Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM BISNIS

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu : Alifatur Rohmah, MM

Disusun oleh :

Dya Ayu Sekar (63040210030)

Syifa’ul Qulub (63040210032)

Imroatul Hikmah (63040210033)

PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang memberikan berbagai


karunia kepada makhluk-Nya serta memberikan pertolongan dan petunjuk yang tiada
hentinya. Puji syukur atas pertolongan Allah Ta’ala penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan dalam Bisnis yang disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang diampu oleh Ibu
Alifatur Rohmah, MM. Shalawat kita sampaikan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi
wa salam yang telah menyampaikan risalahnya kepada kita. Semoga Allah memberikan
rahmat kepada beliau shallallahu alaihi wa salam dan kepada keluarga serta
sahabatnya.
Makalah ini disusun dengan harapan dapat menjadi penambah wawasan tentang
Sistem Pendukung Keputusan dalam Bisnis. Tiada gading yang tak retak, mohon maaf
jika terdapat banyak kekurangan dalam penulisan ini karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Salatiga, 25 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................6
A. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan........................................................................6
B. Tahap Pengambilan Keputusan........................................................................................7
C. Konsep dan Elemen Proses Pemecahan Masalah.............................................................8
D. Sistem pendukung pengambilan keputusan...................................................................11
E. Model DDS (Decision Support Systems).........................................................................12
BAB III....................................................................................................................................15
PENUTUP...............................................................................................................................15
A. Kesimpulan.....................................................................................................................15
B. Saran..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Pendukung Keputusan merupakan bagian dari sistem informasi


berbasis komputer yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan
dalam suatu instansi atau perusahaan. Sistem pendukung keputusan di bangun
untuk memudahkan seseorang untuk mengambil suatu keputusan. Sistem dapat
mengambil suatu keputusan sesuai dengan pertimbangan dari kriteriakriteria
yang telah kita masukkan sebelumnya.
Sistem pendukung keputusan (Decision Support System atau DSS)
merupakan sistem informasi intraktif yang menyediakan informasi, pemodelan,
dan pemanipulasian data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan
keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur,
dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya
dibuat. DSS biasanya dibangun untuk medukung solusi atas suatu masalah atau
untuk mengevaluasi suatu peluang. DSS seperti itu disebut aplikasi DSS.
Aplikasi DSS menggunakan CBIS (Computer based information system) yang
fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi,yang dikembangkan untuk mendukung
solusi atas masalah manajemen spesifikasi yang tidak terstruktur.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Sistem Pendukung Keputusan


2. Apa saja tahap pengambilan keputusan ?
3. Bagaimana membangun konsep dan elemen proses pemecahan masalah?
4. Bagaimana sistem pendukung pengambilan keputusan?
5. Apa saja model DSS (Decision Support Systems) ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
2. Untuk mengetahui apa saja tahap pengambilan keputusan
3. Untuk mengetahui bagaimana membangun konsep dan elemen proses
pemecahan masalah
4. Untuk mengetahui bagaimana sistem pendukung pengambilan keputusan
5. Untuk mengetahui apa saja model DSS (Decision Support Systems)
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Raymond McLeod, Jr. (1998), sistem pendukung keputusan


merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian
masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.
Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang
berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan,
berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada
saatsaat yang tidak biasa. Jadi sistem pendukung keputusan adalah sistem yang
dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam menyelesaikan suatu
masalah agar masalah yang ada dapat diselesaikan dengan baik.1
Sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan suatu sistem yang
mendukung manajer dalam pengambilan keputusan untuk permasalahan semi
terstruktur dengan tujuan umumnya sebagai alat bantu bagi para manajer untuk
memperluas kapabilitas mereka dalam pengambilan keputusan dan bukan untuk
menggantikan manajer. Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah sebuah
pemilihan dari beberapa alternatif pilihan dengan harapan akan menghasilkan
sebuah keputusan yang terbaik. Sistem pendukung keputusan menggunakan
data, memberikan antarmuka pengguna(user interface) yang mudah, dan dapat
menggabungkan pemikiran pengambil keputusan.
Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut :2
1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi
terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya di
maksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada
perbaikan efisiensinya.
1
McLeod, R. (1998). Management information systems. Pearson Educación.
2
Turban. (2005). Decision Support Systems and Intelligent Systems Sistem Pendukung
Keputusan dan Sistem Cerdas. Jilid 1, Andi Offset, Yogyakarta.
4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan
untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
5. Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok pengambil
keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung
terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para
anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat
biaya perjalanan).
6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang
dibuat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang di akses, makin banyak
juga alernatif yang bisa dievaluasi.
7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan.
Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi
sulit. Persaingan di dasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada
kualitas, kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan pelanggan.

B. Tahap Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan


untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan
dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses
pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Menurut Herbert A.
Simon (Kadarsah, 2002:15-16), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses
pengambilan keputusan sebagai berikut :3
1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup
problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh,
diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2. Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif
tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi
3
Ashadi, G. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jurusan Pada Sekolah
Menengah Atas Dengan Motode Fuzzy Logic (Doctoral dissertation, STMIK Sinar Nusantara
Surakarta).
kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan
vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang
ada.
3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi
yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan
memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat
pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah
dipilih pada tahap pemilihan.
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang
mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif –
alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan
model. Dari pengertian sistem pendukung keputusan maka dapat ditentukan
karakteristik antara lain :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada
management by perception.
2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang
control proses pengambilan keputusan.
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur,
semi terstruktur dan tak struktur.
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan
kebutuhan.
5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
dapat berfungsi sebagai kesatuan item.
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan
informasi seluruh tingkatan manajemen.

C. Konsep dan Elemen Proses Pemecahan Masalah


Kebanyakan masalah yang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai
permasalahan sistem. Sebagai contoh, perusahaan sebagai suatu sistem tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Atau, terdapat masalah dengan sistem
persediaan, sistem komisi penjualan, dan seterusnya. Solusi masalah sistem
adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuannya dengan paling
baik, seperti yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar ini
menggambarkan situasi yang diinginkan (desired state) apa yang harus dicapai
sistem tersebut. Sebagai tambahan, manajer tersebut harus memiliki informasi
yang menggambarkan keadaan saat ini (current state) apa yang dicapai sistem
tersebut sekarang ini. Jika dua keadaan ini berbeda, maka ada masalah yang
menjadi penyebabnya dan harus dipecahkan.
Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut
dengan kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang harus terjadi agar
situasi saat ini berubah menjadi situasi yang diinginkan. Tentu saja, jika situasi
saat ini menunjukkan tingkat kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan
keadaan yang diinginkan, maka tugas yang harus dilakukan bukanlah
menyamakan keadaan saat ini. Melainkan, tugas yang harus dilakukan adalah
menjaga agar situasi saat ini tetap berada pada tingkatan yang lebih tinggi. Jika
kinerja tingkat tinggi dapat dipertahankan, maka situasi yang diinginkan harus
ditingkatkan.4
Tanggung jawab manajer adalah mengidentifikasi solusi alternatif, yang
selalu ada. Ini merupakan satu langkah dari proses penyelesaian masalah di
mana komputer tidak terlalu banyak membantu. Manajer biasanya
mengandalkan pengalaman sendiri atau mencari bantuan dari pemroses
informasi nonkomputer, seperti input dari pihak lain baik di dalam maupun di
luar perusahaan.
Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan
untuk mengevaluasinya. Evaluasi ini harus mempertimbangkan batasan
(constraint) yang ada, yang dapat berasal baik dari internal maupun lingkungan.
Batasan internal (internal constraint) biasanya berbentuk sumber daya yang
terbatas yang ada di dalam perusahaan. Sebagai contoh, unit TI tidak dapat
4
Harlina, S. (2022). BAB III INFORMASI SIMON’S MODEL. Sistem Pendukung
Keputusan Pada Teknologi Informasi, 25.
merancang sistem CRM karena kurangnya keahlian dalam OLAP. Batasan
lingkungan (environmental constraint) berbentuk tekanan dari berbagai elemen
lingkungan yang membatasi aliran sumber daya dari dan keluar perusahaan.
Salah satu contoh adalah peningkatan suku bunga oleh Federal Reserve Board
yang meningkatkan biaya ekspansi pabrik. Membangun berdasarkan konsep :5
1. Memilih Solusi yang Terbaik
Pemilihan solusi yang terbaik dapat dicapai dengan berbagai cara. Herry
Mintzberg, seorang ahli teori manajemen, telah mengidentifikasi tiga
pendekatan :
a. Analisis
Evaluasi atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan
konsekuensi pilihan-pilihan tersebut pada tujuan organisasi. Salah satu
contohnya adalah pertimbangan yang dilakukan oleh para anggota komite
pengawas SIM untuk memutuskan pendekatan mana yang harus diambil
dalam mengimplementasikan sistem informasi eksekutif.
b. Penilaian
Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer. Sebagai contoh,
manajer produksi menerapkan pengalaman dan intuisi dalam mengevaluasi
gambar pabrik baru yang diusulkan dari model matematika.
c. Penawaran
Negosiasi antara beberapa manajer. Salah satu contoh adalah proses
memberi dan menerima yang berlangsung antara para anggota komite
eksekutif mengenai pasar yang mana yang harus dimasuki selanjutnya. Di
sinilah tempat di mana pengaruh politik dalam perusahaan dapat dilihat
dengan jelas.
2. Permasalahan versus Gejala
Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara masalah dan gejala dari
suatu masalah. Jika tidak demikian, kita dapat menghabiskan banyak waktu
dan uang untuk menyelesaikan permasalahan yang salah atau sesuatu yang
sesungguhnya bukanlah suatu masalah. Gejala (symptom) adalah kondisi

5
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Management Information Systems. USA: Pearson/Prentice
Hall.
yang dihasilkan masalah. Sering kali seorang manajer melihat gejala dan
bukan masalah.
3. Struktur Permasalahan
Masalah terstruktur terdiri atas unsur dan hubungan antara berbagai elemen
yang semuanya dipahami oleh orang yang memecahkan masalah. Masalah
tidak terstruktur merupakan masalah yang tidak memiliki elemen atau
hubungan antar elemen yang dipahami oleh yang memecahkan
masalah. Masalah semiterstruktur merupakan masalah yang terdiri atas
beberapa elemen atau hubungan yang dipahami oleh si pemecah masalah dan
beberapa yang tidak dapat dipahami. 
4. Jenis Keputusan
Selain memberikan tahap-tahap pemecahan masalah, Herbert A.Simon juga
menemukan metode untuk mengklasifikasikan keputusan, yaitu :
Keputusan terprogram (programmed decision) bersifat “repetitif dan rutin,
dalam hal prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga
keputusan tersebut tidak perlu dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi.” 
Keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammed decision) bersifat “baru,
tidak terstruktur, dan penuh konsekuensi. Tidak terdapat metode yang pasti
untuk menangani masalah seperti ini karena masalah tersebut belum pernah
muncul sebelumnya, atau karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan
kompleks, atau karena masalah tersebut demikian penting sehingga
memerlukan penanganan khusus.”

D. Sistem pendukung pengambilan keputusan

Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah


serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung
kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang
dengan benar adalah suatu system berbasis perangkatlunak interaktif yang dimaksudkan untuk
membantu para pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data
mentah,dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk
mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan.
System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan
data, menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, danmengambil keputusan yang
benar atau membangun strategi dari analisis,tidak pengaruh terhadap computer,
basis data atau manusia penggunanya.
Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi
pendukung keputusan akan melakukan:
1. Mengakses semua asset informasi terkini,termasuk data legasi dan
relasional,kumpulan data,Gudang data,dan kumpulan jumlah besar data.
2. Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.
3. Angka – angka pendapatan yang diperkirakan,berdasarkan pada asumsi
penjualan produk baru.
4. Konsekuensi pilihan–pilihan pengambilan keputusan yang berbeda,dengan
pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.
Sudah begitu banyak perusahaan di berbagai industry yang bergantung
pada perangkat.teknik dan pemodelan pendukung keputusan,untuk membantu
mereka menganalisa dan memecahkan beragam pertanyaan bisnis sehari
hari.system pendukung keputusan bersifat tergantung oleh data,sebagaimana
keseluruhan proses mengambil seluruh kumpulan data yang tersedia.
Decision Support System banyak diterapkan di organisasi-organisasi
atauPerusahaan yang sudah mapan. Banyak cara yang digunakan untukmenerapkan 6DSS
guna membantu mempertajam proses pengambilankeputusan. Kapabilitas yang
melekat pada DSS sangat membantu organisasi-organisasi yang menggunakannya
untuk memungkinkan terciptanya koordinasi proses kegiatan baik internal maupun eksternal
dengan cara yanglebih akurat.Beberapa alasan DSS digunakan dalam suatu Perusahaan:
1. Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
2. Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yangmeningkat.
3. Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-
operasi bisnis
4. Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan
perusahaan dalam hal efisiensi,profitabilitas dan mencari jalan masuk yang
benar benar menguntungkan.
6
Efraim Turban, Jay E. Aronson (2003). Decision Support Systems and
IntelligentSystems, 6th edition. Pearson Education, New Delhi.
E. Model DDS (Decision Support Systems)

Ketika DSS untuk pertama kalinya dirancang, model ini menghasilkan


laporan khusus yang berkala serta output dari model matematika. Laporan
khusus ini berisikan respons terhadap permintaan ke basis data. Setelah DSS
diterapkan dengan baik, kemampuan yang memungkinkan para pemecah
masalah untuk bekerja sama dalam kelompok ditambahkan kedalam model
tersebut. Penambahan peranti lunak groupware memungkinkan sistem tersebut
untuk berfungsi sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok
(group decision support system-GDSS) yang terbaru, kemampuan kecerdasan
buatan juga telah ditambahkan beserta kemampuan untuk terlibat dalam OLAP.
1. Permodelan Matematika
Model adalah abstraksi dari sesuatu.Model mewakili suatu objek atau
aktivitas,yang disebut entitas (entity).Manajer menggunakan model untuk
mewakili permasalahan yang harus diselesaikan.Objek atau aktivitas yang
menyebabkan masalah disebut dengan entitas.
2. Jenis Model
Terdapat empat jenis dasar model,yaitu: 7
a. Model Fisik (Physical Model)
Model fisik dibuat untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh
benda sesungguhnya.sebagai contoh,model fisik memungkinkan desainer
untuk mengevaluasi desain objek,seperti pesawat terbang,dan membuat
peerubahan perubahan sebelum konstruksi sesungguhnya ini akan
menghemat waktu dan uang.
b. Model Naratif
Model naratif adalah model yang menggambarkan entitas dengan kata kata
yang terucap atau tertulis.Pendengar atau pembaca dapat memahami
77
Tripathi, K.P. tt. Decision Support System Is A Tool For Making Better DecisionsIn The
Organization. Indian Journal of Computer Science and Engineering. 2(1)
8
McLeod, R., Jr. (1995). Management information systems: A study of computer-based
information systems (6th ed.). New Delhi: Prentice Hall ofIndia
entitas tersebut dari naratifnya.Semua komunikasi bisnis adalah model
naratif,sehingga membuat model naratif jenis model yang paling popular.
3. Model Grafis
Model Grafis adalah model yang menggambarkan entitasnya dengan
abstraksi garis,simbol,atau bentuk.model grafis juga digunakan dalam desain
system informasi.Kebanyakan perangkat yang digunakan oleh pengembang
system bersifat grafis.Diagram relasi intensitas,diagram kelas,dan diagram
aliran data.
4. Model Matematis
Setiap rumus atau persamaan matematika adalah matematis.Kebanyakan
model matematika yang digunakan manajer bisnis sama kompleknya dengan
yang digunakan untuMk menghitung EOQ. Beberapa model matematika
menggunakan ratusan atau bahkan ribuan persamaan.Sebagai contoh,model
perencanaan keuangan yang dirancang Sun Oil Company pada tahun-tahun
pertama penggunaan SIM-nya menggunakan sekitar 2.000 persamaan.Model
besar seperti ini cenderung lamban dan sulit untuk digunakan.Tren yang
berlangsung saat ini adalah penggunaaan model yang lebih kecil.8

89
Mcleod,Raymond.(2004).Sistem Informasi Manajemen,Penerbit Salemba Empat,Jakarta.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan suatu sistem yang


mendukung manajer dalam pengambilan keputusan untuk permasalahan semi
terstruktur dengan tujuan umumnya sebagai alat bantu bagi para manajer untuk
memperluas kapabilitas mereka dalam pengambilan keputusan dan bukan untuk
menggantikan manajer. Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah sebuah
pemilihan dari beberapa alternatif pilihan dengan harapan akan menghasilkan
sebuah keputusan yang terbaik. Sistem pendukung keputusan menggunakan
data, memberikan antarmuka pengguna(user interface) yang mudah, dan dapat
menggabungkan pemikiran pengambil keputusan. Tentu saja jika situasi saaat ini
menunjukan tingkat kinerjja yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan
yang diinginkan, maka tugas yang harus dilakukan bukanlah menyamakan
keadaan saat ini. Terdapat model DDS yaitu model fisik ( Psychal model),
model naratif, model grafis dan mode matematis.

B. Saran

Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali


kesalahan dan sangat jauh dari kata kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat ditanggung
jawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran tentang pembahasan makalah diatas.rubahan sosial, budaya, dan teknologi
yang terjadi di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

McLeod, R. (1998). Management information systems. Pearson Educación.


Turban. (2005). Decision Support Systems and Intelligent Systems Sistem
Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas. Jilid 1, Andi Offset, Yogyakarta.

Ashadi, G. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jurusan Pada


Sekolah Menengah Atas Dengan Motode Fuzzy Logic (Doctoral dissertation, STMIK
Sinar Nusantara Surakarta).

Harlina, S. (2022). BAB III INFORMASI SIMON’S MODEL. Sistem


Pendukung Keputusan Pada Teknologi Informasi, 25.
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Management Information Systems. USA:
Pearson/Prentice Hall.
Efraim Turban, Jay E. Aronson (2003). Decision Support Systems and
IntelligentSystems, 6th edition. Pearson Education, New Delhi.

Tripathi, K.P. tt. Decision Support System Is A Tool For Making Better


DecisionsIn The Organization. Indian Journal of Computer Science and Engineering.
2(1)
McLeod, R., Jr. (1995). Management information systems: A study of computer-
based information systems (6th ed.). New Delhi: Prentice Hall ofIndia

Mcleod,Raymond.(2004).Sistem Informasi Manajemen,Penerbit Salemba


Empat,Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai