Kelompok
Naeli Nurussofi (2150240)
Pebi Rahayu Dapitri (2150244)
Riadi Baskara (2150246)
2021/2022
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis
KATA PENGANTAR......................................................................................... I
DAFTAR ISI........................................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
3.1 Kesimpulan................................................................................................44
3.2 Saran..........................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................45
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Model yang bermanfaat dan terkenal yang diajukan oleh Herbert A. Simon akan
digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan. Model ini terdiri
dari tiga tahap pokok:
Data mentah diperoleh, diolah, dan diuji untuk dijadikan petunjuk yang
Pemilihan : Memilih arah tindakan tertentu dri semua yang ada. Pilihan ditentukan
dan dilaksanakan.
Jadi proses keputusan dapat dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan sampai
perancangan dan kemudian pada pemilihan. Tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin
dikembalikan ke tahap sebelmnya untuk dimulai lagi.
Beberapa model pengambilan keputusan lebih banyak manfaatkan pada umpan balik hasil
keputusan. Sebagai contoh, Rubenstein dan Haberstroh mengusulka langkah-langkah berikut
ini:
Sistem pengambilan keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil,
dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa
keputusan dipisah dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungan. dalam keputusan
ini pengambilan keputusan dianggap:
1. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-
masing
2. Memiliki ( aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat
urutan kepentingan semua alternatif
3. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume
penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis
menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih
alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/ maksimal. Model kuantitatif
pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup.
Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu
lingkungan yang rumit dan sebagian telah diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan
dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan.
Bila tujuan dalam model tertutup telah didefinisikan dengan baik maka tujuan modal terbuka
serupa dengan suatu tingkat aspirasi dalam arti bahwa ia dapat berubah bila mengambil
keputusan menerima bukti keberhasilan atau kegagalan. Dibandingkan dengan ketiga
anggapan model tertutup model keputusan terbuka menganggap bahwa mengambil
keputusan:
b) Tahap analisis
sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dankomite pengarah
SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai
berikut:
Menetapkan rencana penelitian system
Mengorganisasikan tim proyek
Mendefinisikan kebutuhan informasi
Mendefinisikan kriteria kinerja system
Menyiapkan usulan rancangan system
Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system
c) Tahap Perancangan/Desain
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim
bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen
sistem terkait.perancangan terhadap komponen-komponen organisasi
yang terkait seperti, akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu
terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi. Selamatahap
analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan
komitepengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting
d) .Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus
diperketat agar penggunaan sumber daya dapat efektif danefisien.
Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan
proyeksistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap
konstruksibiasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru
dikembangkan.
e) Tahap Implementasi
implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk
pertarnakalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam
organisasi
f) Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap
implementasi dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan
diperhatikan olehmanajemen, yaitu tahap pasca implementasi. Kegiatan
yang dilakukan di tahappasca implementasi adalah bagaimana
pemeliharaan sistem akan dikelola
2. Cara dalam mengembangkan sistem informasi
1. Insourcing
Merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan memanfaatkan spesialis yang
ada dalam perusahaan tersebut. Contohnya adalah usaha pengembangan ICT
dalam perusahaan, dengan membentuk divisi khusus yang berkompeten di
bidangnya, seperti departemen EDP (Electronic Data Processing). Pada
umumnya, alasan utama dari penerapan in-sourcing adalah faktor biaya.
Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui pendekatan in-sourcing
1) Perusahaan dapat mengontrol sistem informasinya sendiri.
2) Biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih
3) Mengurangi biaya operasional perusahaan, seperti transport dan lain-lain.
4) Kedekatan departemen IT dan end user akan mempermudah komunikasi
dalam pengembangan sistem.
5) Pengembangan sistem dilakukan oleh orang IT, sehingga penerapan
software/hardware relatif lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6) Biaya yang lebih murah karena tidak ada kontrak.
7) Respon yang cepat ketika terjadi masalah dalam sistem karena yang
menangani masih dalam perusahaan yang sama .
8) Fleksibel, karena perusahaan dapat meminta perubahan sistem pada
karyawannya sendiri tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.
Kelemahan Penggunakan in-sourcing
1) oleh karyawan IT, dikarenakan tidak ada reward dan punishment yang
jelas.
2) End user tidak terlibat secara langsung, sehingga terdapat kemungkinan
hasil implementasi sistem tidak sesuai dengan kebutuhan end user
2. Prototyping
Merupakan suatu pendekatan yang membuat suatu model yang
memperlihatkan fitur-fitur suatu produk, layanan, atau sistem usulan.
Modelnya dikenal dengan sebutan prototipe.
Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui pendekatan
Prototyping :
1) End user dapat berpartisipasi aktif
2) Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan
3) Mempersingkat waktu pengembangan SI
4) Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
5) Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan
pelanggan
6) Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem
7) Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
8) Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang
diharapkannya.
Kelemahan penggunaan prototyping
1) Proses analisis dan perancangan terlalu singkat
2) Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah
3) Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan
4) Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
3. Selfsourcing
Merupakan suatu model pengembangan dan dukungan sistem teknologi
informasi yang dilakukan oleh para pekerja pada suatu area fungsional dalam
organisasi dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau
tanpa sama sekali. Model ini juga dikenal dengan end-user computing atau
end-user development.
Keuntungan
1) Pemakai mengendalikan pembuatan sistem
2) Menghemat waktu dan biaya pengembangan
3) Mengurangi ketertinggalan aplikasi yang dikehendaki
Kelemahan
1) Dapat membuat sistem informasi berkembang biak tanpa dapat
dikendalikan
2) Sistem tidak selalu memenuhi dengan standar jaminan mutu
4. Outsourcing
Outsourcing merupakan suatu alternatif untuk mnyelesaikan dan
memberdayakan fungsi yang sulit diatur atau di luar kendali. Dengan
melakukan outsourcing, fungsi-fungsi di luar bisnis inti akan ditangani
oleh perusahaan yang profesional di bidangnya
Definisi outsourcing menurut Indrajit dan Djokopranoto (2003) adalah
penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk
mendapatkan kinerja pekerjaan yang profesional dan berkelas dunia
Pelimpahan suatu proses bisnis kepada pihak di luar organisasi yang dianggap
mahir dibidang tersebut. Perusahaan mengambil pendekatan ini untuk lebih
fokus meningkatkan performa “core competency” perusahaan. Misalnya
perusahaan konsultan keuangan dengan 100 karyawan, yang menyerahkan
urusan terkait IT, termasuk penyewaan, pemeliharaan komputer, pembuatan
program dan sebagai, kepada suatu perusahaan outsource IT, sedangkan
pekerjaan penunjang diserahkan kepada pihak lain.
Keuntungan perusahaan yang menggunakan pendekatan outsource dalam
mengembangkan sistem informasinya adalah :
1) Perusahaan dapat lebih fokus pada bisnis intinya.
2) Dapat melakukan alih skill dan kepandaian yang berasal dari perusahaan
atau organisasi lain dalam mengembangkan produk yang diinginkan.
3) Dapat memprediksi biaya yang dikeluarkan di masa datang
4) Sistem yang dibangun perusahaan outsource biasanya merupakan
teknologi yang terbaru,sehingga dapat menjadi competitive advantage bagi
perusahaan pengguna.
5) Dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
6) Bahasa pemrograman dan database disesuaikan dengan software yang
sudah ada, sehingga menjadi seragam
7) Dapat diintegrasikan dengan software yang telah ada, karena staff IT
mengetahui source codenya. Dengan tambahan keuntungan yaitu ditangani
oleh tim yang lebih profesional di bidangnya, sehingga software yang
dikembangkan lebih bagus kualitasnya.
8) Secara keseluruhan pendekatan outsourcing termasuk pendekatan dengan
biaya yang rendah dibandingkan dengan insourcing, karena risiko
kegagalan dapat diminimalisir
Kelemahan perusahaan yang menggunakan pendekatan outsource antara lain :
1) Biayanya lebih mahal dibandingkan mengembangkan sendiri
2) Kurangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem informasi agar bisa
dikembangkan di masa yang akn datang
3) Menurunkan kontrol perusahaan terhadap SI yang dikembangkan.
4) Informasi-informasi yang berhubungan dengan perusahaan kadang
diperlukan oleh pihak pengembang aplikasi, dan kadang informasi penting
juga perlu diberikan, hal ini akan menjadi ancaman bagi perusahaan bila
bertemu dengan pihak pengembang yang nakal.
5) Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang
sistem informasi akan terbentuk
5. Pemakai paket perangkat lunak
Pada prakteknya, sebuah paket perangkat lunak seringkali belum
sesuai dengan semua kebutuhan perusahaan. Namun, adakalanya
kemampuan yang ditawarkan sebuah paket perangkat lunak jauh melebihi
dari kebutuhan. Oleh karena itu, diperlukan pula tindakan untuk
mengidentifikasi perbedaan antara kemampuan yang ditawarkanpaket
perangkat lunak dengan kebutuhan perusahaan. Pada keadaan seperti ini,
tentusaja modul-modul yang sekiranya belum diperlukan dapat tidak dibeli
.Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui pemakaian perangkat
lunak
1) Menurangi kerja untuk perancangan, pemprograman, installasi dan
pemeliharaan
2) Dapat menghemat waktu dan biaya jika yang dikembangkan adalah
aplikasi bisnisyang umum
3) Mengurangi kebutuhan sumber daya internal bidang sistem informasi
Kelemahan
1) Kemungkinan tidak cocok dengan kebutuhan organisasi yang bersifat
unik
2) Kemungkinan tidak dapat melakukan beberapa fungsi bisnis dengan
baik
3) Pencocokan dengan kebutuhan menaikan biaya pengembangan