Kelompok 2 :
1. Diki Nopri Waldo (187110083)
2. Geovanna Nancy Lenanda (187110870)
3. Nadia Oktafiani ( 187110086)
4. M. Andrean Pratama (187110204)
5. Sepni Nasar Wintia (187110320)
6. Sulistia Ningsih (187110066)
7. Ikbal Khair (187110147)
ADMINISTRASI PUBLIK
VA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
16 DESEMBER 2020
A. Konsep Pengertian Dasar dan Tujuan SPK
Gorry dan Scot Morton awalnya menggunakan istilah SPK hanya untuk aplikasi computer
dimasa depan.Selanjutnya istilah tersebut diterapkan pada semua aplikasi computer yang
dimaksudkan untuk mendukung keputusan baik sekarang maupun
Konsep sistem pendukung keputusan sampai saaat ini masih belum menemukan satu
konsensus, apa sebenarnya sistem pendukung keputusan? Ini berari konsep sistem pendukung
keputusan belum matang sekali sehingga masih banyak hal baru atau ciri-ciri baru yang
ditemukan oleh para peneliti yang akibatnya selain mengubah interpretasi juga konsep yang
selama ini ada. Berikut ini contoh ciri SPK dari Turban yang mungkin berbeda dari yang
ditunjukan oleh para pakar lain :
Dukungan SPK diberikan untuk berbagai tingkatan manajemen dari tingkat atas sampai
tingkat bawah dan berbagai bagian.
Dukungan selain diberikan kepada individu juga kepada kelompok.
SPK mendukung keputusan yang independen atau yang berurut/terkait.
SPK memberikan dukungan terhadap berbagai gaya dan proses pengambilan keputusan.
SPK selalu menyesuaikan diri terhadap keadaan.
SPK harus mudah untuk dioperasikan.
Tujuan SPK meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan (akurat, tepat waktu, dan
berkualitas) dan bukan untuk meningkatkan efisiensi.
Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap untuk semua tingkatan proses
pengambilan keputusan.
SPK menarik minat belajar, menimbulkan kebutuhan baru san perbaikan sistem yang
merupakan proses yang berkelanjutan dalam membangun dan menyempurnakan SPK.
SPK harus relatif mudah untuk dibuat.
SPK biasanya menggunakan model (standar dan yang bisa diubah-ubah).
SPK tingkat lanjut menampung komponen knowledge (pengetahuan) yang memunginkan
dicapainya efisiensi dan efektivitas pemecehan masalah untuk masalah yang kompleks.
Jenis SPK yang paling sedikit memberikan dukungan adalah jenis SPK yang membiarkan
manajer untuk mengambil elemen-elemen informasi (file/data) sendiri. Ketiga jenis SPK
memberikan dukungan dalam bentuk laporan khusus yang diperoleh berdasarkan permintaan
terhadap database, tiga jenis SPK terakhir melibatkan penggunaan model matematika.
SPK yang memungkinkan para manajer melihat secara langsung dampak yang muncul
dari berbagai keputusan yang diambil.
Dukungan yang lebih lengkap lagi disediakan oleh model yang dapat mengusulkan
keputusan.
Jenis SPK Alter yang dapat memberikan dukungan paling banyak adalah jenis PSK yang
dapat membuat keputusan bagi para manajer.
1. Tujuan PSK
Peter G.W. seorang perintis SPK dari MIT bekerja sama dengan Scott Morton untuk
menentukan tiga tujuan yang harus dicapai oleh SPK, dan mereka percaya bahwa SPK harus :
Dapat membantu manajer dalam membuat keputusan saat memecahkan berbagai masalah
semi terstruktur.
Dapat mendukung penilaian yang dilakukan oleh manajer dan tidak mencoba
menggantikannya.
Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer dan
bukan meningkatkan efesiensinya.
Tujuan-tujuan diatas berhubungan dengantiga prinsip dasar dari konsep SPK, yaitu
struktur permasalahan, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
2. Struktur Permasalahan
Sulit untuk menentukan apakah suatu masalah sepenuhnya terstruktur atau tidak
terstruktur. Sebagian besar permasalahan bersifat semiterstruktur. Simon menyatakan sebagai
area kelabu. Ini berarti bahwa SPK diarahkan pada area dimana sebagian besar permasalahan
berada.
Mungkin saja manajer banyak menghabiskan waktu ekstra untuk memperhalus solusi
yang akan diambil untuk mendapatkan hasil yang optimal. Akan tetapi, makin meningkat
ketelitian, makin banyak waktu, biaya, dan tenaga yang harus dikeluarkan.
Dalam bab-bab terdahulu telah disajikan model SIA dalam bentuk berbagai system
pengolahan transaksi dam SIM. Struktur yang serupa dapat digunakan untuk Menyusun model
SPK. Data dan informasi dimasukkan kedalam data base dari lingkungan perusahaan, data base
juga berisi data yang dimasukkan melalui SIA. Isi data base digunakan oleh tiga subsistem
software.
Perangkat lunak pembuat laporan-menghasilkan laporan periodik akan
dikeluarkan sesesuai dengan jadwal yang telah di tentukan dan biasanya software
ini dibuat melalui pemograman dengan menggunakan Bahasa tertentu seperti C+
+, visual foxpro, oracle, visual basic. Laporan khusus biasanya dibuat sebagai
reaksi-reaksi atas informasi tertentu yang di hasilkan melalui system pencarian
informasi secara terstuktur (SQL) yang dilakukan oleh pemakai (manajer), semua
software DBMS saat ini memilki fasilitas untuk SQL.
Model matematika-Model ini akan menghasilkan informasi dalam bentuk
simulasi yang melibatkan satu atau lebih aspek operasi dari subsistem
perusahaan. Model matematika dapat dibuat dengan menggunakan berbagai
Bahasa pemograman, Bahasa-bahasa pemograman dapat digunukan untuk suatu
model yang dapat membantu memudahkan tugas serta mendorong untuk bekerja
lebih baik.
Perangkat lunak KSPK atau group decision support system (GDSS), Digunkan.
hal ini dilakukan mungkin karena pemecahan masalah harus melibatkan suatu
komite atau tim proyek, dalam situasi seperti ini para anggota kelompok saling
berkomunikasi, baik secara langsung maupun melalui perangkat lunak KSPK.
D.SPK Berkelompok
Seandainya anda membaca suatu laporan yang ada di meja seorang manajer secara langsung,
Anda akan dapat membedakan mana yang merupakan laporan periodik dan mana yang
merupakan laporan khusus. Kedua laporan tersebut akan terlihat seperti sama persis. Yang
membedakan di antara kedua laporan tersebut adalah masalah disiapkannya.
Laporan periodik dipersiapkan sesuai dengan jadwal pada saat tertentu. Sebagai contoh
adalah laporan analisis penjualan bulanan berdasarkan pelanggan.
Laporan khusus dipersiapkan tiba-tiba ketika sesuatu yang tidak diperkirakan
sebelumnya terjadi. Sebagai contoh adalah laporan terjadinya kecelakaan atau laporan
lain seperti laporan yang dihasilkan melalui pencarian dengan menggunakan SQL.
Laporan Biaya Lembur untuk satu minggu yang terakhir Tanggal 19 Agustus
No Departemen Nama Departemen Biaya lembur
Bulan Sampai Hari Ini
Sekarang
16-10 Receiving Rp 2,305.00 Rp 5,319.20
16-11 Inspection Rp 1,025.00 Rp 12,629.00
16-12 Materials Handling Rp 3,392.00 Rp 4,386.12
16-13 Tooling Rp 78.00 Rp 1,049.00
16-14 Assembly Rp 0.00 Rp 792.80
16-15 Plating Rp 3,504.00 Rp 12,635.20.
16-16 Shiping Rp 5,219.16 Rp 18,294.16
Total Rp 15,525.16 Rp 5,105.48
Gambar 9.5 Laporan Biaya Lembur
E. Model Matematika
1. model Statis atau Dinamis
a. Model Statis
Model statis tidak menyertakan waktu sebagai variabel. Model ini berkaitan dengan suatu
situasi pada satu titik waktu tertentu, seperti suatu foto.
b. Model Dinamis
Model dinamis merupakan model yang menyertakan waktu sebagai variabel. Model ini
menggambarkan perilaku entitas dari waktu ke waktu, seperti suatu film.
a. Probabilistik adalah peluang terjadinya suatu hal. Probabilitas berkisar dari 0,00 (sesuatu
yang sama sekali tidak mungkin terjadi) hingga 1,00 (sesuatu yang pasti terjadi).
b. Deterministik menunjukkan sesuatu yang sudah pasti (kebalikan dari probalistik). Model
yang menggambarkan sesuatu yang sudah pasti disebut sebagai model deterministik.
A. Model Optimasi adalah model yang menunjukkan solusi terbaik dari berbagai alternative
solusi yang tersedia. Agar suatu model dapat mencapai optimasi masalah yang diekpresikan oleh
model hrus terstruktur dengan baik.
B. Model Suboptimasi atau disebut dengan sebagai model kepuasan atau Satisfaction model.
Dengan model ini memungkinkan seorang manjer untuk memasukkan serangkaian keputusan
dan model akan memproyeksikan hasilnya. Model yang dihasilkan tidak menunjukkan keputusan
yang akan menghasilkan hasil terbaik, tetapi menyerahkan tugas pengambilan keputusan kepada
manajer. Model apa pun dapat dikelompokkan dalam tiga dimensi tersebut diatas. Misalnya,
model EOQ merupakan gabungan dari model statis, deterministic, dan optiminasi.
F. Model simulasi
Simulasi merupakan model bergerak. Simulasi bekerja berdasarkan aturan tertentu, di mana
aturan-aturan tersebut dijelaskan dalam bentuk data skenario yang tersimpan dalam field-field
(elemen-elemen data) skenario. Simulasi memperkirakan dampak dari keputusan yang diambil
oleh pengambil keputusan.
2. Variabel Keputusan
Nilai-nilai atau parameter input yang dimasukkan oleh seorang manajer untuk mengukur
dampaknya terhadap suatu entitas disebut sebagai variabel keputusan. Pada gambar 98 2.
Variabel Keputusan ditunjukkan contoh dari variabel keputusan yang mencakup jumlah pesanan,
titik pemesanan kembali, dan waktu yang diperlukan oleh pemasok untuk memenuhi pesanan
tersebut.
3. Teknik Simulasi
Manajer biasanya melaksanakan model optimasi hanya satu kali hasilnya adalah solusi terbaik
dengan skenario dan variabel keputus tertentu. Namun, model suboptimasi perlu dilaksanakan
benulang. ulang, mencari kombinasi variabel keputusan yang menciptakan hasil yang
memuaskan. Proses pengulangan mencoba berbagai altermatif keputusan dikenal sebagai
memainkan What-if game Tiap kali model dilaksanakan, hanya satu variabel keputusan yang
perlu diubah, sehingga pengaruhnya dapat dilihat. Dengan cara ini, pemecah masalah secara
bertahap dan metodis menemukan kombinasi keputusan yang akan mengarah ke pemecahan
masalah.
Merupakan suatu praktik yang baik untuk menyertakan elemen-elemen skenario dan variabel-
variabel keputusan pada layar atau halaman yang sama dengan output, seperti tampak pada
gambar 9.8. Tata letak seperti itu, terlihat jelas input apa yang menghasilkan output tersebut.
5. Contoh Pembuatan Model
6. Teknik Simulasi
Eksekutif biasanya tidak terlalu sering menjalankan sebuah model optimisasi, mungkin hanya
sekali untuk periode tertentu. Model ini diharapkan memberikan berbagai alternatif solusi
terbaik. Alternatif solusi terbaik bisa didapatkan melalui model ini karena model ini
menggunakan skenario dan variabel keputusan dalam modelnya. Hal yang penting untuk
dipahami di sini adalah penggunaan model suboptimasi dilakukan secara berulang-ulang untuk
mendapatkan berbagai kombinasi variabel keputusan yang menghasilkan keputusan yang sesuai.
Selanjutnya, bagi eksekutif yang ingin menyimulasikan kegiatan selama empat kuartal dan
membuat dua laporan seperti laporan yang menggambarkan kondisi perusahaan nonkeuangan
yang penting seperti potensi pasar (permintaan) dan kapasitas pabrik serta suatu laporan
keuangan yang menggambarkan laba-rugi perusahaan sebagai hasil operasinya.
• Jumlah investasi yang diperlukan untuk memberikan kapasitas yang diperlukan untuk
memproduksi suatu produk
8. Konsep SPKK
Sistem pendukung keputusan kelompok (SPKK) atau group decision support system (GDSS),
merupakan "suatu sistem berbasis komputer yang mendukung tugas yang dilakukan bersama
oleh sekelompok orang dengan menyediakan beberapa terminal yang digunakan bersama." Istilah lain
untuk aplikasi teknologi informasi ini adalah sistem pendukung kelompok (SPK) atau group
support sistem (GSS), kerja saama dibantu komputer (KSDK) computer supported cooperative
work (CSCW). Dukungan kerja sama yang dibantu komputer atau computerized collaborative
work support, dan sistem pertemuan secara elektrik atau electric meeting system (EMS)."
Perangkat lunak yang digunakan dalam lingkungan ini disebut groupware atau workgroup.
Asumsi yang mendasari terealisasinya SPK adalah adanya komunikasi yang baik sehingga
memungkinkan terjadinya keputusan vang baik. Komunikasi yang baik dicapai dengan cara
menjaga diskusi agar tetap terfokus pada inti permasalahan sehingga mengurangi waktu yang
terbuang. Penghematan waktu dapat digunakan untuk mendiskusikan hal-hal yang lebih
menyeluruh mengenai masalah tersebut, sehingga pemahaman terhadap masalah menjadi yang
lebih baik. Dapat juga sisa waktu digunakan untuk mendapatkan lebih banyak alternatif agar
pemecahan masalah bisa dilakukan lebih baik.