Nursafitrah (202102077)
Ratnawati (202102100)
Herliana (202102093)
Sahrul (202102088)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga pembuatan makalah ini dapat diselesaikan yang merupakan
syarat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah “Sistem Info Manajemen”.
Tak lupa pula shalawat dan salam terkirim atas junjungan Nabi Muhammad SAW
sebagai teladan bagi seluruh umat manusia.
Bagi penulis, penyusunan makalah ini adalah tugas yang tidak ringan.
Penulis mengalami beberapa hambatan karena keterbatasan kemampuan penulis
sendiri. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut.
Oleh karena itu, kami penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap
semoga gagasan pada makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya. Amiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
1. Pengenalan Permasalahan.
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa suatu“permasalahan yang sudah
dikenali hakikatnya dengan tepat sesungguhnya sudah separu terpecahkan.”
Ungkapan ini mempunyai tiga implikasi, yaitu:
a) Bahwa mutlak perlu mengenali secara mendasar situasi
problematikyang menimbulkan ketidakseimbangan dalam kehidupan
organisasiatau perusahaan
b) Pengenalan secara mendasar berarti “akar” penyebab
timbulnyaketidakseimbagnan harus digali sedalam-dalamnya
c) Mengambil ketutusan tidak boleh puas hanya dengan diagnosis gejala-
gejala yang segera tampak.
2. Pengumpulan Data.
Dalam pengumpulan data ada tiga hal yang mutlak mendapat
perhatian.
a) Pentingnya menggali data dari sumber yang layak digali, baik
secarainternal maupun secara eksternal
b) Pentingnya untuk menjamin bahwa data yang dikumpulkan
relevandengan permasalahan yang hendak diatasi.
c) Mutu data yang dikumpulkan haruslah setinggi mungkin sehingga
informasi yang dihasilkan akan bermutu tinggi pula.
3. Analisis Data.
5. Pemilihan Alternatif.
6. Pelaksanaan.
Apakan alternatif yang dipilih merupakan pilihan terbaik atau tidak diuji pada
waktu digunakan dalam arti mampu tidaknya menghilangkan situasi
disekuilibrium dan apakah permasalahan yang dihadapi dapat dipecahkan
secara efektif atau tidak.
7. Penilaian.
c. Infrastruktur Fisik.
Ternyata perkembangan teknologi informasiberdampak pula
pada sarana dan prasarana fisik yang diperlukan.Artinya, jika
suatu perusahaan menggunakan komputer besar sebagaikomputer
pusat (mainframe), diperlukan ruangan komputer khusus.
d. Perangkat Keras.
Komponen perangkat keras adalah sebagai berikut :
Unit pemrosesan Sentral (Central Processing Unit-CPU) yang
sesungguhnya dapat dikatakan sebagai “inti” suatu
komputerkarena peranannya sebagai pemroses atau “pelaksana”
instruksi dalam bentuk program dengan menggunakan “bahasa”
komputertertentu.
Alat-alat pemasukan data
Alat-alat Iuaran
Alat penyimpan tambahan atau pendukung
e. Perangkat Lunak.
Perangkat lunak yang juga dikenal dengan istilahprogram ialah
instruksi yang diberikan oleh operator komputer kepadakomputer yang
memungkinkan komputer mengerjakan pekerjaan yangdiinginkan oleh
pemrogram (programmer).Dalam pengoperasian komputer, perangkat
lunak mempunyai palingsedikit tiga fungsi, yaitu:
Mengelola sumber daya komputer yang dimiliki oleh perusahaan
Mengembangkan berbagai sarana yang dapat digunakan oleh
sumberdaya manusia sehingga dicapai pemanfaatannya yang optimal
Menjembatani peranan informasi sebagai hasil olahan data
denganpenggunanya.
Dengan data yang terarsip dengan baik dan bisa disajikan sesuai kebutuhan,
analisa yang diperlukan bisa disusun sedemikian rupa sehingga perusahaan
mampu mengambil keputusan terbaik dengan waktu yang tidak terlalu banyak.
Kemudahan penyimpanan dan pengarsipan data ini akan sangat berguna untuk
menyusun analisa dan perencanaan. Sebagai langkah persiapan, prediksi dan
prakiraan wajib dilakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi resiko krisis
yang mungkin melanda.
Rahasia, karena akses pada data bisa diatur sedemikian rupa sehingga hanya staf
yang berkepentingan saja yang bisa masuk dan menggunakan data tersebut.
Dengan begini, potensi kebocoran data bisa diminimalisir, dan rahasia perusahaan
tetap aman.
Seperti yang sedikit dibahas pada poin pertama tadi, daya saing
perusahaan secara umum akan turut meningkat. Optimalnya pengelolaan data
berkat penggunaan layanan ERP ini akan membuat perusahaan bekerja lebih
cepat, lebih adaptif, serta lebih responsif pada keadaan.
Tanpa meninggalkan nilai utama yang menjadi dasar perusahaan, perkembangan
perusahaan bisa dipercepat dalam skala tertentu. Akses data yang diperlukan bisa
dipermudah, proses birokrasi bisa dipercepat, dan semua urusan terkait validasi
data bisa dilakukan secara langsung.
Memang terdengar cukup sederhana, terkait dengan pengelolaan data ini. Namun
jika perusahaan dan setiap stafnya gagal memahami signifikansi pengolahan data
efektif yang dilakukan perusahaan maka bukan tidak mungkin perusahaan juga
akan turut dalam gelombang kegagalan yang banyak terjadi.
Meski tidak terjadi secara sering, namun duplikasi data di berbagai sektor
perusahaan juga akan memakan waktu dan biaya untuk diselesaikan. Terkadang
urusan pengadaan barang atau pemesanan bahan baku yang dimasukkan berulang,
akan membawa kerugian untuk perusahaan Anda.
Pada layanan ERP sistem informasi manajemen, data-data ini akan diolah dengan
baik sehingga dapat diidentifikasi ketika ada masukan ganda. Sistem akan dapat
memberikan peringatan bahwa data yang sama sudah dimasukkan, dan apakah
data ini valid dan masih perlu dimasukkan kembali.
Dengan begini Anda bisa memiliki basis data yang benar-benar valid, kuat, dan
bisa menjadi dasar setiap proses yang dilakukan di perusahaan.
Memiliki sistem informasi manajemen yang kuat memang menjadi satu keharusan
untuk perusahaan yang masih ingin bertahan dan berkembang. Bukan tanpa sebab,
modernisasi yang terjadi harus disikapi dengan baik, dengan adaptasi dengan
teknologi baru yang beredar saat ini
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mendefinisikan sistem informasi akuntansi dengan istilah sistem
akuntasi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur
dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu
mengenai usaha suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk
menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang
diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan
bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang
saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai
hasil operasi. Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk
menyajikan informasi akuntasi kepada pihak internal maupun
eksternal. Sistem informasi akuntansi melaksanakan empat tugas
dasar pengolahan data, yaitu pengumpulan data, manipulasi data,
penyimpanan data, dan penyiapan dokumen.
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami uraikan mengenai manajemen
pendidikan Islam, kami menyarankan kepada teman-teman yang
ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang hal tersebut di atas
untuk mencari referensi melalui berbagai media yang tersedia. 1
DAFTAR PUSTAKA