Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Perancangan
Sistem Informasi
Industri

Decision Support System

Fakultas Program Studi E-Learning Kode MK Disusun Oleh

14
Teknik Teknik Industri Bayu Satya Wijaya ST., MMSI.
16068

Abstract Kompetensi
Alternatif solusi untuk Memahami konsep dari DSS yang
memecahkan masalah dapat digunakan dalam menyelesaikan
ditunjang dengan DSS yang pada berbagai masalah serta memahami
dasarnya merupakan alat bantu bagaimana cara memahami
dalam mengambil keputusan, penggunaan informasi dari DSS
didukung oleh kecanggihan
teknologi informasi
1. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk


mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan
pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi
informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan.
Decision Support System ( DSS ) merupakan progresi alamiah dari system
pelaporan informasi dan system pemrosesan transaksi. DSS bersifat interaktif, system
informasi yang berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan secara khusus
menggunakan database untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajer dan
pengguna akhir Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus dan output
dari model matematika dan sistem pakar. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa
keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi
sarana penunjang (tools) bagi mereka.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang
telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science.
Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang
dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai
minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan
kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan
decision analysis - yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalaha dan
manaje-men yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk
model matematika).
Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming,
game's theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain sebagainya.
Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan
sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan
menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang
ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan komputer.

Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang
memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):

2019 Perancangan Sistem Informasi Industri


2 Bayu Satya Wijaya, ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1) Sistem yang berbasis komputer;
2) Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan;
3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang "mustahil" dilakukan dengan
kalkulasi manual;
4) Melalui cara simulasi yang interaktif;
5) Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.Karakteristik 4 dan 5
merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai
dengean perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.

Prinsip Dasar DSS

1. Struktur masalah sulit utk menemukan masalah yang sepenuhnya terstruktur atau tak
terstruktur - area kelabu Simon. Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat sebagian
besar masalah berada.
2. Dukungan Keputusan DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer
dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung ajwab
atas bagian yang tidak terstruktur.
3. Efektivitas Keputusan waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat
utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik.

Tahap – tahap Pengambilan Keputusan

Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap – tahap yang harus dilalui
dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phase )


Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika
serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam
rangka mengidentifikasikan masalah.

2. Tahap Perancangan ( Design Phase )


Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi
yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang
disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui
keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.

2019 Perancangan Sistem Informasi Industri


3 Bayu Satya Wijaya, ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Tahap Pemilihan ( Choice Phase )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantara berbagai alternatif solusi yang
dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria–
kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.

4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phase )


Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap
pemilihan.

KONSEP DSS

1. Masalah Terstruktur, merupakan suatu masalah yang memiliki struktur masalah


pada 3 tahap pertama, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan.
2. Masalah Tak Terstruktur, merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki
struktur pada 4 tahap Simon diatas.
3. Masalah Semi-Terstruktur, merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada
satu atau dua tahap Simon.

TUJUAN DSS

Perintis DSS yang lain, Peter G.W. Keen, bekerja sama dengan Scott Morton
mendefinisikan 3 (tiga) tujuan yang harus dicapai DSS. Mereka percaya bahwa DSS harus :
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

2019 Perancangan Sistem Informasi Industri


4 Bayu Satya Wijaya, ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Manajer yang menggunakan model matematis dapat memperoleh keuntungan sebagai
berikut :
1. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar
2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak
keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
3. Model memberikan daya peramalan
4. Model membutuhkan biyaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.
5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
6. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
7. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan
keputusan secara intuisi).
8. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer
yang kurang berpengalaman.
9. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
10. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer
untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
11. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.

Sedangkan kerugian model adalah sebagai berikut:


1. Sulitnya pemodelan system bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapat
menangkap semua pengaruh pada entity.
2. Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang
lebih kompleks secara pribadi

Jenis Keputusan

Keputusan – keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis,


antara lain ( Herbert A. Simon ) :

1. Keputusan Terprogram
Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah
dibuat menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo
(sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.

2. Keputusan Tak Terprogram


Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode
yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat

2019 Perancangan Sistem Informasi Industri


5 Bayu Satya Wijaya, ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya sehingga
memerlukan perlakuan yang sangat khusus.

Aplikasi DSS yang ditawarkan di pasar sangat beraneka ragam, dari yang paling
sederhana (quick-hit DSS) sampai dengan yang sangat kompleks (institutional DSS). Quick-
Hit DSS" biasanya ditujukan untuk para manajer yang baru belajar menggunakan DSS
(sebagai pengembangan setelah jenis pelaporan yangdisediakan oleh MIS = Management
Information System, satu level sistem di bawah DSS). Biasanya masalah yang dihadapi
cukup sederhana (simple) dan dibutuhkan dengan segera penyelesaiannya.Misalnya untuk
kebutuhan pelaporan (report) atau pencarian informasi (query). Sistem yang sama biasa
pula dipergunakan untuk melakukan analisa sederhana. Contohnya adalah melihat dampak
yang terjadi pada sebuah formulasi, apabila variabel-variabel atau parameter-parameternya
diubah. Di dalam perusahaan, DSS jenis ini biasanya diimplementasikan dalam sebuah
fungsi organisasi yang dapat berdiri sendiri (berdasarkan data yang dimiliki fungsi organisasi
tersebut). Misalnya adalah DSS untuk menyusun anggaran tahunan, DSS untuk melakukan
kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jam lembur karyawan, dan lain
sebagainya.

Karakteristik DSS

Dari pengertian DSS maka dapat ditentukan karakteristik antara lain :


1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by
perception
2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses
pengambilan keputusan
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi
terstruktur dan tak struktur
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan
5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan item
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi
seluruh tingkatan manajemen

2.Komponen Penyusun DSS

2019 Perancangan Sistem Informasi Industri


6 Bayu Satya Wijaya, ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Secara umum DSS dibangun oleh tiga komponen besar yaitu database Management, Model
Base dan Software System/User Interface. Komponen DSS tersebut dapat digambarkan
seperti gambar berikut ini.

a. Database Management

Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang
merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam
lingkungan. Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan
yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung
Keputusan, antara lain :
a. Mampu mengkombinasikan sumber – sumber data yang relevan melalui proses
ekstraksi data
b. Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah
c. Mampu menangani data personal dan non ofisial, sehingga user dapat bereksperimen
dengan berbagai alternatif keputusan
d. Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data yang luas

b. Model Base

Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam format


kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan
keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-komponen
terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base
memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan
dan membandingkan solusi alternatif.
Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain :

2019 Perancangan Sistem Informasi Industri


7 Bayu Satya Wijaya, ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Mampu menciptakan model – model baru dengan cepat dan mudah
2. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat
pemakai
3. Mampu menghubungkan model – model dengan basis data melalui hubungan yang
sesuai
4. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan
database manajemen

c. User Interfase / Pengelolaan Dialog

Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan antara dua


komponen sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan dalam
komponen ketiga (user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model
yang dimengerti computer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan
menerima masukan dari pemakai kedalam Sistem Pendukung Keputusan.

Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :

1. Bahasa Aksi (The Action Language)


Merupakan tindakan – tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk membangun
komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk menjalankan dan
mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.

2. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Language)


Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam
bentuk tampilan – tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem
terhadap masukan – masukan yang telah dilakukan.

3. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)


Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur
pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan secara efektif.
Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem,
sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.

2019 Perancangan Sistem Informasi Industri


8 Bayu Satya Wijaya, ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3.Model DSS

Data Komunikasi Informasi

Data dan Informasi dimasukkan kedalam database dari lingkungan perusahaan. Database
juga berisi data yang disediakan SIA. Isi Database digunakan oleh 3 subsistem perangkat
lunak :

1. Perangkat Lunak Penulisan Laporan, menghasilkan laporan periodik maupun


khusus. Laporan periodik disiapkan sesuai jadwal dan biasanya dihasilkan oleh
perangkat lunak yang dikodekan dalam suatu bahasa prosedural seperti COBOL.
Laporan khusus disiapkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang tak terduga
dan berbentuk database query oleh pemakai yang menggunakan query language dari
DBMS atau bahasa pemrograman generasi keempat.
1. Laporan berkala dan khusus
Laporan berkala atau periodic report yaitu laporan yang dibuat menurut jadwal
tertentu contohnya adalah analis penjualan terhadap pelanggan per bulan dan

2019 Perancangan Sistem Informasi Industri


9 Bayu Satya Wijaya, ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
laporan khusus atau special report yaitu laporan yang di buat ketika laporan dibuat
ketika sesuatu yang tidak seperti biasanya terjadi contohnya laporan mengenai
kecelakaan. Dalam penggunaannya laporan berkala dan khusus bersifat lengkap
atau ringkas.
2. Laporan lengkap dan ringkas
Laporan lengkap atau detail report yaitu laporan yang memberikan spesifikasi
mengenai setiap tindakan atau transaksi dan baris yang mewakili tindakan atau
transaksi disebut baris lengkap atau detail line.
laporan ringkas atau summary report yaitu laporan yang menyertakan baris yang
mewakili beberapa tindakan atau transaksi. Baris laporan biasanya di cetak dalam
beberapa ururtan tertentu, filed yang berada dalam record data, yang disebut key
filed atau control filed digunakan untuk mengurutkan record sebelum laporan
tersebut dicetak. Yang paling sering digunakan ialah Ascending sequence (urutan
naik) disini nilai filed control terendah (no pelanggan 0001 atau nama Aardbverk)
didaftar pertama kali, dan nilai tertinggi (no 9999 atau zikmund) di daftar paling akhir.

2. Model Matematika, menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang


melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan. Dapat ditulis
dalam bahasa pemrograman apaun.
3. Perangkat Lunak GDSS, memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerja
sama sebagai satu kelompok, mencapai solusi. Mungkin pemecah masalah itu mewakili
satu komite atau tim proyek.

CARA PENGGUNAAN INFORMASI DARI DSS

Pada dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untuk
mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah adalah
usaha definisi dari pendekatan system. Ia juga berkaitan dengan fase intelegensi yang di
kemukakan oleh Simon. Selanjutnya manajer menggunakan informasi untuk memecahkan
masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha pemecahan menurut pendekatan
sistim dan berkaitan denga fase disain dan pemilihan.
Pada umumnya, laporan berkala dan khusus digunakan terutama dalam usaha
definisi, dan simulasi dalam usaha pemecahan. Laporan berkala dapat di rancang untuk
menidentifikasi masalah atau masalah yangkemungkinan besar akan muncul, manajer juga
melakukan query terhadap database untukmenemukan masalah atau mempelajari lebih jauh
lagi mengenai masalah yang telah di identifikasi.

2019 Perancangan Sistem Informasi Industri


10 Bayu Satya Wijaya, ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Simulasi dapat juga membuka masalah yang tersembunyi, karena kelemahan
cenderung akan kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara
matematis.Laporan berkala dan khusus dapat juga membantu manajer untuk memecahkan
masalah dengan cara mengidentifikasi keputusan alternative, mengevaluasi dan memilih
alternative tersebut, dan memberikan informasi lanjutan.

SISTEM BERBASIS GRAFIK

Dalam merepresentasikan DSS agar mudah dipergunakan dan dimengerti oleh user (dalam
hal ini adalah manajer perusahaan), format grafik mutlak dipergunakan untuk melengkapi
teks yang ada. Contoh-contoh model grafik yang populer dipergunakan adalah sebagai
berikut:
1. Time Series Charts - untuk melihat dampak sebuah variable terhadap waktu;
2. Bar Charts - untuk memperbandingkan kinerja beberapa entiti;
3. Pie Charts - untuk melihat komposisi atau persentasi suatu hal;
4. Scattered Diagrams - untuk menganalisa hubungan antara beberapa variabel;
5. Maps - untuk merepresentasikan data secara geografis;
6. Layouts - untuk menggambarkan lokasi barang secara fisik, seperti pada bangunan
dan kantor;
7. Hierarchy Charts - untuk menggambarkan struktur organisasi;
8. Sequence Charts - untuk merepresentasikan sesuatu dengan logika yang
tersetruktur (contohnya adalah diagram flowchart); dan
9. Motion Graphics - untuk memperlihat-kan perilaku dari variabel yang diamati denvan
cara animasi

Daftar Pustaka

1. Management Information System : A study of Computer-Based Information System


oleh McLeod R

2. Sistem Informasi Manajemen, Terjemahan Edisi 10 oleh McLeod R & Schell GP

3. Management Information Systems : Managing Information Technology in the


Internetworked Enterprise oleh James A. O’Brien

2019 Perancangan Sistem Informasi Industri


11 Bayu Satya Wijaya, ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai