Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

INFORMASI DALAM PRAKTIK

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu pada

Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen pengampu: Yananto Mihadi Putra, S.E, M.Si

LIANA SRI AYU WULANDARI


NIM: 43217120097

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2019
ABSTRAK

Selain itu, diperlukan pula langkah – langkah yang diperlukan dalam membangun sistem
informasi tersebut yaitu mendesainnya. Berikut langkah-langkah dasar dalam proses desain
sebuah sistem informasi :
 Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal)
Sistem ini tidak hanya berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari
abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem.
 Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model)
Berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional
sebagai unit sistem.
 Menerapkan kendala2 organisasi (applying organizational contraints)
Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling optimal.
Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan
adalah: performance, reliability, cost, instalation schedule, maintenability, flexibility,
grouwth potensial, life expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan
sebagai sebuah model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi
sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang
harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
 Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities).
Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-output. Untuk
menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sbb:
a. Mengidentifikan output terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan system
(system’s goal)
b. Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut
c. Mengidentifikasi input data spesifik yang diperlukan untuk
membangun field informasi yang diperlukan.
d. Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah input
menjadi output yang diperlukan.
e. Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang disimpan
selama pemrosesan input menjadi output.
f. Ulangi langkah a-e terus menerus sampai semua output yang dibutuhkan diperoleh.
g. Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi
kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data.
h. Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas pendukung, estimasi
cost pembangunan; kurangi input, output dan pemrosesan yang ekstrim
i. Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data yang
menentukan kualitas umum pemrosesan data.
j. Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem.
k. Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen
apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu
disiapkan dalam penyusunan proposal ini adalah:
l. Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk
tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan desain
sistem.
m. Menyiapkan  model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan
diajukan.
n. Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan dan
merawat sistem.
o. Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi yang mungkin
berpengaruh terhadap desain sistem akhir.
Dalam dunia bisnis khususnya di Indonesia, pemanfaatan teknologi informasi relatif masih baru
jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Jepang, Singapura dan AS. Hal ini dapat
berarti masih adanya peluang yang bisa digarap oleh para vendor dan kosultan TI
PENDAHULUAN

Perkembangan bisnis dewasa ini yang semakin pesat dan juga semakin ketat, menuntut
para pelaku usaha untuk mampu terus menerus beradaptasi dan berinovasi dalam melakukan
usahanya. Hal ini sangat diperlukan agar bisnis yang dijalankannya dapat terus bersaing atau
bahkan menjadi market leader. Untuk itu, perusahaan harus mampu melakukan perbaikan dan
perubahan yang terus menerus dalam segala hal seperti pengembangan organisasi,
pengembangan sumber daya manusia, perencanaan bisnis dan lain sebagainya khususnya dalam
hal sistim informasi perusahaan.
Sistim informasi sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam berbagai hal misalnya untuk
pengumpulan data, penyimpanan sampai pengolahan data. Sebagai bagian integral dari sistim
pengambilan keputusan, mengidentifikasi masalah, peramalan bisnis dan masih banyak lagi.
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan
terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi
informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan
sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Sistim informasi merupakan suatu sistim yang kompleks dan memerlukan perencanaan
dan pengembangan yang cermat agar sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Abdulkadir
menjelaskan bahwa sistem informasi merupakan sebuah sistem yang menyajikan informasi yang
digunakan untuk operasi  dan manajemen dalam pengambilan keputusan dalam organisasi.
Biaya pembangunan dan pengembangannya dapat dikatakan relatif mahal, mengapa ?
karena pembangunan sistim informasi membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten di
bidangnya serta mampu mengintegrasikannya dengan kebutuhan perusahaan yang biasanya
memiliki kompleksitas yang tinggi.
Sebelum membangun sistem informasi ini, perusahaan harus melakukan beberapa
langkah terlebih dahulu agar pembangunan sistem informasi yang dilakukan dapat berjalan
dengan baik. Untuk itu secara detail harus dijawab pertanyaan-pertanyaan:
 Informasi apakah yang dibutuhkan?
 Oleh siapa?
 Kapan?
 Dimana?
 Dalam bentuk apa?
 Bagaimana cara memperolehnya?
 Dari mana asalnya?
 Bagaimana cara mengumpulkannya?
Jika langkah- langkah diatas telah dilakukan maka barulah proses pembangunan sistem informasi
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan
atau dalam subunit organisasional perusahaan dapat terpenuhi. SIM menyediakan informasi bagi
pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model.
LITERATUR TEORI

