Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Sistem Informasi manajemen (SIM)

Disusun oleh :

1. Robi Herdiyanto ( 171151174 )


2. Sandi Hardiansyah ( 171151181 )
3. Vera Sintya W ( 171151194 )
4. Riyan Andriansyah ( 171151166 )
5. Titin Supriatin ( 171151190 )
6. Tio Sehabudin ( 171151189 )

Kelas : Malam C

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI WASTUKANCANA
PURWAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penyusun
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen” tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Agung
Widarman,S.T.,M.T selaku dosen Sistem Informasi Manajemen atas bimbingan, pengarahan, dan
kemudahan yang telah diberikan kepada penyusun dalam pengerjaan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan makalah ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penyusun harapkan dari pembaca
sekalian. Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.

Purwakarta, 25 November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1  Pengertian Pengambilan Keputusan..................................................................................................3
2.2  Pengertian Sistem Pendukung Keputusan.........................................................................................4
2.3. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan.....................................................................................5
2.4  Jenis-Jenis Sistem Pendukung Keputusan.........................................................................................5
2.5  Komponen/ Subsistem Sisitem Pendukung Keputusan.....................................................................6
2.6  Perbedaan SPK dan SIM dilihat dari sudut pandang.........................................................................7
2.7  Kelebihan dan kekurangan SPK.......................................................................................................8
2.8  Contoh Aplikasi Yang Menggunakan DSS.....................................................................................10
2.9 Contoh Kasus Sistem Pendukung Keputusan dan Penyelesaiannya................................................11
BAB III......................................................................................................................................................16
PENUTUP.................................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................16
3.2 Saran..........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya pengambilan keputusan yakni suatu pendekekatan sistemastis pada


hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta, penentuan yang matang dari alternaif yang
dihadapi, dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling
tepat.
Pada sisi lain, pembuatan kputusan kerap kali dihadapkan pada kerumitan dan lingkup
pengambilan keputusan dengan data yang begitu banyak. Untuk kepentingan itu, sebagian besar
pembuat keputusan dengan mempertimbangkan rasio manfaat/biaya, dihadapakan pada suatu
keharusan untuk mengandalakan sperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah secara
efisien dan efektif, yang kemudian disebut dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK).
Tujuan pembentukan SPK yang efektif adalah memanfaatkan keunggulan kedua unsur,
yaitu manusia dan perangkat elektronik. Terlalu benyak menggunakan perangkat komputer akan
menghasilkan pemecahan yang  bersifat mekanis, reaksi yang tidak fleksibelitas dan keputusan
yang dangkal. Sedangkan terlalu banyak mnggunakan manusia kan memunculkan reaksi yang
lamban, pemanfaatan data yang serba terbatas dan kelambanana dalam mengkaji alternatif yang
relevan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Pendukung Keputusan?


2. Bagaimana cara proses pengambilan keputusan?
3. Apa Arti dari Definisi Sistem Pendukung Keputusan?
4. Apa saja Karakteristik pada SPK?
5. Apa saja jenis-jenis SPK itu?
6. Bagaimana Komponesn/ subsistem SPKnya?
7. Apa Perbedaan anatar SIM, SPK dan Sistem Pakar?
8. Bagaimana Pengapikasianya dari SPK?
9. Bagaimana pengambilan keputusan dalam suatu permasalahan ?

1.3 Tujuan Makalah

1. Bisa mengetahui apa itu Pendukung Keputusan.


2. Bisa mengetahui bagaimana cara proses pengambilan keputusan.
3. Bisa mengetahui apa arti dari definisi Sistem Pendukung Keputusan.
4. Bisa mengetahui apa saja Karakteristik pada SPK.
5. Bisa mengetahui apa saja jenis-jenis SPK itu.
6. Bisa mengetahui Bagaimana Komponesn/ subsistem SPKnya.
7. Dapat membedakan apa perbedaan anatar SIM, SPK dan Sistem Pakar.
8. Bisa memahami pengaplikasianya dari SPK.
9. Dapat memahami bagaimana pengambilan keputusan dalam suatu permasalahan .

