Anda di halaman 1dari 84

SAK IAI

ONLINE

PSAK 62
KONTRAK ASURANSI

HANYA UNTUK KEPERLUAN IAI


TIDAK UNTUK DIPERJUALBELIKAN
SAK IAI
ONLINE

PSAK 62
KONTRAK ASURANSI
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


KONTRAK ASURANSI PSAK 62

KONTRAK ASURANSI

PSAK 62 (2011): Kontrak Asuransi mengadopsi IFRS 4 Insurance Contracts per


1 Januari 2009 dan disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada tanggal 28 Juni 2011.

Penyesuaian Tahunan PSAK 62 (2014) mengadopsi IFRS 4 efektif per 1 Januari 2014
dan disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 27 Agustus 2014.

Amendemen PSAK 62: Kontrak Asuransi tentang Menerapkan PSAK 71: Instrumen
Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi mengadopsi Amendemen IFRS 4

SAK IAI
Insurance Contracts: Applying IFRS 9 Financial Instruments with IFRS 4 Insurance
Contracts yang diterbitkan IASB pada bulan September 2016 dan disahkan oleh
DSAK IAI pada tanggal 26 Juli 2017.

ONLINE
Standar lain juga memberikan amendemen konsekuensial terhadap PSAK 62.
Amendemen konsekuensial tersebut termasuk PSAK 71: Instrumen Keuangan, dan
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan yang disahkan oleh DSAK
IAI pada tanggal 26 Juli 2017, PSAK 73: Sewa yang disahkan oleh DSAK IAI pada
tanggal 18 September 2017, Amendemen PSAK 1 dan PSAK 25 tentang Definisi
Material yang disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 26 Juni 2019 serta PSAK 74:
Kontrak Asuransi yang disahkan oleh DSAK IAI pada 26 November 2021.

Amendemen PSAK 62 tentang Reformasi Acuan Suku Bunga—Tahap 2 mengadopsi


Interest Rate Benchmark Reform—Phase 2: Amendments to IFRS 9, IAS 39, IFRS 7,
IFRS 4 and IFRS 16 efektif per 1 Januari 2021 dan disahkan oleh DSAK IAI pada
tanggal 16 Desember 2020.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak iii
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


KONTRAK ASURANSI PSAK 62

PENGANTAR

PSAK 62 tentang Kontrak Asuransi telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 28 Juni 2011.

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

Jakarta, 28 Juni 2011


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

SAK IAI
Rosita Uli Sinaga Ketua
Roy Iman Wirahardja Wakil Ketua
Etty Retno Wulandari Anggota
Merliyana Syamsul Anggota

ONLINE
Meidyah Indreswari Anggota
Setiyono Miharjo Anggota
Saptoto Agustomo Anggota
Jumadi Anggota
Ferdinand D. Purba Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Ludovicus Sensi Wondabio Anggota
Eddy R. Rasyid Anggota
Liauw She Jin Anggota
Sylvia Veronica Siregar Anggota
Fadilah Kartikasasi Anggota
G.A. Indira Anggota
Teguh Supangkat Anggota
Yunirwansyah Anggota

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak v
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


KONTRAK ASURANSI PSAK 62

PENGANTAR PENYESUAIAN TAHUNAN

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan Penyesuaian Tahunan atas


PSAK 62 tentang Kontrak Asuransi pada tanggal 27 Agustus 2014.

Jakarta, 27 Agustus 2014


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua


Danil S. Handaya Wakil Ketua

SAK IAI
Djohan Pinnarwan Wakil Ketua
Setiyono Miharjo Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota

ONLINE
Sylvia Veronica Siregar Anggota
Patricia Anggota
Lianny Leo Anggota
Teguh Supangkat Anggota
I. B. Aditya Jayaantara Anggota
P. M. John L. Hutagaol Anggota
Kristianto Andi Handoko Anggota

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak vii
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


KONTRAK ASURANSI PSAK 62

PENGANTAR AMENDEMEN

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan Amendemen PSAK 62:


Kontrak Asuransi tentang Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62:
Kontrak Asuransi dalam rapatnya pada tanggal 26 Juli 2017.

Amendemen PSAK 62: Kontrak Asuransi tentang Menerapkan PSAK 71: Instrumen
Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi merupakan adopsi dari Amendemen
IFRS 4 Insurance Contracts: Applying IFRS 9 Financial Instruments with IFRS 4
Insurance Contracts yang diterbitkan IASB pada bulan September 2016.

SAK IAI Jakarta, 26 Juli 2017


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

ONLINE
Djohan Pinnarwan Ketua
Danil S. Handaya Wakil Ketua
Patricia Anggota
Lianny Leo Anggota
Kristianto Andi Handoko Anggota
Indra Wijaya Anggota
Singgih Wijayana Anggota
Friso Palilingan Anggota
Ersa Tri Wahyuni Anggota
Anung Herlianto Anggota
Nur Sigit Warsidi Anggota
Yunirwansyah Anggota

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak ix
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


KONTRAK ASURANSI PSAK 62

PENGANTAR AMENDEMEN

Amendemen PSAK 71, Amendemen PSAK 55, Amendemen PSAK 60, Amendemen
PSAK 62, dan Amendemen PSAK 73 tentang Reformasi Acuan Suku Bunga—
Tahap 2 telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 16
Desember 2020.

Amendemen ini mengadopsi seluruh pengaturan dalam Interest Rate Benchmark


Reform—Phase2: Amendments to IFRS 9, IAS 39, IFRS 7, IFRS 4 and IFRS 16 efektif
per 1 Januari 2021.

SAK IAI Jakarta, 16 Desember 2020


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

ONLINE
Djohan Pinnarwan Ketua
Indra Wijaya Wakil Ketua
Singgih Wijayana Anggota
Ersa Tri Wahyuni Anggota
Elvia R. Shauki Anggota
Supriyono Anggota
Devi S. Kalanjati Anggota
Hendradi Setiawan Anggota
Alexander Adrianto Tjahyadi Anggota
Dede Rusli Anggota
Endro Wahyono Anggota
Irwan Lawardy Lau Anggota
Bahrudin Anggota
Bambang Eko Budi Prasetyo Anggota

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak xi
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


KONTRAK ASURANSI PSAK 62

PERBEDAAN DENGAN IFRSs

PSAK 62: Kontrak Asuransi mengadopsi seluruh pengaturan dalam IFRS 4 Insurance
Contracts efektif per 1 Januari 2021, kecuali:

1. IFRS 4 paragraf 20B(a), 20C, 20E(b) beserta catatan kakinya dan 35C(b) tentang
menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan hanya persyaratan untuk penyajian
keuntungan dan kerugian dari liabilitas keuangan yang ditetapkan pada nilai
wajar melalui laba rugi tidak diadopsi karena tidak relevan.

2. IFRS 4 paragraf 20L, 20M, 20N dan 35N tentang penerapan IFRS pertama kali

SAK IAI
sesuai IFRS 1: First-time Adoption of International Financial Reporting Standards,
karena IFRS 1 belum diadopsi.

3. IFRS 4 paragraf 20A, 20B, 20G, 20J, 20O, 46 dan 47 tentang tanggal-tanggal

ONLINE
yang digunakan dalam penerapan pengecualian sementara karena tidak relevan.

4. IFRS 4 paragraf 21 tentang asuradur yang telah menerapkan dan akan menerapkan
IFRS untuk pertama kali tidak diadopsi karena tidak relevan.

5. IFRS 4 paragraf 25(a) tentang pengukuran liabilitas asuransi dengan dasar tidak
didiskonto tidak diadopsi karena bertentangan dengan PSAK 28 dan PSAK 36.
Hal ini berdampak penyesuaian atas adopsi Implementation Guidance paragraf
IG17(d), IG17(f), IG26(d) dan IG61.

6. IFRS 4 paragraf 40 tentang ketentuan transisi penerapan pertama kali IFRS


tidak diadopsi karena tidak relevan.

7. IFRS 4 paragraf 41 tentang tanggal efektif. Opsi penerapan dini dihilangkan karena
penerapan dini hanya dapat dilakukan dengan tepat jika seluruh pengaturan
dalam IFRS terkait diadopsi secara bersamaan menjadi SAK.

8. PSAK 62 paragraf 41a tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi penyesuaian.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak xiii
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

9. IFRS 4 paragraf 41A dan 41B tentang tanggal efektif tidak diadopsi karena tidak
relevan.

10. IFRS 4 paragraf 41E tentang tanggal efektif tidak diadopsi karena tidak relevan.
Adopsi IFRS 4 menjadi PSAK 62 telah menggunakan IFRS 4 yang telah
mengakomodir amendemen tersebut.

11. IFRS 4 paragraf IG65D huruf (a) tidak diadopsi dengan alasan yang sama
dengan angka 5.

SAK IAI
ONLINE

xiv Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

DAFTAR ISI

Paragraf
PENDAHULUAN........................................................................................ 01–12
Tujuan...................................................................................................................... 01
Ruang lingkup........................................................................................................ 02–06
Derivatif melekat.................................................................................................... 07–09
Pemisahan komponen deposit............................................................................. 10–12

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN....................................................... 13–35A


Pengecualian sementara dari SAK...................................................................... 13–20
Tes kecukupan liabilitas............................................................................... 15–19

SAK IAI
Penurunan nilai atas aset reasuransi......................................................... 20
Pengecualian sementara dari PSAK 71............................................................. 20A–20Q
Pengecualian sementara dari persyaratan tertentu dalam PSAK 15...... 20O–20Q
Perubahan kebijakan akuntansi........................................................................... 21–29

ONLINE
Tingkat suku bunga pasar kini................................................................... 24
Keberlanjutan praktik yang ada................................................................. 25
Kehati-hatian.................................................................................................. 26
Marjin investasi masa depan...................................................................... 27–29
Shadow accounting........................................................................................ 30
Kontrak asuransi yang diperoleh dalam kombinasi bisnis
atau pengalihan portofolio................................................................................... 31–33
Fitur partisipasi tidak mengikat.......................................................................... 34–35A
Fitur partisipasi tidak mengikat dalam kontrak asuransi..................... 34
Fitur partisipasi tidak mengikat dalam instrumen keuangan.............. 35–35A

PENYAJIAN................................................................................................. 35B–35N
Pendekatan berlapis............................................................................................... 35B–35K
Interaksi dengan persyaratan lainnya........................................................ 35L–35N

PENGUNGKAPAN..................................................................................... 36–39M
Penjelasan atas jumlah yang diakui.................................................................... 36–37
Sifat dan luas risiko yang timbul dari kontrak asuransi................................ 38–39A
Pengungkapan mengenai pengecualian sementara dari PSAK 71............... 39B–39J
Pengungkapan mengenai pendekatan berlapis................................................. 39K–39M

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak xv
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN TRANSISI............................ 40–45


Pengungkapan........................................................................................................ 42–44
Penetapan ulang aset keuangan.......................................................................... 45
Penerapan PSAK 62 dengan PSAK 71.............................................................. 46–49
Pengecualian sementara dari PSAK 71..................................................... 46–47
Pendekatan berlapis...................................................................................... 48–51

LAMPIRAN A: DEFINISI ISTILAH

LAMPIRAN B: DEFINISI KONTRAK ASURANSI

PEDOMAN IMPLEMENTASI

SAK IAI
ONLINE

xvi Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 62

KONTRAK ASURANSI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 62: Kontrak Asuransi terdiri dari paragraf 01–51
dan Lampiran A dan B. PSAK 62 dilengkapi dengan Pedoman Implementasi yang bukan
merupakan bagian dari PSAK 62. Seluruh paragraf dalam PSAK ini memiliki kekuatan
mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur
prinsip-prinsip utama. PSAK 62 harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan memberikan dasar untuk memilih dan menerapkan
kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.

PENDAHULUAN

Tujuan

01. Tujuan Pernyataan ini adalah mengatur pelaporan keuangan kontrak asuransi oleh
setiap entitas yang menerbitkan kontrak asuransi. Pernyataan ini secara khusus mensyaratkan:

SAK IAI
(a) pengembangan terbatas akuntansi asuradur untuk kontrak asuransi.
(b) pengungkapan yang mengidentifikasikan dan menjelaskan jumlah dalam laporan keuangan
asuradur yang timbul dari kontrak asuransi dan membantu pengguna laporan keuangan
untuk memahami jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan dari kontrak
asuransi.

ONLINE
Ruang Lingkup

02. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk:


(a) kontrak asuransi (termasuk kontrak reasuransi) yang diterbitkan dan kontrak reasuransi
yang dimiliki entitas.
(b) instrumen keuangan yang diterbitkan entitas dengan fitur partisipasi tidak mengikat
(discretionary participation feature) (lihat paragraf 35). PSAK 60: Instrumen Keuangan:
Pengungkapan mensyaratkan pengungkapan tentang instrumen keuangan termasuk
instrumen keuangan yang mengandung fitur tersebut.

03. Pernyataan ini tidak mengatur aspek lain akuntansi asuradur seperti akuntansi
untuk aset keuangan yang dimiliki oleh asuradur dan liabilitas keuangan yang diterbitkan
oleh asuradur (lihat PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian, dan PSAK 60: Instrumen
Keuangan: Pengungkapan dan PSAK 71: Instrumen Keuangan), kecuali:
(a) paragraf 20A memperkenankan asuradur yang memenuhi kriteria tertentu untuk
menerapkan pengecualian sementara dari PSAK 71;
(b) paragraf 35B memperkenankan asuradur untuk menerapkan pendekatan berlapis untuk
aset keuangan yang ditetapkan; dan
(c) paragraf 45 memperkenankan asuradur untuk mereklasifikasi pada keadaan tertentu
beberapa atau seluruh aset keuangannya sehingga aset diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi.

04. Entitas tidak menerapkan Pernyataan ini untuk:


(a) jaminan produk yang diterbitkan langsung oleh pabrikan, dealer, atau pengecer (lihat
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan dan PSAK 57: Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi).

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.1
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

(b) aset dan liabilitas pemberi kerja dalam program imbalan kerja (lihat PSAK 24: Imbalan
Kerja dan PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham) dan kewajiban manfaat purnakarya
yang dilaporkan oleh program purnakarya imbalan pasti (lihat PSAK 18: Akuntansi dan
Pelaporan Program Manfaat Purnakarya).
(c) hak kontraktual atau kewajiban kontraktual yang kontinjen pada penggunaan masa
depan, atau hak untuk menggunakan, item nonkeuangan (sebagai contoh: imbalan lisensi,
royalti, pembayaran sewa variabel dan item sejenis), dan termasuk jaminan penyewa
atas nilai residual yang melekat pada sewa (lihat PSAK 19: Aset Takberwujud, PSAK
72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, dan PSAK 73: Sewa).
(d) kontrak jaminan keuangan kecuali pihak penerbit sebelumnya telah menyatakan secara
eksplisit bahwa kontrak tersebut merupakan kontrak asuransi dan telah menerapkan
akuntansi yang berlaku untuk kontrak asuransi, dalam kasus ini penerbit dapat memilih
untuk menerapkan PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 60: Instrumen
Keuangan: Pengungkapan, dan PSAK 71: Instrumen Keuangan atau Pernyataan ini untuk
kontrak jaminan keuangan tersebut. Penerbit dapat menentukan pilihan tersebut kontrak
per kontrak, tetapi pilihan untuk setiap kontrak tidak dapat diubah kembali.
(e) utang atau piutang imbalan kontinjensi dalam kombinasi bisnis (lihat PSAK 22: Kombinasi
Bisnis).
(f) kontrak asuransi langsung yang dimiliki entitas (yaitu kontrak asuransi langsung di
mana entitas merupakan pemegang polis). Akan tetapi, cedant menerapkan Pernyataan
ini untuk kontrak reasuransi yang dimilikinya.

SAK IAI
05. Untuk kemudahan referensi, Pernyataan ini menjelaskan berbagai entitas yang
menerbitkan kontrak asuransi sebagai asuradur, terlepas dari apakah penerbit dianggap sebagai
asuradur untuk tujuan hukum atau untuk pengawasan. Seluruh referensi dalam paragraf
03(a)–03(b), 20A–20Q, 35B–35N, 39B–39M dan 46–49 bagi asuradur dipahami sebagai rujukan
juga bagi penerbit instrumen keuangan yang mengandung fitur partisipasi tidak mengikat.

ONLINE
06. Kontrak reasuransi merupakan suatu jenis kontrak asuransi. Sejalan dengan hal
tersebut, semua acuan dalam Pernyataan ini juga berlaku untuk kontrak reasuransi.

Derivatif Melekat

07. PSAK 71: Instrumen Keuangan mensyaratkan entitas untuk memisahkan beberapa
derivatif melekat dari kontrak utamanya, mengukurnya pada nilai wajar, dan memasukkan
perubahan nilai wajarnya dalam laba rugi. PSAK 71 berlaku untuk derivatif melekat dalam
kontrak asuransi kecuali derivatif melekat tersebut merupakan suatu kontrak asuransi.

08. Sebagai pengecualian persyaratan dalam PSAK 71: Instrumen Keuangan, asuradur
tidak perlu memisahkan dan mengukur pada nilai wajar suatu opsi pemegang polis untuk
menyerahkan kontrak asuransi pada jumlah tetap (atau untuk jumlah yang didasarkan pada
jumlah tetap dan tingkat suku bunga), bahkan jika harga eksekusi berbeda dengan nilai tercatat
dari liabilitas asuransi utamanya. Akan tetapi, persyaratan dalam PSAK 71 berlaku untuk opsi
jual atau opsi penyerahan kas melekat dalam kontrak asuransi jika nilai penyerahan bervariasi
sebagai respon atas perubahan variabel keuangan (seperti harga saham atau harga komoditas
atau indeks saham), atau variabel nonkeuangan yang tidak spesifik untuk suatu pihak dalam
kontrak tersebut. Selanjutnya, persyaratan tersebut juga berlaku jika kemampuan pemegang
polis dalam menyelesaikan opsi jual atau opsi penyerahan kas dipicu oleh perubahan dalam
variabel tersebut (sebagai contoh, opsi jual yang dapat diselesaikan jika indeks pasar modal
mencapai tingkat tertentu).

09. Paragraf 08 berlaku juga untuk opsi penyerahan instrumen keuangan yang
mengandung fitur partisipasi tidak mengikat.

62.2 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

Pemisahan Komponen Deposit

10. Beberapa kontrak asuransi mengandung baik komponen asuransi maupun komponen
deposit. Dalam beberapa kasus, asuradur disyaratkan atau diizinkan untuk memisahkan
komponen tersebut:
(a) pemisahan disyaratkan jika kedua kondisi berikut terpenuhi:
(i) asuradur dapat mengukur komponen deposit (termasuk opsi penyerahan melekat)
secara terpisah (yaitu tanpa mempertimbangkan komponen asuransi).
(ii) kebijakan akuntansi asuradur tidak mensyaratkan untuk mengakui seluruh hak
dan kewajiban yang timbul dari komponen deposit tersebut.
(b) pemisahan diizinkan, tetapi tidak disyaratkan, jika asuradur dapat mengukur komponen
deposit secara terpisah sebagaimana dijelaskan di huruf (a)(i), tetapi kebijakan akuntansi
asuradur mensyaratkan untuk mengakui seluruh hak dan kewajiban yang timbul dari
komponen deposit, terlepas dari dasar yang digunakan untuk mengukur hak dan
kewajiban tersebut.
(c) pemisahan tidak diizinkan jika asuradur tidak dapat mengukur komponen deposit secara
terpisah sebagaimana dijelaskan di huruf (a)(i).

11. Berikut suatu contoh kasus ketika kebijakan akuntansi asuradur tidak mensyaratkan
untuk mengakui seluruh kewajiban yang timbul dari komponen deposit. Cedant menerima
kompensasi kerugian dari reasuradur, tetapi kontrak mewajibkan cedant untuk membayar

SAK IAI
kembali kompensasi tersebut di masa depan. Kewajiban tersebut timbul dari suatu komponen
deposit. Jika kebijakan akuntansi cedant mengizinkan untuk mengakui kompensasi tersebut
sebagai pendapatan tanpa mengakui kewajiban yang timbul, maka pemisahan disyaratkan.

12. Untuk memisahkan kontrak, asuradur menerapkan:


(a) Pernyataan ini untuk komponen asuransi.
(b) PSAK 71: Instrumen Keuangan untuk komponen deposit.

ONLINE
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Pengecualian Sementara dari SAK

13. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
paragraf 10–12 menentukan kriteria yang digunakan oleh entitas dalam mengembangkan
kebijakan akuntansi jika tidak ada PSAK yang secara spesifik berlaku untuk suatu pos. Akan
tetapi, Pernyataan ini mengecualikan asuradur dalam menerapkan kriteria tersebut untuk
kebijakan akuntansi untuk:
(a) kontrak asuransi yang diterbitkan (termasuk biaya akuisisi terkait dan aset takberwujud
terkait, sebagaimana dijelaskan di paragraf 31 dan 32); dan
(b) kontrak reasuransi yang dimiliki.

14. Namun demikian, Pernyataan ini tidak mengecualikan asuradur dari beberapa
implikasi kriteria dalam PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan paragraf 10–12. Khususnya, asuradur:
(a) tidak mengakui setiap provisi untuk kemungkinan klaim masa depan sebagai liabilitas
jika klaim tersebut timbul berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada pada akhir
periode pelaporan (seperti provisi katastrofa dan provisi penyetaraan);
(b) melakukan tes kecukupan liabilitas sebagaimana yang dijelaskan di paragraf 15–19;
(c) menghapus liabilitas asuransi (atau bagian dari liabilitas asuransi) dari laporan posisi
keuangan jika, dan hanya jika, liabilitas tersebut telah habis (yaitu ketika kewajiban yang
diidentifikasi dalam kontrak telah dihentikan atau dibatalkan atau habis masa berlakunya);

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.3
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

(d) tidak saling hapus antara:


(i) aset reasuransi dan liabilitas asuransi terkait; atau
(ii) pendapatan atau beban dari kontrak reasuransi dan beban atau pendapatan dari
kontrak asuransi terkait.
(e) mempertimbangkan apakah aset reasuransi telah mengalami penurunan nilai (lihat
paragraf 20).

Tes Kecukupan Liabilitas

15. Asuradur menilai pada setiap akhir periode pelaporan apakah liabilitas asuransi
yang diakui telah mencukupi, dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan
berdasarkan kontrak asuransi. Jika penilaian tersebut menunjukkan bahwa nilai tercatat
liabilitas asuransi (dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait dan aset takberwujud
terkait, sebagaimana dijelaskan di paragraf 31 dan 32) tidak mencukupi dibandingkan
dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam
laba rugi.

16. Jika asuradur menerapkan tes kecukupan liabilitas yang memenuhi syarat minimum
yang telah ditentukan, maka Pernyataan ini tidak mewajibkan persyaratan tambahan. Persyaratan
minimum tersebut adalah sebagai berikut:
(a) tes mempertimbangkan estimasi kini atas seluruh arus kas kontraktual, dan arus kas

SAK IAI
terkait, seperti biaya pengurusan klaim, serta arus kas yang dihasilkan dari opsi dan
jaminan melekat.
(b) jika tes menunjukkan bahwa liabilitas tidak mencukupi, maka seluruh kekurangan
tersebut diakui dalam laba rugi.

17. Jika kebijakan akuntansi asuradur tidak mensyaratkan tes kecukupan liabilitas yang
memenuhi persyaratan minimum di paragraf 16, maka asuradur:

ONLINE
(a) menentukan nilai tercatat atas liabilitas asuransi relevan1 dikurangi nilai tercatat dari:
(i) setiap biaya akuisisi tangguhan terkait; dan
(ii) setiap aset takberwujud terkait, seperti yang diperoleh dalam kombinasi bisnis
atau pengalihan portofolio (lihat paragraf 31 dan 32). Akan tetapi, aset reasuransi
terkait tidak dipertimbangkan karena asuradur menghitungnya secara terpisah
(lihat paragraf 20).
(b) menentukan apakah jumlah yang dijelaskan di huruf (a) lebih kecil daripada nilai tercatat
yang disyaratkan jika liabilitas asuransi relevan termasuk dalam ruang lingkup PSAK 57:
Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi. Jika jumlah tersebut lebih kecil, maka
asuradur mengakui seluruh selisihnya dalam laba rugi dan mengurangi jumlah tercatat
biaya akuisisi tangguhan terkait atau aset takberwujud terkait atau meningkatkan jumlah
tercatat liabilitas asuransi relevan.

18. Jika tes kecukupan liabilitas asuradur memenuhi persyaratan minimum paragraf
16, maka tes tersebut diterapkan pada tingkat penggabungan tertentu. Jika tes kecukupan
liabilitas tidak memenuhi persyaratan minimum tersebut, maka perbandingan yang dijelaskan
di paragraf 17 dibuat pada tingkat suatu portofolio kontrak yang bergantung pada risiko yang
sama dan dikelola bersama sebagai portofolio tunggal.

19. Jumlah yang dijelaskan di paragraf 17(b) (yaitu hasil dari penerapan PSAK 57:
Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi) mencerminkan marjin investasi masa
depan (lihat paragraf 27–29) jika, dan hanya jika, jumlah yang dijelaskan di paragraf 17(a)
juga mencerminkan marjin tersebut.

1
Liabilitas asuransi relevan adalah liabilitas asuransi (dan biaya akuisisi tangguhan dan aset takberwujud terkait) yang
mana kebijakan akuntansi asuradur tidak mensyaratkan tes kecukupan liabilitas yang memenuhi syarat minimum
di paragraf 16.

62.4 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

Penurunan Nilai atas Aset Reasuransi

20. Jika aset reasuransi cedant mengalami penurunan nilai, maka cedant mengurangi
jumlah tercatatnya dan mengakui rugi penurunan nilai dalam laba rugi. Penurunan nilai aset
reasuransi terjadi jika, dan hanya jika:
(a) terdapat bukti obyektif, sebagai hasil atas kejadian yang terjadi setelah pengakuan awal
aset reasuransi, yang menyebabkan cedant tidak menerima seluruh jumlah yang sesuai
dengan persyaratan kontrak; dan
(b) kejadian tersebut memiliki dampak yang dapat diukur secara andal dalam jumlah yang
akan diterima cedant dari reasuradur.

Pengecualian Sementara dari PSAK 71

20A. PSAK 71: Instrumen Keuangan mengatur akuntansi untuk instrumen keuangan
dan efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2020. Namun, bagi asuradur yang memenuhi kriteria dalam paragraf 20B, Pernyataan ini
memberikan pengecualian sementara yang mengizinkan, tapi tidak mengharuskan, asuradur
untuk menerapkan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran daripada
PSAK 71 untuk periode tahun buku yang dimulai sebelum 1 Januari 2025. Asuradur yang
menerapkan pengecualian sementara dari PSAK 71:
(a) menggunakan persyaratan dalam PSAK 71 yang diperlukan untuk menyediakan

SAK IAI
pengungkapan yang disyaratkan dalam paragraf 39B–39J dari Pernyataan ini; dan
(b) menerapkan semua SAK lainnya yang berlaku atas instrumen keuangannya, kecuali
sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf 20A–20Q, 39B–39J, dan 46–47 dari
Pernyataan ini.

20B. Asuradur dapat menerapkan pengecualian sementara dari PSAK 71: Instrumen
Keuangan jika, dan hanya jika:

ONLINE
(a) dikosongkan.
(b) aktivitas entitas secara dominan berkaitan dengan asuransi, sebagaimana dijelaskan
dalam paragraf 20D, pada tanggal pelaporan tahun buku terdekat sebelum 30 Juni
2019, atau tanggal pelaporan tahunan selanjutnya sebagaimana dijelaskan dalam
paragraf 20G.

20C. Dikosongkan.

20D. Aktivitas asuradur secara dominan terkait dengan asuransi jika, dan hanya jika:
(a) jumlah tercatat liabilitas yang timbul dari kontrak yang termasuk dalam ruang lingkup
Pernyataan ini, yang mencakup komponen deposit atau derivatif melekat yang terpisah
dari kontrak asuransi dengan menerapkan paragraf 07–12 dalam Pernyataan ini, signifikan
dibandingkan dengan total jumlah tercatat semua liabilitasnya; dan
(b) persentase total jumlah tercatat liabilitas yang berkaitan dengan asuransi (lihat paragraf
20E) secara relatif terhadap total jumlah tercatat semua liabilitasnya:
(i) lebih besar dari 90%; atau
(ii) lebih kecil dari atau setara dengan 90% tetapi lebih besar dari 80%, dan asuradur
tidak terlibat dalam aktivitas signifikan yang tidak terkait dengan asuransi (lihat
paragraf 20F).

20E. Untuk tujuan penerapan paragraf 20D(b), liabilitas yang terkait dengan asuransi
meliputi:
(a) liabilitas yang timbul dari kontrak dalam ruang lingkup Pernyataan ini, sebagaimana
dijelaskan pada paragraf 20D(a);
(b) liabilitas kontrak investasi nonderivatif yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
dengan menerapkan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran; dan

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.5
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

(c) liabilitas yang timbul karena asuradur menerbitkan, atau memenuhi kewajiban yang
timbul dari, kontrak pada (a) dan (b). Contoh liabilitas tersebut mencakup derivatif yang
digunakan untuk memitigasi risiko yang timbul dari kontrak dan dari aset yang menjadi
agunan kontrak tersebut, liabilitas pajak yang relevan seperti liabilitas pajak tangguhan
atas perbedaan temporer kena pajak dalam liabilitas yang timbul dari kontrak, dan
instrumen utang yang diterbitkan yang disertakan dalam permodalan yang dipersyaratkan
regulator asuradur.