Kebutuhan akan catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu telah
menghasilkan suatu aplikasi yaitu manajeman hubungan pelanggan atau customer relationship
management (CRM). CRM memiliki kebutuhan data yang begitu besarnya sehingga dibutuhkan
suatu jenis penyimpanan yang inovativ yaitu data warehouse (gudang data). Data warehouse
lama-kelamaanterakumulasi, dan data dapat diambil dengan cepat untuk digunakan dalam
pengambilan keputusan.
D. Ronald Daniel memperkenalkan faktor penting penentu keberhasilan (critical success
factor – CSF.) Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aktivitas penting yang akan
menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi. Aktivitas-aktivitas tersebut
adalah CSF, dan faktor-faktor ini dapat berbeda-beda dari satu jenis organisasi yang lain. Ketika
manajeman perusahaan menjalankan konsep CSF, mereka akan memusatkan erhatian pada
pengidentifikasian CSF dan kemudian memonitor seberapa jauh mereka telah mencapainya.
Pada tahun 1961. D. Ronald daniel dari McKinsey & Company salah satu perusahaan
konsultan terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah cristical succes factor (CSF) atau fackor
penting penentu kebersihan mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aktivitas penting yang
akan menentukan keberhasilan taua kegagalan bagi semua jenis organisasi.
Aktivitas-aktivitas penting tersebut adalah CSF dan faktor-faktor ini dapar berbeda-bedadari satu
jenis organisasi ke jenis oraganisasi lain. Sebagai contoh dalam industri kendaraan bermotor,
yang diyakini sebagai CSF adalah model, jaringan di alur yang koefesien dan pengendalian
hanya produksi yang ketat.
PEMBAHASAN

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI


Terdapat beberapa pendapat dan definisi mengenai sistem informasi, diantaranya adalah sebagai
berikut :
 Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang
spesifik.
 Bodnar dan HopWood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk
mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
 Alter (1992)
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi
informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah Proses yang
menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan
informasi untuk kepentingan tertentu.

KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI


PERUSAHAAN BISNIS
Penerapan sistem informasi seperti telah dikatakan sebelumnya merupakan sesuatu yang sangat
penting untuk mendukung kinerja dunia bisnis dewasa ini. Hampir dapat dipastikan, bahwa
entitas bisnis manapun yang tidak mau memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung
operasionalnya, maka ia akan “terlindas” oleh persaingan yang semakin hari semakin ketat.
Mengaplikasikan suatu suatu sistim informasi yang berbasis teknologi di dalam suatu perusahaan
dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut antara lain:
 Sebagai salah satu sumberdaya organisasi yang menunjang kegiatan operasional, dan
manajerial.
 Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, dan tersaji dalam bentuk yang sesuai.
 Menunjang keunggulan kompetitif  perusahaan
Oleh sebab itu perlu diperhatikan beberapa hal yang terkait dengan keberhasilan dan kegagalan
penerapan sistem informasi itu sendiri seperti akan dibahas dibawah ini :
 Keberhasilan
Keberhasilan penerapan sebuah sistem informasi sangat bergantung pada sistem apakah
yang dibangun oleh perusahaan, apakah sistem ini mampu mengadaptasi kebutuhan
perusahaan, mudah digunakan dan mampu menyajikan segala jenis informasi yang
diperlukan. Berikut beberapa faktor yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan
sistem informasi :
a. Sistem tersebut tingkat penggunaannya relatif tinggi (High Levels of System Use)
Dengan penggunaan yang tinggi, artinya sistem informasi yang dibangun memiliki
manfaat yang sesuai dengan kebutuhan para user (dalam hal ini pegawai
perusahaan) sehingga mereka menggunakan sistem ini secara sering.
b. Kepuasan para pengguna terhadap sistem (Users Satisfaction With The Systems)
Dengan semakin meningkatnya kepuasan para user terhadap sistem yang dibangun,
maka hal itu mengindikasikan bahwa sistem tersebut telah sesuai dengan kebutuhan
pengguna dan merupakan indikasi keberhasilan dari sistem. Karena tidak mungkin
sistem yang ada dianggap berhasil jika dalam implementasinya banyak terjadi
keluhan dari para penggunanya.
c. Sikap yang menguntungkan (Favourabel Attitude) para pengguna terhadap sistem
informasi & staff dari sistem informasi
Jika para pengguna memiliki sikap yang positif terhadap sistem yang ada, maka hal
tersebut merupakan indikasi keberhasilan yang kuat. Karena tidak mungkin para
pengguna memiliki sifat yang positif jika sistem yang ada tidak memberi dampak
yang positif serta sesuai dengan yang dibutuhkan.
 Kegagalan
Kegagalan penerapan sebuah sistem informasi dapat disebabkan oleh banyak faktor.
Sebuah sistem dikatakan gagal jika keberadaannya tidak mampu memenuhi kebutuhan
yang ada, tidak mampu memberi efek manfaat terhadap para penggunanya serta sulit
untuk digunakan. Berikut dijelaskan beberapa kondisi yang dapat menyebabkan suatu
sistem informasi dapat dikatakan gagal :
a. Biaya yang berlebihan sehingga melampaui anggaran
Pada dasarnya biaya pengembangan suatu sistem informasi adalah mahal, karena
itu perencanaan anggarannya pun harus dilakukan dengan cermat dan tepat. Namun
begitu sering terjadi dimana pengembangan sistem informasi di suatu perusahaan
menjadi berlarut-larut, kurang terarah sehingga menyebabkan biaya semakin
membengkak
b. Melalui waktu yang diperkirakan
Selain mahal, pengembangan suatu sistem informasi juga biasanya memerlukan
waktu yang lama. Hal ini disebabkan penegmbangan sistem informasi merupakan
suatu pekerjaan yang kompleks dan membutuhkan keakuratan serta kecermatan
yang tinggi. Jika perkiraan waktu  ini yang dibuat meleset dari yang direncanakan,
maka hal tersebut dapat menyebabkan kegagalan.
c. Kelemahan teknis yang berakibat pada kinerja yang berada dibawah tingkat dari
yang diperkirakan.
Jika sistem informasi yang dibangun tidak dikerjakan secara cermat dan teliti, maka
besar kemungkinan sistem tersebut akan memiliki kelemahan teknis yang membuat
sistem tidak mampu bekerja secara normal ataupun sesuai dengan yang diharapkan.
Jika hal ini terjadi maka dapat menyebabkan kegagalan pula.
d. Gagal memperoleh manfaat yang diperkirakan.
Pada dasarnya, sebuah sistem informasi dikembangkan dan diterapkan dengan
tujuan tertentu sesuai dengan kondisi dan kebutuhkan yang ada dalam perusahaan.
Misalnya saja seperti untuk sistem manajemen sumber daya manusia, sistem
pengelolaan keuangan, sistem pemasaran dan lain sebagainya. Namun begitu, jika
sistem yang dibangun ternyata tidak sesui dengan peruntukkannya tersebut, maka
bisa dikatakan sistem tersebut gagal.
Untuk memastikan sebuah sistem informasi dapat berjalan dengan baik, maka perlu diperhatikan
beberapa aspek sebagai berikut :
 Keterlibatan dan Pengaruh Pengguna
Dalam perencanaan pengembangan sistem informasi, perusahaan harus mampu menarik
partisipasi dari seluruh pengguna untuk dapat turut memberi masukan atau bahkan ikut
dalam proses perencanaan secara penuh. Hal ini dimaksudkan agar proses dapat berjalan
dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan para pengguna
 Kesenjangan Komunikasi Antara Pengguna Dengan Perancang Sistem Informasi
Biasanya terjadi kesenjangan atau miskomunikasi antara perancang sistem informasi
dengan para penggunanya. Hal ini dapat disebabkan beberapa hal seperti kurangnya
komunikasi diantara kedua belah pihak, perbedaan persepsi diantara mereka dan hal-hal
