Anda di halaman 1dari 24

Member of

International
Federation
of Accountants

IKATAN AKUNTAN INDONESIA


institnte of /J1Jones111 Clwnered Accountants

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

ISAK 13
LINDUNG NILAI INVESTASI NETO
DALAM KEGIATAN USAHA LUAR NEGERI
·-··--······---~------·-----------·······-----------····---·----------·······-··-----------·-···-·-------·-······-·--------·······-·-·------------------------

----------",•---·········---------······-··----------·····-··--------------------------------·····------------------·-····-·-··-----------·-·-·-···--·---------·
~ Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
LINDUNG NILAI INVESTASI NETO DALAM KEGIATAN USAHA
LUARNEGERI

ISAK 13: Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
mengadopsi IFRIC 16 Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation
per 1 Januari 2009 dan disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada tanggal 23 Maret 2010.

Penyesuaian ISAK 13 (2014) mengadopsi IFRIC 16 efektif per 1Januari2014


dan disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 27 Agustus 2014.

--·-·-·-·-·-·---------------------·----------------------------------------------------------------------------------------------------------···--·~1r·--------
Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA-Di/arang memfolo-kopi a/au memperbanyak 111
---------------~-------------------·-············---------------------··---·······-·-··--·--·-·-·-·-···········------·-·-·-·-·-·-·--------·······-·-·-·-·-···

······-----.If'.---------·-·-·-·-·-·--------·········-----------------------------·-··---------------------······------------------·-··············--------------·
- Hak C[pta e 2018 !KATAN AKUNTAN [NDONESIA
PEN GANT AR

Dengan diadopsinya IAS 21 The Effects Of Changes In Foreign Exchange Rates


clan IAS 39 Financial Instruments: Recognition and Measurement menjadi
PSAK 10 tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing clan PSAK 55
tentang lnstrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran maka IFRIC clan
SIC terkait perlu untuk diadopsi untuk melengkapi adopsi IAS 21 clan IAS 39.'

Untuk itu, Dewan Standar Akuntansi Keuangan memandang perlu untuk


mengadopsi IFRIC 16 Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation
menjadi ISAK 13 tentang Lindung Nilai lnvestasi Neto dalam Kegiatan
Usaha Luar Negeri.

Jakarta, 23 Maret 2010


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua


Roy Iman Wirahardja Wakil Ketua
Etty Retno Wulandari Anggota
Merliyana Syamsul Anggota
Meidyah Indreswari Anggota
Setiyono Miharjo Anggota
Saptoto Agustomo Anggota
Jumadi Anggota
Ferdinand D. Purba Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Ludovicus Sensi Wondabio Anggota
Eddy R. Rasyid Anggota
Liauw She Jin Anggota
Sylvia Veronica Siregar Anggota
Fadilah Kartikasasi Anggota
G.A. Indira Anggota
Teguh Supangkat Anggota

------------·------·-···············----------------------------------------------------------------------------··-····--------------------------~-----------
Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau mempetbanyak v
--------·····--~········~-----------------------------------··=···················~---····-------------------------------·········~---··················-··-·-·

, ,-

---·--------•--------------------------··---···-------·······-·--··-····--------------------------······---·-----·········------·······--··--------------
- Hak Cipla © 2018 IKATAN AKUNTAN lNDONESIA .:
PENGANTAR PENYESUAIAN

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas


ISAK 13 tentang Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar
N egeri pada tanggal 2 7 Agustus 2014.

Jakarta, 27 Agustus 2014


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua


Danil S. Handaya Wakil Ketua
Djohan Pinnarwan Wakil Ketua
Setiyono Miharjo Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Sylvia Veronica Siregar Ang gota
Patricia Anggota
LiannyLeo Anggota
Teguh Supangkat Anggota
I. B. Aditya Jayaantara Anggota
P. M. John L. Hutagaol Anggota
Kristianto Andi Handoko Anggota

---------------------------------- -----·-----···-·-·-···-···--·----------------------------------------------------------------------------------~----------
Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESlA - Di/arang memfoto-kopiatau memperbanyak VII
_ _ _ _ _ _ ;c.,... ~-- - - - - - - - - ·-·-· ·- - - - ·-·-·-·- - - - - - ·-·-·-·- ·-· · · · ·:·-· · · · · · · · · -·-· ·- - ·-·

-·-·-·--·-·-·····.······················-·--·-·-·-·----·-···········-----·········-·······-·-····-·····-·-···-··-·········------------···········--·-·-·-·-·-··-·
....---- · Hak Cipta @ 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA · ..
PERBEDAAN DENGAN IFRSs

ISAK 13: Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
mengadopsi IFRIC 16 Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation
efektif per 1 Januari 2017, kecuali:

I. IFRIC 16 paragraf 18 tentang tanggal efektif.

2. IFRIC 16 paragraf 18B tentang tanggal efektif yang mengacu pada


IFRS 9. IFRS 9 Financial Instruments telah diadopsi menjadi PSAK 71:
Instrumen Keuangan dan berlaku efektif per 1 Januari 2020 dengan
penerapan dini diperkenankan.

·······································---------------------------------·-·········································-----------------------------~---········
Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang memfoto-kopl a/au memperbanyak IX
·------------"--~·-····--·····························-·----··------------------------------------·-·······-··········--··--··-·------------------------------

········------ -•--------·-···-··················-·-·--------------------····------------······················-·-----------------------------·-···---------·-·
.--- ' Hak Cipta. e 201 B IKATAN AKUNTAN INDONESIA
DAFTAR ISi

Paragraf
PENDAHULUAN......................................................................................... 01-09
Referensi
Latar belakang 01-06
Ruang lingkup 07-08
Permasalahan............................................................................................................ 09

INTERPRETASI........................................................................................... 10-17
Sifat risiko yang dilindung nilai dan jumlah item yang dilindung
nilai untuk hubungan lindung nilai yang dapat ditetapkan 10-13
Dimana instrumen lindung nilai dapat dilaksanakan...................................... 14-15
Pelepasan kegiatan usaha luar negeri yang dilindung nilai............................ 16-17

TANGGAL EFEKTIF 18-lSB

KETENTUAN TRANSISI........................................................................... 19

PEDOMAN PENERAPAN

CONTOH ILUSTRATIF

Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA -.Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
··-·-·'-···········
····························---·-·-··------·····---·-·-··············-·-·-···················----···············-·-·-·-··················
..
XI
----------------~--------------------------.------------------------------------------------------------------------------------------------------------------·

·---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------·
1111 Hak Cipta @ 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA '
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 13

LINDUNG NILAI INVESTASI NETO DALAM KEGIATAN USAHA LUAR NEGERI

Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan 13: Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan
UsahaLuar Negeri, terdiri dari paragraf 01-19 dan Pedoman Penerapan. ISAK 13 dile11gkapi
dengan Conteh Ilustratif yang bukan merupakan bagian dari ISAK 13.

