Anda di halaman 1dari 16

SIM & E.

GOVERNMENT

“DECISION SUPPORT SYSTEM DALAM SIM”

Dosen pengampu: Sitti Rahmatyah S.Sos,.M.Si

OLEH :

WULAN JUNITA ARSAM

220 101 007

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS LAKIDENDE

UNAAHA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Yang Mana makalah ini
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah „Sistem Informasi Manajemen‟, serta
dengan maksud dan tujuan agar dapat mengetahui Apa yang dimaksud dengan „Sistem
Pendukung Keputusan‟ atau yang biasanya Diketahui dengan singkatan DSS yang berasal
dari bahasa Inggris (Decision Support System).

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak Kekurangan-
kekurangan, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, serta Sumber yang kami miliki.
Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya Membangun sangat kami harapkan untuk
perbaikan penyusunan selanjutnya. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen
Pembimbing Mata Kuliah „Sistem Informasi Manajemen‟, dan berharap semoga makalah ini
Memiliki manfaat bagi tim penyusun, dan juga para pembaca lainnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................,.... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................,.....2
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

2.1 Pengambilan Keputusan .................................................................................... 3

2.2 Sistem Pendukung Keputusan .......................................................................... 3

2.3 Permodelan Sistem Pendukung Keputusan .................................................... 6

2.4 Implementasi Sistem Pendukung Keputusan ................................................. 8

BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 11

Daftar pustaka ...............................................................................................,......... 12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era saat ini, perkembangan teknologi sangat berpengaruh Terhadap perkembangan bisnis
yang ada. Suatu bisnis tidak lagi hanya Dijalankan dengan mengandalkan cara konvensional
(produksi-distribusipenjualan) semata, karena harus ada suatu strategi baru agar bisnis yang
Dijalankan mampu bersaing dengan bisnis yang sejenis lainnya. Untuk Mendukung suatu
bisnis yang dijalankan, banyak sekali teknologi yang Dikembangkan seperti Sistem
Informasi. Salah satu jenis sistem informasi Seperti Transactional Processing System (TPS),
sangat berperan besar Dalam menjalankan bisnis dari yang paling sederhana sampai yang
Kompleks, bahkan secara langsung dapat mendukung kelancaran jalannya Bisnis tersebut.
Penggunaan TPS secara nyata dapat digambarkan sebagai Berikut: jika ingin melakukan
pemesanan dan pembelian tiket pesawat Pada waktu dan kota tujuan tertentu, dapat berjalan
lancar karena dari Pihak perusahaan agen tiket pesawat menyediakan layanan untuk melihat
Status kursi yang masih kosong pada suatu waktu dan kota tujuan tertentu. Contoh lainnya
dapat dilihat jika anda pergi berbelanja ke supermarket Misalnya, setelah anda memilih
barang pasti akan melakukan transaksi Pembayaran ke bagian kasir sebelum anda pulang
dengan membawa Belanjaan dan struk belanjaan. Nah dengan begitu terlihat bahwa suatu
Bisnis penjualan menggunakan suatu sistem informasi untuk mencatat Semua transaksi
penjualan di bagian kasir.

Melalui ilustrasi di atas, dapat diketahui peran dari TPS yang Mempunyai fungsi untuk
menjalankan bisnis. Jika hanya mengandalkan TPS, maka tidak akan diketahui
perkembangan bisnis yang dijalankan, Apakah meningkat atau menurun secara drastis.
Kemudian yang menjadi Permasalahan yaitu bagaimana dapat mengamati setiap
perkembangan Bisnis yang dijalankan atau sistem seperti apakah yang dapat Meningkatkan
kualitas bisnis yang dijalankan ? Jawaban pertanyaan Tersebut adalah diperlukan “Sistem
Pendukung Keputusan (Decision Support System = DSS)”.
Kenapa harus menggunakan DSS? Karena DSS merupakan suatu Sistem yang menyediakan
fasilitas untuk melakukan suatu analisis Sehingga setiap proses pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh para Pelaku bisnis akan lebih berkualitas dengan melihat keadaan bisnis Yang
sedang berjalan dan data-data dari luar perusahaan serta data-data Privat dari pengambil
keputusan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Raymond McLeod dan George Schell, 2004)
yang menjelaskan bahwa “DSS menyediakan informasi pemecahan masalah maupun
kemampuan Komunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstruktur. Informasi Dihasilkan
dalam bentuk laporan periodik dan khusus, dan output dari Model matematika dan sistem
pakar. Dalam banyak kasus, berbagai Sistem informasi yang digunakan tidak memadai untuk
membuat Keputusan yang spesifik guna memecahkan permasalahan yang spesifik. Sistem
pendukung keputusan sengaja dibuat sebagai suatu cara untuk Memenuhi kebutuhan ini.