lain yang pada akhirnya menyebabkan pengembangan sistem yang dilakukan tidak sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
 Dukungan Manajemen
Dukungan manajemen dalam pengembangan sistem informasi sangatlah penting. Hal ini
dikarenakan pengembangansistem informasi yang ada membutuhkan sumber daya baik
materi maupun non materi yang cukup besar, dimana jika manajemen tidak
mendukungnya maka pengembangan pun akan menjadi sangat terhambat.
 Tingkat Kompleksitas dan Resiko
Harus diperhatikan bahwa sistem informasi memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi
dan karena itu memiliki resiko akan bocornya suatu rahasia, data atau informasi yang
tidak boleh diketahui oleh pihak lain. Karena itu sistem informasi yang dikembangkan
harus mampu dibangun secara aman dan dipastikan bahwa segala macam data atau
informasi yang terkandung didalamnya tidak bisa diakses oleh pihak-pihak yang tidak
berwenang.
Untuk mengeliminir kegagalan dari implementasi suatu sistem informasi yang telah
dikembangkan, maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Memastikan partisipasi aktif dari para pengguna dan perancang sistem informasi
seperti misalnya membentuk Focus Group Discussion (FGD)
2. Membuat pelatihan penggunaan sistem sebelum diterapkan secara umum
3. Membuat contoh atau protype untuk diujicobakan pada para pengguna dan dapat
dievaluasi terlebih dahulu sebelum diimplementasikan versi akhirnya
DAMPAK ATAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI
Dampak teknologi bagi individu, organisasi dan masyarakat (sosial) tidak dirasakan sebagai hal
yang baru. Kini kita telah banyak mengetahui dan merasakan kelebihan dan kekurangan
penggunaan teknologi informasi. Di bagian ini akan dilihat bagimana TI memberikan pengaruh.
Dampak-dampak yang akan dijelaskan berikut ini lebih mengarah pada dampak dari software
teknologi informasi.
 Dampak TI pada organisasi
Penggunaan teknologi informasi, termasuk Web, telah membawa banyak perubahan
organisasional dalam berbagai area, antara lain:
1. Struktur organisasi, otoritas, kekuatan
TI memungkinkan peningkatan produktivitas para manajer, perluasan pengendalian
(banyak karyawan untuk tiap supervisor), dan pengurangan jumlah manajer serta
tenaga ahli. Maka akan semakin sedikit tingkat manajerial yang akan ada dalam
banyak perusahaan, dan akan makin sedikit pula staf manajer operasi. Hierarki
organisasional yang lebih datar akan menghasilkan pengurangan dalam jumlah total
karyawan, rekayasa ulang proses bisnis, peningkatan produktivitas karyawan, dan
kemampuan karyawan di tingkat yang lebih rendah untuk melakukan pekerjaan di
tingkat yang lebih tinggi melalui dukungan sistem informasi. Perkembangan terbaru
dalam sistem terkomputerisasi mengubah struktur kekuatan dalam perusahaan.
2. Tugas dalam pekerjaan
Sebuah tugas dalam pekerjaan akan berhubungan dengan tanggung jawab pekerjaan
tersebut. Dalam hal ini TI mengubah tugas dalam pekerjaan dan kumpulan
kemampuan. Tanggung jawab pekerjaan penting tidak hanya karena berkaitan
dengan stuktur perusahaan, tetapi juga karena berkaitan dengan kepuasan
karyawan, kompensasi, status, dan produktivitas. Berbagai perubahan dalam
tanggung jawab pekerjaan terjadi ketika restrukturisasi proses bisnis dilakukan,
dalam hal ini diperlukan kemampuan komputer dalam tingkat yang lebih tinggi
untuk para pekerja dan perlunya pelatihan ulang.
3. Jenjang karier karyawan
Peningkatan penggunaan TI dalam perusahaan secara signifikan dan dapat
menimbulkan dampak tidak terduga atas jenjang karier. Telah banyak profesional
berkeahlian tinggi yang telah mengembangkan kemampuan mereka melalui
pengalaman selama bertahun-tahun, memiliki serangkaian posisi yang
menghadapkan mereka pada situasi yang makin sulit dan rumit. Penggunaan e-
learning dan tutorial inteligen dapat menjadi jalan pintas bagi pembelajaran ini
karena memungkinkan pengangkapan dan pengelolaan penggunaan pengetahuan
secara lebih efisien.
4. Supervisi
Fakta bahwa pekerjaan seorang karyawan dilakukan secara online dan disimpan
secara elektronik menimbulkan kemungkinan adanya supervisi elektronik yang
lebih besar. Supervisi jarak jauh lebih banyak menekankan pada pekerjaan yang
diselesaikan dan lebih sedikit berkaitan dengan hubungan personal serta politik
kantor. Dalam hal ini internet memiliki potensi untuk meningkatkan supervisi jarak
jauh.
5. Pekerjaan manajer
Tugas yang paling penting bagi manajer adalah mengambil keputusan. TI dapat
mengubah cara pengambilan keputusan dibuat, dan akibatnya juga mengubah
pekerjaan para manajer. Bagi para manajer teknolog informasi memberi mereka
waktu untuk keluar dari kantor dan masuk ke lapangan. Mereka juga dapat
meluangkan lebih banyak waktu untuk aktivitas perencanaan. Pengumpulan
informasi untuk pengambilan keputusan kini dapat dilakukan secara lebih cepat
melalui mesin pencari dari internet. TI mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
melengkapi tahapan dalam proses pengambilan keputusan. TI juga dapat mengubah
syarat kepemimpinan, contohnya komunikasi langsung yang biasanya dilakukan
dapat digantikan oleh e-mail dan konferensi terkomputerisasi. Hal tersebut
menyebabkan kualitas kepemimpinan yang berkaitan dengan kehadiran fisik akan
berkurang. Kepemimpinan yang efektif dapat dianggap lebih berkaiatan dengan
komunikasi berbasis komputer.
 Dampak TI pada individu
Teknologi informasi menimbulkan berbagai dampak pada orang (individu) dalam
pekerjaannya.