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai


tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis
terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah
dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16), tahap – tahap yang harus dilalui dalam
proses pengambilan keputusan sebagai berikut : 

1. .                  Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )

                        Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika
serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.

2. Tahap Perancangan ( Design Phace )

                Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi
yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan,
sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam
meneliti masalah yang ada.

3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace )

      Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang


dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria
berdasarkan tujuan yang akan dicapai.

3
4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )

Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan
merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan
informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan
tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat.

2.2  Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Pengertian SPK menurut beberapa ahli :


         Menurut Michael S Scot Morton dan Peter GW Keen (SIM,1998) , Adalah bahwa sistem
pendukung keputusan meruapakan sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu
masalah yang harus dibuat oleh manajer.
         Menurut Raymond McLeod, Jr, (1998), Mendefenisikan sistem pendukung keputusan sebagai
suatu sistem informasi yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam memecahkan masalah
yang dihadapinya.
Kesimpulanya: Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang
mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif–alternatif yang
diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.

4
2.3. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

1. SPK menyediakan dukungan untuk mengambil keputusan utamanya pada keadaan semi
terstruktur dan tidak erstruktur dengan menggabungkan penilaian manusia dan informasi
komputerisasi.
2. SPK, menaikan efektifitas pembuatan keputusan baik dalam hal ketepatan waktu dan
kualitas bukan pada biaya pembuata keputusan atau biaya pemakaian komputer.
3. Menyedikan dukungan untuk tingkat manajerial mulai dari eksekutif sampai manajer.
4 . Sistem pendukung keputusan memberikan dukungan kepada semua fase dalam proses
pembuatan keputusan inteligence, design, choice dan impelementasi.
5. Sistem pendukung keputusan menaikkan efektifitas pembuatan keputusan baik dalam hal
ketepatan waktu dan kualitas bukan pada biaya pembuatan keputusan atau biaya
pemakaian waktu komputer.

2.4  Jenis-Jenis Sistem Pendukung Keputusan

1. Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan
bersifat rutin. Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif, real time,
internal, dan detail. Prosedur yang dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas.
Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Contoh: Keputusan
pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang; menentukan kelayakan lembur, mengisi
persediaan, dan menawarkan kredit pada pelanggan.

2. Keputusan Semiterstruktur
Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian
keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil
keputusan. Informasi yang dibutuhkan folus, spesifik, interaktif, internal, real time, dan
terjadwal.
Contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian sediaan, merancang
rencana pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen.

5
3. Keputusan Tidak Terstruktur
Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak
terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai
sumber yang bersifat eksternal.
Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas. Informasi yang dibutuhkan
umum, luas, internal, dan eksternal. Contoh: Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk
bergabung dengan perusahaan lain, perekrutan eksekutif. 

2.5  Komponen/ Subsistem Sisitem Pendukung Keputusan

Sistem berpendukung keputusan terdiri dari beberapa subsistem, yang diantaranya


1.      Pengelolaan Data ( Data Management), Pengelolaan data termasuk database, dimana berisi
data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh software yang disebut DBMS (Database
Management System ),
2.      Pengelolaan Model ( Model Management),Paket Software dimana termasuk financial, statistic,
management science, atau model kuantitif lainnya, dimana menyediakan kemampuan analitis
sistem dan software menejemen yang cocok.
3.      Komunikasi ( Subsistem Dialog ),Pemakai dapat mengkomunikasikan dan memerintahkan
sehingga untuk itu diperlukan suatu antar muka pemakai (Use Interface)
4.      Pengelolaan Pengetahuan ( Knowledge Management ), Subsistem yang dapat dipilih untuk
dapat mendukung setiap subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
5.      Pemakai (User), Pemakai yang mengaplikasikan pengetahuan ataupun sebagai pengguna dari
sistem. PERBEDAAN SPK DAN SIM DILIHAT DARI SUDUT PANDANG

6
2.6  Perbedaan SPK dan SIM dilihat dari sudut pandang

 Sudut Pandang Konotasional


SPK adalah kemajuan secara revolusioner dari SIM dan PDE (Pengolahan Data
Elektronik).

 PDE Diterapkan pada operasional organisasi.


Karakteristik:
1. Membantu pengolahan transaksi secara lebih efisien.
2. Memungkinkan pengolahan komputer secara lebih terjadwal dan optimum.
3. Memberikan laporan umum atau ikhtisar kepada manager.
4. Menyediakan pembukuan (file) terpadu untuk kegiatan yang saling berkaitan.

Dengan adanya perangkat keras, dan menggunakan sistem operasi on line maka PDE akan lancar
dalam pengolahan data.
 SIM  lebih tinggi Organisasinya dari PDE
Karakteristik:
1. Menitikberatkan pada informasi para manager menengah.
2. Menangani aliran-aliran informasi terstruktur.
3.  melayani kebutuhan informasi dan pembuatan laporan, umumnya mealui suatu data data
base.

SIM berorientasi pada struktur aliran informasi dan operasional (rutinitas).


 SPK ditunjukkan kepada tingkat manajemen yang lebih tinggi.
Karakteristik:
1. Berfokus pada keputusan, ditunjukkan pada manager puncak dan pengambilan
keputusan.
2. Mampu mendukung berbagai gaya pengambilan keputusan dari masing-masing manajer.

7
 Sudut Pandang Teoritikal
Tujuan fungsional sistem informasi dalam suatu organisasi adalah meningkatkan prestasi
kerja karyawan dalam organisasi melalui penerapan teknologi informasi.
SPK bukan sekedar pengembangan dari PED dan SIM namun SPK merupakan kelas
sistem informasi yang berinteraksi dengan bagian-bagian lain dari SIM  Secara keseluruhan
untuk mendukung aktivitas pengambilan keputusan dalam organisasi.

Kesimpulan PERBEDAAN SIM , DSS, dan SISTEM PAKAR


•      Sistem Pendukung Keputusan, adalah Sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
mempertinggi efektifitas pengambilan keputusan dari masalah semi terstruktur.
•      Perbedaannya dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah bahwa SIM menghasilkan
informasi bagi manajer dalam mengevaluasi yang bersifat rutin dan terprogram dan
mengendaliakan seluruh aktifitas organisasi ,
•      Sistem Pakar, adalah aplikasi komputer yang ditujukan untuk membantu pengambilan
keputusan atau pemecahan persoalan dalam bidang yang spesifik.

2.7  Kelebihan dan kekurangan SPK

Kelebihan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)


 Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi untuk
pengambilan keputusan.
 Menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama berbagai
masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
 Menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat diandalkan.
 Mampu memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan, meskipun
seandainya Sistem Pendukung Keputusan (SPK) tidak mampu memecahkan masalah
yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dapat digunakan sebagai stimulan
dalam memahami persoalan.
 Memperkuat keyakinan pengambil keputusan terhadap keputusan yang diambilnya.

8
 Memberikan keuntungan kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan dengan
penghematan waktu, tenaga dan biaya.

Kekurangan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)


 Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan,
sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan
sebenarnya.
 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) terbatas untuk memberikan alternatif dari
pengetahuan yang diberikan kepadanya (pengatahuan dasar serta model dasar) pada
waktu perancangan program tersebut.
 Proses-proses yang dapat dilakukan oleh Sistem Pendukung Keputusan (SPK) biasanya
tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakan.
 Harus selalu diadakan perubahan secara kontinyu untuk menyesuaikan dengan keadaan
lingkungan yang terus berubah agar sistem tersebut selalu up to date.
 Bagaimanapun juga harus diingat bahwa Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dirancang
untuk membantu/mendukung pengambilan keputusan dengan mengolah informasi dan
data yang diperlukan dan bukan untuk mengambil alih pengambilan keputusan.

9
2.8    Contoh Aplikasi Yang Menggunakan DSS

DSS untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada PT. X
Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan karyawan yang
sesuai dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu. Oleh karena itu diperlukan suatu
sistem pendukung keputusan untuk proses profile matching dan analisis gap yang dibuat
berdasarkan data dan norma-norma SDM yang terdapat di PT. X.
Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam
Sistem Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu Kapasitas
Intelektual, Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini berupa ranking karyawan sebagai
rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang
kosong tersebut. Software ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Access 2000 untuk
database dan Borland Delphi 5 sebagai compiller-nya.

Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan penggunaan software ini
dapat membantu proses pengambilan keputusan terhadap profile matching proses kenaikan
jabatan dan perencanaan karir di PT. X.

10
2.9    Contoh Kasus Sistem Pendukung Keputusan dan Penyelesaiannya

1.      Pemilihan Olshop yang Terpercaya

Gambar 2.1 Online Shop


Saat sekarang merupakan zaman mobile dimana pekerjaan yang dilakukan serba berbasis
mobile, begitupun juga dengan proses pembelian dan penjualan barang. Namun karena
banyaknya kasus penipuan online, sehingga masyarakat akan bingung dalam memilih olshop
yang terpercaya.
Solusi :
Jadi jika terjadi hal seperti ini maka solusi yang pertama dilakukan ialah menentukan
kriteria – kriterianya misalnya :
a.       Memiliki komentar produk yang baik dari para pembeli yang telah menerima barang pesanan.
b.      Memiliki banyak followers.
c.       Barang yang dijual sesuai dengan gambar yang ditampilkan.
d.      Foto bagus dan jernih.
e.       Respon penjual
f.        Kecepatan pengiriman
Setelah menentukan kriteria – kriteria selanjutnya kriteria tersebut diurutkan mulai dari
yang paling penting hingga tidak terlalu penting. Dari kriteria – kriteria tersebut dapat diputuskan
mana olshop yang bagus dan terpercaya maupun olshop yang kurang terpercaya bahkan dapat
dikategorikan sebagai penipuan.

11
2.      Penyeleksian Tenaga Pengajar atau Dosen pada Perguruan Tinggi

Gambar 2.2 Tenaga Pengajar


Semua perguruan tinggi selalu berupaya meningkatkan mutu atau kualitas internal secara
berkelanjutan sebagai strategi institusi untuk dapat bersaing dengan perguruan tinggi lain.
Institusi sendiri menyadari bahwa untuk memperoleh tujuan pendidikan dan mempertahankan
mutu pendidikan serta menghasilkan output yang baik memerlukan komitmen, strategi dan
metode yang tepat dalam proses pencapaianya. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu dari
suatu perguruan tinggi  adalah dengan menyeleksi tenaga pengajar atau dosen, karena kualitas
dosen akan sangat menentukan tinggi rendahnya kualitas suatu perguran tinggi.
Solusi :
Jadi hal pertama yang dilakukan ialah mentukan kriteria, misalnya kriteria yang digunakan
untuk proses seleksi adalah  IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), Nilai TPA (Tes Potensi
Akademik), Nilai TOEFL (Test Of English as a Foreign Language), Umur, dan Pengalaman
mengajar. Untuk menjalankan proses penilaian dan meminimumkan kendala tersebut maka
diperlukan sistem pendukung keputusan (SPK) guna meningkatkan efektivitas pengambilan
keputusan serta mengurangi subyektivitas dalam proses pengambilan keputusan. SPK biasanya
dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang.

12
3.      Penentuan Prioritas Produk Unggulan Derah

Gambar 2.3 Produk Unggulan Daerah


Produk Unggulan Daerah (PUD) adalah produk unggulan daerah yang memiliki ciri khas
dan keunikan yang tidak dimiliki daerah lain serta berdaya saing handal dan dapat memberikan
peluang kesempatan kerja kepada masyarakat lokal. Produk unggulan daerah juga berorientasi
ramah lingkungan dan berorientasi pada pasar baik lokal maupun nasional dan regional. 
Pengembangan produk unggulan dan pemberdayaan sebagai potensi ekonomi daerah pada era
otonomi adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah dilaksanakan, hal tersebut disebabkan karena
pengembangan PUD terkait erat dengan kemauan politik atau kebijakan dari Pemerintah Daerah.
Solusi :
Untuk menetapkan produk unggulan daerah ada kriteria tertentu, sistem penskala-an
terhadap variabel kriteria unggulan. Sistem penskla-an tiap variabel ini didasarkan pada nilai
interval masing-masing kelompok (sub sektor) dengan kisaran nilai dari 1 sampai 6. Sementara
untuk data yang bukan berupa angka, penskla-an dilakukan dengan sistem strata. Masing-masing
kriteria (variabel) memiliki bobot yang berbeda-beda disesuaikan dengan tingkat sumbangan
kriteria terhadap produk unggulan. Seperti pada pada tabel dibawah :