PENDAHULUAN

Referensi
PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

Latar Belakang

01. Banyak entitas pelapor memiliki investasi dalam kegiatan usaha luar negeri (seperti
dijelaskan dalam PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing paragraf 08). Beberapa
kegiatan usaha luar negeri rnungkin merupakan entitas anak, entitas asosiasi, ventura bersama,
atau entitas cabang. PSAK 10 mensyaratkan entitas untuk menentukan mata uang fungsional
dari setiap kegiatan usaha luar negerinya yaitu mata uang pada lingkungan ekonomi utama
dari kegiatan usaha tersebut. Ketika menjabarkan hasil dan posisi keuangan kegiatan usaha
luar negeri ke dalam mata uang penyajian, entitas disyaratkan untuk mengakui selisih kurs
penjabaran dalam penghasilan komprehensif lain hingga entitas melepaskan kegiatan usaha
luar negeri tersebut.

02. Akuntansi lindung nilai risiko mata uang asing yang timbul dari investasi neto
dalam kegiatan usaha luar negeri akan diterapkan hanya ketika aset neto kegiatan usaha
luar negeri tersebut dimasukkan dalam laporan keuangan1• Item yang dilindung nilai terkait
dengan risiko mata uang asing yang timbul dari investasi neto dalam kegiatan usaha luar
negeri mungkin merupakan suatu jumlah aset neto yang sama atau lebih kecil daripada
jumlah tercatat aset neto kegiatan usaha luar negeri.

03. PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran mensyaratkan


penetapan item yang dilindung nilai yang memenuhi syarat dan instrumen lindung nilai
yang memenuhi syarat dalarn hubungan akuntansi lindung nilai. [ika terdapat hubungan
lindung nilai yang ditetapkan, dalam kasus lindung nilai investasi neto, maka keuntungan
atau kerugian instrumen lindung nilai yang ditentukan sebagai lindung nilai investasi neto
yang efektif diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan bersarna dengan selisih kurs
yang timbul pada penjabaran basil dan posisi keuangan kegiatan usaha luar negeri.

04. Entitas dengan banyak kegiatan usaha luar negeri rnungkin terekspos pada sejumlah
ristko jumlah mata uang asing. Interpretasi ini memberikan panduan dalam mengidentifikasi
risiko rnata uang asing yang memenuhi kualifikasi sebagai risiko yang dilindung nilai dalarn
lindung nilai investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri.

05. PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran mernperkenankan


entitas untuk menetapkan instrumen keuangan derivatif atau nonderivatif (atau kombinasi
dari instrumen keuangan derivatif dan nonderivatif) sebagai instrurnen lindung nilai atas

Hal i11i me11jadi kasus rmtuk laporan kcum1gat1 ko1rsolidasiat1, laporan kerianganyang matra investasi seperti i11vesrasi
pada entitas asosiasi ata11 investasipada ve11tura bersama dicatat me11gg111rakanmetode ekuitas dan laporat1 keum1gan
yang mentakup cabang atau operasi bersama sebagaimana didefir1isika11 dalam PSAK 66: Pengaturan Bersama,
··-·-·····-··········-·-·-·········-··-·-·-·-·-·-······-----·-·-·-·-·-·-················· ··-·-·-·-·-·····--·-·····-·-·-·-·-·-·--·-···-···:·-··~---········
··-··
Hak Cipta © 201 B !KATAN AKUNTAN !NDONES!A - Difarang memfoto-kopi atau memperbanyak 13.1
risiko mata uang asing. Interpretasi ini memberikan panduan tentang kapan, dalam suatu
kelompok usaha, instrumen lindung nilai atas investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri
dapat memenuhi kuallfikasi. akuntansi lindung nilai.

06. PSAK 10; PengaruhPerubahan Kurs Valuta Asing dan PSAK55: Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran mensyaratkan jumlah kumulatif yang diakui dalam penghasilan
komprehensif lain terkait dengan selisih kurs yang timbul pada penjabaran basil dan posisi
keuangan kegiatan usaha Juar negeri, serta keuntungan atau kerugian instrumen lindung nilai
yang ditentukan sebagai lindung nilai investasi neto yang efektif untuk direklasifikasi dari
ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi ketika entitas induk melepas kegiatan
usaha luar negeri. Interpretasi ini memberikan paduan bagaimana entitas menentukan jumlah
yang akan direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi baik instrumen lindung nilai maupun item
yang dilindung nilai.

Ruang Lingkup

07. Interpretasi ini diterapkan untuk entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko
mata uang asing yang timbul dari investasi netonya dalam kegiatan usaha luar negeri dan
berkeinginan dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai dengan PSAK 55:
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Untuk mernudahkan, Interpretasi ini
mengacu pada suatu entitas sebagai entitas induk dan laporan keuangan yang mencakup aset
neto kegiatan usaha luar negeri merupakan Japoran keuangan konsolidasian. Semua acuan
pada entitas induk diterapkan secara setara pada entitas yang memiliki investasi neto dalam
kegiatan usaha luar negeri yang merupakan ventura bersarna, entitas asosiasi, atau entitas
cabang.

08. Interpretasi ini diterapkan hanya untuk lindung nilai atas investasi neto dalam
kegiatan us aha·luar negeri; ha! ini tidak diterapkan dengan analogi untuk akuntansi !indung
nilai lain.

Permasalahan

09. Investasi dalam kegiatan usaha luar negeri mungkin dilaksanakan secara langsung
oleh entitas induk atau tidak langsung oleh entitas anaknya. Permasalahan yang disampaikan
dalam Interpretasi ini adalah:
(a) · sifat risikoyang dilindung nilai dan jumlah item yang dilindung nilai yang mana hubungan
lindung nilai ditetapkan:
(i) apakah entitas induk dapat menetapkan sebagai risiko yang dilindung nilai hanya
atas selisih kurs yang timbul dari perbedaan antara mata uang fungsional entitas
induk clan kegiatan usaha luar negerinya, atau apakah entitas induk juga dapat
menetapkan . sebagai risiko dilindung nilai atas selisih kurs yang timbul dari
perbedaan antara mata uang penyajian laporan keuangan konsolidasian entitas
induk dan mata uang .fungsional kegiatan usaha luar. negeri.
(ii) jika entitas induk melakukan kegiatan usaha luar negeri secara tidak langsung,
apakah risiko yang dilindung nilai mencakup hanya selisih kurs yang timbul dari
perbedaan mata uang fungsional antara kegiatan usaha luar negeri dan entitas
induk terdekat, atau apakah risiko lindung nilai juga dapat mencakup setiap selisih
kurs antara mata uang fungsional kegiatan usaha luar negeri dan entitas induk
antara atau entitas induk akhir (yaitu apakah fakta bahwa investasi neto dalam
kegiatan usaha luar negeri yang dilakukan melalui entitas induk mempengaruhi
risiko ekonomik terhadap entitas induk akhir).
(b) dimana dalam suatu kelompok usaha instrumen lindung nilai dapat dilaksanakan:
(i) apakah suatu hubungan akuntansi lindung nilai yang memenuhi syarat dapat
ditetapkan harrya jika entitas melakukan lindung nilai atas investasi netonya
merupakan suatu pihak dari instrumen lindung nilai atau apakah setiap entitas
·-·-·-------~----·--·-·····-------------···--·-·-------------·------·-·-··--------·--------·-----------·--------·----------------------·-·-·-----·----------··
13.2 Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang memfoto-kapi atau memperbanyak
dalam kelompok usaha tersebut, tanpa memperhatikan mata uang fungsionalnya,
dapat memiliki instrumen lindung nilai tersehut;
(ii) apakah sifat instrumen lindung nilai (derivatif atau nonderivatif) atau metode
konsolidasi mempengaruhi penilaian atas efektivitas lindung riilai.
(c) · berapa jumlah yangdireklasifikas! dari ekuitas ke laba rugi sebaga! penyesuaian rek/asifikasi
dalam pelepasan kegiatan usaha Iuar negeri:
(i) ketika pelepasan suatu kegiatan usaha luar negeri yang dilindung nilai, berapa
jumlah dari cadangan penjaharan mata uang asing entitas induk terkait dengan
. instrumen lindung nilai dan kegiatan usaha luar negeri direklasifikasi dari ekuitas
ke laba rugi dalam laporan keuangan konsolidasian entitas induk:
(ii) apakah metode konsolidasi mempengaruhi penentuan jumlah yang direklasifikasi
dari ekuitas ke [aba rugi.

INTERPRETASI

Sifat Risiko yang Dilindung Nilai dan Jumlah Item yang Dilindung Nilai untuk Hubungan
Lindung Nilai yang Dapat Ditetapkan

IO. Akuntansi lindung nilai hanya dapat diterapkan jika terdapat selisih kurs yang
timhul antara mata uang fungsional kegiatan usaha luar negeri dan mata uang fungsional
entitas induk.

11. Dalam lindung nilai risiko mata uang asing yang timbul dari investasi neto dalam
kegiatan usaha luar negeri, item yang dilindung nilai dapat berupa suatu jumlah aset neto yang
setara atau kurang dari jumlah tercatat aset neto kegiatan usaha luar negeri dalam laporan
keuangan konsolidasian entitas induk. Jumlah tercatat aset neto kegiatan usaha luar negeri
yang dapat ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai dalam laporan keuangan konsolidasian
suatu entitas induk bergantung pada apakah terdapat entitas induk yang lebih rendah dari
entitas yang melakukan kegiatan usaha Juar negeri yang telah menerapkan akuntansi lindung
nilai untuk seluruh atau sehagian aset neto, serta akuntansi tersehut telah dilaksanakan dalam
laporan keuangan konsolidasian entitas induk.

12. Risiko yang dilindung nilai dapat ditetapkan sebagai eksposur mata uang asing
yang timhul antara mata uang fungsional kegiatan usaha luar negeri dan mata uang fungsional
setiap entitas induk (entitas induk terdekat, entitas induk antara, atau entitas induk akhir)
dari kegiatan usaha luar negeri tersebut. Fakta bahwa investasi neto dimiliki melalui suatu
entitas induk antara tidak mempengaruhi slfat risiko ekonomik yang timhul dari eksposur
mata uang asing terhadap entitas induk akhir.

13. Eksposur risiko mata uang asing yang timbul dari investasi neto dalam kegiatan
usaha luar negeri dapat memenuhi syarat sebagai akuntansi lindung nilai hanya dalam
laporan keuangan konsolidasian. Oleh karena itu, jika aset neto yang sama dari suatu keglatan
usaha luar negeri dilindung nilai oleh lehih dari satu entitas induk dalam kelompok usaha
(sehagai contoh, baik oleh entitas induk langsung maupun entitas induk tidak langsung)
untuk risiko yang sama, maka hanya satu huhungan lindung nilai yang · akan memenuhi
sebagai akuntansi lindung nilai dalam laporan keuangan konsolidasian entitas induk akhir.
Hubungan lindung nilai ·yang ditetapkan oleh satu entitas induk · dalam laporan keuangan
konsolidasiannya tidak perlu dilaksanakan oleh entitas induk lain yang lebih tinggi. Akan
tetapi, jika tidak dilaksanakan oleh entitas induk yang lebih tinggi, maka akuntansi lindung
nilai yang diterapkan oleh entitas induk yang lebih rendah dibalik sebelum akuntansi lindung
nilai entitas induk yang lebih tinggi diakui.

····---·-·--······----··--········----·-········----··---·-····---··-····-····-·-··-···--·····--··---········--··---············----··········------~·-------
Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA''- Di/arang memfoto-kopi atau memperbanyak 13.3
---------------~!~~~~~-~!~!_!~~!:~!~~~-~!:!_<?.__~~~~--~-~~!~!.~-~--~-~~!":'~-~~~-~-~~~~~~-------------------~~-~-~--'.~------------·

Dimana lnstrumen Lindung Nilai Dapat Dilaksanakan

14. Suatu instrumen derivatif atau nonderivatif (atau kombinasi dari instrumen derivatif
dan nonderivatif) dapat · ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam suatu lindung nilai
investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri. Instrumen lindung nilai dapat dimiliki oleh
setiap entitas atau entitas-entitas dalam kelompok usaha, sepanjang terpenuhinya persyaratan
penetapan, dokumentasi, dan efektivitas dalam PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran paragraf 88 yang terkait dengan lindung nilai investasi neto. Khususnya, strategi
lindung nilai dalam kelompok usaha harus secara jelas didokumentasikan karena kemungkinan
perbedaan penetapan pada tingkatan berbeda dari kelompok usaha tersebut.

15. Untuk tujuan penilaian efektivitas, perubahan nilai dari instrumen lindung nilai
terkait dengan risiko valuta asing dihitung dengan mengacu pada mata uang fungsional
entitas induk terhadap mata uang fungsional entitas induk dari risiko yang dilindung nilai
yang diukur, sesuai dengan dokumentasi akuntansi lindung nilai. Bergantung pada dimana
instrumen lindung nilai dilaksanakan, jika tidak terdapat akuntansi Jindung nilai, maka
perubahan nilai total tersebut mungkin diakui dalam laba rugi, penghasilan' komprehensif
lain, atau keduanya. Akan tetapi, penilaian efektivitas tidak dipengaruhi apakah perubahan
nilai dari instrumen lindung nilai diakui dalam laba rugi atau penghasilan komprehensif lain.
Sebagai bagian dari penerapan akuntansi lindung nilai, total bagian efektif dari perubahan
tersebut dimasukkan dalam penghasilan komprehensif lain. Penilaian efektivitas tidak
dipengaruhi oleh apakah instrumen lindung nilai adalah instrumen derivatif atau nonderivatif
atau oleh metode konsolidasi.

Pelepasan Kegiatan Usaha Luar Negeri yang· Dilindung .Nilai

16. Ketika kegiatan usaha Iuar negeri yang dilindung nilai dilepaskan, maka jumlah
yang direklasifikasi dari cadangan penjabaran mata uang asing ke laba rugi sebagai penyesuaian
reklasifikasi dalam Iaporan keuangan konsolidasian entitas induk terkait dengan instrumen
lindung nilai adalah jumlah yang dipersyaratkan untuk diidentifikasi oleh PSAK 55: Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 102. [umlah tersebut merupakan keuntungan
atau kerugian kumulatif dari instrumen lindung nilai yang ditentukan sebagai suatu lindung
nilai efektif

17. Iurnlah yang direklasifikasi dari cadangan penjabaran mata uang asing ke laba
rugi dalam laporan keuangan konsolidasian entitas induk terkait dengan investasi neto dalam
kegiatan usaha luar negeri tersebut sesuai dengan PSA.K 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta
Asing paragraf 48 merupakan jumlah yang termasuk dalam cadangan penjabaran mata uang
asing entitas induk terkait dengan kegiatan usaha luar negeri. Dalam laporan keuangan
konsolidasian entitas induk akhir, jumlah gabungan neto yang diakui dalam cadangan
penjabaran mata uang asing terkait semua kegiatan usaha luar negeri, tidak dipengaruhi oleh
metode konsolidasi. Akan tetapi, apakah entitas induk akhir menggunakan metode konsolidasi
langsung atau metode konsolidasi bertahap2 dapat mempengaruhi jumlah yang dimasukkan
dalam cadangan penjabaran mata uang asingnya terkait dengan suatu kegiatan usaha luar
negeri individual. Penggunaan metode konsolidasi bertahap dapat mengakibatkan jumlah
yang direklasifikasi ke laba rugi berbeda dari jumlah yang digunakan untuk menentukan
efektivitas lindung nilai. Perbedaan ini dapat dieliminasi dengan menentukan jumlah yang
terkait dengan kegiatan usaha luar negeri yang seharusnya muncul jika menggunakan metode

2 Metode ko11solidasi /m1gs11ng adala/1 metode korrsolidasi yarrg mana laporan ke111mga11 kegiatan usaha luar negeri
dijabarkan la11gsu11g ke dalmn mala 11a11g fimgsio11al dari e11tiras i11d11k aklrir. Metode korrsolidasi bertalrap adalah.
metode korrsolidasi yarrg mana Iaporan ke11mrgm1 kegiatan usaha luar negeri pertama-tama dijabarka11 ke dalam main
uarrg frmgsio11al entitas irrduk antara dan kemudion dijabarkan ke dalam mata 11a11g fimgsiona/ e11titas lnduk aklrir
(atau main 1lllng pe11yajian, jika beroeda).

···-···---~3:4-------··H~~-ci~~-©-2018-1AATA N-AKU~TAN-iNo~~ES-IA·=-~~~~~;-~;,;;;~;~~ic~~i-~1~~-~~~~~;;;~~;~;;··-·-------
0
konsolidasi langsung. Penyesuaian ini tidak disyaratkanPSAK 10: Pengaruh Perubohan Kurs
Valuta Asing. Akan tetapi, hat tersebut merupakan pilihan kebijakan akuntansi yang diikuti
secara konsisten untuk seluruh investasi neto.

