Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEM

DALAM ORGANISASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM


KEGIATAN MANAJEMEN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manjemen
Dosen Pengampu: M. Lutfi Hakim, S.Hum., M.M

Kelompok
Naeli Nurussofi (2150240)
Pebi Rahayu Dapitri (2150244)
Riadi Baskara (2150246)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) TRIDHARMA


PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2021/2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Sistem informasi manajemen.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Bandung, Desember 2021

Penulis
KATA PENGANTAR......................................................................................... I
DAFTAR ISI........................................................................................................ II

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3

BAB III PENUTUP.............................................................................................44

3.1 Kesimpulan................................................................................................44
3.2 Saran..........................................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................45
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya


perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua
jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para
manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh
informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya dalam proses
pengambilan keputusan. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya
internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih
akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan
jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis.
Para manajer di berbagai organisasi juga dapat dengan lebih mudah untuk menganalisis
kinerjanya secara konstan dan konsisten dengan pemanfaatan teknologi informasi yang
tersedia. Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena
tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam
sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar
sistem komputer. Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah
orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari
para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena : 1. Kurang
organisasi yang wajar 2. Kurangnya perencanaan yang memadai 3. Kurang personil yang
handal 4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer
dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi
seluruh personil yang terlibat. SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan
biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan
pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. Secara
teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang
baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama
perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama. Tujuan
sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer
dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan
informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model
matematika
BAB II

PEMBAHASAN

Proses Pengambilan Keputusan

Model yang bermanfaat dan terkenal yang diajukan oleh Herbert A. Simon akan
digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan. Model ini terdiri
dari tiga tahap pokok:

Penyelidikan : Mempelajari lingkungan atau kondisi ysng mememerlukan keputusan.

Data mentah diperoleh, diolah, dan diuji untuk dijadikan petunjuk yang

Dapat mengidentifikasi persoalan.

Perancangan : Mendaftar, mengembangkan, menganalisis arah tindakan yang


mungkin.

Hal ini meliputi proses-proses untuk memahami persoalan, menghasil-

Kan pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan tersebut.

Pemilihan : Memilih arah tindakan tertentu dri semua yang ada. Pilihan ditentukan

dan dilaksanakan.

Jadi proses keputusan dapat dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan sampai
perancangan dan kemudian pada pemilihan. Tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin
dikembalikan ke tahap sebelmnya untuk dimulai lagi.

Beberapa model pengambilan keputusan lebih banyak manfaatkan pada umpan balik hasil
keputusan. Sebagai contoh, Rubenstein dan Haberstroh mengusulka langkah-langkah berikut
ini:

1. Pengenalan persoalan atau kebutuhan untuk pengambilan keputusan


2. Analisis dan laporan alternatif - alternatif
3. Pemilihan di antara alternatif yang ada
4. Komunikasi dan pelaksanaan keputusan
5. Langkah lanjutan dan umpan balik hasil keputusan
Kedua model tersebut tidak saling bertentangan. Model Simon pada dasarnya mengatakan
bahwa pelaksanaan adalah keputusan dan bahwa keputusan lain diperlukan untuk langkah
selanjutnya .y

Kerangka kerja dan konsep untuk pengambilan keputusan

Sistem pengambilan keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil,
dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa
keputusan dipisah dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungan. dalam keputusan
ini pengambilan keputusan dianggap:

1. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-
masing
2. Memiliki ( aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat
urutan kepentingan semua alternatif
3. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume
penjualan, atau kegunaan.

Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis
menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih
alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/ maksimal. Model kuantitatif
pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup.

Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu
lingkungan yang rumit dan sebagian telah diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan
dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan.

Bila tujuan dalam model tertutup telah didefinisikan dengan baik maka tujuan modal terbuka
serupa dengan suatu tingkat aspirasi dalam arti bahwa ia dapat berubah bila mengambil
keputusan menerima bukti keberhasilan atau kegagalan. Dibandingkan dengan ketiga
anggapan model tertutup model keputusan terbuka menganggap bahwa mengambil
keputusan:

1. Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil


2. Melakukan pencarian secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang
memuaskan.
3. Mengambil suatu keputusan yang memuatkan tingkat aspirasinya.
Model terbuka adalah dinamis atas suatu urutan pilihan karena tingkat aspirasi berubah
sehubungan dengan
A. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pada Organisasi
Konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer.
Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu
punch,pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian
dikenalsebagai sistem informasi akuntansi..Perkembangan konsep ini masih belum
mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya
beberapa hambatan, misalnya:
a) kekurang pahaman para pemakai tentang komputer
b) Kekurang pahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
c) peran manajemen
d) .relatif mahalnya harga perangkat komputer

Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu uotomatisasi


Kantor (office automation–OA),yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan
komunikasi dan produktivitas paramanajer.Belakangan timbul konsep baru yang
dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa
komputer bisadiprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai otak manusia.
Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatianadalah Expert Systems (ES),
yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area
tertentu. Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA,DSS, EIS,maupunAI merupakan
aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan
menyediakan informasi untuk pemecahanmasalah dan pengambilan keputusan
(Sutono, 2007)

B. Tahap-tahap Pengembangan Sistem


C. 1. Tahap Perencanaan
D. Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang
E. melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam
F. tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang
G. sama besarnya dengan merencanakan
H. proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan
I. teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.
J. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem
K. informasi direncanakan secara matang, mencakup
L . o Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas.
Unit organisasi,
M. kegiatan ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan
N. ini? unit mana yang tidak dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal
O. besarnya sumber daya yang diperlukan.
P . o Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan
potensial. Perencanaan
Q. akan menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan,
R. sehingga hal-hal demikian dapat dicegah sejak awal.
S . o Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas
terpisah dan harus
T. berjalan secara bersamaan/paralel yang diperlukan untuk pengembangan
U. sistem. Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas
V. informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.
W . o Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran
kinerja harus dipertegas
X. sejak awal.
Y. 2. Tahap Analisis
Z. Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen
AA. dan aspek teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik
organisasi
BB. yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk
mengetahui
CC. posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan
relevan di
DD. organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek
bisnis
EE.terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap
proses
FF. desain, konstruksi, dan implementasi.
GG. Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan
manajer, dan
HH. komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting
mencakup kegiatan
II. sebagai berikut:
JJ. Menetapkan rencana penelitian system
K K . o Mengorganisasikan tim proyek
L L . o Mendefinisikan kebutuhan informasi
M M . o Mendefinisikan kriteria kinerja system
N N . o Menyiapkan usulan rancangan system
O O . o Menyetujui atau menolak rancangan proyek
pengembangan system
PP. Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalahmasalah penting
QQ. yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan
bagi
RR. organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah
dengan
SS. kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang
TT. direkomendasikan.
UU. 3. Tahap Perancangan/Desain
VV. Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim
bisnis atau
WW. manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem
terkait. Tim
XX. teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi
informasi
YY. yang akan dibangun, seperti system basis data, jaringan komputer, teknik
koversi
ZZ.data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.
AAA. Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen,
dan
BBB. tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap
komponen-
CCC. komponen organisasi yang terkait, seperti: yang akan berpengaruh atau
memiliki
DDD. dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama
EEE. tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan
komite
FFF. pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup
kegiatan sebagai
GGG. berikut:
HHH. Menetapkan rencana penelitian system
I I I . o Mengorganisasikan tim proyek
J J J . o Mendefinisikan kebutuhan informasi
K K K . o Mendefinisikan kriteria kinerja system
L L L . o Menyiapkan usulan rancangan system
M M M . o Menyetujui atau menolak rancangan
proyek pengembangan system
NNN. Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah
penting
OOO. yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan
bagi
PPP. organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah
dengan
QQQ. kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi
yang
RRR. direkomendasikan.
SSS. 4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
TTT. Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan
sistem
UUU. yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan
tulang
VVV. punggung pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat
konseptual
WWW. harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam
skala yang
XXX. lebih detail.
YYY. Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang
biasanya paling
ZZZ. banyak melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan
SDM,
AAAA. biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek pada
tahap
BBBB. konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber daya dapat
efektif dan
CCCC. efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan
proyek
DDDD. sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap
konstruksi
EEEE. biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru dikembangkan.
FFFF. 5. Tahap Implementasi
GGGG. Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena
untuk pertarna
HHHH. kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada
berbagai
IIII. pendekatan untuk implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan
utama
JJJJ. dalam implementasi sistem biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
K K K K . o Merencanakan waktu yang tepat
untuk implementasi
L L L L . o Mengumumkan rencana implementasi
M M M M . o Mendapatkan sumberdaya
perangkat keras dan lunak
N N N N . o Menyiapkan database
O O O O . o Menyiapkan fasilitas fisik
P P P P . o Memberikan pelatihan dan workshop
Q Q Q Q . o Menyiapkan saat yang tepat
untuk cutover (peralihan sistem)
R R R R . o Penggunaan sistem baru
SSSS. Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang
terlibat
TTTT. sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko
kegagalan,
UUUU. pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki
terhadap
VVVV. sistem baru yang akan diterapkan. Dengan cara ini, seluruh jajaran
pengguna
WWWW. akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya dengan
baik di
XXXX. masa-masa mendatang.
YYYY. 6. Tahap Pasca Implementasi
ZZZZ. Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap
implementasi
AAAAA. dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan
oleh
BBBBB. manajemen, yaitu tahap pasca implementasi. Kegiatan yang dilakukan
di tahap
CCCCC. pasca implementasi adalah bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola.
Seperti
DDDDD. halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami
perkembangan di
EEEEE. kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, berpedoman ke
sistem lain,
FFFFF. perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada
sistem yang
GGGGG. rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang biasanya timbul
dalam
HHHHH. pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi yang memadai
dan
IIIII. pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna
untuk
JJJJJ. menjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan
sistem. Dari
KKKKK. perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu aktivitas
di
LLLLL. mana harus ada personil atau divisi yang dapat melakukan
perubahan atau
MMMMM. modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan
kebutuhan bisnis
NNNNN. yang dinamis
1. Tahap-tahap Pengembangan Sistem informasi :
a) Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama
yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut
dilontarkan.Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahuiposisi
atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan
diorganisasi dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-
aspek bisnisterkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak
tertentu terhadap prosesdesain, konstruksi, dan implementasi.

b) Tahap analisis
sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dankomite pengarah
SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai
berikut:
 Menetapkan rencana penelitian system
 Mengorganisasikan tim proyek
 Mendefinisikan kebutuhan informasi
 Mendefinisikan kriteria kinerja system
 Menyiapkan usulan rancangan system
 Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system
c) Tahap Perancangan/Desain
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim
bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen
sistem terkait.perancangan terhadap komponen-komponen organisasi
yang terkait seperti, akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu
terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi. Selamatahap
analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan
komitepengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting
d) .Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus
diperketat agar penggunaan sumber daya dapat efektif danefisien.
Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan
proyeksistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap
konstruksibiasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru
dikembangkan.
e) Tahap Implementasi
implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk
pertarnakalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam
organisasi
f) Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap
implementasi dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan
diperhatikan olehmanajemen, yaitu tahap pasca implementasi. Kegiatan
yang dilakukan di tahappasca implementasi adalah bagaimana
pemeliharaan sistem akan dikelola
2. Cara dalam mengembangkan sistem informasi
1. Insourcing
Merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan memanfaatkan spesialis yang
ada dalam perusahaan tersebut. Contohnya adalah usaha pengembangan ICT
dalam perusahaan, dengan membentuk divisi khusus yang berkompeten di
bidangnya, seperti departemen EDP (Electronic Data Processing). Pada
umumnya, alasan utama dari penerapan in-sourcing adalah faktor biaya.
 Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui pendekatan in-sourcing
1) Perusahaan dapat mengontrol sistem informasinya sendiri.
2) Biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih
3) Mengurangi biaya operasional perusahaan, seperti transport dan lain-lain.
4) Kedekatan departemen IT dan end user akan mempermudah komunikasi
dalam pengembangan sistem.
5) Pengembangan sistem dilakukan oleh orang IT, sehingga penerapan
software/hardware relatif lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6) Biaya yang lebih murah karena tidak ada kontrak.
7) Respon yang cepat ketika terjadi masalah dalam sistem karena yang
menangani masih dalam perusahaan yang sama .
8) Fleksibel, karena perusahaan dapat meminta perubahan sistem pada
karyawannya sendiri tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.
 Kelemahan Penggunakan in-sourcing
1) oleh karyawan IT, dikarenakan tidak ada reward dan punishment yang
jelas.
2) End user tidak terlibat secara langsung, sehingga terdapat kemungkinan
hasil implementasi sistem tidak sesuai dengan kebutuhan end user
2. Prototyping
Merupakan suatu pendekatan yang membuat suatu model yang
memperlihatkan fitur-fitur suatu produk, layanan, atau sistem usulan.
Modelnya dikenal dengan sebutan prototipe.
 Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui pendekatan
Prototyping :
1) End user dapat berpartisipasi aktif
2) Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan
3) Mempersingkat waktu pengembangan SI
4) Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
5) Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan
pelanggan
6) Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem
7) Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
8) Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang
diharapkannya.
 Kelemahan penggunaan prototyping
1) Proses analisis dan perancangan terlalu singkat
2) Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah
3) Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan
4) Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
3. Selfsourcing
Merupakan suatu model pengembangan dan dukungan sistem teknologi
informasi yang dilakukan oleh para pekerja pada suatu area fungsional dalam
organisasi dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau
tanpa sama sekali. Model ini juga dikenal dengan end-user computing atau
end-user development.
 Keuntungan
1) Pemakai mengendalikan pembuatan sistem
2) Menghemat waktu dan biaya pengembangan
3) Mengurangi ketertinggalan aplikasi yang dikehendaki
 Kelemahan
1) Dapat membuat sistem informasi berkembang biak tanpa dapat
dikendalikan
2) Sistem tidak selalu memenuhi dengan standar jaminan mutu
4. Outsourcing
Outsourcing merupakan suatu alternatif untuk mnyelesaikan dan
memberdayakan fungsi yang sulit diatur atau di luar kendali. Dengan
melakukan outsourcing, fungsi-fungsi di luar bisnis inti akan ditangani
oleh perusahaan yang profesional di bidangnya
Definisi outsourcing menurut Indrajit dan Djokopranoto (2003) adalah
penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk
mendapatkan kinerja pekerjaan yang profesional dan berkelas dunia
Pelimpahan suatu proses bisnis kepada pihak di luar organisasi yang dianggap
mahir dibidang tersebut. Perusahaan mengambil pendekatan ini untuk lebih
fokus meningkatkan performa “core competency” perusahaan. Misalnya
perusahaan konsultan keuangan dengan 100 karyawan, yang menyerahkan
urusan terkait IT, termasuk penyewaan, pemeliharaan komputer, pembuatan
program dan sebagai, kepada suatu perusahaan outsource IT, sedangkan
pekerjaan penunjang diserahkan kepada pihak lain.
 Keuntungan perusahaan yang menggunakan pendekatan outsource dalam
mengembangkan sistem informasinya adalah :
1) Perusahaan dapat lebih fokus pada bisnis intinya.
2) Dapat melakukan alih skill dan kepandaian yang berasal dari perusahaan
atau organisasi lain dalam mengembangkan produk yang diinginkan.
3) Dapat memprediksi biaya yang dikeluarkan di masa datang
4) Sistem yang dibangun perusahaan outsource biasanya merupakan
teknologi yang terbaru,sehingga dapat menjadi competitive advantage bagi
perusahaan pengguna.
5) Dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
6) Bahasa pemrograman dan database disesuaikan dengan software yang
sudah ada, sehingga menjadi seragam
7) Dapat diintegrasikan dengan software yang telah ada, karena staff IT
mengetahui source codenya. Dengan tambahan keuntungan yaitu ditangani
oleh tim yang lebih profesional di bidangnya, sehingga software yang
dikembangkan lebih bagus kualitasnya.
8) Secara keseluruhan pendekatan outsourcing termasuk pendekatan dengan
biaya yang rendah dibandingkan dengan insourcing, karena risiko
kegagalan dapat diminimalisir
 Kelemahan perusahaan yang menggunakan pendekatan outsource antara lain :
1) Biayanya lebih mahal dibandingkan mengembangkan sendiri
2) Kurangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem informasi agar bisa
dikembangkan di masa yang akn datang
3) Menurunkan kontrol perusahaan terhadap SI yang dikembangkan.
4) Informasi-informasi yang berhubungan dengan perusahaan kadang
diperlukan oleh pihak pengembang aplikasi, dan kadang informasi penting
juga perlu diberikan, hal ini akan menjadi ancaman bagi perusahaan bila
bertemu dengan pihak pengembang yang nakal.
5) Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang
sistem informasi akan terbentuk
5. Pemakai paket perangkat lunak
Pada prakteknya, sebuah paket perangkat lunak seringkali belum
sesuai dengan semua kebutuhan perusahaan. Namun, adakalanya
kemampuan yang ditawarkan sebuah paket perangkat lunak jauh melebihi
dari kebutuhan. Oleh karena itu, diperlukan pula tindakan untuk
mengidentifikasi perbedaan antara kemampuan yang ditawarkanpaket
perangkat lunak dengan kebutuhan perusahaan. Pada keadaan seperti ini,
tentusaja modul-modul yang sekiranya belum diperlukan dapat tidak dibeli
 .Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui pemakaian perangkat
lunak
1) Menurangi kerja untuk perancangan, pemprograman, installasi dan
pemeliharaan
2) Dapat menghemat waktu dan biaya jika yang dikembangkan adalah
aplikasi bisnisyang umum
3) Mengurangi kebutuhan sumber daya internal bidang sistem informasi
 Kelemahan
1) Kemungkinan tidak cocok dengan kebutuhan organisasi yang bersifat
unik
2) Kemungkinan tidak dapat melakukan beberapa fungsi bisnis dengan
baik
3) Pencocokan dengan kebutuhan menaikan biaya pengembangan

Anda mungkin juga menyukai