Proses pengambilan keputusan telah dianggap sebagai hal kritis di Perusahaan yang dicapai
melalui pengalaman. Tetapi, dengan semakin Bertumbuhnya tingkat kerumitan dari bisnis
tersebut telah membuat Proses pengambilan keputusan tersebut menjadi lebih sulit. Hal
ituDisebabkan semakin banyaknya alternatif keputusan yang ada, semakin Besar pengaruh
sebuah keputusan di dalam perusahaan dan semakin tidak Tentunya perubahan yang mungkin
terjadi di lingkungan perusahaan. Butuh suatu sistem pendukung keputusan dimana sistem
tersebut dapat Memberikan informasi mengenai keputusan yang terbaik berdasarkan
Informasi yang didapatkan.

Decision Support System (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK), secara umum
didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan
pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi-terstruktur.
Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu
pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur. DSS dirancang untuk menunjang seluruh
tahapan pembuatan keputusan, yang dimulai dari tahapan mengidentifikasi masalah, memilih
data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pembuatan
keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan alternatif.

1.1 Rumusan Masalah

1. Apa definisi pengambilan keputusan ?


2. Apa definisi sistem pendukung keputusan ?

3. Apa saja sistem pendukung pengambilan keputusan ?

1.2 Tujuan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat dari
penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan baik bagi penulis maupun
bagi pembaca tentang sistem pendukung keputusan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif Tindakan untuk mencapai


tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan Keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis
terhadap Permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta Ditambah
dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam Pengambilan keputusan. Menurut
Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses
pengambilan Keputusan sebagai berikut :

1. Tahap Pemahaman

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari Lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data Masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
Mengidentifikasikan masalah.

2. Tahap Perancangan

Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian Alternatif tindakan / solusi yang
dapat diambil. Proses tersebut Merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan,
Sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk Mengetahui keakuratan model
dalam meneliti masalah yang ada.

3. Tahap Pemilihan

Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantara berbagai Alternatif solusi yang dimunculkan
pada tahap perencanaan agar Ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria
berdasarkan Tujuan yang akan dicapai.
4. Tahap Impelementasi

Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang Telah dibuat pada tahap
perancangan serta pelaksanaan alternatif Tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.

2.2. Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System

Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif Yang mendukung


keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui Alternatif–alternatif yang diperoleh
dari hasil pengolahan data, informasi Dan rancangan model. Dari pengertian sistem
pendukung keputusan maka dapat ditentukan Karakteristik antara lain :

1. Mendukung proses pengambilan keputusan.


2. Adanya interface manusia / mesin, dimana manusia (user) tetap Memegang
control proses pengambilan keputusan.
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah Terstruktur, semi
terstruktur dan tidak terstruktur.
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai Dengan kebutuhan.

5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa Sehingga dapat


berfungsi sebagai kesatuan item.
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani Kebutuhan
informasi seluruh tingkatan manajemen.

Decision Support System adalah seperangkat sistem yang mampu Memecahkan masalah
secara efisien dan efektif, yang bertujuan untuk Membantu pengambil keputusan memilih
berbagai alternatif keputusan Yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang
Diperoleh/tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan Keputusan.

