN DENGAN IFRSs

ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan mengadopsi seluruh pengaturan dalam


IFRIC 13 Customer Loyalty Programmes efektif per 1 Januari 2017, kecuali;

1. IFRIC 13 paragraf 10 tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi.


Opsi penerapan dini dihilangkan karena penerapan dini hanya dapat
dilakukan dengan tepat jika seluruh pengaturan dalam IFRS terkait
diadopsi secara bersamaan menjadi SAK.

2. IFRIC 13 paragraf lOA dan lOB tentang tanggal efektif dan ketentuan
transisi tidak diadopsi karena tidak relevan. Adopsi IFRIC 13 menjadi
ISAK 10 telah menggunakan IFRIC 13 yang telah mengakomodir
amendemen tersebut.

3. ISAK 10 paragraf lOa tentang tanggal efektif penyesuaian.

·---------··-·------·---------------·-----------·-·-------------------------------------------------------·-·---------------------·-··-·-----------!'.---------·
Hak Cipla © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dl/arang memfoto-kopi alau memperbanyak IX
·-············· ..... ··········--·--------········-·-----------············-·-·---------------······---·------·:·······-----·-------············---------·-··-····

----···----•-------·--···-----------·-···---·-------·······--------··········--·-·---····----~----·--------·····-·---------·········--·-···----·-······-·-
- Hak Cipta e 2018 !KATAN AKUNTAN INDONES1A
·---··-··----~~~~~~--~~~~~~!~~--~-~-~~~~~~---···········------------·-·········-------------------·······----······!~~~--~~--·---------

DAFTAR ISi

Paragraf
PENDAHULUAN 01-04
Referensi
Latar belakang . 01-02
Ruang lingkup . 03
Permasalahan . 04

INTERPRETASI . 05-09

TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN TRANSISI.. . 10-11

PEDOMAN PENERAPAN

CONTOH ILUSTRATIF

·-----------------------············-------------···-·-·-·--------···············---------···----------------------·············--------------·····~-------
Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA..:: Dilarang memfoto-kopiarau mempelbanyak XI
·-----·········,/11·-·-·-·-·-·-·-·--------·-·-·····-·-·--------·-·-········-----------··--··-···---------·---·-------------------·------------------------------

·-----·····-------··-·--·-----------···-····------------------------------·-··-·-····--------------·····---------------------·-----------------·-··-···----
~ Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
-------------~~~~~~--~~:!'~~)!~~--~-~-~~~~~~--------------------------------------------------------------------···--~~~~-~~-~---------

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IO

PROGRAM LOYALITAS PELANGGAN

lnterpretasi Standar Akuntansi Keua11gan 10: Program Loyalitas Pelanggan, terdiri dart
paragraf 01-11 dan Pedoman Penerapan, ISAK 10 dilengkapi dengan Conteh llustratif
yang bukan merupakan bagian dari ISAK 10.

PENDAHULUAN

Referensi
PSAK 23: Pendapatan
PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar

Latar Belakang

01. Program loyalitas pelanggan digunakan entitas untuk menyediakan insentif kepada
pelanggan untuk membeli barang atau jasa mereka. Jika pelanggan membeli barang atau
[asa, entitas akan mernberlkan poin penghargaan kepada pelanggan (seringkali dideskripsikan
sebagai "poin"). Pelanggan dapat menukar kredit penghargaan tersebut dengan barang atau
jasa secara gratis atau dengan potongan harga.

02. Program tersebut dilaksanakan dengan · berbagai cara. Pelanggan mungkin


disyaratkan untuk mengakumulasi jumlah atau nilai poin penghargaan minimum tertentu
sebelum dapat melakukan penukaran. Poin penghargaan dapat dlhubungkan dengan pembelian
individual maupun kelompok, atau untuk pesanan berlanjut selama periode tertentu. Entitas
dapat rnelaksanakan program loyalitas pelanggan secara sendiri atau berpartisipasi dalam
sebuah program yang dilaksanakan oleh pihak ketiga. Penghargaan yang diberikan dapat
berupa barang atau jasa yang diberikan oleh entitas bersangkutan dan/atau hak untuk
mengklaim barang atau jasa dari pihak ketiga.

