Anda di halaman 1dari 24

SISTEM INFORMASI : PERSPEKTIF

SEORANG AKUNTAN
Pada bab ini adalah menempatkan subjek sistem
informasi akuntansi dalam perspektif akuntan. Untuk
mencapai tujuan ini, akan menjadi empat bagian
utama, tiap bagian berkaitan dengan aspek yang
berbeda dari sistem informasi akuntansi. Bagian
pertama mengupas lingkungan informasi perusahaan.
Bagian ini memperkenalkan sistem konsep dasar,
mengidentifikasi jenis-jenis informasi yang digunakan
dalam bisnis dan menjelaskan arus informasi dalam
suatu organisasi. Bagian ini juga memberikan
kerangka kerja untuk memandang sistem informasi
akuntansi dalam hubungannya dengan komponen
sistem informasi lainnya.
Hal ini terfokus pada kebutuhan akuntan untuk
membedakan antara informasi keuangan dan non
keuangan. Bagian yang kedua membicarakan
tentang pengaruh struktur organisasi pada SIA.
Fungsi Akuntansi disini berperan penting sebagai
penyedia informasi akuntansi bagi seluruh
anggota organisasi. Bagian ketiga memaparkan
evolusi model-model sistem informasi. Bagian
yang terakhir adalah peran akuntan sebagai
pemakai, desainer dan auditor SIA.
Gambar 1 : Arus Informasi Internal dan Eksternal.
Pada gambar tsb menunjukkan bagaimana
informasi mengalir dalam dua arah dalam
organisasi yaitu secara horizontal dan vertikal.
Arus horizontal mendukung tugas-tugas ditingkat
operasional dengan informasi yang sangat rinci
tentang transaksi-transaksi bisnis yang
mempengaruhi perusahaan. Dalam informasi ini
termasuk peristiwa-peristiwa seperti penjualan
dan pengiriman barang, penggunaan tenaga kerja
dan bahan baku dalam proses produksi serta
transfer sumber daya secara internal dari satu
departemen ke departemen lainnya. Arus vertikal
mendistribusikan rangkuman informasi tentang
kegiatan informasi dan kegiatan-kegiatan lainnya
ke atas, ke semua manajer di semua tingkatan.
Pihak manajemen menggunakan informasi ini
untuk mendukung berbagai fungsi perencanaan
dan kontrol.
Informasi juga mengalir ke bawah dari manajer
senior ke manajer yunior dan personel operasi
dalam bentuk instruksi, kuota dan anggaran-
anggaran. Arus informasi yang ketiga
menunjukkan pertukaran antara organisasi
dan para pemakainya dalam lingkungan
eksternal.
Elemen – elemen sebuah Sistem
Tanpa memperhatikan asal usulnya, semua
sistem memiliki beberapa elemen yang sama.
Defenisi berikut ini menjelaskan :
Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau
lebih komponen-komponen yang saling
berkaitan atau subsistem – subsistem yang
bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.
Komponen Ganda : Sebuah sistem harus terdiri
atas lebih dari satu bagian. Misalnya, sebuah
yoyo yang terbuat dari satu bentuk kayu dan
diikatkan dengan benang adalah sebuah
sistem. Tanpa benang, yoyo tsb bukan sebuah
sistem.
Keterkaitan : Suatu tujuan bersama
menghubungkan semua bagian dalam suatu
sistem. Walaupun fungsi setiap bagian bersifat
independen satu sama lain, semua bagian
mendukung tujuan yang sama. Jika suatu
komponen tertentu tidak memberikan
kontribusi ke tujuan bersama, maka bagian itu
bukan bagian dari sistem tsb. Misalnya
sepasang papan seluncur es dan bola volli,
keduanya merupakan komponenn namun
mereka tidak memiliki tujuan yang sama dan
karenanya tidak membentuk satu sistem.
Sistem versus Subsistem : Pembedaan antara istilah
sistem dan subsistem semata-mata merupakan
masalah perspektif. Untuk tujuan kita, kedua istilah
tsb dapat dipertukarkan. Suatu sistem disebut
subsistem ketika ia dilihat dalam kaitannya dengan
sistem yang lebih besar dimana dia menjadi
bagiannya. Sebaliknya sebuah subsistem disebut
sistem ketika ia menjadi fokus perhatian.
Tujuan : Sebuah sistem harus melayani setidaknya satu
tujuans, tetapi ia juga dapat melayani beberapa
tujuan. Apakah uatu sistem memberikan pengukuran
waktu, daya listrik atau informasi, memberikan tujuan
bagi justifikasi dasarnya. Ketika sebuah sistem tidak
lagi dapat memenuhi tujuan, maka ia harus diganti.
Dekomposisi Sistem : Dekomposisi adalah proses
membagi bagian-bagian subsistem yang lebih kecil.
Ini adalah cara yang nyaman untuk memaparkan,
memandang dan memahami relasi diantara
subsistem.

