Anda di halaman 1dari 15

TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PT MAYORA INDAH TBK

Dosen Pengampu : Huntomo Rusdianto,SE.,MBA.,QWM.,CBV

Disusun Oleh : Andika Afiska Afrianto

NIM :201911720

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MANAJEMEN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet telah membawa setiap orang
dapat melaksanakan berbagai aktifitas dengan lebih akurat, berkualitas dan cepat. Setiap
organisasai dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan
berbagai aktifitasnya secara elektronis. Para Manager di berbagai organisasi juga diharapkan
dapat dengan mudah untuk menganalisis kinerjanya secara konstan dan konsisten dengan
pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia.

Pemanfaatan teknologi informasi di PT Mayora Indah Tbk ini dikaitkan dengan pentingnya dalam
proses pengambilan keputusan manajemen. Dapat kita ketahui bahwa masih kurangnya organisasi
baik pada sektor publik maupun organisasi pada sektor swasta yang menerapkan sistem informasi
manajemen dalam pengambilan keputusan, khususnya pada organisasi pemerintah daerah.
Berdasarkan latar belaknag di atas, maka kami akan membahas mengenai pengambilan keputusan
yang berbasiskan pada sistem informasi manajemen.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Penerapan Decision Support Sytem dalam pengambilan keputusan manajemen pada
kegiatan pemasaran PT Mayora Indah Tbk
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Decision Support System

Decision Support System (DSS) merupakan salah satu produk perangkat lunak yang
dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambil keputusan.
Sesuai namanya, tujuan digunakannya system ini adalah sebagai “second opinion” atau
“information source” yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum seorang
manajermemutuskan kebijakan tertentu.

Pendekatan yang paling sering digunakan dalam proses perancangan sebuah DSS adalah dengan
menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga selain dapat menarik minat manajer untuk
menggunakannya , diharapkan system ini dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata atau
bisnis yang sebenasrnya. Hal yang perlu ditekankah adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk
menggantikan tugas-tugas, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.

DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah


diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya
adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan
perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau
optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan
persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah
decision modeling, decision theory, dan decision analysis – yang pada hakekatnya adalah
merepresentasikan permasalah dan manaje-men yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk
kuantitatif (misalnya dalam bentuk model matematika).

Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming, game’s theory,
transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak
problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat
dengan mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus
sederhana.Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan
kecanggihan komputer. Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai
sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):

1. Sistem yang berbasis komputer.

2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan

3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi


manual.

4. Melalui cara simulasi yang interaktif.

5. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.

Adapun Prinsip Dasar DSS adalah sebagai berikut :

1) Struktur Masalah Sulit utk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak terstruktur -
area kelabu Simon.Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat sebagai besar masalah berada.

2) Dukungan Keputusan DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat
diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung jawab atas bagian
yang tidak terstruktur.

3) Efektivitas Keputusan waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama
menggunakan DSS adalah keputusan yg baik.

B. Jenis – Jenis Decision Support System

Aplikasi DSS yang ditawarkan di pasar sangat beraneka ragam, dari yang paling sederhana
(quick-hit DSS) sampai dengan yang sangat kompleks (institutional DSS). “Quick-Hit DSS”
biasanya ditujukan untuk para manajer yang baru belajar menggunakan DSS (sebagai
pengembangan setelah jenis pelaporan yang disediakan oleh MIS = Management Information
System, satu level sistem di bawah DSS). Biasanya masalah yang dihadapi cukup sederhana
(simple) dan dibutuhkan dengan segera penyelesaiannya. Misalnya untuk kebutuhan pelaporan
(report) atau pencarian informasi (query).

Sistem yang sama biasa pula dipergunakan untuk melakukan analisa sederhana. Contohnya adalah
melihat dampak yang terjadi pada sebuah formulasi, apabila variabel-variabel atau parameter-
parameternya diubah. Di dalam perusahaan, DSS jenis ini biasanya diimplementasikan dalam
sebuah fungsi organisasi yang dapat berdiri sendiri (berdasarkan data yang dimiliki fungsi
organisasi tersebut). Misalnya adalah DSS untuk menyusun anggaran tahunan, DSS untuk
melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jam lembur karyawan, dan
lain sebagainya.

Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS dilakukan oleh Steven L. Alter. Alter
melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu itu, study
tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :

• Retrive information element (memanggil eleman informasi)

• Analyze entries fles (menganali semua file)

• Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)

• Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)

• Propose decision (menawarkan keputusan )

• Make decisions (membuat keputusan)

Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya
adalah sebagai berikut:

1. Mengambil elemen-elemen informasi.

2. Menganalisis seluruh file.

3. Memperkirakan akibat keputusan


4. Menyiapkan laporan dari berbagai file.

5. Mengusulkan keputusan.

6. Membuat Keputusan.

Adapun fokus utama konsep DSS adalah komputer harus digunakan untuk mendukung manajer
tertentu membuat keputusan tertentu untuk memecahkan masalah tertentu. Model DSS terdiri
dari:

1. Model matematika

2. Database

3. Perangkat Lunak

C. Tujuan dan Manfaat Decision Support System

Perintis DSS yang lain Peter G. W. Keen, bekerjasama dengan Scott Morton mendefinisikan tiga
tujuan yang harus dicapai DSS. Tujuan-tujuan ini berhubungandengan tiga prinsip dasar dari
konsep DSS – struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. Mereka percaya
bahwa DSS harus:

1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.

2. Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut

3. Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan


efisiensi.

Decision Support System tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer.Komputer dapat


diterapkan pada bagian masalah yang terstruktur, tetapi manajer bertanggung jawab atas bagian
yang tak terstruktur – menerapkan penilaian atau intuisi, dan melakukan analisis.
Manajer dan komputer bekerjasama sebagai tim pemecahan masalah dalam memecahkan masalah
yang berbeda di area semi terstruktur yang luas.

Tujuan dari DSS bukanlah untuk membuat proses pengambilan keputusan seefisien mungkin.
Waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS
adalah keputusan yang lebih baik.Ketika membuat keputusan, manajer tidak selalu mencoba yang
terbaik. Sejumlah model matematika akan melakukannya untuk manajer. Namun, dalam banyak
kasus manajerlah yang harus memutuskan alternatif mana yang terbaik.Manajer mungkin saja
menghabiskan waktu ekstra untuk memperluas solusi sehingga mencapai optimum, tetapi
ketelitian yang meningkat senilai dengan waktu dan usaha yang telah dikeluarkan. Manajer
menggunakan pertimbangan dalam menentukan kapan suatu keputusan akan berkontribusi pada
suatu solusi masalah.
BAB 3

A. Proses Pendukung Decisios Support System

Dalam membantu proses pengambilan keputusan, terdapat beberapa tahap atau fase yang
dilakukan oleh decision support system. Beberapa tahapan decision support system tersebut
adalah sebagai berikut.

1. Fase Intelegensi

Kegiatan yang dicakup umumnya akan menekan pada identifikasi situasi dan juga peluang serta
masalah yang ada. Intelegensi pada pengambilan keputusan ini terdiri dari pemberdayaan
lingkungan baik itu secara terus-menerus ataupun secara intermiten.

Beberapa kegiatan yang tergolong dalam tahapan intelegensi ini adalah mengidentifikasi masalah
atau peluang, klasifikasi masalah, dan juga kepemilikan suatu masalah.

2. Fase Desain

Fase desain adalah proses penemuan atau pengembangan serta menganalisis tindakan yang
memang harus dilakukan. Dalam fase ini terdapat pemahaman pada masalah dan juga menguji
solusi yang memang menjanjikan.

Beberapa contoh dari kegiatan fase desain ini adalah memilih suatu prinsip pilihan, menghasilkan
ataupun mengembangkan pilihan, dan juga menghitung seluruh hasil akhirnya.

3.Fase Pilihan

Fase pilihan adalah suatu kegiatan dalam mengambil keputusan secara lebih kritis. Dalam tahapan
ini, perusahaan ataupun organisasi akan membuat suatu keputusan yang nyata dan juga
mengambil komitmen guna mengikuti tindakan tertentu.
Fase pilihan ini mencakup evaluasi, pencarian, dan juga rekomendasi pada solusi yang lebih
sesuai untuk model.Solusi untuk model ini adalah berbagai kumpulan yang spesifik bagi sejumlah
variabel keputusan pada suatu alternatif yang memang sudah terpilih.

4. Fase Implementasi

Fase implementasi adalah inisiasi pada pengendalian pada perubahan perusahaan. Fase
implementasi ini akan terasa sedikit sulit untuk didefinisikan karena memiliki rangkaian proses
yang panjang dan juga melibatkan berbagai batasan yang sangat tidak jelas.

Yang pasti, pada fase implementasi ini dilakukan agar bisa memastikan solusi yang sudah dipilih
dan direkomendasikan bisa bekerja dengan baik tanpa memerlukan implementasi dari suatu
sistem komputer.

Batasan yang terdapat pada fase pilihan dan juga fase desain kerap kali tidak terlihat karena
kegiatan Tertentu bisa dilakukan secara bersamaan di dalam kedua fase ini dan juga pengambilan
keputusan seringkali beralih kembali kepada desain saat sudah berada di pasar pilihan.

Contohnya adalah ketika saat alternatif baru bisa dibuat saat seseorang sudah melakukan evaluasi
alternatif lain yang sebelumnya memang sudah tersedia.

B. Faktor Pendukung Decision Support System

1.DSS sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif.

2.Mudah digunakan (user friendly),kemampuan grafikal yang kuat dan interaksi yang aktif dari
tampilan yang menghubungkan manusia dan mesin dapat meningkatkan keefektifan DSS.

3.Memungkinkan pembuatan simulasi, proses try-and-error, memperhitungkan akibat dari suatu


keputusan.

4.Memberikan dukungan untuk berbagai level managerial, dari tingkat eksekutiv sampai tingkat
lini.

5.Memberikan dukungan ke tiap individu dan juga untuk kelompok.


6.DSS mendukung berbagai keputusan yang interdependen dan sekuensual.

7.DSS mendukung seluruh fase dari pembuatan keputusan: Intelligence, design, choice,dan
implements.

8.DSS mendukung berbagai proses dan gaya pembuatan keputusan.

9.Dalam DSS para pembuat keputusan harus bersifat reaktif, mampu untuk memkonfrontasikan
perubahan kondisi yang cepat dan mengadaptasika DSS untuk mengatasi perubahan. DSS sangat
fleksibel jadi pengguna dapat menambah, menghapus mengkombinasikan, merubah atau
mengatur kembali elemen-elemen dasar.

10.Para pembuat keputusan memiliki wewenang atas pengendalian seutuhnyadari langkah-


langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah.

11.DSS bisa memberikan akses untuk berbagai macam sumber data, format dan tipe, mulai dari
geographic information system (GIS) sampai dengan yang berorientasi ke objek
BAB 4

Penerapan Aplikasi Decision Support System (DSS) di perusahaan

1. Sistem pengambilan keputusan pada kegiatan pemasaran di PT Mayora Indah Tbk mencakup
penentuan prospek pelanggan, staf yang berpengalaman dalam proyek tertentu, dan penyebaran
katalog. Ketiga keputusan yang dilakukan manajer pemasaran dan penjualan tersebut didasarkan
pada informasi yang ada atas seluruh invoicepada bulan terkait dimana invoice dikumpulkan
terlebih dahulu dan pada akhirbulan seluruh invoice tersebut baru diolah oleh manajer pemasaran
dan penjualan melalui Microsoft Excel untuk mengetahui kondisi penjualan perusahaan pada
bulan terkait. Dari hasil pengolahan yang dilakukan oleh manajer pemasaran dan penjualan
melalui Microsoft Excel, manajer pemasaran dan penjualan akanmemutuskan tindakan apa yang
akan dilakukan terkait kegiatan pemasaran

2. Penerapan decision support systems dalam pengambilan keputusan manajemen pada kegiatan
pemasaran PT Mayora Indah Tbk dilakukan melalui penggunaan Microsoft Excel. Aplikasi
tersebut merupakan DSS sederhana yang berjenis SpreadsheetOriented Decision Support
Systems.Dalam penggunaanya, manajer pemasaran harus menginput seluruh data yang ada pada
invoice ke dalam Microsoft Excel untuk diolah menjadi informasi.

Aplikasi ini didesain oleh manajer pemasaran dan penjualan dengan mengelompokkan data
berdasarkan nama setiap staf pemasaran dan penjualan. Pengelompokan tersebut dilakukan
dengan cara memisahkan data penjualan setiap staf melalui sheet yang berbeda. Di dalam sheet
tersebut terdapat data terkait penjualan yang dibatasi tiap bulannya dengan memberi pembatas
berupa warna yang berbeda. Dalam menjumlahkan nilaipenjualan, penggunaanrumus SUM pada
Microsoft Excel hanya untuk total nilai penjualan setiap staf pemasaran dan penjualan.Total nilai
penjualan tersebut akan menjadi acuan bagi manajer pemasaran dan penjualan dalam menentukan
staf mana yang akan dipilih untuk menangani proyek tertentu dan menentukan prospek pelanggan.
Selain itu, ada beberapa proses yang masih harus dilakukan secara manual oleh manajer
pemasaran dan penjualan yaitu melakukan penghitungan manual terhadap total penjualan
keseluruhan untuk mengetahui total penjualan bulan terkait dan daftar pelanggan.
3. Penerapan decision support systems yang memadai dalam rangka membantu pengambilan
keputusan manajemen untuk mendukung efektivitas kegiatan pemasaran adalah jika decision
support systems yang diterapkan telah menggunakan:

a. Analytical Models

Dengan menerapkan analytical models pada DSS berupa sebuah model matematika yang dapat
mengubah data menjadi informasi. Penerapan tersebut dapat berupa persamaan matematika yang
melihat kombinasi dari sekumpulan variable (angka atau karakter) yang menyebabkan hubungan
sebab akibat.

b. Specialized Database

Dengan menerapkan specialized database pada DSS berupa penggunaan search engine yang
berfungsi untuk mencari data atau informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Hal ini diterapkan
dengan menyesuaikan kondisi perusahaan yang pada umumnya memiliki data atau informasi
dalam jumlah banyak.

