Anda di halaman 1dari 3

KASUS

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA ADIDAS

Adidas-Salomon AG. atau yang lebih dikenal dengan Adidas merupakan merupakan
perusahaan yang memproduksi sepatu dan beberapa perlengkapan olahraga lain
yang berpusat di Herzogenaurach, Jerman. Perusahaan ini pertama kali didirikan oleh
Adolf (Adi) Dassler pada tanggal 18 Agustus 1949. Nama Adidas sendiri datang dari
nama pendirinya. Produk Adidas pertama kali diluncurkan pada tahun 1950.

Selama 68 tahun lamanya grup Adidas telah menjadi bagian dari dunia olahraga di
segala bidangnya dengan menawarkan sepatu, pakaian serta beragam aksesori
pelengkap olahraga yang bernilai seni pada setiap produknya. Sekarang, grup Adidas
telah mengglobalisasi dan menguasai di bidang industri produk olahraga dan
menawarkan portofolio yang begitu luas dari segi produk di seluruh dunia. Strategi
grup Adidas sangatlah simpel yaitu memperkuat brand secara terus menerus dan
mengimprovisasi posisi kompetitif serta keuangan mereka. Aktivitas perusahaan dan
lebih dari 150 cabangnya dipantau langsung oleh pemimpin grup di Herzogenaurach,
Jerman.

Adidas merupakan salah satu perusahaan manufacturing terbesar di dunia dimana


kegiatan utamanya adalah mengkonversikan berbagai bahan mentah serta bahan-
bahan pendukungnya menjadi barang jadi dan mendistribusikannya kepada
pelanggan. Dengan menjalankannya kegiatan tersebut, maka secara langsung
Adidas sudah menerapkan konsep Supply Chain atau Rantai Pasokan. Bagi sebuah
perusahaan manufakturing, kegiatan Supply chain atau Rantai Pasokan ini perlu
dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga diperlukan Manajemen yang
Profesional dalam pelaksanaannya, manajemen tersebut biasanya disebut dengan
Manajemen Rantai Pasokan atau Supply Chain Management yang sering disingkat
dengan singkatan SCM

Proses kegiatan manajemen rantai pasokan pada Adidas dapat dilihat pada bagan
berikut :
Perkebunan
Kapas

Perkebunan Perkebunan Pemasok Penghasil Penghasil Kardus


Kapas Karet Benang Busa dan Kertas

Pemasok Benang Pemasok Karet Pemasok Kain Pemasok Busa Industri Kardus
dan Kertas

Gudang Bahan Baku

Bagian
Pabrik Pembuatan Pengepakan
Sepatu Kardus

Pengujian Sepatu

Pabrik Pengemasan
Sepatu

Gudang Sepatu

Distributor
Sepatu

Toko Sepatu Toko Online Pasar


(Factory Outlet) Shop Internasional

Konsumen

Untuk membuat sepatu, sebuah pabrik sepatu memerlukan bahan bahan yang di
perlukan dari para pemasok. Pemasok benang mendapat benang dari penghasil
benang yaitu perkebunan kapas. Pemasok karet mendapat karet dari penghasil karet
yaitu perkebunan karet. Pemasok kain mendapat kain dari penghasil benang, dimana
penghasil benang mendapat benang dari perkebunan kapas. Pemasok busa
mendapat busa dari penghasil busa. Sedangkan, Industri kardus dan kertas mendapat
Kardus dan kertas dari Penghasil kardus dan kertas yaitu hutan. Di SCM ini terdapat
4 pemasok, yaitu pemasok benang, pemasok karet, pemasok kain dan pemasok busa.
Kemudian 4 pemasok tersebut memberikan pasokanntya ke gudang bahan baku yang
selanjutnya akan dikirim ke pabrik pembuatan sepatu untuk membuat sepatu. Setelah
sepatu sudah selesai maka sepatu yang sudah jadi dikirim ke bagian pengujian sepatu
untuk diuji apakah sepatu yang dibuat sudah sesuai standar atau belum.

Setelah itu, terdapat industri kardus dan kertas yang diperlukan untuk membuat
kemasan (kardus) pada sepatu. Industri kardus dan kertas tersebut menyerahkan
bahan baku mereka berupa kardus dan kertas ke bagian pengepakan sepatu untuk
selanjutnya di buat sebuah kardus untuk mengepak sepatu yang sudah dibuat.
Setelah sepatu sudah selesai diuji di bagian pengujian sepatu, dan pengepakan sudah
selesai dilakukan oleh bagian pengepakan kardus, maka sepatu dan pack (kardus
sepatu) dikirim ke pabrik pengemasan sepatu untuk dikemas dan diberi label merk
dan ukuran. Setelah selesai sepatu yang sudah siap dijual disimpan di gudang sepatu.
Gudang sepatu berfungsi untuk menyimpan sepatu yang sudah siap jual.

Setelah itu sepatu yang sudah siap jual dikirim ke distributor sepatu untuk selanjutnya
dikirim ke toko sepatu, toko online shop, dan pasar internasional yang pada akhirnya
sepatu tersebut sampai ke tangan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai