Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah Dosen Pembimbing

Studi Kelayakan Bisnis Lusiawati, SE, MBA

STUDI KELAYAKAN BISNIS

OLEH:

DENI ARIANSA (11870313754)


ELDY IRHAS SAPUTRA (11870310099)
DENI (11870311243)
DIKI MULIA WARMAN (11870312000)
SLAMET ARIADI (11870314309)
SUPERLIYANSAH (11870311951)
SALMAN ALFARISI (11870312051)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020
NAMA USAHA : ANAK RANTAU CLOTHING
Usaha ini berkecimpung di dunia pakaian custom seperti hoodie, sweater,
kaos dan jaket. Disini para pelanggan bisa mendesain sesuai keinginan mereka,
yang mana nanti nya desain tersebut akan disablon di pakaian yang mereka pilih.
Susunan pengurus operasi usaha:
Aspek Hukum Superliyansah
Aspek Pasar dan Pemasaran Diki Mulia warman
Aspek Keuangan Eldy Irhas Saputra
Aspek Teknis/Operasi Salman Alfarisi
Aspek Manajemen dan Organisasi Deni
Aspek Ekonomi dan Sosial Slamet Ariadi
Aspek AMDAL Deni Ariansa

1. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk analisis aspek hukum
studi kelayakan bisnis adalah:
1. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara digunakan sebagai panduan pada saat wawancara
untuk menghindari adanya data yang perlu ditanyakan, tetapi terlewat
tidak ditanyakan
Tabel 2.5 Pedoman Wawancara Aspek Hukum
NO Pertanyaan Responden Hasil Wawancara
1 Apakah ide bisnis Praktisi -Hukum Usaha yang ingin
yang akan dijalankan kami buat tidak ada
tidak bertentangan melanggar aspek
dengan hukum ? hukum selama masih
mengikuti undang-
undang yang
berlaku.
2 Apakah masyarakat Masyarakat Setempat Masyarakat sekitar
setempat menyetujui setuju dengan usaha
ide bisnis yang akan atau bisnis yang
dijalankan ? akan kami jalankan.
3 Perizinan apa yang  Bagian Hukum Perizinan yang harus
harus dipenuhi untuk Pemerintah Daerah dipenuhi untuk
menjalankan ide Setempat mendirikan bisnis ini
bisnis diwilayah  Kantor Pelayanan adalah Izin Usaha
tersebut ? Perizinan dan Dagang, Surat
Investasi (KPPI) Keterangan Domisili
Setempat Usaha (SKDU),
Surat Izin Tempat
Usaha (SITU).
4 Bentuk badan usaha  Praktisi Hukum Badan usaha yang
apa yang paling  Pihak yang Sudah sesuai untuk
sesuai untuk Berpengalaman dijalankan adalah
menjalankan bisnis usaha dibidang
tersebut ? pakaian atau
konveksi.
5 Bagaimana status  Kepala Desa/Lurah Status tanah yang
tanah yang akan  Pertahanan akan digunakan
digunakan untuk untuk menjalankan
menjalankan bisnis ? bisnis ini adalah
tanah atau bangunan
yang kami sewa.
6 Jaminan apa yang  Perbankan Tidak menajalankan
harus diberikan  Lembaga Keuangan sistem kredit.
kepada perbankan Lainnya
atau Lembaga
keuangan lainnya
untuk mendapatkan
kredit ? (jika bisnis
dibiayai dengan
kredit)

2. Ceklist kelengkapan dokumen


Ceklist ini digunakan untuk meneliti tingkat kelengkapan dokumen
yang diperlukan untuk menjalankan rencana usaha yang akan digunakan:
Tabel 2.6 Ceklist kelengkapan dokumen aspek hukum
NO Dokumen Kelengkapan Keterangan
Ada Tidak Ada
1 Ketentuan perundangan
yang mendukung/melarang  -
jenis usaha yang akan
dijalankan

Jika dari wawancara diperoleh informasi bahwa bentuk badan hukum yang
paling sesuai adalah Perserikatan Komanditer (CV), selanjutnya dokumen yang
diperlukan untuk mendirikan Perserikatan Komanditer (CV) diidentifikasi dengan
bantuan ceklist berikut:

Tabel 2.7 Ceklis Kelengkapan pendirian perserikatan komanditer(CV)


