Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT MENGGUNAKAN Metode Analitycal Hierarchy Process ( STUDI KASUS DI KOPERASI SIMPAN PINJAM REJO BANGKIT MAKMUR) Latar Belakang Koperasi Simpan Pinjam Rejo Bangkit Makmur yang beralamat di jalan Jenderal Sudirman No. 258 SEMARANG merupakan koperasi yang melayani peminjaman untuk karyawan pada khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya dimana perijinan yang diperoleh adalah untuk melayani simpan pinjam setingkat propinsi Jawa Tengah. Koperasi Simpan Pinjam Rejo Bangkit Makmur dalam proses pengolahan data menggunakan program yang masih bersifat sistem informasi saja yang hanya dapat mengolah data peminjam, dan untuk pembuatan keputusannya sering terjadi keterlambatan dikarenakan posisi pimpinan yang sering tidak berada pada satu tempat. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat digunakan untuk pemberian pinjaman kredit yang dapat diandalkan untuk mengefisienkan waktu pengerjaan. Pada saat ini perusahaan masih sangat sulit melakukan pengambilan keputusan pemberian pinjaman kredit. Terlebih lagi karena Koperasi Simpan Pinjam Rejo Bangkit Makmur sedang mengalami kemunduran dimana terdapat dijumpai kredit macet. Para nasabah melakukan peminjaman namun dalam proses pembayaran tidak tepat waktu dan juga ada yang tidak membayar. Penggabungan beberapa teknik pengambilan keputusan ke dalamnya integrasi dari perangkat keras, perangkat lunak dan proses keputusan tersebut menghasilkan sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pengambilan keputusan dengan lebih cepat dan akurat. Perusahaan memberikan pinjaman kepada nasabah secara kredit berarti terdapat piutang dalam perusahaan. Oleh karena meningkatnya perkreditan, piutang juga semakin meningkat dan diperlukan pengawasan yang lebih ketat atas nasabah. Adanya data yang lengkap mengenai nasabah dalam kapasitas melunasi piutangnya, dan syarat - syarat lainnya akan mempermudah keputusan untuk pemberian kredit Pembangunan program aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Pinjaman Kredit Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process berguna untuk memudahkan dalam pencarian data, mengelola data yang dapat menghemat waktu dan tenaga, membantu

kinerja dasement dan kepala cabang serta dapat mencegah terjadinya kehilangan berkasberkas penting sehingga dapat mengetahui data-data yang akan dibutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Informasi Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Data belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya. Informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria yaitu : a. Akurasi Harus bebas dari kesalahan-kesalahan.Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya. b. Relevansi Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut.Informasi harus bermanfaat bagi pemakainnya. c. Tepat pada Waktunya Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.Informasi harus tersedia untuk memecahkan masalah sebelum situasi krisis menjadi tidak terkendali atau kesempatan menghilang.

2.2. Pengertian Data Berikut ini merupakan pengertian data menurut beberapa pakar : Data dapat diartikan sebagai kumpulan karakter, fakta atau jumlah-jumlah yang merupakan masukan (input) bagi suatu sistem informasi. Data merupakan fakta dan angka serta simbol-simbol yang belum diolah dan menjadi bahan masukan sistem informasi.Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa data adalah segala sesuatu yang berada disekitar sistem secara nyata dan belum memiliki nilai yang berarti karena belum diproses namun dapat digunakan sebagai masukan untuk suatu sistem informasi. 2.3. Pengertian sistem Setiap sistem baik sistem dalam skala yang besar maupun dalam skala yang kecil selalu memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen sistem. Komponen - komponen ini dapat berupa subsistem atau bagian-bagian yang memiliki sifat dari sistem. Komponen-komponen

sistem ini saling berhubungan dan bekerja sama untuk menciptakan satu kesatuan sehingga sistem dapat mencapai tujuannya. Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem adalah suatu kelompok dari bagian-bagian tertentu yang saling berhubungan guna mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Dari definisidefinisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling terstruktur dan terpadu serta saling bekerja sama untuk melakukan fungsi dari sistem sehingga adanya ketercapaian tujuan dari sistem.