20F. Dalam menentukan apakah entitas terlibat dalam aktivitas signifikan yang
tidak berkaitan dengan asuransi untuk tujuan menerapkan paragraf 20D(b)(ii), asuradur
mempertimbangkan:
(a) hanya aktivitas di mana asuradur memperoleh penghasilan dan menimbulkan beban;
dan
(b) faktor kuantitatif atau kualitatif (atau keduanya), termasuk informasi yang tersedia bagi
publik seperti klasifikasi industri yang diterapkan pengguna laporan keuangan terhadap
asuradur.

20G. Paragraf 20B(b) mensyaratkan entitas untuk menilai apakah entitas memenuhi
kualifikasi untuk pengecualian sementara dari penerapan PSAK 71: Instrumen Keuangan pada
tanggal pelaporan tahun buku terdekat sebelum 30 Juni 2019. Setelah tanggal tersebut:
(a) entitas yang sebelumnya memenuhi kualifikasi pengecualian sementara dari PSAK 71

SAK IAI
harus menilai kembali apakah aktivitasnya secara dominan terkait dengan asuransi
setelah tanggal pelaporan tahunan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan pada aktivitas
entitas, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 20H–20I, selama periode tahun buku
yang berakhir pada tanggal tersebut.
(b) entitas yang sebelumnya tidak memenuhi kualifikasi pengecualian sementara dari
PSAK 71 diperkenankan untuk menilai kembali apakah aktivitasnya secara dominan terkait
dengan asuransi pada tanggal laporan keuangan selanjutnya sebelum 31 Desember 2020

ONLINE
jika, dan hanya jika, terdapat perubahan pada aktivitas entitas, sebagaimana dideskripsikan
pada paragraf 20H–20I, selama periode tahun buku yang berakhir pada tanggal tersebut.

20H. Untuk tujuan menerapkan paragraf 20G, perubahan dalam aktivitas entitas adalah
perubahan yang:
(a) ditentukan oleh manajemen senior entitas sebagai akibat perubahan eksternal dan internal;
(b) signifikan terhadap kegiatan operasional entitas; dan
(c) dapat dibuktikan ke pihak eksternal.
Dengan demikian, perubahan tersebut terjadi hanya ketika entitas memulai atau mengakhiri
melakukan aktivitas yang signifikan terhadap operasinya atau merubah secara signifikan
besaran salah satu aktivitasnya; sebagai contoh, ketika entitas telah mengakuisisi, melepas,
atau menutup lini bisnisnya.

20I. Perubahan aktivitas entitas, sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf 20H,


diharapkan sangat jarang terjadi. Berikut ini bukan merupakan perubahan aktivitas entitas
dalam tujuan menerapkan paragraf 20G:
(a) perubahan struktur pendanaan entitas yang tidak merubah aktivitas di mana entitas
memperoleh penghasilan dan menimbulkan beban.
(b) entitas berencana untuk menjual lini bisnis, bahkan jika aset dan liabilitas diklasifikasikan
sebagai dikuasai untuk dijual sesuai PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk
Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Rencana untuk menjual suatu lini bisnis dapat
merubah aktivitas entitas dan menimbulkan penilaian kembali di masa depan tetapi
tidak memengaruhi liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangannya.

20J. Jika entitas tidak lagi memenuhi kualifikasi untuk menerapkan pengecualian
sementara dari PSAK 71: Instrumen Keuangan akibat penilaian kembali (lihat paragraf 20G(a)),
maka entitas diperkenankan untuk tetap menerapkan pengecualian sementara dari PSAK

62.6 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

71 hanya sampai akhir periode tahun buku yang dimulai segera setelah penilaian kembali.
Namun demikian, entitas harus menerapkan PSAK 71 untuk tahun buku yang dimulai pada
atau setelah 1 Januari 2025. Sebagai contoh, jika entitas menentukan bahwa entitas tidak lagi
memenuhi kualifikasi pengecualian sementara dari PSAK 71 dalam menerapkan paragraf
20G(a) pada tanggal 31 Desember 2019 (akhir dari periode tahun bukunya), maka entitas
diperkenankan untuk meneruskan penerapan pengecualian dari PSAK 71 hingga 31 Desember
2020.

20K. Asuradur yang sebelumnya memilih untuk menerapkan pengecualian sementara


dari PSAK 71: Instrumen Keuangan dapat mengambil keputusan yang tidak dapat dibatalkan
untuk menerapkan PSAK 71 pada awal tahun buku selanjutnya.

20L. Dikosongkan.

20M. Dikosongkan.

20N. Dikosongkan.

Pengecualian Sementara dari Persyaratan Tertentu dalam PSAK 15

20O. PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama paragraf 35–36

SAK IAI
mensyaratkan entitas untuk menerapkan kebijakan akuntansi yang seragam ketika menggunakan
metode ekuitas. Namun demikian, untuk periode tahun buku yang dimulai sebelum tanggal 1
Januari 2025, entitas diperkenankan, tetapi tidak disyaratkan, untuk mempertahankan kebijakan
akuntansi relevan yang diterapkan oleh entitas asosiasi atau ventura bersama sebagai berikut:
(a) entitas mengadopsi PSAK 71: Instrumen Keuangan tetapi entitas asosiasi atau ventura
bersama menerapkan pengecualian sementara dari PSAK 71; atau
(b) entitas menerapkan pengecualian sementara dari PSAK 71 tetapi entitas asosiasi atau

ONLINE
ventura bersama menerapkan PSAK 71.

20P. Ketika entitas menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasi pada entitas
asosiasi atau ventura bersama:
(a) jika PSAK 71: Instrumen Keuangan yang sebelumnya diterapkan dalam laporan keuangan
yang digunakan untuk menerapkan metode ekuitas pada entitas asosiasi atau ventura
bersama tersebut (setelah mencerminkan setiap penyesuaian yang dibuat oleh entitas),
maka PSAK 71 tetap diterapkan.
(b) jika pengecualian sementara dari PSAK 71 yang sebelumnya diterapkan dalam laporan
keuangan yang digunakan untuk menerapkan metode ekuitas pada entitas asosiasi atau
ventura bersama (setelah mencerminkan setiap penyesuaian yang dibuat entitas), maka
PSAK 71 selanjutnya dapat diterapkan.

20Q. Entitas dapat menerapkan paragraf 20O dan 20P(b) secara terpisah untuk masing-
masing entitas asosiasi atau ventura bersama.

Perubahan dalam dasar untuk menentukan arus kas kontraktual sebagai akibat dari
reformasi acuan suku bunga

20R. Asuradur yang menerapkan pengecualian sementara dari PSAK 71: Instrumen
Keuangan menerapkan persyaratan dalam PSAK 71 paragraf 5.4.6–5.4.9 untuk aset keuangan
atau liabilitas keuangan jika, dan hanya jika, dasar untuk menentukan arus kas kontraktual
dari aset keuangan tersebut atau liabilitas keuangan berubah sebagai akibat dari reformasi
acuan suku bunga. Untuk tujuan tersebut, istilah ’reformasi acuan suku bunga’ mengacu pada
reformasi acuan suku bunga di pasar secara luas seperti yang dijelaskan dalam PSAK 55:
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 102B.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.7
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

20S. Untuk tujuan penerapan amendemen PSAK 71: Instrumen Keuangan paragraf
5.4.6–5.4.9, referensi ke PSAK 71 paragraf PP5.4.5 dibaca mengacu pada PSAK 55: Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf PP07. Referensi pada PSAK 71 paragraf 5.4.3
dan PP5.4.6 dibaca mengacu kepada PSAK 55 paragraf PP08.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

21. Dikosongkan.

22. Asuradur dapat mengubah kebijakan akuntansi untuk kontrak asuransi jika, dan
hanya jika, perubahan tersebut membuat laporan keuangan lebih relevan untuk kebutuhan
pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan ekonomik dan tidak mengurangi
keandalan, atau lebih andal dan tidak mengurangi relevansi untuk kebutuhan tersebut.
Asuradur menilai relevansi dan keandalan sesuai kriteria dalam PSAK 25: Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

23. Untuk menjustifikasi perubahan kebijakan akuntansi untuk kontrak asuransi,


asuradur menunjukkan bahwa perubahan tersebut membuat laporan keuangannya mendekati
kriteria dalam PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan,
tetapi perubahan tersebut diperlukan bukan untuk mencapai kepatuhan penuh atas kriteria
tersebut. Berikut isu spesifik yang dijelaskan di bawah ini:

SAK IAI
(a) tingkat suku bunga pasar kini (paragraf 24);
(b) keberlanjutan praktik yang ada (paragraf 25);
(c) kehati-hatian (paragraf 26);
(d) marjin investasi masa depan (paragraf 27–29); dan
(e) shadow accounting (paragraf 30).

Tingkat Suku Bunga Pasar Kini

ONLINE
24. Asuradur diizinkan, tetapi tidak disyaratkan, untuk mengubah kebijakan akuntansi
sehingga entitas mengukur kembali liabilitas asuransi yang ditetapkan2 untuk mencerminkan
tingkat suku bunga pasar kini dan mengakui perubahan liabilitas dalam laba rugi. Pada saat
yang sama, entitas dapat memperkenalkan kebijakan akuntansi yang mensyaratkan estimasi
dan asumsi kini lain untuk liabilitas yang ditetapkan tersebut. Pilihan dalam paragraf ini
mengizinkan asuradur mengubah kebijakan akuntansi untuk liabilitas yang ditetapkan,
tanpa menerapkan kebijakan tersebut secara konsisten kepada seluruh liabilitas yang sama
sebagaimana disyaratkan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,
dan Kesalahan. Jika asuradur menetapkan liabilitas untuk pilihan ini, maka asuradur terus
menerapkan tingkat suku bunga pasar kini (dan, jika dapat diterapkan, estimasi dan asumsi
kini lain) secara konsisten dalam seluruh periode untuk seluruh liabilitas sampai liabilitas
tersebut berakhir.

Keberlanjutan Praktik yang Ada

25. Asuradur dapat melanjutkan praktik berikut, tetapi penetapan salah satu dari hal
berikut tidak memenuhi ketentuan dalam paragraf 22:
(a) dikosongkan.
(b) mengukur hak kontraktual untuk imbalan manajemen investasi masa depan pada jumlah
yang melebihi nilai wajar dibandingkan dengan imbalan saat ini untuk jasa sejenis yang
dikenakan oleh pelaku pasar lain. Besar kemungkinan bahwa nilai wajar pada saat hak
kontraktual tersebut dimulai adalah sama dengan origination fee yang dibayarkan, kecuali

2
Dalam paragraf ini, liabilitas asuransi termasuk biaya akuisisi tangguhan terkait dan biaya aset takberwujud terkait,
seperti dijelaskan dalam paragraf 31 dan 32.

62.8 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

imbalan manajemen investasi masa depan dan biaya terkait berbeda dengan pasar yang
sebanding;
(c) menggunakan kebijakan akuntansi yang tidak seragam untuk kontrak asuransi entitas
anak (dan biaya akuisisi tangguhan terkait dan aset takberwujud terkait jika ada), kecuali
sebagaimana diizinkan di paragraf 24. Jika kebijakan akuntansi tersebut tidak seragam,
maka asuradur dapat mengubahnya jika perubahan tidak membuat kebijakan akuntansi
semakin beragam dan juga memenuhi persyaratan lain dalam Pernyataan ini.

Kehati-hatian

26. Asuradur tidak perlu mengubah kebijakan akuntansi kontrak asuransi untuk
mengeliminasi kehati-hatian yang berlebihan. Akan tetapi, jika asuradur sudah mengukur
kontrak asuransinya dengan kehati-hatian yang cukup, maka tidak perlu lagi menambah
kehati-hatian.

Marjin Investasi Masa Depan

27. Asuradur tidak perlu mengubah kebijakan akuntansi kontrak asuransi untuk
mengeliminasi marjin investasi masa depan. Akan tetapi, terdapat praduga (rebuttable
presumption) bahwa laporan keuangan asuradur akan menjadi kurang relevan dan andal jika
memperkenalkan kebijakan akuntansi mencerminkan marjin investasi masa depan dalam

SAK IAI
pengukuran kontrak asuransi, kecuali marjin tersebut berdampak terhadap pembayaran
kontraktual. Dua contoh kebijakan akuntansi yang mencerminkan marjin tersebut adalah:
(a) menggunakan tingkat diskonto yang mencerminkan tingkat imbal hasil estimasian aset
asuradur; atau
(b) memproyeksikan tingkat imbal hasil atas aset pada tingkat pengembalian estimasian,
mendiskontokan pengembalian yang diproyeksi tersebut pada suku bunga yang berbeda,
dan memasukkan hasilnya dalam pengukuran liabilitas.

ONLINE
28. Asuradur dapat mengatasi praduga (rebuttable presumption) sebagaimana dijelaskan
di paragraf 27 jika, dan hanya jika, komponen lain dari suatu perubahan kebijakan akuntansi
meningkatkan relevansi dan keandalan laporan keuangan dengan cukup memadai untuk
mengimbangi penurunan dalam relevansi dan keandalan yang disebabkan oleh penambahan
marjin investasi masa depan. Sebagai contoh, jika kebijakan akuntansi asuradur untuk kontrak
asuransi yang ada saat ini melibatkan asumsi kehati-hatian yang berlebihan dan tingkat suku
bunga yang diwajibkan oleh regulator tanpa melihat langsung kondisi pasar, dan mengabaikan
beberapa opsi dan jaminan melekat. Asuradur dapat membuat laporan keuangan menjadi
lebih relevan dan tidak berkurang keandalannya dengan beralih pada suatu dasar akuntansi
berorientasi-investor yang komprehensif yang digunakan secara luas dan melibatkan:
(a) estimasi dan asumsi kini;
(b) penyesuaian yang layak (bukan kehati-hatian secara berlebihan) untuk mencerminkan
risiko dan ketidakpastian;
(c) pengukuran yang mencerminkan nilai intrinsik dan nilai waktu dari opsi dan jaminan
melekat; dan
(d) tingkat diskonto pasar kini, bahkan jika tingkat diskonto tersebut mencerminkan
pengembalian estimasian atas aset asuradur.

29. Dalam beberapa pendekatan pengukuran, tingkat diskonto digunakan untuk


menentukan nilai sekarang dari marjin laba masa depan. Marjin laba tersebut kemudian
diatribusikan kepada periode yang berbeda dengan menggunakan suatu rumus. Dalam
pendekatan tersebut, tingkat diskonto hanya berdampak terhadap pengukuran liabilitas secara
tidak langsung. Dalam kondisi tertentu, penggunaan tingkat diskonto yang kurang tepat
mempunyai dampak terbatas atau sama sekali tidak memengaruhi pengukuran liabilitas pada
saat awal. Akan tetapi, dalam pendekatan lain, tingkat diskonto menentukan pengukuran
liabilitas secara langsung. Dalam kasus selanjutnya, karena penerapan awal dari tingkat

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.9
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

diskonto berbasis aset memiliki pengaruh lebih signifikan, kemungkinan besar asuradur dapat
mengatasi praduga (rebuttable presumption) sebagaimana yang dijelaskan di paragraf 27.

Shadow Accounting

30. Dalam beberapa model akuntansi, keuntungan atau kerugian yang terealisasi dari
aset asuradur memiliki dampak langsung terhadap pengukuran sebagian dari atau seluruh: (a)
liabilitas asuransinya, (b) biaya akuisisi tangguhan terkait, dan (c) aset takberwujud terkait,
sebagaimana dijelaskan di paragraf 31 dan 32. Asuradur diizinkan, tapi tidak disyaratkan,
untuk mengubah kebijakan akuntansinya sehingga keuntungan atau kerugian yang diakui
tetapi belum terealisasi dari aset akan berdampak terhadap pengukuran tersebut dengan
cara yang sama sebagaimana keuntungan dan kerugian yang terealisasi. Penyesuaian terkait
atas liabilitas asuransi (atau biaya akuisisi tangguhan dan aset takberwujud) diakui dalam
penghasilan komprehensif lain jika, dan hanya jika, keuntungan atau kerugian yang belum
terealisasi diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Praktik ini sering juga dijelaskan
sebagai ”shadow accounting”.

Kontrak Asuransi yang Diperoleh dalam Kombinasi Bisnis atau Pengalihan Portofolio

31. Untuk mematuhi PSAK 22: Kombinasi Bisnis, pada tanggal akuisisi, asuradur
mengukur liabilitas asuransi yang diambil alih dan aset asuransi yang diperoleh dalam

SAK IAI
kombinasi bisnis pada nilai wajar. Akan tetapi, asuradur diizinkan, tetapi tidak disyaratkan,
untuk menggunakan penyajian diperluas yang membagi nilai wajar kontrak asuransi yang
diperoleh menjadi dua komponen:
(a) liabilitas yang diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi asuradur untuk kontrak asuransi
yang diterbitkan; dan
(b) aset takberwujud, yang menggambarkan perbedaan antara (i) nilai wajar atas hak
kontraktual asuransi yang diperoleh dan kewajiban asuransi yang diambil alih dan (ii)

ONLINE
jumlah yang dijelaskan di huruf (a). Pengukuran selanjutnya atas aset ini dilakukan
secara konsisten dengan pengukuran liabilitas asuransi terkait.

32. Asuradur yang memperoleh suatu portofolio kontrak asuransi dapat menggunakan
penyajian diperluas sebagaimana dijelaskan di paragraf 31.

33. Aset takberwujud yang dijelaskan di paragraf 31 dan 32 tidak termasuk dalam ruang
lingkup PSAK 48: Penurunan Nilai Aset dan PSAK 19: Aset Takberwujud. Akan tetapi, PSAK 48
dan PSAK 19 berlaku untuk daftar pelanggan dan hubungan pelanggan yang mencerminkan
ekspektasi atas kontrak masa depan yang bukan merupakan bagian dari hak kontraktual
asuransi dan kewajiban asuransi yang ada pada tanggal kombinasi bisnis atau pengalihan
portofolio.

Fitur Partisipasi Tidak Mengikat

Fitur Partisipasi Tidak Mengikat dalam Kontrak Asuransi

34. Beberapa kontrak asuransi mengandung fitur partisipasi tidak mengikat sama
seperti halnya elemen yang dijamin. Penerbit kontrak:
(a) dapat, tetapi tidak perlu, mengakui elemen yang dijamin secara terpisah dari fitur
partisipasi tidak mengikat. Jika penerbit tidak mengakui secara terpisah, maka
asuradur mengklasifikasikan seluruh kontrak tersebut sebagai liabilitas. Jika penerbit
mengklasifikasikannya secara terpisah, maka penerbit mengklasifikasikan elemen yang
dijamin tersebut sebagai liabilitas;
(b) mengklasifikasikan fitur partisipasi tidak mengikat sebagai liabilitas atau komponen
ekuitas terpisah jika penerbit kontrak mengakui fitur partisipasi tidak mengikat secara
terpisah dari elemen yang dijamin. Pernyataan ini tidak mengatur bagaimana penerbit

62.10 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

menentukan fitur tersebut sebagai liabilitas atau ekuitas. Penerbit dapat membagi fitur
tersebut dalam komponen liabilitas dan ekuitas dan menggunakan kebijakan tersebut
secara konsisten. Penerbit tidak boleh mengklasifikasikan fitur tersebut sebagai suatu
kategori antara bukan liabilitas dan bukan ekuitas;
(c) dapat mengakui seluruh premi yang diterima sebagai pendapatan tanpa memisahkan
setiap bagian yang terkait dengan komponen ekuitas. Hasil dari perubahan dalam elemen
yang dijamin dan dalam bagian fitur partisipasi tidak mengikat yang diklasifikasikan
sebagai liabilitas diakui dalam laba rugi. Jika sebagian atau seluruh fitur partisipasi
tidak mengikat diklasifikasikan dalam ekuitas, maka suatu bagian dari laba rugi dapat
diatribusikan kepada fitur tersebut (dengan cara yang sama suatu bagian dari laba rugi
dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali). Penerbit mengakui bagian
laba rugi yang dapat diatribusikan kepada setiap komponen ekuitas dari fitur partisipasi
tidak mengikat sebagai alokasi laba rugi, bukan sebagai beban atau pendapatan (lihat
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan).
(d) menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan untuk derivatif melekat jika kontrak
mengandung derivatif melekat yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 71.
(e) melanjutkan kebijakan akuntansi yang ada untuk kontrak tersebut, terkait dengan hal
yang tidak dijelaskan di paragraf 14–20 dan 34(a)–(d), kecuali jika perubahan kebijakan
akuntansi tersebut mematuhi paragraf 21–30.

Fitur Partisipasi Tidak Mengikat dalam Instrumen Keuangan

SAK IAI
35. Persyaratan di paragraf 34 juga diterapkan untuk instrumen keuangan yang
mengandung fitur partisipasi tidak mengikat. Sebagai tambahan:
(a) jika penerbit mengklasifikasikan seluruh fitur partisipasi tidak mengikat sebagai liabilitas,
maka penerbit menerapkan tes kecukupan liabilitas di paragraf 15–19 untuk seluruh
kontrak (yaitu elemen yang dijamin dan fitur partisipasi tidak mengikat). Penerbit tidak
perlu menentukan jumlah yang akan dihasilkan dari penerapan PSAK 71: Instrumen

ONLINE
Keuangan untuk elemen yang dijamin;
(b) jika penerbit mengklasifikasikan sebagian atau seluruh fitur tersebut sebagai komponen
ekuitas terpisah, maka liabilitas yang diakui untuk seluruh kontrak tidak boleh kurang
dari jumlah yang akan dihasilkan dari penerapan PSAK 71 untuk elemen yang dijamin.
Jumlah tersebut termasuk nilai intrinsik opsi menyerahkan (option to surrender) kontrak
tersebut, tetapi tidak perlu memasukkan nilai waktunya jika opsi tersebut dikecualikan
dari pengukuran pada nilai wajar dalam paragraf 09. Penerbit tidak perlu mengungkapkan
nilai yang akan dihasilkan dari penerapan PSAK 71 untuk elemen yang dijamin, tidak
perlu juga menyajikan jumlah tersebut secara terpisah. Lebih lanjut, penerbit tidak perlu
menentukan jumlah tersebut jika total liabilitas yang diakui adalah jelas lebih tinggi;
(c) meskipun kontrak tersebut adalah instrumen keuangan, penerbit dapat terus mengakui
premi dari kontrak tersebut sebagai pendapatan dan mengakui kenaikan jumlah tercatat
liabilitas sebagai beban;
(d) meskipun kontrak tersebut adalah instrumen keuangan, penerbit menerapkan
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraf 20(b) untuk kontrak dengan
fitur partisipasi tidak mengikat untuk mengungkapkan total beban bunga yang diakui
dalam laba rugi, tetapi tidak perlu menghitung beban bunga tersebut menggunakan
metode suku bunga efektif.

35A. Pengecualian sementara dalam paragraf 20A, 20L dan 20O serta pendekatan
berlapis dalam paragraf 35B juga tersedia bagi penerbit instrumen keuangan yang memiliki
fitur partisipasi tidak mengikat. Sejalan dengan hal tersebut, semua referensi dalam paragraf
03(a)–03(b), 20A–20Q, 35B–35N, 39B–39M dan 46–49 bagi asuradur dipahami sebagai rujukan
juga bagi penerbit instrumen keuangan yang memiliki fitur partisipasi tidak mengikat.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.11
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

PENYAJIAN

Pendekatan Berlapis

35B. Asuradur diperkenankan, tetapi tidak disyaratkan, menerapkan pendekatan berlapis


untuk aset keuangan yang ditetapkan. Asuradur yang menerapkan pendekatan berlapis:
(a) mereklasifikasi antara laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, jumlah yang
menghasilkan laba atau rugi pada akhir periode pelaporan untuk aset keuangan yang
ditetapkan menjadi sama seolah-olah asuradur menerapkan PSAK 55: Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran pada aset keuangan yang ditetapkan. Oleh
karena itu, jumlah yang direklasifikasi setara dengan perbedaan antara:
(i) jumlah yang dilaporkan dalam laba rugi atas aset keuangan yang ditetapkan
dengan menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan; dan
(ii) jumlah yang akan dilaporkan dalam laba rugi untuk aset keuangan yang ditetapkan
jika asuradur menerapkan PSAK 55.
(b) menerapkan semua SAK lainnya yang berlaku untuk instrumen keuangannya, kecuali
sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf 35B–35N, 39K–39M dan 48–49 dari
Pernyataan ini.

35C. Asuradur dapat memilih untuk menerapkan pendekatan berlapis yang


dideskripsikan dalam paragraf 35B hanya ketika pertama kali menerapkan PSAK 71:

SAK IAI
Instrumen Keuangan, termasuk ketika pertama kali menerapkan PSAK 71 setelah sebelumnya
menerapkan:
(a) pengecualian sementara dari PSAK 71 yang dideskripsikan dalam paragraf 20A; atau
(b) dikosongkan.

35D. Asuradur menyajikan jumlah yang direklasifikasi antara laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dengan menerapkan pendekatan berlapis:

ONLINE
(a) dalam laba rugi sebagai pos tersendiri; dan
(b) dalam penghasilan komprehensif lain sebagai komponen penghasilan komprehensif lain
yang terpisah.

35E. Aset keuangan memenuhi syarat untuk penetapan pendekatan berlapis jika, dan
hanya jika, kriteria berikut terpenuhi:
(a) diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dengan menerapkan PSAK 71: Instrumen
Keuangan tetapi tidak akan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi secara keseluruhan
dengan menerapkan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran; dan
(b) tidak dimiliki berkaitan dengan aktivitas yang tidak berhubungan dengan kontrak
yang termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini. Contoh aset keuangan yang tidak
memenuhi syarat untuk pendekatan berlapis adalah aset yang dimiliki berkaitan dengan
aktivitas perbankan atau aset keuangan dimiliki dalam dana berkaitan dengan kontrak
investasi yang berada di luar ruang lingkup Pernyataan ini.

35F. Asuradur dapat menetapkan aset keuangan yang memenuhi syarat untuk pendekatan
berlapis ketika asuradur memilih untuk menerapkan pendekatan berlapis (lihat paragraf
35C). Selanjutnya, asuradur dapat menetapkan aset keuangan yang memenuhi syarat untuk
pendekatan berlapis saat, dan hanya saat:
(a) aset pertama kali diakui; atau
(b) aset tersebut baru memenuhi kriteria dalam paragraf 35E(b) setelah sebelumnya tidak
memenuhi kriteria tersebut.

35G. Asuradur diizinkan untuk menetapkan aset keuangan yang memenuhi syarat untuk
pendekatan berlapis dengan menerapkan paragraf 35F dengan dasar instrumen-per-instrumen.

62.12 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

35H. Ketika relevan, untuk tujuan penerapan pendekatan berlapis dengan aset keuangan
baru yang ditetapkan dengan menerapkan paragraf 35F(b):
(a) nilai wajar aset keuangan pada tanggal penetapan merupakan nilai tercatat biaya perolehan
diamortisasi yang baru; dan
(b) suku bunga efektif ditentukan berdasarkan nilai wajar pada tanggal penetapan.

35I. Entitas tetap menerapkan pendekatan berlapis atas aset keuangan yang ditetapkan
sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Akan tetapi, entitas:
(a) harus membatalkan penetapan aset keuangan ketika aset keuangan tidak lagi memenuhi
kriteria dalam paragraf 35E(b). Sebagai contoh, aset keuangan tidak akan lagi memenuhi
kriteria ketika entitas mengalihkan aset sehingga aset tersebut dimiliki dalam kaitannya
dengan aktivitas perbankan atau ketika entitas berhenti menjadi asuradur.
(b) dapat, pada awal periode tahun buku, berhenti menerapkan pendekatan berlapis atas
seluruh aset keuangan yang ditetapkan. Entitas yang memilih untuk berhenti menerapkan
pendekatan berlapis harus menerapkan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan untuk mencatat perubahan dalam kebijakan akuntansi.

35J. Ketika entitas membatalkan penetapan aset keuangan dengan menerapkan paragraf
35I(a), maka entitas mereklasifikasi dari akumulasi penghasilan komprehensif lain ke dalam
laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi (lihat PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan) setiap
saldo yang terkait aset keuangan.

SAK IAI
35K. Jika entitas berhenti menggunakan pendekatan berlapis dengan menerapkan
pemilihan dalam paragraf 35I(b) atau karena entitas tidak lagi merupakan asuradur, entitas
selanjutnya tidak menerapkan pendekatan berlapis. Asuradur yang memilih untuk menerapkan
pendekatan berlapis (lihat paragraf 35C) tetapi aset keuangannya tidak memenuhi syarat (lihat
paragraf 35E) selanjutnya dapat menerapkan pendekatan berlapis ketika entitas memiliki aset
keuangan yang memenuhi syarat.

ONLINE
Interaksi dengan Persyaratan Lainnya

35L. Paragraf 30 dari Pernyataan ini memungkinkan praktik yang terkadang dapat
dideskripsikan sebagai ”shadow accounting”. Jika asuradur menerapkan pendekatan berlapis,
shadow accounting mungkin dapat diterapkan.