1. Dampak Dehumanisasi dan Psikologis


Banyak orang merasa kehilangan identitas, atau dehumanisasi, akibat komputerisasi
karena komputer mengurangi atau meniadakan elemen manusia yang hadir dalam
sitem yang tidak terkomputerisasi. Teknologi seperti e-commerce memang
bertujuan meningkatkan produktivitas, namun teknologi ternyata membawa
pengaruh psikologis yang negatif seperti yang ditimbulkan oleh kehadiran internet
yang memudahkan individu untuk bekerja di rumah atau berbelanja online melalui
internet yang dapat dilakukan dengan mudah dan praktis di rumah, hal tersebut
menimbulkan pengaruh isolasi yang besar bagi individu yang akan berkembang
pada psikologis individu yang merasa kesepian dan depresi. Web juga dapat
menyebabkan web addict pada individu sehingga mengabaikan aktivitas social
individu tersebut.
2. Kecemasan Informasi
Dampak negatif lain dari era informasi adalah kecemasan informasi, yaitu perasaan
tidak nyaman yang ditimbulkan oleh kelebihan informasi. Seperti frustasi dengan
ketidakmampuan untuk terus mengikuti jumlah data yang disajikan di kehidupan si
individu tersebut.
3. Tekanan Pekerjaan
Peningkatan beban pekerjaan dapat memicu tekanan pekerjaan. Walaupun
komputerisasi telah memberi manfaat bagi perusahaan, namun komputerisasi juga
menimbulkan peningkatan beban kerja bagi individu (karyawan), karyawan akan
merasa kewalahan dan merasa tidak nyaman, hal tersebut berpengaruh negatif pada
produktivitas karyawan tersebut.
4. Video display, radiation exposure, penggunaan keyboard dalam waktu yang lama
Kontak ke terminal tampilan video (video display terminal) menimbulkan risiko
terkena radiasi, yang berhubungan dengan kanker serta masalah kesehatan lainya.
Penggunaan keyboard dalam waktu yang lama juga memberikan dampak negatif
bagi kesehatan individu seperti cedera otot, sakit punggung dan ketegangan otot
lengan tangan serta jari.