Terdapat 5 pihak yang berperan dalam pengembangan SPK, kelima Peran tersebut adalah:

a) Manajer atau Pemakai, yaitu pihak yang terlibat langsung dengan Proses
pengambilan keputusan, pihak yang harus mengambil Tindakan dan bertanggung
jawab terhadap hasil tindakannya.
b) Penghubung, yaitu pihak yang membantu pemakai, mungkin Seorang asisten yang
bertugas menjalankan terminal, atau lebih Dari sekedar itu.
c) Pembangun SPK atau Fasilitator, yaitu pihak yang Mengembangkan SPK khusus
dari pembangkit SPK
d) Pendukung Teknik, yaitu pihak yang mengembangkan tambahan Kemampuan
atau komponen sistem informasi yang dibutuhkan Dalam pengembangan
pembangkit SPK. Database-database baru, Model-model analisis baru, dan
tambahan format tampilan data Merupakan hasil kerja pendukung teknik.
e) Pengembang Peralatan, yaitu pihak yang mengembangkan Teknologi baru (baik
hardware maupun software), dan Meningkatkan efisiensi hubungan antara
subsistem dalam SPK.

Ciri-ciri Decision Support System yang baik yaitu :

a. Sederhana
b. Dapat diandalkan
c. Mudah dikendalikan
d. Menyesuaikan
e. Lengkap pada masalah penting
f. Mudah berkomunikasi dengannya

Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi Pendukung keputusan


akan melakukan :

a) Mengakses semua aset informasi terkini, termasuk data legasi dan Relasional,
kumpulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah Besar data.
b) Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode Lainnya.
c) Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada Asumsi penjualan
produk baru.
d) Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang Berbeda, dengan
pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci Ulang.

Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga jenis keputusan, yaitu :

1. Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan Secara berulang-ulang dan
bersifat rutin. Informasi yang Dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif, real
time, Internal, dan detail. Prosedur yang dilakukan untuk pengambilan Keputusan
sangat jelas. Keputusan ini terutama dilakukan pada Manajemen tingkat bawah.
Contoh: Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan Piutang; menentukan
kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan Menawarkan kredit pada pelanggan.

2. Keputusan Semiterstruktur

Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang Mempunyai sifat yakni sebagian


keputusan dapat ditangani oleh Komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh
pengambil Keputusan. Informasi yang dibutuhkan spesifik, interaktif, Internal, real
time, dan terjadwal. Contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan
Pengendalian persediaan, merancang rencana pemasaran, dan Mengembangkan
anggaran departemen.

3. Keputusan Tidak Terstruktur

Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang Penanganannya rumit karena tidak
terjadi berulang-ulang atau Tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman
dan Berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini umumnya terjadi pada
manajemen tingkat atas. Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal, dan
eksternal.
Contoh: Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk
bergabung dengan perusahaan lain, perekrutan eksekutif.
Beberapa keuntungan penggunaan SPK antara lain adalah sebagai berikut
(Surbakti, 2002):
a) Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan
yang kompleks.
b) Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan
dalam kondisi yang berubah-ubah.
c) Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada
konfigurasi berbeda secara cepat dan tepat.
d) Pandangan dan pembelajaran baru.
e) Sebagai fasilitator dalam komunikasi.
f) Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.
g) Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM).
h) Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat.
i) Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat
bekerja lebih singkat dan dengan sedikit usaha.
j) Meningkatkan produktivitas analisis.

2.3. Permodelan Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System

a. Model Iconic (skala)


Adalah sebuah replika (tiruan nyata) secara fisik dari sistem dan biasanya
berdasarkan pada skala yang lebih kecil dari aslinya. Model ini mungkin muncul
secara skala dalam tiga dimensi. Ini sering dapat dikatakan sebagai maket. Suatu foto
merupakan model iconic yang
berdimensi dua, juga graphical user interface dan object-oriented programming
menggunakan model jenis ini.

b. Model Analog
Model ini tidak mirip sistem aslinya, tetapi berkarakteristik seperti Aslinya. Model ini
lebih abstrak daripada model sebelumnya dan Dianggap sebagai penyajian secara
simbolik dari suatu realitas. Model Analog biasanya memakai diagram/chart dua
dimensi. Contoh : chart organisasi yang memuat struktur organisasi.

c. Model Matematika (Kuantitatif)