NO Dokumen Kelengkapan Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Surat keputusan antarpihak yang
akan membentuk perserikatan 
komanditer (CV)
2 Fotokopi kartu tanda penduduk Fotokopi seluruh
(KTP) pihak yang akan membentuk  anggota yang
Perserikatan Komanditer mendirikan usaha.
3 Calon nama yang akan digunakan 
oleh Perserikatan Komanditer (CV)
4 Tempat kependudukan Perserikatan 
Komanditer (CV)
5 Pihak yang akan bertindak selaku 
persero aktif dan pihak yang akan
bertindak selaku persero diam
6 Maksud dan tujuan yang spesifik
dari Perserikatan Komanditer (CV) 
tersebut

Untuk dapat mengajukan izin prinsip dan beberapa perizinan lainnya maka
badan usaha tersebut harus memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). Oleh
karena itu selanjutnya dokumen yang diperlukan untuk mengajukan NPWP
diidentifikasi dengan bantuan ceklist berikut :

Tabel 2.8 Ceklist kelengkapan untuk membuat Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP)
No Dokumen Kelengkapan Keterangan
Ad Tidak
a Ada
1 Fotokopi akta pendirian  Dalam proses
perusahaan pengurusan
2 Fotokopi kartu tanda penduduk 
(KTP) pengurus
3 Surat keterangan kegiatan usaha  Dalam proses
dari lurah pengurusan
4 Surat tanda daftar perusahaan  Dalam proses
(TDP) pengurusan

Untuk dapat memulai kegiatan operasional maka suatu CV harus memiliki


prinsip untuk mengajukan izin prinsip diperlukan beberapa dokumen. Ceklist
untuk mendeteksi kelengkapan memperoleh izin prinsip adalah sebagai berikut:

Tabel 2.9 Ceklist kelengkapan untuk memperoleh izin prinsip


No Dokumen Kelengkapan Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Surat permohonan ditujukan  Dalam proses pembuatan
kepada bupati
2 Proposal 
3 Fotocopy akta pendirian  Dalam proses pembuatan
perusahaan
4 Forocopy Nomor Pokok  Dalam proses pembuatan
Wajib Pajak (NPWP)
5 Fotocopy Kartu Tanda  Semua anggota yang
Penduduk (KTP) mendirikan usaha
6 Gambar lokasi  Dalam tahap pembuatan
7 Surat kuasa dari perusahaan
apabila yang mengajukan 
bukan direksi

Untuk dapat menggunakan tanah untuk keperluan usaha, izin lokasi


diperlukan. Untuk mendeteksi kelengkapan dokumen izin lokasi digunakan
bantuan ceklist sebagai berikut:

Tabel 2.10 Ceklist kelengkapan dokumem untuk memperoleh kelengkapan izin


lokasi
No Dokumen Kelengkapan Keterangan
Ad Tidak
a Ada
1 Proposal perencanaan modal 
2 Denah lokasi tempat usaha 
3 Fotokopi akta pendiri  Masih dalam tahap
perusahaan pembuatan
4 Fotokopi Nomor Pokok Wajib  Masih dalam proses
Pajak pembuatan
5 Fotokopi KTP penanggung  Fotokopi KTP semua
jawab atau pimpinan anggota yang mendirikan
perusahaan usaha
6 Surat pernyataan kesanggupan  Dalam proses pembuatan
membayar ganti rugi
7 Sertifikasi yang dimiliki  Dalam proses pembuatan

Untuk dapat mendirikan bangunan dalam rangka menjalankan ushanya


diperlukan adanya Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Ceklist berikut dingunakan
untuk mendeteksi kelengkapan dokumen Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Tabel 2.11 Ceklist kelengkapan untuk memperoleh Izin Mendirkan Bangunan
(IMB)
NO Dokumen Kelengkapan Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Fotokopi Kartu Tanda Penduduk  Fotokopi KTP seluruh
(KTP) anggota usaha
2 Fotokopi surat keterangan tanah  Tidak ada
yang sah
3 Fotokopi pembayaran PBB tahun  Tidak ada
trakhir
4 Surat keterangan kelengkapan Tidak ada
yang lain/rekomendasi 
dinas/instansi teknis
5 Gambar rencana bangunan  Dalam Tahap
(bersekala) Perencanaan
6 Perhitungan kontruksi dan 
instalasi
7 Permohonan dilegasi lurah dan  Tidak ada
camat

Karna pada umumnya kegiatan bisnis dapat menimbulkan gangguan maka


diperlukan adanya Izin Gangguan (HO). Untuk mendeteksi kelengkapan dokumen
izin Gangguan (HO) digunakan bantuan ceklist berikut.