TANGGAL EFEKTIF

18. Entitas rnenerapkan Interpretasi ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Ianuari 2012. Penerapan dini diperkenankan. Jika entitas menerapkan
Interpretasi ini untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2012, maka fakta
tersebut diungkapkan.

18A. Dikosongkan.

18B. Dikosongkan.

KETENTUAN TRANSISI

19. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
menentukan bagaimana entitas menerapkan suatu perubahan dalam kebijakan akuntansi
yang dihasilkan dari penerapan awal suatu Interpretasi. Entitas tidak disyaratkan untuk
tunduk pada persyaratan tersebut ketika pertama kali menerapkan Interpretasi ini. Jika entitas
telah menetapkan instrumen lindung nilai sebagai suatu lindung nilai atas investasi neto,
tetapi lindung nilai tersebut tidak memenuhi kondisi untuk akuntansi lindung nilai dalam
Interpretasi ini, maka entitas menerapkan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran untuk menghentikan akuntansi Hndung nilai secara prospektif.

··-·-·-··-·--······---------········-------·········--------···------------··········--------····-·-·----------·········--··-----······-·-·-·-··-·~--······
Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INOONESIA - Di/arang memfala-kopi atau memperbanyak 13.5
PEDOMAN PENERAPAN

Pedoman Penerapan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ISAK 13.

PPOl. Panduan Penerapan ini mengilustrasikan penerapan Interpretasi ini dengan


menggunakan struktur korporasi yang diilustrasikan di bawah ini. Dalam seluruh kasus,
hubungan lindung nilai yang digambarkan akan diuji efektivitasnya sesuai dengan PSAK 55:
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, meskipun pengujian tersebut tidak dibahas
dalam Pedoman Aplikasi ini. Entitas induk yang menjadi entitas induk akhir, menyajikan
laporan keuangan konsolidasiannya dalam mata uang fungsional rupiah IDR. Masing-masing
entitas anak dimiliki secara penuh. Investasi neto Entitas Induk sebesar Rp500 juta pada
Entitas Anak B (mata uang fungsional poundsterling (GBP)) termasuk Rpl59 juta yang
setara dengan investasi neto Entitas Anak B sebesar US$300 juta pada Entitas Anak C (mata
uang fungsional dollar Amerika (USD)). Dengan kata lain, aset neto Entitas Anak B selain
investasinya pada Entitas Anak C adalah Rp341 juta.

Sifat Risiko yang Dilindung Nilai untuk Hubungan Lindung Nilai yang Dapat Ditetapkan
(Paragraf 10-13)

PP02. Entitas Induk dapat melakukan lindung nilai atas investasi netonya pada setiap
Entitas Anak A, B, dan C untuk risiko valuta asing antara mata uang fungsional mereka
(berturut-turut adalah yen Jepang (JPY), poundsterling (GBP) dan dollar Amerika Serikat
(USD)) dan rupiah. Sebagai tambahan, Entitas Induk dapat melindung nilai risiko valuta asing
USD/GBP antara mata uang fungsional Entitas Anak B dan Entitas Anak C. Dalam laporan
konsolidasiannya, Entitas Anak B dapat melindung nilai investasi netonya pada Entitas Anak
C untuk risiko valuta asing antar mata uang fungsionalnya yaitu dollar AS dan poundsterling.
Pada contoh berikut risiko yang ditetapkan adalah risiko valuta asing spot karena instrumen
lindung nilai bukan merupakan derivatif [ika instrumen lindung nilai adalah kontrak forward,
maka Entitas Induk dapat menetapkan risiko valuta asing forward.

Entitas Induk
mata uang fungsional IDR

¥4-00.000~

Entitas Anak A Entitas Anak B


mata uang fungsional JPY mata uang fungsional GBP

US$300juta ekuivalen
dengan Rpl59 juta

Entitas Anak C
mata uang fungsional USD

·----·--------•-----··-------------·-·-----------------------------------------------------------------------------------------·-----------··-·-·-·-··----------
.-:i3. 6 Hak Clpta e 2018·1KATANAKUNTAN ·INDONESlA - Di/arang memfoto-kopi atau memperbanyak
Jumlah Item yang Dilindung Nilai untuk Hubungan Lindung Nilai yang Dapat Ditetapkan
(Paragraf 10-13)

PP03. Entitas Induk mengharapkan untuk melakukan lindung nilai risiko valuta asing
atas investasi neto pada Entitas Anak C. Diasumsikan bahwa Entitas Anak A memiliki
pinjaman eksternal sebesar US$300 juta. Aset neto Entitas Anak A pada awal periode
pelaporan sebesar ¥400,000 juta termasuk hasil pinjaman eksternal sebesar US$300 juta.

PP04. Item yang dilindung nilai dapat berupa suatu jumlah dari aset neto yang setara
atau lebih kecil dari jumlah tercatat investasi neto Entitas Induk pada Entitas Anak C (US$300
juta) dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Dalam laporan keuangan konsolidasian,
Entitas Induk dapat menetapkan pinjaman eksternal US$300 juta di Entitas Anak A sebagai
suatu lindung nilai dari risiko valuta asing spot IDR/USD, yang terkait dengan investasi
netonya pada Entitas Anak C sebesar US$300 juta. Dalam kasus ini, baik selisih kurs IDR/
USD pinjaman eksternal US$300 juta di Entitas Anak A dan selisih kurs IDR/USD investasi
neto US$300 juta pada Entitas Anak C dimasukkan dalam cadangan penjabaran mata uang
asing dalam laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk setelah penerapan · akuntansi
lindung nilai.

PPOS. Jika tidak ada akuntansi lindung nilai, maka total selisih kurs USD/IDR pinjaman
eksternal US$300 juta di Entitas Anak A akan diakui pada laporan keuangan konsolidasian
Entitas Induk sebagai berikut:
· perubahan kurs spot USD/JPY, dijabarkan ke rupiah dalam laba rugi, dan
perubahan kurs spot JPY/IDR dalam penghasilan komprehensif lain.
Selain penetapan di paragraf PP04, dalam laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk
dapat rnenetapkan pinjaman eksternal US$300 juta di Entitas Anak A sebagai lindung nilai
atas risiko valuta asing spot GBP/USD antara Entitas Anak C dan Entitas Anak B. Dalam
kasus ini, total selisih kurs USD/IDR atas pinjaman eksternal US$300 juta di Entitas Anak A
diakui dalam laporan keuangan konsolidasi Entitas Induk sebagai berikut:
perubahan kurs spot GBP/USD dalarn cadangan penjabaran mata uang asing terkait
dengan Entitas Anak C,
perubahan kurs spot GBPl]PY, dijabarkan ke rupiah, dalam laba rugi, dan
perubahan kurs valuta asing spot JPY/IDR dalam penghasilan komprehensif Jain.

PP06. Entitas Induk tidak dapat menetapkan pinjaman eksternal US$300 juta di Entitas
Anak A sebagai lindung nilai alas risiko valuta asing spot IDR/USD dan risiko valuta asing
spot GBP/USD bersamaan dalarn laporan keuangan konsolidasiannya. lnstrumen lindung nilai
tunggal hanya dapat sekali saja ditetapkan untuk melindung nilai alas risiko yang sama.
Entitas Anak B tidak dapat menerapkan akuntansi lindung nilai dalam laporan keuangan
konsolidasiannya karena instrumen lindung nilai dilakukan di Juar kelornpok usaha yang
terdiri dari Entitas Anak B dan Entitas Anak C.

Dimana dalam Kelompok Usaha Instrumen Lindung Nilai Dapat Dilaksanakan (Paragraf
14 dan 15)?

PP07. Seperti dijelaskan di paragraf PPOS, total perubahan nilai risiko valuta asing
pinjarnan eksternal US$300 juta di Entitas Anak A dicatat dalam laba rugi (risiko spot USD/
JPY) dan penghasilan komprehensif lain (risiko spot IDR/JPY) dalarn laporan keuangan
konsolidasian Entitas Induk jika tidak ada akuntansi lindung nilai. Kedua jumlah tersebut
dimasukkan untuk tujuan penilaian efektivitas lindung nilai yang ditetapkan di paragraf PP04
karena perubahan nilai instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai dihitung dengan
mengacu pada rupiah (rnata uang fungsional Entitas Induk terhadap dollar AS (mata uang
fungsional Entitas Anak C), sesuai dengan dokumentasi lindung nilai. Metode konsolidasi
(metode langsung atau rnetode bertahap) tidak mempengaruhi penilaian efektivitas lindung
nilai tersebut.

····----·-·-·-·-·-····-·-·-·-·-······························----·-·-·-·-·-····-·-··--·-·········--·-·-·-············-·-·-·-·-·-·-·-·-·-·-·-··-·-·-~-·-·······
Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang mamfoto-kopi atau memperllanyak 13.7 ·
Jumlah yang Direklasifikasi ke Laba Rugi Pada Pelepasan Kegiatan Usaha Luar Negeri
(Paragraf 16 dan 17)

PP08. Ketika Entitas Anak C dilepaskan, jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi dalam
laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk dari Cadangan Penjabaran Mata Uang Asing
(CPMUA) adalah:
(a) terkait pinjaman eksternal US$300 juta Entitas Anak A, jumlah yang disyaratkan PSAK
55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran diidentifikasi, yaitu total perubahan
nilai atas risiko valuta asing yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain
sebagai bagian efektif dari Hndung nilai; dan
(b) terkait investasi neto US$300 juta pada Entitas Anak C, jumlah tersebut ditentukan
oleh metode konsolidasi. Jika Entitas Induk menggunakan metode langsung, maka
CPMUA terkait Entitas Anak C ditentukan secara langsung dengan kurs IDR/USD.
Jika Entitas Induk menggunakan metode bertahap, maka CPMUA terkait Entitas Anak
C ditentukan dengan CPMUA yang diakui oleh Entitas Anak B yang mencerminkan
kurs GBP/USD, dijabarkan ke mata uang fungsional Entitas Induk menggunakan kurs
IDR/GBP. Penggunaan metode konsolidasi bertahap oleh Entitas Induk dalam periode
sebelumnya tidak mensyaratkan atau menghindarkan Entitas Induk untuk menentukan
jumlah CPMUA yang akan direklasifikasi ketika Entitas Induk melepaskan Entitas Anak
C sebagai jumlah yang akan diakui jika Entitas Induk selalu menggunakan metode
langsung, bergantung pada kebijakan akuntansinya.

Lindung Nilai Lebih dari Satu Kegiatan Usaha Luar Negeri (Paragraf 11, 13 dan 15)

PP09. Contoh berikut mengilustrasikan bahwa dalam laporan keuangan konsolidasian


Entitas Induk, risiko yang dapat dilindung nilai selalu risiko antara mata uang fungsional
Entitas Induk (rupiah) dan mata uang fungsional Entitas Anak B dan C. Terlepas bagaimana
lindung nilai ditetapkan, jumlah maksimum lindung nilai yang efektif untuk dimasukkan
ke cadangan penjabaran mata uang asing dalam laporan keuangan konsolidasian Entitas
Induk ketika kedua kegiatan usaha luar negeri dilindung nilai adalah US$300 juta untuk
risiko IDR/USD dan Rp341 juta untuk risiko IDR/GBP. Perubahan lain terhadap nilai yang
disebabkan karena perubahan kurs dimasukkan ke laba rugi konsolidasian Entitas Induk.
Tentu dimungkinkan bagi Entitas Induk untuk menetapkan US$300 juta hanya untuk
perubahan kurs spot USD/GBP atau RpSOO juta hanya untuk perubahan kurs spot GBP/IDR.

Entitas Induk yang Memililti lnstrumen Lindung Nilai USD dan GBP

PPlO. Entitas Induk. mungkin berharap untuk melindung nilai risiko valuta asing terkait
dengan investasi netonya pada Entitas Anak B, begitu juga dengan Entitas Anak C. Diasumsikan
bahwa Entitas Induk. memegang instrumen lindung nilai yang sesuai yang didenominasi dalam
dollar AS dan poundsterling yang dapat ditetapkan sebagai lindung nilai atas investasi netonya
pada Entitas Anak B dan Entitas Anak C. Penetapan lindung nilai dapat dilakukan oleh Entitas
Induk. dalam laporan keuangan konsolidasiannyatermasuk.sebagai berikut, tetapi tidak terbatas
pada:
(a) Instrumen lindung nilai US$300 juta ditetapkan sebagai lindung nilai atas investasi neto
US$300juta pada Entitas Anak C dengan risiko eksposur valuta asing spot (IDR/USD)antara
Entitas Induk. dan Entitas Anak C serta sampai dengan·Rp341 juta instrumen lindung nilai
ditetapkan sebagai lindung nilai atas investasineto Rp341 juta pada Entitas Anak B dengan
risiko eksposur valuta asing spot (IDR/GBP) antara Entitas Induk dan Entitas Anak B.
(b) Instrumen lindung nilai US$300 juta yang ditetapkan sebagai lindung nilai atas investasi
neto US$300 juta pada Entitas Anak C dengan risiko eksposur valuta asing spot (GBP/
USD) antara Entitas Anak B dan Entitas Anak C serta sampai dengan Rp500juta instrumen
lindung nilai yang ditetapkan sebagai lindung nilai investasi neto RpSOO juta pada Entitas
Anak B dengan risiko atas eksposur valuta asing spot (IDR/GBP) antara Entitas Induk.
dengan Entitas Anak B.
---········"f"ffl~·-··························------·-···································--·-··-·---
.. -----------------------------------··-·-·-------------··-----·
!il1l 13.8 Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi a/au memperbanyak
PPll. Risiko IDR/USD terhadap investasi neto Entitas Induk pada Entitas Anak C
merupakan risiko yang berbeda dari risiko IDR/GBP terhadap investasi neto Entitas Induk
pada Entitas Anak B. Narnun, dalam kasus yang dijelaskan di paragraf PPlO(a), dengan
penetapan instrumen lindung nilai USD yang dimiliki, Entitas Induk telah secara penuh
melakukan Hndung nilai risiko IDR/USD atas investasi netonya pada Entitas Anak C. Jika
Entitas Induk juga menetapkan instrumen GBP yang dimilikinya sehagai lindung nilai atas
RpSOO .juta investasi netonya pada Entitas Anak B, maka Rp159 juta dari investasi neto
tersebut yang menggamharkan setara GBP dengan investasi neto USD dalam Entitas Anak
C akan dilindung nilai dua kali untuk risiko GBP/IDR dalam laporan keuangan konsolidasian
Entitas Induk ..

PP12. Dalam kasus yang digambarkan di paragraf PPlO(b), jika Entitas Induk menetapkan
risiko lindung nilai sebagai eksposur valuta asing spot (GBP/USD) antara Entitas Anak B dan
Entitas Anak C, maka hanya bagian GBP/USD atas perubahan nilai dari instrumen lindung
nilai US$300 juta yang dimasukkan dalam cadangan penjabaran mata uang asing Entitas
Induk terkait dengan Entitas Anak C. Perubahan yang tersisa (setara dengan perubahan GBP/
IDR atas Rpl59 juta) dimasukkan dalam laba rugi konsolidasian Entitas Induk, sebagaimana
dijelaskan di paragraf PPOS. Disebabkan penetapan risiko USD/GBP antara Entitas Anak B
dan C tidak memasukkan risiko GBP/IDR, Entitas Induk juga dapat menetapkan sampai
RpSOO juta atas investasi netonya pada Entitas Anak B dengan risiko eksposur valuta asing
spot (GBP/IDR) antara Entitas Induk dan Entitas Anak B.

Entitas Anak B Memiliki lnstrumen Lindung Nilai USD

PP13. Diasumsikan hahwa Entitas Anak B memiliki pinjaman ekstemal US$300 juta,
yang mana hasilnya dialihkan kepada Entitas Induk melalui pinjaman antar perusahaan
yang didenominasi dalam poundsterling. Disehahkan aset dan liabilitas meningkat sebesar
Rp 159 juta, aset neto Entitas Anak B tidak berubah. Entitas Anak B dapat menetapkan
pinjaman ekstemal tersebut sebagai lindung nilai atas risiko GBP/USD terhadap investasi
netonya pada Entitas Anak C dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Entitas Induk dapat
mempertahankan penetapan Entitas Anak B atas instrumen lindung nilai tersebut sebagai
lindung nilai atas US$300 juta investasi neto pada Entitas Anak C untuk risiko GBP/USD
(lihat paragraf 13) serta Entitas Induk dapat menetapkan instrumen lindung nilai GBP yang
dimilikinya sebagai lindung nilai atas seluruh RpSOO juta investasi netonya pada Entitas Anak
B. Lindung nilai pertama ditetapkan oleh Entitas Anak B akan dinilai dengan mengacu pada
mata uang fungsional Entitas Anak B (poundsterling), dan lindung nilai kedua yang ditetapkan
oleh Entitas Induk akan dinilai dengan mengacu pada mata uang fungsional Entitas Induk
(rupiah). Dalam kasus ini, hanya risiko GBP/USD terhadap investasi neto Entitas Induk pada
Entitas Anak C yang telah dilindung nilai dalam laporan keuangan konsolidasian Entitas
Induk dengan instrumen lindung nilai USD, bukan seluruh risiko IDR/USD. Oleh karena
itu, seluruh risiko IDR/GBP dari investasi neto Entitas Induk pada Entitas Anak B sebesar
Rp500 juta dapat dilindung nilai dalarn laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk.

PP14. Namun, akuntansi untuk utang Entitas Induk Rpl59 juta kepada Entitas Anak
B harus juga dipertimbangkan, Jika pinjaman Entitas Induk tidak dipertimhangkan sebagai
bagian dari investasi netonya pada Entitas Anak B karena tidak memenuhi kondisi dalam
PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing paragraf 15, maka selisih kurs GBP/IDR
yang timbul pada penjaharan tersebut akan dimasukkan dalam laba rugi konsolidasian
Entitas Induk. Jika utang Rp159 juta kepada Entitas Anak B tersebut adalah bagian yang
dipertimbangkan dari investasi neto Entitas Induk, maka investasi neto seharusnya hanya
Rp341 juta dan jumlah yang dapat tetapkan oleh Entitas Induk sebagai item yang dilindung
nilai untuk risiko GBP/IDR akan berkurang dari RpSOO juta menjadi Rp341 juta.