c. Wawasan dari pengambil keputusan

Penerapan dari penggunaan DSS harus disesuaikan dengan penggunanya. DSS harus dapat
digunakan dengan mudah oleh penggunanya maka dari itu penerapannya dapat berupa DSS yang
dapat menavigasi penggunanya lewat bahasa yang mudah, penggunaan tombol untuk mengolah
data (hanya tingal menekan tombol tidak perlu melakukan hal lain), dan penggunaan tampilan
informasi berupa grafik yang mudah dipahami oleh pengguna

d. Model pemrosesan berbasis komputer yang interaktif

Penerapan pemrosesan berbasis komputer yang interaktif dapat diterapkan melalui penggunaan
fasilitas feedback pada DSS.Feedback tersebut berupa pemberitahuan atas tindakan yang
dilakukan pengguna dalam menggunakan DSS apakah sudah benar atau tidak.
BAB 5

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Sistem pengambilan keputusan didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang
interaktif, membantu pengambilan keputusan dengan menggunakan analisis data-data guna
memecahkan masalah. Hasil keputusan penting akan merupakan informasi penting bagi
manajemen, baik untuk tahap perencanaan, penggiatan, ataupun pengawasan. Penyampaian atau
penyebaran informasi kepada khalayak, baik khalayak intern maupun khalayak ekstern, yang
dilaksanakan dengan sistem yang mapan dan mantap, akan merupakan bantuan yang besar bagi
lancarnya manajemen.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran yang dapat
mendukung peranan dari decision support systems dalam rangka membantu pengambilan
keputusan manajemen untuk mendukung efektivitas kegiatan pemasaran berdasarkan empat
tujuan dari penggunaan decision support systems yaitu:

a. Menggabungkan sistem penginputan, penyimpanan dan pengolahan data dalam satu aplikasi
yang dapat digunakan oleh beberapa orang dalam waktu bersamaan.

Hal ini dilakukan dikarenakan untuk mempermudah manajer pemasaran dan penjualan mengakses
informasi penjualan dan membantu manajer dalam hal mengelola informasi yang akan dijadikan
dasar pengambilan keputusan melalui aspek segmentasi pasar dengan pengelompokan informasi
yang telah dilakukan. Selain itu, membantu manajer dalam menggunakan data sehingga fokus dari
manajer hanya pada analisa dari informasi yang telah disediakan oleh DSS dan mengaitkan antara
informasi yang satu dengan yang lain untuk pengambilan keputusan kegiatan pemasaran yang
paling efektif.
b. Memberikan hak akses untuk membedakan pengguna dalam menggunakan DSS untuk
mengakses data atau informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hak akses akan dibagi
kedalam dua bagian yaitu hak akses untuk staf pemasaran dan penjualan dimana staf terfokus
pada sistem penginputan data sedangkan manajer pemasaran dan penjualan terfokus pada akses
terhadap berbagai informasi yang telah dikelompokkan untuk membantu manajer pemasaran dan
penjualan menentukan kegiatan pemasaran mana yang paling tepat.

c. Memberikan kemudahan dalam pengolahan data dengan membuat sebuah aplikasi DSS yang
dapat menavigasi penggunanya dalam mendapatkan informasi yangdiinginkan dengan hanya
menekan tombol saja. Dalam hal ini, DSS dapat digunakan dengan mudah oleh manajer
pemasaran dan penjualan sehingga dengan memberikan kemudahan tersebut mengacu pada
kemudahan memberikan informasi penjualan dan manajer pemasaran dan penjualan dapat dengan
mudah mengerti informasi tersebut.

d. Memberikan aspek pengelompokan data dan penyajian informasi dengan rentang waktu yang
lebih luas untuk menciptakan posisi, sudut pandang, dan pola yang dapat berguna bagi pengguna
dalam pengambilan keputusan. Manajer pemasaran dan penjualan dapat terbantu dari pola yang
muncul yang diakibatkan dari kesamaan situasi tersebut manajer dapat mengambil tindakan yang
sama atau mempelajari dan memperbaiki tindakan yang diambil dari pola tersebut untuk
mengambil tindakan pemasaran yang paling efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2018). Sistem Pengambilan Keputusan. Modul Kuliah Sistem Informasi


Manajemen. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana

Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3)

http://ernaanjani.blogspot.com/2016/07/makalah-sistem-pengambilan-keputusan.html

http://syukronhamdani.blogspot.com/2017/10/makalah-sistem-pengambilan-keputusan_21.html

Arnovelniwina.blogspot.com/2013/11/pengambilan-keputusan.html

http://crystianamaysari.blogspot.com/2016/12/makalah-dss-decision-support-system.html

Anda mungkin juga menyukai