Ruang Lingkup

03. Interpretasi ini berlaku untuk poin penghargaan loyalitas pelanggan yang:
(a) entitas memberikan kepada pelanggannya sebagai bagian dari transaksi penjualan, yaitu
penjualan barang, pemberian jasa atau penggunaan aset entitas oleh pelanggan, dan
(b) bergantung pada pemenuhan terhadap setiap kondisi lebih lanjut .yang dipersyaratkan,
pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga di
masa depan .. ·
Interpretasi ini mernbahas perlakuan akuntansi oleh entitas yang memberikan poin
penghargaan kepada pelanggannya.

Permasalahan

04. Interpretasi ini membahas beberapa hat yaitu:


(a) apakah kewajiban entitas untuk menyediakan barang atau jasa secara gratis atau dengan
potongan harga ("penghargaan") di masa depan diakui dan diukur dengan:
(i) mengalokasikan sejumlah tertentu. imbalan yang diterima · atau tagihan dari
transaksi penjualan pada poin penghargaan dan menangguhkan pengakuan
pendapatan (menerapkan PSAK 23: Pendapatan paragraf 13); atau
(ii) menyediakan sejumlah biaya masa depan diestimasi untuk memberikan poin
penghargaan (menerapkan PSAK 23 paragraf 19); dan

-···------------·-·-·-·-·------------·-·-···------------·-·---------------'.·······-----------·-·-·-·-------------······-------------·-·-·-·-·--·---•r11····-
Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dllarang memfoto-kopi a/au memperbanyak 10..1
-----------·--~-~-?..~~~-~~~~~!~~~-~~~-~9-~~r:i_ ~----------------------------:~~!.'-~--1_~-------·····-

{b) jika imbalan dialokasikan pada poin penghargaan:


(i) berapa jumlah yang dialokasikan;
(ii) kapan pendapatan diakui; dan
(iii) jika pihak ketiga yang memberikan poin penghargaan, maka bagalmana pendapatan
tersebut diukur,

INTERPRETASI

05. Entitas menerapkan PSAK 23: Pendapatan paragraf 13 dan mencatat poin
penghargaan sebagai komponen yang diidentifikasikan secara tersendiri dari transaksi
penjualan pada saat diberikan ("penjualan awal"), Nilai wajar imbalan yang diterima atau
ditagihkan sehubungan dengan penjualan awal hams dialokasikan antara poin penghargaan
dan komponen lain dari penjualan.

06. Imbalan yang dialokasikan pada poin penghargaan diukur dengan mengacu pada
nilai wajarnya.

07. Jika entitas sendiri yang memberikan penghargaan tersebut, maka entitas mengakui
imbalan yang dialokasikan pada poin penghargaan sebagai pendapatan pada saat poin
penghargaan ditukar dan entitas telah memenuhi kewajiban untuk memberikan penghargaan.
Jumlah pendapatan yang diakui berdasarkan pada jumlah poin penghargaan yang telah
ditukar, secara relatif terhadap jumlah keseluruhan yang diperkirakan akan ditukar.

08. Jika pihak ketiga yang memberikan penghargaan, maka entitas menilai apakah
entitas mengakumulasi imbalan yang dialokasikan pada poin penghargaan untuk kepentingan
sendiri (yaitu sebagai prinsipal dalam transaksi tersebut) atau untuk kepentingan pihak ketiga
(yaitu sebagai agen untuk pihak ketiga)..
(a) Jika entitas mengakumulasi imbalan untuk kepentingan pihak ketiga, maka entitas:
(i) mengukur pendapatan sebagai jumlah neto yang diperoleh untuk kepentingan
sendiri, yaitu perbedaan antara imbalan yang dialokasikan pada poin penghargaan
dan jumlah terutang kepada pihak ketiga yang memberikan poin penghargaan; dan
(ii) mengakui jumlah neto tersebut sebagai pendapatan pada saat pihak · ketiga
berkewajiban untuk memberikan penghargaan dan berhak menerima imbalan
atas tindakan yang dilakukannya. Pengakuan ini dapat terjadi seketika pada saat
poin penghargaan diberikan. Alternatif lain, jika pelanggan dapat memilih untuk
mengklaim poin penghargaan dari entitas atau pihak ketiga, maka pengakuan ini
hanya mungkin terjadi jika pelanggan memilih untuk mengklaim penghargaan
dari pihak ketiga.
(b) , Jika entitas mengakumulasi imbalan untuk kepentingan sendiri, maka entitas mengukur
. pendapatan sebesar imbalan bruto yang dialokasikan ke poin penghargaan dan mengakui
pendapatan pada saat pemenuhan kewajiban sehubungan dengan poin penghargaan.