35M. Reklasifikasi jumlah antara laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan
menerapkan paragraf 35B memiliki dampak konsekuensial karena memasukkan jumlah lain
dalam penghasilan komprehensif lain, seperti pajak penghasilan. Asuradur menerapkan
PSAK yang relevan, seperti PSAK 46: Pajak Penghasilan, untuk menentukan setiap dampak
konsekuensial tersebut.

35N. Dikosongkan.

PENGUNGKAPAN

Penjelasan atas Jumlah yang Diakui

36. Asuradur mengungkapkan informasi yang mengidentifikasikan dan menjelaskan


jumlah yang timbul dari kontrak asuransi dalam laporan keuangannya.

37. Untuk mematuhi paragraf 36, asuradur mengungkapkan:


(a) kebijakan akuntansi untuk kontrak asuransi, aset, liabilitas, pendapatan, dan beban
terkait.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.13
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

(b) aset, liabilitas, pendapatan, dan beban yang diakui (dan arus kas jika laporan arus kas
disajikan dengan menggunakan metode langsung) yang timbul dari kontrak asuransi.
Lebih lanjut, jika asuradur adalah cedant, maka mengungkapkan:
(i) keuntungan dan kerugian yang diakui dalam laba rugi dari pembelian reasuransi;
(ii) jika cedant menangguhkan dan mengamortisasi keuntungan dan kerugian yang
timbul dari pembelian reasuransi, amortisasi untuk periode tersebut dan sisa jumlah
yang belum diamortisasi pada awal dan akhir periode.
(c) proses yang digunakan untuk menentukan asumsi yang memiliki pengaruh paling besar
dalam pengukuran jumlah yang diakui sebagaimana yang dijelaskan di huruf (b). Jika
praktis, asuradur juga memberikan pengungkapan kuantitatif atas asumsi tersebut.
(d) pengaruh atas perubahan dalam asumsi yang digunakan untuk mengukur aset dan
liabilitas asuransi, dengan menyajikan secara terpisah pengaruh setiap perubahan yang
memiliki dampak material dalam laporan keuangan.
(e) rekonsiliasi atas perubahan dalam liabilitas asuransi, aset reasuransi, dan, jika ada, biaya
akuisisi tangguhan terkait.

Sifat dan Luas Risiko yang Timbul dari Kontrak Asuransi

38. Asuradur mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan


keuangan mengevaluasi sifat dan luas risiko yang timbul dari kontrak asuransi.

SAK IAI
39. Untuk mematuhi paragraf 38, asuradur mengungkapkan:
(a) tujuan, kebijakan, dan proses dalam pengelolaan risiko yang timbul dari kontrak asuransi
dan metode yang digunakan untuk mengelola risiko tersebut;
(b) dikosongkan.
(c) informasi tentang risiko asuransi (baik sebelum dan sesudah mitigasi risiko oleh
reasuransi), termasuk informasi tentang:
(i) sensitivitas risiko asuransi (lihat paragraf 39A);

ONLINE
(ii) konsentrasi risiko asuransi, termasuk penjelasan bagaimana manajemen menentukan
konsentrasi dan penjelasan dari kesamaan karakteristik yang menandakan masing-
masing konsentrasi (contohnya jenis kejadian yang diasuransikan, area geografis,
atau mata uang);
(iii) klaim aktual dibandingkan dengan estimasi sebelumnya (yaitu perkembangan klaim).
Pengungkapan atas perkembangan klaim diterapkan surut ke periode ketika klaim
material pertama kali timbul yang masih terdapat ketidakpastian mengenai jumlah
dan waktu atas pembayaran klaim, tetapi tidak perlu diterapkan surut lebih dari
sepuluh tahun. Asuradur tidak perlu mengungkapkan informasi ini untuk klaim
yang ketidakpastian jumlah dan waktu pembayaran klaim biasanya teratasi dalam
periode satu tahun.
(d) informasi tentang risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar yang disyaratkan
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraf 31–42 jika kontrak asuransi
termasuk dalam ruang lingkup PSAK 60. Akan tetapi:
(i) asuradur tidak perlu menyediakan analisis jatuh tempo yang disyaratkan
PSAK 60 paragraf 39(a) dan (b) jika mengungkapkan informasi tentang estimasi
waktu arus kas keluar neto yang dihasilkan dari liabilitas asuransi. Hal ini dapat
berupa analisis, dengan waktu estimasian, atas jumlah yang diakui dalam laporan
posisi keuangan.
(ii) jika asuradur menggunakan suatu metode alternatif untuk mengelola sensitivitas
terhadap kondisi pasar, seperti analisis nilai melekat, maka asuradur dapat
menggunakan analisis sensitivitas tersebut untuk memenuhi persyaratan di
PSAK 60 paragraf 40(a). Asuradur tersebut juga menyediakan pengungkapan yang
disyaratkan oleh PSAK 60 paragraf 41.
(e) informasi tentang dampak risiko pasar yang timbul dari derivatif melekat yang terkandung
dalam kontrak asuransi utama jika asuradur tidak disyaratkan untuk mengukur derivatif
melekat pada nilai wajar.

62.14 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

39A. Untuk mematuhi paragraf 39(c)(i), asuradur mengungkapkan ketentuan di


huruf (a) atau (b) berikut:
(a) analisis sensitivitas yang menunjukkan dampak terhadap laba rugi dan ekuitas jika
perubahan dalam variabel risiko relevan kemungkinan terjadi pada akhir periode
pelaporan; metode dan asumsi yang digunakan dalam menyiapkan analisis sensitivitas;
dan setiap perubahan metode dan asumsi yang digunakan dalam periode sebelumnya.
Akan tetapi, jika asuradur menggunakan suatu metode alternatif untuk mengelola
sensitivitas terhadap kondisi pasar, seperti analisis nilai melekat, maka asuradur dapat
memenuhi persyaratan ini dengan mengungkapkan analisis sensitivitas alternatif tersebut
dan pengungkapan yang disyaratkan oleh PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
paragraf 41.
(b) informasi kualitatif tentang sensitivitas serta informasi tentang syarat dan ketentuan
kontrak asuransi yang memiliki dampak material terhadap jumlah, waktu, dan
ketidakpastian arus kas masa depan asuradur.

Pengungkapan Mengenai Pengecualian Sementara dari PSAK 71

39B. Entitas yang memilih untuk menerapkan pengecualian sementara dari PSAK 71:
Instrumen Keuangan mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan:
(a) untuk memahami bagaimana asuradur memenuhi kualifikasi untuk pengecualian

SAK IAI
sementara; dan
(b) untuk membandingkan asuradur yang menerapkan pengecualian sementara dengan
entitas yang menerapkan PSAK 71.

39C. Untuk mematuhi paragraf 39B(a), asuradur mengungkapkan fakta bahwa asuradur
menerapkan pengecualian sementara dari PSAK 71: Instrumen Keuangan dan bagaimana
asuradur menyimpulkan pada tanggal yang ditentukan dalam paragraf 20B(b) bahwa asuradur

ONLINE
memenuhi pengecualian sementara dari PSAK 71, termasuk:
(a) jika jumlah tercatat liabilitas timbul dari kontrak yang termasuk dalam ruang lingkup
Pernyataan ini (liabilitas yang dijelaskan dalam paragraf 20E(a)) adalah kurang dari atau
setara dengan 90% dari total jumlah tercatat seluruh liabilitas, sifat dan jumlah tercatat
liabilitas terkait dengan asuransi yang bukan liabilitas yang timbul dari kontrak yang
termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini (liabilitas yang dijelaskan dalam paragraf
20E(b) dan 20E(c));
(b) jika persentase total jumlah tercatat liabilitas terkait dengan asuransi secara relatif terhadap
total jumlah tercatat seluruh liabilitas adalah kurang dari atau setara dengan 90% tetapi
lebih besar dari 80%, bagaimana asuradur menentukan bahwa asuradur tidak terlibat
dalam aktivitas signifikan yang tidak terkait dengan asuransi, termasuk informasi apa
yang dipertimbangkan; dan
(c) jika asuradur memenuhi kualifikasi untuk pengecualian sementara dari PSAK 71 dengan
dasar penilaian ulang dengan menerapkan paragraf 20G(b):
(i) alasan dari penilaian ulang;
(ii) tanggal pada saat perubahan relevan dalam aktivitas terjadi; dan
(iii) penjelasan rinci mengenai perubahan dalam aktivitas dan deskripsi kualitatif dari
dampak perubahan pada laporan keuangan asuradur.

39D. Jika, menerapkan paragraf 20G(a), entitas menyimpulkan bahwa kegiatannya


tidak lagi secara dominan terkait dengan asuransi, entitas mengungkapkan informasi berikut
dalam setiap periode pelaporan sebelum memulai untuk menerapkan PSAK 71: Instrumen
Keuangan:
(a) fakta bahwa entitas tidak lagi memenuhi kualifikasi untuk pengecualian sementara dari
PSAK 71;
(b) tanggal pada saat perubahan relevan dalam aktivitas terjadi; dan

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.15
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

(c) penjelasan rinci mengenai perubahan dalam aktivitas dan deskripsi kualitatif dari dampak
perubahan pada laporan keuangan entitas.

39E. Untuk mematuhi paragraf 39B(b), asuradur mengungkapkan nilai wajar pada
akhir periode pelaporan dan jumlah perubahan pada nilai wajar selama periode untuk kedua
kelompok aset keuangan berikut secara terpisah:
(a) aset keuangan dengan persyaratan kontraktual yang menimbulkan arus kas pada tanggal
yang ditetapkan yang semata-mata pembayaran atas pokok dan bunga atas jumlah pokok
terutang (aset keuangan yang memenuhi kondisi dalam paragraf 4.1.2(b) dan 4.1.2A(b)
dari PSAK 71: Instrumen Keuangan), tidak termasuk aset keuangan yang memenuhi
definisi dimiliki untuk diperdagangkan dalam PSAK 71, atau yang dikelola dan yang
kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar (lihat PSAK 71 paragraf PP4.1.6).
(b) seluruh aset keuangan selain yang ditentukan dalam paragraf 39E(a); yaitu, aset keuangan:
(i) dengan persyaratan kontraktual yang tidak menimbulkan arus kas pada tanggal
yang ditetapkan yang semata-mata pembayaran atas pokok dan bunga atas jumlah
pokok terutang;
(ii) yang memenuhi definisi dimiliki untuk diperdagangkan dalam PSAK 71; atau
(iii) yang dikelola dan yang kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar.

39F. Ketika mengungkapkan informasi dalam paragraf 39E, asuradur:


(a) dapat menganggap jumlah tercatat aset keuangan yang diukur dengan menerapkan

SAK IAI
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran mendekati nilai wajarnya
jika asuradur tidak disyaratkan untuk mengungkapkan nilai wajar dalam menerapkan
paragraf 29(a) PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan (sebagai contoh piutang
dagang jangka pendek); dan
(b) mempertimbangkan level rincian yang diperlukan untuk memungkinkan pengguna
laporan keuangan memahami karakteristik aset keuangan.

ONLINE
39G. Untuk mematuhi paragraf 39B(b), asuradur mengungkapkan informasi terkait
eksposur risiko kredit, termasuk konsentrasi risiko kredit yang signifikan, yang melekat pada
aset keuangan yang dijelaskan dalam paragraf 39E(a). Entitas mengungkapkan paling sedikit
informasi berikut ini untuk aset keuangan tersebut pada akhir periode pelaporan:
(a) berdasarkan peringkat risiko kredit sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 60: Instrumen
Keuangan: Pengungkapan, nilai tercatat dengan menerapkan PSAK 55: Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (dalam hal aset keuangan diukur pada biaya
perolehan diamortisasi, sebelum disesuaikan untuk setiap penyisihan penurunan nilai).
(b) untuk aset keuangan yang dijelaskan dalam paragraf 39E(a) yang tidak memiliki risiko
kredit rendah pada akhir periode pelaporan, nilai wajar dan nilai tercatat dengan
menerapkan PSAK 55 (dalam hal aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi,
sebelum melakukan penyesuaian untuk setiap penyisihan penurunan nilai). Untuk
tujuan pengungkapan ini, PSAK 71: Instrumen Keuangan paragraf PP5.5.22 memberikan
persyaratan yang relevan untuk menilai apakah risiko kredit instrumen keuangan dianggap
rendah.

39H. Untuk mematuhi paragraf 39B(b), asuradur mengungkapkan informasi mengenai


di mana pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi PSAK 71: Instrumen
Keuangan yang tersedia secara publik yang terkait dengan entitas dalam grup yang tidak
diberikan pada laporan keuangan konsolidasian grup untuk periode pelaporan keuangan yang
relevan. Sebagai contoh, informasi PSAK 71 tersebut dapat diperoleh dari laporan keuangan
individual atau laporan keuangan terpisah yang tersedia secara publik atas entitas dalam grup
yang telah menerapkan PSAK 71.

39I. Jika entitas memilih untuk menerapkan pengecualian pada paragraf 20O dari
persyaratan tertentu dalam PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama,
entitas mengungkapkan fakta tersebut.

62.16 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

39J. Jika entitas menerapkan pengecualian sementara dari PSAK 71: Instrumen Keuangan
ketika mencatat investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama menggunakan metode
ekuitas (sebagai contoh, lihat paragraf 20O(a)), entitas mengungkapkan informasi berikut ini,
sebagai tambahan informasi yang disyaratkan dalam PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas Lain:
(a) informasi yang dijelaskan dalam paragraf 39B–39H untuk setiap entitas asosiasi atau
ventura bersama yang berdampak material terhadap entitas. Jumlah yang diungkapkan
merupakan jumlah yang telah dicakup pada laporan keuangan entitas asosiasi atau
ventura bersama setelah mencerminkan setiap penyesuaian yang dibuat entitas ketika
menggunakan metode ekuitas (lihat PSAK 67 paragraf PP14(a)), daripada bagian entitas
atas jumlah tersebut.
(b) informasi kuantitatif yang dijelaskan dalam paragraf 39B–39H secara agregat untuk
seluruh entitas asosiasi atau ventura bersama yang tidak material secara individu. Jumlah
agregat:
(i) yang diungkapkan merupakan bagian entitas atas jumlah tersebut; dan
(ii) untuk entitas asosiasi harus diungkapkan secara terpisah dari jumlah agregat yang
diungkapkan untuk ventura bersama.

Pengungkapan Mengenai Pendekatan Berlapis

39K. Asuradur yang menerapkan pendekatan berlapis mengungkapkan informasi yang

SAK IAI
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk memahami:
(a) bagaimana jumlah total yang direklasifikasi antara laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada periode pelaporan dihitung; dan
(b) dampak reklasifikasi terhadap laporan keuangan.

39L. Untuk memenuhi paragraf 39K, asuradur mengungkapkan:


(a) fakta bahwa asuradur menerapkan pendekatan berlapis;

ONLINE
(b) jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan aset keuangan di mana asuradur menerapkan
pendekatan berlapis berdasarkan kelas aset keuangan;
(c) dasar bagi penetapan aset keuangan dengan pendekatan berlapis, termasuk penjelasan
aset keuangan yang ditetapkan yang dimiliki di luar entitas hukum yang menerbitkan
kontrak yang termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini;
(d) penjelasan dari jumlah total yang direklasifikasi antara laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada periode pelaporan dengan cara yang memungkinkan pengguna
laporan keuangan untuk memahami bagaimana jumlah itu diperoleh, termasuk:
(i) jumlah yang dilaporkan dalam laba rugi untuk aset keuangan yang ditetapkan
dengan menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan; dan
(ii) jumlah yang seharusnya dilaporkan dalam laba rugi untuk aset keuangan yang
ditetapkan jika asuradur menerapkan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran.
(e) dampak dari reklasifikasi yang dideskripsikan dalam paragraf 35B dan 35M pada setiap
pos yang terpengaruh dalam laba rugi; dan
(f) jika selama periode pelaporan asuradur telah mengubah penetapan aset keuangan:
(i) jumlah yang direklasifikasi antara laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
pada periode pelaporan yang terkait dengan aset keuangan baru yang ditetapkan
dengan menerapkan pendekatan berlapis (lihat paragraf 35F(b));
(ii) jumlah yang seharusnya direklasifikasi antara laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain pada periode pelaporan jika aset keuangan tidak dibatalkan penetapannya
(lihat paragraf 35I(a)); dan
(iii) jumlah yang direklasifikasi pada periode pelaporan ke laba rugi dari akumulasi
penghasilan komprehensif lain untuk aset keuangan yang telah dibatalkan
penetapannya (lihat paragraf 35J).

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.17
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

39M. Jika entitas menerapkan pendekatan berlapis ketika mencatat investasi pada entitas
asosiasi atau ventura bersama menggunakan metode ekuitas, entitas harus mengungkapkan
hal berikut, sebagai tambahan informasi yang disyaratkan oleh PSAK 67: Pengungkapan
Kepentingan dalam Entitas Lain:
(a) informasi yang dijelaskan dalam paragraf 39K–39L untuk setiap entitas asosiasi atau
ventura bersama yang material terhadap entitas. Jumlah yang diungkapkan merupakan
jumlah yang telah dicakup pada laporan keuangan entitas asosiasi atau ventura bersama
setelah mencerminkan setiap penyesuaian yang dibuat entitas ketika menggunakan
metode ekuitas (lihat PSAK 67 paragraf PP14(a)), daripada bagian entitas atas jumlah
tersebut.
(b) informasi kuantitatif yang dijelaskan dalam paragraf 39K–39L(d) dan 39L(f), dan
dampak reklasifikasi yang dijelaskan dalam paragraf 35B pada laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain secara agregat untuk semua entitas asosiasi atau ventura bersama yang
tidak material secara individu. Jumlah agregat:
(i) yang diungkapkan merupakan bagian entitas atas jumlah tersebut; dan
(ii) untuk entitas asosiasi diungkapkan secara terpisah dari jumlah agregat yang
diungkapkan untuk ventura bersama.

TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN TRANSISI

40. Dikosongkan.

SAK IAI
41. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2012.

41a. Entitas menerapkan penyesuaian definisi nilai wajar dalam Lampiran A secara
prospektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.

ONLINE
41A. Dikosongkan.

41B. Dikosongkan.

41C. Dikosongkan.

41D. Dikosongkan.

41E. Dikosongkan.

41F. Dikosongkan.

41G. PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan mengamendemen paragraf
04(a) dan 04(c), B07, B18(h) dan B21. Entitas menerapkan amendemen tersebut ketika
menerapkan PSAK 72.

41H. PSAK 71: Instrumen Keuangan mengamandemen paragraf 03, 04, 07, 08, 12, 34,
35, 45, Lampiran A dan paragraf B18–B20 serta menghapus paragraf 41C, 41D dan 41F.
Entitas menerapkan amandemen tersebut ketika menerapkan PSAK 71.

41I. PSAK 73: Sewa, mengamendemen paragraf 04. Entitas menerapkan amendemen
tersebut ketika menerapkan PSAK 73.

62.18 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

Pengungkapan

42. Entitas tidak perlu menerapkan persyaratan pengungkapan dalam Pernyataan ini
untuk informasi komparatif yang terkait periode tahunan yang dimulai sebelum 1 Januari
2012, kecuali untuk pengungkapan yang disyaratkan oleh paragraf 37(a) dan (b) tentang
kebijakan akuntansi, aset, liabilitas, serta pendapatan dan beban yang diakui (dan arus kas
jika menggunakan metode langsung).

43. Jika tidak praktis untuk menerapkan persyaratan tertentu dari paragraf 10–35 untuk
informasi komparatif yang terkait dengan perode tahun buku sebelum 1 Januari 2012, maka
entitas mengungkapkan fakta tersebut. Penerapan tes kecukupan liabilitas (paragraf 15–19)
untuk informasi komparatif tersebut terkadang tidak praktis, tetapi sangat tidak mungkin
untuk tidak praktis dalam penerapan persyaratan lain dari paragraf 10–35. PSAK 25: Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan menjelaskan persyaratan mengenai
”tidak praktis”.

44. Dalam menerapkan paragraf 39(c)(iii), entitas tidak perlu mengungkapkan informasi
mengenai perkembangan klaim yang terjadi lebih awal dari lima tahun sebelum akhir tahun
buku pertama penerapan Pernyataan ini. Selanjutnya, jika hal tersebut tidak praktis, ketika
entitas pertama kali menerapkan Pernyataan ini, untuk menyiapkan informasi mengenai
perkembangan klaim yang terjadi sebelum awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas

SAK IAI
menyajikan informasi komparatif secara penuh yang memenuhi Pernyataan ini, maka entitas
mengungkapkan fakta tersebut.

Penetapan Ulang Aset Keuangan

45. Terlepas dari persyaratan PSAK 71: Instrumen Keuangan paragraf 4.4.1, jika
asuradur mengubah kebijakan akuntansi untuk liabilitas asuransi, maka asuradur diizinkan,

ONLINE
tetapi tidak disyaratkan, untuk mereklasifikasi beberapa atau seluruh aset keuangannya
sebagai ”diukur pada nilai wajar melalui laba rugi”. Reklasifikasi ini diizinkan jika asuradur
mengubah kebijakan akuntansi ketika pertama kali menerapkan Pernyataan ini dan jika
asuradur mengubah kebijakan selanjutnya yang diizinkan di paragraf 22. Reklasifikasi tersebut
merupakan perubahan kebijakan akuntansi dan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan diterapkan.

Penerapan PSAK 62 dengan PSAK 71

Pengecualian Sementara dari PSAK 71

46. Amendemen PSAK 62: Kontrak Asuransi tentang Menerapkan PSAK 71: Instrumen
Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi mengamendemen paragraf 03 dan 05, dan
menambah paragraf 20A–20Q, 35A dan 39B–39J dan judul setelah paragraf 20, 20K, 20N
dan 39A. Entitas menerapkan amendemen tersebut, yang memperkenankan asuradur yang
memenuhi kriteria tertentu untuk menerapkan pengecualian sementara dari PSAK 71, untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020.

47. Entitas yang mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam paragraf 39B–39J
harus menggunakan ketentuan transisi pada PSAK 71: Instrumen Keuangan yang relevan dalam
membuat penilaian yang disyaratkan dalam pengungkapan tersebut. Tanggal awal penerapan
untuk tujuan tersebut haruslah merupakan awal dari periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2020.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.19
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

Pendekatan Berlapis

48. Amendemen PSAK 62: Kontrak Asuransi tentang Menerapkan PSAK 71: Instrumen
Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi mengamendemen paragraf 03 dan 05, dan
menambahkan paragraf 35A–35N dan 39K–39M dan judul sesudah paragraf 35A, 35K, 35M
dan 39J. Entitas menerapkan paragraf tersebut, yang memperkenankan asuradur menerapkan
pendekatan berlapis untuk aset keuangan yang ditetapkan, ketika entitas pertama kali
menerapkan PSAK 71 (lihat paragraf 35C).

49. Entitas yang memilih untuk menerapkan pendekatan berlapis:


(a) menerapkan pendekatan tersebut secara retrospektif untuk aset keuangan yang ditetapkan
pada saat transisi ke PSAK 71: Instrumen Keuangan. Dengan demikian, sebagai contoh,
entitas mengakui sebagai penyesuaian terhadap saldo awal pada akumulasi penghasilan
komprehensif lain jumlah yang setara dengan selisih nilai wajar aset keuangan yang
ditentukan berdasarkan PSAK 71 dan nilai tercatatnya berdasarkan PSAK 55: Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
(b) menyajikan kembali informasi komparatif untuk mencerminkan pendekatan berlapis,
jika dan hanya jika, entitas menyajikan kembali informasi komparatif dalam menerapkan
PSAK 71.

50. Reformasi Acuan Suku Bunga—Tahap 2, mengamendemen PSAK 71, PSAK 55,

SAK IAI
PSAK 60, PSAK 62 dan PSAK 73 menambahkan paragraf 20R–20S dan paragraf 51. Entitas
menerapkan amendemen ini untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2021. Penerapan lebih dini diperkenankan. Jika entitas menerapkan amendemen tersebut untuk
periode yang lebih awal, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut. Entitas menerapkan
amendemen ini secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25, kecuali sebagaimana diatur dalam
paragraf 51.

ONLINE
51. Entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan kembali periode sebelumnya untuk
mencerminkan penerapan amendemen ini. Entitas dapat menyajikan kembali periode
sebelumnya jika, dan hanya jika, hal tersebut dimungkinkan tanpa pengetahuan yang
diperoleh setelah suatu peristiwa terjadi (hindsight). Jika entitas tidak menyajikan kembali
periode sebelumnya, entitas mengakui setiap selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan
jumlah tercatat pada awal periode pelaporan tahunan yang mencakup tanggal penerapan
awal amendemen ini dalam saldo laba awal (atau komponen ekuitas lainnya, yang sesuai)
dari periode pelaporan tahunan yang mencakup tanggal penerapan awal amendemen ini.

62.20 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

LAMPIRAN A

DEFINISI ISTILAH

Lampiran ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PSAK 62.

Aset asuransi adalah nilai hak kontraktual neto asuradur dalam suatu kontrak asuransi.

Aset reasuransi adalah nilai hak kontraktual neto cedant dalam perjanjian reasuransi.

Asuradur adalah pihak yang memiliki kewajiban dalam kontrak asuransi untuk
mengompensasi pemegang polis jika terjadi kejadian yang diasuransikan.

Cedant adalah pemegang polis atas kontrak reasuransi.

Elemen yang dijamin adalah kewajiban untuk membayar manfaat yang dijamin, termasuk
dalam kontrak yang mengandung fitur partisipasi tidak mengikat.

Fitur partisipasi tidak mengikat adalah hak kontraktual untuk menerima, sebagai tambahan
dari manfaat yang dijamin, manfaat tambahan yang:
(a) sebagian besar akan menjadi bagian signifikan dari total manfaat kontraktual;

SAK IAI
(b) jumlah atau waktunya secara kontraktual berada pada diskresi penerbit; dan
(c) secara kontraktual berdasarkan:
(i) kinerja sekelompok kontrak atau jenis kontrak tertentu;
(ii) tingkat pengembalian investasi yang terealisasi dan atau belum terealisasi dari
sekelompok aset tertentu yang dimiliki penerbit; atau
(iii) laba rugi dari perusahaan, dana, atau entitas lain yang menerbitkan kontrak.

ONLINE
Kejadian yang diasuransikan adalah kejadian masa datang yang tidak pasti yang dilindungi
oleh kontrak asuransi dan menimbulkan risiko asuransi.

Komponen deposit adalah komponen kontraktual yang tidak dicatat sebagai derivatif sesuai
PSAK 71: Instrumen Keuangan dan termasuk dalam ruang lingkup PSAK 71 jika komponen
tersebut merupakan suatu instrumen terpisah.

Kontrak asuransi adalah kontrak di mana satu pihak (asuradur) menerima risiko asuransi
signifikan dari pihak lain (pemegang polis) dengan menyetujui untuk mengompensasi
pemegang polis jika kejadian masa depan tidak pasti tertentu (kejadian yang diasuransikan)
berdampak merugikan pemegang polis. (Lihat Lampiran B untuk panduan definisi ini).

Kontrak asuransi langsung adalah kontrak asuransi yang bukan merupakan kontrak
reasuransi.

Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mensyaratkan penerbit untuk melakukan
pembayaran tertentu untuk mengganti kerugian pemegang kontrak yang terjadi karena
debitur gagal melakukan pembayaran ketika jatuh tempo sesuai dengan persyaratan awal atau
telah dimodifikasi dari instrumen utang.

Kontrak reasuransi adalah kontrak asuransi yang diterbitkan oleh satu asuradur (reasuradur)
untuk mengkompensasi asuradur lain (cedant) atas kerugian dari satu atau lebih kontrak yang
diterbitkan oleh cedant.

Liabilitas asuransi adalah nilai kewajiban kontraktual neto asuradur dalam suatu kontrak
asuransi.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.21
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

Manfaat yang dijamin adalah pembayaran atau manfaat lain yang terkait dengan pemegang
polis atau investor tertentu yang memiliki hak tanpa syarat yang tidak bergantung pada
diskresi kontraktual penerbit.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran. (Lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar).

Pemegang polis adalah pihak yang memiliki hak untuk mendapatkan kompensasi dalam
kontrak asuransi jika terjadi kejadian yang diasuransikan.

Pemisahan adalah pencatatan komponen kontrak seolah-olah kontrak tersebut merupakan


kontrak terpisah.

Reasuradur adalah pihak yang memiliki kewajiban dalam kontrak reasuransi untuk
mengompensasi cedant jika terjadi kejadian yang diasuransikan.

Risiko asuransi adalah risiko, selain risiko keuangan, yang dialihkan dari pemegang kontrak
kepada penerbit.

Risiko keuangan adalah risiko atas kemungkinan perubahan di masa depan dalam satu atau

SAK IAI
lebih variabel berikut: tingkat suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas,
kurs valuta asing, indeks harga atau tingkat harga, peringkat kredit atau indeks kredit, atau
variabel lain; dalam kasus variabel nonkeuangan variabel tersebut tidak spesifik untuk satu
pihak dalam kontrak.

Tes kecukupan liabilitas adalah penilaian apakah jumlah tercatat atas suatu liabilitas asuransi
perlu ditingkatkan (atau jumlah tercatat dari biaya akuisisi tangguhan atau aset takberwujud

ONLINE
terkait menurun), berdasarkan kajian atas arus kas masa depan.

62.22 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

LAMPIRAN B

DEFINISI KONTRAK ASURANSI

Lampiran ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PSAK 62.

B01. Lampiran ini memberikan panduan untuk definisi kontrak asuransi dalam
Lampiran A. Lampiran ini menjelaskan permasalahan berikut ini:
(a) persyaratan ”kejadian masa depan yang tidak pasti” (paragraf B02–B04);
(b) pembayaran dengan barang atau jasa (paragraf B05–B07);
(c) risiko asuransi dan risiko lain (paragraf B08–B17);
(d) contoh kontrak asuransi (paragraf B18–B21);
(e) risiko asuransi signifikan (paragraf B22–B28); dan
(f) perubahan tingkat risiko asuransi (paragraf B29 dan B30).

Kejadian Masa Depan yang Tidak Pasti

B02. Ketidakpastian (atau risiko) merupakan esensi dari kontrak asuransi. Dengan
demikian, setidaknya salah satu dari hal berikut ini tidak pasti pada awal kontrak asuransi:
(a) apakah kejadian yang diasuransikan itu akan terjadi;
(b) kapan hal tersebut akan terjadi; atau

SAK IAI
(c) seberapa banyak asuradur akan membayar jika hal tersebut terjadi.

B03. Dalam beberapa kontrak asuransi, kejadian yang diasuransikan merupakan penemuan
kerugian (discovery of loss) selama masa kontrak, bahkan jika kerugian tersebut timbul dari
kejadian yang terjadi sebelum berlakunya kontrak. Pada kontrak asuransi lain, kejadian yang
diasuransikan merupakan kejadian yang terjadi selama masa kontrak, bahkan jika kerugian
yang timbul ditemukan setelah masa kontrak berakhir.

ONLINE
B04. Beberapa kontrak asuransi mencakup kejadian yang telah terjadi, tetapi dampak
keuangannya masih belum pasti. Sebagai contoh adalah kontrak reasuransi yang melindungi
asuradur secara langsung dari pengembangan yang merugikan dari klaim yang telah dilaporkan
oleh pemegang polis. Dalam kontrak tersebut, kejadian yang diasuransikan adalah penemuan
biaya paling akhir dari klaim.

Pembayaran dengan Barang atau Jasa

B05. Beberapa kontrak asuransi mensyaratkan atau mengizinkan pembayaran yang


dilakukan dengan barang atau jasa. Sebagai contoh adalah ketika asuradur mengganti barang
yang dicuri secara langsung bukan mengganti secara tunai kepada pemegang polis. Contoh lain
adalah ketika asuradur menggunakan rumah sakit dan staf medis miliknya untuk menyediakan
layanan medis yang dilindungi oleh kontrak asuransi.

B06. Beberapa kontrak jasa dengan pembayaran tetap dengan tingkat layanan yang
bergantung pada ketidakpastian suatu kejadian memenuhi definisi kontrak asuransi dalam
Pernyataan ini. Salah satu contohnya adalah kontrak pemeliharaan yang penyedia jasa
menyepakati untuk memperbaiki peralatan tertentu setelah terjadi malfungsi. Pembayaran
jasa tetap didasarkan pada ekspektasi jumlah malfungsi tetapi belum pasti apakah mesin
tertentu akan rusak. Malfungsi peralatan berdampak merugikan terhadap pemiliknya dan
kontrak tersebut mengompensasi pemilik (dengan barang atau jasa bukan dengan tunai).
Contoh lain adalah kontrak untuk layanan mobil rusak yang penyedia jasa menyepakati
untuk menyediakan bantuan di jalan atau menderek mobil tersebut ke garasi terdekat dengan
iuran tahunan tetap. Kontrak tersebut dapat memenuhi definisi kontrak asuransi bahkan jika
penyedia tidak sepakat melakukan perbaikan atau mengganti suku cadang.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.23
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

B07. Penerapan Pernyataan ini untuk kontrak yang dijelaskan di paragraf B06 tidak
akan lebih memberatkan daripada penerapan SAK jika kontrak tersebut berada di luar ruang
lingkup Pernyataan ini:
(a) Tidak mungkin terdapat liabilitas yang material untuk malfungsi dan kerusakan yang
telah terjadi.
(b) Jika PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan diterapkan, maka penyedia
jasa akan mengakui pendapatan ketika (atau selama) penyedia jasa mengalihkan jasa
kepada pelanggan (bergantung pada kriteria tertentu lain). Pendekatan tersebut juga
dapat diterima berdasarkan Pernyataan ini, yang mengizinkan penyedia jasa:
(i) melanjutkan kebijakan akuntansi yang telah ada untuk kontrak tersebut kecuali
hal tersebut melibatkan praktik yang dilarang oleh paragraf 14; dan
(ii) memperbaiki kebijakan akuntansinya jika hal tersebut diizinkan oleh paragraf
22–30.
(c) Penyedia jasa mempertimbangkan apakah biaya pemenuhan kewajiban kontraktual
untuk menyediakan jasa melebihi pendapatan yang diterima di muka. Untuk melakukan
hal ini, penyedia jasa menerapkan tes kecukupan liabilitas sebagaimana dijelaskan di
paragraf 15–19. Jika Pernyataan ini tidak diterapkan untuk kontrak tersebut, maka
penyedia jasa menerapkan PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi
untuk menentukan apakah kontrak tersebut memberatkan.
(d) Untuk kontrak tersebut, persyaratan pengungkapan dalam Pernyataan ini tidak mungkin
secara signifikan menambah pengungkapan yang disyaratkan dalam SAK.

SAK IAI
Perbedaan antara Risiko Asuransi dan Risiko Lain

B08. Definisi kontrak asuransi merujuk pada risiko asuransi yang oleh Pernyataan
ini didefinisikan sebagai risiko yang berbeda dengan risiko keuangan, yang dialihkan dari
pemegang kontrak kepada penerbitnya. Kontrak yang menyebabkan penerbitnya terekpos
risiko keuangan tanpa risiko asuransi signifikan bukan merupakan kontrak asuransi.

ONLINE
B09. Definisi risiko keuangan dalam Lampiran A termasuk suatu daftar variabel
keuangan dan nonkeuangan. Daftar tersebut termasuk variabel nonkeuangan yang tidak
spesifik untuk satu pihak dalam kontrak, seperti indeks kerugian gempa bumi atau indeks
suhu dalam kota tertentu. Hal tersebut tidak termasuk variabel nonkeuangan yang spesifik
untuk satu pihak dalam kontrak, seperti keterjadian atau ketidakterjadian kebakaran yang
merusak atau menghancurkan aset pihak tersebut. Lebih lanjut, risiko perubahan dalam
nilai wajar aset nonkeuangan bukan merupakan risiko keuangan jika nilai wajar tersebut
menggambarkan tidak hanya perubahan harga pasar untuk aset tersebut (variabel keuangan)
tetapi juga kondisi dan aset nonkeuangan spesifik yang dimiliki suatu pihak dalam
kontrak (variabel nonkeuangan). Sebagai contoh, jika jaminan nilai residu mobil tertentu
menyebabkan penjamin terkena risiko perubahan kondisi fisik mobil, maka risiko tersebut
adalah risiko asuransi, bukan risiko keuangan.

B10. Beberapa kontrak menyebabkan penerbit terekpos risiko keuangan sebagai


tambahan atas risiko asuransi signifikan. Sebagai contoh, banyak kontrak asuransi jiwa yang
menjamin baik tingkat minimum pengembalian kepada pemegang polis (menciptakan risiko
keuangan) maupun menjanjikan tunjangan kematian yang biasanya secara signifikan melebihi
saldo akun pemegang polis (menciptakan risiko asuransi dalam bentuk risiko mortalitas).
Kontrak tersebut adalah kontrak asuransi.

B11. Dalam beberapa kontrak, kejadian yang diasuransikan menyebabkan pembayaran


atas jumlah yang terkait dengan indeks harga. Kontrak tersebut adalah kontrak asuransi
yang memberikan pembayaran bergantung pada kejadian yang diasuransikan dapat menjadi
signifikan. Sebagai contoh, kontrak asuransi jiwa anuitas kontinjensi terkait dengan indeks
biaya hidup mengalihkan risiko asuransi karena pembayaran dipicu oleh suatu kejadian
tidak pasti yaitu kemampuan bertahan penerima anuitas. Hubungan dengan indeks harga

62.24 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

merupakan derivatif melekat, tapi tunjangan tersebut juga mengalihkan risiko asuransi. Jika
hasil pengalihan risiko asuransi signifikan, maka derivatif melekat memenuhi definisi kontrak
asuransi, yang dalam kasus tertentu tidak perlu dipisahkan dan diukur pada nilai wajar (lihat
PSAK 62 paragraf 07).

B12. Definisi risiko asuransi mengacu pada risiko yang diterima asuradur dari
pemegang polis. Dengan kata lain, risiko asuransi adalah risiko yang telah ada sebelumnya
yang dialihkan dari pemegang polis kepada asuradur. Sehingga, risiko baru yang diciptakan
oleh kontrak tersebut bukan merupakan risiko asuransi.

B13. Definisi kontrak asuransi mengacu pada dampak yang merugikan pemegang
polis. Definisi tersebut tidak membatasi jumlah pembayaran oleh asuradur dengan jumlah
yang sama untuk dampak keuangan atas kejadian yang merugikan tersebut. Sebagai contoh,
definisi tersebut tidak mengeluarkan perlindungan ”baru untuk lama” yang memberikan
pembayaran yang mencukupi kepada pemegang polis untuk mengizinkan penggantian aset
tua yang rusak dengan aset baru. Sama halnya, definisi tersebut juga tidak membatasi jumlah
pembayaran berdasarkan syarat kontrak asuransi jiwa untuk kerugian keuangan yang dialami
oleh ahli waris, dan juga definisi tersebut tidak menghalangi pembayaran atas jumlah yang
telah ditentukan sebelumnya untuk menghitung kerugian yang disebabkan oleh kematian atau
kecelakaan.

SAK IAI
B14. Beberapa kontrak mensyaratkan pembayaran jika terjadi kejadian tidak pasti
tertentu, tetapi tidak mensyaratkan dampak yang merugikan atas pemegang polis sebagai
persyaratan awal untuk pembayaran. Kontrak tersebut bukan merupakan kontrak asuransi
bahkan jika pemegang menggunakan kontrak untuk memitigasi eksposur risiko yang
mendasari. Sebagai contoh, jika pemegang polis menggunakan derivatif untuk lindung nilai
variabel nonkeuangan yang mendasari terkait dengan arus kas dari aset entitas, maka derivatif
tersebut bukan merupakan suatu kontrak asuransi karena pembayarannya tidak bergantung

ONLINE
pada apakah pemegang polis terkena dampak yang merugikan oleh penurunan arus kas dari
aset. Sebaliknya, definisi kontrak asuransi mengacu pada kejadian tidak pasti yang berdampak
merugikan pada pemegang polis menjadi persyaratan awal pembayaran. Persyaratan awal
kontraktual ini tidak mensyaratkan asuradur untuk menyelidiki apakah kejadian tersebut
sebenarnya menyebabkan dampak yang merugikan, tetapi mengizinkan asuradur untuk
membatalkan pembayaran jika kejadian tersebut bukan kejadian yang menyebabkan dampak
yang merugikan.

B15. Risiko kehilangan atau tidak kehilangan (yaitu risiko bahwa pihak lawan akan
membatalkan kontrak lebih awal atau lebih akhir dari ekspektasi penerbit dalam menentukan
harga kontrak) bukan merupakan risiko kontrak asuransi karena pembayaran kepada pihak
lawan tidak bergantung pada ketidakpastian kejadian masa depan yang berdampak merugikan
pihak lawan. Sama halnya, risiko beban (yaitu risiko atas kenaikan tidak terduga biaya
administrasi terkait dengan pelaksanaan kontrak, bukan biaya terkait dengan kejadian yang
diasuransikan) bukan merupakan risiko asuransi karena peningkatan tidak terduga atas beban
bukan merupakan dampak yang merugikan pihak lawan.

B16. Oleh karena itu, suatu kontrak yang menyebabkan penerbit terekspos risiko
kehilangan, risiko tetap, atau risiko beban bukan merupakan kontrak asuransi kecuali jika
kontrak tersebut juga menyebabkan penerbit terkena risiko asuransi. Namun demikian, jika
penerbit kontrak mengurangi risiko tersebut dengan menggunakan kontrak kedua untuk
mengalihkan bagian dari risiko tersebut kepada pihak lain, maka kontrak kedua menyebabkan
pihak lain terekspos risiko asuransi.

B17. Asuradur dapat menerima risiko asuransi signifikan dari pemegang polis hanya
jika asuradur adalah entitas terpisah dari pemegang polis. Dalam kasus asuradur bersama,
asuradur bersama tersebut menerima risiko dari setiap pemegang polis dan mengelompokkan

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.25
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

risiko tersebut. Meskipun pemegang polis mengizinkan risiko dikumpulkan bersama-sama


sesuai dengan kapasitas mereka sebagai pemilik, namun asuradur bersama tersebut tetap
menerima risiko tersebut sebagai esensi dari kontrak asuransi.

Contoh Kontrak Asuransi

B18. Berikut adalah contoh kontrak yang merupakan kontrak asuransi, jika pengalihan
atas risiko asuransi signifikan:
(a) Asuransi atas kehilangan atau kerusakan properti.
(b) Asuransi atas liabilitas produk, liabilitas profesional, liabilitas sipil atau beban hukum.
(c) Asuransi jiwa dan rencana pemakaman dibayar di muka (meskipun kematian adalah pasti,
tetap saja tidak pasti kapan kematian itu akan terjadi atau, untuk beberapa jenis asuransi
jiwa, apakah kematian itu akan terjadi dalam periode yang dilindungi oleh asuransi).
(d) Asuransi jiwa anuitas kontinjensi dan pensiun (yaitu kontrak yang menyediakan
kompensasi untuk kejadian masa depan yang tidak pasti – bertahannya para penerima
anuitas atau pensiunan – untuk membantu penerima anuitas atau pensiunan dalam
memelihara standar hidup tertentu yang sebaliknya menjadi pengaruh merugikan
karena bertahannya penerima anuitas atau pensiunan).
(e) Perlindungan cacat dan medis.
(f) Obligasi jaminan, obligasi kesetiaan, obligasi kinerja, dan obligasi penawaran (yaitu
kontrak yang menyediakan kompensasi jika pihak lain gagal melaksanakan kewajiban

SAK IAI
perjanjian, sebagai contoh kewajiban untuk membangun sebuah gedung).
(g) Asuransi kredit yang menyediakan pembayaran tertentu untuk mengganti kerugian yang
terjadi karena debitur gagal bayar ketika jatuh tempo berdasarkan persyaratan orisinal
atau telah dimodifikasi dari instrumen utang. Kontrak ini memiliki berbagai variasi
bentuk hukum, seperti jaminan, letter of credit, kontrak kredit derivatif gagal bayar
(credit derivative default contract) atau kontrak asuransi. Namun, meskipun kontrak
tersebut memenuhi definisi kontrak asuransi, namun kontrak tersebut juga memenuhi

ONLINE
definisi sebagai kontrak jaminan keuangan dalam PSAK 71: Instrumen Keuangan dan
termasuk dalam ruang lingkup PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan dan
PSAK 71, bukan Pernyataan ini (lihat paragraf 04(d)). Sehingga, jika penerbit kontrak
jaminan keuangan sebelumnya telah menyatakan secara eksplisit bahwa kontrak tersebut
diperlakukan sebagai kontrak asuransi dan telah menerapkan akuntansi yang berlaku
untuk kontrak asuransi, maka penerbit dapat memilih untuk menerapkan PSAK 60 dan
PSAK 71 atau Pernyataan ini untuk kontrak jaminan keuangan tersebut.
(h) Jaminan produk. Jaminan produk yang diterbitkan oleh pihak lain untuk barang
yang dijual oleh perusahaan manufaktur, dealer, atau pengecer termasuk dalam ruang
lingkup Pernyataan ini. Namun, jaminan produk yang diterbitkan secara langsung oleh
perusahaan manufaktur, dealer atau pengecer di luar ruang lingkup Pernyataan ini,
karena perusahaan manufaktur, dealer atau pengecer termasuk dalam ruang lingkup
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan dan PSAK 57: Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi.
(i) Asuransi kepemilikan (yaitu asuransi terhadap penemuan cacat dalam kepemilikan
tanah yang tidak terlihat ketika kontrak asuransi diterbitkan). Dalam kasus ini, kejadian
yang diasuransikan adalah penemuan cacat dalam kepemilikan, bukan cacat itu sendiri.
(j) Bantuan perjalanan (yaitu kompensasi kas atau dalam bentuk barang atau jasa kepada
pemegang polis atas kerugian yang terjadi ketika mereka sedang melakukan perjalanan).
Paragraf B06 dan B07 menjelaskan beberapa kontrak semacam ini.
(k) Obligasi katastrofa yang memberikan pengurangan pembayaran pokok, bunga, atau
keduanya jika suatu kejadian tertentu memengaruhi kerugian penerbit obligasi (kecuali
kejadian tersebut tidak menimbulkan risiko asuransi signifikan, sebagai contoh jika
kejadiannya adalah perubahan dalam tingkat suku bunga atau kurs valuta asing).
(l) Asuransi swap dan kontrak lain yang mensyaratkan pembayaran berdasarkan perubahan
iklim, geologis atau variabel fisik lain yang spesifik untuk suatu pihak dalam kontrak.
(m) Kontrak reasuransi.

62.26 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

B19. Berikut adalah contoh kontrak yang tidak termasuk kontrak asuransi:
(a) Kontrak investasi yang memiliki bentuk hukum kontrak asuransi tetapi tidak
menyebabkan asuradur terekspos risiko asuransi signifikan, sebagai contoh kontrak
asuransi jiwa yang dalam hal ini asuradur terkena risiko mortalitas yang tidak signifikan
(kontrak tersebut merupakan instrumen keuangan nonasuransi atau kontrak jasa, lihat
paragraf B20 dan B21).
(b) Kontrak yang memiliki bentuk hukum asuransi, tetapi melepaskan risiko asuransi
signifikan kepada pemegang polis melalui mekanisme yang tidak dapat dibatalkan dan
dapat dipaksakan yang menyesuaikan pembayaran masa depan oleh pemegang polis
sebagai hasil langsung kerugian yang diasuransikan, sebagai contoh beberapa kontrak
reasuransi keuangan atau beberapa kontrak kelompok (kontrak tersebut normalnya
instrumen keuangan nonasuransi atau kontrak jasa, lihat paragraf B20 dan B21).
(c) Asuransi sendiri, dengan kata lain menahan risiko yang dilindungi oleh asuransi (tidak
terdapat kontrak asuransi karena tidak ada kesepakatan dengan pihak lain).
(d) Kontrak (seperti kontrak perjudian) yang mensyaratkan pembayaran jika kejadian
masa depan yang tidak pasti terjadi, tetapi tidak mensyaratkan, sebagai persyaratan
awal perjanjian untuk pembayaran, kejadian yang merugikan tersebut memengaruhi
pemegang polis. Namun demikian, hal ini tidak menghalangi spesifikasi pembayaran
ditentukan sebelumnya untuk menghitung kerugian yang disebabkan oleh kejadian
tertentu seperti kematian atau kecelakaan (lihat juga paragraf B13).
(e) Derivatif yang menyebabkan satu pihak terekspos risiko keuangan tetapi bukan risiko

SAK IAI
asuransi, karena derivatif, mensyaratkan pihak tersebut untuk membuat pembayaran
hanya berdasarkan pada perubahan dalam satu atau lebih variabel tingkat suku bunga
spesfik, harga instrumen keuangan, harga komoditas, kurs valuta asing, indeks harga
atau tingkat kredit atau indeks kredit atau variabel lainnya yang tersedia dalam kasus
variabel nonkeuangan di mana variabel tersebut tidak spesifik pada pihak dalam kontrak
(lihat PSAK 71: Instrumen Keuangan).
(f) Jaminan yang terkait kredit (atau letter of credit, kontrak kredit derivatif gagal bayar atau

ONLINE
kontrak asuransi kredit) yang mensyaratkan pembayaran bahkan jika pemegang kontrak
tidak mengalami suatu kerugian atas gagal bayar debitur pada saat jatuh tempo (lihat
PSAK 71).
(g) Kontrak yang mensyaratkan pembayaran berdasarkan iklim, geologis, atau variabel fisik
lain yang tidak spesifik untuk suatu pihak dalam kontrak (umumnya dijelaskan sebagai
derivatif cuaca).
(h) Obligasi katastrofa yang memberikan pengurangan pembayaran pokok, bunga, atau
keduanya, berdasarkan iklim, geologis atau variabel fisik lain yang tidak spesifik untuk
suatu pihak dalam kontrak.

B20. Jika kontrak yang dijelaskan di paragraf B19 menimbulkan aset keuangan atau
liabilitas keuangan, maka kontrak tersebut termasuk dalam ruang lingkup PSAK 71: Instrumen
Keuangan. Di antaranya, pihak-pihak dalam kontrak menggunakan apa yang disebut akuntansi
deposit, yang melibatkan hal berikut:
(a) satu pihak mengakui pembayaran yang diterima sebagai liabilitas keuangan, bukan
sebagai pendapatan.
(b) pihak lain mengakui imbalan yang dibayarkan sebagai aset keuangan, bukan sebagai
beban.

B21. Jika kontrak yang dijelaskan di paragraf B19 tidak menimbulkan aset keuangan atau
liabilitas keuangan, maka diterapkan PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan.
Berdasarkan PSAK 72, pendapatan diakui ketika (atau selama) entitas menyelesaikan kewajiban
pelaksanaan dengan mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan dalam
jumlah yang mencerminkan imbalan yang diperkirakan menjadi hak entitas.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.27
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

Risiko Asuransi Signifikan

B22. Suatu kontrak merupakan kontrak asuransi hanya jika kontrak mengalihkan risiko
asuransi signifikan. Paragraf B08–B21 menjelaskan risiko asuransi. Paragraf berikut menjelaskan
penilaian apakah risiko asuransi tersebut adalah signifikan.

B23. Risiko asuransi adalah signifikan jika, dan hanya jika, kejadian yang diasuransikan
dapat menyebabkan asuradur membayar manfaat tambahan yang signifikan dalam setiap
skenario, tidak termasuk skenario kurangnya substansi komersial (yaitu tidak memiliki pengaruh
yang terlihat atas nilai ekonomik transaksi). Jika manfaat tambahan signifikan akan terutang
dalam skenario yang memiliki substansi komersial, kondisi dalam kalimat sebelumnya dapat
terpenuhi bahkan jika kejadian yang diasuransikan sangat tidak mungkin terjadi atau bahkan
jika nilai sekarang ekspektasian atas arus kas kontinjensi adalah bagian kecil dari nilai sekarang
ekspektasian atas seluruh sisa arus kas kontraktual.

B24. Manfaat tambahan yang dijelaskan di paragraf B23 mengacu pada jumlah yang
melebihi yang akan terutang jika kejadian yang diasuransikan tidak terjadi (di luar skenario
kurangnya substansi komersial). Jumlah tambahan tersebut termasuk biaya pengurusan klaim
dan biaya penilaian klaim, tetapi tidak termasuk:
(a) kerugian atas kemampuan pembebanan kepada pemegang polis atas jasa masa depan.
Sebagai contoh, dalam investment-linked life insurance contract, kematian pemegang

SAK IAI
polis berarti bahwa asuradur tidak dapat melanjutkan jasa manajemen investasi dan
memperoleh imbalan atas investasi ini. Namun, kerugian ekonomik bagi asuradur tidak
mencerminkan risiko asuransi, seperti manajer reksadana yang tidak mengambil risiko
asuransi terkait dengan kemungkinan meninggalnya klien. Oleh karena itu, potensi
kerugian imbalan manajemen investasi masa depan tidak relevan untuk digunakan
dalam menilai bagaimana risiko asuransi yang telah dialihkan dalam suatu kontrak.
(b) lepasnya denda karena kematian yang akan dilakukan pada saat pembatalan atau

ONLINE
penyerahan. Disebabkan kontrak membuat beban tersebut timbul, pembebasan beban
tersebut tidak mengompensasi pemegang polis dari risiko yang telah ada sebelumnya.
Oleh karena itu, hal tersebut tidak relevan dalam menilai bagaimana risiko asuransi
yang dialihkan dalam suatu kontrak.
(c) suatu pembayaran bergantung pada kejadian yang tidak menyebabkan kerugian signifikan
kepada pemegang kontrak. Sebagai contoh, suatu kontrak yang mensyaratkan penerbit
untuk membayar Rp1 juta jika aset mengalami kerusakan fisik sehingga menyebabkan
kerugian ekonomik yang tidak signifikan kepada pemegangnya sebesar Rp1. Dalam
kontrak ini, pemegang mengalihkan kepada asuradur risiko yang signifikan atas kerugian
Rp1. Pada waktu yang sama, kontrak menimbulkan risiko nonasuransi yang membuat
penerbit membayar Rp999.999 jika kejadian spesifik tersebut terjadi. Disebabkan penerbit
tidak menerima risiko asuransi signifikan dari pemegang, maka kontrak ini bukan suatu
kontrak asuransi.
(d) kemungkinan pemulihan reasuransi. Asuradur mencatat hal ini secara terpisah.

B25. Asuradur menilai signifikansi risiko asuransi kontrak per kontrak, bukan mengacu
materialitas atas laporan keuangan3. Sehingga risiko asuransi dapat menjadi signifikan bahkan
jika terdapat kemungkinan yang minimal atas kerugian material untuk seluruh kumpulan
kontrak. Penilaian kontrak per kontrak ini membuat klasifikasi suatu kontrak sebagai kontrak
asuransi menjadi lebih mudah. Namun, jika sejumlah kecil kontrak yang relatif homogen
diketahui mengandung kontrak yang seluruhnya mengalihkan risiko asuransi, maka asuradur
tidak perlu menilai setiap kontrak dalam kumpulan kontrak tersebut untuk mengidentifikasi
beberapa kontrak nonderivatif yang mengalihkan risiko asuransi tidak signifikan.

3
Untuk tujuan ini, kontrak yang dibuat secara bersamaan dengan pihak lawan membentuk suatu kontrak tunggal
(atau kontrak yang sebaliknya saling bergantung) dalam bentuk kontrak tunggal.

62.28 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

B26. Sesuai dengan paragraf B23–B25, jika kontrak membayar tunjangan kematian
melebihi jumlah terutang atas kelangsungan hidup, maka kontrak tersebut merupakan kontrak
asuransi kecuali tambahan tunjangan kematian tidak signifikan (dinilai dengan mengacu
pada kontrak tersebut daripada seluruh kumpulan kontrak). Sebagaimana dijelaskan paragraf
B24(b), pembebasan beban kematian karena pembatalan atau penyerahan tidak termasuk
dalam penilaian ini jika pembebasan ini tidak mengompensasi pemegang polis untuk risiko
yang telah ada sebelumnya. Demikian halnya, kontrak anuitas yang membayar secara reguler
untuk sisa umur pemegang polis merupakan suatu kontrak asuransi, kecuali pembayaran
kontinjensi jiwa gabungan tidak signifikan.

B27. Paragraf B23 mengacu pada manfaat tambahan. Manfaat tambahan ini dapat
termasuk persyaratan untuk membayar manfaat lebih awal jika kejadian yang diasuransikan
terjadi lebih awal dan pembayaran tidak disesuaikan untuk nilai waktu uang. Sebagai contoh
adalah keseluruhan asuransi jiwa untuk suatu jumlah tetap (dengan kata lain, asuransi yang
menyediakan tunjangan kematian tetap kapan pun pemegang polis meninggal, tetapi tidak
ada batas waktu perlindungan). Asuradur akan mengalami kerugian atas kontrak individual
tersebut jika pemegang polis meninggal lebih awal bahkan jika tidak terdapat kerugian
menyeluruh pada seluruh kumpulan kontrak.

B28. Jika kontrak asuransi dipisahkan menjadi komponen deposit dan komponen
asuransi, maka signifikansi atas pengalihan risiko dinilai dengan mengacu pada komponen

SAK IAI
asuransi. Signifikansi risiko asuransi yang dialihkan dengan derivatif melekat dinilai dengan
mengacu pada derivatif melekat tersebut.

Perubahan dalam Tingkat Risiko Asuransi

B29. Beberapa kontrak tidak mengalihkan risiko asuransi kepada penerbit pada awal
kontrak, meskipun kontrak tersebut mengalihkan risiko asuransi di waktu mendatang. Sebagai

ONLINE
contoh, suatu kontrak yang memberikan pengembalian investasi tertentu dan termasuk
suatu opsi bagi pemegang polis untuk menggunakan hasil investasi pada waktu jatuh tempo
untuk membeli anuitas kontinjensi jiwa (life-contingent annuity) pada tingkat anuitas kini
yang dibebankan oleh asuradur kepada penerima anuitas baru lain ketika pemegang polis
melaksanakan opsi tesebut. Kontrak tersebut tidak mengalihkan risiko asuransi kepada
penerbit hingga opsi tersebut dilaksanakan, karena asuradur bebas untuk menetapkan harga
anuitas dengan dasar yang merefleksikan risiko asuransi yang dialihkan kepada asuradur pada
waktu itu. Namun, jika kontrak menentukan tingkat anuitas (atau dasar untuk menyusun
tingkat anuitas), maka kontrak mengalihkan risiko asuransi kepada penerbit pada saat
penerbitan.