2.4. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi didalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tindakan manajemen.Definisi tentang Sistem Informasi Manajemen oleh para ahli adalah sebagai berikut : Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen. Sistem Informasi Manajemen adalah suatu proses komunikasi dimana sistem informasi (input) direkam, disimpan dan diperuntukan kembali atau diproses sebagai keputusan (output) mengenai perencanaan, pengoperasian dan pengawasan. Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem manusia dan mesin terpadu (integreted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi dan manajemen dalam pengambilan keputusan pada suatu organisasi. Dari beberapa definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah suatu kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkatan manajemen.

2.5. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System ( DSS ) adalah sistem Informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang semiterstukturdan situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorang pun tau secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat ( Alter, 2002). Konsep DSS dikemukakan pertama kali oleh Scott-Morton pada tahun 1971 (Turban, Mc Lean, dan wetherbe, 1999). Beliau mendefinisikan cikal bakal DSS tersebut sebagai Sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dengan menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan-persoalan tak terstruktur [3]

Kerangka dasar pengambilan keputusan manajerial dalam tipe keputusan dibagi menjadi : 1. Terstruktur Berisi masalah rutin yang sering terjadi, solusinya adalah standard dan baku. Prosedur yang berisi solusi terbaik dari pemecahan masalah yang ada atau mendekati solusi standard. Teknologi yang digunakan System Informasi Manajemen (SIM) dan penelitian operasional. 2. Tidak Terstruktur Berisi masalah kompleks menggunakan pemecahan masalah yang tidak standard. Pencarian solusi ini melibatkan intuisi manusia sebagai basis pembuat keputusan. Teknologi yang dipakai adalah sistem pakar. 3. Semi Terstruktur Merupakan gabungan antara keputusan terstruktur dengan tidak terstruktur, solusi masalah merupakan gabungan antara prosedur solusi standard dengan kemampuan individu manusia. Pengambilan keputusan ini tidak hanya memberikan solusi tunggal tetapi juga memberikan alternatif solusi. Teknologi yang dipakai adalah SPK ( Sistem Pendukung Keputusan ). Beberapa dari definisi SPK, yaitu : 1. SPK adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang interaktif, mampu beradaptasi dan secara fleksibel saling mempengaruhi, dimana sistem ini menggunakan aturan-aturan keputusan, model-model dan penggabungan model dasar dengan meliputi basis data dan pengetahuan pengambil keputusan berada di dalamnya, menuju pada suatu hasil tertentu, yang merupakan keputusan yang dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah. 2. SPK adalah suatu kumpulan model dasar dari prosedur-prosedur pengolahan data dan penilaian untuik membantu seseorang manager membuat suatu keputusan. 3. SPK adalah suatu sistem berbasis Komputer yang terdiri dari 3 (tiga) komponen yaitu : (1) sebuah sistem bahasa mekanik untuk menyediakan komunikasi antara pengguna dan komponen lain dalam DSS, (2) sebuah sistem basis pengetahuan untuk menyimpan pengetahuan utama dalam DSS, (3) sebuah sistem pengolahan masalah untuk menghubungkan antara kedua komponen tersebut, yang memuat satu atau lebih manipulasi penyelesaian masalah umum untuk pengambilan keputusan. 4. SPK suatu produk dari proses pengembangan yang melibatkan pengguna,

pengembang dan DSS itu sendiri yang ketiganya mampu mempengaruhi satu sama lainnya, sehingga menghasilkan suatu perubahan evolusi sistem dan pola yang digunakan, yang dapat dari adaptasi pembelajaran dan evolusi.

2.6. Pengambilan Keputusan Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah bentuk pemilihan dari berbagai alternative tindakan yang mungkin dipilih dengan proses tertentu serta diharapkan memperoleh sebuah keputusan yang terbaik. Empat faktor pengkajian masalah dalam pengambilan keputusan, yaitu : 1. Lingkungan Karakteristik lingkungan menyulitkan pengambilan keputusan yaitu : ketidakpastian, kompleks, dinamis, persaingan dalam lingkungan dan keterbatasan sumber daya. 2. Kemampuan Manusia Karakteristik kemampuan manusia yang harus dimiliki, yaitu : kecerdasan, persepsi (pemahaman dan pengalaman) dan falsafah (pandangan dan prinsip hidup). 3. Intuisi Hasil atau proses intuisi harus rasional. 4. Keputusan Vs Hasil Untuk melihat kualitas keputusan adalah dengan melihat apakah keputusan tersebut konsisten dengan pilihan yang ada dan konsisten atas preferensi yang dimiliki pemgambilan keputusan serta mencapai hasil yang ditargetkan.

2.7. Proses Pengambilan Keputusan Dalam proses pengambilan keputusan terdapat model proses pengambilan keputusan yang terdiri dari empat fase , yaitu : 1. Penelusuran (Intellegence) Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah. 2. Perancangan (Design) Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternative yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. Beberapa hal yang dilakukan dalam pembentukan model tahap perancangan ini diantaranya :

a. Struktuisasi model b. Pemilihan kriteria untuk evaluasi, termasuk penetapan tingkat aspirasi untuk menetapkan suatu tujuan yang layak. c. Pengembangan alternatif. d. Memperkirakan hasil, dikaitkan dengan ketersediaan informasi yang mempengaruhi ketidakpastian atau kepastian dari suatu hasil solusi. e. Pengukuran hasil penetapan skenario.

3.

Pemilihan (Choice)

Dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan. 4. Implementasi (Implementation)

Tahap ini sebenarnya adalah bagian dari tahap 3, tahap ini merupakan pelaksanaan dari keputusan yang diambil.

A. Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Studi Literatur. Studi ini dimaksudkan untuk pengumpulan dan memperoleh data sekunder dengan cara mempelajari, membaca dan mencatat literatur dari beberapa buku yang berkaitan dengan permasalahan di atas. b. Observasi Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil. c. Interview Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil. 2. Teknik Pengembangan Sistem Menggunakan SDLC ( System Development Life Cycle ), dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Tahapan Perencanaan Yaitu membentuk rencana pengembangan sistem informasi yang memenuhi rencanarencana strategis dalam organisasi. b. Penentuan Lingkup Yaitu menentukan lingkup sistem yang diusulkan untuk dibangun. c. Tahapan Analis Yaitu menentukan kebutuhan kebutuhan sistem yang diusulkan. d. Tahapan Desain Yaitu merancang sistem yang memenuhi kebutuhan kebutuhan yang diperoleh pada tahapan analisis. e. Tahapan Implementasi Yaitu memuat sistem dan menyiapkan infratruktur untuk sistem. f. Tahapan Pemeliharaan Yaitu mendukung sistem yang telah berjalan.

GAMBARAN UMUM KOPERASI REJO BANGKIT MAKMUR

3.1

Sejarah Singkat Perusahaan Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan Undang undang nomor 12 tahun 1967, Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang orang, badan badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi Rejo Bangkit Makmur beralamat di jalan Jenderal Sudirman No. 258 Lantai 2 SEMARANG dan mempunyai cabang di Jalan Semangka GE 6 SUKOHARJO berdiri pada tahun 2008 dan telah berbadan hukum No : 14177/BH/KWK.11/XI/2008 tanggal 17 Nopember 2008. Koperasi Simpan Pinjam yang didirikan oleh Bapak Johanes Lukman Lukito sebagai Direktur Utama, Beliau adalah juga pemilik dari sebuah Perusahaan bernama PT. REJO MEGAH MAKMUR ENG. Tujuan dari didirikannya koperasi simpan pinjam tersebut adalah sebagai pengembangan dari usaha yang saat ini sedang dirancang dan untuk

meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan karyawan pada khususnya dan anggota diluar Perusahaan pada umumnya. Koperasi tersebut saat ini mempunyai anggota lebih dari 100 nasabah, terdiri dari anggota tetap dan calon anggota yang belum tetap. Dimana calon anggota adalah seseorang yang belum resmi menjadi anggota dalam koperasi tersebut namun sudah membayar simpanan pokok.

1. LANDASAN a. Idiil b. Konstitusional c. Operasional (1) Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 Beserta penjabarannya (2) UU No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian (3) AD,ART Dan Peraturan Peraturan Khusus KSP : REJO BANGKIT MAKMUR 2. AZAZ Kekeluargaan Dan Kegotongroyongan 3. MISI DAN MISI KOPERASI a. Misi Mewujudkan Koperasi Simpan Pinjam REJO BANGKIT MAKMUR Menjadi Koperasinya Orang Indonesia Yang Handal Terpercaya b. VISI Senantiasa Berada Di Benak Dan Hati Para Anggota Dengan : (1) Memelihara Keberadaan Koperasi Simpan Pinjam REJO BANGKIT MAKMUR Sebagai Koperasi Milik Anggota (2) Menciptakan Berbagai Produk Dan Layanan Memberi Manfaat Optimal Bagi Anggota (3) Mewujudkan Kopersari Yang Berhasil Baik Secara Ekonomi, Sosial Dan Pelayanan : Pancasila : UUD 1945

3.2

Struktur Organisasi dan Jobdiscription

STRUKTUR ORGANISASI KSU REJO BANGKIT MAKMUR

RAT

PENGAWAS

PENGURUS

1. Johanes L. Lukito 2. Yessy Widariningsih

KETUA

SEKRETARIS

BENDAHARA

R. Budi Wikanto,ST

Wahyanto Andri Wibowo

F. Diah Wulan

i. Job Description a. Ketua Uraian Tugas : a) Menjalankan kebijakan KSP yang ditetapkan pengurus.

b) Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran KSP (jangka panjang dan jangka pendek. c) Menyetujui pinjman sesuai batas wewenang. d) Mengelola dan mengawasi pemasukan dan pengeluaran kas sesuai ketentuan. e) Mengamankan harta kekayaan. f) Menyelenggarakna penilaiaan karyawan. g) Mengusulkan penambahan / pengangkatan dan pemberhentiaan karyawan. h) Bertanggung jawab dengan pengurus.

b. Sekretaris Uraian tugas : a. b. c. d. e. Bersama Manager dan Staff Pemasaran AO melakukan komite kredit. Bertanggung jawab dalam proses pengajuan pinjaman. Mengevaluasi dan menyelesaikan pinjaman bermasalah. Melakukan rapat pinjaman bersama Manager dan Staff Pemasaran AO. Bertanggung jawab kepada Manager.

c. Bendahara Uraian Tugas : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Menyusun perencanaan keuangan. Menyusun laporan keuangan ( Neraca, PHU, NPL). Memeriksa / Meneliti dokumen pinjaman. Memeriksa / Meneliti uang kas. Mengadakan rekonsiliasi kas dengan buku perincian kas. Memeriksa dan meneliti Dokumen Pinjaman. Mengelola seluruh kas Teller selama jam buka kas. Menyusun laporan kas harian. Menyelenggarakan pengarsipan ukti transfer kas ( KK KM ). Bertanggung jawab terhadap kelebihan dan kekurangan kas teller. Melaksanakan transaksi penerimaan dan pembayaran uang tunai dengan

bukti yang sah atas persetujuan kabag opersaional dan manager.

d. Pengawas Uraian tugas :

a. Merencanakan, mengarahkan dan mengevaluasi target pemasaran pinjaman, dana (funding), tagihan (Collecting) mingguan. b. Tercapainya target pemasaran baik pinjaman, dana, tagihan (Collecting). c. Bertanggung jawab atas pengajuan pinjaman. d. Melakukan penilaiaan terhadap potensi dasar dan pengembangan pasar (pinjaman). e. Mengevaluasi dan menyelesaikan pinjaman bermasalah (kurang lancar, diragukan, Macet). f. Secara berkala dan terncana melakukan rapat pinjaman dengan managemen. g. Menggantikan tugas staff pinjaman, apabila staff pemasaran tidak masuk kerja (atas izin Manager).

3.3. Analisis Sistem Yang sedang Berjalan Untuk pemberian pinjaman kredit yang ada di Koperasi Simpan Pinjam Rejo Bangkit Makmur melibatkan lima bagian yaitu nasabah/calon nasabah, dasement, AO (Account Officer), Kepala Cabang dan Teller, alur yang terjadi yaitu sebagai berikut : 1. Nasabah/calon nasabah datang ke Koperasi dengan membawa persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan. 2. Lalu nasabah tersebut mengisi formulir untuk kredit dengan memberikan persyaratanpersyaratan yang telah ditentukan kepada dasement disertakan juga jaminannya 3. Lalu Data peminjam dari dasement yang sudah dicek diserahkan ke AO (Account Officer) untuk disurvei. 4. Setelah menerima data peminjam yang diserahkan dasement AO (Account Officer) mensurvei semua data peminjam (persyaratan dan jaminan) sesuai dengan data yang ada. 5. Data hasil survey yang telah dilakukan oleh AO diserahkan kepada dasement 6. Setelah menerima data peminjam yang telah disurvei lalu dasement memeriksa kelengkapan dan diserahkan kepada kepala cabang untuk memutuskan apakah hasilnya disetujui atau ditolak. 7. Lalu kepala cabang memberikan keputusan dan hasil keputusan dari kepala cabang dikembalikan kepada dasement, apabila hasilnya disetujui oleh kepala cabang maka dasement membuat laporan untuk memerintahkan teller untuk mempersiapkan uang sebanyak yang dibutuhkan oleh calon peminjam/nasabah.