09. Jika pada suatu saat biaya yang tidak dapat dihindari untuk memenuhi kewajiban
dalam memberikan penghargaan diperkirakan akan melebihi imbalan yang diterima dan
dapat ditagihkan (yaitu imbalan yang dialokasikan pada poin penghargaan pada penjualan
awal yang belum diakui sebagai pendapatan ditambah setiap imbalan selanjutnya yang dapat
diterima ketika pelanggan menukar poin penghargaan), rnaka entitas meinpunyai 'kontrak
yang memberatkan. Liabilitas diakui atas kelebihan tersebut sesuai 'dengan PSAK 57: Provisi,
Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi. Kebutuhan untuk mengakui liabilitas dapat terjadi
jika biaya yang diperkirakan untuk memberikan poin penghargaan meningkat, sebagai contoh
jika entitas memperbarui perkiraannya rnengenai jumlah poin penghargaan yang akan ditukar.
. .

·----·-··--·--····-···----------········---------------------------·····-·-·-·------------------------------······--·----------·····-·-·-·-·-----------········
m 10.2 Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ..c· Di/arang memfoto-kopi atau memperbanyak
·------------~~~~~~--~~~~~~~~~--~-~-~~~~~~----·-·--------··-········---·-·-·-·----------------··················---!~!.:~-~~-~----------

TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN TRANSISI

10. Entitas menerapkan Interpretasi ini untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 [anuari 2011.

lOa. Entitas menerapkan penyesuaian atas paragraf 06, PPOl, PP02, dan PP03
secara prospektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2015; .

lOA-lOB. Dikosongkan.

11. Perubahan dalam kebijakan akuntansi dicatat sesuai PSAK 25: Kebijakan
Akuniansi, Perubahan Bstimasi Akuntansi, dan Kesalahan,

-----·-·-------·-··············-------·----------·--------------------------------------------·--------·-------------·-----------------------------~----·-····
Hak Cipta © 201 B !KATAN AKUNTAN lNDONESIA -:Dllarang memfot<>-kopi atau memperlJanyak 10.3
·-----------•M-~-~-?.~~~-~~!'.~-~~T..~~-~§~-~-<;>-~~~-------------------·-········-··----------:~-----------·····----~-------~~!.'.~ ..'.9 _

PEDOMAN PENERAPAN

Pedoman Penerapan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ISAK 10.

Pengukuran Nilai Wajar Poin Penghargaan

PPO 1. Paragraf 06 mensyaratkan imbalan yang dialokasikan pada poin penghargaan


untuk diukur dengan mengacu pada nilai wajarnya. Jika tidak terdapat harga pasar kuotasian
untuk pain penghargaan yang identik, maka nilai wajar hams diukur menggunakan teknik
penilaian lain.

PP02. Entitas dapat mengukur nilai wajar pain . penghargaan dengan mengacu
pada nilai wajar penghargaan yang dapat ditukarkan, Nilai wajar dari poin penghargaan
memperhitungkan, mana yang sesuai:
(a) jumlah diskon a tau insentif yang seharusnya dapat diberikan kepada pelanggan yang tidak
mendapatkan poin penghargaan dari penjualan awal;
{b) proporsi poin penghargaan yang diperkirakan tidak ditukarkan oleh pelanggan; dan
(c) risiko nonperformance.
Jika pelanggan dapat memilih dari suatu kisaran penghargaan yang berbeda, maka nilai wajar
penghargaan tersebut mencerminkan nilai wajar dari kisaran penghargaan yang tersedia,
tertimbang dalam proporsi dengan frekuensi setiap penghargaan yang diperkirakan akan
dipilih.

PP03. Dalam beberapa keadaan, teknik penilaian lain mungkin digunakan. Sebagai
contoh, jika pihak ketiga akan menyediakan penghargaan dan entitas membayar pihak ketiga
untuk setiap penghargaan yang diberikan, maka entitas dapat mengukur nilai wajar poin
penghargaan dengan mengacu kepada jumlah yang dibayarkan kepada pihak ketiga, ditambah
margin keuntungan yang wajar. Pertimbangan disyaratkan dalam memilih dan menerapkan
teknik penilaian yang memenuhi persyaratan interpretasi dalam paragraf 06 dan yang paling
sesuai dengan keadaan.

········---~-----·········----------------------------------------------·-··········---------------------········-·····----·-······················--------
10.4 Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang memfott>-kopi atau memperbanyak
------------~~~~~~--~~!?~~~~~~--~-~-~~~~~~----·-·-·-·-·····--------------------------------------------------------!~~~-~~-~----------

CONTOH ILUSTRATIF

Contoh ini melengkapi, tetapi bukan bagian dari, .JSAK 10.

CONTOH 1: PENGHARGAAN DIBERIKAN OLEH ENTITAS

CIO1. Sebuah toko swalayan melaksanakan program loyalitas pelanggan. Toka tersebut
memberikan poin loyalitas pada saat anggota membelanjakan sejumlah tertentu di toko
tersebut. Anggota program dapat menukarkan poin untuk pembelanjaan berikutnya. Pain
tersebut tidak memiliki batas kedaluwarsa. Dalam satu periode, entitas memberikan 100
poin, Manajemen mengukur nilai wajar belanjaan untuk setiap poin loyalitas yang dapat
ditukarkan sebesar Rpl,25 (Rpl,25). [umlah tersebut memperhitungkan estimasi manajemen
atas potongan harga yang diasumsikan oleh pelaku pasar ketika menetapkan harga poin
penghargaan. Potongan · harga memperhitungkan ekspektasi pelaku pasar atas potongan
harga yang seharusnya dapat diberikan kepada pelanggan yang tidak mendapatkan poin
penghargaan dari penjualan awal. Sebagai tambahan, manajemen mengestimasi bahwa hanya
80 poin yang akan ditebus oleh pelaku pasar. Oleh karena itu, nilai wajar dari setiap poin
adalah Rpl, yang mencerminkan nilai wajar dari penghargaan untuk setiap poin loyalitas
yang diberikan Rpl,25 dikurangi pain penghargaan yang tidak diharapkan untuk ditebus ((80
poin/100 poin) x Rpl,25 = Rpl). Sejalan dengan hal tersebut, manajemen menangguhkan
pengakuan pendapatan sebesar Rp 100. Dalam contoh ini, manajernen menentukan bahwa
risiko nonperformance memiliki dampak tidak material terhadap pengukuran kewajibannya
berdasarkan program.

Tahun 1

CI02. Pada akhir tahun pertarna, 40 poin telah ditukar dengan belanjaan, yaitu setengah
dari poin yang diperkirakan akan ditukar. Entitas mengakui pendapatan (40 poin/801 poin)
x RplOO = Rp50.

Tahun 2

CI03. Pada tahun kedua, manajemen merevisi estimasi atas perkiraan pelaku pasar.
Entitas sekarang memperkirakan 90 poin akan ditukar sekaligus.

CI04. Selama tahun kedua, 41 pain ditukar, sehingga jumlah poin yang ditukar adalah
4oz + 41 = 81 poin. Pendapatan kumulatif yang diakui entitas adalah (81 poin/903 pain) x
RplOO = Rp90. Entitas mengakui pendapatan sebesar Rp50 pada tahun pertama, sehingga
pendapatan yang diakui pada tahun kedua sebesar Rp40.