 Dampak TI pada Masyarakat (sosial)


Teknologi informasi telah menguntungkan untuk masalah manusia dan sosial yang rumit,
seperti diagnosis medis, instruksi dengan bantuan komputer, perencanaan program
pemerintah, pengendalian kualitas lingkungan, dan penegakan hukum.
Beberapa manfaat TI untuk sosial, antara lain :
a. Peluang bagi orang yang memiliki keterbatasan
Integrasi berbagai teknologi kecerdasan tiruan, seperti pengenal suara dan
penglihatan ke dalam komputer terutama ke dalam sistem informasi berbasis web,
dapat menciptakan peluang pekerjaan baru bagi orang-orang yang memiliki
keterbatasan. Kini, orang yang memiliki keterbatasan dapat mengetik menggunakan
keyboard yang dioperasikan melalui suara, dan mereka yang tidak dapat berpergian
dapat bekerja dari rumah.
b. Perbaikan kualitas hidup
TI memiliki dampak signifikan atas kualitas hidup. Robot adalah hal yang makin
umum dari dampak peningkatan kualitas hidup. Dengan diciptakannya robot
perawat (nursebot) untuk rumah sakit, maupun robot-robot yang diciptakan untuk
membantu aktivitas di pabrik-pabrik meningkatkan efisiensi organisasional.
Dengan peningkatan efisiensi organisasional tersebut dapat meningkatkan kualitas
hidup sosial, seperti bertambahnya waktu luang bagi para pekerja, tempat kerja
dapat diperluas dari bekerja berjam kerja seharian di sebuah lokasi terpusat menjadi
24 jam sehari dari lokasi mana saja.
c. Peningkatan dalam perawatan
TI telah membawa perbaikan besar dalam pemberian perawatan kesehatan, seperti
diagnosis yang lebih baik dan cepat, memperlancar penelitian dan pengembangan
obat baru, hingga pengawasan yang lebih akurat untuk para pasien yang kritis.
d. Memerangi kejahatan
TI dapat membantu memerangi kejahatan, seperti :
- Daerah Los Angeles memiliki program komputer canggih untuk melaporkan
dan menelusuri lebih dari 150.000 anggota geng di daerah tersebut. Program
ini secara signifikan telah mengurangi kejahatan oleh geng.
- Sejak tahun 1997, informasi mengenai pelaku kejahatan seksual telah tersedia
di internet, hingga orang dapat berhati-hati mengenai apakah para pelaku
yang dulu pernah dihukum tinggal di lingkungan kita.

DAMPAK POSITIF TI PADA ORGANISASI (FIVE FORCE MODEL)

Cara terbaik untuk menganalisis dampak teknologi informasi pada organisasi adalah dengan
model kekuatan kompetitif. Organisasi menggunakan model Porter untuk menggembangkan
strategi untuk menciptakan organisasi yang lebih kompetitif. Disini dapat kita lihat dampak
positif yang ditimbulkan teknologi informasi pada organisasi.

 The rivalry among existing firms in the industry


1. Menambah daya saing karena teknologi informasi meningkatkan efisiensi dan
efektifitas organisasi
2. Teknologi informasi dapat menjaga kemanan laporan dari suatu organisasi.
Contoh : Menggurangi kemungkinan laporan suatu organisasi dapat dicuri
3. Tekonologi informasi meningkatkan akurasi
4. Dengan adanya TI, dapat meningkatkan employee satisfaction
 The bargaining power of buyers
1. TI membantu untuk menjaga hubungan baik dengan buyer
2. TI dapat memberikan layanan kepada pelangan 24 jam
 The bargaining power of Suppliers,
1. TI membantu menjalin hubungan baik dengan supplier
2. TI memudahkan organisasi untuk melakukan pencarian dan perbandingan supplier
yang dapat menyediakan produk atau jasa yang lebih baik dan murah
3. TI memudahkan proses pendistribusian informasi kepada supplier
4. TI mempermudah organisasi untuk mencari supplier
5. TI dapat digunakan untuk mengintegrasi supply chain dengan supplier

 The threat of entry of new competitor


TI memungkinkan organisasi menurunkan biaya produksi sehingga dapat menjual barang
dengan harga lebih murah dari pada pesaing baru
 The threat of substitute product or service
TI memungkinkan diversifikasi produk

DAMPAK NEGATIF TI PADA ORGANISASI (FIVE FORCE MODEL)

 The rivalvy among existing firms in the industry


Keberadaan TI yang bermanfaat meningkatkan daya saing masing-masing perusahaan
dapat mengancam keberadaan suatu organisasi. Dalam kasus ini berlaku hokum alam,
dimana yang kuat yang akan bertahan.
 The bargaining power of buyers
TI memungkinkan organisasi kehilangan pelanggannya karena dengan adanya internet
pelanggan dapat melakukan pencarian dan perbandingan produk atau jasa secara online
dengan mudah dan cepat.
 The bargaining power of Suppliers
TI memungkinkan organisasi kehilangan suppliernya karena dengan adanya internet
supplier dapat melakukan pencarian dan perbandingan organisasi yang lebih
mengguntungkan untuk melakukan kerjasama dengannya
 The threat of entry of new competitor
TI memungkinkan organisasi kalah bersaing dengan pesaing baru, karena dengan TI
pesaing baru dapat melakukan pemasaran secara online tanpa harus membangun toko
untuk pemasaran.
 The threat of substitute product or service
TI memungkinkan organisasi mengalami kerugian akibat adanya substitute product or
service. Contoh : Perusahaan rekaman yang mengalami kerugian akibat produknya yang
berupa lagu tidak laku dipasaran karena TI memudahkan orang untuk mendownload
langsung via internet.

KESIMPULAN

Teknologi informasi dan sistem informasi akan berkembang dengan cepat dan akan terus
berkembang sampai masa depan. Penggunaan teknologi informasi dan sistem informasi akan
semakin meningkat. Teknologi informasi membawa dampak positif dan negatif bagi organisasi,
individu, maupun sosial masyarakat. Kegunaan akan teknologi informasi dapat dirasakan
manfaatnya bila TI dikelola dengan cara yang baik dan bertanggung jawab. Apabila TI dapat
dikelola dengan baik, TI dapat membantu menyelesaikan permasalahan dalam organisasi,
individu, dan juga sosial masyarakat.

Perkembangan TI juga telah menciptakan komunitas virtual yang memungkinkan para pengguna
yang memiliki kesamaan hobi dapat berkumpul, serta bertukar pikiran dan informasi tanpa harus
bertatap muka secara langsung. Komunitas virtual dapat dikembangkan menjadi tempat
melakukan transaksi elektronik yang menjadi peluang usaha baru bagi perusahaan atau individu.
Dalam mengembangkan sebuah sistem informasi, perusahaan harus memperhatikan beberapa hal
yaitu :

 Desain
 Dana
 Data
 Operasi

Keempat hal tersebut harus mampu disinkronisasikan secara tepat oleh perusahaan agar tujuan
dari pengembangan sistem informasi tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Adapun beberapa manfaat yang dapat diterima dari pengembangan sistem informasi ini
meliputi :
1. Sebagai salah satu sumberdaya organisasi yang menunjang kegiatan operasional,
dan manajerial.
2. Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, dan tersaji dalam bentuk yang
sesuai.
3. Menunjang keunggulan kompetitif  perusahaan

Perusahaan yang ingin terus berkompetisi secara baik dan menjadi “pemenang” dari suatu
segmen bisnis yang dijalaninya, harus mampu memanfaatkan sistem informasi secara optimal.
Terlebih di zaman yang semakin maju dan modern dimana penggunaan sistem informasi telah
menjadi suatu keharusan yang mutlak agar bisnis yang dilakukan tidak lagi terbentuk oleh jarak,
waktu dan biaya. Sistem informasi pun akan sangat membantu perusahaan dalam melakukan
ekpansi bisnisnya, mencari kekuatan dan kelemahan pesaing serta untuk mengetahui kebutuhan
konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Yananto Mihadi. (2018). "Pengguna dan Pengembang Sistem Informasi". Modul Kuliah
Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta

https://hoedayas.wordpress.com/2013/07/06/implementasi-sistem-informasi-di-perusahaan/
https://kolokberkarat.wordpress.com/dampak-teknologi-informasi-bagi-organisasi-individu-dan-
masyarakat/
http://www.jtanzilco.com/blog/detail/464/slug/sistem-informasi-manajemen-informasi-dalam-
praktik
https://niryaworld.wordpress.com/2012/01/12/bab-8-informasi-dalam-praktik/
http://informasidanpraktik2016.blogspot.com/2016/02/informasi-dalam-praktik.html

Anda mungkin juga menyukai