Makin besar problema yang dihadapi, maka makin kompleks solusi Yang dapat
ditemukan. Namun, kadang-kadang kompleksitas dari Relasi dalam sistem organisasi
tidak dapat dipresentasikan dengan iconAtau analog. Model yang dapat digunakan
maka adalah model Matematika. Analisis DSS terbanyak dieksekusi secara bantuan
matematika atau model kuantitatif seperti ini. Menggunakan notasi-notasi dan
persamaan-persamaan matematika Untuk merepresentasikan sistem. Pada model
matematika, atributatribut dinyatakan dengan variabel-variabel, dan aktivitas-aktivitas
Dinyatakan dengan fungsi matematika yang menjelaskan hubungan Antar variabel-
variabel tersebut.
d. Model Statis
Digunakan bila jangka waktu variabel dianggap konstan dan interelasi Unsur-unsur
model dinyatakan sebagai persamaan yang tidak berubah Dengan waktu. Sebagian
besar situasi pengambilan keputusan statis Diperkirakan berulang dengan kondisi
yang identik. Contoh: satu keputusan mengenai membuat sendiri atau membeli satu
Produk.

e. Model Dinamis
Menempatkan waktu sebagai variabel bebas, sehingga model jenis ini
Menggambarkan dinamika suatu sistem sebagai fungsi dari Waktu. Untuk
memperoleh hasil, perhitungan dilakukan secara Berulang-ulang (iterasi) sampai
tercapai nilai kesalahan (error) yang Minimal. Contoh: proyeksi rugi-laba 5 tahun
dimana data input seperti biaya, Harga, dan kuantitas berubah dari tahun ke tahun.

2.4. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System

DSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer, Termasuk sistem
berbasis pengetahuan, sehingga DSS sangat popular di Kalangan manajemen
perusahaan. Sistem informasi sangat penting untuk Mendukung proses pengambilan
keputusan, dimana sistem informasi Mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah
aplikasi Decision Support System (DSS). Berikut ini adalah beberapa contoh dari
penerapan Decision Support System di dalam perusahaan :

a) PENGGUNAAN DSS PADA TELKOM E-SERVICE DI DALAM PT.TELKOM

Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka Menengah dan panjang
tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan Demand selalu bergeser dalam periode
yang cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan
yang taktis Untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena
Perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan Sangat cepat. Di
dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi Yang dapat dipergunakan untuk
mempermudah PT. Telkom dalam Pengambilan keputusan yang cepat dan akurat
yang diambil Berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang
Menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan Keputusan karena
hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai Kesimpulan, aplikasi ini akan dapat
membantu evaluasi pemilihan Pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang
akan Dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga Agar
hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan Adanya Telkom e-service
PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran Yang diberikan oleh customer untuk
mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management
PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui
saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS
akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhankeluhan pelanggan dan
pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.

Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari
segi PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi
customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan
keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari segi PT.
Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan
PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh
konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat
mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom.

b) Penerapan DSS di perusahaan “PT. ReAsuransi Internasional Indonesia


(ReINDO)”

Saat ini bisnis Asuransi mengalami perkembangan yang begitu cepat seiring dengan
dinamika pertumbuhan ekonomi. Begitu juga dengan perkembangan bisnis
ReAsuransi di PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) dari tahun ke tahun
telah mengalami pertumbuhan Premi yang begitu signifikan. Dengan dinamika
pekembangan bisnis yang semakin besar tentu sangat berpengaruh pada proses bisnis
melalui penanganan administrasi berbasis komputer.

Sistem aplikasi berbasis komputer untuk menangani administrasi bisnis Asuransi


Jiwa yang digunakan di PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) telah
dikembangkan dan dimplementasikan mulai tahun 1997. Sampai dengan saat ini
(lebih dari 10 tahun implementasi) system tersebut telah mengalami banyak
perubahan baik dalam model proses bisnis, model database dan jumlah data.
Perubahan-perubahan ini telah mengakibatkan masalah pada implementasi system
seperti link data, integrasi modul system, penyediaan infrastruktur dan kecepatan
proses data.

Namun setelah dilakukan migrasi dari database Informix ke Database Oracle, dan
juga dilakukan rewrite program dari Informix SQL/4GL Ke Oracle Form/Report
Developer menjadikan tampilan aplikasi lebih Menarik karena dengan tampilan web
base sehingga lebih flexible. Dengan menggunakan fitur web util pada oracle, dapat
dibuatkan Program aplikasi EIS, sehingga membantu manajemen untuk Mengambil
keputusan.

Pembuatan program mengenai penyampaian informasi pada tingkat Top level


eksekutif di PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO), dibuat dengan
program fitur webutil yang terintegrasi Dengan form pada oracle 10g. Executive
Information System EIS Merupakan salah satu sistem penting dalam mendukung
perkembangan Suatu perusahaan.

EIS ini merupakan integrasi antara Management Information System Dengan


Decission Support System yang membantu pihak eksekutif Mendapatkan informasi
dan mampu untuk mengidentifikasikan dasar Suatu masalah dalam perusahaan.
Sebagai implementasinya, aplikasi Ini dibangun berbasiskan komputer dalam bentuk
interface berupa Form yang menggunakan database Oracle 10g.

Hasil yang diperoleh dari sistem ini adalah informasi yang diberikan Kepada pihak
ekesekutif merupakan informasi yang berhubungan Dengan informasi keuangan
perusahaan. Analisa yang dibuat Mencakup perhitungan klaim, Net Balance,
Premium, Inward, Outward, baik system konvensional maupun sistem Syariah.

Dengan EIS ini, manajemen mempunyai kemampuan untuk Menganalisa produski


sehingga dapat memberikan keputusan terutama dalam memberikan kebijakan
terutama yang menyakut kondisi Cashflow keuangan perusahaan.
BAB III

KESIMPULAN

Sistem pendukung keputusan dirancang memiliki sifat yang Dinamis dan fleksibel dalam
perusahaan. Sistem pendukung keputusan Membantu memberikan alternatif-alternatif pada
proses pengambilan Keputusan, tetapi tidak menggantikan pemakai sebagai pengambil
Keputusan. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis Komputer yang
membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan Model untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang bersifat tidak Terstruktur dan semi terstruktur
DAFTAR PUSTAKA

Haja, Ryu. 2014. “makalah Sistem pendukung keputusan (decision support

Systems, DSS)”,

https://www.academia.edu/27599412/makalah_Sistem_pendukung_keputusan_de

cision_support_systems_DSS_docx, diakses pada 04 November 2020 pukul 17.47

WIB

Santoso, Purnomo Budi. 2013. “DECISION SUPPORT SYSTEMS (DSS)”,

https://budiakademikablog.wordpress.com/tag/decision-support-system/, diakses

pada 04 November 2020 pukul 19.25 WIB


Utomo, Adi. 2017. “Tahapan Dalam Pengambilan Keputusan”,

https://dconsultingbusinessconsultant.com/tahapan-dalam-pengambilankeputusan/, diakses
pada 04 November 2020 pukul 21.30 WIB

Rahayu, Anita Puji. 2018. “PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DSS) DI


LINGKUNGAN KERJA”,

http://gmanagement2016.blogspot.com/2018/05/penerapan-sistem-
pendukungkeputusan.html#:~:text=Menurut%20Scott%2CDSS%20merupakan%20suatu,2.,

diakses pada 06 November 2020 pukul 01.05 WIB

Rudi, Anhar. 2011. “Manfaat DSS bagi Perusahaan PT.TELKOM”,


http://anharsib39.blogspot.com/2011/10/manfaat-dss-bagi-perusahaan-pttelkom.html, diakses

Pada 06 November 2020 pukul 03.20 WIB

Fahlevi, M., Saparudin, M., Maemunah, S., Irma, D., & Ekhsan, M. (2019). Cybercrime
Business Digital in Indonesia. In E3S Web of Conferences (Vol. 125, p. 21001). EDP
Sciences.

Parashakti, R. D., & Ekhsan, M. (2020). The Effect of Discipline and Motivation On
Employee Performance in PT Samsung Elektronik Indonesia. Journal of Research in
Business, Economics, and Education, 2(3), 653-660.

Anda mungkin juga menyukai