1 Total iromor poit1 yat1g diperkirakan dltukar


2 J11mlal1 poin diperkirakm1 masih dapat ditukar
3 /1m1/ali poin ymig ditukar pada ta/11111 pertama

·----------------------------···········--------------------------------------------------------------·-·······-----------------------------------~--------
Hak Cipla © 2018 !KATAN AKUNTAN INDONESIA'- Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 10.5 '"
·-----------·.--~-~?.~~~-~~~~~!!..~~-!".~~~-~-~~~----------------------------------------------·--------------------------~~~-~--1_~------------·

Tahun 3

CIOS. Pada tahun ketiga, 9 poin ditukar .kembali, sehingga jumlah poin yang ditukar
adalah 81 + 9 = 90. Manajemen tetap memperkirakan bahwa hanya 90 poin yang akan
ditebus, yaitu tidak ada lagi poin yang akan ditukar setelah tahun ketiga. Sehingga pendapatan
kumulatifhingga saat ini adalah (90 poin/904 poin) x RplOO= RplOO.Entitas telah mengakui
pendapatan sebesar Rp90 (RpSOpada tahun pertama dan Rp40 pada tahun kedua), Sehingga
entitas mengakui sisanya sebesar RplO pada tahun ketiga. Seluruh pendapatan yang awalnya
ditangguhkan kini telah diakui. · · '

CONTOH 2. PENGHARGAAN DIBERIKAN OLEH PIHAK KETIGA


''
CI06. Suatu pengecer barang elektronik berpartisipasi dalam program loyalitas pelanggan
yang dioperasikan oleh sebuah entitas penerbangan. Pengecer tersebut memberikan kepada
anggota program satu poin perjalanan udara untuk setiap Rpl yang mereka belanjakan atas
barang elektronik. Anggota program dapat menukar poin untuk perjalanan udara tersebut
kepada entitas penerbangan, bergantung pada ketersediaan tempat duduk, Pengecer membayar
entitas penerbangan Rp0,009 untuk setiap poin.

· CI07. Dalam satu periode, pen geeer menjual barang elektronik tersebut dengan . total
imbalan Rp 1 juta. Pengecer memberikan l juta poin.

Alokasi Imbalan ke Poin Perjalanan

CI08. Pengecer mengestimasikan bahwa nilai wajar satu poin adalah RpO,O1. Pengecer
tersebut mengalokasikan kepada poin sebesar 1 juta x Rp0,01 = Rpl0.000 dad imbalan yang
diterima dari penjualan barang elektronik.

Pengakuan Pendapatan

CI09. Setelah memberikan poin, pengecer telah memenuhi kewajibannya kepada


pelanggan. Entitas penerbangan berkewajiban untuk memberikan penghargaan dan berhak
menerima imbalan atas aktivitasnya. Oleh karena itu, pengecer mengakui pendapatan dari
poin ketika menjual barang elektronik.

Pengukuran Pendapatan

CllO. Jika pengecer telah mengumpulkan imbalan yang dialokasikan pada poin
untuk kepentingannya sendiri, maka pengecer tersebut mengukur pendapatannya secara
bruto sebesar Rp 10.000 yang dialokasikan pada poin. Pengecer mengakui secara tersendiri
Rp9.000 yang dibayarkan atau terutang kepada entitas penerbangan sebagai beban, [ika
pengecer telah mengumpulkan imbalan atas nama entitas penerbangan, yaitu sebagai agen
entitas penerbangan, maka pengecer mengukur pendapatannya sebesar jumlah neto untuk
kepentingannya sendiri. Iumlah pendapatan ini merupakan perbedaan antara imbalan
sebesar Rpl0.000 yang dialokasikan pada poin dan Rp9.000 yang diteruskan kepada entitas
penerbangan,

4 Revisi e.stimasijumlah poin ya11g diperkiraka11 ditukar


-----------~----------------------·-·-·------------------------------------------------------------------·-··------------------------------------------------·
10.6 Hak Cipta © 2018 .IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto~kopi atau memperbanyak

Anda mungkin juga menyukai