Interdependensi Subsistem : Kemampuan suatu


sistem untuk mencapai tujuanya bergantung pada
efektivitas fungsi dan interaksi yang harmonis di
antara subsistemnya. Jika sebuah subsistem yang
vital gagal dan tidak lagi dapat memenuhi
tugasnya, keseluruhan sistem akan gagal
memenuhi tujuannya.
Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian
prosedur formal dimana data dikumpulkan,
diproses menjadi informasi dan di distribusikan
kepada para pemakai.
Transaksi
keuangan
Informasi Keputusan-
Sistem
keputusan
Informasi
pemakai
Transaksi
non
keuangan

Gambar Transaksi yang di proses oleh Sistem


Informasi
Transaksi adalah sebuah peristiwa yang
mempengaruhi atau penting bagi organisasi dan
diproses oleh sistem informasinya sebagai sebuah
unit kerja.

Transaksi Keuangan adalah : Sebuah peristiwa


ekonomi yang mempengaruhi aktiva atau ekuitas
suatu organisasi, direfleksikan dalam akun-
akunnya dan diukur dalam satuan moneter. Contoh
: penjualan produk ke para pelanggan, pembelian
persediaan dari para pemasok dan pengeluaran
serta penerimaan kas adalah contoh-contoh dari
transaksi keuangan. Setiap organisasi bisnis secara
hukum terikat untuk memproses jenis transaksi ini.
l

Transaksi Non Keuangan adalah : Termasuk dalam


suatu peristiwa yang diproses oleh sistem
informasi organisasi yang tidak memenuhi defenisi
sempit dari transaksi keuangan. Misalnya :
menambah seorang pemasok baru bahan mentah
dalam daftar para pemasok yang sah merupakan
sebuah peristiwa yang dapat di proses oleh sistem
informasi perusahaan sebagai sebuah transaksi.
Hasil dari proses tsb dapat berupa keputusan
untuk melakukan pemesanan baru kepada
pemasok baru tsb. Hal penting adalah bahwa
informasi ini jelas bukan merupakan transaksi
keuangan dan karenanya perusahaan tidak
memiliki kewajiban hukum untuk memprosesnya
secara benar atau semuanya.
Sistem Informasi Akuntansi
Subsistem-subsistem SIA memproses transaksi
keuangan dan non keuangan yang secara
langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi
keuangan. SIA terdiri atas tiga subsistem utama :
1. Sistem pemrosesan transaksi : yang mendukung
operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah
dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai
seluruh organisasi.
2. Sistem pelaporan buku besar/keuangan : yang
menghasilkan laporan keuangan tradisional
seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus
kas dan laporan lainnya yang ditetapkan oleh
hukum.
3. Sistem Pelaporan Manajemen ( SPM ) : yang
menyediakan manajemen internal dengan laporan
keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan, seperti
anggaran dan laporan pertanggung jawaban.
Sistem Pemrosesan Transaksi ( SPT )
SPT merupakan pusat dari seluruh fungsi sistem
informasi dengan :
 Mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi
keuangan.
 Mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi
 Mendistribusikan informasi keuangan yang utama ke
personel operasi untuk mendukung kegiatan operasi
harian mereka.
Sistem pemrosesan transaksi menangani
peristiwa-peristiwa yang muncul secara
berkala, pada situasi seperti sekarang ini,
sebuah perusahaan dapat berhadapan dengan
ribuan transaksi. Untuk dapat secara efisien
menangani volume transaksi sebesar itu , jenis-
jenis transaksi yang sejenis dikelompokkan
dalam siklus transaksi. SPT terdiri atas tiga
siklus yaitu siklus pendapatan, siklus
pengeluaran dan siklus konversi. Setiap siklus
menangkap dan memproses jenis transaksi
keuangan yang berbeda.
Sistem Pelaporan Buku Besar/Keuangan
Sistem buku besar (SBB) dan sistem pelaporan
keuangan (SPK) adalah subsistem yang saling
erat terkait. Rangkuman aktivitas siklus transaksi
ini di proses oleh SBB untuk mempebarui akun-
akun kontrol buku besar. SPK mengukur dan
melaporkan status sumber daya keuangan dan
perubahan dalam sumber daya-sumber daya tsb.
SPK mengkomunikasi kan informasi ini terutama
kepada para pemakai eksternal. Kebanyakan dari
informasi ini terdiri atas laporan keuangan
tradisional, pengembalian pajak dan dokumen
hukum lainnya.
Sistem Pelaporan Manajemen (SPM)
SPM menyediakan informasi keuangan internal
yang diperlukan untuk memanajemen sebuah
bisnis. Para manajer harus segera menangani
banyak masalah bisnis hari demi hari, juga
rencana dan kontrol atas kegiatan operasi
mereka. Para manajer memerlukan informasi
yang berbeda untuk berbagai jenis keputusan
yang harus dilakukan.
Sumber Data
Sumber data adalah transaksi keuangan yang
memasuki sistem informasi dari sumber internal
dan ekternal. Transaksi keuangan eksternal
merupakan sumber data yang umum bagi
kebanyakan organisasi. Misalnya penjualan
barang-barang dan jasa, pembelian persediaan,
penerimaan kas dan pengeluaran kas (termasuk
gaji). Transaksi keuangan internal melibatkan
pertukaran dan pergerakan sumber daya dalam
organisasi. Termasuk dalam transaksi ini adalah
pergerakan bahan mentah ke persediaan dalam
proses dll.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan tahap operasional
pertama dalam sistem informasi. Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa data-data
peristiwa yang memasuki sistem itu sah (valid),
lengkap dan bebas dari kesalahan material. Dalam
banyak hal, tahap ini merupakan tahap penting
dalam sistem. Jika transaksi yang salah memasuki
pengumpulan data tanpa terdeteksi, sistem
mungkin akan memproses kesalahan dan
menghasilkan output yang keliru dan tidak dapat
diandalkan. Hal ini akhirnya, dapat menghasilkan
tindakan yang salah dan keputusan yang buruk
dari pihak pemakai.
Pemrosesan Data
Tugas dalam tahap pemrosesan data bervariasi dari
yang sederhana sampai kompleks.
Tugas Manajemen Database
Manajemen database memiliki tugas mendasar yaitu :
Penyimpanan, perbaikan dan penghapusan.
 Tugas penyimpanan menetapkan kunci-kunci
untuk record-record yang baru dan
menyimpannya dalam lokasi yang benar dalam
database.
 Tugas perbaikan merupakan tugas untuk
menempatkan dan menyarikan suatu record yang
ada dari database untuk diproses.
Setelah pemrosesan selesai, tugas penyimpanan
menyimpan kembali data yang sudah diperbarui
itu untuk ditempatkan dalam database.
 Tugas penghapusan adalah tugas untuk
memindahkan secara permanen record yang
sudah usang atau berlebihan dari database.

Penghasil Informasi
Penghasil informasi merupakan proses
mengumpulkan, mengatur, memformat dan
menyajikan informasi untuk para pemakai.
Informasi dapat berupa dukumen operasional
seperti pesanan penjualan atau pesan dilayar
komputer.
Tanpa memperhatikan bentuk fisiknya, informasi
yang berguna memiliki karakteristik berikut ini
: relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan
merupakan rangkuman.
Model REA
REA adalah kerangka akuntansi untuk membuat
model Resources, events dan agents yang
kritikal dalam organisasi dan relasi diantara
mereka. Sekali sudah di spesifikasi, data
akuntansi dan non akuntansi tentang fenomena
ini dapat diidentifikasi, ditangkap dan disimpan
dalam sebuah database relasional.

Sumber daya (Resources) : Sumber daya ekonomi


adalah aktiva dari organisasi. Mereka
didefenisikan sebagai objek-objek yang jarang
sekaligus dikendalikan oleh perusahaan.
Peristiwa (Events) : Peristiwa-peristiwa ekonomi
merupakan fenomena yang mempengaruhi
perubahan sumber daya. Mereka dapat dihasilkan
dari kegiatan-kegiatan seperti produksi, pertukaran,
konsumsi dan distribusi. Peristiwa-peristiwa
ekonomi merupakan elemen informasi yang kritikal
dari sistem akuntansi dan harus ditangkap secara
rinci untuk menyediakan database yang lengkap.
Agen (Agents) : Agen-agen ekonomi adalah para
individu dan departemen yang berpartisipasi dalam
peristiwa ekonomi. Mereka merupakan pihak-pihak
dari dalam dan luar organisasi dengan kekuasaan
yang tak terbatas untuk menggunakan atau
membuang sumber daya ekonomi.
Sistem ERP
Enterprise resource planning (ERP) :
(perencanaan sumber daya perusahaan)
merupakan sebuah model sistem informasi
yang memampukan suatu organisasi untuk
mengotomatiskan dan mengintegrasikan
proses-proses bisnis kuncinya. ERP
memecahkan dua hambatan fungsional
tradisional dengan memfasilitasi pemakaian
data bersama, arus informasi dan dengan
memperkenalkan praktik-praktik bisnis umum
diantara semua pemakai organisasi.

Anda mungkin juga menyukai