B30. Suatu kontrak yang memenuhi syarat sebagai kontrak asuransi tetap merupakan
kontrak asuransi hingga seluruh hak dan kewajiban berakhir atau kedaluwarsa.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.29
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

PEDOMAN IMPLEMENTASI

Pedoman Implementasi ini melengkapi, tetapi bukan bagian dari, PSAK 62: Kontrak Asuransi.

PENDAHULUAN

PI01. Pedoman Implementasi ini:


(a) mengilustrasikan kontrak dan derivatif melekat yang termasuk dalam ruang lingkup
PSAK 62: Kontrak Asuransi (lihat paragraf PI02–PI04);
(b) mencakup suatu contoh kontrak asuransi yang mengandung komponen deposit yang
perlu dipisahkan (paragraf PI05);
(c) mengilustrasikan shadow accounting (paragraf PI06­–PI10).
(d) menjelaskan bagaimana asuradur dapat memenuhi persyaratan pengungkapan dalam
PSAK 62 (paragraf PI11–PI71).

DEFINISI KONTRAK ASURANSI

PI02. Contoh 1 memberikan ilustrasi penerapan definisi kontrak asuransi. Contoh ini
tidak memberikan ilustrasi untuk seluruh kemungkinan yang mungkin terjadi.

Contoh 1: Penerapan definisi kontrak asuransi

SAK IAI
No. Jenis kontrak Perlakuan akuntansi
1.1 Kontrak asuransi (lihat definisi Termasuk dalam ruang lingkup
di Lampiran A dan panduan di PSAK 62: Kontrak Asuransi, kecuali termasuk
Lampiran B). dalam lingkup pengecualian di paragraf 04.
Beberapa derivatif melekat dan komponen

ONLINE
deposit harus dipisahkan (lihat Contoh 2 dan
3 dan paragraf 07–12).
1.2 Tunjangan kematian yang Kontrak asuransi (kecuali jumlah kontinjen
melebihi jumlah ter­utang pada tidak signifikan dalam seluruh skenario yang
saat penyerahan atau jatuh memiliki substansi komersial). Asuradur
tempo. dapat mengalami kerugian signifikan atas
suatu kontrak individual jika pemegang polis
meninggal lebih awal. Lihat Contoh 1.23–
1.27 untuk penjelasan lebih lanjut atas penalti
penyerahan.

1.3 Kontrak unit-link yang Kontrak ini mengandung komponen deposit


pembayaran manfaatnya (100% dari nilai unit) dan komponen
dikaitkan dengan nilai wajar asuransi (tambahan manfaat kematian
seke­lompok aset. Manfaatnya 1%). PSAK 62 paragraf 10 mengizinkan
adalah 100% dari nilai unit pada pemisahan (namun persyaratan tersebut
saat penyerahan atau jatuh tempo berlaku hanya jika komponen asuransi adalah
dan 101% dari nilai unit pada material, dan jika tidak dipisahkan maka
saat kematian. penerbit tidak dapat mengakui seluruh hak
dan kewajiban yang timbul dalam komponen
deposit). Jika komponen asu­ransi tidak
dipisahkan, maka seluruh kontrak adalah
kontrak investasi karena komponen asuransi
tidak signifikan dibandingkan dengan
keseluruhan kontrak.

berlanjut...

62.30 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan

No. Jenis kontrak Perlakuan akuntansi


1.4 Anuitas kontinjen-jiwa. Kontrak asuransi (kecuali jumlah kontinjen
tidak signifikan dalam seluruh skenario yang
memiliki substansi komersial). Asuradur
dapat mengalami kerugian signifikan atas
kontrak individual jika penerima anuitas
bertahan hidup lebih lama dari yang
diperkirakan.
1.5 Dana abadi murni. Pihak Kontrak asuransi (kecuali pengalihan risiko
yang diasuransikan menerima asuransi tidak signifikan). Jika sejumlah dana
pembayaran jika bertahan hidup abadi murni homogen diketahui mengandung
hingga tanggal yang ditentukan, kontrak yang seluruhnya mengalihkan
tetapi penerima manfaat tidak risiko asuransi, maka asuradur dapat
menerima apa pun jika pihak mengklasifikasikan seluruh dana abadi murni
yang diasuransikan meninggal sebagai kontrak asuransi tanpa menguji
sebelum tanggal tersebut. setiap kontrak untuk meng­identifikasikan
beberapa dana abadi murni nonderivatif yang
mengalihkan risiko asuransi tidak signifikan

SAK IAI
(lihat paragraf B25).
1.6 Anuitas tangguhan: pemegang Kontrak asuransi (kecuali pengalihan risiko
polis akan menerima, atau asuransi tidak signifikan). Kontrak tersebut
dapat memilih untuk menerima, mengalihkan risiko mortalitas kepada
anuitas kontinjen-jiwa pada asuradur pada saat penerbitan, karena
tingkat yang dijamin ketika asuradur mungkin akan membayar manfaat

ONLINE
penerbitan. tambahan yang signifikan untuk kontrak
individual jika penerima anuitas memilih
untuk mengambil anuitas kontinjen-jiwa dan
bertahan hidup lebih lama daripada yang
diperkirakan (kecuali jumlah kontinjen tidak
signifikan terhadap seluruh skenario yang
memiliki substansi komersial).
1.7 Anuitas tangguhan: pemegang Pada saat penerbitan kontrak tersebut bukan
polis akan menerima, atau merupakan kontrak asuransi jika asuradur
dapat memilih untuk menerima, dapat mengubah kembali harga risiko
anuitas kontinjen-jiwa pada mortalitas tanpa batasan. Kontrak tersebut
tingkat yang berlaku ketika termasuk dalam ruang lingkup PSAK 71:
anuitas dimulai. Instrumen Keuangan kecuali mengandung
fitur partisipasi tidak mengikat.

Kontrak tersebut akan menjadi kontrak


asuransi jika tingkat anuitas tetap (kecuali
jumlah kontinjen tidak signifikan pada seluruh
skenario yang memiliki substansi komersial).
1.8 Kontrak investasi4 yang tidak Termasuk dalam ruang lingkup PSAK 71.
mengandung fitur par­tisipasi
tidak mengikat.

berlanjut...

4
Definisi ”kontrak investasi” adalah definisi informal yang digunakan untuk memudahkan diskusi. Hal ini merujuk
pada instrumen keuangan yang tidak memenuhi definisi kontrak asuransi.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.31
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan

No. Jenis kontrak Perlakuan akuntansi


1.9 Kontrak investasi yang PSAK 62 paragraf 35 mengatur persyaratan
mengandung fitur partisipasi kontrak tersebut, yang dikecualikan dari
tidak mengikat. ruang lingkup PSAK 71.
1.10 Kontrak investasi yang Termasuk dalam ruang lingkup
pembayarannya secara PSAK 71. Pembayaran didenominasi dalam
kontraktual terkait (bukan nilai unit yang mencerminkan nilai wajar
diskresi) dengan imbal hasil dari atas aset tertentu diukur pada nilai unit
sekelompok aset tertentu yang kini (lihat PSAK 71 Lampiran A paragraf
dimiliki oleh penerbit. PP4.3.8(g)).
1.11 Kontrak yang mensyaratkan Kontrak asuransi, tetapi tidak termasuk
penerbit untuk melakukan dalam ruang lingkup PSAK 62, namun
pembayaran tertentu untuk termasuk dalam ruang lingkup PSAK 71.
mengganti kerugian pemegang Jika penerbit sebelumnya menyatakan
kontrak karena debitur gagal secara eksplisit bahwa penerbit akan
melakukan pembayaran pada saat memperlakukan kontrak tersebut sebagai
jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak asuransi dan telah menggunakan
awal ataupun yang dimodifikasi akuntansi yang berlaku untuk kontrak

SAK IAI
dari instrumen utang. Kontrak asuransi, maka penerbit dapat memilih
mungkin memiliki beragam untuk menerapkan PSAK 71 dan PSAK 60:
bentuk hukum (contohnya Instrumen Keuangan: Pengungkapan atau
kontrak asuransi, jaminan, atau PSAK 62 untuk kontrak jaminan keuangan
letter of credit). tersebut.

Bentuk hukum kontrak tidak memengaruhi

ONLINE
pengakuan dan pengukurannya.

Akuntansi untuk pemegang kontrak tidak


termasuk dalam ruang lingkup PSAK 71
dan PSAK 62 (kecuali kontrak tersebut
adalah kontrak reasuransi). Oleh karena itu,
entitas menerapkan PSAK 25: Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan paragraf 10–12. Paragraf tersebut
menentukan kriteria yang digunakan dalam
mengembangkan kebijakan akuntansi jika
tidak terdapat PSAK yang secara spesifik
dapat diterapkan untuk suatu pos.
1.12 Jaminan terkait kredit (sebagai Bukan merupakan kontrak asuransi. Suatu
persyaratan awal pembayaran), derivatif yang ter­masuk dalam ruang lingkup
yang tidak mensyarat­kan bahwa PSAK 71.
pemegang kontrak terekspos,
dan telah mengalami kerugian
atas, kegagalan debitur dalam
melakukan pembayaran aset yang
dijamin pada saat jatuh tempo.
Contoh adalah jaminan yang
mensyaratkan pembayaran sebagai
respon atas peruba­han peringkat
kredit atau indeks kredit tertentu.
berlanjut...

62.32 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan

No. Jenis kontrak Perlakuan akuntansi


1.13 Dana jaminan yang dibentuk Kontrak yang membentuk dana jaminan
dengan kontrak. Kontrak yang adalah kontrak asuransi (lihat Pedoman
mensyaratkan seluruh peserta Implementasi Contoh 1.11).
untuk membayar kontribusi
kepada dana jaminan sehingga
dapat memenuhi kewajiban
yang muncul dari peserta (dan
mungkin pihak lain). Peserta
biasanya berasal dari industri
yang sama, contohnya asuransi,
perbankan, atau biro perjalanan.

1.14 Dana jaminan yang dibentuk Komitmen peserta untuk berkontribusi


karena undang-undang. kepada dana jaminan tidak dibentuk oleh
kontrak, sehingga tidak terdapat kontrak
asuransi. Hal tersebut termasuk dalam
ruang lingkup PSAK 57: Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi.

SAK IAI
1.15 Asuransi nilai residual atau Merupakan kontrak asuransi yang termasuk
jaminan nilai residual. dalam ruang lingkup PSAK 62 (kecuali
Jaminan oleh salah satu pihak perubahan kondisi aset tidak memiliki
atas nilai wajar aset nonkeuangan pengaruh signifikan). Risiko perubahan
masa depan yang dimiliki oleh nilai wajar aset nonkeuangan bukan risiko
penerima manfaat asuransi atau keuangan karena nilai wajar tidak hanya

ONLINE
jaminan. mencerminkan perubahan harga pasar aset
tersebut (suatu variabel keuangan) namun
juga kondisi atas aset tertentu yang dikuasai
(suatu variabel nonkeuangan).

Namun demikian, jika kontrak


mengompensasi pemegang manfaat hanya
atas perubahan harga pasar dan bukan
untuk perubahan atas kondisi aset pemegang
manfaat, maka kontrak tersebut adalah
derivatif dan termasuk dalam ruang lingkup
PSAK 71.

Jaminan nilai residual yang diberikan oleh


penyewa melalui sewa pembiayaan termasuk
dalam ruang lingkup PSAK 73: Sewa.
1.16 Jaminan produk yang diterbitkan Merupakan kontrak asuransi, namun
langsung oleh pabrikan, dealer, dikecualikan dari ruang lingkup PSAK 62
atau pedagang ritel. (lihat PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak
dengan Pelanggan dan PSAK 57: Provisi,
Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi).
1.17 Jaminan produk yang dikeluarkan Merupakan kontrak asuransi, tidak
pihak ketiga. dikecualikan dari PSAK 62. Perlakuan yang
sama sebagaimana kontrak asuransi lain.

berlanjut...

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.33
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan

No. Jenis kontrak Perlakuan akuntansi


1.18 Kelompok kontrak asuransi yang Risiko asuransi tidak signifikan. Oleh karena
memberikan asuradur suatu itu, kontrak tersebut adalah aset keuangan
hak kontraktual yang dapat yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK
dipaksakan secara hukum dan 71. Fee jasa termasuk dalam ruang lingkup
tidak dapat dibatalkan untuk PSAK 72 (diakui ketika (atau selama) jasa
mengganti seluruh klaim yang disediakan, bergantung pada beragam
dibayarkan atas premi masa ketentuan).
depan, dengan kompensasi layak
terhadap nilai waktu dari uang.
1.19 Obligasi katastrofa: obligasi yang Instrumen keuangan dengan derivatif melekat
pembayaran pokok, bunga, atau dalam ruang lingkup PSAK 71.
keduanya berkurang jika pemicu
kejadian tertentu terjadi dan
kejadian pemicu tersebut tidak
termasuk kondisi menyebabkan
penerbit obligasi mengalami
kerugian.

SAK IAI
1.20 Obligasi katastrofa: obligasi Kontrak tersebut adalah kontrak asuransi,
yang pembayaran pokok, bunga, dan mengandung komponen asuransi
atau keduanya berkurang secara (dengan penerbit sebagai pemegang polis
signifikan jika kejadian pemicu dan pemegang kontrak sebagai asuradur) dan
tertentu terjadi dan kejadian komponen deposit.
pemicu tersebut termasuk (a) Jika kondisi tertentu terpenuhi, PSAK

ONLINE
kondisi menyebabkan penerbit 62 paragraf 10 mensyaratkan pemegang
obligasi mengalami kerugian. kontrak untuk memisahkan komponen
deposit dan menerapkan PSAK 71 atas
kontrak tersebut.
(b) Penerbit memperhitungkan komponen
asuransi sebagai reasuransi jika
penerbit menggunakan obligasi untuk
tujuan tersebut. Jika penerbit tidak
menggunakan komponen asuransi
sebagai reasuransi, maka kontrak ini
tidak termasuk dalam ruang lingkup
PSAK 62, yang tidak mencakup
akuntansi pemegang polis untuk
kontrak asuransi langsung.
(c) Dalam PSAK 62 paragraf 13, pemegang
kontrak dapat terus melanjutkan
akuntansi yang ada untuk komponen
asuransi, kecuali yang melibatkan
praktik yang dilarang oleh PSAK 62
paragraf 14.

berlanjut...

62.34 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan

No. Jenis kontrak Perlakuan akuntansi


1.21 Kontrak asuransi yang Kontrak umumnya akan di­eliminasi dari
diterbitkan oleh asuradur untuk laporan keua­ngan, termasuk:
program pensiun imbalan pasti (a) seluruh jumlah kewajiban pensiun
yang melindungi karyawan sesuai PSAK 24: Imbalan Kerja tanpa
asuradur, atau entitas lain yang dikurangi hak karyawan dalam kontrak.
dikonsolidasikan dalam laporan (b) tidak ada liabilitas kepada pemegang
keuangan asuradur. polis dalam kontrak.
(c) aset yang mendasari kontrak.

1.22 Kontrak asuransi yang Merupakan kontrak asuransi yang termasuk


diterbitkan kepada karyawan dalam ruang lingkup PSAK 62. Jika pemberi
sebagai hasil atas program kerja membayar sebagian atau seluruh
pensiun iuran pasti. Manfaat premi karyawan, maka pembayaran tersebut
kontraktual atas jasa kayawan merupakan imbalan kerja yang termasuk
pada periode kini dan periode dalam ruang lingkup PSAK 24. Lihat juga
sebelumnya bukan merupakan PSAK 24 paragraf 46–49 dan 116–119.
kontinjen jasa masa depan. Selanjutnya, ’polis asuransi yang memenuhi
Asuradur juga menerbitkan syarat’ sebagaimana didefinisikan dalam

SAK IAI
kontrak yang serupa dengan PSAK 24 tidak perlu memenuhi definisi
persyaratan yang sama kepada kontrak asuransi dalam PSAK 62.
pihak ketiga.
1.23 Kontrak pinjaman yang Bukan merupakan kontrak asuransi.
mengandung imbalan percepatan Sebelum menyepakati kontrak, peminjam
pembayaran yang dibebaskan jika tidak menghadapi risiko terkait dengan

ONLINE
percepatan pembayaran berasal imbalan percepatan pembayaran. Sehingga,
dari kematian peminjam. meskipun kontrak pinjaman menyebabkan
pemberi pinjaman terkena risiko kematian,
kontrak tersebut tidak mengalihkan risiko
yang ada sebelumnya dari peminjam.
Dengan demikian, risiko yang terkait
dengan kemungkinan penghapusan imbalan
percepatan pembayaran atas kematian bukan
risiko asuransi (PSAK 62 paragraf B12 dan
B24(b)).

1.24 Kontrak pinjaman yang Kontrak ini mengandung komponen


membebaskan pembayaran deposit (pinjaman) dan komponen asuransi
kembali atas keseluruhan (pembebasan saldo pinjaman atas kematian,
saldo pinjaman jika peminjam setara dengan tunjangan kematian tunai).
meninggal.
Jika kondisi tertentu terpenuhi, PSAK 62
paragraf 10 mensyaratkan atau mengizinkan
pemisahan. Jika komponen asuransi tidak
dipisahkan, maka kontrak tersebut adalah
kontrak asuransi jika komponen asuransi
signifikan terhadap keseluruhan kontrak.

berlanjut...

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.35
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan

No. Jenis kontrak Perlakuan akuntansi


1.25 Kontrak mengizinkan penerbit Pemegang polis mendapatkan tambahan
untuk mengurangi penyesuaian imbalan bertahan hidup karena tidak ada
nilai pasar (market value MVA yang diterapkan pada saat jatuh tempo.
adjustment/MVA) dari nilai Imbalan tersebut adalah murni dana abadi
penyerahan atau tunjangan (lihat Pedoman Implementasi Contoh 1.5).
kematian untuk mencerminkan Jika risiko yang dialihkan signifi­kan, maka
nilai pasar kini atas aset yang kontrak tersebut adalah kontrak asuransi.
mendasarinya. Kontrak tidak
mengizinkan MVA untuk
manfaat yang jatuh tempo.

1.26 Kontrak mengizinkan Pemegang polis mendapatkan tambahan


penerbit mengurangi MVA tunjangan kematian karena tidak ada MVA
dari nilai penyerahan atau yang diterapkan pada saat kematian. Jika
pembayaran jatuh tempo untuk risiko yang dialihkan oleh imbalan tersebut
mencerminkan nilai pasar kini signifikan, maka kontrak tersebut adalah
atas aset yang mendasarinya. kontrak asuransi.
Kontrak tidak mengizinkan MVA

SAK IAI
untuk tunjangan kematian.

1.27 Kontrak mengizinkan penerbit Pemegang polis mendapatkan imbalan


mengurangi MVA dari nilai tambahan karena tidak ada MVA yang
penyerahan untuk mencerminkan diterapkan pada saat kematian atau jatuh
harga pasar kini atas aset yang tempo. Namun, imbalan tersebut tidak
mendasarinya. Kontrak tidak mengalihkan risiko asuransi dari pemegang

ONLINE
mengizinkan MVA untuk polis karena kepastian bahwa pemegang
tunjangan kematian dan imbalan polis akan hidup atau mati dan jumlah yang
yang jatuh tempo. terutang atas kematian atau jatuh tempo
Nilai terutang atas kematian disesuaikan dengan nilai waktu dari uang
atau jatuh tempo merupakan (lihat PSAK 62 paragraf B27). Kontrak
nilai awal yang diinvestasikan tersebut adalah kontrak investasi.
ditambah dengan bunga.
Kontrak ini menggabungkan dua
fitur yang dijelaskan dalam Pedoman
Implementasi Contoh 1.25 dan 1.26. Ketika
dipertimbangkan secara terpisah, kedua fitur
tersebut mengalihkan risiko asuransi. Namun
demikian, ketika digabungkan, fitur tersebut
tidak mengalihkan risiko asuransi. Oleh
karena itu, tidak layak untuk memisahkan
kontrak ini menjadi dua komponen
”asuransi”. Jika nilai terutang atas kematian
tidak disesuaikan seluruhnya terhadap
nilai waktu dari uang atau disesuaikan
dengan cara lain, maka kontrak mungkin
mengalihkan risiko asuransi. Jika risiko
asuransi tersebut signifikan, maka kontrak
tersebut adalah kontrak asuransi.

berlanjut...

62.36 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan

No. Jenis kontrak Perlakuan akuntansi


1.28 Kontrak yang memenuhi definisi Jika entitas menyajikan laporan keuangan
kontrak asuransi. Kontrak individual atau tersendiri, entitas
tersebut diterbitkan oleh satu memperlakukan kontrak tersebut sebagai
entitas dalam suatu kelompok kontrak asuransi dalam laporan keuangan
entitas (sebagai contoh captive individual atau tersendiri tersebut (lihat
insurer) kepada entitas lain PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri).
dalam kelompok entitas yang
sama. Transaksi tersebut dieliminasi dari laporan
keuangan konsolidasian kelompok usaha. Jika
kontrak intrakelompok usaha direasuransikan
kepada pihak ketiga di luar kelompok usaha,
maka kontrak reasuransi diperlakukan
sebagai kontrak asuransi langsung dalam
laporan keuangan konsolidasian karena
kontrak intrakelompok usaha dieliminasi
dalam proses konsolidasi.
1.29 Perjanjian bahwa entitas A akan Kontrak tersebut adalah kontrak asuransi

SAK IAI
memberikan kompensasi kepada jika mengalihkan risiko asuransi signifikan
entitas B atas kerugian satu atau dari entitas B kepada entitas A, bahkan jika
lebih kontrak yang diterbitkan sebagian atau seluruh kontrak individual
oleh entitas B yang tidak tidak mengalihkan risiko asuransi signifikan
mengalihkan risiko asuransi kepada entitas B.
signifikan.
Kontrak tersebut adalah kontrak reasuransi

ONLINE
jika setiap kontrak yang diterbitkan oleh
entitas B adalah kontrak asuransi. Jika
sebaliknya, kontrak tersebut adalah kontrak
asuransi langsung.

DERIVATIF MELEKAT

PI03. PSAK 71: Instrumen Keuangan mensyaratkan entitas untuk memisahkan derivatif
melekat yang memenuhi kondisi tertentu dari instrumen utama, mengukurnya pada nilai
wajar dan mengakui perubahan nilai wajar tersebut dalam laba rugi. Namun, asuradur tidak
perlu memisahkan derivatif melekat yang memenuhi definisi kontrak asuransi (PSAK 62:
Kontrak Asuransi paragraf 07). Namun demikian, pemisahan dan pengukuran nilai wajar atas
derivatif melekat tidak dilarang jika kebijakan akuntansi asuradur yang ada mensyaratkan
pemisahan tersebut, atau jika asuradur mengubah kebijakan akuntansinya dan perubahan
tersebut memenuhi kriteria di PSAK 62 paragraf 22.

PI04. Contoh 2 mengilustrasikan perlakuan derivatif melekat yang terkandung dalam


kontrak asuransi dan kontrak investasi. Istilah ”kontrak investasi” adalah istilah informal yang
digunakan untuk memudahkan penjelasan. Istilah ini merujuk pada instrumen keuangan
yang tidak memenuhi definisi kontrak asuransi. Contoh tersebut tidak mengilustrasikan
seluruh kemungkinan yang terjadi. Melalui contoh, frase ”pengukuran nilai wajar disyaratkan”
menunjukkan bahwa penerbit kontrak disyaratkan:
(a) untuk mengukur derivatif melekat pada nilai wajar dan memasukkan perubahan nilai
wajarnya dalam laba rugi;
(b) untuk memisahkan derivatif melekat dari kontrak utama, kecuali entitas mengukur seluruh
kontrak pada nilai wajar dan memasukan perubahan nilai wajarnya dalam laba rugi.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.37
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

Contoh 2: Derivatif melekat

Jenis derivatif melekat Perlakuan jika melekat dalam Perlakuan jika melekat
kontrak asuransi dalam kontrak
utama investasi utama
2.1 Tunjangan kematian Fitur indeks-ekuitas adalah Tidak dapat
dikaitkan dengan harga kontrak asuransi (kecuali diterapkan. Seluruh
ekuitas atau indeks pembayaran kontinjen kontrak adalah
ekuitas, terutang hanya ­jiwa tidak signifikan), kontrak asuransi
pada saat kematian atau karena pemegang polis (kecuali pembayaran
keanuitasan dan tidak mendapatkan manfaat dari kontinjen-jiwa tidak
pada saat penyerahan kontrak hanya ketika kejadian signifikan).
atau jatuh tempo. yang diasuransikan terjadi.
Pengukuran nilai wajar
tidak disyaratkan (tapi tidak
dilarang).
2.2 Tunjangan kematian Kelebihan jaminan minimum Tidak dapat
yang lebih besar dari: terhadap nilai unit merupakan diterapkan. Seluruh
a. Nilai unit suatu tunjangan kematian (serupa kontrak adalah
dana investasi dengan pembayaran atas kontrak asuransi

SAK IAI
(sama dengan kontrak yang dipicu dua hal, (kecuali pembayaran
jumlah terutang lihat Pedoman Implementasi kontinjen-jiwa tidak
pada saat Contoh 2.19). Hal ini signifikan).
penyerahan atau memenuhi definisi kontrak
jatuh tempo); dan asuransi (kecuali pembayaran
b. Jaminan minimum. kontinjen-jiwa tidak
signifikan) dan pengukuran

ONLINE
nilai wajar tidak disyaratkan
(tapi tidak dilarang).
2.3 Opsi untuk mengambil Opsi melekat tersebut adalah Tidak dapat
anuitas kontinjen-jiwa kontrak asuransi (kecuali diterapkan. Seluruh
pada tingkat yang pembayaran kontinjen-jiwa kontrak adalah
dijamin (kombinasi tidak signifikan). Pengukuran kontrak asuransi
jaminan atas tingkat nilai wajar tidak disyaratkan (kecuali pembayaran
bunga dan beban (tapi tidak dilarang). kontinjen-jiwa tidak
mortalitas). signifikan).
2.4 Jaminan melekat dari Jaminan melekat tersebut Pengukuran nilai
tingkat bunga minimum bukan kontrak asuransi wajar tidak diizinkan
dalam menentukan nilai (kecuali pembayaran (PSAK 71: Instrumen
penyerahan atau nilai kontinjen-jiwa5 tidak Keuangan paragraf
jatuh tempo yang berada signifikan). Namun, kontrak PP4.3.8(b))
pada posisi tidak untung ini terkait erat dengan
pada saat penerbitan, kontrak utama (PSAK 71:
dan tidak terpengaruh. Instrumen Keuangan paragraf
PP4.3.8(b)). Pengukuran nilai
wajar tidak disyaratkan (tapi
tidak dilarang).
berlanjut...

5
Pembayaran merupakan kontinjen-jiwa jika pembayaran tersebut bergantung pada bertahannya hidup.

62.38 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan

Jenis derivatif melekat Perlakuan jika melekat dalam Perlakuan jika melekat
kontrak asuransi dalam kontrak
utama investasi utama
Jika pembayaran signifikan
merupakan kontinjen-jiwa,
kontrak tersebut adalah
kontrak asuransi dan
mengandung komponen
deposit (jaminan minimum).

Namun, asuradur tidak


disyaratkan untuk memisahkan
kontrak jika entitas mengakui
seluruh kewajiban yang berasal
dari komponen deposit
(PSAK 62: Kontrak Asuransi
paragraf 10).

Jika pembatalan komponen

SAK IAI
deposit mensyaratkan
pemegang polis untuk
membatalkan komponen
asuransi, dua opsi pembatalan
mungkin saling bergantung,
jika opsi untuk membatalkan

ONLINE
komponen deposit tidak dapat
diukur secara terpisah (yaitu
tanpa mempertimbangkan
opsi lainnya), kedua opsi
diperlakukan sebagai
bagian komponen asuransi
(PSAK 71 paragraf PP4.3.8(h)).
2.5 Jaminan melekat dari Jaminan melekat tersebut Disyaratkan
tingkat suku bunga bukan kontrak asuransi menggunakan
minimum dalam (kecuali jaminan melekat pengukuran nilai
menentukan nilai adalah kontinjen jiwa yang wajar (PSAK 71
penyerahan atau signifikan). paragraf PP4.3.8(b)).
jatuh tempo: dalam Disyaratkan menggunakan
posisi untung pada pengukuran nilai wajar (PSAK
saat penerbitan, atau 71 paragraf PP4.3.8(b)).
terpengaruh
2.6 Jaminan melekat
dari pembayaran
anuitas minimum jika
pembayaran anuitas
kontraktual dikaitkan
dengan imbal hasil
investasi atau harga aset:

berlanjut...

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.39
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan

Jenis derivatif melekat Perlakuan jika melekat dalam Perlakuan jika melekat
kontrak asuransi dalam kontrak
utama investasi utama
(a) jaminan yang Jaminan melekat tersebut Tidak dapat
hanya terkait adalah kontrak asuransi diterapkan. Seluruh
dengan (kecuali pembayaran kontrak adalah
pembayaran kontinjen-jiwa tidak kontrak asuransi
kontinjen-jiwa. signifikan) Pengukuran nilai (kecuali pembayaran
wajar tidak disyaratkan (tetapi kontinjen-jiwa tidak
tidak dilarang). signifikan).

(b) jaminan Derivatif melekat tersebut Pengukuran nilai


yang hanya bukan kontrak asuransi. wajar disyaratkan
terkait dengan Pengukuran nilai wajar (kecuali jaminan
pembayaran selain disyaratkan (kecuali jaminan dianggap terkait
kontinjen-jiwa. dianggap terkait erat dengan erat dengan kontrak
kontrak utama karena utama karena
jaminan merupakan batas jaminan tersebut
bawah bunga yang tidak adalah suatu batas
terpengaruh (unleveraged bawah bunga yang

SAK IAI
interest floor) yang berada tidak terpengaruh
pada posisi tidak untung (unleveraged interest
pada saat insepsi, lihat (PSAK floor) yang berada
71 paragraf PP4.3.8(b)) pada posisi tidak
untung pada saat
insepsi, lihat PSAK 71
paragraf PP4.3.8(b).

ONLINE
(c) pemegang polis Opsi melekat atas manfaat Tidak dapat
dapat memilih jaminan pembayaran diterapkan. Seluruh
untuk menerima kontinjen-­jiwa adalah kontrak kontrak adalah
pembayaran asuransi (kecuali pembayaran kontrak asuransi
kontinjen-jiwa kontinjen­-jiwa tidak (kecuali pembayaran
atau pembayaran signifikan). Pengukuran nilai kontinjen-jiwa tidak
selain kontinjen­ wajar tidak disyaratkan (tapi signifikan).
jiwa, dan jaminan tidak dilarang). Opsi melekat
terkait dengan untuk menerima pembayaran
kedua hal tersebut. selain kontinjen-jiwa (”opsi
Ketika pemegang kedua”), bukan kontrak
polis melakukan asuransi. Namun demikian,
pemilihan, penerbit karena opsi kedua dan opsi
tidak dapat kontinjen-­jiwa merupakan
menyesuaikan suatu alternatif, nilai wajar hal
harga pembayaran tersebut saling bergantung.
kontinjen- Jika hal tersebut saling
jiwa untuk bergantung maka penerbit
mencerminkan tidak dapat mengukur opsi
risiko yang diambil kedua secara terpisah (tanpa
alih asuradur mempertimbangkan opsi
pada waktu itu kontinjen-jiwa), opsi kedua
(lihat paragraf B29 terkait erat dengan kontrak
untuk pembahasan asuransi. Dalam kasus ini,
kontrak dengan pengukuran nilai wajar tidak
akumulasi terpisah disyaratkan (tetapi tidak
dan termin­ dilarang).
pembayaran)
berlanjut...

62.40 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan

Jenis derivatif melekat Perlakuan jika melekat dalam Perlakuan jika melekat
kontrak asuransi dalam kontrak
utama investasi utama
2.7 Jaminan melekat atas Jaminan melekat tersebut Pengukuran nilai
imbal hasil modal bukan kontrak asuransi wajar disyaratkan.
minimum pada saat (kecuali jaminan melekat
penyerahan atau jatuh merupakan kontinjen-jiwa
tempo. yang signifikan) dan tidak
terkait erat dengan kontrak
asuransi utama. Pengukuran
nilai wajar disyaratkan.
2.8 Imbal hasil terkait- Derivatif melekat tersebut Pengukuran nilai
ekuitas yang tersedia bukan kontrak asuransi wajar disyaratkan.
pada saat penyerahan (kecuali pengembalian terkait-
atau jatuh tempo. ekuitas merupakan kontinjen­-
-jiwa yang signifikan) dan
tidak terkait erat dengan
kontrak asuransi utama.
Pengukuran nilai wajar

SAK IAI
disyaratkan.
2.9 Jaminan melekat atas Jaminan melekat adalah Tidak dapat
imbal hasil modal kontrak asuransi (kecuali diterapkan. Seluruh
minimum yang tersedia pembayaran kontinjen-jiwa kontrak adalah
hanya jika pemegang tidak signifikan) karena kontrak asuransi
polis memilih untuk pemegang polis dapat (kecuali pembayaran

ONLINE
mengambil anuitas menerima manfaat dari kontinjen-jiwa tidak
kontinjen-jiwa. jaminan hanya dengan signifikan).
mengambil opsi anuitas
(apakah tingkat anuitas
ditentukan pada tanggal
penerbitan atau pada tanggal
keanuitasan). Pengukuran
nilai wajar tidak disyaratkan
(tetapi tidak dilarang).
2.10 Jaminan melekat atas Jika pembayaran yang dijamin Pengukuran nilai
imbal hasil ekuitas tidak bergantung pada tingkat wajar disyaratkan.
minimum yang tersedia signifikan atas bertahannya
bagi pemegang polis hidup, maka opsi untuk
baik sebagai: mengambil anuitas kontinjen-
(a) pembayaran tunai, jiwa tidak mengalihkan risiko
(b) anuitas periode asuransi hingga pemegang
tertentu, atau polis memilih untuk
(c) anuitas kontinjen- mengambil anuitas tersebut.
jiwa, pada tingkat Oleh karena itu jaminan
anuitas yang melekat bukan kontrak
berlaku pada asuransi dan tidak terkait
tanggal anuitas. erat dengan kontrak asuransi
utama. Pengukuran nilai wajar
disyaratkan.
berlanjut...

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.41
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan

Jenis derivatif melekat Perlakuan jika melekat dalam Perlakuan jika melekat
kontrak asuransi dalam kontrak
utama investasi utama
Jika pembayaran yang dijamin
kontinjen pada tingkat
signifikan atas bertahannya
hidup, maka jaminan tersebut
adalah kontrak asuransi (sama
dengan dana abadi murni).
Pengukuran nilai wajar tidak
disyaratkan (tetapi tidak
dilarang).
2.11 Jaminan melekat atas Seluruh kontrak tersebut Tidak dapat
imbal hasil ekuitas adalah kontrak asuransi diterapkan.
minimum yang tersedia sejak penerbitan (kecuali
bagi pemegang polis pembayaran kontinjen-­jiwa
baik sebagai: tidak signifikan). Opsi untuk
(a) pembayaran tunai, mengambil anuitas kontinjen-
(b) anuitas periode jiwa adalah kontrak asuransi

SAK IAI
tertentu, atau melekat, sehingga pengukuran
(c) anuitas kontinjen- nilai wajar tidak disyaratkan
jiwa, pada tingkat (tetapi tidak dilarang).
anuitas yang
ditentukan pada Opsi untuk melakukan
saat penerbitan. pembayaran tunai atau

ONLINE
anuitas periode tertentu
(’opsi kedua’) bukan kontrak
asuransi (kecuali opsi tersebut
bergantung pada tingkat yang
signifikan atas bertahannya
hidup), sehingga harus
dipisahkan.

Namun, karena opsi kedua


dan opsi kontinjen-jiwa
adalah alternatif, nilai
wajarnya saling bergantung,
sehingga, penerbit tidak
dapat mengukur opsi kedua
secara terpisah (tanpa
mempertimbangkan opsi
kontinjen-jiwa), opsi kedua
terkait secara erat dengan
kontrak asuransi utama.
Dalam kasus ini, pengukuran
nilai wajar tidak disyaratkan
(tetapi tidak dilarang).
berlanjut...

62.42 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan

Jenis derivatif melekat Perlakuan jika melekat dalam Perlakuan jika melekat
kontrak asuransi dalam kontrak
utama investasi utama
2.12 Opsi pemegang polis Pengukuran nilai wajar tidak Opsi penyerahan erat
untuk menyerahkan disyaratkan (tetapi tidak terkait dengan kontrak
kontrak dengan nilai dilarang: PSAK 62 paragraf utama jika nilai
penyerahan tunai 08). Nilai penyerahan dapat penyerahan mendekati
pada saat yang telah dipandang sebagai komponen dengan biaya
dijadwalkan (tidak deposit, tetapi PSAK 62 tidak perolehan diamortisasi
diindekskan dan tidak mensyaratkan asuradur untuk pada setiap tanggal
mengakumulasikan memisahkan kontrak jika eksekusi (PSAK 71
bunga). mengakui seluruh kewajiban paragraf PP4.3.5(e)).
yang timbul dari komponen Jika sebaliknya, opsi
deposit (paragraf 10). penyerahan diukur
pada nilai wajar.
2.13 Opsi pemegang polis Sama dengan nilai penyerahan Sama dengan
untuk menyerahkan tunai (Pedoman Implementasi nilai penyerahan
kontrak pada nilai Contoh 2.12). tunai (Pedoman
yang didasarkan atas Implementasi Contoh

SAK IAI
jumlah pokok dan 2.12).
tingkat suku bunga
tetap atau variabel (atau
berdasarkan pada nilai
wajar sekelompok efek
berbunga), kemungkinan
setelah dikurangi beban

ONLINE
penyerahan.
2.14 Opsi pemegang polis Opsi ini tidak terkait erat Pengukuran nilai
untuk menyerahkan dengan kontrak utama wajar disyaratkan
kontrak dengan nilai (kecuali opsi tersebut (PSAK 71 paragraf
penyerahan yang merupakan kontinjen-jiwa PP4.3.5(c) dan (d)).
didasarkan pada harga yang signifikan). Pengukuran
atau indeks ekuitas atau nilai wajar disyaratkan (PSAK
komoditas. 62 paragraf 08 dan PSAK 71
paragraf PP4.3.5(c) dan (d)).
2.15 Opsi pemegang polis Jika asuradur mengukur Jika asuradur
untuk menyerahkan bagian kewajibannya pada memperlaku­kan nilai
kontrak dengan nilai nilai akun, tidak diperlukan akun sebagai biaya
akun yang sama penyesuaian lebih lanjut untuk perolehan diamortisasi
dengan nilai wajar dari opsi tersebut (kecuali nilai atau nilai wajar atas
kelompok investasi penyerahan berbeda secara bagian ke­wajibannya,
ekuitas, kemungkinan signifikan dengan nilai akun) tidak diperlukan
setelah dikurangi beban (lihat PSAK 71 paragraf penyesuaian lebih
penyerahan. PP4.3.8(g)). Jika sebaliknya, lanjut untuk opsi
pengukuran nilai wajar tersebut (kecuali nilai
disyaratkan. penyerahan berbeda
secara signifikan
dengan nilai akun).
Jika sebaliknya,
pengukuran nilai
wajar disyaratkan.

berlanjut...

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.43
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan

Jenis derivatif melekat Perlakuan jika melekat dalam Perlakuan jika melekat
kontrak asuransi dalam kontrak
utama investasi utama
2.16 Fitur kontraktual yang Derivatif melekat tersebut Pengukuran nilai
menyediakan imbal bukan kontrak asuransi dan wajar disyaratkan.
hasil kontraktual (tanpa tidak terkait erat dengan
diskresi) terkait terhadap kontrak asuransi (PSAK
imbal hasil aset tertentu. 71 paragraf PP4.3.5(f)).
Pengukuran nilai wajar
disyaratkan.
2.17 Bonus persistensi yang Derivatif melekat tersebut Suatu opsi atau
dibayarkan pada saat (opsi untuk menerima penyisihan otomatis
jatuh tempo dalam bonus persistensi) bukan untuk memperpanjang
bentuk tunai (atau kontrak asuransi (kecuali sisa periode sampai
sebagai anuitas periode bonus persistensi merupakan jatuh tempo instrumen
tertentu). kontinjen­jiwa yang utang adalah tidak
signifikan). Risiko asuransi terkait erat dengan
tidak termasuk risiko instrumen utang
kehilangan (lapse) atau risiko utama kecuali terdapat

SAK IAI
persistensi (PSAK 62 paragraf penyesuaian yang
B15). Pengukuran nilai wajar ter­­jadi bersamaan
disyaratkan. ter­­hadap perkiraan
tingkat suku bunga
pasar kini pada
saat perpanjangan
(PSAK 71 paragraf

ONLINE
PP4.3.5(b)). Jika opsi
atau provisi tersebut
tidak terkait erat
dengan instrumen
utama, pengukuran
nilai wajar disyaratkan.
2.18 Bonus presistensi yang Derivatif melekat tersebut Tidak dapat
dibayarkan pada saat adalah kontrak asuransi (kecuali diterapkan. Seluruh
jatuh tempo sebagai pembayaran kontinjen­-jiwa kontrak adalah
anuitas kontinjen-jiwa tidak signifikan). Pengukuran kontrak asuransi
yang ditingkatkan. nilai wajar tidak disyaratkan (kecuali pembayaran
(tetapi tidak dilarang). kontinjen-jiwa tidak
signifikan).
berlanjut...

62.44 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan

Jenis derivatif melekat Perlakuan jika melekat dalam Perlakuan jika melekat
kontrak asuransi dalam kontrak
utama investasi utama
2.19 Kontrak yang Derivatif melekat adalah Tidak dapat
dipicu oleh dua hal, kontrak asuransi (kecuali diterapkan. Seluruh
contohnya kontrak pemicu pertama tidak kontrak adalah
yang mensyaratkan memiliki substansi komersial). kontrak asuransi
pembayaran yang Kontrak yang memenuhi (kecuali pemicu
bergantung pada kualifikasi sebagai kontrak pertama kekurangan
gangguan dalam asuransi, baik pada saat substansi komersial).
kemampuan penyediaan penerbitan atau selanjutnya,
listrik yang merugikan tetap merupakan kontrak
pemegang polis (pemicu asuransi hingga seluruh hak
pertama) dan tingkat dan kewajiban diakhiri atau
harga listrik tertentu habis masa berlakunya (PSAK
(pemicu kedua). 62 paragraf B30). Oleh karena
Pembayaran kontinjen itu, meskipun eksposur sisa
dilakukan hanya jika adalah sama dengan derivatif
kedua pemicu terjadi. keuangan setelah kejadian
yang diasuransikan terjadi,

SAK IAI
derivatif melekat tersebut
masih merupakan kontrak
asuransi dan pengukuran nilai
wajar tidak disyaratkan (tetapi
tidak dilarang).
2.20 Dividen partisipasi tidak Kontrak tersebut mengandung Tidak dapat
dijamin yang terkandung fitur partisipasi tidak diterapkan. Seluruh

ONLINE
dalam kontrak asuransi. mengikat, bukan derivatif kontrak adalah
Jumlah kontraktual melekat kontrak asuransi
merupakan diskresi (PSAK 62 paragraf 34). (kecuali pembayaran
asuradur tetapi secara kontinjen-jiwa tidak
kontraktual berdasarkan signifikan).
pada pengalaman aktual
asuradur terhadap blok
kontrak asuransi terkait.

PEMISAHAN KOMPONEN DEPOSIT

PI05. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 10 mensyaratkan asuradur untuk


memisahkan beberapa kontrak asuransi yang mengandung komponen deposit. Pedoman
Implementasi Contoh 3 mengilustrasikan persyaratan ini. Meskipun perjanjian kontrak
tersebut lebih umum dalam reasuransi, prinsip yang sama berlaku untuk asuransi langsung.
Namun, pemisahan tidak disyaratkan jika asuradur mengakui seluruh hak dan kewajiban
yang timbul dari komponen deposit.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.45
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

Contoh 3: Pemisahan komponen deposit kontrak reasuransi

Latar belakang

Sebuah kontrak reasuransi memiliki fitur sebagai berikut:


(a) Cedant membayar premi Rp10 setiap tahun untuk masa lima tahun.
(b) Experience account didirikan, sama dengan 90% premi kumulatif (termasuk premi
tambahan yang dibahas pada poin (c)) dikurangi 90% klaim kumulatif.
(c) Jika saldo experience account negatif (klaim kumulatif melebihi premi kumulatif),
cedant membayar premi tambahan yang setara dengan saldo experience account dibagi
dengan jumlah tahun tersisa untuk menyelesaikan kontrak.
(d) Pada akhir kontrak, jika saldo experience account positif (premi kumulatif melebihi
klaim kumulatif), dana tersebut dikembalikan ke cedant, jika saldo negatif, cedant
membayar saldo ke reasuradur sebagai premi tambahan.
(e) Kedua belah pihak tidak dapat membatalkan kontrak sebelum jatuh tempo.
(f) Kerugian maksimal yang disyaratkan atas reasuradur untuk membayar dalam setiap
periode adalah sebesar Rp200.
Kontrak ini merupakan kontrak asuransi karena mengalihkan risiko asuransi signifikan
kepada reasuradur. Sebagai contoh, dalam kasus 2 yang dibahas berikut, reasuradur
disyaratkan untuk membayar manfaat tambahan dengan nilai sekarang, pada tahun 1,
sebesar Rp35 yang secara signifikan terkait pada kontrak.

SAK IAI
Pembahasan berikut mengacu pada akuntansi reasuradur. Prinsip yang sama berlaku untuk
akuntansi cedant.

Penerapan persyaratan: kasus 1—tidak ada klaim

ONLINE
Jika tidak terdapat klaim, cedant akan menerima Rp45 pada tahun 5 (90% dari premi
kumulatif sebesar Rp50). Secara substansi, cedant telah melakukan pinjaman yang mana
reasuradur akan membayar kembali dalam satu kali cicilan sebesar Rp45 pada tahun 5.

Jika kebijakan akuntansi asuradur mensyaratkan untuk mengakui liabilitas kontrakual


untuk membayar pinjaman kepada cedant, pemisahan diizinkan tetapi tidak disyaratkan.
Namun, jika kebijakan akuntansi reasuradur tidak mensyaratkan pengakuan liabilitas
untuk membayar kembali pinjaman, reasuradur disyaratkan untuk memisahkan kontrak
(PSAK 62 paragraf 10).

Jika reasuradur disyaratkan, atau memilih, untuk memisahkan kontrak, hal tersebut
dilakukan sebagai berikut. Setiap pembayaran oleh cedant memiliki dua komponen:
pinjaman di muka (komponen deposit) dan pembayaran untuk perlindungan asuransi
(komponen asuransi). Dalam penerapan PSAK 71: Instrumen Keuangan untuk komponen
deposit, reasuradur disyaratkan untuk melakukan pengukuran awal pada nilai wajar. Nilai
wajar dapat ditentukan dengan mendiskonto arus kas masa depan dari komponen deposit.
Asumsikan bahwa tingkat diskonto yang tepat adalah 10% dan perlindungan asuransi sama
setiap tahunnya, sehingga pembayaran untuk perlindungan asuransi sama setiap tahun.
Setiap pembayaran sebesar Rp10 oleh cedant kemudian menjadi pinjaman di muka sebesar
Rp6,7 dan premi asuransi sebesar Rp3,3. Reasuradur memperlakukan komponen asuransi
dalam cara yang sama dengan perlakuan untuk kontrak asuransi terpisah dengan premi
tahunan sebesar Rp3,3.
berlanjut...

62.46 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan
Pergerakan pinjaman ditunjukkan sebagai berikut:

Saldo Bunga Uang muka Saldo


Awal 10% (Pembayaran) akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
0 0,00 0,00 6,70 6,70
1 6,70 0,67 6,70 14,07
2 14,07 1,41 6,70 22,18
3 22,18 2,21 6,70 31,09
4 31,09 3,11 6,70 40,90
5 40,09 4,10 (45,00) 0,00
Total 11,50 (11,50)

Penerapan persyaratan: kasus 2—klaim Rp150 pada tahun 1

Pertimbangkan sekarang apa yang akan terjadi jika reasuradur membayar klaim sebesar
Rp150 pada tahun 1. Perubahan dalam experience account, dan premi tambahan yang

SAK IAI
dihasilkannya, dijelaskan sebagai berikut:

Thn Premi Premi Total Premi Klaim Klaim Premi Experience


tambahan premi kumulatif kumulatif kumulatif account
dikurangi
klaim
0 10 0 10 10 0 0 10 9

ONLINE
1 10 0 10 20 (150) (150) (130) (117)
2 10 39 49 69 0 (150) (81) (73)
3 10 36 46 115 0 (150) (35) (31)
4 10 31 41 156 0 (150) 6 6
106 156 (150)

Arus kas tambahan karena klaim di tahun 1

Klaim di tahun 1 menyebabkan arus kas tambahan berikut, dibandingkan dengan kasus 1:

Tahun Premi Klaim Pengembalian Pengembalian Arus kas Nilai


tambahan dalam kasus 2 dalam kasus 1 tambahan neto sekarang
10%
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
0 0 0 0 0
1 0 (150) (150) (150)
2 39 0 39 35
3 36 0 36 30
4 31 0 31 23
5 0 0 (6) (45) 39 27
Total 106 (150) (6) (45) (5) (35)

berlanjut...

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.47
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan
Arus kas tambahan memiliki nilai sekarang sebesar 35 pada tahun 1 (asumsi tingkat diskonto
yang sesuai adalah 10%). Dalam menerapkan PSAK 62 paragraf 10–12, cedant memisahkan
kontrak dan menerapkan PSAK 55 untuk komponen deposit (kecuali cedant telah mengakui
liabilitas kontraktual untuk membayar kembali komponen deposit kepada reasuradur). Jika
hal ini tidak dilakukan, cedant dapat mengakui Rp150 yang diterima di tahun 1 sebagai
pendapatan, dan pembayaran tambahan pada tahun 2–5 sebagai beban. Namun, secara
substansi, reasuradur telah membayar klaim sebesar Rp35 dan memiliki pinjaman sebesar
Rp115 (Rp150 dikurangi Rp35) yang akan dibayar kembali secara cicilan.

Tabel berikut menunjukkan perubahan dalam saldo pinjaman. Tabel tersebut mengasumsikan
bahwa pinjaman awal yang ditunjukkan dalam kasus 1 dan pinjaman baru dalam kasus 2
memenuhi kriteria saling hapus dalam PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian. Jumlah
yang ditunjukkan dalam tabel merupakan pembulatan.

Pinjaman kepada (dari) reasuradur

Thn Saldo Bunga Pembayaran Pembayaran Saldo


awal (10%) sesuai jadwal tambahan akhir
awal dalam kasus 2

SAK IAI
0 – – 6 – 6
1 6 1 7 (115) (101)
2 (101) (10) 7 39 (65)
3 (65) (7) 7 36 (29)

ONLINE
4 (29) (3) 6 31 5
5 5 1 (45) 39 0
Total (18) (12) 30

SHADOW ACCOUNTING

PI06. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 30 mengizinkan, tapi tidak mensyaratkan,
praktik yang dijelaskan sebagai ’shadow accounting’. Pedoman Implementasi Contoh 4
mengilustrasikan shadow accounting.

PI07. Shadow accounting tidak sama dengan akuntansi lindung nilai atas nilai wajar
berdasarkan PSAK 71: Instrumen Keuangan dan biasanya tidak memiliki dampak yang sama.

PI08. Shadow accounting tidak diterapkan untuk liabilitas yang timbul dari kontrak
investasi (kontrak yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55: Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran) karena pengukuran yang mendasari liabilitas tersebut (termasuk
perlakuan atas biaya transaksi terkait) tidak bergantung pada nilai aset atau pengembalian
aset. Namun, shadow accounting dapat diterapkan untuk fitur partisipasi tidak mengikat yang
berada dalam kontrak investasi jika pengukuran atas fitur tersebut bergantung pada nilai aset
atau imbal hasil aset.

PI09. Shadow accounting tidak dapat diterapkan jika pengukuran atas liabilitas asuransi
tidak diakibatkan secara langsung oleh keuntungan atau kerugian yang direalisasi atas aset
yang dimiliki. Sebagai contoh, asumsi bahwa aset keuangan diukur pada nilai wajar dan
liabilitas asuransi diukur dengan menggunakan tingkat diskonto yang mencerminkan tingkat

62.48 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

suku bunga pasar kini tetapi tidak bergantung secara langsung pada aset aktual yang dimiliki.
Pengukuran atas aset dan liabilitas, keduanya mencerminkan perubahan dalam suku bunga,
namun pengukuran atas liabilitas tidak tergantung secara langsung pada jumlah tercatat aset
yang dimiliki. Oleh karena itu, shadow accounting tidak dapat diterapkan dan perubahan
jumlah tercatat liabilitas diakui dalam laba rugi karena PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan
mensyaratkan seluruh pos pendapatan atau beban diakui dalam laba rugi kecuali suatu PSAK
mensyaratkan lain.

PI10. Shadow accounting mungkin relevan jika terdapat hubungan kontraktual


antara pembayaran kepada pemegang polis dan jumlah tercatat, atau imbal hasil dari,
properti yang digunakan sendiri. Jika entitas menggunakan model revaluasi dalam
PSAK 16: Aset Tetap, maka entitas mengakui perubahan jumlah tercatat properti yang
digunakan sendiri dalam surplus revaluasi. Jika entitas juga memilih untuk menggunakan
shadow accounting, perubahan dalam pengukuran liabilitas asuransi yang dihasilkan dari
revaluasi properti juga diakui dalam surplus revaluasi.

Contoh 4: Shadow accounting

Latar belakang

Dalam beberapa persyaratan nasional untuk beberapa kontrak asuransi, biaya akuisisi

SAK IAI
tangguhan (deffered accusition cost/DAC) diamortisasi sepanjang umur kontrak sebagai
proporsi konstan atas laba bruto estimasian (estimated gross profits/EGP). EGP mencakup
imbal hasil investasi, termasuk keuntungan dan kerugian yang direalisasi (tetapi tidak
termasuk yang belum direalisasi). Bunga diterapkan pada DAC dan EGP untuk menjaga
hubungan nilai sekarang. Untuk menyederhanakan, contoh ini mengabaikan bunga dan
mengabaikan estimasi-ulang EGP.

ONLINE
Pada saat insepsi kontrak, asuradur A memiliki DAC sebesar Rp20 terkait dengan kontrak
dan nilai sekarang EGP adalah Rp100 pada saat insepsi. Dengan kata lain DAC adalah 20%
dari EGP pada saat insepsi. Sehingga, setiap Rp1 atas laba bruto yang direalisasi asuradur
A mengamortisasi DAC sebesar Rp0,20. Sebagai contoh, jika asuradur A menjual aset dan
mengakui keuntungan Rp10, asuradur A mengamortisasi DAC sebesar Rp2 (20% dari Rp10).

Sebelum tahun 20X1, asuradur A mengukur aset keuangan dengan dasar biaya. (Oleh
karena itu, EGP hanya mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang direalisasi).
Berdasarkan SAK, entitas mengklasifikasi aset keuangannya sebagai diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi. Pada tahun 20X1, asuradur A mengakui keuntungan yang belum
direalisasi sebesar Rp10 dalam aset yang mendasari kontrak.

Pada tahun 20X2, asuradur A menjual aset pada jumlah yang sama dengan nilai wajarnya
pada akhir tahun 20X1.

Penerapan PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 30

PSAK 62 paragraf 30 mengizinkan, namun tidak mensyaratkan, asuradur A untuk


mengadopsi shadow accounting. Jika asuradur A mengadopsi shadow accounting, maka
mengamortisasi DAC pada tahun 20X1 tambahan sebesar Rp2 (20% dari Rp10) sebagai
akibat perubahan atas nilai wajar aset. Asuradur A mengakui tambahan amortisasi sebesar
Rp2 dalam laba rugi.

Ketika asuradur A menjual aset pada tahun 20X2, tidak perlu membuat penyesuaian
lanjutan atas DAC.
berlanjut...

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.49
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

...lanjutan
Sebagai ringkasan, shadow accounting memperlakukan keuntungan yang belum direalisasi
dengan cara yang sama sebagai keuntungan yang direalisasi. Jika asuradur A tidak
mengadopsi shadow accounting, keuntungan yang belum direalisasi atas aset tidak
memengaruhi amortisasi DAC.

PENGUNGKAPAN

Tujuan

PI11. Paragraf PI12–PI71 menjelaskan cara yang mungkin untuk menerapkan persyaratan
pengungkapan di PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 36–39A. Sebagaimana dijelaskan dalam
PSAK 62 paragraf 36 dan 38, tujuan pengungkapan adalah:
(a) mengidentifikasikan dan menjelaskan jumlah yang timbul dari kontrak asuransi dalam
laporan keuangan asuradur; dan
(b) memungkinkan pengguna laporan keuangan mengevaluasi sifat dan luas risiko yang
timbul dari kontrak asuransi.

PI12. Asuradur memutuskan sesuai dengan keadaannya seberapa rinci untuk memenuhi

SAK IAI
persyaratan, seberapa besar penekanan dalam aspek tertentu atas persyaratan dan bagaimana
menggabungkan informasi untuk memberikan gambaran menyeluruh tanpa menggabungkan
informasi yang memiliki karakteristik berbeda secara material. Perlu untuk menyeimbangkan
hal tersebut sehingga informasi penting tidak tersembunyi baik karena penambahan sejumlah
rincian tidak signifikan atau karena penggabungan atas pos dengan karakteristik berbeda
secara material. Sebagai contoh:
(a) kelompok usaha asuransi internasional besar yang beroperasi dalam yurisdiksi regulasi

ONLINE
yang berbeda biasanya menyediakan pengungkapan yang berbeda dalam bentuk, isi dan
rincian dibandingkan specialised niche insurer yang beroperasi dalam satu yurisdiksi;
(b) beberapa kontrak asuransi memiliki karakteristik yang sama. Jika tidak ada satu kontrak
yang material secara individual, maka hal tepat membuat ikhtisar berdasarkan kelompok
kontrak;
(c) informasi tentang kontrak individual mungkin material ketika kontrak tersebut, sebagai
contoh, merupakan kontributor signifikan kepada profil risiko asuradur;
Untuk memenuhi persyaratan tersebut, asuradur tidak perlu mengungkapkan seluruh informasi
yang disarankan dalam pedoman ini. Pedoman ini tidak membuat persyaratan tambahan.

PI13. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan entitas untuk ’menyediakan


pengungkapan tambahan ketika kepatuhan terhadap persyaratan tertentu dalam SAK tidak
memadai untuk membuat pengguna laporan keuangan memahami dampak dari transaksi
tertentu, kejadian lainnya dan kondisi posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas’.

PI14. Untuk kemudahan, Pedoman Implementasi ini membahas setiap persyaratan


pengungkapan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi secara terpisah. Dalam praktik, pengungkapan
biasanya disajikan sebagai bagian yang terintegrasi dan pengungkapan individual dapat
memenuhi lebih dari satu persyaratan. Sebagai contoh, informasi tentang asumsi yang memiliki
dampak paling besar terhadap pengukuran jumlah yang timbul dari kontrak asuransi dapat
membantu dalam memberikan informasi mengenai risiko asuransi dan risiko pasar.

62.50 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

Materialitas

PI15. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mendefinisikan materialitas dan menentukan


bahwa persyaratan pengungkapan tertentu dalam suatu PSAK tidak perlu dipenuhi jika informasi
tersebut tidak material.

PI16. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan paragraf 07 juga menjelaskan sebagai


berikut: Penilaian apakah informasi diperkirakan cukup dapat memengaruhi keputusan yang
dibuat oleh pengguna utama laporan keuangan bertujuan umum entitas pelapor tertentu
mensyaratkan entitas untuk mempertimbangkan karakteristik dari pengguna laporan tersebut
dan juga mempertimbangkan keadaan entitas itu sendiri. Banyak investor saat ini dan investor
potensial, pemberi pinjaman dan kreditor lainnya tidak dapat mensyaratkan entitas pelapor
untuk memberikan informasi secara langsung kepada mereka dan harus bergantung pada
laporan keuangan bertujuan umum untuk banyak informasi keuangan yang mereka butuhkan.
Sebagai akibatnya, mereka adalah pengguna utama kepada siapa laporan keuangan bertujuan
umum ditujukan. Laporan keuangan disiapkan untuk pengguna yang memiliki pengetahuan
yang memadai atas aktivitas bisnis dan ekonomik dan yang meninjau dan menganalisis
informasi dengan tekun. Kadang-kadang, bahkan pengguna yang terinformasi dan tekun
mungkin perlu mencari bantuan penasihat untuk memahami informasi tentang fenomena
ekonomik yang kompleks.

SAK IAI
Penjelasan Jumlah yang Diakui (Paragraf 36 dan 37)

Kebijakan Akuntansi

PI17. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan pengungkapan kebijakan


akuntansi dan PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 37(a) menyoroti persyaratan ini. Dalam
membuat pengungkapan tentang kebijakan akuntansi kontrak asuransi, asuradur mungkin

ONLINE
menyimpulkan bahwa perlu mengungkapkan perlakuan atas, sebagai contoh, beberapa atau
seluruh hal berikut, jika dapat diterapkan:
(a) Premi (termasuk perlakuan premi yang belum merupakan pendapatan, pembaruan
dan kehilangan (lapse), premi yang dikumpulkan oleh agen dan broker tetapi belum
diserahkan, dan pajak atau retribusi lain atas premi).
(b) Biaya atau beban lain yang dibebankan kepada pemegang polis.
(c) Biaya akuisisi (termasuk uraian sifatnya).
(d) Klaim yang terjadi (dilaporkan dan belum dilaporkan), biaya pengurusan klaim (termasuk
uraian sifatnya) dan tes kecukupan liabilitas (termasuk uraian arus kas yang termasuk
dalam pengujian, apakah dan bagaimana cara arus kas didiskontokan dan perlakuan
atas opsi dan jaminan melekat dalam pengujian tersebut, lihat PSAK 62 paragraf 15–19).
Asuradur mungkin mengungkapkan apakah kewajiban asuransi didiskontokan dan, jika
didiskontokan, asuradur menjelaskan metodologi yang digunakan.
(e) Tujuan dari metode yang digunakan untuk menyesuaikan liabilitas asuransi atas risiko
dan ketidakpastian (sebagai contoh, dalam hal tingkat kepastian atau tingkat kecukupan),
sifat model, dan sumber informasi yang digunakan dalam model.
(f) Opsi dan jaminan melekat (termasuk penjelasan apakah (i) pengukuran liabilitas asuransi
mencerminkan nilai intrinsik dan (ii) pengukurannya konsisten dengan harga pasar kini
yang diobservasi).
(g) Fitur partisipasi tidak mengikat (termasuk pernyataan yang jelas mengenai bagaimana
asuradur menerapkan PSAK 62 paragraf 34 dan 35 dalam mengklasifikasi fitur tersebut
sebagai liabilitas atau komponen ekuitas) dan fitur lain yang mengizinkan pemegang
polis untuk berbagi dalam kinerja investasi.
(h) Nilai sisa, subrogasi, atau nilai pemulihan lain dari pihak ketiga.
(i) Reasuransi yang dimiliki.
(j) Gabungan tanggungan, koasuransi dan perjanjian dana jaminan.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.51
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

(k) Kontrak asuransi yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dan pengalihan portofolio, dan
perlakuan atas aset takberwujud terkait.
(l) Sebagaimana disyaratkan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan, pertimbangan, terlepas
dari estimasi yang telah dibuat oleh manajemen dalam proses menerapkan kebijakan
akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan. Klasifikasi fitur partisipasi tidak mengikat adalah contoh kebijakan akuntansi
yang mungkin memiliki pengaruh signifikan.

PI18. Hal yang tepat untuk menjelaskan dasar yang digunakan, sebagai contoh informasi
nilai melekat jika laporan keuangan mengungkapkan informasi tambahan, yang tidak disiapkan
dengan dasar yang digunakan untuk pengukuran lain dalam laporan keuangan. Pengungkapan
tentang metodologi nilai melekat dapat mencakup informasi yang serupa dengan yang dijelaskan
di paragraf PI17, sebagaimana halnya pengungkapan apakah, dan bagaimana, nilai melekat
terdampak oleh estimasi pengembalian dari aset dan locked-in capital dan bagaimana dampak
diestimasi tersebut.

Aset, Liabilitas, Pendapatan, dan Beban

PI19. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 37(b) mensyaratkan asuradur untuk
mengungkapkan aset, liabilitas, pendapatan, dan beban yang timbul dari kontrak asuransi.
Jika asuradur menyajikan laporan arus kas dengan metode langsung, paragraf 37(b) juga

SAK IAI
mensyaratkan untuk mengungkapkan arus kas yang timbul dari kontrak asuransi. PSAK 62
tidak mensyaratkan pengungkapan tertentu atas arus kas. Paragraf-paragraf berikut menjelaskan
bagaimana asuradur dapat memenuhi persyaratan umum tersebut.

PI20. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan pengungkapan dalam laporan


posisi keuangan. Asuradur dapat menyimpulkan bahwa, untuk memenuhi persyaratan tersebut,
perlu untuk menyajikan secara terpisah dalam laporan posisi keuangan jumlah berikut yang

ONLINE
timbul dari kontrak asuransi:
(a) liabilitas dalam kontrak asuransi dan kontrak reasuransi yang diterbitkan.
(b) aset dalam kontrak asuransi dan kontrak asuransi yang diterbitkan.
(c) aset dalam reasuransi yang diserahkan. Dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 14(d)
(i), aset ini tidak saling hapus terhadap liabilitas asuransi terkait.

PI21. Baik PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan maupun PSAK 62: Kontrak Asuransi
tidak mengatur uraian dan urutan pos yang disajikan dalam laporan posisi keuangan. Asuradur
dapat mengubah uraian dan urutan sesuai dengan sifat transaksinya.

PI22. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan pengungkapan, baik dalam


laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan, subklasifikasi atas pos-pos
yang disajikan, untuk diklasifikasikan berdasarkan kesesuaian operasi entitas. Subklasifikasi
yang layak atas liabilitas asuransi akan bergantung pada keadaan, tetapi dapat mencakup pos
seperti:
(a) premi yang belum merupakan pendapatan.
(b) klaim yang dilaporkan pemegang polis.
(c) klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan.
(d) provisi yang timbul dari tes kecukupan liabilitas.
(e) provisi untuk manfaat nonpartisipasi masa depan.
(f) liabilitas atau komponen ekuitas terkait dengan fitur partisipasi tidak mengikat (lihat
paragraf 34 and 35). Jika asuradur mengklasifikasi fitur ini sebagai komponen ekuitas,
pengungkapan diperlukan untuk mematuhi PSAK 1, yang mensyaratkan entitas untuk
mengungkapkan ‘deskripsi sifat dan tujuan dari masing-masing cadangan dalam ekuitas’.
(g) piutang dan utang yang terkait dengan kontrak asuransi (jumlah yang saat ini jatuh tempo
kepada dan dari agen, broker, dan pemegang polis terkait dengan kontrak asuransi).
(h) aset nonasuransi yang diperoleh dengan menggunakan hak pemulihan.

62.52 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

PI23. Subklasifikasi yang sama dapat juga diterapkan pada aset reasuransi, bergantung
pada materialitas dan keadaan relevan lain. Untuk aset dalam kontrak asuransi dan kontrak
reasuransi yang diterbitkan, asuradur dapat menyimpulkan bahwa asuradur perlu memisahkan:
(a) biaya akuisisi tangguhan; dan
(b) aset takberwujud yang terkait dengan kontrak asuransi yang diperoleh dari kombinasi
bisnis atau pengalihan portofolio.

PI23A. PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraf 14 mensyaratkan entitas


mengungkapkan nilai tercatat aset keuangan yang dijaminankan sebagai agunan untuk liabilitas
kontinjen, nilai tercatat aset keuangan yang dijaminkan sebagai agunan untuk liabilitas
kontinjen, dan syarat dan ketentuan terkait terhadap aset yang dijadikan sebagai agunan.
Dalam memenuhi persyaratan tersebut, asuradur juga dapat menyimpulkan bahwa asuradur
perlu untuk mengungkapkan persyaratan segregasi yang dimaksudkan untuk melindungi
pemegang polis dengan membatasi penggunaan beberapa aset asuradur.

PI24. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan membuat daftar pos yang disajikan dalam
laporan laba rugi komprehensif. PSAK 1 juga mensyaratkan penyajian atas pos tambahan ketika
diperlukan untuk menyajikan kinerja keuangan secara wajar. Asuradur dapat menyimpulkan
bahwa untuk memenuhi persyaratan tersebut, asuradur perlu menyajikan jumlah berikut
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:
(a) pendapatan dari kontrak asuransi yang diterbitkan (tanpa pengurangan untuk reasuransi

SAK IAI
yang dimiliki).
(b) pendapatan dari kontrak dengan reasuradur.
(c) beban atas klaim dan manfaat pemegang polis (tanpa dikurangi untuk reasuransi yang
dimiliki).
(d) beban yang timbul dari reasuransi yang dimiliki.

PI25. PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan mensyaratkan entitas

ONLINE
untuk memisahkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan ke dalam kategori yang
menggambarkan bagaimana sifat, jumlah, waktu dan ketidakpastian pendapatan dan arus
kas dipengaruhi oleh faktor ekonomik. Meskipun pendapatan dari kontrak asuransi di luar
ruang lingkup PSAK 72, pengungkapan yang serupa mungkin dapat diterapkan untuk kontrak
asuransi. Pernyataan ini tidak mengatur metode tertentu untuk pengakuan pendapatan dan
berbagai model yang ada:
(a) dalam beberapa model, asuradur mengakui premi yang diterima selama periode sebagai
pendapatan dan mengakui klaim yang timbul selama periode (termasuk estimasi klaim
yang terjadi namun belum dilaporkan) sebagai beban.
(b) dalam beberapa model lain, asuradur mengakui premi yang diterima sebagai pendapatan
dan pada saat yang sama juga mengakui beban yang mencerminkan hasil dari kenaikan
liabilitas asuransi.
(c) dalam model lain, asuradur mengakui premi yang diterima sebagai penerimaan deposit.
Pendapatan tersebut termasuk pembebanan untuk pos seperti mortalitas, dan beban
termasuk klaim dan manfaat pemegang polis yang terkait dengan pembebanan tersebut.

PI26. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan pengungkapan tambahan atas


berbagai pos­pendapatan dan beban. Asuradur dapat menyimpulkan bahwa untuk memenuhi
persyaratan tersebut, asuradur perlu mengungkapkan pos tambahan sebagai berikut, baik dalam
laporan laba rugi komprehensif maupun dalam catatan atas laporan keuangan:
(a) biaya akuisisi (dibedakan antara yang segera diakui sebagai beban dan amortisasi biaya
akuisisi tangguhan).
(b) dampak dan perubahan estimasi dan asumsi.
(c) kerugian yang diakui sebagai akibat penerapan tes kecukupan liabilitas.
(d) untuk liabilitas asuransi:
(i) akumulasi bunga untuk mencerminkan berlalunya waktu; dan
(ii) pengaruh perubahan tingkat bunga;

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.53
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

(e) distribusi atau alokasi kepada pemegang kontrak yang mengandung fitur partisipasi
tidak mengikat. Bagian laba rugi yang terkait kepada setiap komponen ekuitas kontrak
tersebut adalah alokasi laba rugi, bukan beban dan pendapatan (paragraf 34(c)).

PI27. Beberapa asuradur menyajikan analisis rinci atas sumber laba dari aktivitas
asuransi baik dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain atau dalam catatan
atas laporan keuangan. Analisis tersebut mungkin memberikan informasi yang berguna baik
mengenai pendapatan dan beban periode berjalan dan kemungkinan risiko yang dihadapi
selama periode tersebut.

PI28. Pos yang dijelaskan di paragraf PI26 tidak saling hapus antara pendapatan dan
beban yang timbul dari reasuransi yang dimiliki (PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 14(d)
(ii)).

PI29. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 37(b) juga mensyaratkan pengungkapan
tertentu tentang keuntungan atau kerugian yang diakui dari pembelian reasuransi. Pengungkapan
ini menginformasikan kepada pengguna laporan keuangan tentang keuntungan atau kerugian
yang mungkin (menggunakan beberapa model pengukuran) timbul dari pengukuran yang tidak
sempurna atas liabilitas asuransi langsung yang mendasarinya. Selanjutnya, beberapa model
pengukuran mensyaratkan cedant untuk menunda beberapa keuntungan dan kerugian tersebut
dan mengamortisasinya selama periode yang terkait dengan risiko, atau beberapa periode lain.

SAK IAI
PSAK 62 paragraf 37(b) juga mensyaratkan cedant untuk mengungkapkan informasi tentang
keuntungan dan kerugian tangguhan tersebut.

PI30. Jika asuradur tidak mengadopsi kebijakan akuntansi yang seragam untuk liabilitas
asuransi entitas anaknya, asuradur dapat menyimpulkan bahwa perlu untuk memisahkan
pengungkapan tentang jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan untuk memberikan
informasi yang berguna tentang jumlah yang ditentukan dengan menggunakan kebijakan

ONLINE
akuntansi yang berbeda.

Asumsi Signifikan dan Sumber Estimasi Ketidakpastian Lain

PI31. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 37(c) mensyaratkan asuradur untuk
menjelaskan proses yang digunakan dalam menentukan asumsi yang memiliki dampak terbesar
terhadap pengukuran aset, liabilitas, pendapatan, dan beban yang timbul dari kontrak asuransi
dan, jika praktis, memberikan pengungkapan kuantitatif atas asumsi tersebut. Untuk beberapa
pengungkapan, seperti tingkat diskonto atau asumsi tentang kecenderungan masa depan atau
inflasi umum, asuradur relatif lebih mudah mengungkapkan asumsi yang digunakan (gabungan
pada tingkat yang memadai namun bukan pada tingkat yang berlebih, jika perlu). Untuk
asumsi lain seperti tabel mortalitas, mungkin adalah tidak praktis untuk mengungkapkan
asumsi kuantitatif karena terlalu banyak, yang dalam kasus ini lebih penting menjelaskan
proses yang digunakan dalam menghasilkan asumsi tersebut.

PI32. Uraian proses yang digunakan dalam menentukan asumsi dapat termasuk ringkasan
hal-hal berikut yang paling signifikan:
(a) tujuan asumsi. Sebagai contoh, asuradur dapat mengungkapkan apakah asumsi
dimaksudkan untuk menjadi estimasi netral atas hasil yang hampir pasti terjadi atau
hasil yang diperkirakan (estimasi terbaik) atau untuk menyediakan tingkat kepastian
atau tingkat kecukupan tertentu. Jika asumsi tersebut dimaksudkan untuk menyediakan
tingkat kepastian kuantitatif atau kualitatif, maka asuradur dapat mengungkapkan tingkat
tersebut.
(b) sumber data yang digunakan sebagai input asumsi yang memiliki pengaruh paling
besar. Sebagai contoh, asuradur dapat mengungkapkan apakah input internal, eksternal
atau campuran keduanya. Untuk data yang diperoleh dari kajian mendalam yang tidak

62.54 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

dilakukan setiap tahun, asuradur dapat mengungkapkan kriteria yang digunakan untuk
menentukan kapan kajian tersebut diperbarui dan data pembaruan terakhir.
(c) cakupan di mana asumsi konsisten dengan harga pasar yang dapat diobservasi atau
informasi lain yang dipublikasikan.
(d) uraian bagaimana pengalaman masa lalu, kondisi sekarang, dan benchmark relevan
lain dipertimbangkan dalam mengembangkan estimasi dan asumsi. Jika hubungan
secara normal diperkirakan antara pengalaman dan hasil masa depan, asuradur dapat
menjelaskan alasan untuk menggunakan asumsi yang berbeda dari pengalaman masa
lalu dan mengindikasikan luas perbedaannya.
(e) uraian bagaimana asuradur mengembangkan asumsi tentang kecenderungan masa depan,
seperti perubahan mortalitas, biaya kesehatan, atau penghargaan litigasi.
(f) penjelasan bagaimana asuradur mengidentifikasi korelasi antar asumsi yang berbeda;
(g) kebijakan asuradur dalam membuat alokasi atau distribusi untuk kontrak yang
mengandung fitur partisipasi tidak mengikat, asumsi terkait yang tercermin dalam
laporan keuangan, sifat dan luas setiap ketidakpastian signifikan tentang kepentingan
relatif pemegang polis dan pemegang saham dalam surplus yang tidak dialokasikan terkait
dengan kontrak tersebut, dan dampak dalam laporan keuangan atas setiap perubahan
selama periode polis atau asumsi tersebut.
(h) sifat dan tingkat ketidakpastian yang memengaruhi asumsi spesifik. Sebagai tambahan,
untuk memenuhi PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan paragraf 125–131, asuradur
perlu mengungkapkan secara layak bahwa berdasarkan pengetahuan yang ada, hasil pada

SAK IAI
tahun pelaporan berikutnya berbeda dari asumsi tersebut akan memerlukan penyesuaian
material terhadap nilai tercatat liabilitas asuransi dan aset asuransi. PSAK 1 paragraf 129
memberikan pedoman lebih lanjut atas pengungkapan ini.

PI33. PSAK 62: Kontrak Asuransi tidak mengatur asumsi spesifik yang diungkapkan,
karena asumsi yang berbeda akan semakin signifikan untuk jenis kontrak yang berbeda.

ONLINE
Perubahan Asumsi

PI34. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 37(d) mensyaratkan asuradur untuk
mengungkapkan dampak dari perubahan asumsi yang digunakan untuk mengukur aset asuransi
dan liabilitas asuransi. Hal ini konsisten dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, yang mensyaratkan pengungkapan sifat dan jumlah dari
perubahan estimasi akuntansi yang berdampak pada periode kini atau diperkirakan berdampak
di masa depan.

PI35. Asumsi seringkali saling terkait. Jika hal ini terjadi, maka analisis perubahan
oleh asumsi mungkin bergantung pada urutan ketika analisis dilakukan dan mungkin bersifat
arbiter untuk tingkat tertentu. Oleh karena itu, PSAK 62: Kontrak Asuransi tidak menentukan
bentuk atau isi yang kaku untuk analisis ini. Hal ini mengizinkan asuradur untuk menganalisis
perubahan dengan cara yang memenuhi tujuan pengungkapan dan tepat untuk keadaan
tertentu. Jika praktis, asuradur dapat mengungkapkan secara terpisah dampak perubahan
asumsi yang berbeda, khususnya jika perubahan pada beberapa asumsi memiliki dampak yang
tidak menguntungkan dan asumsi lain memiliki dampak yang menguntungkan. Asuradur
dapat juga menjelaskan dampak saling ketergantungan antar asumsi dan keterbatasan yang
dihasilkan setiap analisis terhadap dampak perubahan asumsi.

PI36. Asuradur dapat mengungkapkan dampak perubahan asumsi baik sebelum dan
sesudah reasuransi dimiliki, terutama jika asuradur memperkirakan perubahan signifikan
atas sifat atau luas program reasuransinya atau jika analisis sebelum reasuransi relevan untuk
analisis risiko kredit yang timbul dari reasuransi yang dimiliki.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.55
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

Perubahan Liabilitas Asuransi dan Pos Terkait

PI37. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 37(e) mensyaratkan asuradur untuk
mengungkapkan rekonsiliasi perubahan liabilitas asuransi. PSAK 62 juga mensyaratkan
pengungkapan atas perubahan dalam aset reasuransi. Asuradur tidak perlu memisahkan
perubahan tersebut dalam kelompok-kelompok yang lebih luas, tetapi dapat melakukannya
jika bentuk analisis yang berbeda lebih relevan untuk jenis liabilitas yang berbeda. Perubahan
tersebut dapat mencakup:
(a) jumlah tercatat pada awal dan akhir periode.
(b) liabilitas asuransi tambahan yang timbul selama periode.
(c) kas yang dibayarkan.
(d) pendapatan dan beban yang termasuk dalam laba rugi.
(e) liabilitas yang diperoleh dari, atau dialihkan kepada, asuradur lain.
(f) perubahan kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dalam mata uang
penyajian yang berbeda, dan penjabaran kegiatan usaha luar negeri ke dalam mata uang
penyajian entitas pelapor.

PI38. Asuradur mengungkapkan perubahan liabilitas asuransi dan aset reasuransi pada
seluruh periode awal sajian ketika asuradur melaporkan informasi komparatif secara lengkap.

PI39. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 37(e) juga mensyaratkan asuradur untuk

SAK IAI
mengungkapkan perubahan biaya akuisisi tangguhan, jika dapat diterapkan. Rekonsiliasi dapat
mengungkapkan:
(a) nilai tercatat pada awal dan akhir periode.
(b) jumlah yang terjadi selama periode.
(c) amortisasi selama periode.
(d) kerugian penurunan nilai yang diakui selama periode.
(e) perubahan lain yang dikategorikan berdasarkan penyebab dan jenis.

ONLINE
PI40. Asuradur dapat mengakui aset takberwujud terkait dengan kontrak asuransi yang
diperoleh dalam kombinasi bisnis atau pengalihan portofolio. PSAK 19: Aset Takberwujud
memberikan persyaratan pengungkapan untuk aset takberwujud, termasuk persyaratan untuk
menyediakan rekonsiliasi perubahan atas aset takberwujud. PSAK 62 tidak mensyaratkan
pengungkapan tambahan tentang aset tersebut.

Sifat dan Luas Risiko yang Timbul dari Kontrak Asuransi (Paragraf 38–39A)

PI41. Pengungkapan tentang sifat dan luas risiko yang timbul dari kontrak asuransi
didasarkan pada dua fondasi:
(a) Adanya keseimbangan antara pengungkapan kuantitatif dan kualitatif, dapat membuat
pengguna laporan keuangan memahami sifat eksposur risiko dan pengaruh potensialnya.
(b) Pengungkapan harus konsisten dengan bagaimana manajemen memandang aktivitas
dan risikonya serta tujuan, kebijakan, dan proses yang digunakan manajemen dalam
mengelola risiko tersebut. Pendekatan ini:
(i) untuk menghasilkan informasi yang memiliki nilai prediktif daripada informasi
berdasarkan asumsi dan metode yang tidak digunakan manajemen, sebagai contoh,
dalam mempertimbangkan kemampuan asuradur bereaksi terhadap situasi yang
kurang menguntungkan.
(ii) untuk lebih efektif dalam mengadaptasi perubahan berkelanjutan dalam pengukuran
risiko dan manajemen teknik dan pengembangan dalam lingkungan eksternal
sepanjang waktu.

PI42. Dalam mengembangkan pengungkapan untuk memenuhi PSAK 62: Kontrak


Asuransi paragraf 38–39A, dengan melihat keadaan, asuradur memutuskan bagaimana
mengabungkan informasi untuk menunjukkan gambaran keseluruhan tanpa menggabungkan

62.56 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

informasi yang memiliki karaktertistik berbeda secara material, sehingga informasi tersebut
berguna. Asuradur dapat mengelompokkan kontrak asuransi ke dalam kelompok yang luas
cakupannya sesuai dengan sifat informasi yang diungkapkan, dengan memperhitungkan juga
hal seperti risiko yang dilindungi, karakteristik kontrak, dan dasar pengukuran yang diterapkan.
Kelompok yang luas cakupannya tersebut dapat berhubungan dengan kelompok yang dibuat
untuk tujuan legal atau regulasi, tetapi PSAK 62 tidak mensyaratkan hal tersebut.

PI43. Dalam PSAK 5: Segmen Operasi, identifikasi atas segmen yang dilaporkan
mencerminkan bagaimana cara manajemen mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja.
Asuradur dapat mengadopsi pendekatan yang sama untuk mengidentifikasi kelompok kontrak
asuransi untuk tujuan pengungkapan, walaupun mungkin lebih layak untuk memisahkan
pengungkapan ke tingkat bawah berikutnya. Sebagai contoh, jika asuradur mengidentifikasi
asuransi jiwa sebagai segmen dilaporkan dalam PSAK 5, maka dapat lebih tepat untuk
melaporkan secara terpisah informasi tentang, contohnya, asuransi jiwa, anuitas dalam fase
akumulasi, dan anuitas dalam fase pembayaran.

PI44. Dikosongkan.

PI45. Dalam mengidentifikasi kelompok untuk pengungkapan terpisah, asuradur dapat


mempertimbangkan bagaimana cara terbaik untuk mengindikasikan tingkat ketidakpastian
terkait dengan risiko yang dijamin, untuk menginformasikan kepada pengguna laporan

SAK IAI
keuangan apakah output berada di antara rentang yang lebih luas atau lebih sempit. Sebagai
contoh, asuradur dapat mengungkapkan informasi tentang eksposur yang terdapat jumlah
signifikan atas penyisihan untuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan atau output
dan risiko biasanya sulit untuk dinilai (contohnya asbestos).

PI46. Hal yang dapat berguna untuk mengungkapkan informasi yang memadai tentang
kelompok luas yang diidentifikasi untuk memungkinkan rekonsiliasi terhadap pos-­pos yang

ONLINE
relevan dalam laporan posisi keuangan.

PI47. Informasi tentang sifat dan tingkat risiko yang timbul dari kontrak asuransi akan
lebih berguna jika informasi ini menggarisbawahi setiap hubungan antar kelompok kontrak
asuransi (dan antar kontrak asuransi dan pos-pos lain, seperti instrumen keuangan) yang
dapat berdampak terhadap risiko tersebut. Jika dampak setiap hubungan dari pengungkapan
yang disyaratkan oleh PSAK 62: Kontrak Asuransi tidak jelas, maka pengungkapan lebih lanjut
dapat bermanfaat.

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko untuk Memitigasi Risiko yang Timbul dari
Kontrak Asuransi

PI48. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 39(a) mensyaratkan asuradur untuk
mengungkapkan tujuan, kebijakan, dan proses dalam mengelola risiko yang timbul dari
kontrak asuransi dan metode yang digunakan untuk mengelola risiko tersebut. Pembahasan
tersebut menyediakan perspektif tambahan yang melengkapi informasi tentang kontrak yang
beredar pada waktu tertentu. Pengungkapan tersebut dapat mencakup informasi tentang:
(a) struktur dan organisasi dari fungsi manajemen risiko asuradur, termasuk pembahasan
tentang independensi dan akuntabilitas.
(b) ruang lingkup dan sifat dari pelaporan atau sistem pengukuran risiko asuradur, seperti
model pengukuran risiko internal, analisis sensitivitas, analisis skenario, dan stress
testing, serta bagaimana asuradur menyatukannya ke dalam aktivitas operasionalnya.
Pengungkapan yang berguna dapat juga meliputi ringkasan uraian pendekatan yang
digunakan, asumsi dan parameter terkait (termasuk interval keyakinan, frekuensi
perhitungan, dan periode observasi historis) serta kelebihan dan keterbatasan dari
pendekatan tersebut.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.57
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

(c) proses asuradur untuk menerima, mengukur, memonitor, dan mengendalikan risiko
asuransi dan strategi pertanggungan untuk memastikan bahwa terdapat klasifikasi risiko
dan tingkat premi yang layak.
(d) tingkat risiko asuransi dinilai dan dikelola dengan dasar level entitas.
(e) metode yang digunakan asuradur untuk membatasi atau mengalihkan eksposur risiko
asuransi dan menghindari konsentrasi risiko yang belum jatuh tempo, seperti pembatasan
retensi, penambahan opsi dalam kontrak, dan reasuransi.
(f) teknik manajemen aset dan liabilitas.
(g) proses asuradur untuk mengelola, memonitor, dan mengendalikan komitmen yang
diterima (atau diberikan) untuk menerima (atau menyerahkan) tambahan utang atau
modal ekuitas ketika peristiwa tertentu terjadi.
Pengungkapan ini dapat disediakan baik untuk jenis risiko yang diasuransikan secara individual
maupun keseluruhan, dan dapat mencakup kombinasi uraian naratif dan data kuantitatif
tertentu yang sesuai untuk sifat kontrak asuransi dan signifikansi relatifnya kepada asuradur.

PI49. Dikosongkan.

PI50. Dikosongkan.

Risiko Asuransi

SAK IAI
PI51. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 39(c) mensyaratkan pengungkapan tentang
risiko asuransi. Pengungkapan untuk memenuhi persyaratan ini dapat dibangun dengan fondasi
sebagai berikut:
(a) Informasi tentang risiko asuransi dapat konsisten dengan (meskipun kurang rinci
dibandingkan dengan) informasi yang disediakan secara internal kepada anggota
manajemen kunci entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-
Pihak Berelasi), sehingga pengguna laporan keuangan dapat menilai posisi keuangan,

ONLINE
kinerja, dan arus kas asuradur ’melalui mata manajemen’.
(b) Informasi tentang eksposur risiko dapat melaporkan eksposur nilai bruto dan reasuransi
neto (atau elemen mitigasi risiko lain, seperti obligasi katastrofa yang diterbitkan atau
fitur partisipasi pemegang polis), terutama jika asuradur memperkirakan perubahan
signifikan dalam sifat atau tingkat dari program reasuransinya atau jika analisis sebelum
reasuransi adalah relevan untuk analisis risiko kredit yang timbul dari reasuransi yang
dimiliki.
(c) Dalam melaporkan informasi kuantitatif tentang risiko asuransi, asuradur dapat
mengungkapkan metode yang digunakan, kelebihan dan keterbatasannya, asumsi yang
dibuat, dan dampak dari reasuransi, partisipasi pemegang polis, dan elemen mitigasi
lain.
(d) Asuradur dapat mengklasifikasi risiko lebih dari satu dimensi. Sebagai contoh, asuransi
jiwa dapat mengklasifikasi kontrak baik berdasarkan tingkat risiko mortalitas dan tingkat
risiko investasi. Terkadang lebih nyaman untuk menunjukkan informasi tersebut dalam
bentuk matriks.
(e) Jika eksposur risiko asuradur pada akhir periode pelaporan kurang mewakili eksposurnya
selama suatu periode, maka lebih berguna untuk mengungkapkan fakta tersebut.
(f) Pengungkapan yang disyaratkan oleh PSAK 62 paragraf 39 dapat juga relevan:
(i) sensitivitas dari laba rugi dan ekuitas terhadap perubahan dalam variabel yang
memiliki dampak material terhadapnya.
(ii) konsentrasi risiko asuransi.
(iii) pengembangan liabilitas asuransi tahun sebelumnya.

PI51A. Pengungkapan tentang risiko asuransi dapat mencakup:


(a) informasi tentang sifat risiko yang dilindungi, dengan penjelasan ringkas dari kelompok
(seperti anuitas, pensiun, dan asuransi jiwa lain, motor, properti, dan liabilitas).

62.58 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

(b) informasi tentang sifat umum dari fitur partisipasi yang pemegang polis berbagi kinerja
(dan risiko terkait) atas kontrak individual atau kumpulan kontrak atau entitas, termasuk
sifat umum setiap formula untuk partisipasi dan tingkat diskresi yang dimiliki oleh
asuradur.
(c) informasi tentang persyaratan atas setiap kewajiban atau kewajiban kontinjen asuradur
untuk berkontribusi kepada pemerintah atau dana jaminan lain (lihat juga PSAK 57:
Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi).

Sensitivitas terhadap Risiko Asuransi

PI52. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 39(c)(i) mensyaratkan pengungkapan


tentang sensitivitas terhadap risiko asuransi. Untuk memungkinkan agregasi yang berguna,
pengungkapan sensitivitas berfokus pada ikhtisar indikator yang disebut laba rugi dan ekuitas.
Meskipun pengujian sensitivitas dapat menyediakan informasi yang berguna, pengujian
tersebut memiliki keterbatasan. Asuradur dapat mengungkapkan kelebihan dan keterbatasan
dari analisis sensitivitas yang dilakukan.

PI52A. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 39A mengizinkan dua alternatif pendekatan
untuk pengungkapan ini: pengungkapan kuantitatif dampak yang terjadi pada laba rugi dan
ekuitas (paragraf 39A(a)) atau pengungkapan kualitatif dan pengungkapan tentang syarat
dan ketentuan (paragraf 39A(b)). Asuradur dapat menyediakan pengungkapan kuantitatif

SAK IAI
untuk beberapa risiko asuransi (sesuai dengan paragraf 39A(a)), dan menyediakan informasi
kualitatif tentang sensitivitas dan informasi tentang syarat dan ketentuan (sesuai dengan
paragraf 39A(b)) untuk risiko asuransi lain.

PI53. Pengungkapan informatif menghindari pemberian informasi yang keliru atas


analisis sensitivitas jika terdapat nonlinearitas signifikan dalam sensitivitas terhadap variabel
yang memiliki pengaruh material. Sebagai contoh, jika perubahan 1% variabel hanya memiliki

ONLINE
pengaruh yang kecil, tetapi perubahan 1,1% memiliki pengaruh material, maka hal itu dapat
menjadi petunjuk yang keliru untuk mengungkapkan pengaruh 1% tanpa penjelasan lebih
lanjut.

PI53A. Jika asuradur memilih untuk mengungkapkan analisis sensitivitas kuantitatif sesuai
dengan paragraf 39A(a), dan analisis sensitivitas tersebut tidak mencerminkan korelasi signifikan
antar variabel kunci, maka asuradur dapat menjelaskan dampak dari korelasi tersebut.

PI54. Dikosongkan.

PI54A. Jika asuradur memilih untuk mengungkapkan informasi kualitatif tentang


sensitivitas sesuai dengan paragraf 39A(b), maka asuradur disyaratkan untuk mengungkapkan
informasi mengenai syarat dan ketentuan kontrak asuransi yang memiliki pengaruh material
terhadap jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas. Untuk mencapai hal ini, asuradur
dapat mengungkapkan informasi kualitatif yang disarankan oleh paragraf PI51–PI58 untuk
risiko asuransi dan paragraf PI62–PI65G untuk risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko
pasar. Sebagaimana disebutkan di paragraf PI12, berdasarkan kondisi yang ada asuradur
memutuskan, bagaimana menggabungkan informasi untuk menunjukkan gambaran keseluruhan
tanpa menggabungkan informasi yang memiliki karakteristik yang berbeda. Asuradur dapat
menyimpulkan bahwa informasi kualitatif perlu lebih dipisahkan jika tidak disertai dengan
informasi kuantitatif.

Konsentrasi Risiko Asuransi

PI55. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 39(c)(ii) mengacu pada kebutuhan untuk
mengungkapkan konsentrasi risiko asuransi. Konsentrasi tersebut dapat timbul dari, sebagai
contoh:

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.59
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

(a) kontrak asuransi tunggal, atau sejumlah kecil kontrak yang saling terkait, sebagai contoh,
ketika kontrak asuransi melindungi risiko frekuensi-rendah, risiko parah seperti gempa
bumi.
(b) insiden tunggal yang membuat asuradur menghadapi risiko dalam beberapa jenis kontrak
asuransi yang berbeda. Sebagai contoh, insiden teroris dapat menciptakan eksposur dalam
kontrak asuransi jiwa, asuransi properti, interupsi usaha, dan liabilitas sipil.
(c) eksposur terhadap perubahan kecendrungan yang tidak diperkirakan, sebagai contoh
perubahan yang tidak diperkirakan atas mortalitas penduduk atau tingkah laku pemegang
polis.
(d) eksposur terhadap kemungkinan perubahan besar dalam kondisi pasar keuangan yang
menyebabkan opsi yang dimiliki pemegang polis menjadi posisi untung. Sebagai contoh,
ketika tingkat suku bunga turun signifikan, suku bunga dan jaminan anuitas dapat
menimbulkan kerugian signifikan.
(e) tuntutan hukum signifikan atau risiko legislatif yang dapat menyebabkan kerugian tunggal
atau memiliki dampak pervasif terhadap banyak kontrak.
(f) korelasi dan saling ketergantungan antar risiko yang berbeda.
(g) nonlinearitas signifikan, seperti fitur penghentian kerugian atau kelebihan kerugian,
terutama jika variabel kunci adalah erat dengan tingkat yang memicu perubahan material
arus kas masa depan.
(h) konsentrasi geografis dan sektoral.

SAK IAI
PI56. Pengungkapan konsentrasi risiko asuransi dapat mencakup penjelasan atas
karakteristik bersama yang mengidentifikasi setiap konsentrasi dan indikasi kemungkinan
eksposur, baik sebelum maupun sesudah reasuransi dimiliki, terkait dengan seluruh liabilitas
asuransi yang berbagi karakteristik tersebut.

PI57. Pengungkapan tentang kinerja historis asuransi dalam frekuensi rendah, risiko
severity tinggi dapat menjadi salah satu cara untuk membantu pengguna laporan keuangan

ONLINE
untuk menilai ketidakpastian arus kas terkait dengan risiko tersebut. Pertimbangan kontrak
asuransi yang melindungi bencana gempa bumi yang diperkirakan rata-rata terjadi setiap
50 tahun sekali. Jika kejadian yang diasuransikan terjadi selama periode kontrak kini, maka
asuradur akan melaporkan kerugian yang besar. Jika kejadian yang diasuransikan tidak terjadi
selama periode kini, maka asuradur akan melaporkan laba. Tanpa pengungkapan yang cukup
atas sumber laba historis, hal ini memberikan petunjuk yang keliru bagi asuradur terhadap
laporan 49 tahun laba, diikuti dengan satu kerugian besar; pengguna laporan keuangan
mungkin melakukan kesalahan interprestasi kemampuan jangka panjang asuradur dalam
menghasilkan arus kas selama siklus utuh 50 tahun. Oleh karena itu, akan berguna untuk
menjelaskan tingkat eksposur risiko atas masalah ini dan frekuensi kerugian yang diestimasi.
Jika keadaan tidak berubah signifikan, maka pengungkapan pengalaman asuradur tentang
eksposur ini mungkin menjadi salah satu cara untuk memberikan informasi tentang frekuensi
estimasian.

PI58. Untuk alasan regulasi dan alasan lain, beberapa entitas menyiapkan laporan
keuangan untuk tujuan khusus yang menunjukkan cadangan katastrofa atau cadangan ekualisasi
sebagai liabilitas. Akan tetapi, dalam laporan keuangan yang disiapkan dengan menggunakan
SAK, cadangan tersebut bukan merupakan liabilitas namun merupakan komponen ekuitas.
Sehingga hal tersebut terkena persyaratan pengungkapan untuk ekuitas dalam PSAK 1: Penyajian
Laporan Keuangan untuk ekuitas. PSAK 1 mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan:
(a) penjelasan mengenai sifat dan tujuan setiap cadangan yang ada dalam ekuitas;
(b) informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan memahami tujuan, kebijakan
dan proses dalam mengelola modal; dan
(c) sifat dari persyaratan permodalan eksternal, bagaimana persyaratan tersebut dimasukkan
dalam manajemen modal dan apakah selama periode tersebut entitas memenuhi setiap
persyaratan permodalan eksternal.

62.60 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

Perkembangan klaim

PI59. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 39(c)(iii) mensyaratkan pengungkapan atas
informasi perkembangan klaim (bergantung pada ketentuan transisi di PSAK 62 paragraf
44). Pengungkapan informatif dapat merekonsiliasi informasi ini menjadi jumlah yang
dilaporkan dalam laporan posisi keuangan. Asuradur dapat mengungkapkan beban klaim
atau pengembangan klaim tidak wajar secara terpisah, sehingga memungkinkan pengguna
laporan keuangan untuk mengidentifikasi kecenderungan yang mendasari kinerja.

PI60. Sebagaimana dijelaskan di PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 39(c)(iii),


pengungkapan tentang perkembangan klaim tidak disyaratkan untuk klaim ketika ketidakpastian
jumlah dan waktu pembayaran klaim biasanya diselesaikan dalam waktu satu tahun. Sehingga,
pengungkapan ini umumnya tidak diperlukan untuk sebagian besar kontrak asuransi jiwa.
Selanjutnya, pengungkapan perkembangan klaim umumnya tidak dibutuhkan untuk kontrak
anuitas karena pembayaran masing-masing periodenya timbul, sebagai dampak, dari klaim
terpisah yang tidak terdapat ketidakpastian.

PI61. Contoh 5 menunjukkan salah satu bentuk untuk menyajikan informasi


perkembangan klaim. Bentuk lain yang mungkin dapat, sebagai contoh, menyajikan informasi
berdasarkan tahun kejadian daripada berdasarkan tahun pertanggungan.

SAK IAI
Contoh 5: Pengungkapan perkembangan klaim

Contoh ini mengilustrasikan bentuk tabel perkembangan klaim untuk asuradur atas asuransi
kerugian. Bagian atas tabel menunjukkan bagaimana asuradur mengestimasi total klaim
untuk setiap tahun pertanggungan yang dikembangkan sepanjang waktu. Sebagai contoh,
pada akhir tahun 20X1, asuradur mengestimasi akan membayar klaim sebesar Rp680 untuk

ONLINE
kejadian yang diasuransikan terkait atas kontrak asuransi yang dijamin pada tahun 20X1.
Pada akhir periode tahun 20X2, asuradur merevisi estimasi atas klaim kumulatif (baik
yang sudah dibayar maupun yang masih harus dibayar) menjadi Rp673. Bagian bawah
tabel merekonsiliasi klaim kumulatif terhadap jumlah yang timbul dalam laporan posisi
keuangan. Pertama, pembayaran kumulatif dikurangkan untuk menghasilkan klaim yang
belum dibayar kumulatif untuk setiap tahun menggunakan dasar tidak didiskonto. Kedua,
jika liabilitas klaim didiskonto, dampak dari diskonto dikurangkan untuk menghasilkan
nilai tercatat dalam laporan posisi keuangan.

Tahun pertanggungan 20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 Total


Estimasi klaim kumulatif:
Pada akhir tahun
pertanggungan 680 790 823 920 968
Satu tahun terakhir 673 785 840 903
Dua tahun terakhir 692 776 845
Tiga tahun terakhir 697 771

Empat tahun terakhir 702


Estimasi klaim kumulatif 702 771 845 903 968
Pembayaran kumulatif (702) (698) (570) (350) (217)
Total – 82 275 553 751 1.661
Dampak pendiskontoan – (14) (68) (175) (285) (542)
Nilai sekarang yang diakui dalam
laporan posisi keuangan – 68 207 378 466 1.119

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.61
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, dan Risiko Pasar

PI62. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 39(d) mensyaratkan asuradur mengungkapkan
informasi tentang risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar sebagaimana yang disyaratkan
dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraf 31–42 jika kontrak asuransi
termasuk dalam ruang lingkup PSAK 60. Pengungkapan tersebut mencakup:
(a) ringkasan data kuantitatif tentang eksposur asuradur terhadap risiko tersebut berdasarkan
informasi yang disediakan secara internal kepada personel manajemen kunci (sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi); dan
(b) jika belum termasuk dalam pengungkapan yang disebutkan di atas, maka diungkapkan
informasi yang dijelaskan di PSAK 60 paragraf 36–42.
Pengungkapan tentang risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dapat disediakan baik
dalam laporan keuangan atau diintegrasikan melalui referensi-silang kepada beberapa laporan
lain, seperti komentar manajemen atau laporan risiko, yang tersedia bagi pengguna laporan
keuangan sebagaimana halnya laporan keuangan dan pada waktu yang sama.

PI63. Dikosongkan.

PI64. Pengungkapan informasi tentang risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar
dapat mencakup:
(a) informasi tentang tingkat yang mana fitur seperti fitur partisipasi pemegang polis

SAK IAI
memitigasi atau mengumpulkan risiko tersebut.
(b) ringkasan dari jaminan yang signifikan, dan tingkat jaminan atas harga pasar atau suku
bunga kemungkinan memengaruhi arus kas asuradur.
(c) dasar untuk menentukan pengembalian investasi yang dikreditkan kepada pemegang
polis seperti apakah imbal hasil tersebut tetap, berdasarkan perjanjian atas imbal hasil
aset tertentu atau sebagian atau seluruhnya bergantung pada diskresi asuradur.

ONLINE
Risiko Kredit

PI64A. PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraf 36–38 mensyaratkan


pengungkapan tentang risiko kredit. Risiko kredit didefinisikan sebagai ’risiko di mana salah
satu pihak dalam instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan
pihak lain mengalami kerugian keuangan’. Sehingga, untuk kontrak asuransi, risiko kredit
termasuk risiko bahwa asuradur mengalami kerugian keuangan karena reasuradur gagal
memenuhi kewajibannya dalam kontrak reasuransi. Sehingga, perselisihan dengan reasuradur
dapat menyebabkan penurunan nilai aset reasuransi cedant. Risiko perselisihan tersebut
mungkin memiliki pengaruh yang sama dengan risiko kredit. Oleh karena itu, pengungkapan
yang sama mungkin relevan. Saldo terutang dari agen atau broker juga mungkin merupakan
subyek risiko kredit.

PI64B. Kontrak jaminan keuangan mengganti kerugian yang terjadi pada pemegang
karena debitur tertentu gagal melakukan pembayaran ketika jatuh tempo. Pemegang terkena
risiko kredit, dan PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan mensyaratkan pemegang
untuk menyediakan pengungkapan tentang risiko kredit tersebut. Akan tetapi, dari prespektif
penerbit, risiko yang dimiliki oleh penerbit adalah risiko asuransi bukan risiko kredit.

PI65. Dikosongkan.

PI65A. Penerbit kontrak jaminan keuangan menyediakan pengungkapan yang


memenuhi PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan jika penerbit menerapkan
PSAK 71: Instrumen Keuangan dalam mengakui dan mengukur kontrak tersebut. Jika penerbit
memilih, ketika diizinkan oleh PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 04(d), untuk menerapkan
PSAK 62 dalam mengakui dan mengukur kontrak, penerbit menyediakan pengungkapan
sesuai dengan PSAK 62. Implikasi utamanya adalah sebagai berikut:

62.62 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

(a) PSAK 62 mensyaratkan pengungkapan tentang klaim aktual dibandingkan estimasi


sebelumnya (perkembangan klaim), tetapi tidak mensyaratkan pengungkapan atas nilai
wajar kontrak;
(b) PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan atas nilai wajar kontrak, tetapi tidak mensyaratkan
pengungkapan atas perkembangan klaim.

Risiko Likuiditas

PI65B. PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraf 39(a) mensyaratkan


pengungkapan dari analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan yang menunjukkan sisa
jatuh tempo kontraktual. Untuk kontrak asuransi, jatuh tempo kontraktual merujuk pada
tanggal estimasi ketika arus kas kontraktual akan terjadi. Hal ini bergantung pada faktor seperti
kapan kejadian yang diasuransikan terjadi dan kemungkinan atas kehilangan (lapse). Akan
tetapi, PSAK 62: Kontrak Asuransi mengizinkan untuk melanjutkan berbagai praktik akuntansi
kontrak asuransi yang ada. Hasilnya, asuradur tidak perlu membuat estimasi rinci arus kas
untuk menentukan jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan. Untuk menghindari
hal tersebut dan untuk tujuan pengukuran, PSAK 62 paragraf 39(d)(i) mengatur bahwa
asuradur tidak perlu menyediakan analisis jatuh tempo sebagaimana yang disyaratkan oleh
PSAK 60 paragraf 39(a) (yaitu, menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual kontrak asuransi)
jika asuradur mengungkapkan analisis, dengan estimasi waktu, atas jumlah yang diakui dalam
laporan posisi keuangan.

SAK IAI
PI65C. Asuradur dapat juga mengungkapkan ringkasan uraian naratif tentang bagaimana
analisis jatuh tempo (atau analisis dengan estimasi waktu) dapat berubah jika pemegang
polis melaksanakan kehilangan (lapse) atau menyerahkan opsi dengan cara yang berbeda.
Jika asuradur mempertimbangkan bahwa pola kehilangan (lapse) sepertinya tidak sensitif
terhadap suku bunga, maka asuradur dapat mengungkapkan fakta tersebut dan menyatakan
apakah pengungkapan tentang risiko pasar mencerminkan saling ketergantungan.

ONLINE
Risiko Pasar

PI65D. PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraf 40(a) mensyaratkan


analisis sensitivitas untuk setiap jenis risiko pasar pada akhir periode pelaporan dengan
menunjukkan dampak kemungkinan perubahan dalam variabel risiko relevan terhadap laba
rugi atau ekuitas. Jika tidak terdapat kemungkinan perubahan dalam variabel risiko relevan
yang akan memengaruhi laba rugi atau ekuitas, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut
untuk memenuhi persyaratan dalam PSAK 60 paragraf 40(a). Kemungkinan perubahan dalam
variabel risiko relevan mungkin tidak berdampak terhadap laba rugi dalam contoh berikut:
(a) dikosongkan.
(b) beberapa asuradur mungkin menggunakan faktor penilaian yang menggabungkan secara
bersama berbagai dampak dari asumsi pasar dan nonpasar yang tidak berubah kecuali
asuradur menilai bahwa liabilitas asuransi yang diakui tidak mencukupi. Dalam beberapa
kasus perubahan yang mungkin dalam variabel risiko relevan tidak berdampak terhadap
kecukupan atas liabilitas asuransi yang diakui.

PI65E. Dalam beberapa model akuntansi, regulator menentukan tingkat diskonto atau
asumsi lain untuk variabel risiko pasar yang digunakan asuradur dalam mengukur liabilitas
asuransi dan regulator tidak mengubah asumsi tersebut untuk mencerminkan kondisi pasar
kini sepanjang waktu. Dalam kasus tersebut, asuradur dapat memenuhi PSAK 60: Instrumen
Keuangan: Pengungkapan paragraf 40(a) dengan mengungkapkan:
(a) dampak terhadap laba rugi atau ekuitas dari kemungkinan perubahan dalam asumsi
yang dibuat oleh regulator;
(b) fakta bahwa asumsi yang dibuat oleh regulator tidak dengan sendirinya berubah pada
saat yang sama, dengan jumlah yang sama, atau dalam arah yang sama, sebagaimana
perubahan harga pasar atau suku bunga pasar.

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.63
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

PI65F. Asuradur dapat mengambil tindakan untuk mengurangi dampak perubahan


kondisi pasar. Sebagai contoh, asuradur memiliki diskresi untuk mengubah nilai penyerahan atau
manfaat jatuh tempo, atau mengubah jumlah atau waktu manfaat pemegang polis yang timbul
dari fitur partisipasi tidak mengikat. PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraf
40(a) tidak mensyaratkan entitas untuk mempertimbangkan dampak potensial dari tindakan
manajemen masa depan yang dapat menghilangkan dampak perubahan dalam variabel risiko
relevan yang diungkapkan. Akan tetapi, PSAK 60 paragraf 40(b) mensyaratkan entitas untuk
mengungkapkan metode dan asumsi yang digunakan dalam menyusun analisis sensitivitas.
Untuk memenuhi persyaratan ini, asuradur mungkin menyimpulkan bahwa asuradur perlu
untuk mengungkapkan luas tindakan manajemen yang tersedia dan dampaknya terhadap
analisis sensitivitas.

PI65G. Beberapa asuradur mengelola sensitivitas sesuai kondisi pasar menggunakan


metode yang berbeda dengan metode yang dijelaskan di PSAK 60: Instrumen Keuangan:
Pengungkapan paragraf 40(a). Sebagai contoh, beberapa asuradur menggunakan analisis
sensitivitas atas nilai yang melekat pada risiko pasar. PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf
39(d)(ii) mengizinkan asuradur untuk menggunakan analisis sensitivitas tersebut untuk
memenuhi persyaratan di PSAK 60 paragraf 40(a). PSAK 62 dan PSAK 60 mensyaratkan
asuradur menyediakan analisis sensitivitas untuk seluruh klasifikasi instrumen keuangan dan
kontrak asuransi, tetapi asuradur dapat menggunakan pendekatan berbeda untuk klasifikasi
yang berbeda. PSAK 62 dan PSAK 60 menentukan beberapa pendekatan berikut:

SAK IAI
(a) analisis sensitivitas yang dijelaskan di PSAK 60 paragraf 40(a) untuk instrumen keuangan
atau kontrak asuransi;
(b) metode yang dijelaskan di PSAK 60 paragraf 41 untuk instrumen keuangan atau kontrak
asuransi; atau
(c) metode yang diizinkan oleh PSAK 62 paragraf 39(d)(ii) untuk kontrak asuransi.

Eksposur terhadap Risiko Pasar dalam Derivatif Melekat

ONLINE
PI66. Paragraf 39(e) mensyaratkan asuradur untuk mengungkapkan informasi tentang
eksposur terhadap risiko pasar dalam derivatif melekat yang terkandung dalam kontrak asuransi
utama jika asuradur tidak disyaratkan untuk, dan tidak, mengukur derivatif melekat pada
nilai wajar (sebagai contoh, opsi anuitas yang dijamin dan tunjangan kematian minimum
yang dijamin).

PI67. Contoh kontrak yang mengandung opsi anuitas yang dijamin adalah kontrak
yang pemegang polis membayar sejumlah tetap premi bulanan selama 30 tahun. Pada saat
jatuh tempo, pemegang polis dapat memilih untuk mengambil (a) jumlah lump-sum yang
sama dengan nilai investasi terakumulasi atau (b) anuitas seumur hidup pada tingkat yang
dijamin saat penerbitan (ketika kontrak dimulai). Untuk pemegang polis yang memilih untuk
menerima anuitas, asuradur dapat mengalami kerugian yang signifikan jika suku bunga turun
secara substansial atau jika pemegang polis hidup lebih lama dibandingkan usia rata-rata.
Asuradur terkena risiko pasar dan risiko asuransi signifikan (risiko mortalitas) dan pengalihan
risiko asuransi terjadi pada saat penerbitan kontrak karena asuradur menentukan harga tetap
untuk risiko mortalitas pada tanggal tersebut. Oleh karena itu, kontrak tersebut adalah kontrak
asuransi sejak penerbitan. Selanjutnya, opsi anuitas jaminan melekat itu sendiri memenuhi
definisi kontrak asuransi, sehingga pemisahannya tidak disyaratkan.

PI68. Contoh kontrak yang mengandung tunjangan kematian minimum yang dijamin
merupakan kontrak yang pemegang polis membayar premi bulanan selama 30 tahun. Sebagian
besar premi diinvestasikan dalam reksadana. Sisanya digunakan untuk membeli perlindungan
jiwa dan untuk membayar beban. Saat jatuh tempo atau saat penyerahan, asuradur membayar
nilai unit reksadana pada tanggal tersebut. Saat kematian sebelum jatuh tempo final, asuradur
membayar jumlah yang lebih besar dari (a) nilai unit kini dan (b) jumlah tetap. Kontrak ini
bisa dilihat sebagai kontrak hibrida yang terdiri dari (a) investasi reksadana dan (b) kontrak

62.64 Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
KONTRAK ASURANSI PSAK 62

asuransi jiwa melekat yang membayar tunjangan kematian sama dengan jumlah tetap dikurangi
nilai unit kini (tetapi nol jika nilai unit kini lebih besar dibandingkan jumlah tetap)

PI69. Kedua derivatif melekat tersebut memenuhi definisi kontrak asuransi jika risiko
asuransinya signifikan. Akan tetapi, dalam dua kasus tersebut, risiko pasar mungkin lebih
signifikan dibandingkan risiko mortalitas. Jika suku bunga atau pasar modal jatuh secara
substansial, jaminan ini akan menjadi menguntungkan. Dilihat dari sifat jangka-panjang
jaminan dan ukuran eksposurnya, asuradur dapat mengalami kerugian yang luar biasa besar.
Oleh karena itu, asuradur menekankan pengungkapan atas eksposur tersebut.

PI70. Pengungkapan yang berguna tentang eksposur tersebut dapat mencakup:


(a) analisis sensitivitas sebagaimana dibahas di atas;
(b) informasi tentang tingkat ketika eksposur tersebut mulai memiliki pengaruh material
terhadap arus kas asuradur (paragraf PI64(b));
(c) nilai wajar dari derivatif melekat, walaupun PSAK 62: Kontrak Asuransi maupun
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan tidak mensyaratkan pengungkapan nilai
wajar tersebut.

Indikator Kinerja Penting

PI71. Beberapa asuradur menyajikan pengungkapan tentang indikator kinerja penting,

SAK IAI
seperti tingkat kehilangan dan tingkat pembaruan, total jumlah yang diasuransikan, biaya
rata-rata per klaim, jumlah rata-rata klaim per kontrak, volume bisnis baru, rasio klaim, rasio
beban, dan rasio gabungan lain. PSAK 62: Kontrak Asuransi tidak mensyaratkan pengungkapan
tersebut. Akan tetapi, pengungkapan tersebut dapat menjadi suatu cara yang berguna bagi
asuradur untuk menjelaskan kinerja keuangannya selama periode dan untuk memberikan
pemahaman atas risiko yang timbul dari kontrak asuransi.

ONLINE

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 62.65
SAK IAI
ONLINE

Hak Cipta © 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


SAK IAI
ONLINE

Grha Akuntan
Jl. Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai