Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“APLIKASI PENDUKUNG PENGAMBiLAN KEPUTUSAN”

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah siatem informasi manajemen

Dosen :moch Anwar

Di susun oleh :

Dandi Lesmana(4222200084)
Agung Gumelar(4222200014)
Sahrul Hisan
Erpin maulana

Sekolah tinggi Ilmu STIA BAGASASI BANDUNG PRODI Administrasi Publik

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Aplikasi pendukung pengambilan keputusan” ini dengan baik,
meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih
kepada dosen mata kuliah sistem informasi manajemen yang telah
memberikan tugas ini kepada kami. Untuk itu saya pelaku penyusun sangat
berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah sistem informasi manajemen
yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya
selesaikan tepat pada waktunya. Selaku penyusun saya sangat mengetahui
bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mohon kritik
dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya kembali lebih baik
dari sebelumnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
terutama bagi saya selaku penyusun.

Tasikmalaya 7 Juli 2022

2
Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................................................4

1.1 Latar belakang. .........................................................................................................4


1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................4
1.3 Tujuan.......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................5

2.1 Definisi pengambilan keputusan...............................................................................5-8

2.2 Sistem Informasi Manajemen....................................................................................8

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Pada masa ini pengambilan suatu keputusan sudah tidak lagi hanya dengan akal
manusia. Keterbatasan manusia dalam berpikir untuk memecahkan suatu permasalahan
kini dapat di bantu dengan suatu sistem komputer yang telah di ciptakan oleh manusia
itu sendiri. Sistem ini di sebut sistem pendukung keputusan atau yang di singkat SPK.
SPK merupakan suatu sistem berbasis komputer yang di tunjukan untuk membantu
pengambil keputusan dalam memanfaatkan data dan model tertentu untuk
memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. Yaitu pencarian solusi yang
melibatkan intuisi manusia dalam membuat keputusan yang tepat sasaran dan betul-
betul berguna bagi organisasi. Dengan pemanfaatan yang tepat, SPK akan sangat
berguna untuk pencarian solusi terbaik. Sistem ini mempunyai banyak kelebihan, namun
kekurangan-kekurangan juga tetap dimiliki oleh sistem ini.
Dalam makalah ini akan sedikit dijelaskan mengenai SPK, kelebihan, kekurangan serta
cara kerjanya.

1.2 Rumusan masalah

Dari latar belakang masalah di atas, dapat ditentukan permasalahan yang akan di bahas,
yaitu :
1. Definisi pengambilan keputusan
2. Sistem informasi manajemen (SIM)
3. Sistem-sistem pendukung pengambilan keputusan
4. Kesimpulan
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan di atas, maka di dapatkan tujuan penulisan makalah, yaitu :


1. Untuk mengetahui tentang definisi pengambilan keputusan
2. Untuk mengetahui tentang sistem informasi manajemen
3. Untuk mengetahui tentang sistem-sistem pendukung pengambilan keputusan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk


mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan
pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi
informasi serta di tambah dengan faktor-faktor yang perlu di pertimbangkan dalam
pengambilan keputusan. Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah. 2002 : 15-16). Tahap-tahap
yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Tahap pemahaman ( intelegence phase )
2. Tahap perancangan ( design phase )
3. Tahap pemilihan ( chice phase )
4. Tahap implementasi ( implementation phase )
A.Tahapan dan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Menurut Simon, proses pengambilan keputusan meliputi tiga fase utama yaitu
inteligensi, desain, dan kriteria. Ia kemudian menambahkan fase keempat yakni
implementasi ( Turban, 2005 )

 Fase intelegensi
Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning (pemindaian)
lingkungan, entah secara intermiten atau pun terus-menerus. Intelegensi
mencakup berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi situasi atau peluang-
peluang masalah. Tahapan dalam fase intelegensi antara lain identifikasi masalah
(peluang). Klarifikasi masalah, dan kepemilikan masalah.

 Fase desain
Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis
tindakan yang mungkin untuk di lakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap
masalah dan menguji solusi yang layak. Tahapan dalam fase intelegensi antara
lain memilih sebuah prinsip pilihan, mengembangkan (menghasilkan) alternatif-
alternatif, dan mengukur hasil akhir.

 Fase pilihan

5
Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang kritis, Fase pilihan
adalah fase di mana dibuat suatu keputusan yang nyata dan di ambil suatu
komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Batas antara fase pilihan dan
desain sering tidak jelas karena aktivitas tertentu dapat di lakukan selama kedua
fase tersebut dan karena orang dapat sering kembali dari aktivitas pilihan ke
aktivitas desain. Sebagai contoh, seseorang dapat menghasilkan alternatif baru
selagi mengevaluasi alternatif yang ada. Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi
dan rekomendasi terhadap suatu solusi yang tepat untuk model.

 Fase implementasi
Pada hakikatnya implementasi adalah solusi yang diusulkan untuk suatu masalah
atau inisiasi terhadap hal baru, dan pengenalan terhadap perubahan. Definisi
implementasi sedikit rumit karena implementasi merupakan sebuah proses yang
panjang dan melibatkan batasan-batasan yang tidak jelas. Pendek kata,
implementasi berarti membuat suatu solusi yang direkomendasikan bisa bekerja.
B. Sistem pendukung Keputusan (SPK)
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang
mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif
yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Daripengertian
sistem pendukung keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain :
a. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada management by
perception.
b. Adanya interface manusia/mesin di mana manusia (user) tetap memegang control
proses pengambilan keputusan.
c. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktuk, semi
terstruktur dan tidak struktur.
d. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
e. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan item.
f. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan
informasi seluruh tingkatan manajemen.

a.keputusan tingkatan
Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat
keras maupun lunak. Masing-masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan
berdasarkan perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan di kerjakan. Ketiga
tingkatan tersebut adalah : keputusan terstruktur, keputusan semi struktur, dan keputusan
tidak struktur.

 Keputusan Terstruktur

6
Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang
ulang dan bersifat rutin. Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal,
sempit, interaktif, real time. Internal, dan detail. Prosedur yang dilakukan
untuk pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini terutama dilakukan
pada manajemen tingkat bawah. Contoh : keputusan pemesanan barang dan
keputusan penagihan piutang; menentukan kelayakan lembur, mengisi
persediaan, dan menawarkan kredit pada pelanggan.

 Keputusan Semi terstruktur


Keputusan semi struktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni
sebagian keputusan dapat di tangani oleh komputer dan yang lain tetap
harus di lakukan oleh pengambil keputusan. Informasi yang dibutuhkan folus,
spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal. Contoh : pengevaluasian
kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian sediaan, merancang rencana
pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen.

 Keputusan tidak terstruktur


Keputusan tidak struktur adalah keputusan yang penanganannya rumit
karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini
menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal.
Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas. Informasi yang
dibutuhkan umum, luas, internal, dan eksternal. Contoh: pengembangan
teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain,
perekrutan eksekutif.
b. Keuntungan sistem pengambilan keputusan
Beberapa keuntungan penggunaan SPK antara lain adalah sebagai berikut (surbakti, 2002):

 Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yang


kompleks.
 Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam
kondisi yang berubah-ubah.
 Mampu untuk menerapkan berbagaj strategi yang berbeda pada konfigurasi
berbeda secara cepat dan tepat.
 Pandangan dan pembelajaran baru.
 Sebagai fasilitator dalam komunikasi.
 Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.
 Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM)
 Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat.
 Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja
lebih singkat dan dengan sedikit usaha.
 Meningkatkan produktivitas analisis.
c. Komponen sistem pengambilan keputusan

7
Adapun komponen-komponen dari sistem pengambilan keputusan adalah sebagai betikut:
1) Management Data
Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan
diatur oleh software yang di sebut Data Base Management system Model.

2) Management Model
Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model
kualitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis,
dan manajemen software yang dibutuhkan.

3) Communication
User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada Decision support sistem
melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan interface.

4) Knowledge Management
Sub sistem optional ini dapat mendukung sub sistem lain atau bertindak sebagai
komponen yang berdiri sendiri.
2.2 Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi yang di gunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk
mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
SIM menghasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi, dan
menyediakan informasi untuk operasi organisasi. Umumnya SIM mengambil data dari
system pemrosesan transaksi.
1. Karakteristik SIM
Beberapa karakteristik Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebagai berikut:
a. Beroperasi pada tugas -tugas yang terstruktur, yakni pada lingkungan yang
telah mendefinisikan hal-hal berikut secara tegas dan jelas; prosedur operasi,
aturan pengambilan keputusan, dan arus informasi.
b. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya.
c. Menyediakan laporan dan kemudahan akses yang berguna untuk
pengambilan keputusan tetapi tidak secara langsung (manajer menggunakan
laporan dan informasi dan membuat kesimpulan -kesimpulan tersendiri
untuk melakukan pengambilan keputusan).
2. Macam-macam laporan SIM
a. Laporan periodis adalah laporan yang dihasilkan dalam selang waktu tertentu
seperti harian, mingguan, bulanan, kwartalan, dan sebagainya.
b. Laporan ikhtisar adalah laporan yang memberikan ringkasan terhadap
sejumlah data/informasi.
c. Laporan perkecualian adalah laporan yang hanya muncul kalau terjadi
keadaan yang tidak normal. Sebagai contoh, manajer pembelian mungkin
memerlukan laporan pengiriman barang dari pemasok yang sudah terlambat

8
satu minggu. Laporan ini hanya muncul kalau keadaan yang diminta
terpenuhi.
d. Laporan perbandingan adalah laporan yang menunjukkan dua atau lebih
himpunan informasi yang serupa dengan maksud untuk dibandingkan.

2.3Sistem-sistem pendukung pengambilan keputusan


1. Sistem pendukung pengambilan keputusan/Decision support system (DSS)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem interaktif berbasis komputer ysng
mendukung pemakai dalam kemudahan akses terhadap data dan model keputusan, serta
dalam upaya untuk membantu proses pengambilan keputusan yang efektif untuk
memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur dan tidak berstruktur karena itu harus
mampu:
a. Ditambah/dikembangkan
b. Mendukung analisis data dan model desisi
c. Berorientasi pada masa yang akan datang
d. Digunakan dalam waktu yang tidak terjadwal
Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang
menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan pada situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur di mana tak seorang pun

Anda mungkin juga menyukai