.. ·······················································~---·-······
------·-··-----·-···-···--···---·-·-·--------·····---·-········-··························
Hak Cipta © 2018 !KATAN AKUNTAN INOONESIA - Di/arang memforo-kopiatau memperbanyak 13.9 ~
PP15. Jika Entitas Induk membalik hubungan lindung nilai ·yang ditetapkan oleh
Entitas Anak B, maka Entitas Induk dapat menetapkan pinjaman eksternal US$300 juta yang
dilakukan oleh Entitas Anak B sebagai lindung nilai atas investasi neto US$300 juta pada
Entitas Anak C untuk risiko IDR/USD dan menetapkan instrumen lindung nilai GBP yang
dimilikinya sendiri sebagai suatu lindung nilai hanya sampai Rp341 juta dari investasi neto
pada Entitas Anak B. Dalam kasus ini efektivitas kedua lindung nilai akan dihitung dengan
mengacu pada mata uang fungsional Entitas Induk {rupiah). Akibatnya, perubahan USD/GBP
terhadap nilai pinjarnan eksternal yang dilakukan Entitas Anak B dan perubahan GBP/IDR
terhadap nilai pinjaman Entitas Induk kepada Entitas Anak B (ekuivalen dengan total USD/
IDR) akan dimasukkan dalam cadangan penjabaran mata uang asing dalam laporan keuangan
konsolidasian Entitas Induk. Disebabkan Entitas Induk telah sepenuhnya melindung nilai
risiko IDR/USD atas investasi netonya pada Entitas Anak C, Entitas Induk -hanya dapat
melindung nilai sampai Rp341 juta untuk risiko IDR/GBP atas investasi netonya pada Entitas
Anak B.

·-----------~------------------------------------------------···-·······----·-············-·····------·:····------··-·-------------------------------------
13.10 Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN lNDONESIA - Dilarang memfot6-kopi atau mempelbanyak
CONTOH ILUSTRATIF

Conteh ini melengkapi, tetapi bukan bagian dari, ISAK 13.

PELEPASAN KEGIATAN USAHA LUAR NEGERI {PARAGRAF 16 DAN 17)

CIOl. Contoh ini menjelaskan penerapan paragraf 16 dan 17 dalam hubungannya


dengan penyesuaian reklasifikasi pada pelepasan kegiatan usaha luar negerl.

Latar Belakang

CI02. Contoh ini mengasumsikan struktur kelompok usaha yang dijelaskan dalam
Pedoman Aplikasi dan Entitas Induk menggunakan pinjaman USD di Entitas Anak A untuk
melindung nilai risiko IDR/USD atas investasi neto pada Entitas Anak C dalam laporan
keuangan konsolidasiannya. Entitas Induk menggunakan metode konsolidasi bertahap.
Diasumsikan bahwa lindung nilai telah sepenuhnya efektif dan akumulasi perubahan seluruh
USD/IDR atas instrumen lindung nilai sebelum pelepasan Entitas Anak C adalah Rp24 juta
(keuntungan). Hal ini sesuai dengan turunnya nilai investasi neto pada Entitas Anak C, ketika
diukur menggunakan mata uang fungsional Entitas Induk (rupiah).

CI03. Jika metode konsolidasi langsung digunakan, maka turunnya investasi neto
Entitas Induk dalam Entitas Anak C sebesar Rp24 juta akan digambarkan secara total dalam
cadangan penjabaran mata uang asing terkait dengan Entitas Anak C dalam laporan keuangan
konsolidasian Entitas Induk, Namun, karena Entitas Induk menggunakan metode bertahap,
penurunan nilai investasi neto pada Entitas Anak C sebesar Rp24 juta akan digambarkan
baik dalam cadangan penjabaran mata uang asing Entitas Anak B yang terkait dengan Entitas
Anak C maupun dalam cadangan penjabaran mata uang asing Entitas Induk terkait Entitas
Anak B.

CI04. Jumlah agregat yang diakui dalam cadangan penjabaran mata uang asing terkait
Entitas Anak B dan C tidak dipengaruhi oleh metode konsolidasi. Diasumsikan menggunakan
metode konsolidasi langsung, cadangan penjabaran mata uang asing untuk Entitas Anak B dan
C dalam laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk adalah Rp62 juta (keuntungan) dan
Rp24 juta (kerugian); menggunakan metode konsolidasi bertahap jumlah tersebut adalah Rp49
juta (keuntungan) dan Rpll juta {kerugian).

Reklasifikasi

CI05. Ketika investasi pada Entitas Anak C dilepaskan, PSAK 55: Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran rnensyaratkan sernua keuntungan Rp24 juta atas instrumen
lindung nilai direklasifikasi ke laba rugi, Dalam hal menggunakan metode bertahap, jumlah
yang direklasifikasi ke laba rugi terkait dengan investasi neto pada Entitas Anak C menjadi
hanya kerugian Rpll juta. Entitas Induk dapat menyesuaikan cadangan penjabaran mata
uang asing Entitas Anak B dan C sebesar Rp 13 juta untuk menyesuaikan dengan jumlah
yang direklasifikasi terkait dengan instrumen lindung nilai dan investasi neto sebagaimana
kasusnya jika digunakan metode konsolidasi langsung, jika hal ini merupakan kebijakan
akuntansi Entitas Induk. Suatu entitas yang tidak melindung nilai investasi netonya dapat
rnembuat reklasifikasi yang sarna.

··------------·-·-·------------------·--------------------·---------------------------------·----------------------·--------------------------------~---------
Hak Cipta © 201 B IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi arau memperbanyak 13.11
___________ _, _

-----------•-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
e-- Hak Cipta © 2018 !KATAN AKUNTAN INDONESIA · . .

Anda mungkin juga menyukai