B. Perumusan Masalah Dari latar belakang yang ada maka dapat dirumuskan masalah untuk proses pemberian pinjaman kredit menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process ( Studi

kasus di Koperasi Simpan Pinjam REJO BANGKIT MAKMUR- SEMARANG ) yaitu bagaimana menetapkan kebijakan dalam pemberian kredit antara lain menetapkan standard untuk menerima atau menolak resiko kredit, yaitu menentukan siapa yang berhak menerima kredit yang telah memenuhi syarat Five C : 1. Bagaimana karakter nasabah (Charakter). 2. Kapasitas melunasi kredit (Capacity). 3. Kemampuan modal yang dimiliki nasabah (Capital). 4. Jaminan yang dimiliki nasabah untuk menanggung resiko kredit (Collateral). 5. Kondisi keuangan nasabah (Condit).

C. Batasan Masalah Penulis membatasi permasalahan dalam penulisan ini dengan maksud agar pembahasan dan penulisan laporan dapat dilakukan secara terarah dan mencapai sasaran, maka penulis membatasi masalah antara lain adalah : 1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ini hanya sampai pada apakah pemberian pinjaman kredit tersebut layak atau tidak untuk di berikan pinjaman. 2. Parameter pengambilan keputusannya adalah : a. Capital (Kemampuan modal yang dimiliki). Seperti : KTP, KK (Kartu Keluarga). b. Capacity (kapasitas melunasi kredit). Seperti : Pekerjaan. c. Collateral (Jaminan yang dimiliki untuk menanggung resiko kredit). Seperti : S. Tanah, S. Rumah. d. Condition (Kondisi Keuangan). Seperti : Gaji. e. Charakter (bagaimana karakter nasabah) seperti :Persetujuan suami/istri dan kedisiplinan. 3. Model pengambilan keputusan yang akan dipergunakan yaitu Metode Analitycal Hierarchy Process. 4. Software pembangun aplikasi ini adalah Microsoft Vb 6.0 dengan database menggunakan Microsoft SQL Server 2000.

5. Sistem operasi yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini adalah sistem operasi yang berbasis Windows. 6. Metode pemodelan yang digunakan adalah aliran data terstruktur yaitu DFD (Data Flow Diagram) dalam menggambarkan model fungsionalnya.

D. Tujuan Penelitian Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian pinjaman kredit menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process. Tujuan dari dibangunnya aplikasi ini adalah: 1. Untuk mempermudah pemimpin Koperasi dalam proses pengambilan keputusan untuk pemberian pinjaman kredit kepada nasabah. 2. Mempercepat dan mempermudah dalam proses pengkreditan / pinjaman kepada nasabah. 3. Meminimalkan kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk pencairan kredit kepada nasabah.

E. Manfaat Penelitian Penulis berharap dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi : 1. Perusahaan Sebagai wadah eksperimen bagi perusahaan dimana kesimpulan dan saran yang diberikan oleh penulis dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan khususnya bagi pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. 2. Akademik Sebagai tambahan koleksi perpustakaan, khususnya sebagai media untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa lainnya, serta sebagai tolok ukur keberhasilan akademik dalam membekali ilmu. 3. Penulis membangun aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian pinjaman kredit menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process ( Studi kasus di Koperasi Simpan Pinjam Rejo Bangkit Makmur Semarang).

F. KerangkaPemikiran Kerangka Pemikiran dalam penelitian ini adalah Analisa tentang Pemberian Pinjaman Kredit kepada suatu nasabah atau anggota Koperasi Simpan Pinjam Rejo Bangkit Makmur Semarang yang akan digunakan oleh seorang pimpinan dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang akan diambil oleh seorang pimpinan dalam memberikan pinjaman kredit terhadap nasabah ini apakah nasabah ini memenuhi kriteria pemberian pinjaman kredit atau tidak. Sehingga dalam memberikan pinjaman kredit tidak akan salah dalam mengambil keputusan dalam pemberian pinjaman kredit.

Anda mungkin juga menyukai