Tabel 2.12 Ceklist kelengkapan untuk memperoleh izin gangguan (HO)


NO Dokumen Kelengkapan Keterangan
Ada Tidak Ada
1 Fotokopi Izin Mendirikan  Dalam proses
Bangunan pembuatan
2 Fotokopi KTP dan NPWP  Fotokopi KTP
perusahaan semua anggota
pendiri usaha
3 Fotokopi akta 
pendirian/perubahan (bila ada)
4 Fotokopi tanda lunas PBB tahun 
terakhir
5 Fotokopi sertifikasi tanah atau 
bukti perolehan tanah
6 Gambar denah lokasi/tempat 
usaha
7 Persetujuan tetangga atau 
masyarakat yang berdekatan
8 SPPL atau UKL/UPL 
9 Berita acara pemeriksaan 
kecamatan

Untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan, suatu bisnis harus


memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Untuk mendeteksi kelengkapan
dokumen untuk memperoleh surat izin usaha perdagangan, ceklist berikut dapat
digunakan:

Tabel 2.13 Ceklist kelengkapan untuk memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP)
No Dokumen Kelengkapan Keterangan
Ada Tidak
Ada
1. Fotokopi KTP 
pemilik/pengurus/penanggung jawab
2. Asli keterangan tempat usaha (lurah 
mengetahui camat)
3. Akta pendirian dan perubahan(bila ada) 
4. Asli dan Fotokopi pengesahan Mentri 
Kehakiman (Khusus PT)
5. Fotokopi izin Gangguan/HO(bila 
mengganggu lingkungan)
6. Surat keterangan kelengkapan yang 
lain/rekomendasi dinas/instansi teknis
7. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (bila 
ada)
8. Susunan pengurus/Badan Pengawas 
(khusus koperasi)
9. Pas foto pemilik/pengurus/penanggung  Seluruh
jawab anggota

Sedangkan untuk memperoleh pengesahan maka perusahaan harus


memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP, Ceklist untuk mendeteksi kelengkapan
persyaratan memperoleh Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah sbb:
Tabel 2.14 Ceklist kelengkapan untuk memperoleh Tanda Daftar Perusahaan
(TDP)
No Dokumen Kelengkapan Keterangan
Ada Tidak
Ada
1. Fotokopi KTP  Semua anggota usaha
pengurus/pemilik/penanggung
wajib
2. Asli keterangan tempat  Dalam tahap pembuatan
usaha(lurah mengetahui camat)
3. Akta pendirian dan perubahan  Dalam tahap pembuatan
(bila ada)
4. Asli dan fotokopi pengesahan 
Menteri Kehakiman Republik
Indonesia (khusus PT)
5. Fotokopi HO (bila mengganggu 
lingkungan)
6. Fotokopi izin-izin yang dimiliki  Dalam proses pengurusan
7. Fotokopi Nomor Pokok Wajib  Dalah tahap pembuatan
Pajak (bila ada)
8. Susunan pengurus/Badan 
Pengawas (Khusus Koperasi)
9. Fotokopi KTP  Semua anggota usaha
pengurus/pemilik/penanggung
jawab
10. Asli Keterangan tempat usaha  Dalam tahap pembuatan
(lurah mengetahui camat)
11. Akta pendirian dan perubahan 
(bila ada)
12. Asli dan fotokopi pengesahan 
Menteri Kehakiman Republik
Indonesia
13. Fotokopi HO (bila mengganggu 
linglkungan)
14. Fotokopi izin-izin yang dimiliki  Dalam proses pembuatan
15. Fotokopi Nomor Pokok Wajib 
Pajak (NPWP)
16. Susunan pengurus/Badan 
Pengawas (Khusus Koperasi)

Jika bisnis bergerak dalam bidang industry maka harus memliki surat izin
usaha industry (IUI). Ceklist untuk menguji kelengkapan dokumen izin usaha
industri adalah sebagai berikut:
Tabel 2.15 Ceklist Kelengkapan Untuk Memperoleh Izin Prinsip
No Dokumen Kelengkapan Keterangan
Ada Tidak
Ada
1. Fotokopi persetujuan prinsip 
(industri)
2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk  Semua anggota usaha
(KTP)
3. Fotokopi Akta Pendirian/perubahan 
(bila ada)
4. Fotokopi Izin Gannguan/HO 
5. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak  Dalam tahap
(NPWP) pembuatan
6. Dokumen AMDAL/UKL dan 
UPL/SPPL
7. Fotokopi persetujuan prinsip 
(industri)

Jika bisnis yang akan dijalankan dibiayai dengan kredit maka diperlukan
beberapa dokumen untuk memperoleh kredit. Pada umumnya dokumen yang
diperlukan untuk memperoleh kredit dapat diidentifikasi dengan ceklist berikut.
Tabel 2.16 Ceklist kelengkapan dokumen untuk mengajukan kredit
No Dokumen Kelengkapan Keterangan
Ad Tidak
a ada
1. Fotokopi identitas diri dari para 
pengurus perusahaan (direktur dan
komisaris)
2. Fotokopi Nomor Pokok Wajib  Dalam proses pembuatan
pajak(NPWP)
3. Fotokopi Surat Izin Usaha  Dalam proses pembuatan
Perdagangan(SIUP)
4. Fotokopi akta pendirian perusahaan  Dalam proses pembuatan
dari notaris
5. Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan  Dalam proses pembuatan
(TDP)
6. Fotokopi rekening koran/giro atau 
buku tabungan di bank mana pun
selama 6 s/d 3 bulan terakhir
7. Data keuangan lainnya, seperti 
neraca keuangan, laporan rugi laba
penjualan dan pembelian harian,
dan data pembukuan lain

2.8 Analisis Data


Analis data yang digunakan pada aspek hukum adalah analisis kualitatif,
yaitu dengan membandingkan secara kualitatif antara ketentuan-ketentuan hukum
dengan kemampuan pelaku bisnis dalam memenuhi ketentuan tersebut,
persyaratan perizinan dan kemampuan memenuhi persyaratan perizinan tersebut,
serta persyaratan jaminan dan kemampuan memenuhi jaminan jika bisnis dibiayai
dengan pinjaman.
2.9 Kesimpulan
kriteria kelayakan yang digunakan dalam menguji kelayakan aspek hukum
adalah jika ide bisnis mampu memenuhi ketentuan hukum, persyaratan perizinan,
dan jaminan yang diperlukan jika bisnis dibiayai dengan pinjaman maka bisnis
tersebut dinyatakan layak. Sebaliknya, jika ide bisnis tidak mampu memenuhi
ketentuan yang ada maka diyatakan tidak layak. Table analisis kelayakan berikut
dapat digunakan untuk mempermudah analisis kelayakan pada aspek hukum

.
Tabel 2.17 Analisis kelayakan aspek hukum
No Aspek Penilaian Evaluasi Keterangan
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian bisnis dengan hukum  Bisnis ini sesuai
yang berlaku dengan hukum yang
berlaku karena bisnis
ini merupakan bisnis
yang legal.
2. Kemampuan untuk memenuhi 
persyaratan mendirikan badan
usaha (perseorangan, firma, CV,
PT, Yayasan, Koperasi)
3. Kemampuan untuk memenuhi  Akan terpenuhi
persyaratan memperoleh izin dengan
prinsip mempersiapkan
dokumen sebagai
berikut: surat
permohonan
ditujukan pada
bupati, proposal
perencanaan
penanaman modal,
fotokopi akta
pendirian
perusahaan, fotokopi
NPWP, fotokopi
KTP, gambar lokasi.
4. Kemampuan untuk memenuhi  Akan terpenuhi
persyaratan izin memperoleh izin apabalia
lokasi melampirkan
dokumen sebagai
berikut: proposal
perencanaan
penanaman modal,
denah lokasi tempat
usaha, fotokopi akta
pedirian perusahaan,
fotokopi NPWP,
fotokopi KTP, dan
lain sebagainya.
5. Kemampuan untuk memenuhi 
persyaratan memperoleh Izin
Mendirikan Bangunan(IMB)
6. Kemampuan untuk memenuhi  Akan terpenuhi
persyaratan memperoleh Izin apabila telah
gangguan (HO) mendapat izin IMB
serta melampirkan
dokumen sebagai
berikut: Fotokopi
KTP dan NPWP
perusahaan,
Fotokopi akta
pendirian
perusahaan, gambar
denah lokasi tempat
usaha, dan lain
sebagai nya.
7. Kemampuan untuk memenuhi  Akan terpenuhi
persyaratan memperoleh izin dengan melampirkan
usaha perdagangan dokumen sebagai
berikut: Fotokopi
KTP pemilik, asli
keterangan tempat
usaha, akta
pendirian, fotokopi
HO, fotokopi
NPWP, surat
keterangan lain, pas
foto pemilik
8. Kemampuan untuk memenuhi 
persyaratan memperoleh Izin
Usaha industry (IUI)

Keterangan:
1 = Sangat Jelek
2 = Jelek
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
2.10 Soal Latihan
1. Jelaskan pentingnya analisis aspek hukum pada studi kelayakan binis!
Jawab :
Pentingnya dilakukan analisis aspek hukum pada studi kelayakan
bisnis adalah untuk mengetahui apakah suatu usaha tersebut layak untuk
didirikan atau tidak. Berdasarkan aspek hukum, suatu ide bisnis
dinyatakan layak jika ide bisnis tersebut sesuai dengan ketentuan hokum
dan mampu memenuhi segala persyaratan perizinan di wilayah tersebut.

2. Jelaskan tujuan dilakukan analisis aspek hukum pada studi kelayakan


bisnis!
Jawab :
 Untuk menganalisis legalitas atas usaha yang akan dijalankan.
 Menganalisis ketetapan bantuk badan hukum dengan ide bisnis
yang akan dilaksanakan.
 Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam
memenuhi persyaratan perizinan.
 Menganalisis jaminan-jaminan yang bias disediakan jika bisnis
akan dibiayai dengan pinjaman.

3. Jelaskan jenis data yang diperlukan untuk analisis aspek hukum pada studi
kelas bisnis!
Jawab :
a) Data primer : berupa data yang berisi tentang tanggapan dann
persetujuan masyarakat disekitar lokasi berkaitan dengan ide bisnis
yang akan dilaksanakan, data pandangan hukum dari konsultan
hukum yang dipandang mengetahui ketentuan-ketentuan hukum
yang harus dipenuhi dari bisnis yang dilaksanakan.
b) Data sekunder : berupa data literatur tentang hukum bisnis.

4. Jelaskan responden/narasumber untuk analisis aspek hukum pada studi


kelayakan bisnis!
Jawab :
Responden atau narasumber untuk menggali data yang berkaitan
dengan analisis aspek hokum pada studi kelayakan bisnis :
a) Bagian hukum pemerintahan daerah yang bersangkutan, untuk
mengetahui ketentuan-ketentuan hokum yang berkaitan dengan ide
bisnis yang akan dilaksanakan.
b) Praktisi hukum, untuk mengetahui pandangan praktisi hukum
tentang ide bisnis yang akan dijalankan.
c) Masyarakat sekitar alokasi, untuk memperoleh data tentang
tanggapan dan persetujuan masyarakat sekitar lokasi tempat usaha
yang dilaksanakan.
d) Kantor pelayanan perizinan dan investasi atau kantor penanaman
modal daerah yang bersangkutan, untuk mengetahui perizinan yang
harus dipenuhi untuk menjalankan usaha didaerah yang
bersangkutan.

5. Jelaskan metode pengumpulan data untuk analisis aspek hukum pada studi
kelayakan bisnis!
Jawab :
Pengumpulan data untuk analisis aspek hukum pada studi
kelayakan bisni dilakukan dengan cara:
a) Wawancara : metode pengumpulan data dengan wawancara dilakukan
dengan melakukan wawancara terhadap masyarakat sekitar, pihak
kelurahan/desa, konsultan hukum, pihak kantor pelayanan perizinan
dan investasi daerah setempat, perbanka atau lembaga keuangan
lainnya.
b) Studi dokumentasi : studi dokumentasi dilakukan untuk mengetahui
kelengkapan perizinan yang harus dipenuhi untuk menjalankan usaha
dan kelengkapan jaminan jika bisnis dibayar dengan pinjaman.

6. Jelaskan alat analisis data untuk aspek hukum pada studi kelayakan
bisnis!
Jawab :
Instrument pengumpulan data yang akan digunakan untuk analisis
aspek hukum studi kelayakan bisnis adalah:
a) Pedoman wawancara
digunakan sebagai panduan pada saat wawancara untuk
menghindari adanya data yang perlu dinyatakan, tetapi terlewat
tidak dinyatakan.
b) Ceklist kelengkapan dokumen
Ceklist ini digunakan untuk meneliti tingkat kelengkapan
dokumen yang diperlukan untuk menjalankan rencana usaha yang
akan dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh,
proses dilanjutkan dengan kegiatan mengumpulkan dokumen yang
diperlukan untuk mendirikan usaha.
7. Lakukanlah analisis aspek hukum pada Studi kelayakan Bisnis (SKB)
terhadap bisnis yang telah anda tentukan pada Bab 1!
Jawab:
Dapat dilihat pada tabel analisis kelayakan aspek hukum diatas

Anda mungkin juga menyukai