Tabel 1. Nilai dan Bobot Kriteria

13
4.      Pemilihan Laptop

Gambar 2.4 Laptop


Dewasa ini banyak merek laptop dengan beragam spesifikasi yang dijual dipasaran
membuat pengguna menjadi kesulitan dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan keinginan
dan anggaran mereka. Sejalan dengan itu juga penggunaan komputer juga meningkat, salah
satunya adalah penggunaan komputer dalam memberikan keputusan terbaik pada suatu masalah,
dalam hal ini adalah masalah pemilihan laptop.
Solusi :
Adapun solusi yang dapat diambil ialah :
Menentukan jenis-jenis kriteria pemilihan laptop. Dalam hal ini, kriteria-kriteria yang
dibutuhkan dalam pemilihan laptop adalah harga, ukuran layar, processor, memori (kapasitas
dan type), harddisc, accessories (Bluetooth dan webcam). Menentukan ranking setiap alternatif
pada setiap kriteria dinilai dengan 1 sampai 5. Sehingga dapat ditentukan keputusan yang tepat.

5.      Kelayakan TKI ke Luar Negeri

14
Gambar 2.5 Tenaga Kerja
Indonesia merupakan Negara yang padat penduduk, namun belum memiliki lapangan
pekerjaan yang cukup untuk peningkatan taraf hidup penduduk. Hal ini mendorong banyak
penduduk yang menjadi tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Namun tenaga kerja Indonesia
yang layak untuk dipekerjakan di luar negeri harus memiliki kriteria khusus, yaitu: usia,
pendidikan, keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman kerja. Kriteria-kriteria tersebut menjadi
acuan dalam proses penyeleksian kelayakan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri.
Solusi :
Dalam permasalahan ini, proses penyeleksian calon TKI ini membutuhkan beberapa
kriteria, terdapat 4 kriteria yang digunakan usia, pendidikan, psikotes, dan pengalaman kerja.
Kriteria-kriteria ini dipilih berdasarkan kriteria yang memang telah digunakan oleh Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga. Aktor calon TKI menyerahkan berkas yang
dibutuhkan dalam penyeleksian lalu aktor staf bagian penempatan login agar dapat berinteraksi
dengan sistem untuk memasukkan data calon TKI, nilai kriteria, melakukan penyeleksian, dan
membuat laporan hasil penyeleksian.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem pendukung keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan fleksibel alam
perusahaan. Sistem pendukung keputusan membantu memberikan alternatif-alternatif pada
proses pengambilan keputusan, tetapi tidak menggantikan pemakai sebagai pengambil
keputusan. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu
pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur.

3.2 Saran

Makalah ini ditujukan kepada yang membaca makalh ini. Dan khusunya bagi mahasiswa/i
Stt Wastukanaca Purwakarta dijurusan Teknik Industri. Yang dimana harus mepelajari dan
mengetahui prinsip-prinsip apa saja dalam pennganan masalah yang didapat ketika sebagai
seorang manager nanti. Dan fungsi makalah ini supaya memepermudah bagi lulusan TI untuk
menjadi seorang manager dalam menangani masalah yang ada.

16
DAFTAR PUSTAKA

        https://y0g4ajust.wordpress.com/2011/03/23/perbedaan-sistem-pendukung-keputusan-sistem-
pakar-dan-sistem-informasi-manajemen/
         http://santirianingrum.dosen.narotama.ac.id/bahan-ajar/sistem-informasi/
         http://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-sistem-pendukung-keputusan-spk/
         Suryadi, Dr.Ir Kadarsah, 2000. Sistem Pendukung Keputusan. PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
         http://vebryexa.com/kelebihan-dan-kekurangan-sistem-pendukung-keputusan-spk.html

17

Anda mungkin juga menyukai